Anda di halaman 1dari 15

ANGGARAN DASAR

SENAT MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

MUQADIMAH

Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala telah melimpahkan taufik, hidayah dan


karunia-Nya sehingga Umat dan Bangsa Indonesia dapat berperan dalam menciptakan
Ukhuwah Islamiyah khususnya di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Mahasiswa merupakan bagian dari Umat dan Bangsa Indonesia yang berintelektual dan
spiritual, sebagai tonggak perubahan bangsa dan mempunyai hak dan kewajiban untuk terus
mengembangkan diri tidak hanya melalui kegiatan akademik, tetapi juga melalui kegiatan
organisasi kemahasiswaan.
Senat Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi merupakan organisasi mahasiswa
tertinggi di tingkat fakultas dan lembaga legislatif yang berfungsi sebagai legislasi dan
pengawasan sehingga diperlukan usaha – usaha yang teratur demi terwujudnya mahasiswa
yang berintelektual, spiritual dan komunikastif.
Dengan meyakini bahwa tujuan dapat dicapai atas ridho Allah Subhanahu Wata’ala
serta usaha – usaha yang terencana dan teratur maka mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi harus berperan aktif dalam menciptakan Ukhuwah Islamiyah dan organisasi ini
diperlukan adanya suatu aturan mengikat yang menjadi pedoman dalam menjalankan roda
organisasi, yaitu Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Senat Mahasiswa Fakultas
Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung adalah
sebagai berikut.
BAB I
KETENTUAN UMUM

PASAL 1
NAMA
Senat Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
selanjutnya disingkat SEMA FDK UIN SGD Bandung

PASAL 2
KEDUDUKAN
SEMA FDK merupakan subsistem kelembagaan non-struktural yang berkedudukan di
tingkat Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung.

PASAL 3
WAKTU DAN TEMPAT
SEMA FDK Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung didirikan pada tanggal
13 Agustus 2018 bertempat di Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jl. A.H Nasution
No. 105 Bandung.

BAB II
ASAS DAN SIFAT
PASAL 4
ASAS
SEMA FDK Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung berasaskan Pancasila.

PASAL 5
SIFAT
SEMA FDK Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung bersifat Normatif,
Aspiratif, Advokatif dan Demokratis.

BAB III
TUJUAN DAN FUNGSI
PASAL 6
TUJUAN
Mewujudkan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebagai insan akademis yang
berintelektual, spiritual dan komunikatif didasari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT.

PASAL 7
FUNGSI
SEMA FDK berfungsi sebagai legislasi dan pengawasan
BAB IV
KEANGGOTAN
PASAL 8
(1) Anggota SEMA FDK merupakan mahasiswa aktif yang dipilih pada tingkat jurusan dan
tidak sedang menjabat organisasi intra kampus atau bersedia mengundurkan diri dari
jabatan nya apabila terpilih menjadi anggota SEMA FDK.
(2) Syarat-syarat dan jumlah keanggotaan SEMA FDK diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga.

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
PASAL 9
(1) SEMA FDK terdiri atas Ketua, Sekretaris, dan Komisi – Komisi.
(2) Komisi - komisi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) meliputi: Komisi I
(Keorganisasian dan Kode Etik), Komisi II (Humas dan Advokasi), Komisi III
(Keuangan), Komisi IV (Hukum).

BAB VI
TATA CARA PEMILIHAN
PASAL 10
(1) Ketua SEMA FDK dipilih dari dan oleh Anggota SEMA FDK
(2) Ketentuan mengenai mekanisme pemilihan Ketua SEMA FDK dan pemilihan anggota
komisi dilakukan secara musyawarah mufakat
(3) Apabila ayat (2) tidak tercapai maka dilakukan lobbying
(4) Apabila ayat (3) tidak tercapai maka dilakukan voting

BAB VII
TUGAS DAN WEWENANG
PASAL 11
TUGAS
(1) SEMA FDK bertugas :
a. Merumuskan dan menetapkan Garis Besar Program Kerja Dewan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas dan Himpunan Mahasiswa Jurusan.
b. Menyerap dan mengakomodir aspirasi mahasiswa dan menyalurkannya kepada
pihak-pihak yang terkait di tingkat fakultas.
c. Memperjuangkan hak-hak akademik dan kemahasiswaan di tingkat fakultas.
d. Mendengarkan dan mengevaluasi laporan pertanggung jawaban Dewan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas dan Himpunan Mahasiswa Jurusan.
e. Merumuskan norma dan aturan dalam pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan yang
tidak bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi.
f. Merumuskan AD/ART SEMA FDK dan AD/ART DEMA FDK dengan tetap
berdasarkan pada peraturan dan perundangan yang berlaku.
g. Merumuskan dan menetapkan tugas – tugas komisi SEMA FDK
h. Merumuskan dan menetapkan program legislaslatif mahasiswa (PERSEMA dan
KETETAPAN SEMA)
i. Mengawasi pengurus DEMA-F dan HMJ/HMPS dalam melaksanakan kebijakan
organisasi kemahasiswaan.
(2) Adapun tugas – tugas komisi SEMA FDK yang dimaksud ayat (1) sebagai berikut :
a. Komisi I Keorganisasian bertugas melaksanakan koordinasi, pengawasan dan evaluasi
program kerja DEMA FDK dan HMJ/HMPS ruang lingkup Fakultas Dakwah dan
Komunikasi.
b. Komisi II Humas dan Advokasi bertugas untuk menampung, menyalurkan dan
menindaklanjuti Aspirasi mahasiswa FDK kepada pihak terkait; melaksanakan
koordinasi dengan lembaga lain nya dan mengelola penggunaan publikasi media.
c. Komisi III Keuangan bertugas merumuskan dan menetapkan alokasi anggaran kerja
SEMA FDK; melaporkan perkembangan penggunaan anggaran kepada Ketua Umum;
melakukan pengawasan penggunaan anggaran DEMA FDK dan HMJ/HMPS dalam
bentuk laporan tertulis.
d. Komisi IV Hukum bertugas merumuskan dan menetapkan PERSEMA dan TAP
SEMA; melaksanakan rapat gabungan komisi untuk membahas rancangan PERSEMA
dan TAPSEMA dan mengkoordinasikan produk hukum kepada pihak terkait.

PASAL 12
WEWENANG
(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, SEMA FDK
berwenang:
a. Menyelenggarakan Musyawarah Mahasiswa Tingkat Tinggi Fakultas Fakultas
Dakwah dan Komunikasi disingkat MUSTI FDK.
b. Menyelenggarakan Musyawarah Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi
disingkat MUSMA FDK.
c. Membentuk Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi
disingkat KPUM FDK.
d. Mengubah dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SEMA
FDK dan DEMA FDK.
e. Menerbitkan Peraturan Senat Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi
f. Menerbitkan ketetapan-ketetapan Senat Mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi.
g. Menyelenggarakan Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB) SEMA FDK
h. Mengontrol kinerja DEMA FDK dan HMJ/HMPS dalam melaksanakan kebijakan
organisasi.
i. Meminta progress report DEMA-F dan HMJ/HMPS atas pelaksanaan program
kerjanya.
j. Melakukan pengawasan penggunaan anggaran DEMA FDK dan HMJ/HMPS
k. Mengevaluasi laporan pertanggung jawaban program kerja DEMA FDK dan
HMJ/HMPS.
l. Melakukan pengawasan kegiatan Musyawarah Komisariat disingkat MUSKOM.
m. Menyelenggarakan musyawarah terkait dengan fungsi normatif.
n. Menjalin kerjasama dengan pihak terkait dalam rangka peningkatan kualitas
legislator.
o. Melakukan koordinasi dengan lembaga lain baik di dalam maupun di luar
Universitas.
p. Mengusulkan perubahan Konstitusi Keluarga Mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung disingkat KKM UIN SGD Bandung dalam rangka
penyesuaian terhadap peraturan yang lebih tinggi.
(2) Adapun wewenang komisi-komisi SEMA FDK yang dimaksud ayat (1) sebagai berikut:
a. Komisi Keorganisasian berwenang meminta laporan tertulis setiap kegiatan DEMA
FDK dan HMJ/HMPS.
b. Komisi Humas dan Advokasi berwenang malaksanakan rapat dengar pendapat
dengan pihak terkait untuk menyerap aspirasi mahasiswa dan mengelola media
dalam melakukan.
c. Komisi Keuangan berwenang meminta laporan Keuangan DEMA FDK dan
HMJ/HMPS.
d. Komisi Hukum berwenang mengadakan rapat gabungan komisi dalam pembahasan
rancangan produk hukum.

BAB VI
PERMUSYAWARATAN DAN RAPAT
PASAL 13
PERMUSYAWARATAN
Musyawarah yang ada dalam SEMA FDK yaitu :
(1) Musyawarah Mahasiswa Tingkat Tinggi Fakultas (MUSTI FDK)
(2) Musyawarah Mahasiswa (MUSMA FDK).
(3) Musyawarah Perumusan Norma Dan Kebijakan.
(4) Musyawarah Mahasiswa Luar Biasa (MUSLUB)

PASAL 14
RAPAT
Rapat yang ada dalam SEMA FDK yaitu :
(1) Rapat Koordinasi SEMA FDK dengan DEMA FDK dan atau dengan HMJ/HMPS.
(2) Rapat Evaluasi Perkembangan Program Kerja SEMA FDK
(3) Rapat Komisi SEMA FDK
(4) Rapat Kerja SEMA FDK.
BAB VII
LAMBANG
PASAL 15
LOGO
PASAL 16
FILOSOFIS LOGO

(1) Logo SEMA FDK berbentuk lingkaran yang bermakna kesatuan, yang terdiri dari
garis lingkaran dalam dan garis lingkaran luar yang masing masing berwarna
hitam hitam yang bermakna ilmu pengetahuan.
(2) Terdapat logo UIN Sunan Gunung Djati Bandung di lingkaran dalam;
(3) Terdapat logo Justice di lingkaran dalam bermakna adil.
(4) Terdapat Logo Padi dan Kapas merupakan simbol ekonomi bermakna keadilan
dan kesejahteraan.
(5) Bertuliskan “SENAT MAHASISWA” di bagian dalam lingkaran.
(6) Bertuliskan “FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ” di bagian atas
lingkaran.

PASAL 17
BENDERA

PASAL 18
KETENTUAN BENDERA

(1) Bendera ukuran 1 Meter x 1,5 Meter.


(2) Bahan Satin Outdoor.
(3) Warna Latar mocca memiliki makna kejujuran, ketulusan dan keseriusan.

BAB VIII
KEKAYAAN ORGANISASI
PASAL 19
PEMBIAYAAN
Keuangan SEMA FDK diperoleh dari :
(1) Anggaran Fakultas UIN Sunan gunung djati bandung yang bersumber dari badan
layanan umum (BLU).
(2) Usaha-usaha lain yang halal dan tidak mengikat.
(3) Alokasi dana dan mekanisme penggunaan anggaran kegitan kemahasiswaan diatur
dalam peraturan tersendiri.

PASAL 20
INVENTARIS
Inventaris SEMA FDK adalah semua barang yang menjadi hak milik dan menjadi tanggung
jawab SEMA FDK.

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
PASAL 21

(1) Perubahan Anggaran Dasar SEMA FDK dapat dilakukan dalam Musyawarah
Mahasiswa Tingkat Tinggi Fakultas (MUSTI FDK).
(2) Dalam hal diperlukan adanya perubahan Anggaran Dasar diluar dari rangkaian
Musyawarah Tingkat Tinggi Fakultas (MUSTI FDK) maka dapat dilakukan sesuai
dengan mekanisme pembentukan Peraturan Senat Mahasiswa pada umumnya.
(3) Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 hanya dapat dilakukan setelah disetujui
oleh sekurang kurangnya ½ lebih 1 dari jumlah anggoa Senat Mahasiswa Fakultas
Dakwah dan Komunikasi.
(4) Perubahan Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 3 menyebabkan
berubahnya status dan kedudukan dari Anggaran Dasar menjadi setingkat dengan
Peraturan Senat Mahasiswa pada umumnya.

BAB X
PENUTUP
PASAL 22
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur kemudian dalam Anggaran
Rumah Tangga SEMA FDK
PASAL 23
Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkannya
ANGGARAN RUMAH TANGGA
SENAT MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

BAB I
KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN
PASAL 1
(1) Anggota SEMA FDK terdiri atas Perwakilan HMJ/HMPS.
(2) Unsur perwakilan HMJ/HMPS sebagai mana dimaksud pada ayat (1) minimal
berjumlah 1 orang dari setiap HMJ/HMPS.
(3) Jumlah anggota SEMA FDK merupakan unsur perwakilan jurusan/Program Studi
didasarkan pada rasio jumlah mahasiswa aktif pada tingkat jurusan.
(4) Tidak sedang menjabat pimpinan atau menjadi pengurus pada organisasi mahasiswa
lain.

PASAL 2
CALON ANGGOTA
Calon Anggota/ Perwakilan SEMA FDK Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung perwakilan fakultas harus memenuhi syarat-syarat berikut:

(1) Berstatus mahasiswa aktif dalam kegiatan akademik, dibuktikan dengan Surat
Keterangan Aktif Kuliah;
(2) Memiliki IPK minimal 3,25 yang dibuktikan dengan Transkrip Nilai dan/atau Kartu
Hasil Studi yang telah dilegalisasi fakultas;
(3) Duduk pada semester V-VII;
(4) Mampu membaca dan menulis al-Qur`an (BTQ);
(5) Pernah menjadi pengurus organisasi mahasiswa intra kampus yang dibuktikan
dengan SK Kepengurusan;
(6) Sehat jasmani dan rohani;
(7) Bersedia dicalonkan dan atau mencalonkan diri secara tertulis;
(8) Tidak pernah melanggar tata tertib dan kode etik mahasiswa dibuktikan dengan surat
keterangan kelakuan baik dari fakultas;
(9) Memiliki visi, misi yang jelas secara tertulis;
(10) Mendapatkan rekomendasi tertulis dari dekan atau wakil dekan III Bidang
Kemahasiswa tingkat fakultas UIN SGD Bandung.

PASAL 3
PEMILIHAN ANGGOTA
(1) Pemilihan Anggota SEMA FDK dipilih oleh mahasiswa melalui pemilihan umum
mahasiswa tingkat Fakultas
(2) Pemilihan anggota SEMA FDK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
berdasarkan asas normatif, aspiratif, dan demokratis;

(3) Normatif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah memegang teguh pada
norma-norma yang ditetapkan terkait keanggotaan SEMA FDK;
(4) Aspiratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah setiap mahasiswa boleh
menyampaikan pendapatnya kepada anggota SEMA FDK;
(5) Demokratis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan cara pemilihan satu
orang satu piliha n; z
(6) Pemilihan umum mahasiswa secara demokratis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan ayat (4) dilakukan dengan menjungjung tinggi asas langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil.

PASAL 4
PEMILIHAN KETUA
(1) Ketua Umum SEMA FDK dipilih dari dan oleh Anggota SEMA FDK dalam MUSTI
SEMA FDK
(2) Pemilihan Ketua Umum SEMA FDK dilakukan dengan cara musyawarah guna
mencapai mufakat;
(3) Apabila mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak tercapai, maka pemilihan
Ketua Umum SEMA FDK dilakukan dengan cara lobying;
(4) Apabila mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak tercapai, maka pemilihan
Ketua Umum SEMA FDK dilakukan dengan cara voting;
(5) Calon Ketua Umum SEMA FDK yang mendapatkan suara terbanyak, ditetapkan
sebagai Ketua Umum SEMA FDK Terpilih.

PASAL 5
SUSUNAN KEPENGURUSAN
(1) Penyusunan formasi Sekretaris, dan Komisi-komisi dalam kepengurusan SEMA FDK
dilakukan dengan cara musyawarah mufakat;
(2) Apabila mufakat sebagaimana dimaksud ayat (2) tidak tercapai maka dilakukan lobying
diantara anggota SEMA FDK.
(3) Apabila ketentuan pada ayat (2) tidak tercapai maka dilakukan voting antara anggota
SEMA FDK lainnya.

PASAL 6
SK KEPENGURUSAN
Susunan Kepengurusan SEMA FDK disampaikan kepada DEKAN FDK UIN SGD Bandung,
agar selanjutnya diterbitkan SK Kepengurusan SEMA FDK.

PASAL 7
MASA KEPENGURUSAN
Masa bakti pengurus SEMA FDK selama 1 tahun terhitung sejak dilantik dan anggota SEMA
FDK tidak dapat dipilih kembali pada periode selanjutnya.

BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN
PASAL 8
HAK
Anggota SEMA FDK berhak:
(1) Memilih dan dipilih;
(2) Hak interpelasi;
(3) Hak angket;
(4) Menyatakan usul dan pendapat.

PASAL 9
PENJABARAN HAK
(1) Hak memilih sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (1) adalah menentukan,
menunjuk, dan/ atau memberikan suaranya dalam segala pengambilan keputusan
keorganisasian, termasuk pemilihan Ketua SEMA FDK;
(2) Hak dipilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) adalah anggota SEMA FDK
berhak dipilih untuk menduduki struktur kepengurusan SEMA FDK;
(3) Hak interpelasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (2) adalah hak anggota SEMA
FDK untuk meminta keterangan kepada Pengurus SEMA FDK mengenai kebijakan
keorganisasian intra kampus;
(4) Hak Angket sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (3) adalah hak anggota SEMA
FDK untuk melakukan penyelidikan atas kebijakan SEMA FDK yang diduga
menyalahi dan melanggar ketentuan keorganisasian intra tingkat Fakultas UIN SGD
Bandung, serta meminta pertanggungjawabannya;
(5) Hak menyatakan usul dan pendapat sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (4) adalah
hak anggota SEMA FDK untuk menyatakan pendapat atas:
a. Kebijakan SEMA FDK dilingkungan Fakultas UIN SGD Bandung atau
mengenai kegiatan, kejadian dan/ atau peristiwa yang terjadi di lingkungan
Fakultas UIN Sunan Gunung Djati Bandung;
b. Tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan hak angket sebagaimana dimaksud pada ayat (3);
c. Dugaan bahwa Ketua SEMA FDK melakukan pelanggaran hukum, tidak
menjalankan Ketetapan SEMA FDK, melakukan perbuatan tercela, dan tidak
lagi memenuhi syarat sebagai Ketua SEMA FDK.

PASAL 10
KEWAJIBAN
Anggota SEMA FDK berkewajiban:
(1) Memegang teguh dan mengamalkan pancasila;
(2) Menjungjung tinggi kode etik mahasiswa;
(3) Mengamalkan Tri Darma Perguruan Tinggi;
(4) Menjalankan tugas dan kewajiban keorganisasian SEMA FDK;
(5) Menyerap dan menghimpun aspirasi mahasiswa FDK UIN SGD Bandung.
(6) Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan mahasiswa FDK UIN SGD
Bandung.

BAB III
PELAKSANAAN WEWENANG
PASAL 11
PENYELENGGARAAN MUSTI FDK
(1) MUSTI FDK berwenang mendengarkan dan mengevaluasi Laporan Pertanggung
Jawaban DEMA FDK
(2) MUSTI FDK berwenang mendengarkan Laporan Pertanggung Jawaban SEMA FDK
(3) MUSTI FDK berwenang menyusun kepengurusan SEMA FDK
(4) SEMA FDK menyelenggarakan MUSTI FDK satu kali dalam satu tahun;
(5) Dalam rangka pembahasan, pengambilan dan penetapan keputusan, MUSTI FDK dapat
melaksanakan sidang-sidang paripurna, pleno dan komisi;
(6) MUSTI FDK dianggap sah apabila sekurang-kurangnya dihadiri setengah lebih satu
anggota SEMA FDK.
(7) Ketentuan mengenai penyelenggaraan MUSTI FDK diatur lebih lanjut dalam
PERSEMA NO 1 Tahun 2018 tentang Pedoman Dasar Keorganisasian

PASAL 12
PENGUBAHAN DAN PENETAPAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN
RUMAH TANGGA SEMA FDK
(1) Pengubahan dan penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SEMA FDK
dilaksanakan dalam Musyawarah Perumusan Norma dan Kebijakan yang
diselenggarakan oleh SEMA FDK
(2) Pengubahan dan penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dianggap sah apabila
sekurang-kurangnya dihadiri ½ lebih 1 dari jumlah anggoa SEMA FDK.

PASAL 13
PENGAWASAN DEMA FDK DAN HMJ/HMPS
(1) Dalam melakukan pengawasan, SEMA FDK dapat melakukan pengawasan secara
inisiatif dan/atau menerima laporan informasi dari mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi tentang dugaan pelanggaran Kode Etik dan/atau pedoman keorganisasi
mahasiswa intra yang dilakukan oleh DEMA FDK dan HMJ/HMPS.
(2) Untuk melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), SEMA FDK
dapat meminta keterangan atau data kepada DEMA FDK dan HMJ/HMPS.
(3) DEMA dan HMJ/HMPS wajib memberikan keterangan atau data yang diminta oleh
SEMA FDK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam jangka waktu 3 (tiga) hari
terhitung sejak tanggal permintaan SEMA FDK diterima;
(4) Apabila permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) tidak dipenuhi
tanpa alasan yang sah, maka SEMA FDK wajib menyampaikan surat peringatan
kepada yang bersangkutan; dan apabila tidak dipenuhi kembali, maka dugaan
pelanggaran tersebut wajib disampaikan SEMA FDK kepada Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan.
(5) Ketentuan lebih lanjut diatur dalam ketetapan SEMA FDK

PASAL 14
PENYELENGGARAAN MUSMA FDK
(1) MUSMA FDK diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas
dalam rangka pemilihan Ketua Umum DEMA FDK;
(2) MUSMA FDK sebagaimana di maksud ayat (1) diawasi langsung oleh BAWASLU-F
yaitu SEMA FDK;
(3) Agenda acara dan tata tertib MUSMA FDK diatur oleh SEMA FDK;
(4) Ketua umum DEMA FDK dipilih oleh wakil/utusan dari jurusan atau program studi;
(5) Wakil/utusan mahasiswa sebagaimana dimaksud ayat (4) terdiri dari 1 (satu) orang
mahasiswa dari setiap jurusan;
(6) Wakil/utusan sebagaimana yang dimaksud ayat (5) harus disertai surat tugas dari
pimpinan organisasi mahasiswa di tingkat jurusan masing-masing;
(7) Mekanisme pemilihan ketua umum DEMA FDK dilakukan melalui musyawarah dan
mufakat dan/atau melalui voting (one man one vote);
(8) Ketentuan mengenai penyelenggaraan MUSMA FDK diatur lebih lanjut dalam
PERSEMA NO 1 Tahun 2018 tentang Pedoman Dasar Keorganisasian.

PASAL 15
PEMBENTUKAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA FAKULTAS
(1) Komisi pemilihan umum mahasiswa fakultas yang selanjutnya di sebut KPUM FDK
bertugas menyelenggarakan pemilihan Ketua umum DEMA FDK.
(2) KPUM FDK dibentuk dan ditetapkan oleh SEMA FDK.
(3) KPUM FDK terdiri atas perwakilan jurusan dengan jumlah maksimal 15 orang;
(4) Mekasnisme pendelegasian KPUM FDK dilakakukan oleh SEMA FDK
(5) KPUM-F sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendahara
dan Anggota;
(6) Penyusunan struktur KPUM FDK dilakukan Anggota KPUM FDK dan didampingi
oleh SEMA FDK;
PASAL 16
TUGAS KPUM-F

KPUM-F bertugas:
(1) Membuka pendaftaran bakal anggota SEMA FDK;
(2) Melaksanakan penjaringan atau verifikasi bakal bakal calon anggota SEMA FDK;
(3) Penetapan calon anggota SEMA FDK;
(4) Menyampaikan hasil pemilihan kepada SEMA FDK untuk diteruskan kepada pimpinan
fakultas dengan melampirkan berita acara pemilihan selambat-lambatnya 7 hari setelah
penetapan.

PASAL 17
KRITERIA KPUM-F
Kriteria KPUM-F yaitu:
(1) Berstatus sebagai mahasiswa aktif Fakultas Dakwah dan Komunikasi
(2) Pernah menjadi pengurus intra kampus.
(3) Bersedia menjadi KPUM-F yang dibuktikan dengan pernyataan tertulis;
(4) Minimal menduduki semester IV dan maksimal semester VI;
(5) Tidak diperkenankan mencalonkan diri sebagai anggota SEMA FDK;

PASAL 18
PENYELENGGARAAN MUSKOM
(1) MUSKOM diselenggarakan oleh kepanitiaan yang dibentuk oleh HMJ
masing-masing dan disahkan oleh SEMA FDK.
(2) MUSKOM sebagaimana dimaksud ayat (1) diawasi langsung Badan Pengawas
Pemilu disingkat BAWASLU yaitu SEMA FDK
(3) Agenda acara dan tata tertib MUSKOM diatur oleh SEMA FDK
(4) Ketua Umum HMJ dipilih oleh komisariat mahasiswa atau wakil/utusan dari
komisariat kelas.
(5) Komisariat mahasiswa atau wakil/utusan sebagaimana yang dimaksud ayat (4)
terdiri dari 1 (satu) orang mahasiswa dari setiap kelas.
(6) Wakil/utusan sebagaimana yang dimaksud ayat (5) harus disertai surat tugas dari
komisariat mahasiswa.
(7) Mekanisme pemilihan ketua umum HMJ dilakukan melalui musyawarah dan
mufakat dan atau melalui voting (one man one vote);
(8) Ketentuan mengenai penyelenggaraan MUSKOM diatur lebih lanjut dalam
KETETAPAN SEMA MUSKOM.

BAB IV
PEMBERHENTIAN DAN KEKOSONGAN
PASAL 20
PEMBERHENTIAN ANGGOTA SEMA FDK
(1) Anggota SEMA FDK diberhentikan dengan hormat apabila:
a. meninggal dunia;
b. mengundurkan diri atas permintaan sendiri yang diajukan kepada Ketua Umum
SEMA FDK
c. tidak lagi menjadi mahasiswa aktif; atau
d. sakit jasmani a tau rohani secara terus-menerus yang dibuktikan dengan surat
keterangan dokter.
(2) Anggota SEMA FDK diberhentikan dengan tidak hormat apabila:
a. dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap;
b. melakukan pelanggaran berat dalam ketetapan kode etik SEMA FDK

PASAL 21
KEKOSONGAN ANGGOTA

(1) Dalam hal terjadi kekosongan anggota SEMA FDK karena berhenti atau
diberhentikan, maka Ketua Umum SEMA FDK meminta pengganti kepada
HMJ/HMPS yang bersangkutan agar selanjutnya menyampaikan nama pengganti
dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari sejak terjadi kekosongan.
(2) Apabila dalam jangka waktu yang ditetapkan (14 hari) tidak ada pengganti maka
SEMA FDK berwenang menyelesaikan proses pergantian anggota.

PASAL 22
KEKOSONGAN KETUA
Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Ketua Umum SEMA FDK Djati Bandung karena
berhenti atau diberhentikan, maka anggota SEMA FDK harus menyelenggarakan MUSLUB
dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari sejak terjadi kekosongan.

BAB V
PEMBENTUKAN PERATURAN DAN KETETAPAN
SENAT MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
PASAL 23

(1) Ketetapan dibuat oleh SEMA FDK apabila dibutuhkan dengan pertimbangan
semuaanggota SEMA FDK,
(2) Peraturan Senat Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang selanjutnya
disebut PERSEMA FDK merupakan peraturan tertulis yang memuat norma hukum
yang mengikat secara umum bagi seluruh organisasi kemahasiswaan intra di
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung;
(3) PERSEMA FDK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh SEMA FDK
dalam suatu Musyawarah Perumusan Norma dan Kebijakan;
(4) Pembentukan PERSEMA FDK sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat
daftar judul dan pokok materi muatan Rancangan PERSEMA FDK.
(5) Pembentukan PERSEMA FDK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan Keputusan Ketua Umum SEMA FDK

BAB VI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
PASAL 24
(1) Perubahan Anggaran Rumah Tangga SEMA FDK dapat dilakukan dalam Musyawarah
Mahasiswa Tingkat Tinggi Fakultas (MUSTI FDK).
(2) Dalam hal diperlukan adanya perubahan Anggaran Rumah Tangga diluar dari rangkaian
Musyawarah Tingkat Tinggi Fakultas (MUSTI FDK) maka dapat dilakukan sesuai
dengan mekanisme pembentukan Peraturan Senat Mahasiswa pada umumnya.
(3) Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 hanya dapat dilakukan setelah disetujui
oleh sekurang kurangnya ½ lebih 1 dari jumlah anggoa Senat Mahasiswa Fakultas
Dakwah dan Komunikasi.
(4) Perubahan Anggaran Rumah Tangga sebagaimana dimaksud pada ayat 3 menyebabkan
berubahnya status dan kedudukan dari Anggaran Rumah Tangga menjadi setingkat
dengan Peraturan Senat Mahasiswa pada umumnya.

BAB VI
PENUTUP
PASAL 25
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur kemudian dalam
peraturan lainnya.
PASAL 26
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkannya.

Anda mungkin juga menyukai