Anda di halaman 1dari 5

KEPOLISIAN RESOR KOTA BOGOR KOTA

KLINIK PRATAMA POLRESTA BOGOR KOTA

KEPUTUSAN KEPALA KLINIK PRATAMA POLRESTA BOGOR KOTA


NOMOR : Kep /02/ PMKP /I/ 2023

TENTANG

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN


KESELAMATAN PASIEN

KEPALA KLINIK PRATAMA POLRESTA BOGOR KOTA

Menimbang : a. bahwa dalam perencanaan monitoring dan evaluasi mutu


layanan klinis dan keselamatan pasien menjadi tanggung jawab
tenaga yang bekerja di layanan klinis;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu klinis dan
keselamatan pasien klinik, perlu disusun kewajiban tenaga
klinis untuk berperan aktif dalam peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien;
c. bahwa berdasarkan huruf a dan b perlu menetapkan keputusan
Kepala Klinik Pratama Polresta Bogor Kota tentang kewajiban
tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk
Pada penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko
Sektor kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2022 tentang Indikator Nasional Mutu Pelayanan
Kesehatan Tempat Praktik Mandiri Dokter Umum dan Dokter
Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit,
Laboratorium Kesehatan, dan Unit Transfusi Darah;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2022 Tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat,
Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat
Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KLINIK PRATAMA POLRESTA BOGOR


KOTA TENTANG KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM
PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN.
Kesatu : Semua tenaga klinis mempunyai kewajiban dalam peningkatan
mutu klinis dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
Kedua : Tenaga klinis adalah dokter, perawat, bidan dan tenaga
kesehatan lain yang bertanggung jawab dalam melakukan
asuhan pasien.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 05 Januari 2023

KEPALA KLINIK PRATAMA


POLRESTA BOGOR KOTA

dr. INDRI ADERNI, M. Biomed


PENATA Tk. 1 NIP.
198110242006042013
KEPOLISIAN RESOR KOTA BOGOR KOTA LAMPIRAN KEP KEPALA KLINIK
KLINIK PRATAMA POLRESTA BOGOR KOTA NOMO: KEP/02 /PMKP/ I /2023
TANGGAL : 05 JANUARI 2023

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN


KESELAMATAN PASIEN

Kewajiban tenaga klinis dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib


memperhatikan hak-hak pasien, peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien, serta melaksanakan praktik kedokteran sesuai dengan kompetensi dan
kemampuan yang dimiliki.

Kewajiban Tenaga Klinis dalam Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
adalah :
A. Harus mempunyai Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik Tenaga
Kesehatan dalam menjalankan asuhan pasien.
B. Harus memahami Konsep Manajemen mutu sebagai landasan dalam
mengubah pola pikir dan pola kerja yang berfokus pada mutu.
C. Tenaga medis dalam melakukan praktik kedokteran harus sesuai dengan
kewenangan dan kompetensi yang dimiliki sesuai dengan pedoman
manajemen mutu dan SOP yang sudah disahkan.
D. Tenaga medis dapat memberikan pelimpahan wewenang kepada tenaga medis
lainnya, dan atau tenaga paramedis sesuai dengan kompetensinya dan
kemampuan yang dimiliki.
E. Tanggung jawab ada ditangan pemberi pelimpahan, selama tindakan yang
dilakukan sesuai dengan pelimpahan yang diberikan.
F. Setiap tenaga klinis yang melakukan pelayanan di Klinik Pratama Polresta
Bogor Kota berkewajiban ikut berperan serta dalam meningkatkan kinerja
tenaga kesehatan, mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien sebagai
berikut :
1. Tenaga klinis membuat perencanaan dan mengevaluasi mutu pelayanan
klinis dan upaya peningkatan keselamatan pasien.
2. Tenaga klinis mengidentifikasi permasalahan mutu layanan klinis.
3. Tenaga medis melakukan analisis mutu layanan klinis.
4. Tenaga medis menyusun rencana perbaikan peningkatan mutu layanan
klinis.
5. Tenaga medis melaksanakan dan menindaklanjuti hasil rencana
perbaikan mutu layanan klinis.
6. Tenaga klinis mengidentifikasi potensi terjadinya resiko dengan
menggunakan indikator pelayanan klinis.
7. Tenaga Klinik mengadakan upaya keselamatan pasien yang dilakukan
untuk mencegah terjadinya KPC, KNC, KTD, ataupun sentinel ;
a. Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah suatu keadaan tertentu
dalam pelayanan klinis, misalnya tempat tidur yang tidak dilengkapi
dengan pengaman, lantai yang licin yang berisiko terjadi pasien
terjatuh, berpotensi menimbulkan cedera
b. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) terjadi jika hampir saja dilakukan
kesalahan dalam penanganan klinis, tetapi kesalahan tersebut tidak
jadi dilakukan
c. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), yaitu cedera atau hasil yang tidak
sesuai dengan harapan, yang terjadi bukan karena kondisi pasien
tetapi oleh karena penanganan klinis (clinical management).
Penanganan klinis yang tidak sesuai kadang tidak menimbulkan
cedera, maka kejadian ini disebut dengan Kejadian Tidak Cedera
(KTC)
d. Kejadian Sentinel / Sentinel Event, adalah suatu KTD yang
mengakibatkan cedera serius secara psikologis, kehilangan organ
tubuh / fungsi organ secara permanen, atau menyebabkan kematian.

Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 05 Januari 2023

KEPALA KLINIK PRATAMA


POLRESTA BOGOR KOTA

dr. INDRI ADERNI, M. Biomed


PENATA Tk. 1 NIP.
198110242006042013

Anda mungkin juga menyukai