Anda di halaman 1dari 7

Bab 1 Pengantar Sosiologi

Sejarah Sosiologi
Uji Pemahaman
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban : B
Pembahasan:
Menurut Brigette Berger dan Peter L. Berger (dalam
Sunarto, 2004), sosiologi berkembang menjadi ilmu yang berdiri
sendiri karena adanya ancaman terhadap tatanan sosial yang
selama ini dianggap seharusnya diterima saja (threats to the
taken-for-granted world)
2. Jawaban : C
Pembahasan:
Istilah sosiologi dipopulerkan oleh Herbert Spencer (1820- 1903), melalui buku Principles of
Sociology. Di dalam buku tersebut, Spencer mengembangkan sistem penelitian tentang
masyarakat. Ia menerapkan teori evolusi organik pada masyarakat dan mengembangkan teori
besar tentang evolusi sosial yang diterima secara luas di masyarakat. Spencer melihat
masyarakat sebagai sebuah sistem yang tersusun atas bagian-bagian yang saling bergantung
seperti layaknya suatu organisme.
3. Jawaban : A
Pembahasan:
Karl Marx adalah tokoh yang sering mengaitkan isu-isu ekonomi dengan lembaga-lembaga
sosial sehingga pemikiran-pemikirannya berperan penting dalam perkembangan sosiologi.
4. Jawaban : E
Pembahasan:
Sri Paduka Mangkunegoro IV, misalnya, telah memasukkan unsur tata hubungan manusia
pada berbagai golongan yang berbeda (intergroup relation) dalam ajaran Wulang Reh (Selo
Soemardjan dalam Soekanto, 1982).
5. Jawaban : E
Pembahasan:
Soenario Kolopaking adalah orang yang pertama kali memberikan kuliah sosiologi dalam
bahasa Indonesia pada tahun 1948 di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta (sekarang menjadi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM). Sejak saat itu, sosiologi mulai mendapat tempat dalam
insan akademisi di Indonesia, apalagi setelah semakin terbukanya kesempatan bagi
masyarakat Indonesia untuk menuntut ilmu di luar negeri. Sejak tahun 1950, banyak pelajar
Indonesia yang khusus memperdalam sosiologi di luar negeri kemudian mengajarkan ilmu itu
di Indonesia.
B. Essay
1. Jelaskan latar belakang pendapat Auguste Comte mengenai perlunya ilmu kemasyarakatan
yang berdiri sendiri.
Jawaban:
Comte berkaca dari fenomena dalam masyarakat Prancis setelah terjadinya Revolusi Prancis,
masyarakat Prancis dilanda konflik antarkelas. Comte melihat konflik tersebut terjadi karena
hilangnya norma atau pegangan bagi masyarakat dalam bertindak. Comte menyarankan agar
semua penelitian tentang masyarakat ditingkatkan menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri. Ia
memberi nama bagi ilmu yang akan lahir itu dengan istilah sosiologi. Comte menyatakan
bahwa sosiologi adalah ilmu tentang gejala sosial yang tunduk pada hukum alam dan tidak
berubah-ubah.
2. Jelaskan perkembangan sosiologi di Indonesia sebelum kemerdekaan.
Jawaban:
Sosiologi di Indonesia sebenarnya telah berkembang sejak zaman dahulu. Para pujangga dan
tokoh bangsa Indonesia telah banyak memasukkan unsur-unsur sosiologi dalam ajaran-ajaran
mereka, walaupun tidak mempelajari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Sri Paduka
Mangkunegoro IV, misalnya, telah memasukkan unsur tata hubungan manusia pada berbagai
golongan yang berbeda (intergroup relation) dalam ajaran Wulang Reh (Selo Soemardjan
dalam Soekanto, 1982). Ki Hadjar Dewantara yang dikenal sebagai peletak dasar pendidikan
nasional Indonesia banyak mempraktikkan konsep-konsep penting sosiologi, seperti
kepemimpinan dankekeluargaan, dalam proses pendidikan di Taman Siswa yang didirikannya.
Pada masa sebelum Perang Dunia II, sosiologi belum dipelajari dan digunakan sebagai ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri. Secara formal, Sekolah Tinggi Hukum (Rechtshoogeschool)
di Jakarta pada waktu itu menjadi satu-satunya lembaga perguruan tinggi yang mengajarkan
mata kuliah sosiologi di Indonesia, walaupun hanya sebagai pelengkap mata kuliah ilmu
hukum
Sosiologi sebagai Ilmu Sosial
Uji Pemahaman
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: E
Pembahasan:
Soerjono Soekanto adalah tokoh yang mendefinisikan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang
mempelajari masyarakat secara keseluruhan dan hubunganhubungan antara orang-orang
dalam masyarakat. Sedangkan menurut mayor polak Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan
yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan hubungan antara manusia dengan
manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok baik statis maupun
dinamis, baik formal maupun material.
2. Jawaban : E
Pembahasan:
Sosiologi bersifat nonetis. Sosiologi tidak mencari baik atau buruk suatu fakta, tetapi
menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis. Itulah sebabnya para sosiolog tidak bertugas
untuk mengomentari dan menilai baik buruknya tingkah laku sosial suatu masyarakat.
Contoh, saat meneliti fenomena maraknya pengemis atau pemintaminta pada bulan
Ramadhan, seorang peneliti tidak boleh bersikap menyalahkan subjek penelitiannya.
3. Jawaban : B
Pembahasan:
Menurut Émile Durkheim, fakta sosial adalah pola-pola atau sistem yang memengaruhi cara
manusia bertindak, berpikir, dan merasa. Fakta sosial tersebut berada di luar individu. Fakta
sosial mempunyai kekuatan memaksa atau mengendalikan individu tersebut. Contoh fakta
sosial yang berkaitan dengan disorganisasi keluarga adalah perceraian.
4. Jawaban : B
Pembahasan:
Ilmu murni (pure science) merupakan pencarian pengetahuan. Segi penggunaan praktisnya
tidak menjadi perhatian utama. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni, karena
sosiologi memiliki pengetahuan (knowledge), sistematis, dan objektif. Fungsi sosiologi sangat
penting, terutama berkaitan dengan penelitian, pengolahan data, dan perencanaan
kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat. Pernyataan yang mencerminkan
penerapan fungsi sosiologi sebagai ilmu murni adalah mengkaji hubungan kerja antara
karyawan dan pengusaha dan mengkaji faktor penyebab dekadensi moral di kalangan
remaja.
5. Jawaban : A
Pembahasan:
Seorang sosiolog, sama seperti psikolog, antropolog, ilmuwan politik, ahli ekonomi, dan
ilmuwan sosial lainnya, mempelajari perilaku sosial dan perubahan sosial (Andersen, 2007).
Perbedaan antara sosiologi dan disiplin ilmu lainnya bukan pada topik masing-masing
penelitian, tetapi dalam perspektif disiplin masing-masing terhadap objek kajiannya.
Psikolog, misalnya, melakukan analisis perilaku individu. Dalam penelitiannya, sosiologi sama
seperti ilmu sosial yang lain juga menggunakan angka-angka matematis, seperti data
statistik, sebagai salah satu alat analisis.

B. Essay
1. Jelaskan ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
Jawaban:
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap
unsur-unsur ilmu pengetahuan. Adapun ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan adalah
sebagai berikut:
a. Sosiologi bersifat empiris.
Sosiologi tidak spekulatif dan hanya menggunakan akal sehat. Sosiologi melakukan kajian
tentang masyarakat berdasarkan hasil observasi.
b. Sosiologi bersifat teoretis.
Sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi adalah
kerangka dari unsur-unsur yang didapat dari observasi, disusun secara logis. Tujuannya
juga menjelaskan hubungan sebab akibat.
c. Sosiologi bersifat kumulatif.
Teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori-teori yang telah ada sebelumnya, dalam
arti memperbaiki, memperluas, dan memperhalus teoriteori lama.
d. Sosiologi bersifat nonetis.
Sosiologi tidak mencari baik atau buruk suatu fakta, tetapi menjelaskan fakta-fakta
tersebut secara analitis. Itulah sebabnya para sosiolog tidak bertugas untuk
mengomentari dan menilai baik buruknya tingkah laku sosial suatu masyarakat.
2. Seorang sosiolog cenderung membahas etos kerja masyarakat dalam kegiatan ekonomi
daripada membahas alur distribusi suatu produk. Menurut pendapat Anda, apa alasannya?
Jelaskan.
Jawaban :
Alasan mengapa seorang sosiologi cenderung membahas etos kerja masyarakat dalam
kegiatan ekonomi daripada membahas alur distribusi suatu produk adalah karena sosiologi
mempunyai hubungan dengan ilmu lain, dan seorang sosiolog sama seperti ahli ekonomi
namun perbedaannya bukan pada topik masing-masing penelitiannya, tetapi pada perspektif
disiplin masing-masing terhadap objek kajiannya.
Latihan Soal Akhir Bab I
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban : C
Pembahasan :
Comte berkaca dari fenomena dalam masyarakat Prancis setelah terjadinya Revolusi Prancis,
masyarakat Prancis dilanda konflik antarkelas. Comte melihat konflik tersebut terjadi karena
hilangnya norma atau pegangan bagi masyarakat dalam bertindak. Masyarakat tidak lagi
mengetahui cara mengatasi perubahan akibat revolusi dan hukum-hukum yang dapat dipakai
untuk mengatur tatanan sosial masyarakat.
2. Jawaban : E
Pembahasan:
Menurut Brigette Berger dan Peter L. Berger (dalam Sunarto, 2004), sosiologi berkembang
menjadi ilmu yang berdiri sendiri karena adanya ancaman terhadap tatanan sosial yang
selama ini dianggap seharusnya diterima saja (threats to the taken-for-granted world). L.
Laeyendecker (dalam Sunarto, 2004) mengidentifikasi ancaman tersebut meliputi Revolusi
Industri dan Revolusi Prancis, kapitalisme pada akhir abad ke-15, perubahan di bidang sosial
dan politik, perubahan akibat gerakan reformasi yang dicetuskan Martin Luther meningkatnya
individualisme, lahirnya ilmu pengetahuan modern, dan berkembangnya kepercayaan pada
diri sendiri. Apabila dikaitkan dengan sikap contohnya seperti meningkatnya individualisme
masyarakat di perkotaan.
3. Jawaban : D
Pembahasan:
Istilah sosiologi dipopulerkan oleh Herbert Spencer (1820- 1903), melalui buku Principles of
Sociology. Di dalam buku tersebut, Spencer mengembangkan sistem penelitian tentang
masyarakat. Ia menerapkan teori evolusi organik pada masyarakat dan mengembangkan teori
besar tentang evolusi sosial yang diterima secara luas di masyarakat.
4. Jawaban : E
Pembahasan:
Laeyendecker (dalam Sunarto, 2004) mengidentifikasi ancaman tersebut meliputi Revolusi
Industri dan Revolusi Prancis, kapitalisme pada akhir abad ke-15, perubahan di bidang sosial
dan politik, perubahan akibat gerakan reformasi yang dicetuskan Martin Luther meningkatnya
individualisme, lahirnya ilmu pengetahuan modern, dan berkembangnya kepercayaan pada
diri sendiri ini adalah perubahan dibidang sosial, sedangkan dibidang politik adalah
berkembangnya demokrasi dalam masyarakat.
5. Jawaban : E
Pembahasan:
Pengertian sosiologi menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi Sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial.
6. Jawaban : C
Pembahasan:
Sosiologi baru berkembang menjadi sebuah ilmu setelah Émile Durkheim (1858-1917)
mengembangkan metodologi sosiologi melalui bukunya, The Rules of Sociological Method
(1895). Durkheim menyatakan bahwa sosiologi memiliki objek kajian yang jelas, yaitu fakta
sosial. Menurut pernyataan tersebut tampak ditunjukan bahwa adanya fakta sosial yang
bersifat memaksa.
7. Jawaban : E
Perbaikan Jawaban : D
Pembahasan:
Max Weber melihat bahwa pokok kajian sosiologi adalah tindakan sosial. Namun, tidak semua
tindakan manusia dapat dianggap sebagai tindakan sosial. Suatu tindakan disebut tindakan
sosial hanya jika tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain.
Sebagai contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan
sosial.
8. Jawaban : A
Pembahasan:
Sementara untuk metodologi, Durkheim mengemukakan konsep bebas nilai (value free).
Menurut konsep ini, seorang sosiolog dalam melakukan penelitian terhadap masyarakat perlu
melakukan batasan antara objek yang diteliti dan peneliti.
9. Jawaban : C
Pembahasan:
Sosiologi bersifat empiris. Sosiologi tidak spekulatif dan hanya menggunakan akal sehat.
Sosiologi melakukan kajian tentang masyarakat berdasarkan hasil observasi.
10. Jawaban : C
Pembahasan:
Pengetahuan muncul karena ada rasa ingin tahu tentang hal-hal dalam kehidupan yang terjadi
di masyarakat. Hal ini dapat saja dengan mulai mengamati gejala sosial di masyarakat.
Kegiatan mengamati yang dilakukan oleh siswa tersebut termasuk dalam kategori
pengetahuan.
11. Jawaban : E
Pembahasan:
Fungsi sosiologi sangat dibutuhkan, terutama berkaitan dengan penelitian, pengolahan data,
dan perencanaan kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat.
12. Jawaban : A
Pembahasan:
Sosiolog sebagai konsultan kebijakan
Prediksi sosiologi dapat membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin
terjadi. Setiap kebijakan adalah suatu prediksi. Artinya, kebijakan diambil dengan harapan
menghasilkan pengaruh atau dampak yang diinginkan. Namun, kebijakan yang diambil tidak
selalu memenuhi harapan tersebut. Salah satu penyebabnya adalah ketidakakuratan
kesimpulan atau dugaan terhadap suatu permasalahan.
13. Jawaban : A
Pembahasan:
Perbedaan antara sosiologi dan disiplin ilmu lainnya bukan pada topik masing-masing
penelitian, tetapi dalam perspektif disiplin masing-masing terhadap objek kajiannya.
Contohnya adalah hasil penelitian yang didapatkan seorang sosiolog bersifat mutlak.
14. Jawaban : D
Pembahasan:
Sosiologi bersifat kumulatif. Teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori-teori yang telah
ada sebelumnya, dalam arti memperbaiki, memperluas, dan memperhalus teoriteori lama.
Contoh, saat meneliti perkembangan Kota Jakarta dari kota besar menjadi kota metropolitan,
seorang peneliti harus menggunakan teori dan konsep masyarakat tradisional serta teori dan
konsep masyarakat modern.
15. Jawaban: D
Pembahasan:
Sosiolog sebagai konsultan kebijakan
Prediksi sosiologi dapat membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin
terjadi. Setiap kebijakan adalah suatu prediksi. Artinya, kebijakan diambil dengan harapan
menghasilkan pengaruh atau dampak yang diinginkan. Namun, kebijakan yang diambil tidak
selalu memenuhi harapan tersebut. Salah satu penyebabnya adalah ketidakakuratan
kesimpulan atau dugaan terhadap suatu permasalahan.

B. Essay
1. Tuliskan empat fokus studi sosiologi dalam mempelajari masyarakat.
Jawaban:
Dalam mempelajari masyarakat sebagai objek kajian, sosiologi memfokuskan studinya pada
(a) hubungan timbal balik antara manusia satu dan manusia lainnya;
(b) hubungan antara individu dan kelompok;
(c) hubungan antara kelompok yang satu dan kelompok lainnya; dan
(d) proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut dalam masyarakat.
2. Jelaskan pendapat Max Weber mengenai pokok kajian sosiologi.
Jawaban:
Max Weber melihat bahwa pokok kajian sosiologi adalah tindakan sosial. Namun, tidak
semua tindakan manusia dapat dianggap sebagai tindakan sosial. Suatu tindakan disebut
tindakan sosial hanya jika tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku
orang lain. Sebagai contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan
tindakan sosial. Namun, menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba
sehingga mendapat perhatian orang lain merupakan tindakan sosial.
3. Jelaskan fungsi sosiologi untuk penelitian dan berikan dua contohnya.
Jawaban :
Untuk penelitian Dengan penelitian, akan diperoleh suatu rencana penyelesaian masalah
sosial yang baik. Di negara yang sedang berkembang, peran sosiolog sangat dibutuhkan.
Berdasarkan data yang dihasilkan dari penelitian sosiologis, para pengambil keputusan dapat
menyusun rencana penyelesaian suatu masalah sosial. Contohnya adalah cara untuk
mencegah kenakalan remaja dan mengatasi masalah pengangguran.
4. Jelaskan peran sosiolog sebagai praktisi
Jawaban:
Sosiolog sebagai praktisi Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan masyarakat. Mereka memberi saransaran, misalnya dalam penyelesaian masalah
hubungan masyarakat, hubungan antarkaryawan, masalah moral, atau hubungan
antarkelompok dalam organisasi. Dalam kedudukan tersebut, sosiolog bekerja sebagai
ilmuwan terapan (applied scientist) yang harus memperhatikan nilai-nilai budaya dan
karakter kelompok yang dibahasnya karena keduanya merupakan nilai ideal.
5. Jelaskan perbedaan sosiologi dengan psikologi dalam memandang fenomena kenakalan
remaja.
Jawaban:
- Sosiologi
Kartini Kartono (2008) menjelaskan kenakalan remaja yaitu perilaku jahat (dursila),
kejahatan.Atau kenakalan anak-anak muda yang merupakan gejala sakit (patologis) secara
sosial pada anak-anak. Dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial,
sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang. Kartini
Kartono adalah seorang penulis buku patologi sosial dengan 3 jilid berbeda. Berhubungan
dengan prinsip dasar sosiologi, beliau menyingung perihal interaksi sosial anak/remaja yang
kurang baik. Sehingga berujung pada kurangnya perhatian. Hal ini juga menunjukkan
beberapa masalah lainnya seperti, pola asuh orang tua, masyarakat yang belum terbuka atau
terlalu terbuka, hingga pengaruh lingkungan.
- Psikologi
John W. Santrock (2003) berpendapat, kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai
perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.
Santrock merupakan pengajar Psikologi dan perkembangan manusia di Texas University,
Dallas, USA. Dia merupakan penulis buku-buku terkemuka seperti, Children, Adolescence,
dan Life Span Development.

Soal Model AKM


Cermati dan pahami infografis dan teks berikut.
Soal 1
Berdasarkan stimulus, ada tiga dimensi dasar penetapan indeks pembangunan manusia (IPM).
Berikut ini yang termasuk dimensi dasar penetapan IPM adalah . . . .
A. hidup sehat
B. angka melek huruf
C. standar hidup layak
D. pendapatan per kapita
E. rata-rata lama sekolah
Jawaban : C
Pembahasan:
Ada tiga dimensi dimensi dasar IPM, yaitu umur panjang dan hidup sehat; pengetahuan; dan standar
hidup layak.

Soal 2
Berdasarkan stimulus, pilih dan berilah tanda centang () pada setiap pernyataan yang benar.
(Jawaban lebih dari satu)
 Umur harapan hidup bayi yang lahir pada tahun 2020 lebih pendek 0,10 tahun dibandingkan
umur harapan hidup bayi yang lahir pada tahun 2021.
Rata-rata lama sekolah penduduk berusia 7 tahun adalah 13,08 tahun.
Pada tahun 2020, IPM Indonesia mengalami penurunan menjadi 71,94.
☐Seluruh wilayah Indonesia termasuk dalam kategori IPM tinggi dan sedang saja.
☐Lama waktu untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I adalah 14 tahun.

Anda mungkin juga menyukai