Anda di halaman 1dari 6

Minggu Paskah 4

KATA PENGANTAR
Hari ini kita merayakan hari minggu panggilan sedunia
ke-60 (Panggilan khusus memnjadi gembala umat). Perayaan ini
bertepatan dengan minggu Paskah ke IV. Gereja mengintensikan
hari minggu Paskah ke IV sebagai waktu istimewa untuk
memberikan perhatian khusus pada pengembangan panggilan,
imam, suster, bruder. Minggu Paskah IV ini sering disebut juga
minggu Gembala Yang Baik. Karena injil yang dibacakan pada
minggu Paskah IV ini selalu mewartakan Yesus Gembala Baik,
Pintu keselamatan kita. Mari pada hari minggu ini kita berdoa
kepada-Nya memohon supaya Allah berkenan memberikan
gembala-gembala yang baik, yang murah hati dan penuh kasih
melayani umat, sebagaimana Yesus sang Gembala Baik. Supaya
kita terbuka mendengarkan suara panggilan Tuhan, mari kita
mengawali perayaan Ekaristi pada hari minggu panggilan ini
dengan mohon ampun.

GEMBALA ITU KARUNIA


Panggilan untuk menjadi gembala umat adalah Karunia.
Kriteria untuk dapat menjadi gembala sesuai teladan Yesus
Kristus, gembala Agung, diluruskan secara jelas dalam injil
Yohanes 10:1-10. Untuk dapat menjadi gembala umat seorang
harus dipanggil dan dipilih Allah, hal ini berarti bahwa jabatan
gembala umat itu adalah satu karunia Allah. Jabatan ini tidak
diperebutkan atau dirampas sesuai keinginan dan ambisi

1|Page
manusia, melainkan dimohonkan kepada Allah. Sebab karunia
itu ialah pemberian bebas sesuai rencana keselamatan-Nya.
Tuhan adalah gembala yg baik, dan Ia memanggil orang-
orang khusus untuk menjadi gembala. Gambaran tentang
gembala yang dimaksudkan Injil hari ini mungkin berbeda
dengan gembala yang lazim kita kenal dalam masyarakat kita.
Gembala di Injil ini adalah pemilik Domba-domba
gembalanya. Dimasyarakat Belu dan Dawan sering ada gembala
sewaan yang bukan pemilik sapi-sapi gembalanya; hanya
pemilik-pemilik kecil mengembalakan hewannya sendiri(hanya
1-2 ekor). Kalau kita di sini, sapi dong tidak ada gembala, jalan
sembarang tdk ada aturan. Menjadi perusak tanaman orang.
Pada kesempatan ini kita hanya berbicara dan
merenungkan gembala yang adalah Tuan dan pemilik hewan
gembalanya. Medan pengembalaan gembala domba di Palestina
yang terletak diatas dataran tinggi yang sangat kering dan
kurang rumput dan airnya. Daerahnya pun penuh dengan
jurang dan tebing yang terjal dan dalam. Disana terdapat juga
banyak binatang liar.
Diceriterakan bahwa hidup seorang gembala di Palestina
itu sangat berat. Tidak ada kawanan domba yang makan rumput
tanpa kawalan seorang gembala. Dan berhubung rumputnya
sangat sedikit maka kawanan domba itu sering harus memencar
untuk mencari makanan. Juga karena tidak ada tembok yang
mengelilingi padang gersang itu maka kawanan domba
senantiasa harus diawasi sang gembala. Pada kedua ujung
dataran tinggi di Palestina (yakni Betel dan Hebron) yang
sempit itu, tanahnya menurun secara tajam dan masuk ke dalam

2|Page
padang pasir yang bertebing terjal serta berbatu. Di tengah
situasi alam yang demikian, kawanan domba selalu bisa tersesat,
jatuh dan hilang. Karena itu, pekerjaan seorang gembala bukan
hanya non-stop tanpa libur/cuti sedikitpun, tetapi sekaligus
sangat riskan dan berbahaya, selain karena kondisi alamnya yang
menantang, juga karena dia harus melindungi kawanan
dombanya dari serangan binatang buas serta para perampok yang
selalu siap mencuri domba-domba itu.
Maka dengan mengetahui ini, kita bisa memahami betapa
sukarnya seorang gembala mengembalakan domba di daerah
sulit. Betapa sukarnya membawa domba ke rumput yg hijau dan
air yg tenang. Betapa sulitnya membimbing domba-domba di
lembah yang kelam. Dan dengan mengerti kesukaran2 ini, kita
jadi paham ketika kita menyanyikan mazmur Daud: "Tuhan
adalah gembalaku, takkan kekurangan aku; aku
dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yg
tenang; aku dituntun-Nya di jalan yang lurus, demi nama-
Nya yg kudus. Sekalipun aku berjalan di lembah yg kelam,
aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku."
Saudara/i, Itulah Tuhan Yesus sang Gembala Baik.
Bersama dan di dalam Dia, kita adalah domba2 yg mengalami
ketenangan. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang. Tetapi ini
bukan sembarang ketenangan. Ini ketenangan rohani, yg berasal
dari keyakinan iman bahwa Tuhan memelihara hidup kita; ada
satu keyakinan serentak kepasrahan pada Tuhan. TUHAN
ADALAH GEMBALAKU. Sungguhkan Tuhan adalah gembala
kita ? Ataukah hidup kita digembalakan oleh kekuatan2 lain?

3|Page
Untuk terus menjamin adanya ketenangan ini, Tuhan
menganugerahkan kepada kita rahmat turun-temurun, supaya
berdasarkan penetapan Tuhan sendiri, ada bagi kita gembala-
gembala Rohani, yaitu para imam, biarawan/i. Kita ingat,
mazmur Tuhan gembala (23) adalah Mazmur Daud. Daud adalah
sungguh2 gembala Domba-Domba yg sungguh sadar akan
Tuhan sebagai gembala-Nya. Daud adalah serentak Dombanya
Tuhan dan Gembala Domba-domba. Seperti itulah para imam
dan kaum religius dalam relasinya dengan Tuhan dan umat
beriman.

Para pemimpin Gereja juga digambarkan sebagai gembala-


gembala dan umat adalah kawanan domba. Adapun tugas dari
para pemimpin ialah memberi makan kawanan domba Tuhan,
menjalankan tugas pengawasan dengan rela tanpa merasa
terpaksa, melakukannya dengan penuh sukacita dan bukannya
karena cinta uang, tidak menggunakan jabatan untuk
menunjukkan kuasa, melainkan untuk menjadi pelayan sekaligus
teladan bagi kawanan domba, yakni umat yang dipimpin
(1Ptr.5 :2-3). Rasul Paulus sendiri pernah mendesak para
penatua dari Efesus untuk memperhatikan semua kawanan
domba, yang melalui tugas itu, Roh Kudus telah menjadikan
mereka sebagai para pengawal (Kis.20 :28). Demikian juga
perintah terakhir dari Yesus kepada Petrus ialah agar Petrus

4|Page
memelihara kawanan dombaNya (Yoh.21 :15-19). Kata ‘pastor’
(dalam Ef.4 :11) adalah kata bahasa Latin, yang artinya
‘gembala’. Bagi kita yang hidup di zaman sekarang, kata
‘gembala’ kiranya memberikan suatu lukisan mengenai
kesiagaan yang terus-menerus dan kesabaran kasih Allah,
sekaligus mengingatkan kita akan kewajiban kita terhadap orang
lain, khususnya tatkala kita dipercayakan untuk mengemban
suatu jabatan/tugas tertentu di dalam Gereja Kristus.

Saudara/i terkasih...
Dalam gereja tugas gembala ialah; menghantar kawanan
domba untuk merumput dipadang yang hijau. dan tugas ini
diterima sebagai karunia Allah. Karena gembala dalam gereja
adalah suatu karunia Allah. maka tugas dari kita kawanan
domba ini, mari kita berdoa dengan tidak jemu-jemu untuk
memohon Allah mengaruniakan kepada kita gembala-gembala
yg baik seperti Tuhan Yesus.
Saudara/i terkasih, Tuhan memanggil kita semua untuk tinggal
bersama-Nya, hidup dalam segala kelimpahan-Nya dan diutus
menjadi saksi kasih-Nya. Itulah panggilan dasar kita setiap
manusia. Dari panggilan dasar ini lahirlah panggilan khusus
menjadi imam dan religius.
Pada perayaan Minggu panggilan sedunia ke-60 ini, marilah kita
memohon rahmat Allah, supaya membuka hati kita, khususna
orang-orang muda, dan menggerakkannya untuk berani

5|Page
menjawab panggilan khusus dari Tuhan dengan menjadi imam
dan religius. Semoga Allah memampukan para orang tua untuk
merelakan dan berani mempersembahkan putera dan puterinya
menjadi imam, bruder dan suster. Dan semoga Allah
meneguhkan hidup para imam dan religius, serta melimpahkan
rahmat kegembiraan kepada mereka, sehiggan mereka semakin
mantap setia dalam panggilan dan bergembira dalam pelayanan.
Penutup
ceritera: ada seorang seminaris calon imam mau melanjutkan
studi untuk menjadi imam, gembala umat. Ia pintar tetapi dalam
keputusan dewan untuk menyatakan dia lanjut atau tidak, ia
tidak diterima. Padahal dari segi intelektual dia sangat bagus. Ia
juga Kelihatannya tanpa cacat dalam panggilan. Ia berasa dari
keluarga yg baik. Bahkan seluruh keluarganya sudah
mempersiapkan segala sesuatu untuknya menjadi imam. Lalu ia
bertanya kepada pemimpin “apa sebab ia tidak diterima?”
Pemimpin menjawab “waktu di Seminari tinggi, ketika ada
persoalan dengan seorang teman, anda tidak mampu secara
emosional menyelesaikan persoalan itu. Anda terlalu cepat
dikuasai emosi dan cenderung menyelesaikanna denga kekerasa.
Dengan sifat dan sikap semacam ini, anda tidak pantas menjadi
gembala umat”. Saudara/i sekalian. Panggilan menjadi gembala
umat itu rahmat dari Allah. Itu adalah buah dari doa dan intensi
bertahun-tahun, dan rahmat itu harus diminta dengan penuh
kerendahan hati. Amin.

6|Page

Anda mungkin juga menyukai