Anda di halaman 1dari 23

DISTRIBUSI NORMAL

Oleh: Tim Dosen

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA Pertemuan 4 – 22 Oktober 2020
Materi Pertemuan 4

1. Pengantar: Jenis-jenis Kurva Kemiringan

2. Konsep Distribusi Normal

3. Konsep Distribusi Kumulatif

4. Latihan
Pendahuluan:
Jenis Kemiringan Distribusi Data (Skewness)
Miring ke kiri = Simetri = bahwa letak Miring ke Kanan =
memiliki modus nilai rata-rata, memiliki nilai modus
paling besar dan median, modus paling kecil dan rata-
rata-rata hitung adalah berhimpit. rata hitung paling
paling kecil. Memiliki kemiringan besar.
Memiliki kemiringan nol. Memiliki kemiringan
negatif. positif

𝑋ത < Med < Mod Med = Mod = 𝑋ത Mod < Med < 𝑋ത
 Kurva simetri = nilai rata-rata sama atau mendekati
modus dan median.
 Kurva simetri memiliki puncak distribusi data di
bagian tengah dan disebut Distribusi Normal.
DISTRIBUSI NORMAL
 Adalah distribusi kontinu yang penting dalam statistik dan banyak dipakai
dalam memecahkan persoalan.
 Disebut juga Distribusi Gauss.
 Distribusi ini menggunakan nilai rata-rata X sebagai sumbu simetrisnya.
 Persamaan umum Distribusi Normal:

 Distribusi normal (f(x)) didefinisikan pada interval terbuka -∞ < x < +∞


 Bahwa kurva normal ditentukan oleh 2 parameter, yakni rata-rata (µ) dan
simpangan baku (σ). Semakin kecil simpangan baku (σ), kurva akan
lebih rapat dan makin runcing dan sebagian nilai x akan mendekati
nilai rata-rata (µ). Sebaliknya, jika nilai simpangan baku makin besar, kurva
akan tumpul.
Contoh:
Sifat Kurva Normal

 Data yang berdistribusi normal memiliki


belahan kiri dan kanan yang simetris (besar
mean, median, modus sama).
 Luas di bawah lengkung (kurva) normal =
100% (belahan kanan=50% dan belahan kiri =
50%)
PROBABILITAS DISTRIBUSI NORMAL
 Probabilitas distribusi normal f(x) ditentukan dengan menggunakan luas daerah
di bawah kurva f(x) seperti gambar sbb:

x1 μ x2

 Daerah probabilitas P(x1 < μ < x2) ditunjukkan oleh luas daerah yang diarsir.
 Untuk menentukan peluang harga X antara a dan b, yakni P(a < X < b)

 Karena secara matematis bentuk integral f(x) tersebut sulit dipecahkan


langsung dengan teknik integral, maka dilakukan dengan memakai transformasi
nilai X menjadi nilai baku Z dengan rumus:

x−
z=

 Pada kurva normal standar atau kurva Z digunakan tabel Z dengan 2 hal penting: taraf
signifikansi atau nilai a sebagai luas daerah yang berada di bawah kurva normal dan di
atas sumbu datar (sumbu X) (luas yang diarsir) dan titik kritis atau nilai Z sebagai titik
batas yang membatasi luas daerah tersebut.

 Menghitung probabilitas P(z1 < z < z2) dihitung dengan Tabel Distribusi Normal
Standar (TABEL Z)
 Tabel Z digunakan untuk mencari luas antara Z=0 sampai dengan Z.
 Jika nilai positif, terletak di sebelah kanan kurva. Jika nilai negatif terletak di sebelah kiri
kurva.
Tabel
Distribusi
Normal
Standar
FUNGSI DISTRIBUSI KUMULATIF
 Daerah yang diarsir berikut menunjukkan fungsi distribusi kumulatif F(z) = P(z < Z)

0 z Z

 P(z1 < z < z2) = P(Z < z2) – P(Z < z1) = F(z2) – F(z1)
 Nilai probabilitas fungsi distribusi frekuensi kumulatif dilihat dari Tabel Distribusi
Normal Kumulatif
Tabel
Distribusi
Kumulatif
Standar
Jadi, secara garis besar ada dua tabel Z, yakni:
 Menentukan luas area di antara -∞< Z< Z1 yang
dilakukan dengan tabel distribusi kumulatif
 Menentukan luas area antara 0 < Z < Z1 dengan tabel
distribusi normal standar
Contoh Soal
Akan dicari luas daerah:
 P(0< Z < 1,54)

Lihat tabel distribusi


normal standar bahwa
P(0< Z < 1,54) = 0,4382

0 1,54
 P(-2,53 < Z < 0)

Karena fungsi distribusi normal standar


simetri terhadap Z = 0 maka
probabilitas
P(-2,53 < Z < 0) = P(0 < Z < 2,53)
= 0,4943

-2,53 0
Tentukan luas kurva normal pada antara Z = -1,5 dan Z = 1,82
atau Peluang P(-1,5 < Z < 1,82)

(Lihat tabel distribusi normal standar) dan


didapat luas 1,5 = 0,4332 dan 1,82 = 0,4656
Jadi, P(-1,5 < Z < 1,82)
= P(-1,5 < Z < 0) + P (0 < Z < 1,82)
= 0,4332 + 0,4656
= 0,8988

-1,5 0 1,82
 Tentukan luas kurva normal pada antara Z =1,40 dan Z = 2,65 atau
Peluang P(1,4 < Z < 2,65)

(Lihat tabel distribusi normal standar) 2,65 =


0,4960 dan 1,40 = 0,4192
Luas P(1,4 < Z < 2,65)
= P(0 < Z < 2,65) – P(0 < Z < 1,4)
= 0,4960 – 0,4192
= 0,0768

0 1,4 2,65
 Tentukan luas kurva normal pada Z < 0,97 atau Peluang P(Z < 0,97)

(Lihat tabel distribusi kumulatif). Karena Z nilainya


positif (Z = 0,97) maka
P(Z < 0,97) = 0,8340
Atau
P(Z < 0,97) = P(Z < 0) + P(0< Z < 0,97)
= 0,5 + 0,3340
= 0,8340

0 0,97
 Tentukan luas kurva normal pada Z < -1,75 atau Peluang P(Z < -1,75)

(Lihat tabel distribusi kumulatif). Karena Z nilainya


negatif (Z = -1,75) maka
P(Z < -1,75) = 0,0401
Atau
P(Z < -1,75) = P(Z < 0) - P(-1,75 < Z < 0)
= 0,5 – 0,4599
= 0,0401

-1,75
LATIHAN SOAL
Suatu daerah memiliki 136 tempat parkir. Penerimaan
rata-rata parkir setiap minggu dari setiap tempat parkir
adalah Rp 115.000.000 dengan deviasi standar Rp
15.000.000. Distribusi penghasilan parkir mendekati
distribusi normal. Hitung:
a) Berapa persen tempat parkir yang memiliki penghasilan
per minggu Rp 140.000.000 atau lebih?
b) Berapa persen tempat parkir yang penghasilannya antara
Rp 125.000.000 s/d Rp 155.000.000?
Soal Cerita
Bila X adalah variabel acak berditribusi normal dengan rata-rata µ = 35 dan
simpangan baku σ = 15 tentukan probabilitas P(30 < X < 43).
Jawab:
Sebuah perusahaan bohlam lampu mengetahui bahwa umur lampunya (sebelum
putus) terdistribusi secara normal dengan rata-rata umurnya 900 jam dan
standard deviasinya 45 jam. Carilah probabilitas bahwa sebuah bolam
produksinya akan berumur antara 889 jam dan 920 jam atau
P(889 < X< 920)

Jawab:
SELAMAT BELAJAR
SEKIAN ...
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai