KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
A. Definisi
Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan dan sebagai
bagian yang selalu ada di dalam proses manajemen Keperawatan.
Komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran, perasaan, dan pendapat dan memberikan nasihat
dimana terjadi antara dua orang atau lebih bekerja bersama.Komunikasi juga dapat diartikan
suatu seni untuk menyusun dan menyampaikan suatu pesan dengan cara yang gampang
sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima.
Komunikasi adalah proses timbal balik (resiprokal) pertukaran sinyal untuk memberi
informasi, membujuk atau memberi perintah, berdasarkan makna yang sama dan
dikondisikan oleh konteks hubungan para para komunikator dan konteks sosialnya”. (Cutlip,
2007:225)
(Ahmad Elqorni, Komunikasi dan Opini Public, 23-12-2009)
B. Model Komunikasi
• Komunikasi tertulis : Publikasi perusahaan, Surat-menyurat ke staf, pembayaran, jurnal
• Komunikasi secara langsung : Komunikasi secara verbal dengan atasan, atau bawahan atau
dengan pihak lain.
• Komunikasi non-verbal : Komunikasi dengan menggunakan ekspresi wajah, dan sikap
tubuh.
• Komunikasi via telepon
(Doc Stoc, Komunikasi dalam Manajemen Keperawatan, 23-12-2009)
MAKALAH KESEHATAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam kehidupan
organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi merupakan hal yang
esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan
komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan
teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa saja
interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat, sikap
dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam
komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah
“dialog antara orang satu”.
Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan. Berdasarkan
hasil penelitian Swansburg (1990), bahwa lebih dari 80% waktu yang digunakan manajer untuk
berkomunikasi, 11% untuk membaca, 9% untuk menulis.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep komunikasi pada
manajemen keperawatan.
TINJAUAN TEORITIS
Komunikasi adalah suatu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan
cara yag mudah sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima. Berikut definisi komunikasi
menurut para ahli :
Komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran, perasaan, pendapat dan memberikan nasehat
dimana terjadi antara dua orang atau lebih yang saling bekerjasama (Tappen,1995)
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang
lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi
yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah
laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy,
2000 : 13).
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari
seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau
menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada
kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’
yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Jadi, Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
nonverbal.
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan
baik.Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi
antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan.
Gangguan atau hambatan itu secara umum dapat dikelompokkan menjadi hambatan internal
dan hambatan eksternal , yaitu:
a. Hambatan internal, adalah hambatan yang berasal dari dalam diri individu yang terkait
kondisi fisik dan psikologis. Contohnya, jika seorang mengalami gangguan pendengaran
maka ia akan mengalami hambatan komunikasi. Demikian pula seseorang yang sedang
tertekan (depresi) tidak akan dapat melakukan komunikasi dengan baik.
b. Hambatan eksternal, adalah hambatan yang berasal dari luar individu yang terkait dengan
lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya. Contohnya, suara gaduh dari lingkungan
sekitar dapat menyebabkan komunikasi tidak berjalan lancar. Contoh lainnya, perbedaan
latar belakang sosial budaya dapat menyebabkan salah pengertian.
Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, MA dalam bukunya Ilmu, Teori, dan Filasafat
Komunikasi. Ada 4 jenis hambatan komunikasi, yaitu:
a. Gangguan
Ada 2 jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut sifatnya dapat diklasifikasikan
sebagai gangguan mekanik dan semantic.
Gangguan mekanik : Gangguan yang disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan yang
bersifat fisik.
Gangguan semantic : Gangguan jenis ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya
menjadi rusak. Gangguan semantic tersaring ke dalam pesan melalui penggunaan bahasa. Lebih
banyak kekacauan mengenai pengertian suatu istilah atau konsep yang terdapat pada komunikator,
akan lebih banyak gangguan semantic dalam pesannya. Gangguan ini terjadi dalam salah pengertian.
b. Kepentingan
Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan.
c. Motivasi terpendam
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan keinginan,
kebutuhan, dan kekurangannya. Semakin sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang semakin
besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang bersangkutan.
Sebaliknya, komunikan akan mengabaikan suatu komunikasi yang tak sesuai dengan motivasinya.
d. Prasangka
Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan komunikasi
oleh karena orang yang mempunyai prasangka belum apa-apa sudah bersikap curiga dan menentang
komunikator yang hendak melancarkan komunikasi.
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media. Lambang sebagai media
primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal.
Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh
komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan
disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran atau
perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan.
Kemudian, komunikan menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti komunikan
menafsirkan lambang yang mengandung perasaan dan pikiran komunikator.
Menurut Wilbur Schramm (dalam Effendy,1994) menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil
apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of
reference), yakni perpaduan pengalaman dan pengertian yang diperoleh komunikan. Kemudian
Schramm juga menambahkan, bahwa komunikasi akan berjalan lancara apabila bidang pengalaman
komunikator sama dengan dengan bidang pengalaman komunikan. Sebagai contoh: si A seorang
mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan
pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan sangat mudah dan lancaraapabila pembicaraan
mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahsiswa. Seandainya si A
membicarakan hal tersebut dengan si C yang yang seorang pemuda desa tamatan SD tentunya
proses komunikasi tidak akan berjalan lancar.
Proses komunikasi secara sekunder adalah prosese penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai
lambing sebagai media pertama.
Semua fungsi manajer melibatkan proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat pada skema
dibawah ini :
Nursalam (2001) mengemukakan prinsip komunikasi seorang perawat profesional adalah CARE:
Complete,Acurte,Rapid,English. Artinya setiap melakukan komunikasi (lisan/tulisan) dengan teman
sejawat atau profesi kesehatan lain harus memenuhi ketiga unsur diatas. Profil perawat masa depan
yang terpenting adalah mampu berbicara dan menulis bahasa asing, minimal bahasa inggris.
1. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasidapat diterima secara akurat, salah satu
caranya bertanya / mengulangi pesan yang telah disampaikan.
2. Menjadi pendengar yang baik, menerima semua informasi yang disampaikan orang lain dan
menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan.
1. Komunikasi tertulis
Jelas
a. Komunikasi dengan menggunakan ekspresi wajah, pergerakan tubuh, dan sikap tubuh (body
language)
b. Komunikasi non verbal mengandung arti yang lebih signifikan dibandingkan dengan komunikasi
verbal komunikasi non verbal meliputi komponen emosi terhadap pesan yang diterima atau
disampaikan, tetapi akan menjadi sesuatu yang membahayakan jika komunikasi non verbal diartikan
salah tanpa adanya penjelasan secara verbal.
4) Postur tubuh (gesture) bobot suatu pesan bisa ditunjukkan dengan menunjukan telunjuknya, berdiri
atau duduk
5) Ekspresi wajah komunikasi yang efektif memerlukan suatu respon wajah yang setuju tehadap
pesan yang disampaikan
Manajer yang efektif akan melakukan komunikasi verbal dan non verbal, agar individu (atasan dan
bawahan) dapat menerima pesan secara jelas.
Dengan kemudahan sarana komunikasi memungkinkan manajer dapat merespon perkembangan
dan masalah dalam organisasi
Manajer dansemua staf harus belajar etika bertelepon, serta menghargai setiap menjawab telepon.
2.8 Aplikasi komunikasi dalam Askep
Diperlukan komunikasi yang jelas tentang kebutuhan klien, intervensi yang sudah dilakukan dan
yang belum, serta respon pasien
Perawat melakukan timbang terima dengan berjalan bersama dengan perawat lainnya dan
menyampaikan kondisi pasien secara akurat di dekat pasien
2. Interview / Anamnesa
Suatu komunikasi dengan tujuan tertentu untuk memperoleh data tentang keadaan pasien dan
melaksanakan tindakan yang akurat
Merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh perawat kepada pasien pada saat pelaksanaan
asuhan keperawatan
1) Hindari komunikasi yang terlalu formal atau tudak tepat. Ciptakan suasana yang hangat,
kekeluargaan
2) Hindari interupsi / gangguan yang timbul akibat lingkungan yang gaduh
3) Hindari respon dengan kata hanya “ya dan tidak “ mengakibatkan komunikasi tidak berjalan dengan
baik, perawat kelihatan kurang tertarik dengan topik yang dibicarakan dan enggan berkomunikasi
5) Hindari hambatan personal. Jika sebelum komunikasi perawat menunjukan rasa tidak senang kepada
pasien, maka akan berdampak pada hasil komunikasi.
Komputer merupakan alat komunikasi cepat dan akurat pada manajemen keperawatan saat ini
Penulisan data-data pasien dalam computer akan mempermudah perawat lain dalam
mengidentifikasi masalah pasien dan memberikan intervensi yang tepat.
Melalui komputer informasi-informasi terbaru cepat didapat menggunakan internet bila perawat
mengalami kesulitan dalam menangani masalah pasien.
Perawat sering dihadapkan pada suatu dilema dalam menyimpan rahasia pasien, disatu sisi perawat
membutuhkan informasi dengan menghubungkan apa yang dikatakan pasien dengan orang lain, di
lain pihak perawat harus memegang janji untuk tidak menyampaikan rahasia pasien kepada orang
lain.
Merupakan metode dalam mendekatkan hubungan antara pasien dan perawat
Sentuhan yang diberikan dapat sebagai terapi/tindakan mandiri perawat untuk mengatasi masalah
pasien
Dokumentasi adalah alat yang digunakan dalam komunikasi keperawatan untuk menvalidasi asuhan
keperawatan, sarana komunikasi antar tim kesehatan lain dan dokumen paten dalam pemberian
asuhan keperawatan
Manfaat komunikasi dalam pendokumentasian adalah:
2) Mengkomunikasikan kepada perawat dan tenaga kesehatan lain tentang apa yang sudah dan akan
dilakukan kepada pasien.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan tinjauan teori diatas maka penyusun dapat menyimpulkan bahwa salah satu unsur
yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan adalah komunikasi. Komunikasi adalah suatu seni
untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yag mudah sehingga orang lain
dapat mengerti dan menerima.
Dalam manajer keperawatan, komunikasi harus diperhatikan sesuai dengan konsepnya
(komponen, proses, prinsip dan model) agar mendapatkan komunikasi yang efektif tanpa adanya
hambatan
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada maka penyusun dapat memberikan saran yang kiranya dapat
bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri yaitu agar lebih memahami mengenai konsep
manajemen dan kepemimpinan keperawatan terkhususnya pada makalah ini yaitu mengenai
komunikasi, demi mewujudkan kualitas pelayanan yang baik dengan komunikasi yang baik dalam
pengaplikasiannya di bidang keperawatan.
konsep komunikasi dalam manajemen keperawatan
Desember 10, 2012 by rurymaulidiasari
1. Defenisi komunikasi
1. Suatu pertukaran pikiran, perasaan, pendapat dan memberikan nasehat dimana terjadi
antara dua orang atau lebih yang saling bekerjasama (Tappen,1995)
2. Suatu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yag mudah
sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima.
1. Fungsi informatif
1. Fungsi regulatif
1. Fungsi persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa
hasil sesuai dengan yang diharapkan.
1. Fungsi integratif
1. Inovasi
Fungsi didalam perusahaan, komunikasi antar anggota, atas bawahan maupun bawahan
atasan adalah untuk mendapatkan informasi baru (sesuatu yang inovatif bagi perusahaan).
1. Proses komunikasi
Setiap komunikasi harus ada pengirim pesan, pesan dan penerima pesan. Pada proses ini
melibatkan lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal (nilai-
nilai,kepercayaan,temperamen dan tingkat stress), lingkungan eksternal (cuaca,suhu,faktor
kekuasaan dan waktu.
Faktor eksternal
Tertulis
Non verbal
Faktor eksternal
1. Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk pemahaman tenteng siapa yang akan
kena dampak dari pengambilan keputusan yang telah dibuat.
2. Komunikasi harus jelas , sederhana dan tepat.
Artinya setiap melakukan komunikasi (lisan/tulisan) dengan teman sejawat atau
profesi kesehatan lain harus memenuhi ketiga unsur diatas. Profil perawat masa depan yang
terpenting adalah mampu berbicara dan menulis bahasa asing, minimal bahasa inggris.
1. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasidapat diterima secara akurat, salah
satu caranya bertanya / mengulangi pesan yang telah disampaikan.
2. Menjadi pendengar yang baik, menerima semua informasi yang disampaikan orang lain dan
menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan.
1. Model komunikasi
1. Komunikasi tertulis
Menurut asosiasi pendidikan kesehatan amerika (1998) komunikasi tertulis dalam sutu
organisasi meliputi:
5) Ekspresi wajah komunikasi yang efektif memerlukan suatu respon wajah yang
setuju tehadap pesan yang disampaikan
Manajer yang efektif akan melakukan komunikasi verbal dan non verbal, agar individu
(atasan dan bawahan) dapat menerima pesan secara jelas.
1. Interview / Anamnesa
1. Suatu komunikasi dengan tujuan tertentu untuk memperoleh data tentang keadaan
pasien dan melaksanakan tindakan yang akurat
2. Merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh perawat kepada pasien pada saat
pelaksanaan asuhan keperawatan
1) Hindari komunikasi yang terlalu formal atau tudak tepat. Ciptakan suasana yang
hangat, kekeluargaan
2) Hindari interupsi / gangguan yang timbul akibat lingkungan yang gaduh
3) Hindari respon dengan kata hanya “ya dan tidak “ mengakibatkan komunikasi tidak
berjalan dengan baik, perawat kelihatan kurang tertarik dengan topik yang dibicarakan dan
enggan berkomunikasi
5) Hindari hambatan personal. Jika sebelum komunikasi perawat menunjukan rasa tidak
senang kepada pasien, maka akan berdampak pada hasil komunikasi.
Perawat sering dihadapkan pada suatu dilema dalam menyimpan rahasia pasien, disatu sisi
perawat membutuhkan informasi dengan menghubungkan apa yang dikatakan pasien dengan
orang lain, di lain pihak perawat harus memegang janji untuk tidak menyampaikan rahasia
pasien kepada orang lain.
2) Mengkomunikasikan kepada perawat dan tenaga kesehatan lain tentang apa yang sudah
dan akan dilakukan kepada pasien.
OMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan dan
sebagai bagian yang selalu ada di dalam proses manajemen Keperawatan.
Komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran, perasaan, dan pendapat dan memberikan
nasihat dimana terjadi antara dua orang atau lebih bekerja bersama.
Komunikasi juga dapat diartikan suatu seni untuk menyusun dan menyampaikan suatu
pesan dengan cara yang gampang sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima.
Komunikasi adalah proses timbal balik (resiprokal) pertukaran sinyal untuk memberi
informasi, membujuk atau memberi perintah, berdasarkan makna yang sama dan
dikondisikan oleh konteks hubungan para para komunikator dan konteks sosialnya”. (Cutlip,
2007:225),(Ahmad Elqorni, Komunikasi dan Opini Public, 23-12-2009)
Oleh karena itu, komunikasi selalu melibatkan seorang pengirim dan seorang penerima.
Meskipun Gilbran (1951) mengatakan bahwa seseorang dapat berbicara paling sedikit dua
individu dan dua peran yaitu pengirim dan penerima. Davis (1981) secara tepat mengatakan
bahwa menejer yang mengirim berita secara tertulis kepada bawahannya, baru dapat
dikatakan sudah berkomunikasi jika bawahannya menerima, membaca dan mengerti pesan
yang dikirim.
Proses komunikasi melibatkan lima tahap dasar yang tergambar menurut (Berlo, 1960;
Chartier, 1981; Davis, 1981; Hein, 1980; Hewitt, 1981; Johnson, 1981; Long, Prophit, 1981;
Miller, 1966; Pluckham, 1978)
Pengirim pesan
Pembentukan ide
Pengertian Ide-ide
Encoding/menerjemahkan
Penerima Pesan
Jembatan
Decoding/menerjemahkan
Orang yang berbeda jarang melihat suatu kesamaan dalam komunikasi, karena
mereka mempunyai dimensi persepsi yang berbeda. Drucker mengatakan bahwa untuk
berkomunikasi pengirim harus mengetahui bagaimana penerima itu, mengetahui tentang
komunikator sejati, dapat melihat dan mendengar, dan mengetahui juga mengapa demikian.
Manusia memiliki daya tahan yang selektif karena pengaturan emosi, menerima atau
menolak berdasarkan pengalaman yang baik atau yang sangat buruk. Manejer perawat
menyampaikan permasalahan, mereka memfokuskan pada kebutuhan pegawai
menawarkan bantuan yang diusulkan mereka. Komunikasi adalah factor yang sangat besar
dalam evaluasi prestasi.
Informasi
Sudah terbukti dari teori system umum dari von Bertalanffy (1968, 1975) bahwa kerja
tim memiliki kemungkinan yang tinggi untuk membuahkan hasil dengan kualitas yang tinggi,
menurunkan biaya dan meningkatkan moral karyawan. Komunikasi adalah jembatan yang
penting pada setiap kerja tim.
Persamaan di atas dapat berhubungan dengan teori Hersey dan Blanchard (1977)
tentang kematangan pekerjaan dan kematangan psikologis. Didalam teori ini, pimpinan
mengharapkan memiliki sumber daya manusia yang berada pada tingkat kematangan
“berorientasi kea rah tujuan”, yaitu yang berkemampuan dan berkemauan. Sehingga system
tersebut akan menyelesaikan tugasnya karena orang-orangnya mempunyai motivasi
instrinsik serta pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan. Sebutan kemampuan
(ability) dalam teori Hersey dan Blanchard tampaknya setara dengan sebutan keterampilan
(skill) yang digunakan oleh Davis (1981). Sumber daya manusia yang belum mampu, harus
diberikan informasi-informasi yang perlu untuk membuat mereka menjadi trampil. Sikap
kemauan, yang akan mendorong kerja tim, serta motivasi dan kepuasan kerja juga harus
dikomunikasikan.
Hewitt (1981) menjabarkan lebih spesifik tentang tujuan dari penggunaan proses
komunikasi. Ia mengatakan bahwa tujuan-tujuan komunikasi dibawah ini jarang digunakan
secara sendiri-sendiri.
9. Untuk menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain.
Model Komunikasi
Jenis-jenis komunikasi
Ada dua jenis utama dari komunikasi yaitu verbal dan nonverbal. Setiap jenis dapat
dipecah labih lanjut menjadi komunikasi satu arah dan dua arah.
Komunikasi
Semua hal yang ditulis atau diucapkan termasuk dalam komunikasi verbal. Interaksi
verbal antara/di antara pimpinan dan bawahan, rekan sejawat, perawat dan pasien, perawat
dan anggota tim kesehatan lainnya dan sebagainya, membentuk dasar bagi komunikasi
verbal. Nota tertulis, pengumuman di papan bulletin dan pemberitahuan rapat, berita-berita
disurat kabar, permintaan tertulis, tugas tertulis, dan sejenisnya, juga termasuk komunikasi
verbal.
Komunikasi nonverbal adalah bahasa tubuh yang tidak diucapkan dan tidak ditulis
tetapi dikomunikasikan dengan kuat melalui gerakan tubuh. Manusia berkomunikasi non
verbal melalui gerakan tubuh, posisi tubuh, kontak mata, ekspresi wajah, perubahan jarak,
kekerasan dan nada suara, dan sebagainya. Perbedaan antara apa yang dirasakan dan
diucapkan oleh pembicara seringkali dikomunikasikan secara nonverbal kepada pendengar.
Walaupun komunikasi nonverbal dapat membesarkan, melawan, dan atau memperluas apa
yang dikomunikasikan secara verbal, tetapi komunikasi nonverbal juga dapat berdiri sendiri.
Komunikasi satu arah memiliki arti bahwa pesan dikirimkan dari pengirim berita
menuju ke penerima berita, tidak ada umpan balik dalam proses ini. Sedangkan komunikasi
dua arah menggunakan umpan balik. Johnson (1981) melanjutkan definisi dasar ini dengan
menyatakan bahwa komunikasi satu arah terjadi ketika pengirim berita tidak dapat mengerti
bagaimana si penerima “menerjemahkan” pesan yang telah dikirim. Komunikasi dua arah
terjadi ketika pengirim berita menerima umpan balik atau validasi. Dengan melihat
komponen yang terdapat pada sikap pemimpin yang telah didiskusikan di dalam ‘struktur’
terlibat komunikasi satu arah, dan di dalam ‘pertimbangan’ terlibat komunikasi dua arah.
Kedua jenis komunikasi ini digunakan dalam interaksi verbal dan nonverbal dalam
kepemimpinan dan manajemen.
Menyampaikan,
Menjual,
Berperan serta,
Mendelegasikan,
Memberikan dan
Mendengar
Gambar dibawah akan memperlihatkan hubungan antara bagaimana pimpinan
berkomunikasi dengan model kepimimpinan “Ohio State” yang telah dibahas. Metode
kepemimpinan menyajikan bagaimana pimpinan perperilaku kepada bawahannya, pimpinan
berperilaku dengan berkomunikasi kepada (satu arah) dan dengan (komunikasi dua arah)
bawahannya.
MENJUAL
PERAN SERTA
Mendengar
Mendengar
Mendengar
MENYAMPAIKAN
MENDELEGASIKAN
LB1
LB4
LB2
LB3
G. KEGIATAN PERAWAT YANG MEMERLUKAN KOMUNIKASI
Komunikasi yang jelas tentang kebutuhan klien terhadap apa yang sudah dilakukan
intervensi dan yang belum, serta respon pasie yang terjadi.
b. Interview/Anamnese
Komunikasi dengan tujuan untuk memperoleh data tentang keadaan klien yang akan
dipergunakan dalam mendukung masalah yang dihadapi pasien dan melaksanakan
tindakan dengan akurat. Anamnese ini bisa dengan pasien, keuarga, dokter dan tim lainnya.
Prinsip yang perlu diterapkan oleh perawat dalam komunikasi ini :
• Hindari komunikasi yang terlalu formal atau tidak tepat.Ciptakan suasan yang hangat dan
kekeluargaan
• Hindari Interupsi
• Hindari respon dengan kata hanya ya dan tidak (perawat kurang tertarik degan topik yang
dibicarakan)
• Jangan memonopoli pembicaraan
• Hindari hambatan personal (Jika perawat menunjukan rasa tidak senang pada klien, maka
hasil yang didapt tidak optimal)
c. Komunikasi melalui computer
Pasien yang masuk menyerahkan rahasia dan rasa percaya kepada Institusi. Oleh
karena itu perawat harus berusaha menjaga dengan baik.
e. Komunikasi melalui sentuhan
Metode ini merupakan metode dalam mendekatkan hubungan antara pasien dan
perawat. Sentuhan yang diberikan oleh perawat juga dapat sebagai terapipagi pasien,
khusunya pasien dengan depresi, kecemasan dan kebingungan, dalam mengambil suatu
keputusan.
f. Dokumentasi sebagai alat komunikasi
Komunikasi yang baik akan meningkatkan hubungan professional antar perawat dan
tim kesehatan lainnya : dokter, ahli gizi, fisioterapis, dll.
(Doc Stoc, Komunikasi dalam Manajemen Keperawatan, 23-12-2009)
Analisis transaksional adalah salah satu pendekatan psikoterapi yang menekankan pada
hubungan interaksional, dapat digunakan untuk terapi individual, terutama untuk pendekatan
kelompok. (Eric Berne, 1960).
Belaian meupakan bagian dari suatu perhatian yang melengkapi stimulasi yang optimal
kepada individu. Belaian ini merupakan kebutuhan dalam setiap interaksi sosial dan
menyehatkan. Belaian ini tidak hanya dibutuhkan dan terjadi pada anak, akan tetapi juga
pada masa dewasa dan belaian yang diterima atau yang diberikan akan menguatkan posisi
hidup seseorang.
.
2. I’m OK – You’re not OK.
Posisi ini merefleksikan bahwa individu membutuhkan orang lain akan tetapi tidak ada
yang dianggap cocok, individu merasa superior, merasa mempunyai hak untuk
mempergunakan orang lain untuk mencapai tujuan pribadinya.
3. I’m not OK – You’re OK.
Posisi ini merefleksikan bahwa individu merasa tidak terpenuhi kebutuhannya dan
merasa bersalah. Posisi ini merupakan posisi yang paling umum yang biasa disebut
depresif. Individu merasa bersalah, inferior, depresi, ketidakpercayaan dan rasa takut.
4. I’m not OK – You’re not OK.
Posisi ini merefleksikan bahwa dirinya merasa tidak baik dan orang lain pun juga tidak
baik, karena tidak ada sumber belaian yang positif, individu akan menyerah dan merasa
tidak berdaya.
(Indoskripsi, Transaksional, 23-12-2009)
Manajer sebaiknya sadar bahwa asal semua jawaban anak dan orang tua adalah posisi
yang tidak OK yang memulai kehidupan seseorang. Metode tradisional pendidikan
keperawatan mempengaruhi jenis masalah transaksional tertentu. Kehausan suatu belaian
yang berkepanjangan mendorong permainan, karena pengadaan belaian negative lebih baik
dari pada tidak mendapatkan belaian sama sekali.
Seringkali perawat mengalami masalah transaksional dengan para dokter. Karena otoritas
yang di berikan pada anggota profesi keperawatan sangatlah rendah sehingga dokter lebih
menguasai / berkuasa.