Anda di halaman 1dari 34

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa


atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul "Geopolitik atau Wawasan
Nusantara: Menggali Kedalaman Peranan Indonesia dalam Peta
Perpolitikan Dunia."
Makalah ini penulis susun sebagai salah satu tugas dalam rangka
mempelajari geopolitik dan wawasan Nusantara yang menjadi aspek
penting dalam memahami peranan Indonesia sebagai negara kepulauan
di tengah-tengah perpolitikan dunia yang semakin kompleks. Geopolitik
sebagai studi tentang hubungan antara kekuatan politik dan karakteristik
geografis suatu wilayah memainkan peranan krusial dalam penentuan
posisi strategis suatu negara, sementara wawasan Nusantara merupakan
pandangan yang mengakar dalam kebijakan luar negeri Indonesia, yang
memperhatikan kualitas hubungan internasional dan kepentingan nasional
Indonesia.
Makalah ini bertujuan untuk menggali kedalaman dan kompleksitas
peranan Indonesia dalam geopolitik global serta menggambarkan
relevansi dan aplikasi wawasan Nusantara dalam menjaga stabilitas dan
kepentingan nasional. Penulis juga akan menganalisis tantangan dan
peluang yang dihadapi Indonesia dalam konteks geopolitik modern,
termasuk dampak globalisasi, persaingan regional, sumber daya alam,
dan perubahan iklim.
Penulisan makalah ini didasarkan pada studi kepustakaan yang
luas dan referensi yang diambil dari berbagai sumber terpercaya. Penulis
berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang geopolitik dan wawasan Nusantara, serta mendorong
pembaca untuk menghargai dan mengenali peranan strategis Indonesia
dalam tatanan politik global.
Penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan waktu
menyebabkan makalah ini tidak sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan penulisan ini di masa depan.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi positif bagi pembaca serta memperkaya wawasan kita bersama
mengenai geopolitik dan wawasan Nusantara

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4
2.1 Pengertian Geopolitik.............................................................................4
2.1.1 Definisi Geopolitik............................................................................4
2.1.2 Peran Geopolitik dalam Hubungan Antarbangsa............................4
2.1.3 Hubungan antara Geopolitik dan Wilayah Hidup Bangsa...............6
2.2 Wilayah sebagai Ruang Hidup Bangsa.................................................8
2.2.1 Pengertian Wilayah..........................................................................8
2.2.2 Keunikan dan Keanekaragaman Wilayah Nusantara......................8
2.2.3 Pemanfaatan Sumber Daya Wilayah untuk Kesejahteraan Bangsa
...................................................................................................................9
2.3 Wawasan Nusantara sebagai Pandangan Geopolitik Bangsa
Indonesia....................................................................................................11
2.3.1 Pengertian Wawasan Nusantara...................................................11
2.3.2 Prinsip-prinsip Wawasan Nusantara..............................................12
2.3.3 Relevansi Wawasan Nusantara dalam Geopolitik Indonesia........13
2.4 Implementasi Wawasan Nusantara.....................................................15
2.4.1 Kebijakan dan Strategi Pemerintah dalam Implementasi Wawasan
Nusantara................................................................................................15
2.4.2 Peran Institusi dan Stakeholder dalam Implementasi Wawasan
Nusantara................................................................................................16
2.4.3 Dampak Implementasi Wawasan Nusantara pada Pembangunan
Nasional.................................................................................................18
2.5 Tantangan dan Peluang dalam Implementasi Wawasan Nusantara. .19
2.5.1 Tantangan Keamanan dan Konflik di Kawasan Nusantara...........19

ii
2.5.2 Potensi Kerjasama Regional dan Internasional dalam Mendukung
Wawasan Nusantara...............................................................................20
2.5.3 Peluang Pembangunan dan Pemberdayaan Wilayah Nusantara.22
2.6 Studi Kasus: Keberhasilan dan Tantangan dalam Implementasi
Wawasan Nusantara..................................................................................23
2.6.1 Kasus Keberhasilan dalam Implementasi Wawasan Nusantara...24
2.6.2 Tantangan yang Dihadapi dalam Implementasi Wawasan
Nusantara...................................................................................................25

BAB III KESIMPULAN................................................................................28


3.1 Kesimpulan .........................................................................................28
3.2 Saran....................................................................................................29
3.2.1 Saran Akademis.............................................................................29
3.2.3 Saran Praktis..................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................32

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Wawasan Nusantara adalah sebuah konsep strategis yang

mendasarkan pada prinsip-prinsip geopolitik yang mengatur

kebijakan luar negeri Indonesia. Konsep ini telah membentuk

pijakan utama dalam merumuskan kebijakan dan memandu

hubungan bilateral dan multilateral Indonesia dengan negara-

negara lain di kawasan Asia Tenggara dan dunia pada umumnya.

Wawasan Nusantara menitikberatkan pada kepentingan nasional

Indonesia yang meliputi keamanan, stabilitas, dan kedaulatan

wilayah, serta mempromosikan perdamaian dan kerjasama di

tingkat regional dan global.

Latar belakang geopolitik Wawasan Nusantara dapat

ditelusuri hingga masa penjajahan di Indonesia. Pada masa

tersebut, berbagai negara kolonial seperti Belanda, Inggris, dan

Jepang berusaha menguasai wilayah Nusantara karena kekayaan

alam yang melimpah, posisi strategis dalam perdagangan

internasional, serta akses ke sumber daya dan pasar di Asia.

Perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari

penjajah menjadi tonggak penting dalam membentuk kesadaran

akan pentingnya kedaulatan dan integritas wilayah Nusantara.

1
Setelah merdeka pada tahun 1945, pemerintahan Indonesia

memandang perlu untuk mengembangkan sebuah kerangka

konseptual yang akan mengatur hubungan Indonesia dengan

negara-negara tetangga dan kepentingan-kepentingan

nasionalnya. Hal ini mengarah pada pembentukan prinsip-prinsip

Wawasan Nusantara yang pertama kali diperkenalkan oleh

Presiden Soekarno pada tahun 1950-an. Prinsip-prinsip ini meliputi

kesatuan wilayah, kedaulatan, keberagaman, gotong royong, dan

keadilan.

Wawasan Nusantara juga muncul sebagai respons terhadap

perubahan geopolitik di kawasan Asia Tenggara dan dunia. Pada

saat itu, Perang Dingin sedang berlangsung antara Blok Barat yang

dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh

Uni Soviet. Indonesia memilih jalur non-blok sebagai upaya untuk

mempertahankan kemerdekaan, menghindari konflik militer, dan

mewujudkan perdamaian. Wawasan Nusantara menjadi landasan

kebijakan luar negeri Indonesia yang mengutamakan kerjasama

dan diplomasi, serta menjaga kemerdekaan dan integritas wilayah

negara1.

Selanjutnya, wawasan Nusantara juga berkaitan erat dengan

perkembangan integrasi regional di Asia Tenggara. Indonesia telah

menjadi salah satu anggota pendiri dan pendorong utama pendirian

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) pada tahun 1967.


1
Armawi, A. (2020). Nasionalisme dalam dinamika ketahanan nasional. UGM PRESS. Hal. 19

2
Dalam konteks ini, Wawasan Nusantara bertujuan untuk

mempromosikan stabilitas politik, keamanan, dan kesejahteraan

ekonomi di kawasan, serta menjaga persatuan dan kesatuan

ASEAN sebagai entitas politik yang memiliki peran strategis dalam

tatanan geopolitik regional2.

Dalam era globalisasi yang semakin kompleks, Wawasan

Nusantara juga terus berkembang dan beradaptasi dengan

perubahan dinamika geopolitik. Indonesia aktif dalam berbagai

forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),

G20, dan APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation), serta

berperan dalam isu-isu global seperti perubahan iklim,

keberlanjutan, dan perdagangan bebas. Prinsip-prinsip Wawasan

Nusantara yang mengedepankan diplomasi, perdamaian, dan

kerjasama terus menjadi pedoman dalam menjalankan kebijakan

luar negeri Indonesia3.

Berdasarkan paparan di atas, maka dalam tulisan ini penulis

ingin mengangkat suatu topik tentang Geopolitik atau wawasan

Nusantara

1.2. Rumusan Masalah

1. bagaimana konsep geopolitik, wilayah sebagai ruang hidup

bangsa, serta wawasan nusantara

2
Armawi, A. (2020). Nasionalisme dalam dinamika ketahanan nasional. UGM PRESS Hal. 20
3
Armawi, A. (2020). Nasionalisme dalam dinamika ketahanan nasional. UGM PRESS Hal. 23

3
2. Apa antangan dan Peluang dalam Implementasi Wawasan

Nusantara

3. Bagaimana keberhasilan dan Tantangan dalam Implementasi

Wawasan Nusantara

4
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian geopolitik

2.1.1 Definisi Geopolitik

Geopolitik merupakan sebuah cabang ilmu yang mempelajari

interaksi antara politik dan geografi. Istilah "geopolitik" pertama kali

diperkenalkan oleh ahli geografi Jerman bernama Friedrich Ratzel pada

akhir abad ke-19. Secara harfiah, "geo" berarti bumi atau wilayah,

sedangkan "politik" berkaitan dengan kekuasaan dan pengaruh politik 4.

Oleh karena itu, geopolitik mengacu pada analisis dan pemahaman

tentang bagaimana faktor geografi, seperti lokasi, topografi, sumber daya

alam, dan akses laut, mempengaruhi kebijakan politik suatu negara atau

wilayah. Geopolitik mencoba untuk menjelaskan dan memprediksi

interaksi antar negara, konflik, kolaborasi, serta dinamika kekuasaan di

tingkat regional maupun global5.

2.1.2 Peran Geopolitik dalam Hubungan Antarbangsa

Geopolitik memiliki peran yang signifikan dalam hubungan

antarbangsa. Faktor geografis dapat mempengaruhi dinamika hubungan

internasional, kebijakan luar negeri, dan strategi keamanan suatu negara.

Contohnya, letak geografis suatu negara dapat mempengaruhi kekuatan

militer, pertahanan, dan kebijakan perdagangan. Negara-negara yang

4
Karso, A. J. (2021). Buku Ajar Politik Pertahanan dan Keamanan. Hal. 17
5
Karso, A. J. (2021). Buku Ajar Politik Pertahanan dan Keamanan. Hal. 29

5
memiliki lokasi geografis yang menguntungkan, seperti memiliki akses ke

jalur perdagangan utama atau sumber daya alam yang melimpah,

umumnya memiliki keunggulan kompetitif dalam hubungan ekonomi

global. Selain itu, aspek geografis juga dapat mempengaruhi persepsi

keamanan negara dan membentuk aliansi strategis antara negara-negara

dalam rangka mengamankan wilayah atau kepentingan bersama 6.

Selain faktor geografis, geopolitik juga melibatkan analisis kekuatan

politik, ekonomi, dan militer dalam hubungan antarbangsa. Negara-negara

dengan kekuatan ekonomi yang besar atau memiliki keunggulan militer

cenderung memainkan peran yang dominan dalam geopolitik global.

Mereka dapat menggunakan kekuatan mereka untuk mempengaruhi

kebijakan luar negeri negara lain, mendapatkan akses ke sumber daya

alam yang strategis, atau menjaga stabilitas regional. Geopolitik juga

mempertimbangkan faktor demografi, kebudayaan, dan sejarah dalam

menganalisis hubungan antarbangsa. Perbedaan demografi dan

kebudayaan antara negara-negara dapat memengaruhi dinamika politik,

migrasi, dan konflik di tingkat regional 7.

2.1.3 Hubungan antara Geopolitik dan Wilayah Hidup Bangsa

Hubungan antara geopolitik dan wilayah hidup bangsa erat terkait.

Wilayah hidup bangsa merujuk pada wilayah geografis yang secara

historis dianggap penting bagi kelangsungan hidup dan keamanan suatu

6
Karso, A. J. (2021). Buku Ajar Politik Pertahanan dan Keamanan. Hal. 35
7
Karso, A. J. (2021). Buku Ajar Politik Pertahanan dan Keamanan. Hal. 45

6
bangsa. Faktor-faktor geografis, seperti letak, perbatasan, dan sumber

daya alam, berperan dalam menentukan wilayah hidup bangsa. Geopolitik

mempelajari bagaimana wilayah hidup bangsa mempengaruhi kebijakan

luar negeri, keamanan, dan strategi pertahanan suatu negara 8.

Wilayah hidup bangsa yang kaya akan sumber daya alam dapat

menjadi sumber kekuatan ekonomi dan politik bagi sebuah negara.

Kontrol atas wilayah dengan sumber daya alam yang melimpah, seperti

minyak, gas, atau mineral, dapat memberikan keuntungan ekonomi yang

besar dan meningkatkan kekuatan politik suatu bangsa di tingkat regional

maupun global. Oleh karena itu, persaingan dan konflik terkadang muncul

antara negara-negara untuk mendapatkan kontrol atas wilayah hidup

bangsa yang strategis.

Geopolitik juga mempertimbangkan aspek keamanan dalam

hubungan antara geopolitik dan wilayah hidup bangsa. Wilayah hidup

bangsa yang rentan terhadap ancaman militer dari negara tetangga atau

aktor non-negara dapat mempengaruhi strategi pertahanan dan kebijakan

keamanan suatu bangsa. Keberlanjutan dan keamanan wilayah hidup

bangsa menjadi prioritas bagi suatu negara dalam rangka melindungi

kepentingan nasional dan keberlangsungan bangsa 9.

Secara keseluruhan, geopolitik memainkan peran penting dalam

memahami dan menganalisis hubungan antarbangsa serta wilayah hidup

8
Muharam, R. S. (2022). Politik dan Strategi Nasional. Hal. 20
9
Muharam, R. S. (2022). Politik dan Strategi Nasional. Hal. 30

7
bangsa. Dengan mempertimbangkan faktor geografis, politik, ekonomi,

dan keamanan, geopolitik membantu dalam merumuskan kebijakan luar

negeri, strategi pertahanan, dan memprediksi dinamika kekuasaan di

tingkat global maupun regional.

2.2 Wilayah sebagai Ruang Hidup Bangsa

2.2.1 Pengertian Wilayah

Wilayah dapat didefinisikan sebagai suatu area atau daerah yang

memiliki batasan-batasan tertentu yang membedakannya dengan daerah

atau area lainnya. Pengertian wilayah tidak hanya mencakup aspek

geografis, tetapi juga melibatkan aspek sosial, ekonomi, politik, dan

budaya. Wilayah dapat memiliki berbagai tingkatan, mulai dari tingkat

lokal, regional, hingga nasional dan internasional.

Wilayah juga dapat mencakup beragam elemen seperti lahan,

sungai, gunung, laut, pulau, dan sebagainya. Wilayah memainkan peran

penting dalam membentuk identitas suatu kelompok masyarakat atau

negara, serta dalam menentukan kebijakan dan pengelolaan sumber

daya10.

2.2.2 Keunikan dan Keanekaragaman Wilayah Nusantara

Wilayah Nusantara, yang merupakan wilayah geografis Indonesia,

memiliki keunikan dan keanekaragaman yang luar biasa. Wilayah ini

terdiri dari ribuan pulau yang tersebar di sepanjang garis khatulistiwa,

10
Muharam, R. S. (2022). Politik dan Strategi Nasional. Hal. 39

8
membentang dari Sabang di ujung barat hingga Merauke di ujung timur.

Keunikan geografis wilayah ini mencakup gunung berapi, lembah sungai,

danau, pantai, hutan hujan tropis, dan terumbu karang. Selain itu, wilayah

Nusantara juga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, dengan

berbagai spesies tumbuhan dan hewan endemik yang tidak ditemukan di

tempat lain.

Keunikan wilayah Nusantara juga terlihat dalam keberagaman

budaya dan etnis yang ada di Indonesia. Setiap pulau atau daerah

memiliki adat istiadat, bahasa, dan tradisi yang khas. Keanekaragaman ini

mencerminkan pluralitas masyarakat Indonesia dan menjadi salah satu

kekayaan budaya negara ini. Selain itu, wilayah Nusantara juga kaya akan

warisan sejarah, seperti candi-candi kuno, pura, dan situs arkeologi

lainnya, yang menjadi bukti kebesaran peradaban masa lampau 11.

2.2.3 Pemanfaatan Sumber Daya Wilayah untuk Kesejahteraan Bangsa

Pemanfaatan sumber daya wilayah Nusantara memiliki peran

penting dalam mencapai kesejahteraan bangsa. Wilayah ini memiliki

beragam sumber daya alam yang melimpah, seperti minyak bumi, gas

alam, batu bara, logam, kayu, dan hasil laut. Pemanfaatan sumber daya

ini dapat dilakukan melalui kegiatan pertambangan, pertanian, perikanan,

kehutanan, dan pariwisata12.

11
Lutpiani, E. (2021). Wawasan Nusantara. Hal. 15
12
Lutpiani, E. (2021). Wawasan Nusantara. Hal. 26

9
Namun, pemanfaatan sumber daya wilayah harus dilakukan secara

bijaksana dan berkelanjutan. Pembangunan ekonomi yang tidak

memperhatikan aspek lingkungan dapat mengakibatkan kerusakan

ekosistem dan merugikan jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk

mengelola sumber daya wilayah dengan prinsip pembangunan

berkelanjutan, di mana kebutuhan saat ini dapat dipenuhi tanpa

mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi

kebutuhan mereka.

Pemanfaatan sumber daya wilayah juga harus dilakukan dengan

memperhatikan keadilan sosial dan distribusi yang merata. Pemerataan

akses dan manfaat dari sumber daya wilayah akan mendukung

kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah, mengurangi kesenjangan

antarwilayah, dan memperkuat integrasi nasional 13.

Dalam rangka pemanfaatan sumber daya wilayah untuk

kesejahteraan bangsa, penting juga untuk melibatkan partisipasi aktif

masyarakat, baik dalam pengambilan keputusan maupun pelaksanaan

kebijakan. Partisipasi masyarakat akan memberikan pemahaman yang

lebih baik tentang kebutuhan lokal, nilai-nilai budaya, dan pengetahuan

tradisional yang dapat diterapkan dalam pengelolaan sumber daya

wilayah secara berkelanjutan.

Dalam kesimpulannya, wilayah Nusantara memiliki keunikan dan

keanekaragaman yang meliputi aspek geografis, budaya, dan sejarah.


13
Lutpiani, E. (2021). Wawasan Nusantara. Hal. 30

10
Pemanfaatan sumber daya wilayah untuk kesejahteraan bangsa harus

dilakukan dengan bijaksana, berkelanjutan, adil, dan melibatkan

partisipasi masyarakat. Hal ini penting untuk menjaga kelestarian

ekosistem, meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan,

memperkuat integrasi nasional, dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di seluruh wilayah Nusantara14.

2.3 Wawasan Nusantara sebagai Pandangan Geopolitik Bangsa

Indonesia

2.3.1 Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara adalah konsep yang berkaitan dengan

pemahaman yang mendalam tentang wilayah kepulauan Indonesia.

Secara harfiah, "Nusantara" berarti "diantara pulau-pulau". Oleh karena

itu, Wawasan Nusantara mengacu pada pemahaman tentang sifat

geografis, sejarah, sosial, budaya, dan politik wilayah Indonesia yang

terdiri dari berbagai pulau15.

Konsep ini berakar pada ide bahwa Indonesia adalah negara

kepulauan yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau dengan keragaman

etnis, bahasa, agama, dan budaya yang kaya. Wawasan Nusantara

bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif dan rasa persatuan di

antara masyarakat Indonesia, serta untuk memperkuat kedaulatan negara

dalam mengelola dan melindungi wilayah maritim dan lautannya.

14
Lutpiani, E. (2021). Wawasan Nusantara. Hal. 40
15
Lutpiani, E. (2021). Wawasan Nusantara. Hal. 45

11
2.3.2 Prinsip-prinsip Wawasan Nusantara

Prinsip-prinsip Wawasan Nusantara mencakup beberapa aspek

yang penting untuk memahami konsep ini secara lebih mendalam.

Pertama, prinsip keutuhan wilayah menggarisbawahi pentingnya

mempertahankan dan menjaga kesatuan wilayah Indonesia yang meliputi

daratan, perairan, dan ruang udara 16. Prinsip ini menegaskan bahwa

semua elemen wilayah tersebut harus dikelola secara efektif dan efisien

demi kepentingan nasional.

Kedua, prinsip keragaman menyadari keberagaman etnis, bahasa,

budaya, dan agama yang ada di Indonesia. Prinsip ini mengajarkan

bahwa perbedaan tersebut harus dihormati dan dihargai, serta dijadikan

sebagai kekuatan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketiga, prinsip kedaulatan menjelaskan pentingnya menjaga dan

memperkuat kedaulatan Indonesia dalam segala aspek, terutama dalam

pengelolaan dan pengamanan wilayah maritim dan lautannya. Hal ini

berhubungan dengan pengelolaan sumber daya alam, keamanan, dan

pertahanan negara.

Keempat, prinsip keterbukaan menggarisbawahi pentingnya

menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga dan

komunitas internasional. Keterbukaan ini mencakup aspek ekonomi,

16
Ningtyas, M. L. V. (2022). Wawasan Nusantara. Hal. 25

12
politik, sosial, dan budaya, serta menjadi landasan bagi kerja sama

regional dan global yang saling menguntungkan.

2.3.3 Relevansi Wawasan Nusantara dalam Geopolitik Indonesia

Wawasan Nusantara memiliki relevansi yang besar dalam konteks

geopolitik Indonesia. Pertama, sebagai negara kepulauan terbesar di

dunia, Indonesia memiliki potensi maritim yang kaya, termasuk sumber

daya alam, jalur perdagangan internasional, dan zona ekonomi eksklusif

yang luas. Wawasan Nusantara membantu Indonesia dalam mengelola

dan melindungi kekayaan maritim ini, serta menjaga kepentingan nasional

di tengah persaingan geopolitik regional dan global.

Kedua, Wawasan Nusantara juga berperan penting dalam

mengelola konflik dan potensi konflik di wilayah Indonesia. Dengan

memahami keragaman budaya dan kepentingan yang ada, prinsip

keragaman dalam Wawasan Nusantara mendorong dialog, toleransi, dan

pemahaman antar kelompok masyarakat, sehingga dapat meminimalkan

konflik horizontal dan memperkuat stabilitas nasional.

Ketiga, dalam konteks geopolitik regional, Wawasan Nusantara

memungkinkan Indonesia untuk berperan sebagai jembatan antara

berbagai kawasan dan negara. Dengan memanfaatkan posisi

geografisnya yang strategis, Indonesia dapat menjadi mediator dalam

perundingan regional, memfasilitasi kerja sama ekonomi dan politik, serta

13
memainkan peran yang lebih aktif dalam organisasi regional seperti

ASEAN.

Terakhir, Wawasan Nusantara juga memberikan panduan dalam

pembangunan nasional Indonesia. Dalam rangka mencapai

pembangunan yang berkelanjutan, prinsip keterbukaan dan keutuhan

wilayah dalam Wawasan Nusantara memberikan kerangka kerja yang

berorientasi pada pemanfaatan potensi nasional secara seimbang,

memperhatikan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.

Secara keseluruhan, Wawasan Nusantara merupakan konsep yang

penting dalam memahami dan mengelola wilayah kepulauan Indonesia.

Dengan memperhatikan prinsip-prinsipnya, Indonesia dapat memperkuat

kedaulatan, membangun persatuan di tengah keragaman, mengelola

potensi maritim, berperan dalam geopolitik regional, dan mendorong

pembangunan yang berkelanjutan17.

2.4 Implementasi Wawasan Nusantara

2.4.1 Kebijakan dan Strategi Pemerintah dalam Implementasi Wawasan

Nusantara

Kebijakan dan strategi pemerintah dalam implementasi Wawasan

Nusantara adalah upaya yang diambil oleh pemerintah Indonesia untuk


17
Ningtyas, M. L. V. (2022). Wawasan Nusantara. Hal. 40

14
mengembangkan dan memanfaatkan potensi yang ada di seluruh wilayah

Indonesia. Wawasan Nusantara merupakan konsep yang diperkenalkan

oleh Bung Karno, pendiri bangsa Indonesia, yang menekankan

pentingnya kesatuan dan keutuhan wilayah Indonesia sebagai suatu

kesatuan geografis, politik, ekonomi, dan budaya. Dalam rangka

mewujudkan konsep ini, pemerintah mengadopsi kebijakan dan strategi

tertentu18.

Salah satu kebijakan pemerintah dalam implementasi Wawasan

Nusantara adalah peningkatan konektivitas antarwilayah. Pemerintah

berupaya untuk membangun infrastruktur yang memadai, seperti jalan,

pelabuhan, dan bandara, guna meningkatkan konektivitas dan

aksesibilitas antarwilayah di seluruh Indonesia. Hal ini akan

mempermudah mobilitas barang dan orang serta mendukung

pertumbuhan ekonomi di wilayah yang terpencil.

Selain itu, pemerintah juga menerapkan kebijakan pengembangan

sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan pelatihan. Strategi

ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi masyarakat

Indonesia di berbagai bidang, sehingga mereka dapat berperan aktif

dalam pembangunan nasional. Pemerintah memberikan perhatian khusus

pada daerah-daerah yang terpencil dan kurang berkembang, dengan

18
Ningtyas, M. L. V. (2022). Wawasan Nusantara. Hal. 48

15
menyediakan akses pendidikan yang sama dan kesempatan pelatihan

bagi seluruh rakyat Indonesia.

Selain itu, kebijakan lainnya yang diambil pemerintah adalah

pengembangan potensi ekonomi di berbagai daerah. Pemerintah

mendorong diversifikasi ekonomi dengan mengidentifikasi potensi

unggulan di setiap wilayah, seperti pertanian, perikanan, pariwisata, dan

industri kreatif. Dengan memanfaatkan potensi tersebut, pemerintah

berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh

Indonesia, mengurangi kesenjangan ekonomi antarwilayah, dan

menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat19.

2.4.2 Peran Institusi dan Stakeholder dalam Implementasi Wawasan

Nusantara

Peran institusi dan stakeholder dalam implementasi Wawasan

Nusantara sangat penting dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

oleh pemerintah. Institusi pemerintah, baik di tingkat pusat maupun

daerah, memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan dan

strategi yang telah ditetapkan. Mereka harus bekerja sama secara sinergis

untuk mengimplementasikan program-program yang mendukung

Wawasan Nusantara

Selain itu, peran aktif dari berbagai stakeholder juga diperlukan.

Stakeholder ini termasuk masyarakat, sektor swasta, organisasi non-

19
Ningtyas, M. L. V. (2022). Wawasan Nusantara. Hal. 54

16
pemerintah, akademisi, dan komunitas adat. Masyarakat perlu terlibat

dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, serta melaksanakan

program-program yang berhubungan dengan Wawasan Nusantara. Sektor

swasta dapat berperan dalam investasi dan pengembangan ekonomi di

wilayah yang berpotensi. Organisasi non-pemerintah dapat memberikan

dukungan dan advokasi dalam implementasi kebijakan. Akademisi dapat

melakukan penelitian dan memberikan saran kebijakan yang berharga.

Komunitas adat memiliki pengetahuan lokal yang penting dalam

memahami dan melestarikan keanekaragaman budaya Indonesia.

Dalam implementasi Wawasan Nusantara, institusi dan stakeholder

perlu bekerja sama dalam pengembangan infrastruktur, pendidikan,

pelatihan, serta pengembangan ekonomi di wilayah yang terpencil dan

kurang berkembang. Mereka juga harus berkolaborasi dalam menjaga

keberlanjutan lingkungan dan melestarikan warisan budaya Indonesia.

2.4.3 Dampak Implementasi Wawasan Nusantara pada Pembangunan

Nasional

Implementasi Wawasan Nusantara memiliki dampak yang

signifikan pada pembangunan nasional Indonesia. Salah satu dampaknya

adalah peningkatan konektivitas dan mobilitas antarwilayah. Dengan

adanya infrastruktur yang memadai, seperti jalan, pelabuhan, dan

17
bandara, perdagangan antarwilayah dapat berkembang dengan baik. Hal

ini akan memperkuat integrasi ekonomi di seluruh Indonesia dan

mendukung pertumbuhan ekonomi nasional 20.

Selain itu, implementasi Wawasan Nusantara juga berdampak

pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Melalui

kebijakan pendidikan dan pelatihan yang diterapkan, kualitas dan

kompetensi masyarakat meningkat. SDM yang berkualitas dan terampil

akan menjadi modal penting dalam mendorong inovasi, produktivitas, dan

pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam hal pengembangan ekonomi, implementasi Wawasan

Nusantara mendorong diversifikasi ekonomi di berbagai daerah. Potensi

ekonomi yang dimiliki oleh setiap wilayah diperkenalkan dan dimanfaatkan

secara optimal. Ini akan membuka peluang investasi dan menciptakan

lapangan kerja di wilayah yang sebelumnya kurang berkembang. Dengan

demikian, kesenjangan ekonomi antarwilayah dapat dikurangi, dan

pembangunan ekonomi menjadi lebih merata di seluruh Indonesia.

Selain dampak ekonomi, implementasi Wawasan Nusantara juga

berpengaruh pada aspek sosial dan budaya. Melalui pengembangan

potensi budaya lokal, warisan budaya Indonesia dapat dipromosikan dan

dilestarikan. Ini akan memperkuat identitas nasional, meningkatkan

pemahaman antarbudaya, dan memperkaya kehidupan masyarakat.

20
Saravistha, D. B., Sutiapermana, A., Fardiansyah, H., Sembada, A. D., Riyanti, D., Usmi, R., ... &
Pravita, V. D. (2022). Pendidikan Kewarganegaraan. Penerbit Widina. Hal. 36

18
Secara keseluruhan, implementasi Wawasan Nusantara memiliki

dampak yang luas dan positif terhadap pembangunan nasional Indonesia.

Dengan memperkuat konektivitas antarwilayah, mengembangkan SDM,

mendorong diversifikasi ekonomi, dan memperkuat keberlanjutan budaya,

pemerintah berharap dapat mencapai kesatuan, kemakmuran, dan

keadilan di seluruh nusantara.

2.5 Tantangan dan Peluang dalam Implementasi Wawasan Nusantara

2.5.1 Tantangan Keamanan dan Konflik di Kawasan Nusantara

Kawasan Nusantara, yang mencakup wilayah Indonesia dan

sekitarnya, dihadapkan pada sejumlah tantangan keamanan dan konflik

yang kompleks. Salah satu tantangan utama adalah terorisme, yang telah

menjadi ancaman nyata bagi keamanan regional. Terdapat kelompok-

kelompok teroris yang beroperasi di kawasan ini dan mencoba untuk

merusak stabilitas politik dan sosial. Upaya mereka sering kali berkaitan

dengan ideologi ekstremis, seperti paham radikalisme agama atau

separatisme21.

Selain itu, kawasan Nusantara juga menghadapi ancaman terkait

dengan kejahatan lintas batas, seperti perdagangan narkoba,

perdagangan manusia, dan perdagangan ilegal senjata. Wilayah maritim

yang luas dan kurangnya pengawasan menyebabkan celah bagi para

penyelundup dan pelaku kejahatan internasional. Selain itu, terdapat

21
Saravistha, D. B., Sutiapermana, A., Fardiansyah, H., Sembada, A. D., Riyanti, D., Usmi, R., ... &
Pravita, V. D. (2022). Pendidikan Kewarganegaraan. Penerbit Widina. Hal. 40

19
sengketa perbatasan yang belum terselesaikan antara negara-negara di

kawasan ini, yang dapat memicu konflik dan ketegangan politik.

Konflik etnis dan agama juga merupakan tantangan penting di

kawasan Nusantara. Adanya keragaman etnis dan agama yang tinggi di

wilayah ini dapat menjadi sumber ketegangan dan konflik antar kelompok.

Ketidaksetaraan sosial dan ekonomi juga menjadi faktor yang

berkontribusi terhadap ketidakstabilan politik dan sosial di kawasan ini.

2.5.2 Potensi Kerjasama Regional dan Internasional dalam Mendukung

Wawasan Nusantara

Untuk mengatasi tantangan keamanan dan konflik di kawasan

Nusantara, kerjasama regional dan internasional memainkan peran

penting. Negara-negara di kawasan ini dapat memperkuat kerjasama

dalam hal intelijen dan pertukaran informasi untuk melawan terorisme dan

kejahatan lintas batas. Koordinasi yang erat antara aparat penegak hukum

dan lembaga intelijen regional dapat membantu dalam mencegah aksi

teroris dan mengungkap jaringan kejahatan transnasional 22.

Selain itu, kerjasama regional dan internasional juga dapat

berperan dalam penyelesaian sengketa perbatasan. Negosiasi yang

konstruktif dan diplomasi dapat membantu menghindari konflik yang

berpotensi merugikan stabilitas dan keamanan kawasan. Organisasi

regional seperti ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) telah

22
Saravistha, D. B., Sutiapermana, A., Fardiansyah, H., Sembada, A. D., Riyanti, D., Usmi, R., ... &
Pravita, V. D. (2022). Pendidikan Kewarganegaraan. Penerbit Widina. Hal. 45

20
berperan dalam memfasilitasi dialog dan negosiasi antara negara-negara

di kawasan ini.

Kerjasama ekonomi regional juga memiliki potensi besar dalam

mendukung wawasan Nusantara. Pembangunan infrastruktur dan

peningkatan konektivitas regional dapat mendorong pertumbuhan

ekonomi dan pembangunan yang inklusif di wilayah ini. Perdagangan dan

investasi regional yang meningkat dapat menciptakan lapangan kerja dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, kerjasama dalam

pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan juga penting untuk

memastikan keberlanjutan ekonomi dan perlindungan lingkungan di

kawasan ini23.

2.5.3 Peluang Pembangunan dan Pemberdayaan Wilayah Nusantara

Kawasan Nusantara memiliki peluang besar dalam pembangunan

dan pemberdayaan wilayahnya. Potensi sumber daya alam yang

melimpah, seperti tambang, perikanan, dan keanekaragaman hayati,

dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Namun,

tantangan dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dan

memastikan keadilan dalam pemanfaatannya perlu diatasi.

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu aspek kunci dalam

memperkuat wilayah Nusantara. Pengembangan pelabuhan, bandara,


23
Saravistha, D. B., Sutiapermana, A., Fardiansyah, H., Sembada, A. D., Riyanti, D., Usmi, R., ... &
Pravita, V. D. (2022). Pendidikan Kewarganegaraan. Penerbit Widina. Hal. 49

21
jaringan jalan, dan sarana transportasi lainnya dapat meningkatkan

konektivitas antar pulau dan memperlancar arus perdagangan dan

investasi. Investasi dalam sektor energi terbarukan juga dapat membantu

mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mempromosikan

keberlanjutan lingkungan24.

Selain pembangunan fisik, pemberdayaan wilayah juga menjadi

prioritas dalam mewujudkan visi Nusantara. Peningkatan akses

pendidikan dan keterampilan, pemberian modal usaha kepada

masyarakat lokal, dan penguatan lembaga pemerintahan daerah adalah

beberapa langkah yang dapat diambil. Dengan memberikan kesempatan

dan sumber daya yang memadai, masyarakat di wilayah Nusantara dapat

aktif berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi dan meningkatkan

kesejahteraan mereka sendiri.

Selain itu, pengembangan pariwisata berkelanjutan juga

merupakan peluang penting untuk mendorong pembangunan wilayah

Nusantara. Keindahan alam, kekayaan budaya, dan warisan sejarah yang

dimiliki kawasan ini dapat menarik wisatawan domestik maupun

internasional. Pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis

komunitas dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial jangka

panjang, sambil melindungi lingkungan dan mempertahankan identitas

budaya lokal25.
24
Saravistha, D. B., Sutiapermana, A., Fardiansyah, H., Sembada, A. D., Riyanti, D., Usmi, R., ... &
Pravita, V. D. (2022). Pendidikan Kewarganegaraan. Penerbit Widina. Hal. 56
25
Saravistha, D. B., Sutiapermana, A., Fardiansyah, H., Sembada, A. D., Riyanti, D., Usmi, R., ... &
Pravita, V. D. (2022). Pendidikan Kewarganegaraan. Penerbit Widina. Hal. 87

22
Dalam keseluruhan, dengan mengatasi tantangan keamanan dan

konflik, memperkuat kerjasama regional dan internasional, serta

memanfaatkan peluang pembangunan dan pemberdayaan wilayah, visi

Nusantara dapat tercapai. Melalui upaya kolaboratif dan sinergi antara

pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait, kawasan Nusantara

dapat menghadapi masa depan yang lebih stabil, makmur, dan

berkelanjutan.

2.6 Studi Kasus: Keberhasilan dan Tantangan dalam Implementasi

Wawasan Nusantara

2.6.1 Kasus Keberhasilan dalam Implementasi Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk

mengembangkan kesadaran, pemahaman, dan identitas nasional

Indonesia. Implementasi Wawasan Nusantara telah menghasilkan

beberapa kasus keberhasilan yang signifikan. Salah satu contoh kasus

keberhasilan dalam implementasi Wawasan Nusantara adalah

pengembangan pariwisata di berbagai daerah Indonesia.

Melalui implementasi Wawasan Nusantara, pemerintah Indonesia

telah mendorong pengembangan pariwisata di daerah-daerah yang

sebelumnya kurang dikenal. Contohnya adalah Labuan Bajo di Pulau

Flores, yang awalnya hanya merupakan sebuah kota kecil yang jarang

dikunjungi wisatawan. Namun, dengan adanya upaya promosi dan

pengembangan infrastruktur yang didukung oleh konsep Wawasan

23
Nusantara, Labuan Bajo berhasil menjadi salah satu tujuan wisata yang

populer di Indonesia. Dengan keberhasilan ini, pariwisata di Labuan Bajo

telah memberikan dampak positif pada perekonomian lokal, menciptakan

lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

setempat26.

Selain itu, implementasi Wawasan Nusantara juga telah berhasil

dalam mengembangkan sektor industri maritim di Indonesia. Melalui

program pengembangan maritim, seperti tol laut dan pengembangan

pelabuhan, pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan konektivitas

dan memanfaatkan potensi sumber daya kelautan yang dimiliki oleh

negara ini. Hal ini telah mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor

kelautan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim yang

penting di kawasan Asia Tenggara.

Kasus keberhasilan lain dalam implementasi Wawasan Nusantara

terletak pada pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) di berbagai

wilayah Indonesia. KEK merupakan daerah yang ditetapkan pemerintah

dengan berbagai insentif investasi untuk menarik minat investor dan

mendorong pertumbuhan ekonomi. Beberapa KEK yang berhasil

diimplementasikan berkat konsep Wawasan Nusantara antara lain

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung di Banten dan KEK Mandalika

di Lombok. Kedua KEK ini telah berhasil menarik investasi dalam skala
26
Nalan, A. S. (2022, February). Literasi Budaya untuk Mencerdaskan Bangsa, Rekayasa Budaya
untuk Pelestarian. In Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) (Vol. 5,
No. 2, pp. 20-25). Ismail, R., Manurung, R., & Sundarwati, L. (2020). Pendidikan
Kewarganegaraan. USUpress. Hal. 36

24
besar, menghasilkan lapangan kerja, dan mengembangkan sektor-sektor

ekonomi yang berkelanjutan27.

2.6.2 Tantangan yang Dihadapi dalam Implementasi Wawasan Nusantara

Meskipun terdapat kasus keberhasilan dalam implementasi

Wawasan Nusantara, terdapat pula tantangan yang perlu dihadapi. Salah

satu tantangan utama adalah ketidakmerataan pembangunan

antarwilayah. Indonesia memiliki keragaman geografis dan keberagaman

sosial-budaya yang luas, sehingga tidak semua wilayah dapat dengan

mudah dan segera mengadopsi konsep Wawasan Nusantara. Beberapa

daerah masih menghadapi keterbatasan infrastruktur, aksesibilitas, dan

tingkat pendidikan yang rendah. Untuk mengatasi tantangan ini,

pemerintah perlu meningkatkan alokasi anggaran, memperkuat kerjasama

antarwilayah, dan menyediakan bantuan teknis dan pengembangan

kapasitas kepada daerah yang membutuhkan.

Selain itu, implementasi Wawasan Nusantara juga menghadapi

tantangan dalam hal koordinasi antarlembaga dan konsistensi kebijakan.

Konsep Wawasan Nusantara mencakup berbagai sektor, termasuk

pariwisata, maritim, pendidikan, budaya, dan ekonomi. Oleh karena itu,

diperlukan koordinasi yang baik antara berbagai kementerian, lembaga,

dan pemerintah daerah untuk mengimplementasikan konsep ini secara

27
Nalan, A. S. (2022, February). Literasi Budaya untuk Mencerdaskan Bangsa, Rekayasa Budaya
untuk Pelestarian. In Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) (Vol. 5,
No. 2, pp. 20-25). Ismail, R., Manurung, R., & Sundarwati, L. (2020). Pendidikan
Kewarganegaraan. USUpress. Hal. 39

25
holistik. Selain itu, konsistensi kebijakan juga penting agar implementasi

Wawasan Nusantara tidak terhambat oleh perubahan kebijakan yang

sering terjadi dalam konteks politik dan administratif 28.

Tantangan lainnya adalah partisipasi masyarakat dan kesadaran

akan pentingnya Wawasan Nusantara. Untuk mencapai tujuan dari

implementasi konsep ini, partisipasi aktif masyarakat sangatlah penting.

Namun, masih terdapat kesenjangan dalam pemahaman dan kesadaran

masyarakat mengenai Wawasan Nusantara. Dibutuhkan upaya yang lebih

intensif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat

dan relevansi dari konsep ini agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif

dalam implementasi dan menjaga keberlanjutan dari Wawasan Nusantara.

Dalam kesimpulannya, implementasi Wawasan Nusantara telah

memberikan kasus keberhasilan dalam pengembangan pariwisata, sektor

industri maritim, dan pengembangan kawasan ekonomi khusus di

Indonesia. Namun, tantangan dalam bentuk ketidakmerataan

pembangunan antarwilayah, koordinasi antarlembaga dan konsistensi

kebijakan, serta partisipasi masyarakat masih perlu diatasi. Diperlukan

upaya yang berkelanjutan dan kolaboratif dari pemerintah, lembaga

terkait, dan masyarakat untuk menjaga momentum keberhasilan

implementasi Wawasan Nusantara dan mewujudkan visi Indonesia yang

maju, berdaulat, adil, dan makmur.


28
Nalan, A. S. (2022, February). Literasi Budaya untuk Mencerdaskan Bangsa, Rekayasa Budaya
untuk Pelestarian. In Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) (Vol. 5,
No. 2, pp. 20-25). Ismail, R., Manurung, R., & Sundarwati, L. (2020). Pendidikan
Kewarganegaraan. USUpress. Hal. 56

26
BAB III KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

1. Dalam menggambarkan hubungan antara konsep geopolitik,

wilayah sebagai ruang hidup bangsa, serta wawasan nusantara,

dapat disimpulkan bahwa ketiga hal tersebut saling terkait dan

mempengaruhi perkembangan Indonesia sebagai negara.

Konsep geopolitik menyoroti pentingnya lokasi geografis dan

peran wilayah dalam menentukan kekuatan dan pengaruh suatu

negara. Wilayah sebagai ruang hidup bangsa menggambarkan

pentingnya menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam serta

keberagaman budaya dalam mencapai kehidupan yang sejahtera

bagi seluruh rakyat. Sementara itu, wawasan nusantara

menggarisbawahi pentingnya menjaga keutuhan wilayah

Indonesia dan membangun hubungan yang harmonis antara

pulau-pulau dan masyarakat di dalamnya.

2. Dalam implementasi wawasan nusantara, terdapat tantangan dan

peluang yang perlu diperhatikan. Tantangan yang dihadapi

termasuk kompleksitas geografis Indonesia yang terdiri dari

ribuan pulau, keberagaman suku, agama, bahasa, serta

perbedaan tingkat pembangunan antar daerah. Hal ini

memerlukan upaya yang komprehensif dan sinergis dalam

mengelola sumber daya dan memperkuat koordinasi antara

pemerintah pusat dan daerah. Selain itu, tantangan juga muncul

27
dari adanya potensi konflik dan perselisihan kepentingan antara

pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam penggunaan

dan pemanfaatan sumber daya alam.

3. Namun, di tengah tantangan tersebut, terdapat pula peluang yang

dapat dimanfaatkan dalam implementasi wawasan nusantara.

Keberagaman budaya, sumber daya alam, dan potensi ekonomi

yang melimpah di Indonesia memberikan peluang untuk

membangun kerjasama dan sinergi antara berbagai sektor dan

wilayah. Dengan memanfaatkan keunggulan komparatif dan

kompetitif yang dimiliki, Indonesia dapat menjadi kekuatan

regional yang kuat dan berdaya saing tinggi. Selain itu, kemajuan

teknologi informasi dan komunikasi juga membuka peluang untuk

meningkatkan konektivitas antar pulau dan memperkuat integrasi

nasional.

3.2. Saran

3.2.1. Saran Akademis

a. Meningkatkan pendidikan dan penelitian: Pemerintah sebaiknya

mendorong pendidikan dan penelitian yang lebih mendalam

mengenai geopolitik dan wawasan nusantara di perguruan tinggi.

Ini bisa dilakukan dengan memberikan dukungan finansial dan

fasilitas yang memadai kepada lembaga-lembaga pendidikan dan

penelitian yang berfokus pada studi geopolitik dan wawasan

nusantara. Dengan demikian, akan tercipta lebih banyak pakar dan

28
ahli yang dapat memberikan masukan berharga dalam pembuatan

kebijakan.

b. Mendorong kerjasama akademik internasional: Pemerintah perlu

mendorong kerjasama antara perguruan tinggi dalam negeri

dengan lembaga akademik di negara-negara lain yang memiliki

keahlian dalam bidang geopolitik dan wawasan nusantara. Melalui

pertukaran pengetahuan dan pengalaman, akan terbuka peluang

untuk memperluas pemahaman dan perspektif yang lebih luas

tentang geopolitik dan wawasan nusantara.

c. Mengintegrasikan geopolitik dan wawasan nusantara dalam

kurikulum: Pemerintah sebaiknya mengintegrasikan materi

geopolitik dan wawasan nusantara dalam kurikulum pendidikan

formal di berbagai jenjang, mulai dari sekolah dasar hingga

perguruan tinggi. Dengan demikian, para generasi muda akan

memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya geopolitik

dan wawasan nusantara dalam membentuk kebijakan luar negeri

dan menjaga kestabilan nasional

3.2.2. Saran Praktis

a. Meningkatkan koordinasi antarlembaga: Pemerintah perlu

meningkatkan koordinasi antara lembaga-lembaga terkait, seperti

Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, Kementerian

Kelautan dan Perikanan, dan lembaga-lembaga intelijen, dalam hal

analisis dan perencanaan kebijakan yang berhubungan dengan

29
geopolitik dan wawasan nusantara. Koordinasi yang baik akan

memastikan pemahaman yang komprehensif dan pendekatan yang

terintegrasi dalam menjalankan kebijakan nasional terkait.

b. Mendorong dialog dan kerjasama regional: Indonesia sebaiknya

aktif dalam dialog dan kerjasama regional, seperti melalui ASEAN,

untuk membahas dan mengatasi masalah-masalah geopolitik yang

terkait dengan kawasan Asia Tenggara. Dengan membangun

hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga dan pihak-

pihak terkait, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih besar

dalam menjaga stabilitas dan keamanan regional.

c. Peningkatan pemantauan dan pengawasan wilayah: Pemerintah

perlu meningkatkan pemantauan dan pengawasan wilayah

perbatasan dan perairan Indonesia, termasuk Zona Ekonomi

Eksklusif (ZEE). Ini melibatkan penguatan sarana dan prasarana,

serta peningkatan kemampuan personel yang bertugas di wilayah

tersebut. Dengan mengawasi wilayah secara efektif, Indonesia

dapat mengidentifikasi dan mengatasi ancaman potensial terkait

dengan geopolitik dan wawasan nusantara.

30
DAFTAR PUSTAKA

Armawi, A. (2020). Nasionalisme dalam dinamika ketahanan nasional.


UGM PRESS.
Emillia, S. H. (2022). DOKUMEN PENUGASAN PENGAJARAN MATA
KULIAH KEWARGANEGARAAN KELAS A PRODI S1 TEKNIK
SIPIL SEMESTER GENAP TA 2021/2022.
Karso, A. J. (2021). Buku Ajar Politik Pertahanan dan Keamanan.
Lutpiani, E. (2021). Wawasan Nusantara.
Megawanti, P., Megawati, E., & Farida, N. (2022, December). Peningkatan
literasi numerasi dan wawasan nusantara melalui AKM bertema
etnomatematika. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Matematika, Sains, Geografi, dan Komputer (Vol. 3, pp. 20-28).
Muharam, R. S. (2022). Politik dan Strategi Nasional.
Nalan, A. S. (2022, February). Literasi Budaya untuk Mencerdaskan
Bangsa, Rekayasa Budaya untuk Pelestarian. In Talenta
Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) (Vol. 5,
No. 2, pp. 20-25). Ismail, R., Manurung, R., & Sundarwati, L.
(2020). Pendidikan Kewarganegaraan. USUpress.
Ningtyas, M. L. V. (2022). Wawasan Nusantara.
Saravistha, D. B., Sutiapermana, A., Fardiansyah, H., Sembada, A. D.,
Riyanti, D., Usmi, R., ... & Pravita, V. D. (2022). Pendidikan
Kewarganegaraan. Penerbit Widina.

31

Anda mungkin juga menyukai