Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD PROF. DR. H.

ALOEI SABOE

NOMOR :

TENTANG

PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF

DIREKTUR

Menimbang : a. bahwa untuk pasal 43 Undang-Undang Nomor 44 tahun


2009 tentang Rumah Sakit

b. bahwa Panduan Komunikasi Efektif merupakan syarat untuk


diterapkan di semua rumah sakit yang di akreditasi oleh
Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


pada huruf a diatas perlu ditetapkan dengan Keputusan
Direktur Rumah Sakit.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2004 Nomor 116. Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431).

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063).

3. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5072).

4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang


Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1996 Nomor 49. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3637).

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 tentang


Akreditasi Rumah Sakit.

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang


Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
Nasional.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : Keputusan Direktur tentang Panduan Komunikasi Efektif Di


Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota
Gorontalo.

KEDUA : Ketentuan lebih lanjut mengenai Panduan Komunikasi Efektif


tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KETIGA : segala biaya yang timbul akibat diberlakukannya keputusan


ini dibebankan pada Pendapatan Rumah Sakit Umum
Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo yang
dituangkan dalam Rencana Bisnis dan Anggaran.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila


terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Gorontalo

Pada tanggal ....

Direktur RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota


Gorontalo

Dr. ANDANG ILATO


Lampiran : Keputusan Direktur RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo

Nomor :

Tanggal :

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

DI RSUD Prof. Dr. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO

Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua


rumah sakit yang di akreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
Penyusunan sasaran ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety
Solutions dari WHO Patient Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit PERSI (KKPRS PERSI), dan dari Joint
Commite International (JCI).

Maksud dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan


spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang
bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi
dan konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini. Diakui
bahwa desain sistem yang baik secara intrinsik adalah untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu tinggi, sedapat mungkin sasaran
secara umum digokuskan pada solusi-solusi yang menyeluruh.

Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektifitas


komunikasi antar para pemberi pelayanan.

Komunikasi efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami
oleh pasien, akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien. Komunikasi dapat berbentuk elektronik, lisan, atau tertulis.
Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan kebanyakan terjadi pada saat
perintah diberikan secara lisan atau melalui telepon. Komunikasi yang mudah
terjadi kesalahan yang lain adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis,
seperti melaporkan hasil laboratorium klinik cito melalui telepon ke unit
pelayanan.

Ketentuan menerima perintah secara lisan lewat telepon di Rumah Sakit Umum
Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo :

• Penerima perintah menulis lengkap perintahnya, membaca ulang dan


melakukan konfirmasi
• Tulisan disebut lengkap bila terdiri dari jam/tanggal, isi perintah, nama
penerima perintah dan tanda tangan, nama pemberi perintah dan tanda
tangan (pada kesempatan berikutnya)

• Baca ulang dengan jelas, bila perintah mengandung nama obat LASA,
maka nama obat lasa harus dieja satu persatu hurufnya

• Di unit pelayanan harus tersedia daftar obat Look alike sound alike, look
alike, dan sound alike

• Konfirmasi lisan dan tertulis, konfirmasi lisan sesaat setelah pemberi


perintah mendengar pembacaan dan memberikan pernyataan
kebenaran pembacaan secara lisan misal “ya sudah benar” . Konfirmasi
tertulis dengan tanda tangan pemberi perintah yang harus diminta pada
kesempatan kunjungan berikutnya .

• Ada kolom keterangan yang dapat dipakai mencatat hal-hal yang perlu
dicatat, misal pemberi perintah tak mau tanda tangan

• Bila kondisi tidak memungkinkan seperti di kamar operasi dan situasi


gawat darurat di IGD atau ICU diperbolehkan tidak melakukan
pembacaan kembali (read back)

Direktur RSUD Prof. Dr.


H. Aloei Saboe Kota
Gorontalo

Dr. ANDANG ILATO

Anda mungkin juga menyukai