PPK Severe Protein Calorie Malnutrition With Kwashiokor

RUMAH SAKIT UMUM COMAL BARU
Jl. Comal Baru Ujunggede Ampelgading Pemalang 52364, Telp : (0285) 751111/5751777
Email : comalbarursu@gmail.com, Website : rsucomalbaru.com
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM COMAL BARU

NOMOR : 03.1.1/1389/RSUCB/III/2022
TENTANG
PANDUAN PRAKTEK KLINIK SiEVERE PROTEIN CALORIE

MALNUTRITION WITH KWASHIORKOR RUMAH SAKIT UMUM
COMAL BARU
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM COMAL BARU,
Menimbang : a. bahwa pelayanan kesehatan untuk Severe

Protein Calorie Malnutrition lVith
Kmashiorkor dilakukan sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan profesi,
dan standar prosedur operasional;
b. bahwa agar pelayanan S!evere Protein
Calorie Malnutrition with Ku›asliiorkor
Rumah Sakit Umum Comal Baru berjalan
dengan baik, perlu adanya kebijakan
direktur sebagai dasar dalam penanganan
lsevere Protein Calorie Malnutrition with
Kuiashiorkor di Rumah Sakit Umum
Comal Baru;
c. bahwa untuk melaksanakan maksud
tersebut di atas, perlu ditetapkan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Comal Baru tentang sievere Protein
Calorie Malnutrition with Kmashiorkor
Rumah Sakit Umum Comal Baru.
Mengingatkan : 1. Undang—Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah—Daerah Kota Besar dalam
Lingkungan Provinsi Djawa Timur, Djawa Tengah,
Djawa Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta
(Himpunan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1950);
2. Undarig-Undarig Nomor 29 Tahuri 2004 tentang
Praktek Kedokteran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lemabran Negara Republik
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Iridonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tantang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
Pembentukari Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Indonesia Nomor 5679);
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan {Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607);
Keperawatan (Lembaga Negara Republik Indonesia
Indonesia Nomor 56 U);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang
Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal;
12. Peraturari Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/
PER/III/2008 tentang Rekam Medis;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/
PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
14. Peraturan Bersama 3 Menteri (Menteri
Pemberdayaan Wanita dan Perlindunan Anak, Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Menteri
Kesehatan) Nomor 48/MEN.PP/XII/2008,
PER.27/MEN/XII/ 2008 dan 1177/MENKES
/PB/XII/2008 tentang Pemberian Air Susu Ibn
Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja;
15. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Nomor 03 Tahun 2010
teritarig Penerapan Sepuluh Langkah Menuju
Kerberhasilan Menyusui;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes /
PER/III/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2052/MENKES
/ PER/X/2011 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran;
18. raturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun 2013
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat di
Rumah Sakit;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun
2013 tentang Susu Formula Bayi dan Produk Bayi
Lainnya;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun
2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019
tentang angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk
masyarakat Indonesia;
22. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang
Gerakan nasional percepatan perbaikari gizi;
23. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2017 tentang
kebijakan strategis pangan dan gizi;

24. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
450/Menkes /SK/VI/ 2004 tentang Pemberian ASI
Eksklusif pada Bayi di Indonesia;
25. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes /SK/III/ 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
KESATU : Klinik Sefere Cn/orie Mn/nutrition with kwashiorkor Rumah Sakit Umum
Comal Baru harus dibahas sekurang-kuraangnya setiap 3 thun sekali. Apabila
diperlukan, akan dilakukan perubahan sesuai perkembangan yang ada.
KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelanggaraan Panduan Praktik Klinik
Iservere Protein Calorie Malnutrition with KmaBliorkor Rumah Sakit Umum
Comal Baru dilaksanakan oleh Direktur.
KETIGA : Semua biaya yang timbul sebagai akibat dikeluarkannya
KEEMPAT : Rumah Sakit Comal Baru sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan
ini
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak taanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Pemalang
Pada tanggal : 3 Maret 2022
DIREKTUR;
dr. Broto Raharjo,M.K.M

NIK. 00C.122007
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RSU COMAL BARU

Nomor :
Tanggal : 3 Maret 2022
PANDUAN PRAKTEK KLINIS

{PPK)
TATA LAKSANA KASUS
l3evere Protein Calorie Mn/niitrition with
Kmashiorkor (ICD 10: E40)
1. Pengertian Kekurangan energi dan protein derajat berat dengan
(Defmisi) indeks massa tubuh <16 kg/m° disertai edema. Pada
anak-anak, berat badan dibanding berat badan
untuk umur s80% disertai edema
2. Anamnesis 1. Riwayat penurunan berat badan
2. Anoreksia (penurunan nafsu makan/ asupan

makan)
3. Mual
4. Muntah
5. Diare
6. Kapasitas fungsional/ deskripsi keadaan fungsi

tubuh (aktivitas normal, aktivitas ringan, tanpa
aktivitas/ di tempat tidur)
7. Asupan makan 24 jam (jumlah kalori dan
komposisi)
3. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan indeks massa tubuh <16 kg/m*

2. Pemeriksaan lingkar lengan atas <19 cm pada
dewasa, <11 cm pada anak-anak
3. Kehilangan lemak subkutan (trisep, chest) derajat
sedang sampai berat
4. Kehilangan massa otot (quadriceps, deltoids)
derajat sedang sampai berat
5. Edema (sedang/ tungkai, berat/ anasarka)
6. Asites (sedang/ berat)
7. Depigmentasi rambut dan kulit
4. Kriteria Diagnosis IMT <16,0 disertai edema

- Berat badan dibanding berat badan untuk umur
s80% pada anak-anak, disertai edema
5. Diagriosis Kerja Severe Protein Energy Malriutrition with Kwashiorkor
(ICD 10: E40)
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan 1. GDS
Penunjang 2. Albumin serum
3. Protein total
4. Hb, Total Lymphocyte Count
5. Elektrolit (Na, K, Cl, P)
6. Urine Urea Nitrogen (UUN)
7. SGOT/SGPT
8. Ureum dan kreatiriin serum
8. Terapi Dewasa:
1. Kebutuhan kalori dengan menggunakan rumus
Harris Benedict dikalikan faktor aktivitas dan
faktor stress. Setelah 1 minggu kebutuhan kalori
seharusnya mencapai 60 kkal/kg BB/ hari
2. Protein 1,2-2 g/ kg BB/ hari
3. Karbohidrat 60% total kalori atau 250-400 g/ hari
4. Lemak terutama 30-50 g/ hari
5. Kebutuhan cairan 35-40 cc/kgBB/ hari
6. Suplementasi vitamin dan mineral:
a. Asam folat 200 mcg/ hari
b. Vitamin C 300 mg/ hari
c. Iron 200 mg/ hari
d. Zink 20 mg/ hari
7. Jalur pemberian nutrisi diberikan sesuai kondisi

Pasien dapat mencapai 75-100 % dari target
pemberian melalui pemberian oral, dapat
dilanjutkan pemberian diet oral
Pasien hanya mencapai 50-75 % dari target
pemberian melalui pemberian oral, mulai diberikan
suplemen nutirisi oral atau melalui nutrisi enteral.
Evaluasi dalam 4-7 hari.
Asupan pasien <50 % dari target pemberian,
anjurkan pemasangan pipa nasogastric (ICD 9- CM
99.07) bila memungkinkan. Evaluasi dalam 2-4
hari.
- Asupan pasien <50 % dari target pemberian dan
tidak memungkinkan pemasangan pipa
nasogastrik, berikan melalui parenteral: nutrisi
parenteral (ICD 9-CM 99.15)

Anak-anak:
1. Atasi hipoglikemia (GDS <54)
a. Pencegahan:
F75 iZ‹ kebutuhan tiap 30 menit dalam 2 jam

pertama, selanjutnya tap 2-3 jam.
Dosis F 75: 80-100 kkal/kgBB, dengan cairan
100 cc/ kg BB
b. Terapi:
- Pasien sadar: 50 ml glukosa 10% atau 1
sendok teh gula dalam 50 cc air, selanjutnya
F75
- Pasien tidak sadar: D10 iv selanjutnya 50 ml
D10 melalui NGT selanjutnya F75
2. Atasi hipotermia
3. Atasi dehidrasi
Bila BJ urin >1,030, berikan Resomal: 5
ml/kg/ 30 menit dalam 2 jam
5-10 ml/kg/ jam dalam 4-10 jam selanjutnya
- F75 tiap 2 jam
Bila terdapat diare:
Usia <2 th: Resomal 50— 100 ml
Usia >2 th: Resomal 100—200 ml
4. Koreksi gangguan elektrolit
- Kalium 3-4 mmol/kg BB/ hari

- Mg 0,4—0,6 mmol/ kg BB/ hari
- Makanan tanpa garam
5. Koreksi defisiensi mikronutrien
Hari I:
Vitamin A: > 12 b1 : 200.000 SI

6-12 bl atau BB < 8 kg: 100.000 SI
0—5 b1 : 50.000
SI
Tunda pemebrian vitamin A bila klinis buruk
Asam Folat: 5 mg
Hari II:
Riboflavin, Vitamin A, Vitamin C, vitamin D dan
E: 2 x RDA
Asam folat : 1 mg/ hart
Zink : 2 mg/ kg BB/ hari
Copper : 0,3 mg/ kg BB/ hari
Fe : 3 mg/ kg BB/ hari, mulai
diberikan saat berat badan bertambah
6. Pemberian nutrisi
a. Fase Stabilisasi:
F75: Hari I -2: tiap 2 jam 11 cc/ kg/ kali Hari
3—5: tiap 3 jam 16 cc/ kg/ kali
Hari 6—7: tiap 4 jam 22 cc/ kg/ kali Energi
: 80-100 kkal/ kg BB
Protein: 1-1,5 g/ kg BB
Cairan : 100 m1/ kg BB
b. Fase transisi:
- 48 jam pertama: ganti F75 derigan F10O
- Volume ditambah 10-15 ml/ kali sampai 150
kkal/ kg/ hari
Energi : 100-150 kkal/ kg BB
Protein: 2-3 g/ kg BB
Evaluasi: laju pernafasan dan nadi perifer
c. Fase Rehabilitasi:
Volume F100 ditambah sampai dosis 30 m1/ kg
BB / x atau 200 ml/ kgBB/
hari Frekuensi tiap 4 jam
Energi : 150-220 kkal/ kg BB
Protein: 4-6 g/ kg BB
9. Edukasi 1. Motivasi pasien mengkonsumsi makanan

sesuai
anjuran
2. Konsumsi makanan bernilai gizi tinggi energi
dan protein
3. Perhatikan variasi makanan tiap hari
10. Prognosis Ad vitam: dubia/ bonam/ malam

Ad sanationam: dubia/ bonam/
malam Ad fungsionam: dubia/
bonam/ malam
11. Tingkat IV
Evidens
12. Tingkat
Rekomendasi
13. Indikator Medis 80% kebutuhan energi tercapai dalam 14 hari
14. Kepustakaan 1. White JV, Guenter P, Jensen G, Malone A,
Schoefield M, et al. Consensus statement of The
Academy of Nutrition and Dietetics/ American
Society for Parenteral and Enteral Nutrtition:
Characteristics recommended for the identification and
documentation of adult malnutrition (undernutrition).
JAcadNutrDiet. 2012.
2. Evidence based practice guidelines for the
nutritional management of malnutrition in adult
patients across the continuum of care. Nutrition &
Dietetics. 2O09;66:S 1-34.
3. WHO Expert Consultation: Appropriate body-mass
index for Asian population and its implication for

policy and intervention strategies. Lancet.
2OO4;363:157-63.
4. UNICEF. Interim guidelines for the management of
acute malnutrition in adolescents arid adults.
2006.
Ditetapkan di
Ampelgading
Pada tanggal : 3 Maret 2022
Direktur,
Rumah Sakit Umum Comal Baru
dr. Broto Rahardjo, M.K.M

NIK. 00C.122007

PPK Severe Protein Calorie Malnutrition With Kwashiokor

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

PPK Severe Protein Calorie Malnutrition With Kwashiokor

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

RUMAH SAKIT UMUM COMAL BARU

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM COMAL BARU

PANDUAN PRAKTEK KLINIK SiEVERE PROTEIN CALORIE

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM COMAL BARU,

Menimbang : a. bahwa pelayanan kesehatan untuk Severe

Rumah Sakit Umum Comal Baru.

Mengingatkan : 1. Undang—Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemberdayaan Wanita dan Perlindunan Anak, Menteri

kebijakan strategis pangan dan gizi;

dr. Broto Raharjo,M.K.M

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RSU COMAL BARU

PANDUAN PRAKTEK KLINIS

2. Anoreksia (penurunan nafsu makan/ asupan

6. Kapasitas fungsional/ deskripsi keadaan fungsi

3. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan indeks massa tubuh <16 kg/m*

4. Kriteria Diagnosis IMT <16,0 disertai edema

7. Jalur pemberian nutrisi diberikan sesuai kondisi

parenteral (ICD 9-CM 99.15)

F75 iZ‹ kebutuhan tiap 30 menit dalam 2 jam

- Kalium 3-4 mmol/kg BB/ hari

Vitamin A: > 12 b1 : 200.000 SI

9. Edukasi 1. Motivasi pasien mengkonsumsi makanan

10. Prognosis Ad vitam: dubia/ bonam/ malam

index for Asian population and its implication for

dr. Broto Rahardjo, M.K.M

Anda mungkin juga menyukai