Anda di halaman 1dari 11

SESI/PERKULIAHAN KE: 25, 26, 27, 28

Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menghitung nilai baku, nilai
peluang dan luasan di bawah kurva normal baku

Pokok Bahasan Distribusi Normal

Deskripsi singkat. Dalam materi ini mahasiswa akan mempelajari tentang


bagaimana bentuk distribusi normal, bentuk transfomasi yang digunakan untuk
mendapatkan distribusi normal baku, menggunakan tabel distribusi normal baku
untuk menentukan luas di bawah kurva normal, menggambar distribusi normal
baku yang berbentuk lonceng dengan mean (m) sama dengan nol dan ragam (s)
sama dengan 1.

I. Bahan Bacaan
1. Dixon Wilfrid J. dan Massey Frank J. Jr., 1997, Pengantar Analisis
Statistik, Edisi Keempat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
2. Mulyono, Sri, 1991, Statistik untuk Ekonomi, Lembaga Penerbit FE UI
Jakarta, Jakarta.
3. Sudjana, Prof. DR. M.A.,M.Sc., 1996, Metode Statistik, Edisi Ke-6,
Tarsito Bandung.
4. Supranto, J., M.A., 1996, Statistik –– Teori dan Aplikasi, Jilid 1 dan 2,
Edisi Kelima, Erlangga.
5. Walpole, Ronald E., 1995, Pengantar Statistika, Edisi ke-3, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

II. Bacaan Tambahan


1. Dayan, Anto, 1983, Pengantar Metode Statistik, Jilid I, LP3ES,
Cetakan ke VIII, Jakarta
2. S. CH. Supardi, Dra., 1975, Dasar-dasar Statistik Ekonomi, Alumni,
Bandung.
3. Spiegel, Murray, R., 1981, Statistics, Schaum’s Outlines Series, Asian
Student Edition, Bandung.

III. Pertanyaan Kunci/Tugas:


1. Tuliskan fungsi distribusi normal
2. Tentukan bentuk transformasi untuk mendapatkan distribusi normal
baku
3. Hitunglah luas di bawah kurva norma dengan menggunakan tabel
distribusi normal baku.

1
BAB VII
DISTRIBUSI NORMAL

1. Pendahuluan
Salah satu distribusi frekuensi yang paling penting dalam statistik adalah
distribusi normal. Distribusi normal berupa kurva berbentuk lonceng
setangkup, yang melebar tak berhingga pada kedua arah positif dan negatif.
Penggunaanya sama dengan penggunaan kurva distribusi lainnya. Frekuensi
relatif suatu variabel yang mengambil nilai antara dua titik adalah luas di
bawah kurva antara kedua titik itu pada sumbu datar. Tidak semua distribusi
berbentuk lonceng setangkup merupakan disribusi normal.
Perkataan “normal” jangan diartikan sebagai “biasa” atau sebagai “abnormal”.
Memang benar bahwa distribusi sampling sejumlah statistik dari sampel
berukuran besar adalah mendekati normal, tetapi tidak ada alasan bagi kita
mengharapkan bahwa suatu populasi yang diambil sampelnya berdistribusi
normal.

2. Distribusi Normal Baku


Bentuk umum fungsi distribusi normal adalah:
1 X−μ 2

f (X) =
1
e
− (
2 σ ) , −∞ ≤ X ≤ ∞
σ √ 2π

Untuk menentukan luas di bawah di bawah kurva digunakan metode integral,


yaitu dengan cara mengintegralkan kedua sisi seperti di bawah ini:
1 X−μ 2
∞ ∞
f (x ) dx = ∫
1
e
− (
2 σ ) dx

−∞ −∞ σ √ 2 π

Nilai dari integral di atas selalu sama dengan 1 (untuk –¥ £ X £ ¥), dapat
digambarkan sebagai berikut:

2
sX

m=0X

Untuk menghitung luasan di bawah kurva dengan nilai a £ X £ b atau dengan


bentuk integral seperti di bawah ini.
1 X−μ 2
b b − ( ) dx
∫ f ( x) dx = ∫ σ √12π e 2 σ

a a

diperlukan suatu transformasi dari peubah acak normal X menjadi suatu nilai
peubah acak normal Z dengan nilaitengah (m) sama dengan nol dan ragam (s)
sama dengan 1 yang disebut dengan distribusi normal baku (distribusi normal
standar).
Transformasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Xi − μ
Zi =
σ
Dari hasil transformasi ini, maka beberapa fenomena yang dapat terjadi untuk
mencari nilai luasan di bawah kurva dengan bantuan metode peluang adalah
sebagai berikut:

a. P(0 < Z < b)

0 b

3
b. P(–a < Z < 0) = P(0 < Z < a)

–a 0

c. P(–a2 < Z < a1) = P(0 < Z < a1) + P(–a2 < Z < 0)
= P(0 < Z < a1) + P(0 < Z < a2)

–a2 0 a1

d. P(b1 < Z < b2) = P(0 < Z < b2) – P(0 < Z < b1)

0 b1 b2

4
e. P(Z < c) = 0,5 + P(0 < Z < c)

0 c

f. P(Z > d) = 0,5 – P(0 < Z < d)

0 d

3. Penggunaan Grafik dan Tabel untuk Menghitung Luasan di Bawah


Kurva Normal.
Untuk mencari nilai suatu luasan di bawah kurva normal baku, terlebih dahulu
harus diketahui hasil transformasi dari distribusi normal yaitu mencari nilai Z,
kemudian digambarkan bentuk kurva normal baku. Dari nilai Z dan gambar
yang diperoleh dicocokkan dengan bentuk gambar yang sesuai dengan bentuk
gambar yang telah diuraikan di atas.

Contoh 1:
Untuk sebaran normal dengan m = 50 dan s = 10, hitunglah peluang bahwa X
mengambil sebuah nilai antara 45 dan 62.

5
Penyelesaian:
Diketahui m = 50 ; s = 10
P(X1 = 45 dan X2 = 62)
Transformasi:
Xi − μ
Zi =
σ
45 − 50
Z1 = = −0,5
10
62 − 50
Z2 = = 1,2
10

P(45 < X< 62) = P(–0,5 < Z < 1,2)


Gambarnya adalah sebagai berikut:

–0,5 0 1,2

Untuk menentukan luasan daerah yang diarsir maka prosedurnya adalah


sebagai berikut:
P(45 < X< 62) = P(–0,5 < Z < 1,2)
= P(0 < Z < 1,2) + P(–0,5 < Z < 0)
= P(0 < Z < 1,2) + P(0 < Z < 0,5)
Untuk menentukan nilai P(0 < Z < 1,2) dan P(0 < Z < 0,5) harus digunakan
tabel distribusi normal (Lampiran 1). Caranya adalah sebagai berikut:
Z 0 1 2 ... 9
0,0

0,5 0,1915

6
1,2 0,3849
Berdasarkan nilai dari tabel distribusi normal, maka diperoleh:
= P(0 < Z < 1,2) + P(0 < Z < 0,5)
= 0,3849 + 0,1915
= 0,5764

Contoh 2:
Sebuah sebaran normal dengan m = 300 dan s = 50, hitunglah peluang bahwa
peubah acak X mengambil suatu nilai yang lebih besar dari 362.

Penyelesaian:
Diketahui m = 300 dan s = 50
P(X > 362)
Transformasi:
Xi − μ
Zi =
σ
362 − 300
Z= = 1 , 24
50
P(X > 362) = P(Z > 1,24)
Gambarnya adalah sebagai berikut:

0,3925
10,75
1,24
P(Z > 1,24) = 0,5 – P(0 < Z <01,24)
= 0,5 – 0,3925
= 0,1075
Z 0 1 2 3 4 ... 9
0,0

1,2 0,3925

7
4. Penutup
Untuk mengukur pemahaman mahasiswa tentang materi yang telah dijelaskan,
maka diadakan tanya jawab dan umpan balik mengenai pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan. Di samping itu, juga diberikan penguatan-penguatan pada hal-
hal yang dapat membangkitkan motivasi belajar mahasiswa agar pada materi
selanjutnya dapat lebih mudah dan cepat dipahami sehingga hasil yang ingin
dicapai dapat terwujud.

8
SOAL LATIHAN

1. Bila diberikan sebuah sebaran normal dengan m = 40 dan s = 6, hitunglah :


a. luas daerah di bawah 32;
b. luas daerah di atas 27;
c. luas daerah antara 42 dan 51;
d. nilai x yang luas daerah di bawahnya 45%;
e. nilai x yang luas daerah di atasnya 13%.
2. Bila diberikan sebuah sebaran normal dengan m = 200 dan s2 = 100,
hitunglah:
a. luas daerah di bawah 214;
b. luas daerah di atas 179;
c. luas daerah antara 188 dan 206;
d. nilai x yang luas daerah di bawahnya 80%;
e. dua nilai yang luas daerah di antaranya 75%
3. Sebuah minuman mesin ringan diatur sedemikian rupa sehingga
mengeluarkan secara rata-rata 200 mililiter per gelas. Bila banyaknya
minuman yang dikeluarkan itu menyebar normal dengan simpangan baku 15
mililiter :
a. berapa banyaknya gelas (dalam pecahan atau persentase) yang berisi
lebih dari 224 mililiter ?
b. berapa peluang sebuah gelas berisi antara 191 dan 209 mililiter ?
c. berapa gelas di antara 1000 gelas berikutnya yang akan tumpah meluap
bila gelas-gelas itu berukuran 230 mililiter ?
d. di bawah nilai berapa kita akan mendapatkan 25% gelas-gelas yang
berisi paling sedikit ?
4. Diameter bagian dalam gelang (ring) piston menyebar normal dengan
nilaitengah 10 sentimeter dan simpangan baku 0,03 sentimeter.
a. Berapakah proporsi ring yang diameter bagian dalamnya lebih dari
10,075 sentimeter ?

9
b. Berapakah peluang bahwa sebuah ring akan mempunyai diameter
bagiand alam antara 9,97 dan 10,03 sentimeter ?
c. Di bawah nilai berapa terdapat 15% ring yang diproduksi ?
5. Dalam sebuah ujian matematika, nilai rata-ratanya 82 dan simpangan
bakunya 5. Mahasiswa yang mendapat nilai 88 sampai 94 mendapat B. Bila
nilai ujian itu menyebar normal dan 8 orang yang mendapat B, berapa
banyaknya mahasiswa yang mengikuti ujian ?
6. Tinggi 1000 mahasiswa menyebar normal dengan nilaitengah 174,5
sentimeter dan simpangan baku 6,9 sentimeter. Bila tinggi dicatat sampai
setengah sentimeter terdekat, berapa banyak di antara itu yang memiliki
tinggi :
a. kurang dari 160,5 sentimeter ?
b. antara 171,5 dan 182,0 sentimeter inklusif ?
c. sama dengan 175,0 sentimeter ?
d. lebih besar atau sama dengan 188,0 sentimeter ?
7. Bobot badan sejumlah besar anjing pudel kira-kira menyebar normal dengan
nilaitengah 8 kg dan simpangan baku 0,9 kg. Bila pengukurannya dicatat
sampai persepuluhan kg terdekat, hitunglah proporsi banyaknya anjing pudel
itu yang berbobot :
a. lebih dari 9,5 kg ;
b. paling tinggi 8,6 kg ;
c. antara 7,3 dan 9,1 kg inklusif.
8. IQ 600 calon mahasiswa di PT kira-kira menyebar normal dengan
nilaitengah 115 dan simpangan baku 12. Bila PT itu mensyaratkan nilai IQ
sekurang-kurangnya 95, berapa banyak mahasiswa yang ditolak berdasarkan
hal ini tanpa memperhatikan kualifikasi mereka yang lain ?
9. Curah hujan rata-rata, dicatat sampai perseratus sentimeter terdekat, di
Roanoke, Virginia selama bulan Maret adalah 9,22 sentimeter. Bila sebaran
curah hujan itu normal dengan simpangan baku 2,83 sentimeter, hitunglah
peluang bahwa bulan Maret mendatang curah hujan di Roanoke:

10
a. kurang dari 1,84 sentimeter;
b. lebih dari 5 tetapi tidak lebih dari 7 sentimeter;
c. lebih dari 13,8 sentimeter.
10. Sebuah jenis motor mempunyai rata-rata umur 10 tahun, dengan simpangan
baku 2 tahun. Pabriknya menjamin akan mengganti dengan yang baru semua
motor yang rusak selama dalam garansi. Bila pabrik itu hanya bersedia
mengganti 3% di antara motor yang rusak, berapa lama garansi yang harus
diberikannya? Anggaplah umur motor itu menyebar normal.

11

Anda mungkin juga menyukai