Anda di halaman 1dari 8

TUGAS : Individu

MATA KULIAH : Evaluasi Pembelajaran

SEMESTER : V (LIMA)

" Pendekatan Penilaian Acuan Norma”

Di Susun Oleh :

Nama : Nurmila Sjachruddin


Nim : 19.801.011

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR

KATA PENGANTAR
Puji syukur  senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan
Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat
serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan
dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini di  susun guna memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran dan juga untuk
khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................................

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................

C. Tujuan.........................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Penilaian Acuan Norma (PAN)..................................................................................................

B. Penerapan Penilaian Acuan Norma (PAN).................................................................................

C. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Acuan Norma (PAN).....................................................


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diantara tugas guru dalam kegiatan pembelajaran adalah merencanakan kegiatan
pembelajaran, melaksanakan dan menilai hasil belajar. Kemampuan guru dalam memilih dan
menyusun instrumen penilaian yang sesuai dengan tujuan penilaian, mengolah dan menafsirkan
hasil penilaian akan sangat berpengaruh terhadap kualitas data hasil penilaian sebagai dasar
pengambilan keputusan. Oleh karena itu kemampuan menilai proses dan hasil belajar siswa
merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru maupun calon guru.
Dalam mengolah dan menafsirkan hasil penilaian memerlukan sebuah acuan standar
penilaian atau asesmen. Dalam melakukan penilaian ada 2 jenis standar yang dapat digunakan
oleh guru dalam mengolah hasil penilaian salah satunya yaitu; Penilaian Acuan Normatif (PAN).
Dari pemaparan di atas, penulis akan mencoba membahas lebih lanjut tentang penentuan
standart asesmen, melalui pendekatan acuan norma (PAN).
B. Rumusuan Masalah
1. Apakah pengertian penilaian acuan norma (PAN)?
2. Bagaimana penerapan penilaian acuan norma PAN?
3. Apa kelebihan dan kekurangan penilaian acuan norma (PAN)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan penerapan penilaian acuan norma (PAN)
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan penilaian acuan norma (PAN)
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penilaian Acuan Norma (PAN / Norm Referenced Evalution)

Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada
norma kelompok atau nilai-nilai yang diperoleh siswa dibandingkan dengan nilai-nilai siswa lain
dalam kelompok tersebut. Dengan kata lain PAN merupakan sistem penilaian yang didasarkan
pada nilai sekelompok siswa dalam satu proses pembelajaran sesuai dengan tingkat penguasaan
pada kelompok tersebut. Artinya pemberian nilai mengacu pada perolehan skor pada kelompok
itu.

Dalam hal ini “norma” berarti kapasistas atau prestasi kelompok, sedangkan “kelompok”
adalah semua siswa yang mengikuti tes tersebut, dapat kelompok siswa dalam satu kelas,
sekolah, rayon, propinsi dan lain-lain. PAN juga dapat dikatakan penilaian “apa adanya” dengan
pengertian bahwa acuan pembandingnya semata-mata diambil dari kenyataan yang diperoleh
(rata-rata dan simpangan baku) pada saat penilaian dilakukan dan tidak dikaitkan dengan hasil
pengukuran lain. Dengan kata lain Penilaian Acuan Norma (PAN) yaitu Pendekatan penilaian
yang membandingkan hasil pengukuran seseorang dengan hasil pengukuran yang diperoleh
orang-orang lain dalam kelompoknya.

PAN adalah membandingkan skor yang diperoleh peserta didik dengan standar atau
norma relatif. Karena apabila seorang siswa yang terjun ke kelompok A termasuk “Hebat”,
mungkin jika pindah ke kelompok lainnya hanya menduduki kualitas “Sedang saja”. PAN
digunakan untuk menafsirkan hasil tes sumatif.

PAN menggunakan prinsip-prinsip yang berlaku pada kurva normal. Hasil-hasil


perhitungannya dipakai sebagai acuan penilaian dan memiliki sifat relatif sesuai dengan naik
turunnya nilai rata-rata dan simpangan baku yang dihasilkan pada saat itu.

Penggunaan sistem PAN membiarkan siswa berkembang seperti apa adanya. Namun
demikian guru tetap merumuskan Tujuan Khusus Pembelajaran (TKP) sesuai dengan tuntutan
kompetensi. TKP yang berorientasi pada kompetensi tetap dipakai sebagai tumpuan dalam
penyusunan evaluasi akan tetapi pada saat pemberian skor yang diperoleh siswa maka TKP tidak
dipergunakan sebagai pedoman. Batas kelulusan tidak ditentukan oleh penguasaan minimal
siswa terhadap kompetensi yang ditetapkan dalam TKP, melainkan didasarkan pada nilai rata-
rata dan simpangan baku yang dihasilkan kelompoknya.

Dengan demikian kelemahan sistem PAN dapat terlihat jelas bahwa tes apapun, dalam
kelompok apapun, dengan kadar prestasi yang bagaimanapun pemberian nilai dengan model
pendekan PAN selalu dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaan model pendekatan ini dapat
dilakukan dengan baik apabila memenuhi syarat antara lain:

a. Skor nilai terpencar atau dapat dianggap terpencar sesuai dengan pencaran kurva normal;
b. Jumlah yang dinilai minimal 50 orang atau lebih dari 100 orang dalam arti sampel yang
digunakan besar.

Dalam penerapan sistem PAN ada dua hal pokok yang harus ditetapkan yaitu: banyaknya
siswa yang akan lulus dan penetapan batas lulus. Terdapat dua cara di dalam menentukan batas
kelulusan antara lain: menetapkan terlebih dahulu jumlah yang diluluskan, misalnya 75% dari
seluruh peserta tes, kemudian skor tiap siswa disusun dan diranking sehingga akan diketemukan
skor terendah. Cara kedua dengan menggunakan data statistik yang terdapat dalam kurva normal
dengan menggunakan nilai rata-rata dan simpangan baku, sehingga akan diketemukan luas
daerah kurva normal atau jumlah anak yang diluluskan.

Tujuan penggunaan PAN adalah untuk mengklasifikasikan mahasiswa. PAN dirancang untuk
membedakan pencapaian nilai mahasiswa yang tinggi dengan yang rendah. Untuk membuat
ranking pencapaian prestasi mahasiswa.

Pertimbangan pemilihan PAN yaitu :

a. Dipakai untuk semua mata kuliah dari yang sangat teoritis (penuh materi kognitif) sampai
ke mata kuliah yang paling praktis (penuh muatan keterampilan).
b. Mata kuliah tersebut bukan merupakan prasyarat mata kuliah yang lain atau mata kuliah
pada tingkat yang lebih tinggi.
c. Hasil ujian mahasiswa diperiksa dan angka hasil ujian disusun dalam bentuk kurva
normal dan dihitung angka rata-rata dan simpangan bakunya.
d. Menghasilkan kurve normal karena pendekatan ini pada dasarnya tidak mengkaitkan
dengan proses belajar mengajar.
e. Membiarkan mahasiswa berkembang normal atau apa adanya sehingga dalam kelompok
mahasiswa itu masih terdapat perbedaan yang luas antara mereka yang mencapai hasil
belajar tinggi dan mereka yang mencapai hasil belajar yang rendah.
f. Makin normal kurve yang dihasilkan pengukuran menunjukkan ujian yang dipergunakan
makin baik dan makin baik sistem pengajaran yang diselenggarakan.

B. Penerapan PAN

a. Batas lulus yang dipakai tidak lagi memperhatikan penguasaan tujuan instruksional tapi
pada angka rata-rata dan besarnya simpangan baku. Lazimnya batas lulus ditetapkan
berdasarkan persentase jumlah mahasiswa yang akan diluluskan dalam ujian yang sedang
berlangsung.
b. Penetapan persentase kelulusan ditentukan oleh dosen dan disepakati Jurusan/
Departemen
c. Untuk menetapkan persentase jumlah mahasiswa yang diluluskan dapat dilakukan
dengan beberapa cara.

Cara Pertama : Penetapan persentase mahasiswa yang diluluskan (A, B+, B, C+, C) :
70% dengan cara mengurutkan nilai tertinggi sampai yang terendah.
Cara Kedua : Menggunakan perhitungan MEAN (nilai rata-rata) dan SD (standart
deviasi) yang diperoleh. Cara ke dua ini berbeda dengan cara pertama, dan persentase
kelulusan mungkin tidak sama dibandingkan bila dilakukan dengan cara pertama.

C. Kelebihan dan Kekurangan PAN


Adapun kekurangan PAN adalah sebagai berikut :
1. Sedikit menyebutkan kompetensi atau tujuan pembelajaran serta kualitas
pembelajaran siswa apa yang mereka ketahui atau yang dapat mereka lakukan.
2. Tidak fair karena peringkat siswa tidak hanya bergantung pada tingkatan prestasi,
tetapi juga atas prestasi siswa lainnya.
3. Tidak dapat diandalkan siswa yang gagal sekarang mungkin dapat lulus tahun
berikutnya.
4. Kurang transparan, karena hasil penilaian akhir tidak diketahui para siswa.
Kelebihan PAN ( Penilaian Acuan Normatif) adalah sebagai berikut :
1. Dapat digunakan untuk menetapkan nilai secara maksimal.
2. Dapat membedakan kemampuan antar peserta didik yang pintar dan kurang pintar
yakni dengan membedakan kelompok atas dan bawah.
3. Fleksibel yakni dapat menyesuaikan dengan kondisi yang berbeda-beda.
4. Mudah menilai karena tidak ada patokan tertentu yang harus dicapai.
5. Dapat digunakan menilai ranah kognitif, afektif maupun psikomotor.
6. Kebiasaan menggunakan penilaian berdasarkan referensi norma atau kelompok.
7. Asumsi bahwa tingkat kinerja yang sama diharapkan terjadi pada setiap kelompok
siswa.
8. Bermanfaat untuk membandingkan siswa lintas mata pelajaran dan memberikan
hadiah atau penghargaan utama untuk sejumlah siswa tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a) Penilaian acuan norma biasanya mengukur sejumlah besar perilaku khusus dengan sedikit
butir tes untuk setiap perilaku.
b) Penilaian acuan norma menekankan perbedaan di antara peserta tes dari segi tingkat
pencapaian belajar secara relatif.
c) Penilaian acuan norma lebih mementingkan butir-butir tes yang mempunyai tingkat
kesulitan sedang dan biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan terlalu sulit.
d) Penilaian acuan norma digunakan terutama untuk survey.

Anda mungkin juga menyukai