Bilangan Prima Akar Kuadrat 1111
Bilangan Prima Akar Kuadrat 1111
DISUSUN
O
L
E
H
R. ALBAQI THAMZIR
KELAS VI
SD NEGERI 10
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
PENGERTIAN BILANGAN PRIMA
Bilangan prima adalah bilangan bulat yang lebih besar dari 1 dan hanya memiliki dua faktor
pembagi yang berbeda, yaitu 1 dan bilangan itu sendiri. Dengan kata lain, bilangan prima hanya
dapat dibagi dengan 1 dan dirinya sendiri.
Dikutip dari buku Genius Matematika Kelas 5 SD oleh Sulis Sutrisna, contoh bilangan prima
antara lain 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, dan seterusnya. Sedangkan bilangan 4, 6, 8, 9, 10, 12,
hingga seterusnya bukanlah bilangan prima karena memiliki faktor pembagi selain 1 dan dirinya
sendiri.
AKAR KUADRAT
"Akar kuadrat" beralih ke halaman ini. Untuk penggunaan lainnya, lihat Akar kuadrat
(disambiguasi).
Notasi untuk akar kuadrat (pokok) x
dikuadratkan (hasil kali dengan bilangan itu sendiri) sama dengan x. Setiap bilangan real tak-
negatif, katakanlah x memiliki akar kuadrat tak-negatif yang tunggal, disebut akar kuadrat utama,
yang dilambangkan oleh akar ke-n sebagai . Akar kuadrat dapat juga dituliskan dengan
notasi eksponen, sebagai x1/2. Misalnya, akar kuadrat utama dari 9 adalah 3, dituliskan dengan ,
karena 32 = 3 × 3 = 9 dan 3 tak-negatif. Bagaimanapun, akar kuadrat utama dari sebuah bilangan
positif hanya satu dari dua akar kuadratnya.
Setiap bilangan positif x memiliki dua akar kuadrat. Salah satunya adalah , yakni yang bernilai
positif, sementara yang lainnya adalah , yakni yang bernilai negatif. Kedua-dua akar kuadrat itu
dilambangkan dengan . Akar kuadrat dari bilangan negatif dibahas di dalam kerangka
kajian bilangan kompleks. Lebih umum lagi, akar kuadrat dapat dipandang dari beraneka konteks
di mana notasi "penguadratan" beberapa objek matematika didefinisi (termasuk aljabar
matriks, gelanggang endomorfisma, dll).
Satuan panjang adalah satuan untuk mengukur hasil pengukuran panjang suatu benda. Dalam
melakukan konversi satuan panjang, kamu perlu mengalikannya 10 setiap turun satu tingkat.
Setiap kenaikan akan dibagi 10, sedangkan untuk setiap turunan akan dikalikan 10.
1 km = 10 hm
1 km = 100 dam
1 ka = 1.000 m
1 km = 10.000 dm
1 km = 100.000 cm
1 km = 1.000.000 mm
1m = 0,001 km
1m = 0,01 hm
1m = 0,1 dam
1m = 10 dm
1m = 100 cm
1m = 1.000 mm
SATUAN WAKTU
Sebelumnya, kamu perlu tahu dulu tentang hubungan antara masing-masing satuan dengan
waktu. Berikut penjelasannya:
1 menit = 60 detik
1 jam = 60 menit
1 jam = 3.600 detik
1 hari = 24 jam
1 pekan = 7 hari
1 bulan = 4 pekan
1 bulan = 28, 29, 30, 31 hari
Jam tepat menunjukkan jarum panjang di angka 12, Jam seperempat menunjukkan jarum
panjang di angka 3 dan angka 9 yang disebut sebagai lewat 15 menit bila di angka 3 dan kurang
15 menit bila di angka 9.
Selain satuan waktu di atas, terdapat juga satuan waktu lain, yaitu:
1 tahun = 12 bulan
1 tahun = 52 pekan
1 tahun = 365 atau 366 hari
1 windu = 8 tahun
1 dasawarsa = 10 tahun
1 abad = 100 tahun
Lihat Juga :
1 menit = 60 detik
1 jam = 60 menit
1 jam = 3.600 detik
1 hari = 24 jam
1 hari = 1.440 menit
1 hari = 86.400 detik
1 minggu = 7 hari
1 minggu = 168 jam
1 minggu = 10.080 menit
1 minggu = 604.800 detik
1 bulan = 28, 29, 30 atau 31 hari
1 tahun = 12 bulan
1 tahun = 365 atau 366 hari
1 lustrum = 5 tahun
1 windu = 8 tahun
1 dasawarsa = 10 tahun
1 dekade = 10 tahun
1 abad = 100 tahun
1 abad = 10 dasawarsa
1 abad = 10 dekade
1 abad = 12,5 windu
1 abad = 20 lustrum
1 milenium = 1.000 tahun
1 milenium = 10 abad
1 milenium = 100 dasawarsa
1 milenium = 100 dekade
1 milenium = 200 lustrum
SATUAN VOLUME
Volume merupakan penghitungan seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu
obyek. Obyek yang dimaksud dapat berupa benda yang beraturan maupun tidak. Misalnya
kubus, balok, limas, bola, kerucut, dan lain-lain. Volume digunakan untuk menentukan massa
jenis suatu benda. Satuan SI volume adalah m³. Satuan lain yang banyak dipakai adalah liter
(=dm³) dan ml. Perbesar Satuan volume Selain satuan volume di atas, kita juga mengenal istilah
satuan volume lain, seperti liter (?), centimeter cubic (cc), dan m?.
1 ? = 1 dm³
1 ? = 1.000 cc
1 m? = 1 cc = 1 cm³
SATUAN DEBIT
Satuan debit Dilansir dari Lumen Learning, debit adalah ukuran dari suatu fluida dinamis (fluida
yang bergerak). Debit tidak hanya berlaku pada air, melainkan pada semua jenis fluida. Debit air
adalah volume fluida yang melewati suatu area dalam satu satuan waktu. Artinya, debit air
adalah ukuran banyaknya fluida yang mengalir dalam suatu selang waktu. Atau sederhananya,
debit air adalah volume per satuan waktu. Apa itu satuan debit? Satuan debit air adalah meter
kubik per detik (m³/s), namun kerap digunakan juga satuan berupa liter per menit (L/min).
1 lusin = 12 buah
1 kodi = 20 buah
1 kg = 10 ons
1 pon = 5 ons
1 kuintal = 100 kg
Dimana v adalah simbol kecepatan (velocity), s adalah jarak, dan t adalah waktu. Maka
ketiganya berhubungan dan dapat dicari nilainya dengan menggunakan besaran yang diketahui.
Rumus jarak adalah s = v x t atau kecepatan dikali waktu. Sedangkan rumus waktu adalah t = s /
v yaitu jarak dibagi kecepatan.
Perlu diingat, untuk mencari nilai kecepatan, kita perlu memperhatikan tanda positif (+) dan
tanda negatif (-) dari arah perpindahan. Lalu, bagaimana dengan rumus kecepatan rata-rata?
Tak jauh berbeda, kecepatan rata-rata adalah perbandingan antara jarak tempuh suatu benda
dengan waktu yang diperlukan tanpa melihat jenis gerakan yang dilakukan. Jadi, besarnya
kecepatan rata-rata bergantung pada nilai dan arah perpindahan, serta selang waktu yang
dibutuhkan.
Rumus kecepatan rata-rata adalah v = Δs / Δt
Dimana Δs adalah perpindahan jarak akhir - jarak awal dengan satuan meter. Sementara Δt
adalah perubahan waktu yaitu waktu akhir - waktu awal dengan satuan sekon. Dengan begitu,
satuan kecepatan rata-rata yaitu m/s tapi juga bisa dikonversi menjadi km/jam.
SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR DALAM MATEMATIKA
Mengutip buku Siap Menghadapi UASBN SD Tahun 2011 yang diterbitkan oleh Grasindo,
berikut beberapa sifat-sifat dari setiap bangun datar, mulai dari persegi panjang, persegi, segitiga,
hingga lingkaran. Simak di bawah ini!
1. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang dibentuk oleh 3 buah titik yang letaknya tidak segaris dan
saling menghubungkan. Jumlah sudut dalam segitiga adalah 180 derajat.
Berdasarkan panjang dari ketiga sisinya, segitiga bisa dibagi menjadi 3 jenis, yakni:
Segitiga sembarang, panjang ketiga sisinya berlainan.
Segitiga sama kaki, panjang dua sisinya sama.
Segitiga sama sisi, panjang ketiga sisinya sama.
Apabila dilihat dari besar sudutnya, segitiga juga bisa dibagi menjadi 3 jenis, yakni:
Segitiga siku-siku.
Segitiga lancip.
Segitiga tumpul.
2. Persegi panjang
Persegi panjang adalah bangun datar yang dibentuk oleh empat titik yang tidak segaris dan saling
dihubungkan.
Sifat-sifat dari persegi panjang adalah:
Sisi yang berhadapan sama panjang.
Keempat sudutnya siku-siku dan besarnya 90 derajat.
Memiliki 2 sumbu simetris.
Diagonalnya saling membagi dua sama panjang.
Dapat menempati bingkainya dengan 4 cara.
3. Persegi
Persegi adalah persegi panjang yang mempunyai ukuran panjang dan lebar sama.
Sifat-sifat dari persegi adalah:
4. Trapesium
Trapesium adalah bangun datar yang dibentuk oleh 4 buah titik sudut dan 2 sisi yang berhadapan
sejajar.
Ada 3 jenis trapesium dan memiliki sifat yang berbeda-beda, yaitu:
Trapesium sama kaki, memiliki sepasang sisi sejajar, memiliki sepasang sisi yang sama panjang,
dan memiliki dua pasang sudut yang sama besar.
Trapesium siku-siku, memiliki 2 buah sudut siku-siku, besarnya sekitar 90 derajat, memiliki 1
buah sudut tumpul, dan 1 buah sudut lancip.
Trapesium sebarang, keempat sudutnya memiliki besar yang berbeda-beda.
5. Jajar genjang
Jajar genjang adalah bangun datar 2 dimensi yang tersusun oleh 2 pasang sisi yang sama panjang
dan sejajar.
8. Lingkaran
Lingkaran merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari titik pusat.
Sifat-sifat dari lingkaran adalah:
Memiliki 1 titik pusat.
Memiliki jari-jari yang panjangnya setengah dari diameter.
Jumlah sudutnya 360 derajat.
Mempunya simetri lipat dan simetri putar yang tak terhingga banyaknya.
Mempunyai sumbu simetri yang tak terhingga banyaknya.
JARING-JARING KUBUS
apabila dirangkaikan kembali maka: Tidak ada satu pun hasil guntingan yang berupa daerah
persegi tersebut yang menutup persegi yang lain. Hasil pengguntingan tidak boleh terlepas yang
satu dengan lainnya. Dengan demikian yang dimaksud jaring-jaring kubus adalah suatu
rangkaian yang terdiri dari enam daerah persegi yang apabila digabungkan kembali (diimpitkan
sisi-sisi perseginya) akan membentuk kubus. Jaring-jaring kubus terdiri dari enam buah persegi
yang sama dan kongruen, maka untuk mencari luasnya menggunakan rumus luas jaring-jaring
kubus yaitu 6s2.
1. Balok
Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah bidang sisi yang masing-masing
berbentuk persegipanjang yang setiap sepasang-sepasang sejajar dan sama ukurannya. Sifat-sifat
balok :
Mempunyai 6 sisi yang umumnya berbentuk persegi panjang(ABCD, BCGF, CDHG, ADHE, ABFE,
dan EFGH)
Mempunyai 8 titik sudut (A, B, C, D, E, F, G, dan H).
Mempunyai 12 rususk (AB, BC, CD, AD, AE, BF, CG, DH, EF, FG, GH, dan EH)
2. Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah bidang sisi berbentuk persegi dengan
ukuran yang sama. Sifat-sifat kubus :
Mempunyai 6 sisi yang berbentuk persegi (PQRS, QRVU, SRVW, PSWT, PQUT, dan, TUVW)
Mempunyai 8 titik sudut (P, Q, R, S, T, U, V, dan W)
Mempunyai 12 rusuk yang sama panjang (PQ = QR = RS = PS = PT = QU = RV = SW = TU = UV =
VW = WT)
3. Prisma Segitiga
Prisma Tegak Segitiga adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah daerah segitiga yang sejajar
serta tiga daerah persegipanjang yang saling berpotongan menurut garis-garis yang sejajar. Sifat-
sifat prisma tegak segitiga:
Memiliki 2 sisi berbentuk segitiga (ABC dan DEF), dan 3 sisi berbentuk persegipanjang (ABDE,
BCEF, dan ACDF)
Memiliki 9 rusuk (AB, BC, AC, DE, EF, DF, AD, BE, dan CF)
Memiliki 6 titiksudut
Prisma Segi-n
Mempunyai (n+2) sisi, (2 x n) sudut, dan (3 x n) rusuk.
Sisi-sisi tegak berbentuk persegi panjang atau persegi
Sisi alas dan sisi atas sama bentuk dan ukuran yaitu segi-n.
4. Limas Segiempat
Limas segiempat adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah daerah segiempat dan empat
daerah segitiga yang mempunyai satu titiksudut persekutuan. Sifat-sifat limas segiempat:
Memiliki 1 sisi berbentuk segiempat dan 4 sisi berbentuk segitiga.
Memiliki 8 rusuk.
Memiliki 5 titiksudut dan salah satu titiksudutnya disebut pula titik puncak.
Sisi alasnya berbentuk segiempat dan sisi lainnya berbentuk segitiga
Limas Segi-n
Bangun ruang adalah bentuk bangun (struktur objek) di ruang 3 dimensi yang dapat diukur
bagian-bagiannya dalam koordinat kartesius di R³, yaitu sumbu-x, sumbu-y, dan sumbu-z. Secara
sederhana, bangun ruang merupakan objek yang diukur berdasarkan 3 variabel yaitu: panjang
(x), lebar (y), dan tinggi (z). Keberadaannya di ruang 3 dimensi menyebabkan bangun ruang
mempunyai volume dan luas permukaan. Berikut beberapa hal penting yang perlu diketahui
terkait bangun ruang dan rumusnya.
Contoh: Bangun Ruang Limas Segitiga dalam koordinat kartesius di R³
Sistem koordinat Cartesius memuat dua buah sumbu, yaitu sumbu yang arahnya vertikal atau
biasa disebut sumbu Y dan sumbu yang arahnya horizontal atau sumbu X. Perhatikan gambar
berikut.
Berdasarkan gambar di atas, sumbu koordinatnya diberi warna biru. Sumbu Y disebut juga
koordinat dan sumbu X disebut juga absis. Selain itu, terdapat tiga kondisi garis yaitu sebagai
berikut.
1. Garis yang saling sejajar
Suatu garis dikatakan sejajar jika keduanya tidak akan pernah bertemu ujung dan pangkalnya.
Hal itu karena kedua garis memiliki gradien yang sama. Contoh garis sejajar adalah garis L dan
N.
2. Garis yang saling tegak lurus dan berpotongan
Dua garis dikatakan tegak lurus jika keduanya saling berpotongan di suatu titik dan membentuk
sudut 90o. Garis yang saling tegak lurus adalah garis K dan N serta garis K dan sumbu X. Titik
perpotongan tersebut sama dengan titik koordinat Cartesius.
3. Garis yang memotong
Dua garis dikatakan memotong jika keduanya berpotongan di suatu titik. Garis yang saling
berpotongan adalah garis M dan L serta garis M terhadap sumbu X dan Y. Titik perpotongan
tersebut sama menunjukkan titik koordinat Cartesius.