Anda di halaman 1dari 5

MATERI PROGRAM BERMAIN

A. Pengertian
Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktikkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi
kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan berprilaku dewasa.
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara suka rela untuk memperoleh
kesenangan dan bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional
dan social.
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara
optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap
dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah
sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti
marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari
hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang ada
dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas
dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak
akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi
melalui kesenangannya melakukan permainan. Tujuan bermain di rumah sakit pada
prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan secara
optimal, mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap
stress. Bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan anak seperti
kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit
atau anak di rumah sakit (Wong, 2009).
B. Fungsi bermain
1. Membantu perkembangan sensorik dan motorik.
2. Membantu perkembangan kognitif
3. Meningkatkan sosialisasi anak.
4. Meningkatkan kreativitas
5. Meningkatkan kesadaran diri.
6. Mempunyai nilai terapeutik
7. Mempunyai nilai moral pada anak
C. Tujuan bermain
1. Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal.
2. Dapat mengekspresikan keinginan dan fantasi melalui bermain.
3. Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang tepat.
4. Dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit dan di rawat di rumah
sakit.
D. Faktor yang mempengaruhi bermain
1. Tahap perkembangan
2. Status kesehatan
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan
5. Alat permainan yang cocok
E. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aktivitas bermain
1. Tahap perkembangan
2. Status kesehatan
3. Jenis kelamin
4. Alat permainan
5. Ruangan untuk bermain
6. Pengetahuan cara bermain
7. Taman bermain
F. Bermain di Rumah Sakit
Keuntungan bermain di rumah sakit
1. Meningkatkan hubungan perawat dan pasien di RS
2. Dapat mengekspresikan perasaan tidak enak
3. Menumbuhkan perasaan mandiri pada anak
4. Membina tingkah laku yang positif
5. Alat komunikasi perawat dan pasien
Kegiatan yang kreatif untuk anak di rumah sakit.
 Role play : melukis, menggambar
 Berceritra : Pengalamam, sensasi
 Pantomin : Menulis cerita tentang rumah sakit
Alat bermain untuk di rumah sakit
 Boneka sebagai keluarga dan staf RS
 Kertas
 Perlengkapan rumah
 Pensil
 Baju RS
 Alat kedokteran dan perawatan
 Miniatur RS
Prinsip bermain di Rumah Sakit
 Tidak membutuhkan energi
 Permainan simple
 Kegiatan yang singkat waktunya
 Mempertimbangkan keamanan (luka, infeksi silang)
 Kelompok umur yang sama\
 elibatkan orang tua
 Permainan tidak bertentangan dengan pengobatan
 Semua alat bermain dapat dicuci dan di desinfeksi.
G. Program bermain
NAMA PASIEN : An. AL
USIA : 11 tahun 9 bulan
DIAGNOSA MEDIS : Syndrom nefrotik
Tingkat Aktivitas : Kebutuhan sehari-hari pasien tidak sepenuhnya dilakukan oleh
orang tua pasien dan perawat, pasien bisa makan, minum,
mandi sikat gigi pakai baju sendiri tidak terdapat kekakuan
otot.
Tingkat Perkembangan :
1. Perkembangan motorik kasar (grass motoric) :
Pasien dapat duduk dan berdiri, berjalan dan berlari dengan baik tanpa bantuan.
2. Perkembangan motorik halus (fine motoric adaptif) :
Pasien dapat memegang pensil/pena dan menulis atau menggambar pada selembar
kertas. Pasien dapat tersenyum dan tertawa jika melihat sesuatu yang dianggap lucu
dan dapat menerima tindakan diagnostik padanya setelah diberikan pemahaman.
3. Perkembangan sosialisasi :
Selain lingkungan keluarga, pasien juga sudah mengenal lingkungan ruangan
dimana tempat pasien dirawat
4. Perkembangan bahasa:
Pasien sudah berkomonikasi secara verbal dan non verbal denagn baik
Jenis Permainan : Sesuai dengan tingkat perkembangan anak yaitu mampu
menggambar gunung, bermain bersama dengan anak lain dan
menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya.
Alat Yang Digunakan :
Pensil, kertas putih beberapa lembar.
Aturan Permainan : Pasien dapat duduk di atas meja atau di lantai dan perawat
memberikan pensil/pena kepada pasien lalu disodorkan kertas,
lalu pasien disuruh untuk menggambar diatas kertas tersebut.
Pasien dianjurkan untuk mencoba menggambar/menulis hal
yang sangat disukainya.
Peserta : Pasien dan Ibunya

Hasil bermain
1. Respon keluarga : orang tua pasien senang melihat anaknya
bermain/menggambar bersama perawat.
2. Respon anak
a. Motorik kasar : dapat duduk, berjalan, berlari dan melompat
b. Verbal : pasien tertawa dan bertanya jika ada yang tidak dimengerti
c. Motorik halus : dapat memegang pensil dengan kedua jarinya
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Azis Alimul. Pengantar ilmu keperawata . Salemba Medika, 2005

Sartjiningsih, Tumbuh Kembang Anak. Jakarta; EGC 2000

Ida Samida, SKp. M.Kes. Kumpulan Kuliah Anak

Anda mungkin juga menyukai