Notulensi Lia SK 3
Notulensi Lia SK 3
Rumusan Masalah
1. Apa kemungkinan penyebab pasien mengalami kondisi tidak mau makan selama 3
hari, banyak diam di kamar, makan sedikit, dan mandi tidak tiap hari? dan
mengapa terjadi perubahan kepribadian pada pasien? Philip, luthfiyyah
Afek depresi
Adanya factor stress yg mempengarhui kondisi pasien
gg. obsesif konfulsif cuci tangan terus-menerus
2. Apakah terdapat gangguan pada proses pikir pasien? Shinta
Bentuk(arus+isi)-arus (alur)-isi
Waham mudah tersinggung, penarikan diri pd lingkungan sekitar.
3. Mengapa pasien tidur 2-3 jam sehari namun tidak tampak kelelahan? Nicho
Gg bipolar fase mania (more powerfull)
4. Mengapa penyakit kejang pasien kambuh lagi setelah setahun bebas kejang? Putri,
diego
5. Bagaimana kaitan kondisi pasien 5 bulan yang lalu dengan kondisi sekarang?
Luthfiyyah. mas sakti
6. Mengapa pasien kerasukan, menyumpah - nyumpah dan bagaimana kerasukan
secara medis? mbak lia. Tambora
Fenomena kerasukan sering juga disebut dengan kesurupan atau kemasukan setan.
Dipercaya, seseorang bisa kesurupan karena tubuhnya dirasuki atau dikendalikan oleh hal-
hal gaib, seperti roh atau hantu. Padahal, menurut medis, kesurupan tergolong salah satu
jenis gangguan mental yang disebut Possession Trance Disorder / Dissociative Trance
Disorder.
Penjelasan Kesurupan Menurut Medis
Possession Trance Disorder termasuk ke dalam kategori gangguan disosiatif, yakni
kategori gangguan mental yang ditandai dengan hilangnya sebagian atau seluruh integrasi
akan pikiran, memori, identitas diri, kontrol gerakan tubuh, serta lingkungan sekitar.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan International Classification of Diseases 11th
(ICD 11), Possession Trance Disorder merupakan gangguan yang terjadi ketika seseorang
kehilangan identitas pribadi dan kesadaran akan lingkungannya secara sementara. Nah,
umumnya, orang yang mengalami Possession Trance Disorder menunjukkan gejala atau
tanda seperti berikut:
1. Kehilangan kendali atas tindakan yang dilakukannya
2. Kehilangan kesadaran terhadap lingkungan sekitar
3. Kehilangan memori atau ingatan
4. Kehilangan identitas pribadi identitas normal seseorang diganti atau seolah-olah
dimiliki oleh hal eksternal dari dirinya yang dipercaya seperti roh, hantu, kekuatan,
dewa, atau orang lain
5. Kesulitan berkonsentrasi
6. Kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi
7. Perubahan nada suara
8. Perubahan perilaku
9. Keyakinan yang kuat bahwa terjadi perubahan penampilan tubuh
Gejala kesurupan biasanya mengakibatkan penderitaan yang signifikan atau gangguan
signifikan pada seseorang dalam menjalankan fungsi pribadi, keluarga, sosial, pendidikan,
pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
Penyebab dan Penanganan Possession Trace Disorder
Hingga kini, penyebab possession trance disorder belum diketahui secara pasti. Namun,
ada beberapa faktor yang diduga bisa memengaruhi berkembangnya gangguan mental ini,
yaitu:
1. Faktor genetik atau keturunan
2. Faktor lingkungan dan budaya yang memengaruhi pembentukan watak dan
kepribadian seseorang
3. Stres psikososial, seperti kesulitan ekonomi, kematian kerabat dekat, serta konflik
agama atau budaya
4. Peristiwa traumatis di masa lalu, terutama pada masa anak-anak, misalnya
mengalami kekerasan seksual, terlibat dalam perang, atau menyaksikan tindakan
bunuh diri
Mengingat kondisi possession trance disorder sering dikaitakan dengan agama, budaya,
dan lingkungan, maka untuk mendiagnosis kondisi ini, psikolog atau psikiater tidak akan
hanya memeriksa kondisi psikis dan fisik pasien saja, tapi juga latar belakang lingkungan dan
budaya di mana pasien dibesarkan. Seseorang baru bisa didiagnosis mengalami possession
trance disorder jika ia mengalami gejala-gejala di atas tanpa disengaja, terjadi di luar praktik
keagamaan dan budaya, serta tidak dipengaruhi oleh kondisi medis tertentu, seperti cedera
otak, epilepsi, dan efek zat psikoaktif apa pun.
Nah, apabila pasien memang benar didiagnosis menderita possession trance disorder,
umumnya kondisi tersebut akan ditangani dengan kombinasi psikoterapi dan konsumsi
obat-obatan seperti antidepresan, obat antikecemasan, dan obat antipsikotik untuk
mengendalikan gejala. Di samping itu, dokter spesialis kejiwaan akan meminta pasien untuk
menjalani psikoterapi. Perawatan ini meliputi konseling, terapi wicara, dan terapi
psikososial. Terapis akan membantu pasien memahami penyebab kondisi dan membentuk
cara baru untuk mengatasi keadaan stres.
Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-V (DSM V) kesurupan masuk
dalam kategori Other Specified Dissociative Disorder. Kondisi pada kategori ini ditandai
dengan penyempitan atau hilangnya kesadaran akan lingkungan sekitar sehingga orang
tersebut tidak responsif atau tidak peka terhadap rangsangan lingkungan. Ketidakmampuan
merespons rangsangan lingkungan ini bisa disertai hal-hal kecil yang kerap tidak disadari
atau tidak dapat dikendalikan oleh orang tersebut seperti gerakan tertentu pada jari hingga
kelumpuhan sementara atau hilangnya kesadaran.
7. Mengapa pasien masih tampak frustasi, menarik - narik rambutnya, dan berulang
kali mencuci tangan? Nafisah. ghaiska
8. Berdasarkan heteroanamnesis, apa diagnosis dan diagnosis banding pasien? Brilli
Gg afektif bipolar fase mania
Dd: skizoafektif, kejang, gg disosiatif tipe trans, gg obsesif konfulsif, gg kebiasaan & inpuls
(uang habis 5 jt)
9. Bagaimana tata laksana yang terpat untuk pasien? Philip
Learning Objective
1. Gangguan Afektif
a. Depresi Tambora Diego
b. Depresi Berulang Luthfiyyah Putri
c. Gangguan Bipolar Mas Terang Nico
d. Manik Mbak Lia Brilli
Episode Manik (F30)
Definisi
Ditunjukkan dengan suasana perasaan yang cenderung meningkat disertai dengan
peningkatan aktivitas fisik dan mental serta iritabel. Diagnosis episode manik ditegakkan
apabila gejala timbul sebagai episode tunggal. Dalam episode manik, dapat ditemukan tiga
atau lebih gejala berikut ini: rasa percaya diri berlebihan, waktu tidur berkurang,
pembicaraan yang banyak dengan gagasan yang berpindah, hiperaktivitas psikomotor yang
bertujuan. konsentrasi mudah dialihkan & sering melakukan tindakan tanpa dipikirkan
akibatnya lebih lanjut. Gejala-gejala ini menetap minimal seminggu.
Klasifikasi
F30.0 Hipomania
Manifestasi Klinis
Perasaan bahagia berlebihan atau iritabel yang menetap selama paling sedikit
4 hari secara berturut-turut disertai minimal tiga dari gejala berikut: peningkatan
aktivitas (umumnya aktivitas seksual), meningkatnya sosiabilitas & keramahan,
bicara yang banyak, cenderung ceroboh, tidak butuh tidur. konsentrasi mudah
dialihkan dan distraktibilitas. Episode ini tidak disebabkan oleh penggunaan zat
psikoaktif maupun gangguan mental organik.
Pedoman Diagnostik (menurut PPDG J-III):
Gambaran klinik merupakan bentuk mania yang lebih berat dari F30.1 (mania
tanpa gejala psikotik)
Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat berkembang
menjadi waham kebesaran (delusion of grandeur), iritabilitas dan kecurigaan
menjadi waham kejar (delusion of persecution). Waham dan halusinasi
“sesuai” dengan keadaan afek tersebut (mood congruent)
F30.8 Episode Manik Lainnya
F30.9 Episode Manik YTT
4. Epilepsi
a. Tonik Klonik Diego Mas Terang
b. Atonik Nico Tambora
c. Mioklonik Nafisah Putri