Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF.Dr.H.ALOEI SABOE


Jalan Prof Dr. H. Aloei Saboe No.92  (0435) 822753 Fax. (0435) 822150

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. H. ALOEI SABOE
KOTA GORONTALO

NOMOR : /RSUD-PEL/IX/2016

TENTANG

SURAT PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS


KEPADA TENAGA KEPERAWATAN/KEBIDANAN DILINGKUNGAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. H. ALOEI SABOE
KOTA GORONTALO

DIREKTUR,

Menimbang : a. bahwa untuk mendukung terwujudnya pelayanan


medis yang optimal dan meningkatkan keselamatan
pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H.
Aloei Saboe Kota Gorontalo, perlu Surat Penugasan
Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis Kepada Tenaga
Keperawatan/Kebidanan;

b. bahwa Surat Penugasan Klinis dan Rincian


Kewenangan Klinis Kepada Tenaga Keperawatan
/Kebidanan di Lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo, perlu
di tetapkan dengan Keputusan Direktur;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu
menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
tentang Surat Penugasan Klinis dan Rincian
Kewenangan Klinis Kepada Tenaga Keperawatan
/Kebidanan di Lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo;
-2-
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);

3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657):

5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang


Keperawatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 307, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5612);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang


Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indenesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005


tentang Pengelolaan Badan Layanan Umum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,
-3-

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia


Nomor 4503), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5340);

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 369


Tahun 2007 tentang Standar Profesi Bidan;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49


Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Komite
Keperawatan di Rumah Sakit;

10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1333/


MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit;

11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 378/


MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi
Perawat Gigi;

12. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan


No. HK.02.04/I/2790/11 tentang Standar Akreditasi
Rumah Sakit;

13. Keputusan Walikota Gorontalo Nomor : 01.a/


8/I/2011 Tahun 2011 tentang Penetapan Status Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK-BLUD) pada Rumah Sakit Umum Daerah Prof.
Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo;

14. Surat Komite Keperawatan Nomor : 377/KOMITE


KEP/IX/2016 Tanggal 14 September 2016 tentang
Surat Penugasan Klinis pada Rumah Sakit Umum
Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis
Kepada Tenaga Keperawatan /Kebidanan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
-4-

KEDUA : Surat Penugasan Klinis sebagaimana dimaksud pada


Diktum KESATU memberikan hak kepada Tenaga
Keperawatan/Kebidanan untuk melaksanakan kegiatan
profesinya di Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo.

KETIGA : Rincian Kewenangan Klinis dapat dikurangi atau


ditambah atas Rekomendasi Komite Keperawatan Cq. Sub
Komite Kredensial.

KEEMPAT : Surat Penugasan Klinis Tenaga Keperawatan/Kebidanan


berlaku untuk jangka waktu 3 Tahun, dan tidak akan
melebihi masa berlaku STR yang bersangkutan.

KELIMA Biaya yang timbul sebagai akibat pelaksanaan Keputusan


ini dibebankan pada Rencana Bisnis Anggaran Rumah
Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe
Kota Gorontalo.

KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Gorontalo
Pada tanggal 20 September 2016

DIREKTUR,

ANDANG ILATO
Tembusan disampaikan kepada Yth :
1. Walikota Gorontalo di Gorontalo.
2. Wakil Walikota Gorontalo di Gorontalo.
3. Inspektur Kota Gorontalo di Gorontalo.
4. Kepala Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kota Gorontalo.
5. Ketua Dewan Pengawas RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo.
6. Arsip.
LAMPIRAN :
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PROF. DR. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO
NOMOR : 01 /RSUD-PEL/IX/2016
TENTANG
SURAT PENUGASAN KLINIS DENGAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS
KEPADA TENAGA KEPERAWATAN /KEBIDANAN DI LINGKUNGAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. H. ALOEI SABOE
KOTA GORONTALO

1. Surat Penugasan Klinis diberikan kepada :


Nama : Aditya Harun, A.Md.Keb
Kualifikasi : Bidan Pelaksana
2. Rincian Kewenangan Klinis :
Rincian Kewenangan Klinis diberikan kepada Tenaga
Keperawatan/Kebidanan dalam menjalankan prosedur/tindakan yang
dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan
keselamatan pasien agar perawat/bidan bersikap, bertindak dan
berperilaku secara bertanggungjawab dan mentaati semua disiplin dan
etika Keperawatan/Kebidanan serta moral yang baik kepada pasien, dan
masyarakat dengan rincian kewenangan klinis sebagai berikut :
DISETUJUI KET
NO KOMPETENSI KLINIK DENGAN
MANDIRI SUPERVIS
I
I TUGAS POKOK
Melaksanakan Asuhan Kebidanan kepada Ibu √
1.
Hamil
Melakukan Asuhan Persalinan Fisiologis kepada √
2.
Ibu Bersalin dan Ibu Nifas
3 Melaksanakan Asuhan Bayi Baru Lahir √
Memberikan Edukasi melalui Penyuluhan √
4.
Kesehatan Reproduksi dan Kebidanan
Melaksanakan Pelayanan Keluarga Berencana √
5.
kepada Wanita Usia Subur
Mengupayakan Diskusi Audit Maternal Perinatal √
6.
(AMP) bila ada Kasus Kematian Ibu dan Bayi
Melakukan Mekanisme Pencatatan dan √
7.
Pelaporan Terpadu
II URAIAN TUGAS
1. Mempersiapkan pelayanan kebidanan √
berdasarkan rencana kegiatan
 Mempersiapkan tempat tidur pasien
 Mempersiapkan alat-alat kebidanan
meliputi: dopler, centimeter, refleks patela,
tensimeter, termometer, timbangan, LILA,
partus set
Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus √
fisiologis bermasalah dan patologis
kegawardaruratan kebidanan
 Identitas diri
 Riwayat kehamilan dan persalinan
2.  Jumlah anak
 Penyakit yang pernah di derita
 HPHT
 Keluhan utama
 Riwayat KB
 Status psikososial ekonomi
Melaksanakan pemeriksaan fisik pasien/klien √
pada kasus fisiologis bermasalah dan patologis
kegawatdaruratan kebidanan
 TTV
 TB dan BB
 Pengukuran LILA
 Memeriksa konjungtiva
3.  Tanda2 bengkak
 Tes refleks patela
 Melihat dan meraba payudara
 Melakukan pemeriksaan leopold 1-4
 Mendengarkan denyut jantung janin
 Pengawasan Involusi uteri
 Memeriksa vulva dan anus
 Pemeriksaan tungkai (head to toe)
Melakukan pengambilan bahan laboratorium √
4.
berupa darah vena dan air ketuban
Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan √
hasil pengkajian pada kasus fisiologis
5.
bermasalah dan patologis kegawatdaruratan
kebidanan
Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain √
6. pada kasus fisiologis bermasalah dan patologis
kegawatdaruratan kebidanan
Menyusun rencana operasional asuhan √
kebidanan pada kasus fisiologis bermasalah dan
patologis kegawatdaruratan kebidanan pada:
 Antenatal Care
7.  Intranatal Care
 Postnatal Care
 Bayi Baru Lahir
 KB
 Kesehatan reproduksi
Melakukan persiapan pelayanan asuhan √
kebidanan berupa mempersiapkan pasien/klien
pada kasus fisiologis bermasalah dan patologis
kegawatdaruratan kebidanan
8.  Mempersiapkan fisik dan mental
 Memberi motivasi
 Memantau tanda – tanda vital dan DJJ
 Melatih teknik nafas dalam
 Melakukan pengaturan posisi
9. Melakukan persiapan pelayanan asuhan √
kebidanan berupa mempersiapkan alat dan obat
pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
 Menyiapkan alat untuk persalinan normal
tindakan kuretase, vacum ekstraksi,
pemasangan IUD dan implant
 Menyiapkan alat elektromedis seperti CTG
dan EKG, USG
 Menyiapkan obat untuk tindakan asuhan
kebidanan
Melakukan persiapan pelayanan asuhan √
kebidanan berupa mempersiapkan tindakan
operatif gynecologi dan obstetric pada kasus
10. kecil
 Membersihkan sekitar daerah operasi
 Menganjurkan puasa
Pelaksanaan asuhan kebidanan pada kasus √
fisiologis bermasalah dan patologis
kegawatdaruratan kebidanan dalam
 Antenatal Care
11.  Intranatal Care
 Postnatal Care
 Bayi Baru Lahir
 KB
 Kesehatan reproduksi
12. Melakukan KIE klien/pasien √
Melaksanakan konseling pada klien/pasien √
fisiologis tanpa masalah dan patologis
kegawatdaruratan
 Edukasi tentang tanda dan bahaya dalam
kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru
13. lahir
 Kebutuhan gizi
 Perawatan payudara dan vulva hygiene
 Manfaat ASI eksklusif
 KB
 Kesehatan reproduksi
14. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan √
klien/pasien pada kasus
patologiskegawatdaruratan kebidanan
15. Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan √
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan

Keterangan :
M : Mandiri
DS : Dibawah Supervisi
DIREKTUR,

ANDANG ILATO

Anda mungkin juga menyukai