Rangkuman Farmako
Rangkuman Farmako
EFEK SISTEMIK
2. Oral Mukosal
Sublingual, untuk asma dan jantung. Obat bereaksi dalam 1 menit dan efeknya 3
menit. Contoh obat sublingual jantung: isosorbid dinitrat.
Bucal, diantara pipi dan gusi untuk kontraksi uterus. Contoh: lorazepam
3. Parenteral (melalui pembuluh darah)
Intramuscular (IM) : menyuntikan obat ke dalam otot tubuh, pada umumnya
disuntikan pada otot deltoin, ventrogluteal. (90’)
Subcutan (SC) : menyuntikan obat kedalam jaringan yang brerada di bawah
lapisan dermis (45’)
Intradermal (ID) : Menyuntikan obat ke dalam lapisan dermis di bawah
epidermis (10-15’)
Intravena (IV) : Menyuntikan obat kedalam Vena (25’)
4. Implantasi
Bentuk obat pellet steril, dicangkokkan di bawah kulit, efek sistemik lama, contohnya :
5. Rectal
Contohnya :
- Obat Asma
6. Transdermal
Cara pemakaian melalui permukaan kulit, berupa plester. masuk kedalam sistem
peredaran darah dan langsung ke jantung :
1. Intranasal
melalui selaput lendir hidung, untuk menciutkan mucosa hidung yang membengkak.
Contohnya Otrivin
2. Inhalasi
Bentuk gas & padat berupa aerosol. penyerapannya dapat terjadi pada saat mulut,
tenggorokan dan pernapasan (kocok terlebih dahulu).
Obat ini diberikan melalui selaput / mukosa mata atau telinga, bentuknya obat tetes atau
salep, obat diresopsi ke dalam darah dan menimbulkan efek.
4. Intravaginal, bentuk tablet, salep, cream dan cairan bilasan sebagai anti jamur.
Diberikan melalui selaput lender mukosa vagina, berupa obat antifungi dan pencegah
kehamilan. Perhatikan posisi yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada pasien usia
lanjut saat pemberian obat.
5. Percutan
Bentuk obat salep, cream dan lotion, diaplikasikan pada permukaan kulit contohnya
Rumus dasar
D/H x V = A
D : Dosis yang diinginkan
H : Dosis yang tersedia (dosis di tangan)
V : Bentuk obat yang tersedia
A : Jumlah hasil itungan yang dibrikan kepada pasien
Berat badan
a. konversi jika perlu (1 kg : 2,2 lb)
b. tntukan dosis obat per BB dengan mengalikan (dosis obat x BB= dosis klien
perhari)
c. ikuti rumus dasar atau metode rasio dan proporsi untuk menghitung dosis
obat
Luas permukaan tubuh
Ditentukan oleh titik temu (perpotongan) pada skala nomogram antara tinggi
badan dan berat badan seseorang.
Istilah dosis
Dosis lazim/ terapeutik : dosis untuk tercapainya efek terapi pada orang dewasa
Dosis inisial/ loading dose : dosis permulaan atau dosis awal pengobatan untuk
mempercepat tercapainya kadar efektif minimal. Setelah pemberian loading dose
dilanjutkan dengan maintenance dose (dosis pemeliharaan).
Dosis maksimum : dosis tertinggi yang aman bagi penderita dewasa (tidak boleh
terlampaui).
Dosis toksik : dosis yang melebihi dosis maksimal yang dapat menimbulkan keracunan
Dosis letal : dosis yang melebihi dosis maksimal yang dapat menimbulkan kematian.
1. Perhitungan Dosis Individual untuk Bayi dan Anak jika hanya Dosis Dewasa yang
Diketahui
•
•
▪ Tarik garis lurus yang menghubungkan TB (cm) dan BB (kg), titik potong garis yang
ditarik dari titik tinggi badan sampai berat badan dengan garis PT (satuan m2) pada
Nomogram West menunjukkan luas permukaan tubuhnya.
• ▪ DA : dosis anak
▪ DD : dosis dewasa
Perhitungan Dosis Individual untuk Bayi dan Anak berdasarkan Dosis Setiap Kg BB
yang Sudah Diketahui.
• Jika sudah diketahui dosis setiap kg BB-nya, maka perhitungan dosis pada pasien
tinggal mengalikan nilai dosis/kg BB dengan Bb-nya.
• Misalnya, dosis parasetamol 5-10 mg/kg BB , maka dosis untuk anak dengan BB 10
kg adalah 50-100 mg.
•
•
Perhitungan pemberian obat
•
■ Kanker atau karsinoma adalah pembentukan jaringan baru yang abnormal dan bersifat
ganas (maligne). Suatu kelompok sel dengan mendadak menjadi liar dan
memperbanyak diri secara pesat dan terus menerus (proliferasi)
■ Akibatnya adalah pembengkakan atau benjolan yang disebut tumor atau neoplasma.
Gejala-gejala umum utama adalah nyeri yang sangat hebat, penurunan berat badan
mendadak kepenatan total ( cachexia), dan berkeringat malam.
Tujuan terapi
■ Membuang metastase jauh (tulang, hepar, paru, otak) jika masih memungkinkan.
⚪ Pembedahan
⚪ Radiasi
⚪ Kemoterapi
⚪ Hormon terapi
⚪ Imunoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan hormone dan kimia
1. terapi kausal/etiologi/pathogenesis
⚪ Karena etiologi/kausa kanker belum jelas maka terapi kausal adalah terapi
petogenesis
Proliferasi Kanker
Obat Sitostatika
⚪ Vincristin
⚪ Vinblastin
⚪ 5-FU (fluorurasil)
⚪ Metotreksat (MTX)
⚪ 6-merkaptopurin
⚪ cytocin
Obat Sitostatika
⚪ Cyclofosfamide (endoxan)
⚪ Chlorambucil
⚪ Daunorubicin
⚪ Mytomycin C
⚪ Adriamycin
Hormon
■ Hormon dapat mempengaruhi pertumbuhan sel kanker yang hormon sensitif yaitu sel
kanker yang mempunyai reseptor hormon yang bersangkutan dengan memblok
reseptor hormon (kompetitif inhibitor)
Misalkan:
■ Tamoxipen
■ Aminoglutitimide
■ Fugerel
Dasar Kemoterapi
■ Antikatabolisme
3.Terapi Simtomatik
Untuk meringankan keluhan pasien yaitu rasa sakit, panas, tidak mau makan, nausea, muntah,
dll.
■ Setiap obat mencapai maksimum cell killing pada dosis yang masih dapat ditoleransi
efek sampingnya
Dosis kmoterapi
Dosis obat adalah individual
Diberikan dengan Maximum Tolerated Dose (MTD) tapi harus tolerable bagi pasien
Tentukan risk group (kondisi umum, umur, status, kemampuan, faal organ vital)
Lihat dosis rata-rata
Tentukan dosis awal
Pemantauan kemoterapi
• Tentukan Base Line Studies yaitu keadaan sebelum terapi dimulai (keluhan, kelainan
fisik, lab, stadium performance)
• Efek tidak segera tampak. Yang segera tampak ESO
• Efek terapi baru dapat dinilai setelah 3-4 minggu
• Dari butir 3 dan 4 tentukan MTD untuk terapi berikutnya.
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cidera pasien akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil suatu tindakan yang seharusnya diambil
dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien
2. Pasien PGOT jatuh karena tidak ada yang menunggu atau perawat tidak memasang
pengaman/restren
3.Pasien indikasi di rujuk tetapi karena keluarga mencari tempat lama, sehingga
pasien meninggal di ugd.
5. Menciptakan lingkungan yang aman bagi karyawan dan pengunjung rumah sakit
2. Memimpin dan mendukung staf untuk komitmen dan focus pada keselamatan pasien di
rumah pasein
1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look alike, sound alike medicaltion names)
1. benar pasien
2. benar obat
3. benarr dosis
4. benar rute
7. benar dokumentasi
Obat high alert adalah obat-obat yang digunakan secara salah memiliki risiko tinggi untuk
apat menyebabkan bahaya yang signifikan pada pasien. Obat obat yang masuk dalam kriteria
High Alert memerlukan perhatian khusus dalam penggunaannya.
• Elektrolit pekat :
1. KCL 7,5%
4. NACl 3%
• Insulin
• Heparin
• Antineoplastik