Flour Albus
Flour Albus
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit:
Halaman : 1/2
1.Pengertian Fluor albus atau keluarnya duh tubuh dari vagina secara fisiologis mengalami
perubahan sesuai dengan siklus menstruasi. Patologis bila terjadi perubahan-
perubahan pada warna, konsistensi, volume, dan baunya
2.Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
Fluor albus
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesma sKadolomoko Nomor : /PKM-K.MOKO/ SK/
/2019 tentang Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Kadolomoko.
4.Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5.Prosedur 1. Alat:
a. Spekulum vagina
b. Lampu
c. Kertas lakmus
2. Bahan:
a. Obat-obatan
b. Blanko Rekam Medis
6.Langkah-langkah 1. Dokter menegakkan diagnosa Fluor albus berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan speculum, palpasi bimanual, dan uji pH duh vagina.
2. Vaginosis bacterial : diberikan metronidazol oral
Vaginitis kandidiosis : diberikan azol antifungal oral
Trikomonas vaginalis : diberikan metronidazol oral
3. Pasien yang memiliki resiko tinggi IMS ditawarkan untuk pemeriksaan
sifilis dan HIV
4. Dokter melakukan konseling dan edukasi tentang pemahaman penyakit,
penularan, dan penatalaksanaannya. Pasien disarankan tidak melakukan
hubungan seksual selama penyakit belum tuntas diobati
5. Kriteria rujukan bila dibutuhkan pemeriksaan kultur kuman gonore, adanya
arah kegagalan pengobatan
1/2
7.Bagan Alir
Dokter menegakkan Vaginosis bacterial : diberikan
diagnosa Fluor albus metronidazol oral
Vaginitis kandidiosis :
diberikan azol antifungal oral
Trikomonas vaginalis :
diberikan metronidazol oral
2/2