1
2
f ( x) e
2
Rumus 12.1
Dimana
= Rata-rata
= Simpangan baku
= 3,14159
e = 2,71828
f(X)
Gambar 12.4
X
a µ b
Probabilitas P (a < x < b) ditunjukan oleh luas daerah yang
diarsir, yang dibatasi oleh kurva f(x), sumbu X, garis tegak
X=a dan X=b
Probabilitas P (a < x < b) dihitung dengan memakai integral dari fungsi
f(x) yang dibatasi oleh X = a dan X = b, yaitu dengan rumus :
1 x
2
1
a a
Rumus 12.2 P(a x b) f ( x)dx e 2
dx
b b 2
Akan tetapi, secara matematis bentuk integral dari fungsi f (x) tersebut
sulit dipecahkan secara langsung dengan teknik integral. Oleh karena
itu, penyelesaiannya dilakukan dengan memakai transformasi nilai-
nilai X menjadi nilai-nilai baku Z, yaitu
x
Rumus 12.3
Z
DISTRIBUSI NORMAL :
Z=X-
1 12 Z 2
f (Z ) e , dimana Z
2
Berdasarkan fungsi distribusi Z tersebut, probabilitas nilai-
nilai Z pada interval z1 < Z < z2 ditunjukan oleh luas daerah
yang diarsir pada gambar berikut :
f(Z)
Gambar 12.5
Z
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
z1 z2
Selanjutnya probabilitas P(z1 < Z < z2) dihitung
dengan rumus berikut:
Rumus 12.5
1
z2 z2 1
z2
P( z1 Z z2 ) f ( z )dz e 2
dz
z1 z1 2
=
= P(0≤Z≤1,33)
= 0,4082 (Tabel III)
Atau
Z1 = = 0,33 B = 0,1293
Z2 = = 1,67 A = 0,4525
C = A – B = 0,3232
c) P(40≤x≤60)= A + B
=
= P(-1,00≤Z≤0,33)
= P(-1,00≤Z≤0) + P(0≤Z≤0,33)
= 0,3412 + 0,1293
= 0,4705
Atau : Z1 = = -1,00
A = 0,3412
Z2 = = 0,33
B = 0,1293
d) P(x ≤ 40) = 0,5 – A
= 0,5 – 0,3412
= 0,1588
e. P(x ≥ 85)
3200