KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji dan syukur kelompok ucapkan kehadirat Allah SWT, makalah ini
berhasil kami selesaikan guna memenuhi tugas mata kuliah ini Manajemen Pelayanan
Keperawatan dan Mutu dengan judul “Analisis Situasi Manajemen Mutu di RSSN
Bukittinggi”
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada
ibu dosen pembimbing, ibu Dr. Yulastri Arif, M.Kep yang telah memberikan bimbingan dan
masukan demi kelancaran pembuatan makalah ini.
Kelompok menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan maka
masukan dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. atas masukan dan
saran yang membangun kami ucapkan terimakasih dan semoga makalah inibermanfaat.
Tim penulis
Kelompok II
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang-----------------------------------------------------
B. Tujuan----------------------------------------------------------------
BAB II. Analisa Situasi Manajemen Mutu di RSSN Bukittinggi
A. Gambaran Umum Rumah Sakit Stroke Nasional ………… 2
B. Gambaran Umum Bidang Keperawatan RSSN……………. 3
C. Gambaran Capaian Kinerja Pelayanan Keperawatan……. 4
D. Rumusan Masalah Mutu…………………………………….. 6
E. Lingkup pelayanan-------------------------------------------------- 6
F. Fish bone masalah dan penyebab mutu------------------------ 7
G. Data retrospektif dan konkuren…………………………….. 8
H. Perencanaan program--------------------------------------------- 9
BAB III. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan ------------------------------------------------------------ 9
B. Saran ---------------------------------------------------------------------- 9
Daftar Pustaka
Lampiran.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan yang berorientasi kepada
kepuasan pasien, angka kepuasan pasien merupakan bentuk kualitas atau mutu dari
suatu pelayanan keperwatan. Satu proses yang berorientasi pada pelanggan
(customer). Berjalan secara berkelanjutan (continuous improvement) dan melibatkan
semua aspek dalam organisasi. (Total Perspective)
Manajemen mutu adalah Budaya organisasi yang ditandai oleh peningkatan
kepuasan pelanggan melalui peningkatan mutu berkelanjutan yang melibatkan seluruh
personil dalam organisasi, dalam suatu organisasi sering sekalai terjadi masalah yang
terkait akan mutu/kualitas khususnya di bidang pelayanan keperawatan. Pemecahan
masalah mutu pelayanan kesehatan merupakan suatu siklus yang berulang, dimana
kegiatan yang berlangsung terus menerus mengikuti suatu urutan yang berulang.
Dalam penjamin mutu pelayanan kesehatan, perhatian utama untuk melihat masalah
kompleks tidak hanya terdapat pada hasil kegaiatan, namun dapat juga dilihat pada
keluaran, proses dan masukan.
Dalam makalah ini kelompok mencoba untuk mengaplikasiakan teori dari
manajemen mutu dalam menganalisis situasi manajemen mutu di RSSN Bukittinggi.
B. Tujuan
1. Umum
2. Khusus
a. Mampu menetapkan masalah mutu pelayanan kesehatan
b. Mampu menetapkan tujuan, KPI/standar kinerja
c. Mampu membuat alternatif pemecahan masalah
BAB II
ANALISA SITUASI MANAJEMEN MUTU
DI RSSN BUKITTINGGI
Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi merupakan rumah sakit khusus tipe B
dengan status kepemilikan oleh pemerintah pusat berasal dari Rumah Sakit Umum Pusat
Bukittinggi yang Secara historis berasal dari Rumah Sakit Immanuel yang sejak tahun
1978 dikelola oleh Yayasan Baptisa Indonesia .Pada 12 Februari 1982 dilakukan serah
terimanya kepada Pemerintah RI. Pada tahun 2002 ditetapkan sebagai "Pusat
Pengembangan Pengelolaan Stroke Nasional (P3SN) RSUP Bukittinggi dan pada 5 April
2005 di tetapkan sebagai Rumah Sakit Khusus dengan nama Rumah Sakit Stroke Nasional
(RSSN) Bukittinggi
Adapun visi dan misi Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi adalah :
VISI : Menjadi rumah sakit terdepan dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian
stroke berwawasan global
MISI :
Jenis – Jenis Pelayanan yang ada di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi terdiri
dari Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Rawat Jalan, Pelayanan Rawat Inap dibagi
menjadi Rawat Inap A terdiri dari Ruangan Stroke, Interne, Stroke Saraf, Anak, Mata
dan Rawat Inap B terdiri dari Ruangan VIP dan Kelas 1, pelayanan High Care unit,
Pelayanan Care Unit ( ICU ), Pelayanan Stroke Sentral meliputi : pelayanan stroke syaraf,
stroke mata, stroke gynekologi dan one day surgery, Pelayanan Penunjang meliputi :
Radiologi (CT-Scan),MRI, Elektromedik (TCD,EEG),TMG, Laboratorium, Farmasi,
Rehabilitasi Medik dan Gizi serta Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan meliputi:
pelayanan Administrasi Umum Dan Kepegawaian, Pelayanan Tata Usaha, Pelayanan
Keuangan, Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Perencanaan Program dan Informasi dsb.
Jumlah ketenagaan yang ada di RSSN Bukittingi tahun 2013 terdiri dari 51 orang
tenaga medis, 193 orang tenaga para medis keperawatn dimana 78 % perawat telah
memiliki SIP, 119 orang tenaga para medis non keperawatan dan 184 orang tenaga non
medis. Yang dikelompokkan menjadi tenaga PNS sebanyak 428 orang dan non PNS
sebanyak 115 orang.
Jumlah Tempat tidur yang ada di RSSN Bukittinggi Desember 2013 sebayak 116
orang dengan Bed Occupation Rate ( BOR ) 87 % , Rata – rata lama hari Rawat (ALOS)
6 hari dan Turn Over Index ( TOI ) 3%.
SPK/SEDERAJAT :0 ORANG
D 4 KEPERAWATAN :0 ORANG
NERS : 28 ORANG
POLIKLINIK : 16 ORANG
ICU : 16 ORANG
IBS : 13 ORANG
ELEKTROMEDIK : 4 ORANG
1 MANDIRI 0 11
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan data dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rumusan masalah indikator mutu untuk
dekubitus lebih tinggi diruangan Stroke dibandingkan dengan ruangan anak dan interne yaitu
35% sedangkan untuk indikator kepuasan lebih rendah diruangan Stroke dibandingkan
ruangan anak dan interne yaitu 70%, maka dari itu kelompok merumuskan indikator mutu
pada dekubitus dan kepuasan pasien.
E. LINGKUP PELAYANAN
F. MASALAH MUTU
Daftar masalah mutu di ruangan Stroke
1. Dekubitus
2. Kepuasan pasien
Sarana perawat
Kepuasan
pasien
Kebijakan SAK-
pimpinan- SOP-
material methode
H. Data retrospektif dan konkuren
1. Dekubitus
Kemungkinan Pernyataan data Sumber data metodologi hasil
penyebab
masalah
Pengetahuan dan Pengetahuan perawat Penyebaran 40 %
motivasi perawat tentang ruangan
quisioner dan perawat
kesadaran dekubitus stroke
perawat terhadap ( definisi, wawancara pengetahuan
pengendalian penyebab,
rendah
dekubitus masih klasifikasi,
rendah pencegahan dll)
Identifikasi Berapakah Pasien Observasi 2,15 %
pasien yang jumlah pasien
dengan pasien
mengalami yang mengalami
dekubitus dekubitus menggunaka dekubitus
diruangan
n Norton
Scale, catatan
kepala
ruangan
Standar baku Apakah Dokumentasi Lembar 30%
untuk diruangan SOP
observasi
pengendalian memiliki SOP dekubitus
dekubitus untuk pencegahan diruangan
diruangan tidak dekubitus
ada
Sarana dan Berapakah Catatan alat Memeriksa 20%
prasarana seperti jumlah Matras ruangan,
catatan
matras dekubitus dekubitus
untuk diruangan?apakah inventaris
pencegahan jumlah memadai?
ruangan dan
kurang memadai
observasi
2. Ketidakpuasan pasien
Kemungkinan Pernyataan data Sumber metodologi Hasil
data
penyebab masalah
Pendekatan dan Berapa % ketidak Pasien Penyebaran 70 %
prilaku perawat puasan pasien yang angket
dalam memberikan akibat pendekatan dirawat kuisioner,
pelayanan dan prilaku diruang lembar
perawat? stroke observasi dan
wawancara
Keterampilan dalam Berapa % ketidak Pasien Penyebaran 30 %
memberikan puasan pasien yang angket
pelayanan akibat keterampilan dirawat kuisioner,
perawat? diruang lembar
stroke observasi dan
wawancara
Kecepatan perawat Berapa % ketidak Pasien Penyebaran 60%
memberikan puasan pasien yang angket
tanggapan dalam akibat kecepatan dirawat kuisioner,
memberikan perawat diruang lembar
pelayanan memberikan stroke observasi dan
tanggapan dalam wawancara
memberikan
pelayanan ?
I. PERENCANAAN PROGRAM
PENGERTIAN : Dekubitus adalah infeksi yang terjadi akibat tirah baring yang terlalu lama,
dimana jaringan kulit mengalami penekanan dan terjadi kematian jaringan
kulit yang tertekan tersebut.
PROSEDUR :Perawatan pasien yang mengalami tirah baring lebih dari 3 hari dengan ROM
pasif dan aktif, bantal anti dekubitus
UNIT TERKAIT :Seluruh tenaga perawat yang bekerja di ruang rawat inap stroke
Penatalaksanaan :
1. Kesimpulan
Dalam penjamin mutu pelayanan kesehatan, perhatian utama untuk melihat masalah
kompleks tidak hanya terdapat pada hasil kegaiatan, namun dapat juga dilihat pada
keluaran, proses dan masukan.
Hasil pengkajian terdapat 2 masalah kesehatan yang terjadi di RSSN yaitu:
Dekubitus dan Pasien tidak puas terhadap pelayanan
Masalah utama yang segera ditasi adalah masalah dekubitus
2.Saran
• Perawat harus taat dan patuh terhadap standar yang sudah ada dan jika belum perawat
perlu juga membuat usulan program kegiatan seperti pelatihan, seminar, atau
pendidikan lanjut khususnya terkait dengan penanganan pasien stroke
• Perlu adanya tim khusus sebagai control mutu pelayanan kesehatan dari pihak
manajemen di setiap lini manajemen
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz (2004), Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta. Penerbit
Salemba Medika
Lindege& sieckert (2005) Manajemen Mutu, jakarata: salemba medika
Marquis (2010). Kepemimpinan dan manajemen dalam keperawatan EGC: Jakarta
Swanburg RC (2000) Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan untuk
perawat klinis, EGC: Jakarta
Marriner-Tomey, (2003). Guide to nursing management and leadership. Sixth
edition. Philipines: Elsevier science (Singapore) PTE LTD under special
arrangement with Mosby
Nursalam ( 2002 ), Manajemen Keperawatan, Aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Profesional, Jakarta. Penerbit Salemba Medika.
Pedoman indikator mutu depkes
Bahan kuliah Dr.Yulastri Arif,M.Kep
Lampiran
KUESIONER
Tahun 2014
No. Responden :
Petunjuk Pengisian :
3. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, beberapa pertanyaan tampak memiliki arti
yang hampir sama, hal itu tidak perlu Anda hiraukan.
4. Anda cukup menjawab langsung sesuai apa yang muncul pertama kali dalam pikiran
Anda.
Keterangan:
a. SP = Sangat Puas
b. P = Puas
c. TP = Tidak Puas
d. STP = Sangat Tidak Puas
A. Pendekatan dan prilaku perawat dalam memberikan pelayanan
JAWABAN
No PERTANYAAN
SP P TP STP
1. Bagaimana menurut saudara/i tentang prilaku perawat ketika
saudara/i dibutuhkan
2 Bagaimana menurut saudara/i tentang prilaku perawat untuk
menolong anda
3. Bagaimana menurut saudara/i tentang kemudahan perawat
untuk dihubungi pada saat anda butuhkan
4. Bagaimana menurut saudara/i tentang prilaku perawat dalam
memberikan kejelasan informasi tindakan yang dilakukan
5. Bagaimana menurut saudara/i tentang pendekatan dan prilaku
perawat dalam menyambut pasien ketika pertama kali datang
6. Bagaimana menurut saudara/i tentang pendekatan perawat di
tempat kerja ketika anda membutuhkan
7. Puaskah anda tentang pendekatan dan prilaku perawat pada
saat anda butuhkan
8. Bagaimana menurut saudara/i tentang perawat, apabila tidak
ada di tempat kerja pada saat jam kerja
9. Kesan saudara/i tentang pendekatan dan prilaku petugas di
bagian penerimaan pasien rawat inap
JAWABAN
No PERTANYAAN
SP P TP STP
1. Bagaimana menurut saudara/i tentang perawat dalam
menjalankan tugas sacara terampil
2. Bagaimana menurut saudara/i tentang perawat sangat ramah
dalam melayani saudara/i
3. Bagaimana menurut saudara/i tentang perawat mendengarkan
saudara/i berbicara
JAWABAN
No PERTANYAAN
SP P TP STP
4. Bagaimana menurut saudara/i tentang keterampilan perawat
dalam berkomunikasi dengan pasien
5. Bagaimana menurut saudara/i tentang keterampilan yang
dimiliki perawat dalam menyelesaikan masalah/keluhan yang
dihadapi pasien
6. Bagaimana menurut saudara/i tentang keterampilan perawat
dalam melaksanakan tindakan keperawatan
7. Bagaimana menurut saudara/i tentang ekspresi wajah perawat
dalam memberikan pelayanan
8. Bagaimana menurut saudara/i tentang keterampilan perawat
dalam melaksanakan tugasnya
9. Puaskah saudara/i dengan keterampilan perawat dalam
memberikan pelayanan
10. Kesan saudara/i tentang keterampilan perawat di ruang rawat
inap Flamboyan
JAWABAN
No PERTANYAAN
SP P TP STP
1. Bagaimana menurut saudara/i tentang perawat segera
menolong saudara/i ketika dibutuhkan
2. Bagaimana menurut saudara/i tentang perawat cepat
menjawab ketika saudara/i minta bantuan
3. Bagaimana menurut saudara/i tentang perawat memberikan
pelayanan yang sangat singkat sekali untuk mendapat bantuan
ketika saudara/i meminta
4. Bagaimana menurut saudara/i tentang kemampuan perawat
dalam menyampaikan informasi yang baik, jelas dan mudah
dimengerti
5. Bagaimana menurut saudara/i tentang respon perawat dalam
mengatasi keluhan pasien
6. Bagaimana menurut saudara/i tentang kecepatan perawat
dalam menyelesaikan masalah pasien
7. Bagaimana menurut saudara/i tentang kecepatan perawat
dalam memberikan pelayanan
8. Puaskah saudara/i dengan kehandalan perawat dalam
memberikan pelayanan
9. Kesan saudara/i tentang ketanggapan perawat di ruang rawat
inap stroke
JAWABAN
No PERTANYAAN
SP P TP STP
1 Bagaimana menurut saudara/i tentang pendekatan dan prilaku
perawat dalam memberikan pelayanan saat anda butuhkan
2 Bagaimana menurut saudara/i tentang keterampilan perawat
dalam memberikan pelayanan saat anda butuhkan
3 Bagaimana menurut saudara/i tentang kecepatan perawat
memberikan tanggapan dalam memberikan pelayanan saat
anda butuhkan
4 Apakah saudara/i puas terhadap pelayanan keperawatan di
ruang rawat inap
E. Alat Ukur Memonitor Luka Tekan (Dekubitus)
Skala ini dikembangkan oleh NPUAP ( National Pressure Ulcer Advisory Panel).
Penelitian yang dilakukan oleh Stotts et al (2001) dan Garder E et al ( 2005)
menyatakan bahwa skala PUSH mempunyai validitas yang tinggi serta mudah
digunakan disetting klinik. Cara penggunaan dari skala PUSH tertera dibawah ini :
Untuk mempermudah pembacaan bagi petugas kesehatan yang lain, hasil skor total tiap
pengkajian dituliskan dengan tanda silang atau bulatan pada chart dibawah ini, lalu tanda
silang atau bulatan pada setiap tanggal pengkajian kemudian dihubungkan, sehingga
membentuk sebuah grafik. Dari grafik ini kita dapat secara mudah mengetahui perkembangan
dari luka tekan ( grafik yang naik menunjukan bahwa luka memburuk /deteriorasi, grafik
yang menurun menunjukan bahwa luka telah membaik)
Petunjuk pengisian instrumen:
Observasi dan ukurlah luka tekan. Kategorikan luka dengan memperhatikan luas area
permukaan, eksudat, dan tipe dari jaringan luka. Tuliskanlah sub-skor untuk setiap
karakteristik luka. Tambahkan sub-skor untuk mendapatkan total skor. Dengan
membandingkan total skor berkelanjutan yang diperoleh pada setiap pengkajian, perawat
dapat mengetahui apakah luka tekan memburuk/ deteriorasi atau membaik [2].