Anda di halaman 1dari 11

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas

Usulan Kegiatan Pembangunan Infastruktur Daerah


Kabupaten Donggala Menggunakan Metode Multi
Objective Optimization On The Basis Of Ratio
Analysis (MOORA) Berbasis Web
Aditya Nofriansyah Langudja1, Hajra Rasmita Ngemba2
1
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Tadulako
2
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Tadulako

1
adityabest007@gmail.com
2
hajra.rasmita@gmail.com

1
Abstrak— Infrastruktur merupakan roda penggerak Donggala dalam hal ini merupakan instansi pemerintahan
pertumbuhan ekonomi, infrastruktur juga dipandang sebagai yang bertanggung jawab dalam pengelolaan usulan-usulan
lokomotif pembangunan nasional dan daerah. Badan pembangunan infrastruktur yang diusulkan oleh desa-desa
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten
dan kelurahan melalui kecamatannya masing-masing,
Donggala merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam
pengelolaan usulan-usulan pembangunan infrastruktur
hasil dari pengelolaan tersebut adalah berupa laporan
daerah yang ada di Kabupaten Donggala. Saat ini, penentuan ranking usulan kegiatan pembangunan infrastruktur, yang
prioritas usulan kegiatan oleh Bappeda Kabupaten Donggala mana hasil perankingan tersebut nantinya akan digunakan
masih terdapat kendala yakni penentuan usulan prioritas sebagai acuan oleh Bappeda untuk menentukan usulan-
masih menggunakan Microsoft Excel, walaupun sudah bisa usulan mana yang nantinya harus mereka prioritaskan
dibilang terkomputerisasi karena sudah memanfaatkan sebuah terlebih dahulu untuk menjadi masukkan utama dalam
program komputer, akan tetapi penggunaan Microsoft Excel proses perencanaan yang lebih lanjut.
dinilai masih kurang dinamis. Oleh karena itu, dibuatkan Saat ini, penentuan prioritas usulan kegiatan oleh
sebuah sistem pendukung keputusan penentuan prioritas
Bappeda Kabupaten Donggala masih terdapat kendala
pembangunan infrastruktur daerah yang berbasis web. Sistem
ini dikembangkan menggunakan metode Multi Objective yakni penentuan usulan prioritas masih menggunakan
Optimization On the basis of Ratio Analysis (MOORA). Microsoft Excel, walaupun sudah bisa dibilang
MOORA adalah salah satu metode pengambilan keputusan terkomputerisasi karena sudah memanfaatkan sebuah
multi-kriteria yang memiliki perhitungan yang sangat program komputer, akan tetapi penggunaan Microsoft
sederhana serta tetapi memiliki tingkat selektifitas yang baik Excel dinilai masih kurang dinamis [2]. Banyaknya usulan
dalam menentukan suatu alternatif. Hasil dari penelitian ini kegiatan pembangunan dari tiap-tiap desa maupun
berupa aplikasi yang dapat membantu membuat keputusan kelurahan yang ada di Kabupaten Donggala dan juga
dalam menentukan prioritas usulan pembangunan banyaknya kriteria yang harus dinilai membuat Bappeda
infrastruktur daerah.
Kabupaten Donggala membutuhkan sebuah sistem yang
lebih dinamis dan lebih objektif untuk digunakan
Kata kunci— Sistem Pendukung Keputusan (SPK), kedepannya.
Infrastruktur, Infrastruktur Daerah, Prioritas, Multi Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka sangat
Objective Optimization On the basis of Ratio Analysis dibutuhkan adanya sebuah sistem pendukung keputusan
(MOORA) berbasis website dinamis yang dapat mendukung proses
pengambilan keputusan dalam hal ini yakni membantu
Abstract— Infrastructure is the driving wheel of economic dalam melakukan perhitungan yang bersifat objektif
growth, infrastructure is also seen as the locomotive of
berdasarkan dari banyaknya alternatif usulan dan kriteria
national and regional development. The Regional Development
Planning Agency (Bappeda) of Donggala Regency is the part yang ada. Website dinamis merupakan situs web yang
responsible for managing proposals for regional infrastructure secara spesifik didesain agar isi yang terdapat dalam situs
development in Donggala Regency. Currently, in determining tersebut dapat diperbarui secara berkala dengan mudah
the priority of proposed activities by the Bappeda of Donggala [3]. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision
Regency, there are still obstacles, namely the determination of Support System (DSS) adalah sebuah sistem informasi
priority proposals is still using Microsoft Excel, although it can yang terkomputerisasi yang digunakan untuk membantu
be said to be computerized because it has utilized a computer pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian
program, the use of Microsoft Excel is considered to be less masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah,
dynamic. Therefore, a web-based decision support system for
evaluasi dari alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan
determining the priority of regional infrastructure development
is made. This system was developed using the Multi-Objective alternatif keputusan yang terbaik [4]. Dalam cara
Optimization On the basis of Ratio Analysis (MOORA) kerjanya, SPK membutuhkan suatu metode atau algoritma
method. MOORA is a multi-criteria decision-making method untuk melakukan proses perhitungannya, salah satu
that has very simple calculations and a good level of selectivity metode yang dapat digunakan dalam perhitungan
in determining an alternative. The results of this study are in multikriteria sesuai dengan permasalahan diatas yaitu
the form of applications that can help make decisions in untuk menentukan prioritas usulan kegiatan pembangunan
determining the priority of regional infrastructure development infrastruktur adalah metode Multi Objective Optimization
proposals. On The Basis Of Ratio Analysis (MOORA). Metode
MOORA dipilih oleh penulis karena metode MOORA
Keywords— Decision Support System (DSS), Infrastructure, menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating
Regional Infrastructure, Priorities, Multi Objective
atribut, dimana rating atribut harus dipangkatkan dulu
Optimization On the basis of Ratio Analysis (MOORA)
dengan bobot yang ada pada setiap kolomnya, sehingga
penilaian menjadi obyektif dan konsisten [5]. MOORA
adalah salah satu metode pengambilan keputusan multi-
I. PENDAHULUAN
kriteria yang memiliki perhitungan yang sangat sederhana
Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan serta tetapi memiliki tingkat selektifitas yang baik dalam
ekonomi, infrastruktur juga dipandang sebagai lokomotif menentukan suatu alternatif [6]. Metode MOORA juga
pembangunan nasional dan daerah [1]. Badan dapat diterapkan untuk memecahkan banyak kasus seperti
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten permasalahan yang menyangkut ekonomi, manajerial dan

2
konstruksi dengan perhitungan rumus matematika dengan primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
hasil yang tepat [7]. pihak Bappeda Kabupaten Donggala, data primer yang
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, diperoleh berasal dari hasil wawancara dan observasi.
penulis mengusulkan solusi berupa sebuah penelitian Adapun wawancara yang dilakukan pada penelitian ini
dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan yaitu melakukan wawancara dengan metode tidak
Prioritas Usulan Kegiatan Pembangunan Infrastruktur terstruktur, yang mana tidak menggunakan pedoman
Daerah Menggunakan Metode Multi Objective wawancara yang berisi pertanyaan – pertanyaan spesifik,
Optimization On The Basis Of Ratio Analysis (MOORA) namun hanya memuat poin – poin penting dari masalah
Berbasis Web” pada Bappeda Kabupaten Donggala. yang ingin diteliti. Sedangkan data sekunder yaitu data
Diharapkan dengan adanya Sistem Pendukung yang diperoleh penulis dari jurnal, artikel, buku dan
Keputusan tersebut nanti, dapat membantu pihak terkait internet, dan sebagainya yang berkaitan dengan sistem
dalam hal ini yaitu Bappeda Kabupaten Donggala dalam pendukung keputusan khususnya untuk kasus yang serupa
menentukan prioritas usulan kegiatan pembangunan dan metode MOORA.
infrastruktur daerah.
D. Prototyping
II. METODE PENELITIAN Pada tahap ini, peneliti membangun sebuah sistem awal
Terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam yang digunakan untuk menggambarkan sistem pendukung
penelitian agar penelitian dapat berjalan dengan baik. keputusan yang akan dibangun. Prototype
Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian adalah sebagai merepresentasikan hubungan antara data dan sistem yang
berikut : akan dibangun.
Identifikasi Studi Pengumpulan
Mulai
Masalah Literatur Data
E. Perancangan Perangkat Lunak
Pada tahap ini, peneliti melakukan perancangan
terhadap sistem pendukung keputusan yang dibangun.
Prototyping Sistem pendukung keputusan yang dibangun berbasis web
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data
Tidak
MySQL. Pengguna dari sistem yang dibangun ini adalah
pegawai/staf/operator Bappeda Kabupaten Donggala.
Apakah prototype
sudah sesuai keinginan ? Adapun flowchart rancangan sistem dapat di lihat pada
gambar berikut :
Ya
Tidak Perancangan
Perangkat Lunak

Ya
Apakah sistem
Selesai Pengujian Sistem
berjalan dengan baik ?

Gambar. 2.1 Tahapan Penelitian

A. Identifikasi Masalah
Pada tahap ini, peneliti melakukan identifikasi masalah.
Tahap ini dilakukan untuk mengenali masalah yang ada
ketika menentukan prioritas usulan kegiatan
pembangunan infrastruktur daerah Kabupaten Donggala.
B. Studi Literatur
Pada tahap ini, peneliti melakukan studi literatur untuk
mencari referensi dan mempelajari teori-teori yang
berkaitan dengan sistem pendukung keputusan dan
metode MOORA yang sudah pernah ditulis sebelumnya Gambar. 2.2 Rancangan Sistem
seperti jurnal, buku dan internet.
Adapun penjelasan dari rancangan sistem diatas adalah
C. Pengumpulan Data sebagai berikut :
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan data- 1) Input data usulan kegiatan pembangunan infrastruktur
data pendukung yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem daerah, kriteria. sub kriteria dan bobot : Pada tahap ini,
pendukung keputusan penentuan prioritas usulan kegiatan dilakukan proses penginputan data usulan kegiatan
pembangunan infrastruktur daerah. Data yang pembangunan infrastruktur, data usulan ini berupa data
dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data

3
usulan kegiatan pada desa/kelurahan yang tersebar pada berbasis kebutuhan
kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Donggala. masyarakat, tetapi ada
Adapun kriteria penentuan prioritas usulan tersebut ada 19 dalam usulan
kriteria beserta sub kriterianya masing-masing yang telah
Musrenbang
ditetapkan oleh Bappeda Kabupaten Donggala yakni
seperti yang dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut : Jenis usulan tidak
TABEL 2.I berbasis kebutuhan
KRITERIA PENILAIAN USULAN INFRASTRUKTUR DAERAH masyarakat, dan tidak 1
KABUPATEN DONGGALA ada dalam usulan
Kriteria Bobot Subkriteria Skor Musrenbang
Sangat Berkaitan 5 Penerima manfaat
Berkaitan 3 adalah kelompok
C1 5 6
Cukup Berkaitan 2 masyarakat lebih dari
Kurang Berkaitan 1
20 orang
7 Sangat Berkaitan 7
Penerima manfaat
Berkaitan 5
C2 adalah kelompok
Cukup Berkaitan 3
masyarakat lebih dari 4
Kurang Berkaitan 2
C10 6 10 orang, tetapi
Sangat mendukung 6
kurang dari 20 orang
Mendukung 4
C3 6 Penerima manfaat
Cukup Mendukung 3
adalah kelompok
Kurang mendukung 2 3
masyarakat kurang dari
Sangat berkaitan 6 10 orang
Berkaitan 5 Penerima manfaat
C4 6 2
Cukup berkaitan 4 adalah individu
Kurang berkaitan 3 Jumlah tenaga kerja
Sangat berkaitan 5 yang terlibat lebih dari 5
Berkaitan 3 20 orang
C5 5
Cukup berkaitan 2 Jumlah tenaga kerja
Kurang berkaitan 1 lebih dari 10 orang,
4
Sangat mendukung 6 tetapi kurang dari 20
Mendukung 4 C11 5 orang
C6 6
Cukup mendukung 3 Jumlah tenaga kerja
Kurang mendukung 2 lebih dari 5 orang
3
Sangat mendukung 6 tetapi kurang dari 10
Mendukung 4 orang
C7 6
Cukup mendukung 3 Jumlah tenaga kerja
2
Kurang mendukung 2 kurang dari 5 orang
Sangat berkaitan 4 Sangat mendukung 6
Berkaitan 3 Mendukung 4
C8 4 C12 6
Cukup berkaitan 2 Cukup mendukung 3
Kurang berkaitan 1 Kurang mendukung 2
C9 4 Jenis usulan berbasis Sangat mendukung 6
kebutuhan masyarakat Mendukung 4
4 C13 6
dan ada dalam usulan Cukup mendukung 2
Musrenbang Kurang mendukung 1
Jenis usulan berbasis Sangat berkaitan 5
kebutuhan masyarakat, Berkaitan 3
3 C14 5
tetapi tidak ada dalam Cukup berkaitan 2
usulan Musrenbang Kurang berkaitan 1
Jenis usulan tidak 2

4
Sangat berkaitan 5 Adapun penjelasan dari alur metode MOORA diatas
Berkaitan 3 adalah sebagai berikut :
C15 5 a. Input Kriteria, Subkriteria, Bobot dan Alternatif
Cukup berkaitan 2
b. Pembentukan Matriks
Kurang berkaitan 1 Matriks keputusan mewakilkan semua informasi yang
Sangat mendukung 4 tersedia untuk setiap atribut dalam bentuk matriks.
Mendukung 3
C16 4
Cukup mendukung 2
Kurang mendukung 1 Persamaan (1) menunjukkan sebuah matriks .
Sangat mendukung 4
Mendukung 3
C17 4
Cukup mendukung 2
Kurang mendukung 1 ………………………………..(1)
Sangat mendukung 5 Keterangan :
Mendukung 3 X : matriks keputusan
C18 5 m : inisialisasi urutan alternatif
Cukup mendukung 2
x : skor kriteria dari alternatif
Kurang mendukung 1
n : inisialisasi urutan kriteria atau atribut
Sangat mendukung 5
c. Normalisasi Matriks
Mendukung 3
C19 5 Normalisasi bertujuan untuk menyatukan setiap
Cukup mendukung 2 elemen matriks sehingga elemen pada matriks memiliki
Kurang mendukung 1 skala nilai yang seragam [8]. Normalisasi pada MOORA
(Sumber : Bappeda Kabupaten Donggala, 2021) dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut :
Semua kriteria diatas berjenis benefit.
2) Proses Metode MOORA : Pada tahap ini dilakukan
perhitungan penilaian untuk mengetahui ranking prioritas
= ……………………………..….(2)
usulan kegiatan pembangunan infrastruktur daerah
menggunakan metode MOORA. Adapun alur metode
MOORA dapat dilihat pada gambar 2.3 Alur Metode
MOORA berikut ini :
Keterangan :

: matriks alternatif j dengan kriteria i

i : 1, 2, 3, ..., n adalah inisialisasi urutan kriteria atau


atribut
j : 1, 2, 3, ..., m adalah inisialisasi urutan alternatif

: Matriks Normalisasi alternatif j dengan kriteria i

d. Matriks Normalisasi Terbobot / Pencarian Nilai Yi


Penentuan matriks normalisasi terbobot dilakukan
dengan cara mengoptimalisasikan atribut yakni
mengalikan matriks yang sudah ternormalisasi dengan
bobot. Untuk optimasi multiobjektif, total nilai maximized
(atribut yang menguntungkan atau benefit) akan
dikurangkan dengan total nilai minimized (atribut yang
tidak menguntungkan atau cost), hasil dari pengurangan
tersebut maka itulah yang menjadi nilai Yi dari tiap
alternatif, Persamaan (3) digunakan untuk menghitung
bagian ini.
Gambar. 2.3 Alur Metode MOORA

5
= ……..
(3)
Keterangan :
i : 1, 2, 3, ..., g adalah kriteria atau atribut maximized
j : g+1, g+2, g+3, ..., n adalah kriteria atau atribut
minimized
: nilai bobot alternatif j

: nilai penilaian yang sudah dinormalisasi dari


alternatif j terhadap semua atribut

e. Perangkingan Nilai Yi
Alternatif terbaik memiliki nilai 𝑦𝑖 tertinggi sedangkan
alternatif terburuk memiliki nilai 𝑦𝑖 terendah.
Gambar 3.1 Form Input Login

3) Hasil Prioritas Usulan Kegiatan Pembangunan 2) Tampilan Form Tambah Kecamatan


Infrastruktur : Pada tahap ini hasil dari perhitungan
menggunakan metode MOORA ditampilkan berupa
laporan perankingan dari masing-masing usulan dari tiap
desa dan kelurahan, yang hasilnya akan ditujukan kepada
stakeholder terkait untuk dapat dijadikan sebagai acuan
untuk menentukan prioritas usulan kegiatan pembangunan
infrastruktur daerah.

F. Pengujian
Pada tahap ini peneliti menguji sistem untuk melihat
apakah sistem pendukung keputusan yang dibuat berjalan Gambar 3.2 Form Input Data Kecamatan
dengan baik dan sesuai kebutuhan. Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan metode pengujian Blackbox dan
model DeLone and McLean yang berfokus pada
fungsionalitas dan keberhasilan dari aplikasi yang 3) Form input data kriteria
dibangun.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini menerapkan perhitungan metode
MOORA (Multi Objective Optimization On The Basis Of
Ratio Analysis) untuk mendapatkan perangkingan usulan
kegiatan pembangunan infrastruktur daerah di Kabupaten
Donggala.
A. Implementasi Sistem
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah 419
Gambar 3.3 Form input data kriteria
data usulan kegiatan pembangunan infrastruktur daerah
Kabupaten Donggala tahun 2021 yang terdiri dari 16 4) Form input data sub kriteria
kecamatan.
Berikut adalah dokumentasi uji coba sistem :
1) Tampilan Form Login

6
Gambar 3.8 Form Input Profil Website
Gambar 3.4 Form Input Sub Kriteria 9) Form input data Alternatif/usulan
5) Form input data desa/kelurahan

Gambar 3.9 Form Input Data Alternatif


Gambar 3.5 Form Input Data desa/kelurahan
10) Tampilan Eksport PDF Data Perangkingan
6) Form input data tahun

Gambar 3.10 Tampilan Eksport PDF Data Perangkingan Usulan

Gambar 3.6 Form Input Data Tahun Pada Gambar 3.10 menunjukkan tampilan hasil
perhitungan rangking oleh sistem. Pada halaman ini hasil
akhir perangkingan secara urut dari peringkat pertama
7) Form input data akun sampai peringkat terakhir dari semua usulan yang terdiri
dari 16 kecamatan yang ada. Selain bisa merangking
keseluruhan tiap usulan yang ada, halaman perangkingan
ini pula dapat disesuaikan berdasarkan tiap-tiap
kecamatan maupun berdasarkan periode tahun. Hasil
perhitungan sistem menunjukkan peringkat pertama dari
seluruh usulan yakni 419 usulan adalah usulan
“Rehabilitasi Jembatan (Jembatan Penghubung Semua
Desa) pada Desa Ogoamas I di Kecamatan Sojol Utara”
dengan nilai 7.5746.
B. Pengujian Delone and Mclean
Gambar 3.7 Form Input Data Akun Pengujian DeLone and McLean dilakukan dengan
8) Form input data profil website menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 12
pengguna yang menggunakan sistem. Kuesioner terdiri
dari 3 variabel yaitu kualitas sistem yang terdiri dari 5

7
JSK
pertanyaan, kualitas informasi yang terdiri dari 5 Penilai X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 RK
JK
pertanyaan dan kepuasan pengguna yang terdiri dari 4
pertanyaan. Penyusunan kuesioner dibuat berdasarkan Responden 1 5 4 5 5 4
23
4,6
5
pengertian indikator-indikatornya dan juga referensi dari
20
beberapa jurnal. Setiap pernyataan diajukan untuk Responden 2 4 4 3 5 4 4
5
mengetahui nilai dari persepsi pengguna Sistem
25
Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Usulan Responden 3 5 5 5 5 5 5
5
Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Daerah
20
Menggunakan Metode MOORA. Responden 4 4 4 4 4 4 4
5
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah
24
skala Likert, skala Likert digunakan untuk mengukur Responden 5 4 5 5 5 5
5
4,8
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
22
orang tentang fenomena sosial. Kuesioner menggunakan Responden 6 5 4 4 5 4
5
4,4
nilai 1 – 5 untuk menilai indikator penilaian [9]. Berikut
22
skor penilaian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut : Responden 7 4 5 4 5 4
5
4,4

Tabel 3.1 Skor Penilaian Skala Likert 19


Responden 8 4 4 3 4 4 3,8
5
Tingkat Kepuasan Nilai
23
5 Sangat Setuju Responden 9 5 5 4 4 5 4,6
5
4 Setuju Responden 10 3 3 3 4 4 17
3,4
3 Netral 5

25
2 Tidak Setuju Responden 11 5 5 5 5 5 5
5

Responden 12 5 5 5 5 5 25
1 Sangat Tidak Setuju 5
5
Sumber : Sugiyono (2012) pada (Kurnaedi dkk., 2017)
Rata-rata 4,47
Hasil penyebaran kuesioner kepada 12 orang
pengguna sistem untuk mengetahui tingkat kepuasan Tabel 3.3 Hasil Penilaian Kualitas Informasi
pengguna, sesuai dengan pilihan jawaban dan skornya, JSK
Penilai X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 RK
maka untuk mendapatkan rata-rata tingkat kepuasan JK
digunakan rumus : 21
Responden 1 4 4 5 4 4 4,2
5

18
Responden 2 3 3 4 4 4 3,6
5

………………………………………….(4) Responden 3 3 4 4 4 4
19
3,8
5

Sumber : Wibowo (2005, p.79) pada (Kurnaedi dkk., 2017) 21


Responden 4 4 4 5 4 4 4,2
5
Ket : RK = Rata-Rata Kepuasan 25
Responden 5 5 5 5 5 5 5
JSK = Jumlah Skor Kuesioner 5
JK = Jumlah Kuesioner 23
23
Responden
Responden 66 44 44 55 55 55 4,6
4,6
Sedangkan untuk menentukan tingkat kepuasan, 55
digunakan model yang didefinisikan oleh Kaplan dan 20
Responden 7 4 4 4 4 4 4
Norton pada [9] dengan tingkatan sebagai berikut : 5

22
Responden 8 4 5 5 4 4 4,4
1 – 1.79 = Sangat Tidak Puas 5
1.8 – 2.59 = Tidak Puas 20
Responden 9 4 4 4 4 4 4
2.6 – 3.39 = Ragu-Ragu/Netral/Biasa 5
3.4 – 4.91 = Puas Responden 10 5 5 4 5 5 24
4,8
4.2 – 5 = Sangat Puas 5

Responden 11 5 5 5 5 5 25
5
Hasil penilaian tingkat kepuasan tiap variabel yang 5
dilakukan oleh 12 responden terhadap 14 pernyataan yang Responden 12 5 5 5 5 5 25
5
terbagi menjadi 3 variabel adalah sebagai berikut : 5

Tabel 3.2 Hasil Penilaian Kualitas Sistem Rata-rata 4,38

Tabel 3.4 Hasil Penilaian Kepuasan Pengguna

8
yang sesuai dengan kriteria dan bobot yang telah tetapkan
JSK
Penilai X3.1 X3.2 X3.3 X3.4
JK
RK pada kasus ini.
2. Hasil pengujian blackbox untuk mengetahui
18
Responden 1 5 4 4 5
4
4,5 fungsionalitas pada sistem pendukung keputusan
penentuan prioritas usulan kegiatan pembangunan
14
Responden 2 3 3 4 4
4
3,5 infrastruktur daerah ini menunjukan bahwa seluruh
fungsionalitas sistem dapat berjalan dengan baik.
15
Responden 3 4 4 4 3
4
3,75 3. Pengujian keberhasilan sistem dengan menggunakan
metode DeLone and McLean menunjukkan bahwa 3
18
Responden 4 5 5 4 4
4
4,5 variabel yang digunakan yaitu Kualitas Sistem (System
16
Quality), Kualitas Informasi (Information Quality) dan
Responden 5 3 3 5 5 4 Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) semuanya
4

20
mendapatkan nilai sangat puas.
Responden 6 5 5 5 5 5
4

16
Responden 7 4 4 4 4
4
4 REFERENSI
17 [1] D. Suyono, “PENGARUH PENATAGUNAAN
Responden 8 5 5 4 3 4,25
4 TANAH TERHADAP KEBERHASILAN
17 PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN
Responden 9 4 4 4 5 4,25
4 EKONOMI,” 2003, pp. 1–9.
Responden 10 4 4 3 3 14 [2] A. F. Choeruman, N. Safitri, and N. F. Fauziah,
3,5
4 “Sistem Informasi Pendukung Pengadaan Barang
Responden 11 5 5 5 5 20
5
Dan Jasa Pada Inspektorat Provinsi DKI Jakarta,”
4 Bina Insa. Ict J., vol. 7, no. 2, p. 198, 2020, doi:
Responden 12 5 5 5 5 20
5
10.51211/biict.v7i2.1429.
4 [3] Budiyono, “Rapid Web Application Development
Rata-rata 4,27 Menggunakan Template Dinamis,”
Berdasarkan perhitungan hasil kuesioner diatas Semnasteknomedia Online, vol. 4, no. 1, pp. 2-5–
menunjukan bahwa kuesioner variabel kualitas sistem 55, 2016, [Online]. Available:
mendapatkan nilai rata-rata 4,47, hal ini menunjukan https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknom
bahwa rata-rata pengguna merasa sangat puas dengan edia/article/view/1233.
kualitas sistem yang telah dibangun. Variabel kualitas [4] A. B. P. F. A. S. Anang Aris Widodo, “Sistem
informasi mendapatkan nilai rata-rata 4,38, hal ini Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan
menunjukan bahwa rata-rata pengguna merasa sangat puas Karyawan Dengan Metode Simple Additive
dengan kualitas informasi yang ditampilkan oleh sistem. Weighting Di Pt. Herba Penawar Alwahida
Dan terakhir, variabel kepuasan pengguna mendapatkan Indonesia,” J I M P - J. Inform. Merdeka
nilai rata-rata 4,27, hal ini menunjukan bahwa rata-rata Pasuruan, vol. 1, no. 2, pp. 57–80, 2016, doi:
pengguna sudah sangat puas dengan sistem yang 10.37438/jimp.v1i2.16.
dibangun. [5] C. Budhartanti and A. Nasution, “Komparasi
metode saw dan moora pada sman 15 jakarta
IV. KESIMPULAN dalam pemilihan siswa berprestasi,” Prosisko, vol.
7, no. 2, pp. 124–131, 2020, [Online]. Available:
Berdasarkan hasil penelitian pengujian dan analisis
sistem pendukung keputusan penentuan prioritas usulan https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/PROSI
SKO/article/download/2474/1458/.
kegiatan pembangunan infrastruktur daerah Kabupaten
Donggala menggunakan metode Multi Objective [6] S. Wardani, I. Parlina, and A. Revi, “ANALISIS
PERHITUNGAN METODE MOORA DALAM
Optimization on the basis of Ratio Analysis (MOORA)
berbasis web ini, penulis dapat mengambil kesimpulan : PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BANGUNAN
DI TOKO MEGAH GRACINDO JAYA
1. Metode Multi Objective Optimization on the basis of InfoTekJar ( Jurnal Nasional Informatika dan
Teknologi Jaringan ),” J. Nas. Inform. dan Teknol.
Ratio Analysis (MOORA) dapat diimplementasikan pada
sistem pendukung keputusan penentuan prioritas usulan Jar., vol. 3, no. 1, pp. 95–99, 2018.
[7] A. Manik, “Penerapan MOORA dalam Pedukung
kegiatan pembangunan infrastruktur daerah berbasis
website berdasarkan data-data kriteria beserta bobotnya Keputusan Kelayakan Penerimaan Bantuan
Program Keluarga Harapan ( PKH ),” J. Sist.
sebagai sumber penilaian untuk menentukan usulan yang
layak untuk diprioritaskan. Sehingga dapat disimpulkan Komput. dan Inform., vol. 2, no. September, pp.
42–47, 2020, doi: 10.30865/json.v2i1.2469.
bahwa metode MOORA dapat melakukan perhitungan
[8] Isa Rosita, Gunawan, and Desi Apriani,
“Penerapan Metode Moora Pada Sistem

9
Pendukung Keputusan Pemilihan Media Promosi K. Ii, and T. Banten, “Penerapan ‘Live’ Smart
Sekolah (Studi Kasus: SMK Airlangga City Kota Tangerang,” Technol. Accept. Model,
Balikpapan),” Metik J., vol. 4, no. 2, pp. 55–61, vol. 8, no. 1, pp. 18–28, 2017.
2020, doi: 10.47002/metik.v4i2.191.
[9] D. Kurnaedi, S. Informasi, S. Pgri, T. J. Perintis,

10
11

Anda mungkin juga menyukai