Anda di halaman 1dari 91

STRATEGI PENGELOLAAN YAYASAN AZ-ZAHRA

(RUMAH KITA) GRIYA MANGLI INDAH JEMBER


DALAM MENCAPAI TUJUAN DAKWAH

SKRIPSI

Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember


untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Program Studi Manajemen Dakwah

Oleh :

RIDLWAN HIDAYATULLAH
NIM.D20164006

Pembimbing :

Prof. Dr. Ahidul Asror M.Ag


NIP. 197406062000031003

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER


FAKULTAS DAKWAH
MARET 2021

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


STRATEGI PENGELOLAAN YAYASAN AZ-ZAHRA
(RUMAH KITA) GRIYA MANGLI INDAH JEMBER
DALAM MENCAPAI TUJUAN DAKWAH

SKRIPSI

Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember


untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Program Studi Manajemen Dakwah

Oleh :

RIDLWAN HIDAYATULLAH
NIM : D20164006

Disetujui Pembimbing

Prof. Dr. Ahidul Asror M.Ag


NIP. 197406062000031003

ii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


STRATEGI PENGELOLAAN YAYASAN AZ-ZAHRA
(RUMAH KITA) GRIYA MANGLI INDAH JEMBER
DALAM MENCAPAI TUJUAN DAKWAH

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu


persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Fakultas Dakwah
Program Studi Manajemen Dakwah

Hari : Selasa
Tanggal : 09 Maret 2021
Tim Penguji

Ketua Sekretaris

Fuadatul Huroniyah, S.Ag., M.Si. Achmad Faesol, M.Si.


NIP. 19750524 200003 2 002 NIP. 198402102019031004

Anggota :
1. Dr H. Hepni, MM. ( )

2. Prof. Dr. Ahidul Asror, M.Ag. ( )

Menyetujui
Dekan Fakultas Dakwah

Prof. Dr. Ahidul Asror, M. Ag.


NIP. 197406062000031003

iii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


MOTTO

  
    
   
     
   
  
   
 
   
    
   
       
 
       

 
  
   
    

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat);
dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” (Q.S al- hasyr: 18).


Al-Quran 59:18.

iv

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


PERSEMBAHAN

    


Sembah syukur atas nikmat Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-

Mu telah memberiku kekuatan dan membekaliku dengan ilmu. Atas karunia serta

kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat

terselesaikan. Shalawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah

Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Kupersembahkan karya sederhana ini

kepada :

1. Ayahanda Abdul Basirdan Ibunda Nur Fadhilah terimakasih atas limpahan

doa, support, kasih sayang yang tak terhingga dan selalu memberikan yang

terbaik.

2. Niam Mutohharoh beserta keluarga PKL di Curah Kalong yang selalu setia

ada disisi saya disaat suka maupun duka dalam penyelesaian skipsi.

3. Saudara Kontrakan 9 Naga yang selalu ada ketika saya butuh bantuan dan

support.

4. Saudara-saudara komunitas Bolo Sewu dan IKMPB yang telah memberikan

saya banyak ilmu dan pengalaman diluar kegiatan akademis.

5. Keluarga besar Manajemen Dakwah khususnya angkatan 2016 senasib,

seperjuangan dan sepenanggungan, terimakasih atas gelak tawa dan rasa

solidaritas yang tinggi sehingga membuat hari-hari semasa kuliah lebih

berarti.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


KATA PENGANTAR

Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah karena atas rahmat

dan karunianya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsiyang berjudul

“Strategi Pengelolaan Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) Dalam Meningkatkan

Fungsi Sebagai Lembaga Dakwah” yang secara akademisi menjadi syarat untuk

memenuhi persyaratan memperoleh gelar S.Sos di Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Jember. Dengan segala keterbatasan yang penulis miliki, masih banyak

kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki. Semoga hasil penelitian ini dapat

bermanfaat.

Dalam penulisan Skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor Institut Agama

islam Negeri (IAIN) Jember

2. Bapak Prof. Dr. Ahidul Asror, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Dakwah Institut

Agama islam Negeri (IAIN) Jember dan Dosen Pembimbing. Terimakasih

telah meluangkan waktu serta dengan penuh kesabaran telah memberikan

bimbingan dalam penyusunan Skripsi.

3. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program S1 Fakultas Dakwah serta Staff Tata

Usaha Fakultas atas didikan dan bimbingannya selama ini.

4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas

bantuan dan dukungannya. Penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari

sempurna, karena hal tersebut tidak lepas dari kelemahan dan keterbatasan

penulis.

vi

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


Akhirnya penulis berharap agar Skripsi ini berguna sebagai tambahan ilmu

pengetahuan serta dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dijadikan

implikasi selanjutnya bagi mahasiswa. Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat.

Bondowoso,
Desember 2020

Ridlwan Hidayatullah

vii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


ABSTRAK

Ridlwan Hidayatullah. 2020: Strategi Pengelolaan Yayasan Az-Zahra (Rumah


Kita) Dalam Meningkatkan Fungsi Sebagai Lembaga Dakwah”

Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) adalah suatu lembaga sosial keagamaan


yang dilindungi oleh badan hukum, berbetuk yayasan sebagai wadah para santri
atau anak asuh unuk menimba ilmu kehidupan berupa sosial keagamaan, yang
terletak di Perumahan Griya Mangli Indah, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten
Jember, Jawa Timur.
Penelitian ini difokuskan pada:1) Apa tujuan yang ingin dicapai Yayasan
Az-Zahra (Rumah Kita) dalam berdakwah? 2) Bagaimana strategi yang dilakukan
untuk mencapai tujuan dalam berdakwah di Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)? 3)
Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam menyampaikan dakwah
di Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) ?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.Teknik pengumpulan
data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun analisis data
dilakukan dengan cara kualitatif deskriptif.
Hasil dari penelitian ini adalah 1. Tujuan yang ingin dicapai yayasan Az-
Zahra (Rumah Kita) yaitu agar anak tidak putus sekolah, mendapatkan pendidikan
yang layak baik secara formal maupun secara keagamaan, mendapatkan kasih
sayang orang tua yang mestinya mereka dapatkan. 2. Strategi yang dilakukan
untuk mencapai tujuan dalam berdakwah di Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)
yaitu dengan caradengan memberi nama (Rumah Kita) pada Yayasan supaya
santri leluasa dan tidak canggung dalam melakukan segala kegiatan di yayasan
karena sudah seperti rumah sendiri,memberikan pendidikan formal mampun non
formal yang layak kepada santri, memberikan fasilitas les kepada santri supaya
dapat menunjang pembelajaran formalnya saat disekolah, yayasan menyediakan
alat peraga tentang kegiatan keagamaan, laboratorium komputer sebagai sarana
belajar santri di era milenial, santri melakukan praktek terghadap ilmu yang sudah
diperolehnya. Hal tersebut dilakukan suapaya santri dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari dalam jangka waktu yang panjang. 3. Faktor pendukung
dan penghambat dalam menyampaikan dakwah di Yayasan Az-Zahra (Rumah
Kita) diantaranya: a) Faktor pendukung diantaranya adanya aturan yang telah
ditetapkan, metode, strategi, media dan sarana agar mempermudah penyampaian
dakwah kepada santri. b) Faktor penghambat diantaranya adanya kepribadian
serta latar belakang santri yang berbeda, penyampaian dakwah yang kurang
dimengerti, penggunaan waktu yang kurang kondusif dan adanya santri yang
nakal di yayasan Az-Zahra (Rumah Kita).

viii

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Fokus Penelitian ............................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

E. Definisi Istilah ................................................................................ 8

F. Sistematika Pembahasan ................................................................ 10

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 11

B. Kajian Teori ................................................................................... 14

ix

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian..................................................... 37

B. Lokasi Penelitian ............................................................................ 37

C. Subyek Penelitian ........................................................................... 38

D. Tehnik Pengumpulan Data ............................................................. 38

E. Analisis Data .................................................................................. 42

F. Keabsahan Data .............................................................................. 43

G. Tahap-tahap Penelitian ................................................................... 44

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Obyek Penelitian .......................................................... 46

B. Penyajian Data dan Analisis........................................................... 50

C. Pembahasan Temuan ...................................................................... 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 68

B. Saran ............................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 71

LAMPIRAN

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 ..................................................................................................... 13

Tabel 4.1 ..................................................................................................... 47

xi

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Yayasan adalah kumpulan dari sejumlah orang terorganisasi dan

dilihat dari segi kegiatannya lebih tampak sebagai lembaga sosial. Yayasan

adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan

diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan,

dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.1 Di Indonesia yayasan

sudah dikenal sejak masa Belanda. Saat itu istilah yayasan dikenal dengan

namaStichting.2 Sejak awal yayasan didirikan bukan bertujuan untuk mencari

keuntungan, akan tetapi tujuannya tidak lebih untuk membantu atau

meningkatkan kesejahteraan hidup orang banyak.

Sebelumnya keberadaan yayasan di Indonesia tidak memiliki kepastian

hukum yang jelas, sehingga dikhawatirkan terjadi penyalahgunaan fungsi

yayasan. Pada tanggal 6 Agustus 2001 lahirlah Undang-undang Nomor 16

Tahun 2001 yang membahas tentang tujuan didirikannya yayasan. Dengan

adanya Undang-undang tersebut, telah diakui bahwa yayasan adalah lembaga

yang memiliki kepastian dan badan hukum. Tujuan dibuat Undang-undang

Nomor 16 Tahun 2001 dimaksudkan untuk lebih menjamin kepastian dan

ketertiban hukum dan pengelolaan suatu yayasan, serta memberikan

pemahaman yang benar kepada masyarakat mengenai yayasan, dan dapat

1
Fahrul Ramadan “Pengertian Dan Organ Dalam Yayasan” dalam
http://lawyer.fahrul.com/2015/10/pengertian-dan-organ-dalam-yayasan/
2
Gunawan Wijaya, Yayasan di Indonesia Sesuatu Panduan Komprehensif (Jakarta: PT.
Alex Media Komputindo, 2002), 2.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


2

mewujudkan fungsi yayasan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial,

keagamaan, maupun kemanusiaan.3 Manusia sendiri adalah mahluk sosial, ini

merupakan sifat dasar yang mendorong manusia untuk memperhatikan orang-

orang disekitarnya. Hal ini menjadi salah satu alasan munculnya yayasan.

Dimana keberadaan sebuah yayasan dianggap sebagai jawaban bagi mereka

yang menginginkan suatu wadah atau lembaga yang dapat menyalurkan

keinginan mereka untuk melaksanakan segala kegiatan yang pada dasarnya

bertujuan untuk beramal saleh, sehingga tindakannya merupakan tindakan

sukarela (tabarru) untuk memberikan harta kekayaan.4

Peranan agama terhadap perkembangan masyarakat adalah sebagai

berikut: pertama, agama sebagai motivator,5 agama memberikan dorongan

batin/motif, akhlak dan moral manusia yang mendasari dan melandasi cita-cita

dan perbuatan manusia dalam seluruh aspek hidup dan kehidupan, termasuk

segala usaha dalam pembangunan.6

Kedua, agama sebagai creator dan inovator,7 memberikan dorongan

semangat untuk bekerja kreatif dan produktif dengan penuh dedikasi untuk

membangun kehidupan dunia yang lebih baik dan kehidupan akhirat yang baik

pula. Oleh karena itu, disamping bekerja kreatif dan produktif, agama

mendorong pula adanya pembaruan dan penyempurnaan (innovatif).8

3
Anwar Borhima, Kedudukan Yayasan di Indonesia (Jakarta: Prenada Media,2010), 75.
4
Ibid., 19.
5
Ishomuddin, Pengantar Sosiologi Agama (Jakarta: PT Ghalia Indonesia-UMM
Press,200),59.
6
Zulfi Mubaraq, Sosiologi Agama (Malang: UIN-Maliki Press),2010,53.
7
Ibid., 59.
8
Ibid., 53.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


3

Ketiga, agama sebagai integrator,9 baik individu maupun sosial, dalam

arti bahwa agama mengintegrasikan dan menyerasikan segenap aktivitas

manusia, baik sebagai orang-seorang maupun anggota masyarakat, yaitu

integrasi dan keserasian sebagai insan yang taqwa terhadap Tuhan Yang Maha

Esa serta integrasi dan keserasian antara manusia sebagai mahluk sosial dalam

hubungannya dengan sesama dan lingkungannya. Dengan kata lain, integrasi

dan keserasian antara mengejar kebaikan dunia dan akhirat. Sebagai

intergrator-individual, agama dapat menghindarkan manusia dari situasi

kepribadian yang goyah dan pecah, sehingga kembali kepada kepribadiannya

yang utuh, mampu menghadapi berbagai tantangan, gangguan sertacobaan

hidup dan kehidupan, yang tidak jarang memporak-porandakan kehidupan

manusia. Sebagai integrator-sosial, mempunyai fungsi sebagai perekat/fungsi

kohesif antara manusia terhadap sesamanya, didorong oleh rasa kemanusiaan,

cinta mencintai, kasih sayang terhadap sesamanya, altruisme, tenggang rasa,

tepa selira, dan lain-lain. Dalam fungsinya sebagi faktor sosial integratif itu,

agama mengajarkan kehidupan rukun tentram damai dan bekerja sama dalam

mencapai kesejahteraan lahir batin.10

Keempat, agama sebagai sublimator,11 agama berfungsi menyadukan

dan mengkuduskan segala perbuatan manusia, sehingga perbuatan manusia,

bukan saja bersifat keagamaan saja, tetapi juga setiap perbuatan dijalankan

dengan tulus ikhlas dan penuh pengabdian karena keyakinan agama, bahwa

9
Ibid., 59.
10
Ibid., 54.
11
Ibid., 60.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


4

segala pekerjaan yang baik merupakan bagian pelaksanaan ibadah insan

terhadap Sang Pencipta/al-Khaliqnya/Tuhan Yang Maha Esa.12

Kelima, agama sebagai sumber inspirasi budaya bangsa Indonesia,13

melahirkan hasil budaya fisik berupa cara berpakaian yang sopan dan indah,

gaya arsitektur, dan lain-lain, serta hasil budaya nonfisik seperti seni budaya

yang bernafaskan agama, kehidupan beragama yang jauh dari syirik dan

musyrik.14

Dakwah merupakan suatu kepastian dalam rangka pengembangan

agama (Islam). Aktivitas dakwah pada umumnya dan ilmu dakwah pada

khususnya yang dapat dimengerti perlu ada metode dan aplikasi yang real di

dalam masyarakat. Untuk itu setiap muslim diharapkan mengambil bagian

dalam rangka pelaksanaan dakwah. Yang tujuan general-nya adalah mengajak

manusia ke jalan Allah untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan akherat.15

Sebagaimana sudah dijelaskan dalam firman Allah SWT :

           

   


Artinya: “dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali
Imron : 104)16

12
Ibid., 54.
13
Ibid.
14
Ibid., 54.
15
Sofyan Hadi, Ilmu Dakwah Dari Konsep Paradigma Hingga Metodologi (Jember
:Centre for Society Studies),2012,5.
16
Al-Quran 3:104

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


5

Dan Sabda Rasulullah SAW :

‫ رواه مسلم‬.‫َّع أم‬ ‫ك أمن أَ ْن ي ُكو َن لَ َ أ‬ ‫أ‬ َ َ‫أِلَ ْن يَ ْه أدي‬


َ ‫ك اهللُ بأ‬
َ ‫ك م ْن ُح ُم أر الن‬ ْ َ ْ َ َ‫ك َر ُجالً َواح ًدا َخ ْي ٌر ل‬
Artinya: Sungguh jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang melalui
engkau (dakwah engkau) maka itu lebih baik bagimu daripada engkau
memiliki onta merah. (H.R Muslim)17

Jika melihat ayat dan hadits diatas, sudah jelas bahwa dakwah

merupakan perbuatan terbaik dan pelakunya akan dibalas dengan balasan yang

besar. Maka dengan segera Rasulullah tetap tegar dalam dakwah walau

diganggu, dipersulit, dan meskipun akan dibunuh tidaklah hal itu menghalangi

beliau dalam berdakwah demi tegaknya agama Islam. Kita sebagai umat

muslim dianjurkan agar mengajak saudaranya kepada kebaikan, begitu pula

dengan Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) di Kecamatan Kaliwates Kabupaten

Jember yang akan diteliti oleh penulis. Yang didamnya terdapat beberapa cara

berdakwah dalam mengajak dan mengajarkan anak asuhnya untuk menuju

kepada jalan yang benar, tentunya yang di ridhoi oleh Allah SWT.

Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman :18

          

    


Artinya: “1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?. 2. Itulah
orang yang menghardik anak yatim. 3. Dan tidak menganjurkan
memberi makan orang miskin.

Dari ayat diatas dijelaskan bahwa kita sebagai umat islam dianjurkan

untuk tidak membuat semena-mena dan berbuat tercela terhadap anak yatim

17
https://islam.nu.or.id/post/read/12815/kewajiban-berdakwah-bagi-setiap-muslim
18
Al-Quran 107:1-3.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


6

maka dengan adanya yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) menjadi wadah bagi

mereka kaum yatim-piatu.

Setiap yayasan khususnya yayasan umat Islam memiliki metode atau

cara yang berbeda dalam mendidik anak-anaknya supaya menjadi umat yang

diakui oleh Rasulullah SAW, jika diibaratkan manusia pasti setiap insan

memiliki pemikiran dan jalan yang berbeda-beda walaupun memiliki tujuan

yang sama. Begitupula dengan Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) yang terletak

di Perumahan Griya Mangli Indah Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember

pastinya memiliki cara tersendiri untuk mencapai tujuannya. Strategi Yayasan

Az-Zahra (Rumah Kita), untuk mempermudah dalam menyampaikan dakwah

ialah dengan cara mengenalkan yayasan kepada anak asuhnya sebagai

rumahnya sendiri sebagaimana sesuai dengan namanya yang terdapat kata

(Rumah Kita). Dengan demikian para anak asuh tidak sungkan untuk

melakukan segala hal didalam yayasan karena sudah merasa di rumahnya

sendiri setelah iu baru pengasuh yayasan Imam Hambali mudah untuk

mengajak anak asuhnya dalam mencapai tujuan.

Oleh karena itu, peneliti sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana

strategi pengelolaan yang ada di Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) dalam

mencapai tujuan dakwah, dengan ini peneliti mengambil judul “Strategi

Pengelolaan Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) Griya Mangli Indah Jember

Dalam Mencapai Tujuan Dakwah”

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


7

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas. Peneliti memfokuskan

masalah dalam penelitian, sebagai berikut:

1. Apa tujuan dakwah yang ingin dicapai oleh Yayasan Az-Zahra (Rumah

Kita)?

2. Bagaimana strategi Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)dalam mencapai

tujuan dakwah?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)

dalam mencapai tujuan dakwah?

C. TujuanPenelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas, tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahi tujuan dakwah yang ingin dicapai oleh Yayasan Az-

Zahra (Rumah Kita).

2. Untuk mengetahui strategi Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) dalam

mencapai tujuan dakwah.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Yayasan Az-Zahra

(Rumah Kita) dalam mencapai tujuan dakwah.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan ilmu

pengetahuan dengan memperkaya dan menambah teori-teori yang

berkaitan dengan strategi pengelolaan yayasan dalam berdakwah.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


8

2. Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat, meliputi:

a. Bagi Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)

1) Sebagai bahan masukan dan pertimbangan terhadap strategi

pengelolaan yayasan dalam berdakwah.

2) Memberikan kontribusi terhadap kemajuan dan kemandirian

yayasan.

b. Bagi Peneliti

1) Dapat meningkatkan pemahaman penulis dalam tugas dan

tanggung jawab serta mengembangkan ilmu dalam strategi

pengelolaan yayasan dalam berdakwah.

2) Merupakan media untuk menambah wawasan dan keilmuan serta

untuk berproses dalam belajar penulisan karya ilmiah yang benar

bagi peneliti.

E. Definisi Istilah

Untuk menghindari dalam memenuhi judul penelitian, maka peneliti

sangat perlu untuk menjelaskan terlebih dahulu apa yang di maksud dengan

judul penelitian “Strategi Pengelolaan Yayasan Az- Zahra (Rumah Kita)

dalam Meningkatkan Fungsi Sebagai Lembaga Dakwah”. Adapun penjelasan

sekaligus pembatasan istilah untuk masing-masing variable tersebut adalah :

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


9

1. Strategi Pengelolaan

Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang

berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu

cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut bisa dicapai.

Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal

yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.

Strategi pengelolaan adalah proses penentuan rencana atau langkah-

langkah pada tujuan jangka panjang organisasi yang disetai pengawasan

pada semua aspek yang terlibat dalam pelaksanaan dan kebijaksanaan dan

pencapaian tujuan.

2. Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)

Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan

bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan

memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang

undang.Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) adalah suatu lembaga sosial

keagamaan yang dilindungi oleh badan hukum, berbenuk yayasan sebagai

wadah para santri atau anak asuh unuk menimba ilmu kehidupan berupa

sosial keagamaan, yang terletak di Perumahan Griya Mangli Indah,

Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

3. Tujuan Dakwah

Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagian dan kesejahteraan

hidup di dunia dan di akhirat yang diridhoi Allah. Yakni dengan

menyampaikan nilai-nilai yang dapat mendatangkan kebahagian dan

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


10

kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridhoi Allah sesuai

dengan segi atau bidannya masing-masing.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan berisi tentang alur pembahasan yang di sajikan

oleh peneliti mulai dari bab pendahuluan sampai bab penutup, pembahasannya

sebagai berikut:

BAB I adalah pendahuluanyang meliputilatar belakang masalah, fokus

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, devinisi konsep, dan

sistematika pembahasan;

BAB II adalahkajian kepustakaanyang terdiri ataspenelitian terdahulu

dan penelitian terkait;

BAB III adalahmetode penelitianyang berisi tentang metode yang di

gunakan dalam penelitian, diantaranya : pendekatan dan jenis penelitian,

lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data,

keabsahan data dan tahap-tahap pengumpulan data;

BAB IV adalah hasil penelitian berisi tentang penyajian data dan

analisis data yang berisi gambaran objek penelitian, penyajian dan analisis

data, terakhir tentang pembahasan temuan;

BAB V adalah penutupberisi tentang kesimpulan dansaran-saran, yang

memuat kesimpulan dari hasil penelitian.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukanm peneliti terkait

dengan penelitian ini, maka peneliti menggharapkan adanya penelitian

terdahulu sebagai perbandingan dalam menyelesaikan berbagai masalah,

diantara penelitian terdahulu adalah bsebagai berikut:

1. Ali Mahdi (2008), Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Walisongo

Semarang dalam skripsinya yang berjudul “Aplikasi Manajemen Dakwah

Dalam Meningkatkan Efektivitas Kegiatan Dakwah di Yayasan Panti

Asuhan Al-Hikmah Polaman Mijen Semarang Tahun 2004/2005”.19

Dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa Yayasan Panti asuhan Al-

Hikmah Polaman Mijen Semarang adalah Panti asuhan yang mengasuh

anak-anak yatim dan dhuafa dengan pendekatan sistem Islami. Dimana

yayasan ini memberikan bekal dasar ilmu pengetahuan agama dan ilmu-

ilmu lainnya agar menjadi anak yang soleh solehah, berakhlakul karimah,

bermanfaat bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara, serta membantu

dan memberikan pelayanan kepada anak asuh/yatim piatu maupun anak

terlantar, dengan membimbing dan mendidik mereka kearah

perkembangan pribadi yang wajar dan benar serta memberikan

kemampuan ketrampilan kerja, sehingga diharapkan mereka dapat hidup

19
Ali Mahdi, Aplikasi Manajemen Dakwah Dalam Meningkatkan Efektivitas Kegiatan
Dakwah Di Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah Polaman Mijen Semarang Tahun 2004/2005
(Skripsi IAIN Walisongo Semarang, 2008).

11

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


12

mandiri secara layak, penuh tanggung jawab bagi diri sendiri, keluarga

maupun masyarakat.

2. Eni Nur Rita (2016), Mahasiswa Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

DarussalamBanda Aceh dalam skripsinya yang berjudul “Manajemen

Panti Sosial Sebagai Sarana Dakwah Membina Remaja Putus

Sekolah”.20Hasil dari penelitian ini adalahmanajemen pada UPTD

Rumoh Sejahtera Jroh Naguna Banda Aceh sudah terlaksana dengan

baik, antara lain menyangkut dengan perencanaan terhadap remaja putus

sekolah, pengorganisasian terhadap pelaksanaan tugas sertapengawasan

terhadap perencanaan, serta sudah melaksanakan program pendidikan

dan keagamaan dalam meningkatkan kapasitas remaja putus sekolah

sebanyak 60 orang pada tahun 2016. Program yang dilakukan oleh

lembaga UPTD Rumoh sejahtera Jroh Naguna belum maksimal karena

kendala yang menyangkut dengan pembiayaan, sumber daya, sarana dan

pra sarana serta anggaran.

3. Muhammad Idris (2015), Mahasiswa Universitas Islam Negeri

Walisongo Semarang dalam skripsinya yang berjudul “Strategi Dakwah

Yayasan Komunitas Sahabat Mata Dalam Pengembangan Potensi Diri

Kaum Tunanetra Di Mijen Kota Semarang”.21 Hasil dari penelitian ini

ialahstrategi Tazkiyah (penyucian jiwa) adalah strategi dakwah yang

diterapkan da’i dengan cara membersihkan hati, perilaku mad’u agar

20
Eni Nur Rita, Manajemen Panti Sosial Sebagai Sarana Dakwah Membina Remaja
Putus Sekolah(Skripsi UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, 2016).
21
Muhammad Idris, Strategi Dakwah Yayasan Komunitas Sahabat Mata Dalam
Pengembangan Potensi Diri Kaum Tunanetra Di Mijen Kota Semarang (Skripsi UIN Walisongo
Semarang, 2015).

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


13

pesan-pesan dakwah dapat diterima dengan efektif. Adanya manajemen

organisasi yang bagus meliputi kemampuan manajemen, staff dan adanya

dukungan dari lingkungan organisasi ini berada.Adanya dukungan dan

kepercayaan dari masyarakat sehingga mempermudah Yayasan

Komunitas Sahabat Mata untuk melaksanakan kegaiatan, acara maupun

program untuk masyarakat dan tunanetra.

Dari beberapa penelitian terdahulu ini dapat di analisis bahwa

terdapat beberapa perbedaan, diantaranya penelitian terdahulu lebih

menekankan padaefektivitas dalam berdakwah, membina remaja yang

putus sekolah, dan pengembangan diri terhadap tunanetra. Sedangkan

penelitian ini lebih kepada stategi pengelolaan yayasan dalam

berdakwah. Dalam hal ini peneliti mengambil judul “Strategi

Pengelolaan Yayasan dalam Meningkatkan Fungsi Yayasan Sebagai

Sarana Dakwah (Studi kasus Yayasan Az-Zahra Kecamatan Kaliwates

Kabupaten Jember)”.

Tabel 2.1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu

No Nama Tahun Judul Persamaan Perbedaan


1 Ali Mahdi, 2008 Aplikasi - Sama-sama - Penelitian
Mahasiswa Manajemen merupakan terdahulu tidak
Institut Dakwah Dalam penelitian terdapat
Agama Meningkatkan deskriptif strategi
Islam Efektivitas dengan metode pengelolaan
Negeri Kegiatan penelitian yayasan dalam
Walisongo Dakwah di kualitatif. meningkatkan
Semarang Yayasan Panti - Sama-sama strategi
Asuhan Al- meneliti yayasan dakwah
Hikmah - Sama-sama - Lebih fokus
Polaman Mijen menggunakan dalam
SemarangTahun pendekatan meningkatkan

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


14

2004/2005 dakwah secara efektivitas


islami kegiatan
dakwah.
2 Eni Nur 2016 Manajemen - Sama-sama - Penelitian
Rita, Panti Sosial merupakan terdahulu lebih
Mahasiswa Sebagai Sarana penelitian fokus dalam
Universitas Dakwah deskriptif pembinaan
Islam Membina dengan metode remaja yang
Negeri Ar- Remaja Putus penelitian putus sekolah
Raniry Sekolah kualitatif
Darussala
m Banda
Aceh
3 Muhamma 2015 Strategi Dakwah - Sama-sama - Penelitian
d Idris, Yayasan merupakan terdahulu lebih
Mahasiswa Komunitas penelitian fokus objek
Universitas Sahabat Mata deskriptif yang diteliti
Islam Dalam dengan metode pada kaum
Negeri Pengembangan penelitian tunanetra
Walisongo Potensi Diri kualitatif.
Semarang Kaum Tunanetra - Sama-sama
Di Mijen Kota meneliti
Semarang Yayasan

B. Kajian Teori

1. Strategi

Strategi adalah sekumpulan tindakan atau aktivitas yang berbeda

untuk mengantarkan nilai yang unik. Adapun ahli yang menegaskan

strategi terdiri atas aktivitas-aktivitas yangpenuh daya saing serta

pendekatan-pendekatan bisnis untuk mencapai kinerja yang memuaskan

(sesuai terget).22 Strategi sebenarnya didasarkan pada analisis yang

terintegrasi dan holistik. Artinya, setelah strategi disusun, semua unsur

yang ada dalam organisasi sudah presfektif jangka panjang, strategi

22
Rachmat, Manajemen Strategik,( Bandung : CV Pustaka Setia, 2014), hlm. 2.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


15

dirumuskan untuk merealisasikan visi dan misi korporasi.23 Secara umum

ruang lingkup kajian manajemen strategi sangat luas baik dari segi

internal dan eksternal. Namun secara umum ruang lingkup kajian

manajemen strategi bergerak atas dasar pemahaman di bawah ini, yaitu:

a. Mengkaji dan menganalisis dampak penerapan manajemen

strategis keapada internal perusahaan khususnya pada perbaikan yang

bersifat sustainable (berkelanjutan)

b. Menempatkan konstruksi manajemen strategis sebagai dasar pondasi

perusahaan dalam memutuskan setiap keputusan, khususnya

keputusan yang berhubungan dengan profit dan ekspansi perusahaan.

Artinya fokus kerja dalam pencapaian kedua sisi tersebut mengacu

kepada konstruksi manajemen strategis.

c. Menjadikan ilmu manajemen strategis sebagai base thingking dalam

membangun berbagai rencana termasuk rencana produksi, pemasaran,

personalia, dan keuangan.24Strategi merupakan hal yang penting

karena strategi mendukung tercapainya suatu tujuan. Strategi

mendukung sesuatu yang unik dan berbeda dari lawan. Strategi dapat

pula mempengaruhi kesuksesan masing-masing perusahaan pula

karena pada dasarnya strategi dapat dikatakan sebagai rencana untuk

jangka panjang. Adapun jenis-jenis strategi sebagai berikut :

1) Strategi integrasi. Integrasi kedepan, integrasi kebelakang,

integrasi horizontal kadang semuanya disebut integrasi vertikal.


23
Ibid., hlm. 6.
24
Irham fahmi, Manajemen Trategi : Teori dan strategi, (Jakarta , Alfabeta, 2013), hlm.
8.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


16

Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat

mengendalikan para distributor, pemasok atau pesaing.

2) Strategi intensif. Penetrasi pasar, dan pngembangan produk

kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya

memerluka usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan

dengan produk yang hendak diingkatkan.

3) Strategi diversifikasi. Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi,

yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan kongloerat.

Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya

disebut diversifikasi konsntrik. Menambah produk atau jasa baru

yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut

diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang

tidak disebut diversifikasi konglomerat.25

2. Strategi Pengelolaan

a. Strategi Pengelolaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengelolaan berasal

dari kata kelola yang berarti mengendalikan, menyelenggarakan,

mengurus dan menjalankan. Kemudian mendapat imbuhan pe-an

sehingga menjadi pengelolaan yang artinya mengurus suatu

perusahaan atau organisasi dan sebagainya.26

Menurut Munirkata pengelolaan merupakan makna lain dari

manajemen, karena secara etimologis manajemen berasal dari kata

25
Retina Sri Sedjati, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Deepublish, 2015), hlm 65.
26
Retnoningsih, Strategi Pengelolaan, (Bandung: Yuma Pustaka, 2016), hlm 150.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


17

management yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan dan

pengelolaan. Artinya, manajemen sebagai suatu proses yang

diterapkan oleh individu atau kelompok dalam upaya-upaya koordinasi

untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen juga merupakan ilmu dan

seni dalam mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

tujuan tertentu.27

Dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi adalah proses

penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya

bagaimana agar tujuan tersebut bisa dicapai. Sedangkan pengelolaan

adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang

terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.

Sehingga strategi pengelolaan adalah proses penentuan rencana atau

langkah-langkah pada tujuan jangka panjang organisasi yang disertai

pengawasan pada semua aspek yang terlibat dalam pelaksanaan dan

kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.

b. Prinsip Pengelolaan

Menurut Henry Fayol dalam bukunya Hasibuanada 14 prinsip-

prinsip pengelolaan yaitu:28

27
Munir, Strategi dan pendekatan Pengelolaan, (Bandung: Gema Pustaka, 2017), hlm
87.
28
Hasibuan, Pengelolaan, (Yogyakarta: Deepublish, 2018) hlm 7

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


18

1) Pembagian kerja (Division ofwork)

Pembagian kerja adalah kegiatan menjabarkan pekerjaan

menjadi satuan tugas yang terspesialisasi sehingga setiap anggota

bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang terbatas dan

bukan secara keseluruhan tugas. Prinsip ini sangat penting, karena

adanya limit factors yaitu keterbatasan-keterbatasan manusia

dalam mengerjakan semua pekerjaan. Keterbatasan itu diantaranya

keterbatasan waktu, keterbatasan pengetahuan, keterbatasan

kemampuan dan keterbatasan perhatian.Keterbatasan-keterbatasan

ini mengharuskan diadakannya pembagian pekerjaan. Tujuannya

untuk memperoleh efisiensi organisasi dan pembagian kerja yang

berdasarkan spesialisasi, baik pada bidang teknis maupun pada

bidang kepemimpinan. Asas pembagian kerja ini mutlak harus

diadakan pada setiap organisasi karena tanpa pembagian kerja

berarti tidak ada organisasi dan kerjasama antara anggotanya.

Pembagian kerja menjadikan daya guna dan hasil guna organisasi

dapat ditingkatkan demi tercapainya tujuan.

2) Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority andResponsibility)29

Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau

memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak

melakukansesuatu demi mencapai tujuan tertentu. Tanggung

jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau

29
Ibid., 8

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


19

perbuatannya baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Menurut prinsip ini wewenang harus seimbang dengan tanggung

jawab. Wewenang menimbulkan hak, sedangkan tanggung jawab

menimbulkan kewajiban. Hak dan kewajiban menyebabkan

adanya interaksi atau komunikasi antara atasan dan bawahan.

Antara wewenang dan tanggung jawab tidak dapat dipisahkan dan

perlunya keseimbangan harmonis antara keduanya.

3) Disiplin30

Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap

pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan

erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan

semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena itu, pemegang

wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya

sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan

sesuai dengan wewenang yang ada padanya. Menurut prinsip ini,

hendaknya semua perjanjian, peraturan yang telah ditetapkan, dan

perintah atasan harus dihormati, dipatuhi serta dilaksanakan

sepenuhnya.

4) Kesatuan Perintah (Unity ofCommand)31

Kesatuan perintah adalah kesatuan pekerjaan yang diperoleh

bawahan dari seorang atasan dan bawahan tersebut

bertanggungjawab atas apa yang dikerjakan. Menurut prinsip ini,

30
ibid., 9
31
Ibid., 9

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


20

hendaknya setiap bawahan harus mengetahui kepada siapa harus

bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya.

Perintah yang datang dari atasan yang lain kepada seorang

bawahan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab

serta pembagian kerja.

5) Kesatuan Jurusan atau arah (Unity ofDirection)32

Kesatuan jurusan atau arah adalah kesatuan tindakan dari

bawahan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sama.

Maksudnya, setiap orang (sekelompok) bawahan hanya

mempunyai satu rencana, satu tujuan, satu perintah dan satu

atasan. Karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya dalam

melaksanakan tugas dan tanggungjawab.Kesatuan pengarahan

bertalian erat dengan pembagian kerja dan kesatuan perintah.

Unity of command berhubungan dengan karyawan sedangkan unity

of direction bersangkutan dengan perusahaan. Pelaksanaan kerja

bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah

yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu adanya alur yang jelas

darimana karyawan mendapat wewenang untuk melaksanakan

pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang

dan tanggung jawab agar tidak terjadi kesalahan.

6) Mengutamakan Kepentingan Umum diatas Kepentingan Pribadi

(Subordination of Individual Interest into General Interest)33

32
Ibid., 10

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


21

Mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan

organisasi yaitu bahwa dalam sebuah organisasi kepentingan-

kepentingan umum harus didahulukan di atas kepentingan pribadi.

Setiap orang dalam organisasi harus mengutamakan kepentingan

bersama (organisasi) di atas kepentingan pribadi. Kepentingan

umum ditempatkan diatas segala kepentingan baik kelompok

maupunpribadi. Hal itu merupakan syarat yang sangat penting

agar setiap kegiatan berjalan dengan lancar sehingga tujuan dapat

tercapai dengan baik. Setiap karyawan dapat mengabdikan

kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila

memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya

tergantung kepada berhasil tidaknya kepentingan organisasi.

Prinsip pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan

organisasi dapat terwujud, apabila setiap karyawan merasa senang

dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi.

7) Pembagian gaji yang wajar (Renumeration ofPersonnel)34

Pembagian gaji yang wajar adalah pembagian kompensasi

kepada bawahan yang didasarkan pada prinsip keadilan sehingga

mewujudkan kelancaran dalam bekerja. Menurut prinsip ini,

dalam pembagian gaji dan jaminan-jaminan sosial harus adil,

wajar danseimbang dengan kebutuhan sehingga memberikan

kepuasan yang maksimal baik bagi karyawan maupun atasan.

33
Ibid., 12
34
Ibid., 14

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


22

Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit

berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga

dapatmengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh

karena itu, dalam prinsip penggajian karyawan, harus difikirkan

bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sistem

penggajian harus diperhitungkan agar menimbulkan kedisiplinan

dan kegairahan kerja sehingga karyawan berkompetisi untuk

membuat prestasi yang lebih besar. Prinsip more pay for more

prestige (upah lebih untuk prestasi yang lebih) dan prinsip upah

sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila ada

perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan

mungkin akan menimbulkan tindakan tidak disiplin.

8) Sentralisasi(Centralization)35

Sentralisasi merupakan pemusatan seluruh wewenang kepada

sejumlah atasan atau yang berada di posisi puncak pada struktur

organisasi atas segala urusan yang ada. Setiap organisasi harus

mempunyai pusat wewenang, artinya wewenang itu dipusatkan

atau dibagi-bagikan tanpa mengabaikan situasi-situasi khas yang

akan memberikan hasil keseluruhan yang memuaskan. Adanya

pemusatan kekuasaan dalam kelompok tunggal dan

kepemimpinannya diserahkan kepada satu orang pemimpinagar

anggota atau pegawai tidak dibingungkan dalam melaksanakan

35
Ibid., 15

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


23

tugas dan tanggung jawab yang dibebankan. Pemusatan

wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam

suatu kegiatan. Tanggungjawab terakhir terletak pada orang yang

memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan

bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang,

melainkan untuk menghindari kesimpangsiuran wewenang dan

tanggungjawab.

9) Hirearki (scalar ofchain)36

Hirearki adalah urutan tindakan dan wewenang pada jenjang

kedudukan dari yang paling bawah sampai ke tingkat yang paling

atas. Menurut prinsip ini saluran perintah atau wewenang yang

mengalir dari atas ke bawah harus merupakan mata rantai vertikal

yang jelas, tidak terputus dan dengan jarak terpendek. Maksudnya

perintah harus berjenjang dari jabatan tertinggi ke jabatan terendah

dengan cara yang berurutan.

10) Keteraturan(Order)37

Keteraturan merupakan kesamaan keadaan, kegiatan atau

proses yang terjadi beberapa kali atau lebih. Keteraturan dibagi

atas material order dan sosial order, artinya keteraturan dan

ketertiban dalam penempatan barang-barang dan karyawan.

Material order artinya barang-barang atau alat-alat organisasi

perusahaan harus ditempatkan pada tempat yang sebenarnya.

36
Ibid., 15
37
Iibid., 16

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


24

Social order artinyapenempatan karyawan harus sesuai dengan

keahlian atau bidang spesialisasinya.

11) Keadilan(Equity)38

Keadilan yaitu memberlakukan seseorang atau pihak lain

sesuai dengan hak dan kewajibannya. Pemimpin harus berlaku adil

terhadap semua karyawan dalam pemberian gaji dan jaminan

sosial, pekerjaan dan hukuman. Perlakuan yang adil akan

mendorong bawahan mematuhi perintah-perintah atasan dan

gairah kerja, jika tidak bawahan akan malas dan cenderung

menyepelekan tugas-tugas dan perintah atasannya. Pemimpin

tidak boleh memberlakukan anggota dengan semena-mena,

menghargai setiap prestasi, memberikan kesempatan untuk

menyampaikan saran dan kritik serta informasi yang membangun

dalam upaya pengambilan keputusan yang lebih tepat.

12) Inisiatif(initiative)39

Inisiatif adalah kemampuan seseorang dalam melakukan

sesuatu tanpa menunggu perintah terlebih dahulu dengan tujuan

untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan,

menciptakan peluang baru atau untuk menghindari timbulnya

masalah. Menurut prinsip ini, seorang pemimpin harus

memberikan dorongan dan kesempatan kepada bawahannya untuk

38
Ibid., 17
39
Ibid., 18

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


25

berinisiatif dengan memberikan kebebasan agar bawahan secara

aktif memikirkan dan menyelesaikan sendiritugas-tugasnya.

13) Kesatuan (Esprit deCorps)40

Maksud kesatuan dalam prinsip ini adalah kesatuan

kelompok harus dikembangkan dan dibina melalui sistem

komunikasi yang baik, sehingga terwujud kekompakan kerja

(team work) dan timbul keinginan untuk mencapai hasil yang baik.

Pimpinan perusahaan harus membina para bawahannya

sedemikian rupa, supaya karyawan merasa ikut memiliki

perusahaan itu. Pembinaan, bimbingan dan motivasi harus

dilakukan secara terus- menerus terhadap anggota atau pegawai

agar memiliki jiwa kesatuan dan rasa setiakawan.

14) Kestabilan Masa Jabatan (Stability of Turn-Over Personnel)41

Maksud kestabilan masa jabatan dalam prinsip ini adalah

pimpinan perusahaan harus berusaha agar mutasi dan keluar

masuknya karyawan tidak terlalu sering, karena akan

mengakibatkan ketidakstabilan organisasi, biaya akan semakin

besar dan perusahaan tidak mendapat karyawan yang

berpengalaman. Pimpinan perusahaan harus berusaha agar setiap

karyawan nyaman bekerja sampai pada pensiunnya. Kestabilan

masa jabatan juga merupakan pemeliharaan dan menjaga

kestabilan kondisi kerja, memelihara hubungan yang harmonis,

40
Ibid., 19
41
Ibid., 19

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


26

menjaga keselamatan kerja dan sebagainya yang dapat

menimbulkan kelancaran dan kelangsungan proses kegaiatan

manajemen.

3. Fungsi Pengelolaan

Meskipun beberapa sumber literatur mengemukakan fungsi-

fungsi pengelolaan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun

secara dasar memiliki esensi yang sama. Seringkali dalam literatur yang

lain mengemukakan penjabaran dari salah satu fungsi menjadi sebuah

fungsi baru. Atas beberapa pandangan di atas, maka peneliti mengambil

fungsi menurut G. R Terry yaitu:

a. Perencanaan(Planning)

Perencanaan yaitu memilih dan menghubung-hubungkan

kenyataan dalam kita membayangkan dan merumuskan tindakan-

tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan 42

Menurut Arsyad perencanaan atau planning adalah proses

penyusunan, penetapan tujuan dan bagaimana menempuhnya atau

proses identifikasi kemana akan menuju dan bagaimana cara

menempuh tujuan tersebut. Perencanaan merupakan fungsi

manajemen yang berkaitan dengan menentukan tujuan untuk kinerja

organisasi di masa depan, memutuskan tugas dan penggunaan sumber

daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Sejalan dengan

Arsyad, menyebutkan bahwa perencanaan sebagai suatu proses

42
George Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015), hlm 79.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


27

penentuan tujuan dan tindakan yang sesuai guna mencapai tujuan

tersebut.Perencanaan merupakan fungsi awal manajemen yang

mendasari fungsi-fungsi lain. Karena itu, perencanaan

merupakanproses yang sistematis dalam pengambilan keputusan

tentang tindakan yang akan datang.43 Menurut Kholiqperencanaan

dalam fungsi manajemen adalah suatu proses untuk menentukan

tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan

sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan seefisien dan seefektif

mungkin.44 Jadi kesimpulannya perencanaan adalah proses

penyusunan, penetapan dan cara menempuh tujuan maupun sasaran

yang hendak dicapai dengan jalan memberdayakan seluruh komponen

organisasiada.Berdasarkan pengertian tersebut, maka perencanaan

mempunyai karateristik yaitu:

1) Perencanaan harus menyangkut masa yang akan datang

2) Terdapat suatu elemen indikasi pribadi atau organisasi, yaitu

rangkaian tindakan di masa yang akan datang dan akan diambil

olehperencana

3) Masa yang akan datang, tindakan dan identifikasi pribadi, serta

organisasi merupakan unsur yang penting dalam setiap

perencanaan

Tujuan perencanaan ialah untuk mengurangi ketidakpastian

dengan cara pengantisipasian perubahan. Hal ini menjelaskan

43
Arsyad, Kepemimpinan dalam Manajemen, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm 57
44
Kholiq, Manajemen Sumber Daya ManusIa, (Malang: Indo Per, 2019), hlm 98

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


28

bahwa melalui rencana dapat diduga akibat suatu tindakan yang

diambil oleh pimpinan dalam menghadapi perubahan. Tujuan

perencanaan lainnya adalah menghindari tumpang tindih

danmengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak perlu. Perencanaan

dimaksudkan pula untuk menentukan tujuan dan standar atau

acuan yang membantu pelaksanaan fungsi pengawasan.

b. Pengorganisasian (Organizing)45

Pengorganisasian adalah langkah yang ditempuh setelah tujuan

dan rencana-rencana organisasi ditetapkan yaitu dengan

merencanakan dan mengembangkan organisasi agar dapat

melaksanakan berbagai progam yang telah direncanakan secara

sukses. Handoko (2003: 167) menjelaskan bahwa pengorganisasian

merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan

tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan

lingkungan yang melingkupinya.Pengorganisasian adalah penyatuan,

pengelompokkan dan pengaturan orang-orang untuk dapat digerakkan

sebagai kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan

menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

c. Penggerakkan (Actuating)46

Menurut G.R Terry dalam bukunya Hasibuan actuating is

setting all members of the group to want to achieve and to strike to

achieve the objective willingly and keeping with the managerial

45
Ibid., 110
46
Hasibun, 101

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


29

planning and organizing efforts (penggerakan adalah membuat semua

anggota kelompok, agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas

serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan

usaha-usahapengorganisasian.

Penggerakan sebagai tindakan mengusahakan agar semua

anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran agar

sesuai dengan perencanaan managerial dan usaha-usaha organisasi.

Tindakan-tindakan dalam penggerakan (actuating) sering disebut

dengan leadership (kepemimpinan), motivasi, perintah, instruksi,

communication dan konseling.

Penggerakan adalah bagian yang penting dari proses

manajemen, berbeda dengan ketiga fungsi fundamental yang lain

(perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan), penggerakan

khususnya berhubungan dengan orang-orang, bahkan banyak

manajerpraktis beranggapan bahwa penggerakan merupakan intisari

dari manajemen, karena banyak hubungannya dengan unsur

manusia.47

d. Pengawasan (Controlling)

Kontrol atau pengawasan, juga disebut pengendalian

merupakan fungsi manajemen yang mengukur tingkat efektifitas kerja

personal dan tingkat efisiensi penggunaan metode serta alat tertentu

dalam usaha mencapai tujuan.Secaraistilah menurut Effendy

47
Ibid., 103

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


30

pengawasan adalah seluruh kegiatan mulai dari penelitian,

pengamatan yang diteliti terhadap berjalannya rencana dengan

menggunakan rencana yang ada serta standar yang ditentukan,

memberikan dan mengoreksi penyimpangan rencana dan standar, dan

penilaian terhadap hasil pekerjaan diperbandingkan (comparison)

dengan masukan (input) yang ada atau keluaran (output) yang

dihasilkan.48

Lebih lanjut pengendalian menurut Robbins adalah proses

memantau kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan itu

diselesaikan seperti yang telah direncanakan dan proses mengoreksi

setiap penyimpangan yang berarti. Sistem pengendalian yang efektif

menjamin kegiatan-kegiatan diselesaikan dengan cara- cara yang

membawa pada tercapainya sasaran organisasi. Pengendalian

merupakan fungsi manajemen yang berkaitan dengan pengawasan

aktivitas karyawan, pertahanan organisasi pada jalur pemenuhan

tujuan dan pengoreksian bila diperlukan.

Tujuan utama dari pengendalian atau pengawasan ialah

mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Oleh

karena itu, agar sistem pengawasan benar-benar efektif artinya dapat

merealisasikan tujuannya, maka suatu sistem pengawasan setidak-

tidaknya harus dapat dengan segera melaporkan adanya penyimangan-

penyimpangan dari rencana agar dapat diambil tindakan untuk

48
Effendy, Pengelolaan Manajemen, (Jakarta: Pustaka, 2017), hlm 43

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


31

pelaksanaan selanjutnya sehinggapelaksanaankeseluruhan benar-benar

dapat sesuai atau mendekati apa yang direncanakan sebelumnya.

4. Yayasan

a. Pengertian Yayasan

Menurut Boedi Wahyono dan Sujud Margonoyayasan adalah

kumpulan dari sejumlah orang yang terorganisasi dan dilihat dari segi

kegiatannya lebih tampak sebagai lembaga sosial.49 Sedangkan

menurut Paul Scholten yang ditulis oleh Rido yayasan adalah suatu

badan hukum yang dilahirkan oleh suatu pernyataan sepihak.

Pernyataan itu harus berisikan pemisahan suatu kekayaan untuk

tujuan tertentu dengan menunjukkan bagaimanakah kekayaan itu

diurus ataudigunakan.

Sejalan dengan Prof. Wirjono Prodjodikoro yang ditulis Arie

Kusumawati Maria berpendapat bahwa yayasan merupakan badan

hukum guna mencapai suatu tujuan tertentu. Adapun yang dimaksud

dengan yayasan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001

tentang yayasan,yaitu: “Yayasan adalah badan hukum yang terdiri

atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai

tujuan tertentu dibidang sosial keagamaan dan kemanusiaan yang

tidak mempunyai anggota”50

Sehingga dapat disimpulkan bahwa yayasan memiliki tujuh unsur

49
Wahyono, Sujud. Kedudukan Yayasan di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2016),
hlm 23
50
Arie Kusuma, Yayasan dalam Teori, Praktik, (Yogyakarta: Gava Media, 2012), hlm
12

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


32

pengertian pokok, yaitu:

1) Yayasan adalah perkumpulanorang

2) Yayasan dapat melakukan perbuatan hukum dalam hubunganhukum

3) Yayasan mempunyai harta kekayaan sendiri

4) Yayasan mempunyaipengurus

5) Yayasan mempunyai maksud dantujuan

6) Yayasan mempunyai kedudukan hukum (domisili)tempat

7) Yayasan dapat digugat atau menggugat di mukapengadilan

Sejak awal pendirian yayasan bertujuan lebih kepada

membantu untuk meningkatkan kesejahteraan hidup orang lain.

Menurut UU Nomor 16 tahun 2001 jo UU No 28 tahun 2004 tentang

yayasan, bahwa pada dasarnya yayasan lebih bertujuan kepada

kepentingan masyarakat. Sejalan dengan pendapat Sirait, bahwa

tujuan yayasan adalah meningkatkan taraf hidup dan mensejahterakan

masyarakat. Sedangkan fungsi yayasan sebagai pranata hukum dalam

rangka mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, agama

dankemanusiaan.

b. Organ Yayasan

Sebagai sebuah badan hukum, yayasan mempunyai suatu badan

yang membentuk kehendaknya dengan perantara alat-alat atau organ-

organ badan tersebut.Sebagai sebuah organisasi dalam hukum segala

tindakan dari yayasan diwakilkan oleh organ-organ pengurusnya, apa

yang diputuskan oleh organ tersebut adalah keputusan dari yayasan

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


33

itu.51

Yayasan sebagai organisme dalam hukum, dalam kegiatan rutin

maupun tertentu yayasan dibina, diurus, dan diawasi oleh organ

yayasan. Adapun sesuai ketentuan Pasal 2 Undang-undang Nomor 16

Tahun 2001 menyebutkan: “Yayasan mempunyai organ yang terdiri

dari pembina, pengurus dan pengawas”. Dari pasal tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa organ yayasan meliputi antara lain:52

1) Pembina

Pembina dalam yayasan memiliki kedudukan tertinggi

sebagaimana pengurus dan pengawas seperti dalam Pasal 28 ayat

(1) Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 yang berbunyi:

“Pembina adalah organ yayasan yang mempunyai kewenangan

yang tidak diserahkan kepada pengurus atau pengawas oleh

undang-undang ini atau anggaran dasar”.Anggota pembina adalah

orang perseorangan sebagai pendiri yayasan dan atau mereka yang

berdasarkan keputusan rapat anggota pembina dinilai mempunyai

dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuanyayasan.

2) Pengurus

Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 Undang-undang

Nomor 28 tahun 2004 bahwa pengurus adalah organ dalam yayasan

yang melaksanakan kegiatan kepengurusan yayasan yang sekurang-

kurangnya terdiri dari:

51
Ibid., 15
52
Undang-Undang RI Nomor 16,

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


34

a) Seorangketua.

b) Seorang sekretarisdan,

c) Seorangbendahara.

Orang yang dapat diangkat sebagai anggota pengurus adalah

orang perseorangan yang mampu melakukan perbuatan hukum dan

tidak dinyatakan bersalah dalam melakukan pengurusan yayasan yang

menyebabkan kerugian bagi yayasan, masyarakat atau negara

berdasarkan keputusan pengadilan.

3) Pengawas

Menurut Pasal 40 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001

pengawas adalah organ dalam yayasan yang diberikan tugas untuk

melaksanakan pengawasan serta memberi nasehat kepada pengurus

dalam menjalankan kegiatan yayasan.

Orang yang dapat diangkat sebagai anggota pengurus adalah

orang perseorangan yang mampu melakukan perbuatan hukum dan

tidak dinyatakan bersalah dalam melakukan pengurusan yayasan

yang menyebabkan kerugian bagi yayasan, masyarakat atau negara

berdasarkan keputusanpengadilan.

c. Tujuan Yayasan

Pendidirian yayasan memiliki tujuan yang jelas baik itu dibiang

sosial, pendidikan dan lainnya.Tujuan penirian yayasan juga harus

dicantumkan dalam AD/ART yayasan. Adapun tujuan yayasan

menurut Undang-Undang Yayasan adalah:

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


35

1) Untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan

kemanusiaan.

2) Yayasan harus bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan.

3) Maksud dan tujuan yayasan wajib dicantumkan dalam anggaran

dasar yayasan.

5. Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)

Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan

tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan

memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-

undang.Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) adalah suatu lembaga sosial

keagamaan yang dilindungi oleh badan hukum, berbetuk yayasan sebagai

wadah para santri atau anak asuh unuk menimba ilmu kehidupan berupa

sosial keagamaan, yang terletak di Perumahan Griya Mangli Indah,

Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

6. Meningkatkan Fungsi

Meingkatkan adalah menaikkan taraf, drajat dan sebagainya.

Fungsi adalah sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang

samaberdasarkan sifat atau pelaksanaannya. Meningkatkan fungsi adalah

menaikkan suatu aktivitas pada suatu jenis berdasarkan sifat

pelaksanaannya.

7. Lembaga Dakwah

Lembaga adalah istitusi yang didalmnya terdapat seperangkat

hubungan norma-norma, nilai-nilai, dan keyakinan-keyakinan yang nyata

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


36

dan berpusat kepada berbagai kebutuhan sosial serta serangkaian tindakan

yang penting dan berulang. Dakwah adalah kegiatan yang bersifat

menyeru, mengajak, dan memanggil sesuai dengan garis aqidah, syari’at

dan akhlak Islam. Lembaga dakwah adalah institusi sosial keagamaan

yang menjadi suatu wadah bagi masyarakat yang memliki keinginan

untuk menuntut ilmu sosial dengan pendekatan keagamaan.

8. Tujuan Dakwah

Kegiatan dakwah islam tentunya mempunyai tujuan. Secara

hakiki, dakwah mempunyai tujuan menyampaikan kebenaran ajaran yang

ada dalam Al-Quran dan Al-Hadist dan mengajak manusia untuk

mengamalkannya. Dengan demikian, tujuan dakwah melakukan proses

penyelenggaraan dakwah yang terdiri dalam berbagai aktivitas untuk nilai

tertentu, dan nilai yang ingin dicapai oleh keseluruhan usaha dakwah pada

hakikatnya merupakan konskuen logis dari usaha-usaha dakwah yang

dilakukan dengan sungguh-sungguh.53

53
Syamsuddin, Pengantar Sosiologi Dakwah. (Jakarta: Reka Karya, 2016), 61

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah

pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud menafsirkan

fenomena yang terjadi. Tehnik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan),

analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi.54

Jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif

yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang

ada sekarang berdasarkan data-data yang tujuannya untuk menyajikan

gambaran lengkap mengenai satu fenomena atau kenyataan pada penelitian.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian tentang Strategi Pengelolaan Yayasan Az-Zahra (Rumah

Kita) dalam mencapai Tujuan Dakwah ini peneliti memilih lokasi di Panti

asuhan Az-Zahra Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Karena yayasan

ini berdiri sendiri dari hasil musyawarah orang-orang yang memiliki jiwa

sosial dengan tujuan dasar menyampaikan dakwah, membatu anak yaim piatu,

kaum dhuafa, dan anak terlantar yang memiliki kesulitan baik dari segi

pendidikan, keagamaan maupun kehidupan.

54
Albi Anggito & Johan Setiawan, Metodologi penelitian Kualitatif, (Suka Bumi, CV
Jejak, 2018) 24

37

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


38

Peneliti memilih lokasi ini dikarenakan di lembaga Yayasan Az-Zahra

(Rumah Kita) merupakan salah satu lembaga yang menggunakan beberapa

strategi-strategi pengelolaan yayasan untuk mencapai tujuan dakwah.

C. Subyek Penelitian

Untuk mendapat data yang tepat maka perlu ditentukan informan yang

memiliki kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan data (purposive).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk partisipasi, pelaksanaan

partisipasi, manfaat partisipasi dan faktor yang mempengaruhi partisipasi

dalam pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan subjek yang memenuhi

parameter yang dapat mengungkap hal di atas sehingga memungkinkan data

dapat diperoleh. Subyek yang diteliti meliputi bapak Imam Hambali sebagai

pengasuh Yayasan, ustad, dan santri/anak asuh.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data

sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis

fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode observasi menurut Mardalis,

adalah hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk

menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatu

studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


39

dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat.55 Data

yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisis secara deskriptif-kualitatif,

yaitu menyajikan data secara rinci serta melakukan interpretasi teoritis

sehingga dapat diperoleh gambaran akan suatu penjelasan dan kesimpulan

yang memadai.

Metode observasi (pengamatan) merupakan sebuah teknik

pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun kelapangan untuk

mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan,

benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan. Akan tetapi, tidak

semua perlu diamati oleh peneliti, yang dilakukan oleh peneliti hanya hal-

hal yang berkaitan atau sangat relevan dengan data yang dibutuhkan. 56

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi

dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

a. Observasi berperan serta (Participant Obsevation)

Dalam observasi macam ini, peneliti terlibat dengan kegiatan

sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan

sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan,

peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data,

dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan melakukan observasi

partisipan maka data yang diperoleh akan lebih nampak.

55
Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara,
1995), hal. 63
56
HamidPatilima,MetodePenelitianKualitatif(Bandung:Alfabeta,2016),63.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


40

b. Observasi nonpartisipan

Dalam observasi partisipan peneliti terlibat langsung dengan

akivitas orang-orang yang diamati, sedangkan dalam observasi

nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat

independen. Pengumpulan data dengan observasi non patisipan

ini, tidak akan mendapatkan data yang mendalam, dan tidak

sampai pada tingkat makna. 57

Teknik observasi yang dilakuka peneliti adalah observasi

partisipan karena peneliti melakukan interaksi dengan orang yang

diteliti. Adapun data yang diperoleh penliti dalam teknik

observasi partisipan ini antara lain :

a. Sejarah Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)

b. Tujuan Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)

c. Struktur Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)

2. Wawancara

Metode wawancara atau interview adalah suatu metode yang

dilakukan dengan jalan mengadakan jalan komunikasi dengan sumber data

melalui dialog (Tanya-jawab) secara lisan baik langsung maupun tidak

langsung. Lexy J Moleong mendefinisikan wawancara sebagai percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyan dan yang

57
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung : Alfabeta.
CV, 2015), 145.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


41

diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

itu.58

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode wawancara langsung

dengan subjek informan. Disamping itu untuk memperlancar proses

wawancara. Peneliti menggunakan Wawancara/interview tak terstruktur

yaitu wawancara yang bentuk pertanyaannya bebas (pertanyaan langsung

tanpa daftar yang telah disusun sebelumnya). Peneliti menentukan

beberapa infoman dengan menggunakan triangulasi sumber guna

mendapatkan hasil yang benar-benar teruji dari hasil wawancara dengan

narasumber yang meliputi pengasuh, pengurus, dan santri dari yayasan

tersebut.

Adapun data yang diperoleh peneliti dengan menggunakan teknik

wawancara antara lain :

a. Informasi dari narasumber terkait tujuan dakwah yang ingin dicapai

Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)

b. Informasi dari narasumber terkait strategi Yayasan Az-Zahra (Rumah

Kita) dalam mencapai tujuan dakwah

c. Informasi dari narasumber terkait faktor penghambat dan pendukung

Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) dalam mencapai tujuan dakwah

3. Dokumentasi

Dokumen barang yang tertulis. di dalam memakai metode

dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,

58
Lexi J, Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2002) hal 135

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


42

majalah, dokumen, peraturan-peraturan, dan lain sebagainya. Dalam

pengertian yang lebih luas, dokumen bukan hanya yang berwujud lisan

saja, tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan seperti prasasti dan

simbo-lsimbol.59

Dengan menggunakan teknik dokumentasi, maka peneliti dapat

melampirkan bukti-bukti yang mendukung penelitian dengan nyata berupa

paper. Adapun data yang diperoleh dengan menggunakan teknik

dokumentasi adalah :

a. Daftar nama pengurus Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)

b. Kegiatan Pengasuh di Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)

c. Kegiatanpara santri di Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)

d. Dokumen lain yang relevan diperoleh dari berbagai sumber yang valid

dalam memperkuat analisis objek pembahasan.

E. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh

data.60

Pengelolaan data atau analisis data merupakan tahap yang penting dan

menentukan. Karena pada tahap ini data dikerjakan dan dimanfaatkan

sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang

diinginkan dalam penelitian. Dalam menganalisis data ini, penulis


59
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rieneka Cipta, 1991), hal. 102.
60
Ibid., hal.103

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


43

menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, dimana tehnik ini penulis

gunakan untuk menggambarkan, menuturkan, melukiskan serta menguraikan

data yang bersifat kualitatif yang telah penulis peroleh dari hasil metode

pengumpulan data. Proses analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Reduksi data merupakan penyerderhanaan yang dilakukan melalui seleksi,

pemfokusan dan keabsahan data mentah menjadi informasi yang

bermakna, sehingga memudahkan penarikan kesimpulan.

2. Penyajian data Penyajian data yang sering digunakan pada data kualitatif

adalah bentuk naratif. Penyajian-penyajian data berupa sekumpulan

informasi yang tersusun secara sistematis dan mudah dipahami.

3. Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir

dalam analisis data yang dilakukan melihat hasil reduksi data tetap

mengaju pada rumusan masalah secara tujuan yang hendak dicapai. Data

yang telah disusun dibandingkan antara satu dengan yang lain untuk

ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang ada.

F. Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan

triangulasi metode dan triangulasi sumber diantaranya beberapa informan,

situasi lapangan dan data dokumentasi. Sedangkan triangulasi metode

diantaranya observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti harus

melakukan keabsahan data dengan alasan karena melakukan keabsahan data

maka dapat diketahui kepercayaan hasil data yang sedang diteliti.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


44

Pengertian triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagi pembanding terhadap suatu data.61 Adapunn aktivitas

yang dapat dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber adalah :

a. Membandingkan apa yang dikatakan informan didepan umum dan

dikatakan secara pribadi

b. Membandingkan fokus masalah pneliti dengan beberapa prespektif

informan.

Adapun aktivitas yang dapat dilakukan dengan menggunakan triangulasi

metode adalah :

a. Membandingkan data hasil observasi dngan data wawancara.

b. Membandingkan data isi dokumntasi dengan data wawancara yang masih

berkaitan.

Hasil dari perbandingan yang didapat diharapkan brupa kesamaan data,

atau jika tidak adanya kesamaan antar data maka peneliti akan mencari

penyebab-penyebab dan penjelasan terjadinya perbedaan.

G. Tahap-tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti meliputi 3

tahap yaitu tahap pra lapangan, tahap pelaksanaan penelitian dan tahap

penyelesaian. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Tahap Pra Lapangan

61
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif)
(Jakarta : Gaung Persada Press, 2009), h. 230.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


45

Tahap pra penelitian lapangan ini meliputi menyusun rencana

penelitian seperti pengajuan judul, penyusunan matrik dan dilanjutkan

dengan konsultasi kepada dosen pembimbing, menyiapkan perlengkapan

penelitian dan juga mengurus surat tugas, memilih informan. Selanjutnya

setelah usai mengurusi tahap awalan kemudian melakukan tinjauan lokasi

penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap penelitian lapangan ini, peneliti mulai terjun ke

lapangan tempat penelitian berlangsung. Dalam tahap ini peneliti harus

memahami betul latar belakang dan tujuan penelitian lebih mendalam.

Selanjutnya mulai mengumpulkan data melalui beberapa tehnik yang

sudah direncanakan dalam penelitian. Tehnik tersebut berupa melakukan

observasi, wawancara hingga mengumpulkan dokumen yang menunjang

data strategi pengelolaan yayasan untuk mencapai tujuan dakwah.

3. Tahap Analisis Data

Tahap analisis data ini merupakan tahap akhir dalam proses

penelitian. Pada tahap ini peneliti mengelola data-data yang didapat dari

beberapa sumber atau pihak yang terkait dengan menarik kesimpulan yang

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian penelitian tentunya

disesuikan dengan kaidah-kaidah penulisan karya tulis ilmiah.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. GAMBARAN OBJEK PENLITIAN

1. Profil Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)

Nama Yayasan : Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)

Alamat : Perum Griya Mangli Indah, Blok DL 01, Kelurahan

Mangli, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember,

Jawa Timur, Kode Pos : 68136

Dasar Hukum : Akte Notaris: No. 141, 28 Desember 2007

Laman : https://facebook.com/Yayasan.Azzahra/

https://azzahrarumahkita.wordprss.com/

No. Telp/Hp : 0823 0183 4491

2. Sejarah Yayasan Az-Zahra

Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) terletak di Perumahan Griya

Mangli Indah blok DL 01 Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember

Provinsi Jawa Timur.Yayasan ini didirikan pada tahun 2007, dengan Akte

Notaris: No. 141, 28 Desember 2007 dan telah disahkan oleh Departemen

Hukum Umum. Yayasan ini terbentuk dari hasil musyawarah dari orang-

orang yang peduli akan kehidupan anak yatim-piatu maupun kaum dhuafa

yang membutuhkan bantuan pndidikan dan kehidupan sosial keagamaan.

Yayasan ini menampung anak-anak yatim-piatu, anak-anak terlantar dan

anak-anak yang kurang mampu baik pria maupun wanita agar mereka

menjadi anak-anak yang bertaqwa dan berguna bagi nusa dan bangsa.

46

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


47

Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) merupakan salah satu Yayasan

yang menaungi lembaga pendidikan yang mencetak anak didik sebagai

pibadi muslim, yang kaffah, muttqin dan mandiri, dan menjadi sarana

untuk menampung para santri yang menimba ilmu dan dibina di yaysan.

3. Kegiatan Dakwah Yayasan Az-Zahra

Tabel 4.1

No Hari Waktu Kegiatan


1 Ahad 07.00 – 14.00 Olahraga, kursus, dan
14.00 - 16.00 ekstrakulikuler
16.00 – 17.00 Istirahat
17.00 – 19.00 Sholat Asar dan mengaji Al-
19.00 – 20.00 Qur’an
Sholat Magrib dan mengaji Al-
20.00 – 21.00 Qur’an
21.00 – 04.00 Sholat Isya’ dan mengaji kitab
04.00 – 05.00 Ad-Diba’ (Berjanji)
Belajar Umum
Istirahat
Sholat Subuh dan mengaji Al-
Qur’an
2 Senin 07.00 – 14.00 Sekolah ke masing-masing
14.00 - 16.00 jenjang
16.00 – 17.00 Istirahat
17.00 – 19.00 Sholat Asar dan mengaji Al-
19.00 – 20.00 Qur’an
Sholat Magrib dan mengaji Al-
20.00 – 21.00 Qur’an
21.00 – 04.00 Sholat Isya’ dan mengaji kitab
04.00 – 05.00 Lubabul Hadits
Belajar umum
Istirahat
Sholat Subuh dan mengaji Al-
Qur’an
3 Selasa 07.00 – 14.00 Sekolah ke masing-masing
14.00 - 16.00 jenjang
16.00 – 17.00 Istirahat
17.00 – 19.00 Sholat Asar dan mengaji Al-
19.00 – 20.00 Qur’an
Sholat Magrib dan mengaji Al-
20.00 – 21.00 Qur’an

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


48

21.00 – 04.00 Sholat Isya’ dan mengaji kitab


04.00 – 05.00 Istighosah (Qira’at)
Belajar umum
Istirahat
Sholat Subuh dan mengaji Al-
Qur’an
4 Rabu 07.00 – 14.00 Sekolah ke masing-masing
14.00 - 16.00 jenjang
16.00 – 17.00 Istirahat
17.00 – 19.00 Sholat Asar dan mengaji Al-
19.00 – 20.00 Qur’an
Sholat Magrib dan mengaji Al-
20.00 – 21.00 Qur’an
21.00 – 04.00 Sholat Isya’ dan mengaji kitab
04.00 – 05.00 Ta’lim Muta’alim
Belajar umum
Istirahat
Sholat Subuh dan mengaji Al-
Qur’an
5 Kamis 07.00 – 14.00 Sekolah ke masing-masing
14.00 - 16.00 jenjang
16.00 – 17.00 Istirahat
17.00 – 19.00 Sholat Asar dan mengaji Al-
19.00 – 20.00 Qur’an
Sholat Magrib dan mengaji Al-
20.00 – 21.00 Qur’an
Sholat Isya’ dan mengaji kitab
Yasin dan Tahlil
Belajar umum

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


49

4. Struktur Kepengurusan

YAYASAN “AZ-ZAHRA” RUMAH KITA

AKTA NOTARIS NO. 141 TANGGAL 28 DESEMBER TAHUN 2007

PERUM GRIYA MANGLI INDAH DL. 01 (0331-3590531)

JEMBER-JATIM

PEMBINA
Dra. Hj. KASIH FAJARINI

PENGAWAS
H. PIETONO

PENGASUH
Ust.H. IMAM AHMAD HAMBALI S.Pd

KETUA SEKRETARIS

1. Ir.H. HASBY HENDI S. 1. Dra. Hj. YULIS ANGGRAINI


2. Drs. FNDY IRWANTO 2. Ir. LIA DANI SAFITRI

BENDAHARA
1. Hj. NURHAYATI
2. Hj. MARWATIE

Keterangan : Garis intruksi :

Garis Konsultasi :

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


50

B. PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Penyajian data merupakan bagian yang mengungkapkan data yang

dihasilkan dalam penelitian sesuai dengan metode dan prosedur penelitian

yang digunakan dengan sistematisasi yang disesuaikan dengan rumusan

masalah dan analisa data yang relevan.

Unuk memperoleh data dalam penelitian, maka pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara mendalam

dan dokumnter. Setelah proses pengumpulan data selesai kemudian

dilanjutkan analisis data yang dilakukan secara interakif.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan

lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diiformasikan

kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,

menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,

memilih mana yang penting dan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang

dapat diceritakan kepada orang lain.

Berdasarkan hasil penelitian, maka akan diuraikian data-data tentang

“Strategi Pengelolaan Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) Griya Mangli Indah

Jember Dalam Mencapai Tujuan dakwah”.

Sebagaimana perumusan masalah, maka penelitian ini hanya

difokuskan kepada tiga hal yang telah dirumuskan sebelumnya, yaitu: 1) Apa

tujuan yang ingin dicapai oleh Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)? 2)

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


51

Bagaimana strategi Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) dalam mencapai tujuan

dakwah ?

3) Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat Yayasan Az-

Zahra (Rumah Kita) dalam mencapai tujuan dakwah?

Untuk memperjelas hasil penelitian ini, maka akan disajikan data-data

yang diperoleh baik melalui observasi, wawancara, maupun dokumentasi

adalah sebagai berikut :

1. Apa tujuan dakwah yang ingin dicapai oleh Yayasan Az-Zahra

(Rumah Kita)?

Tujuan dakwah yaitu menyampaikan kebenaran ajaran yang ada

dalam Al-Quran dan Al-Hadist dan mengajak manusia untuk

mengamalkannya. Seperti tujuan dakwah yang ingin dicapai Yayasan Az-

Zahra (Ruah Kita) dengan cara membantu menyediakan wadah agar anak

yang kurang mampu juga bisa belajar pendidikan formal yang layak, baik

secara umum maupun keagamaan, sehingga ketika anak berada di Yayasan

Az-Zahra (Rumah Kita) mereka mendapatkan kasih sayang orang tua yang

mestinya mereka dapatkan.62

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, Sebagaimana

disampaikan oleh Imam Ahmad Hambali selaku Pengasuh Yayasan Az-

Zahra (Rumah Kita) tentang tujuan yang ingin dicapai, dalam

wawancaranya menyampaikan bahwa :

”Nasib anak berbeda-beda ada yang mendapatkan kasih sayang


sepenuhnya dari orang tua, ada yang hidup berkecukupan, sudah

62
Observasi, Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) Kabupaten Jember, 14 Juli 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


52

mendapatkan jaminan pendidikan yang layak dan juga sebaliknya


ada anak yang ditinggal oleh orang tuanya baik meninggal maupun
ditinggal pergi kerja jauh sebagai TKI sehingga si anak kurang
mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Jadi tujuannya
didirikannya yayasan ini supaya anak yatim, kaum dhuafa
mendapatkan pendidikan formal non formal yang layak, dan
mendapatkan kasih sayang dari orang tua. Saya sendiri disini selain
sebagai pengasuh juga sebagai orang tua dari anak-anak, jadi anak-
anak menganggap saya seperti orang tuanya sendiri. Anak-anak
minta uang jajan ke saya sudah biasa le, mau makan langsung ke
dapur ambil sendiri dan tidak dijatah sehari makannya berapa kali
menggap yayasan ini seperti rumah sendiri, sesusai dengan nama
yayasan ini terdapat kata (Rumah Kita).”63

Hal ini juga disampaikan Imron Fauzi selaku pengurus Yayasan Az-

Zahra (Rumah Kita), dalam wawancaranya menyampaikan bahwa tujuan

adanya yayasan :

“Tujuannya yang pertama yaitu supaya anak-anak tidak putus


sekolah anak khususnya anak yatim yang tidak mampu, kalau anak
yatim yang mampu ya beda ditanggung sendiri. Yang kedua ialah
kaum dhuafa jadi meskipun tidak yatim tapi tidak mampu ya kan
ada itu bapak ibunya cerai, pergi merantau jauh tidak jelas sampai-
sampai anak itu diasuh sama tetangga dia tidak yatim tapi dhuafa.
Yang ketiga yaitu anak terlantar. kalau tujuan dakwahnya sendiri
banyak sekali baik pendidikan sendiri merupakan kategori dakwah
kan ya dakwahnya itu secara formal disekolahkan jadi tidak hanya
sekedar mondok diyayasan itu, jadi secara formal mereka juga
meneruskan jenjang pendidikan dan kita yang menanggung
semuanya itu mulai dari biaya pendidikannya, seragamnya,
bukunya, uang sakunya jadi si anak itu tidak dipungut biaya sama
sekali. Itu untuk pendidikannya yang formal kemudian ada juga
pendidikan non formal yaitu pendidikan yang ada di yayasan, sudah
mendapatkan jadwal kegiatannya kan, nah itu kan sudah diluar am
sekolah atau diluar pendidikan formal. Dan di yayasan itu anak-
anak kewajibannya hanya satu belajar hanya itu tidak disuruh anak-
anak mencari uang tu tidak ada, ya mungkin ada sebagian yayasan
anak itu disuruh mencari uang juga, ya mungkin disuruh keliling
cari sumbangan, atau disuruh jualan juga kalau hasil jualannya
untuk mereka sendiri sebagai latihan mandiri boleh tapi di yayasan
Az-Zahra itu kewajiban utamanya hanya satu belajar.Kemudian

63
Imam Ahmad Hambali, Pengasuh Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), wawancara,
Jember 14 Juli 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


53

untuk melatih kemandiriannya dari kegiatan mereka sehari-hari


biasanya cuci baju, nyapu, bukan kemandirian unuk mencari
uang.Kemudian di yayasan dijari ngaji sebagaimana kegiatan yang
sudah ada dijadwal.Anak-anak juga diberi program les komputer
biasanya hampir ujian sekolah les mata pelajaran seperti
matematika, IPA dan itu dijadwal ada gurunya sendiri-sendiri kita
ngundang dari luar dan jadwal les tersebut tergantung kesepakatan
anak-anak dan guru lesnya. Dari hari jum’at, sabtu, minggu kan
tidak ada jawal kegiatan tu jadi diisi itu tapi tetap anak-anak sekolah
jadi pulangnya setelah sekolah, kalau hari minggu biasanya ada
kegiatan sekolah ekstrakulikuler, kebanyakan kegiatan les tersebut
khusus pelajaran yang ada di sekolah. Jadi intinya seperti itu tujuan
kami dalam berdakwah.”64

Begitu juga tujuannya menurut bapak Siddiq, Selaku Pengurus

Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), beliau menyampaikan :

“Kami dulu pernah dalam satu pengajian dan memliki keinginan


untuk merawat anak yatim maupun kaum dhuafa.Kebetulan salah
satu yang hadir dipengajian ada orang yang memang lagi naik daun
istilahnya dalam bisnis, soal keagamaan dan jiwa sosialnya bagus.
Beliau memiliki keinginan untuk memberikan sebagian rezekinya
untuk bermanfaat kepada orang lain dan berbentuk nyata. Pada saat
itu ada usulan mengenai memelihara atau merawat anak yatim dan
sesuai dengan Hadits riwayat Imam Bukhari dari Abu Hurairah r.a
berkata : Rasulullah SAW bersabda : [Saya dan orang yang
memelihara anak yatim di surga, seperti ini (sambil merenggangkan
jari telunjuk dan jari tengah)]. Usulan tersebut disepakati dan
melalui beberapa proses akhirnya terbentuklah Yayasan Az-
Zahra(Rumah Kita) ini. Kami disini memliki keinginan untuk
membantu anak yatim maupun dhuafa memliki kesempatan yang
sama seperti anak-anak pada umumnya.Disini kami berkomitmen
dan memiliki tujuan bagaimana sekiranya anak yatim maupun
dhuafa memiliki wadah. Kan ada juga tuh Yayasan di luar yang
memanfaatkan anak asuhnya untuk meminta sumbangan dengan
mimik wajah yang sedih supaya mendapat belas kasihan dari orang
lain, kalau dia Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) tidak begitu disini
memiliki komitmen bagaimana cara membantu anak yatim maupun
dhuafa supaya mendapatkan pendidikan yang layak baik secara
formal, maupun keagamaan, mendapat kasih sayang. Karena
membantu anak yatim itu harus sungguh-sungguh dan tidak
mempersulit dan Alhamdulillah di Yayasan ini ada donatur tetap,

64
Imron Fauzi, Pengurus Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), wawancara, Jember 24 Juli
2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


54

banyak juga elemen-elemen dan komunitas-komunitas yang


memdukung dan membantu anak-anak, contohnya ada komunitas
tukang becak di sana yang juga membantu memantau anak-anak
dan security yang ada di depan, serta banyak juga yang lain. Karena
berdakwah sendiri tidak hanya sekedar dalam konteks teori saja
akan tetapi Amar Ma'ruf Nahi mungkar, tidak hanya diucapkan saja
melainkan dengan tindakan juga. Jadi tujuan yang ingin dicapai
kami dilakukan menggunakan tindakan, terlebih yang disampaikan
dan dipraktekkan sehari-hari oleh anak-anak di Yayasan dan
pengurus sebagai contoh atau panutan. Jika kami menginginkan
anak-anak sholat tepat waktu maka kami sebagai pengurus tidak
hanya bisa menyuruh tetapi kita mencontohkan juga kalau sudah
masuk waktu sholat harus sudah berada di mushola.”65

Yuni salah satu santri di Yayasan Az-Zahra yang berpengalaman

juga menegaskan apa yang didapat ketika di yayasan Az-Zahra dalam

wawancaranya ia menyampaikan :

“Menurut pengalaman yang saya dapatkan di Yayasan sejauh ini


ialah mendapatkan pengayoman dari pengasuh dan para pengurus,
baik dari segi pelayanan, pendidikan, keagamaan, dll.Jadi saya
dapat mersakan secara langsung bahwa lembaga ini memiliki tujuan
yang saangat baik mas, sehingga menjadi saya seperti saat ini. Saya
di Yayasan Az-Zahra ini pada tahun 2010, awal saya sekolah SMP
sampai tahun 2013 lulus SMP, kebetulan ketentuan di yayasan ini
ialah mengasuh anak santri sampai lulus SMP. Biasanya pada waku
SMA santri disini diarahkan melanjutkan di SMK Akbid PGRI
daerah patrang, ada juga yang dipondok kakaknya abah di patrang
juga mas.Kebetulan saya sendiri melanjutkan sekolah dirumah
sekalian pulang. Pada tahun 2016 saya lulus SMA lalu saya balik ke
Yayasan ini untuk mengabdi 1 tahun sebelum kuliah, lalu tahun
berkikutnya 2017 saya mulai kuliah di IAIN Jember hingga saat
ini.”66

65
Siddiq Pramono, Pengurus Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), wawancara, Jember 30
Juli 2020
66
Yuni, Santri Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), wawancara, Jember 2 Agustus 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


55

2. Bagaimana strategi Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) dalam mencapai

tujuan dakwah?

Strategi merupakan pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan

dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah aktivitas

dalam kurun waktu. Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) sendiri memiliki

strategi dalam mencapai tujuan berdakwah.

Untuk mencapai tujuan berdakwah di Yayasan Az-Zahra (Rumah

Kita) dilakukan dengan beberapa strategi ialah dari folosofi nama yayasan

sendiri dari kata (Rumah Kita), kekompakan antara pengasuh dan pengurus,

melakukan pendekatan terhadap santri secara intensif, memberi tanggung

jawab santri yang lebih senior sebagai panutan dari santri juniornya.67

Sebagaimana hasil wawancara yang disampaikan oleh Imam Ahmad

Hambali selaku Pengasuh Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), beliau

menjelaskan :

”strateginya sendiri ya dari nama yayasan ini sendiri kan terdapat


kata rumah kita, kata itu dari awal didirikannya yayasan memang
sudah begitu dan juga memiliki makna dan masuk di strategi
sendiri. Jadi bagaimana para anak-anak disini supaya merasa
nyaman dan tidak sungkan menganggap yayasan ini seperti rumah
mereka sendiri, memang untuk mencapai hal tersebut membutuhkan
waktu jadi disini saya sebagi orang tua dari anak-anak secara
intensif melakukan pendekatan dengan para santri agar tidak ada
sekat dan merasa nyaman disini. Kalau awal pindah kesini memang
ada anak yang tidak kerasan karena kebiasaan diluar apalagi masih
usia dini, kan saya disini menerima santri dari lulus TK sampai
SMP kelas 3. Tidak semua anak disini nurut ada juga yang nakal
tapi hal sepeti itu wajar namanya juga anak-anak perlu dibimbing,
biasanya saya sampaikan ditausiyah setelah sholat magrib untuk
menyentuh hati anak-anak. Persyaratan disini juga cukup mudah
hanya surat keterangan dari RT setempat sudah bisa diterima disini.

67
Observasi, Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) Kabupaten Jember, 13 Juli 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


56

Untuk mencari anak-anak diluar, disini ada tim sediri yang mencari
dan mempublikasi di media sosial, jadi santri-santri disini tidak
hanya dari Jember saja.”68

Dalam wawacara Imron Fauzi sebagai pegurus Yayasan Az-Zahra

(Rumah Kita), menyampaikan :

“Strategi maupun langkah-langkah yang kami lakukan untuk


mencapai apa yang menjadi cita-cita kami disini yang pertama ya
sabar dalam melaukan semua hal, membimbing anak-anak secara
perlahan dan istiqomah karena setiap santri di Yayasan berasal dari
sifat dan kebiasaan dari lingkungan maupun keluarga berbeda jadi
apa yang kurang atau salah dari mereka kami luruskan, apalagi saat
pertama tinggal di Yayasan pastinya belum terbiasa santri tu mas.
Serta supaya output dari santri yayasan Az-Zahra menjadi bagus
kami memberikan fasilitas pendidikan formal maupun non formal,
fasilitas laboraturium komputer di yayasan, serta sering
mengadakan praktek langsung terdahap apa ilmu yang sudah ia
dapat.”

Yuni sebagai santri yang berpengalaman dan diasuh di Yayasan Az-

Zahra (Rumah Kita), dalam wawancara menyampaikan :

“Saya sebagai santri anak yatim tinggal disini mulai dari tahun 2010
hingga sekarang ini mas, sejak saya lulus SD diarahkan pak Imron
Fauzi untuk tinggal disini dan juga untuk melajutkan jenjang
pendidikan karena dari segi ekonomi keluarga sudah kurang
mampu. Alhamdulillah selama saya disini serba cukup, saya dan
saudara-saudara yang lain diajari hidup mandiri. Disini kan tidak
ada pembantu jadi untuk meyapu,cuci pakaian, cuci piring dan
kebiasaan yang lain kami lakukan sendiri karena disini adalah
rumah kami tempat tinggal kami. Saya juga sering mas ngajari
saudara-saudara yang umurnya dibawah saya baik nyuci, nyapu
sama yang lain-lain itu mas. Dalam menyampaikan dakwah Abah
imam sama pngurus yang lain mencontohkan apa yang beliau
sampaikan. Kayak waktu sholat itu mas sebelum waktu sholat Abah
sudah ditempat pengimaman di Musholla tu mas baru ngajak santri
untuk siap-siap sholat, juga kayak saat pandemi seperti sekarang ini
sekolah kan daring mas jadi kan butuh hp toh itu biasanya boleh
main hp untuk keperluan tugas saja dan ada waktunya dari habis
isya’ nyampek jam sembilanan itu dah, selain buat tugas kadang liat

68
Imam Ahmad Hambali, Pengasuh Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), wawancara,
Jember 15 Juli 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


57

itu mas hal-hal yang tidak keluar dalam lingkup keagamaan di


youtube dan pengurus juga ngelakuin hal itu mas, kadang ada juga
sih saudara yang buat main game tapi setelah tugas selesai dan tidak
melebihi jam yang sudah ditentukan itu mas. Saya sebagai yang
lebih senior dari santri disini faham apa yang dilakukan Abah sama
pengurus yang lain supaya menjadi contoh jadi dak pernah tu saya
liat Abah atau pengurus yang buka youtube liat dangdutan lah yang
tidak ada kaitannya tentang agama dan saya harus mencontohkan
hal ini ke santri lain yang umurnya dibawah saya.

3. Apa faktor pendukung dan penghambat Yayasan Az-Zahra (Rumah

Kita) dalam mencapai tujuan dakwah?

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara faktor pendukung dan

penghambat dalam menyampaikan dakwah di Yayasan Az-Zahra (Rumah

Kita) yaitu:

a. Faktor pendukung Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)dalam

mencapai tujuan dakwah

Observasi yang dilakukan di yayasan Az-Zahra tentang faktor

pendukung dalam menyampaikan dakwah sebagai berikut:69

1) Adanya donatur tetap dan tidak tetap yang menunjang kehidupan

santri secara materi.

2) Adanya peraturan yang diterapkan oleh pihak yayasan sehingga

santri menjadi rajin dan ulet. Sebagai contoh menghafal hadist-

hadist, jika tidak menyetorkan kepada pengurus maka sanksi dan

denda akan diberikan.

69
Observasi, Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) Kabupaten Jember, 15 Juli 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


58

3) Strategi yang digunakan oleh pengurus yayasan yang digunakan

disana lebih cenderung pada pemberian contoh dan praktek

langsung pada santri sehingga lebih mudah diingat dan dipahami.

4) Pendekatan kepada santri dilakukan secara kekeluargaan, para

santri dianggap seperti anak kandung sehingga mreka nyaman saat

para pengurus yayasan menyampaikan dakwahnya.

5) Metode pembelajaran atau penyampaian yang digunakan oleh

pengurus secara individu atau kelompok hal ini untuk

mempermudah santri memahami penjelaskan yang dibrikan.

6) Media belajar yang yayasan berikan cukup tersedia, seperti Al-

Quran, kitab-kitab alat tulis, dll.

7) Adanya aula serta masjid sebagai media untuk melakukan ibadah.

Dalam observasi tersebut, juga dibenarkan oleh bapak Imam

Ahmad Hambali sebagai pengasuh yayaysan Az-Zahra, beliau

menyampaikan bahwa faktor pendukung untuk menyampaikan dakwah

sebagai berikut:

Sebagai pengasuh dan pengurus faktor pendukung yang utama


bagi kita dari kemauan santri sendiri, ketika santri sudah
memiliki niat untuk benar-benar belajar maka kita akan mudah
melakukan pendekatan dengan santri, dengan didukung seperti
kita memberi motivasi kepada santri, mentapkan aturan, belajar
dengan mnggunakan strategi serta pndukung media lainnya,
agar kita menyanpaikan dakwah atau pembelajaran lebih
mudah.70

70
Imron Fauzi, Pengurus Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), wawancara, Jember 24 Juli
2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


59

Dari hasil wawancara tersebut juga dibenarkan oleh pengurus

yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) bapak Shiddiq beliau berpendapat

bahwa faktor pendukung dalam menyampaikan dakwah kepada santri

sebagai berikut:

Pendukungnya selain sudah ada aturan, kita juga menggunakan


strategi dan pendekatan kepada santri, kemudian kita
menggunkan cara memberi contoh dan prakek dalam
penyampaian dakwah agar mudah dipahami dan diingat oleh
santri. Media dan sarana juga sebagai pendukung seperti: Al-
Quran, kitab-kitab dan masjid.71

Wawancara juga dilakukan kepada salah satu santri senior yang

bernama Yuni, dia menyampaikan bahwa ada beberapa pendukung

pengasuh dan pengurus ketika menyampaikan dakwah di yayasan Az-

Zahra (Rumah Kita) sebagai berikut:

Ketika pengurus atau pengasuh menyampaikan sebuah dakwah


atau pembelajaran di yayasan beliau menggunakan strategi atau
metode yang mudah dipahami oleh santri seperti memberi
contoh dan mempratekkan apa yang di ajari kayak kita harus
menolong ssama jika mereka membutuhkan kita, maka kita
juga melakukannya di kehidupan sehari-hari.72

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan,

dapat dianalis bahwa faktor pendukung dalam menyampaikan dakwah

di yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) adalah adanya aturan yang telah

ditetapkan, metode, strategi, media dan sarana agar mempermudah

penyampaian dakwah kepada santri.

71
Siddiq Pramono, Pengurus Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), wawancara, Jember 30
Juli 2020
72
Yuni, Santri Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), wawancara, Jember 2 Agustus 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


60

b. Faktor Penghambat Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)dalam

mencapai tujuan dakwah

Hasil observasi yang dilakukan di yayasan Az-Zahra (Rumah

Kita) untuk mengetahui faktor penghambat dalam menyampaikan

dakwah di yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) sebagai berikut:73

1) Kepribadian serta latar belakang santri yang berbeda-bede

terkadang membuat pengasuh dan para pengurus mendapatkan

kesulitan dalam menghadapi santri, sehingga untuk menghadapi

perilaku santri cukup sulit untuk diberi pengarahan pada pertama

kali masuk ke yayasan Az-Zahra (Rumah Kita).

2) Cara penyampaian dakwah yang masih sangat kurang bisa

dipahami untuk santri seperti bahasa yang sampaikan oleh

pengurusan yayasan, waktu dan tanya jawab yang tidak

disediakan.

3) Penggunaan waktu yang kurang tepat sebab yang dilakukan pada

malam harikarena santri merasa kelelahan dengan aktivitas

mereka lakukan di siang hari.

4) Terdapat santri yang nakal dan kurang bisa dibimbing hingga

membutukan bimbingan kepribadiannya dalam waktu yang relatif

lebih lama karna kurangnya kesadaran akan pendidikan terutama

pendidikan dalam pembentukan akhlak.

73
Observasi, Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) Kabupaten Jember, 16 Juli 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


61

5) Sering adanya santri yang sedang sakit, kelelahan, ketiduran, dll

yang membuat kegiatan rutin keagamaan tersebut kurang

pesertanya sehingga membuat santri kurang semangat dalam

mengikuti kegiatan.

Dari hasil observasi diatas, juga dibenarkan dari hasil wawancara

bapak Imam Ahmad Hambali selaku pengasuh yayasan Az-Zahra

(Rumah kita) sebagaimana disampaikan:

Gini mas, faktor yang sering jadi penghambat dalam


penyampaikan dakwah di yayasan kepribadian dari santri itu
sendiri, kadang bahasa yang sulit dimengerti, juga ada santri
yang agak nakal.Menurut saya hanya itu saja yang menjadi
penghambat ketika saya menyampaikan sebuah dakwah.74

Hal tersebut juga disampaikan oleh Imron Fauzi sebagai

pengurus di yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), beliau menyampaiakan

faktor penghambatnya sebagai berikut:

Ketika saya menyampaikan dakwah penghambatnya itu seperti,


waktu yang tidak kondusif seperti pada malam hari karena santri
sudah banyak berkegiatan di siang hari, sehingga santri ada yang
ketiduran, ada santri yang akal atau kurang bisa dibimbing, jadi
menurut saya hanya itu saja penghambat dalam menyampaikan
dakwah75.

Yuni sebagai salah satu santri senior di yayasan Az-Zahra

(Rumah Kita) juga menyampaikan apa yang sering terjadi ketika

pengurus memberikan dakwah, ia menyatakan seagai berikut:

Ketika pengurus memberi pelajaran atau berdakwah ada teman-


teman yang sering ngobrol sendiri karena bahasa yang digunakan
pengurus sulit dipahami atau metode menyampaikannya

74
Imam Ahmad Hambali, Pengasuh Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), wawancara,
Jember 16 Juli 2020
75
Imron Fauzi, Pengurus Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), wawancara, Jember 24 Juli
2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


62

monoton, ada yang ketiduran, sepertinya hanya itu


penghambatnya.76

Dapat dianalisa dari hasil obsrvasi dan wawancara faktor

penghambat dalam menyampaikan dakwah di yayasan Az-Zahra

(Rumah Kita) adalah adanya kepribadian serta latar belakang santri

yang berbeda, penyampaian dakwah yang kurang dimengerti,

penggunaan waktu yang kurang kondusif dan adanya santri yang nakal

di yayasan Az-Zahra (Rumah Kita).

C. Pembahasan Temuan

Dalam pembahasan temuan ini akan dipaparkan data temuan peneliti

tentang strategi pengelolaan yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) dalam

meningkatkan fungsi sebagai lmbaga dakwah adalah:

1. Tujuan dakwah yang ingin dicapai oleh Yayasan Az-Zahra (Rumah

Kita)

Berdasarkan temuan peneliti bahwa tujuan yang ingin dicapai yayasan

Az-Zahra (Rumah Kita) dalam berdakwah ada beberapa, diantaranya

sebagai berikut:

a. Agar anak tidak putus sekolah

b. Mendapatkan pendidikan yang layak baik secara formal

maupun secara keagamaan,

c. Mendapatkan kasih sayang orang tua yang mestinya mereka

dapatkan77

76
Yuni, Santri Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), wawancara, Jember 2 Agustus 2020
77
Observasi, Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) Kabupaten Jember, 15 Juli 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


63

Dalam penelitian ini yayasan Az-Zahra memiliki tujuan yang utama

yaitu supaya anak-anak tidak putus sekolah anak khususnya anak yatim

yang tidak mampu, kalau anak yatim yang mampu ya beda ditanggung

sendiri. Yang kedua ialah kaum dhuafa jadi meskipun tidak yatim tapi

tidak mampu ya kan ada itu bapak ibunya cerai, pergi merantau jauh tidak

jelas sampai-sampai anak itu diasuh sama tetangga dia tidak yatim tapi

dhuafa. Yang ketiga yaitu anak terlantar.

Adapun dalam kajian teori telah dijelaskan dari tujuan didirikannya

yayasan, yang jelas baik itu dibiang sosial, pendidikan dan lainnya.

Tujuan penirian yayasan juga harus dicantumkan dalam AD/ART

yayasan.Adapun tujuan yayasan menurut Undang-Undang Yayasan

adalah a) untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan

kemanusiaan. b) Yayasan harus bersifat sosial, keagamaan dan

kemanusiaan. c) Maksud dan tujuan yayasan wajib dicantumkan dalam

anggaran dasar yayasan.78

Berdasarkan hasil temuan peneliti dengan kajian teori tersebut dapat

disimpulkan bahwa terdapat kesamaan antara teori dengan hasil lapangan,

diantaranya kajian teori tujuan yang ingin dicapai yayasan yaitu mencapai

tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan, sudah

sangat relevan dengan tujuan dari yayasan Az-Zahra itu sendiri

yaitusupaya anak-anak tidak putus sekolah anak khususnya anak yatim

yang tidak mampu, kalau anak yatim yang mampu ditanggung sendiri,

78
Wahyono,.. hlm 20

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


64

kaum dhuafa jadi meskipun tidak yatim tapi tidak mampu, karena ada

masalah keluarga seperti perceraian orang tua, orang tua pergi merantau

jauh tidak jelas sehingga anak itu diasuh oleh tetangga walaupun dia tidak

tergolong yatim-piau tapi dia tergolong tidak mampu atau dhuafa, atau

bisa disebut juga anak terlantar.Hal tersebut merupakan bentuk tujuan

dakwah yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) dalam bidang sosial,

keagaamaan dan kemanusiaan.

2. StrategiYayasan Az-Zahra (Rumah Kita) dalam mencapai tujuan

dakwah

Berdasarkan temuan peneliti bahwa strategi yang digunakan untuk

mencapai tujuan dalam dakwah di yayasan Az-Zahra (Rumah Kita),yaitu

dengan memberi nama (Rumah Kita) pada Yayasan dengan tujuan supaya

santri leluasa dan tidak canggung dalam melakukan segala kegiatan di

yayasan karena sudah menganggap seperti rumah sendiri,

memberikanpendidikan formal mampun non formal yang layak kepada

santri, memberikan fasilitas les kepada santri supaya dapat menunjang

pembelajaran formalnya saat disekolah, yayasan menyediakan alat peraga

tentang kegiatan keagamaan, laboratorium komputer sebagai sarana

belajar santri di era milenial, santri melakukan praktek terghadap ilmu

yang sudah diperolehnya, mengenali sikap dan sifat setiap santri dengan

sering komunikasi serta interaksi antar santri karena dengan hal tersebut

memudahkan pengasuh, pengurus, mampun sesama santri membuat rasa

nyaman kepada santri sehingga dalam setiap kegiatan santri dapat belajar

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


65

mandiri dengan menelaah apa yang sudah ia terima.Adanya jadwal

rekreasi atau touragar santri tidak merasa jenuh dengan kegiatan belajar

yang tiap hari dilakukan, apalagi seusia santri di yayasan sangat

membutuhkan liburan dan bermain.Hal tersebut dilakukan suapaya santri

dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam jangka waktu yang

panjang.

Dari temuan peneliti tentu sangat relevan dengan kajian teori bahwa

strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang

berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan

suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut bisa dicapai.79

3. Faktor pendukung dan penghambat Yayasan Az-Zahra (Rumah

Kita) dalam mencapai tujuan dakwah

Berdasarkan temuan peneliti faktor pendukung dalam

menyampaikan dakwah di yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) adalah:80

a. Adanya peraturan yang diterapkan oleh pihak yayasan sehingga santri

menjadi rajin dan ulet. Sebagai contoh menghafal hadist-hadist, jika

tidak menyetorkan kepada pengurus maka sanksi dan denda akan

diberikan.

b. Strategi yang digunakan oleh pengurus yayasan yang digunakan

disana lebih cenderung pada pemberian contoh dan praktek langsung

pada santri sehingga lebih mudah diingat dan dipahami.

79
Retnoningsih,.. hlm 9
80
Observasi, Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) Kabupaten Jember, 15 Juli 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


66

c. Pendekatan kepada santri dilakukan secara kekeluargaan, para santri

dianggap seperti anak kandung sehingga mereka nyaman saat para

pengurus yayasan menyampaikan dakwahnya.

d. Metode pembelajaran atau penyampaian yang digunakan oleh

pengurus secara individu atau kelompok hal ini untuk mempermudah

santri memahami penjelaskan yang diberikan.

e. Media belajar yang yayasan berikan cukup tersedia, seperti Al-Quran,

kitab-kitab alat tulis, dll.

f. Adanya aula serta masjid sebagai media untuk melakukan ibadah.

Dari temuan peneliti diatas tentunya relevan dengan pengertian

faktor pendukung itu sendiri yaitu faktor yang mendukung, mengajak, dan

bersifat untuk ikut serta dalam dukungan suatu kegiatan.

Dapat kita ketahui bahwa temuan peneliti tentang faktor

penghambat dalam menyampaikan dakwah di yayasan Az-Zahra (Rumah

Kita) yaitu:81

a. Kepribadian serta latar belakang santri yang berbeda-bede terkadang

membuat pengasuh dan para pengurus mendapatkan kesulitan dalam

menghadapi santri, sehingga untuk menghadapi prilaku santri cukup

sulit untuk diberi pngarahan pada pertama kali masuk ke yayasan Az-

Zahra (Rumah Kita).

81
Observasi, Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) Kabupaten Jember, 15 Juli 2020

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


67

b. Cara penyampaian dakwah yang masih sangat kurang bisa dipahami

untuk santri seperti bahasa yang sampaikan oleh pengurusan yayasan,

waktu dan tanya jawab yang tidak disdiakan.

c. Penggunaan waktu yang kurang tepat sebab yang dilakukan pada

malam harikarena santri merasa kelelahan dengan aktivitas mereka

lakukan di siang hari.

d. Terdapat santri yang nakal dan kurang bisa dibimbing hingga

membutukan bimbingan kepribadiannya dalam waktu yang relatif

lebih lama karna kurangnya kesadaran akan pendidikan terutama

pendidikan dalam pembentukan akhlak.

e. Sering adanya santri yang sedang sakit, kelelahan, ketiduran, dll yang

membuat kegiatan rutin keagamaan tersebut kurang pesertanya

sehingga membuat santri kurang semangat dalam mengikuti kegiatan.

Dari temuan peneliti diatas tentunya relevan dengan pengertian

faktor penghambat itu sendiri yaitu yang sifatnya menghambat jalannya

suatu kegiatan dan bersifat menggagalkan suatu hal.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan selama ini, penulis

menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tujuan yang ingin dicapai yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) yaitu agar

anak tidak putus sekolah, mendapatkan pendidikan yang layak baik secara

formal maupun secara keagamaan, mendapatkan kasih sayang orang tua

yang mestinya mereka dapatkan.

2. Strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam dakwah di yayasan

Az-Zahra (Rumah Kita),yaitu dengan memberi nama (Rumah Kita) pada

Yayasan supaya santri leluasa dan tidak canggung dalam melakukan

segala kegiatan di yayasan karena sudah seperti rumah

sendiri,memberikan pendidikan formal mampun non formal yang layak

kepada santri, memberikan fasilitas les kepada santri supaya dapat

menunjang pembelajaran formalnya saat disekolah, yayasan menyediakan

alat peraga tentang kegiatan keagamaan, laboratorium komputer sebagai

sarana belajar santri di era milenial, santri melakukan praktek terghadap

ilmu yang sudah diperolehnya.mengenali sikap dan sifat setiap santri

dengan sering komunikasi serta interaksi antar santri karena dengan hal

tersebut memudahkan pengasuh, pengurus, mampun sesama santri

membuat rasa nyaman kepada santri sehingga dalam setiap kegiatan santri

dapat belajar mandiri dengan menelaah apa yang sudah ia terima. Adanya

68

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


69

jadwal rekreasi atau tour agar santri tidak merasa jenuh dengan kegiatan

belajar yang tiap hari dilakukan, apalagi seusia santri di yayasan sangat

membutuhkan liburan dan bermain. Hal tersebut dilakukan suapaya santri

dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam jangka waktu yang

panjang.

3. Faktor pendukung dan penghambat Yayasan Az-Zahra (Rumah

Kita)dalam mencapai tujuan dakwah

Adapun faktor pendukung Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) dalam

mencapai tujuan dakwah diantaranya adanya aturan yang telah ditetapkan,

metode, strategi, media dan sarana agar mempermudah penyampaian

dakwah kepada santri.

Faktor penghambat Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) dalam

mencapai tujuan dakwah diantaranya adanya kepribadian serta latar

belakang santri yang berbeda, penyampaiandakwah yang kurang

dimengerti, penggunaan waktu yang kurang kondusif dan adanya santri

yang nakal di yayasan Az-Zahra (Rumah Kita).

B. Saran

1. Hambatan yang terjadi untuk menyampaikan dakwah di yayasan Az-Zahra

(Rumah Kita) sebaiknya dijadikan pertimbangan untuk melanjutkan pada

generasi berikutnya.

2. Untuk melatih kemandirian santri sebaiknya ada pembelajaran tentang

enterpreneur, seni, dan keterampilan supaya lebih mengetahui bagaimana

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


70

kehidupan yang sebenarnya setelah keluar dari yayasan, serta mengetahui

bakat para santri yang selama ini belum tersalurkan.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


71

DAFTAR PUSTAKA

Albi Anggito & Johan Setiawan, Metodologi penelitian Kualitatif, (Suka Bumi,
CV Jejak, 2018)

Ali Mahdi, Aplikasi Manajemen Dakwah Dalam Meningkatkan Efektivitas


Kegiatan Dakwah Di Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah Polaman Mijen
Semarang Tahun 2004/2005 (Skripsi IAIN Walisongo Semarang, 2008).

Al-Quran 3:104

Anwar Borhima, Kedudukan Yayasan di Indonesia (Jakarta: Prenada Media,2010)

Arie Kusuma, Yayasan dalam Teori, Praktik, (Yogyakarta: Gava Media, 2012)

Arsyad, Kepemimpinan dalam Manajemen, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016)

Effendy, Pengelolaan Manajemen, (Jakarta: Pustaka, 2017)

Eni Nur Rita, Manajemen Panti Sosial Sebagai Sarana Dakwah Membina Remaja
Putus Sekolah(Skripsi UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, 2016).

Fahrul Ramadan “Pengertian Dan Organ Dalam Yayasan” dalam


http://lawyer.fahrul.com/2015/10/pengertian-dan-organ-dalam-yayasan/

George Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015)

Gunawan Wijaya, Yayasan di Indonesia Sesuatu Panduan Komprehensif (Jakarta:


PT. Alex Media Komputindo, 2002)

Hasibuan, Pengelolaan, (Yogyakarta: Deepublish, 2018)

https://islam.nu.or.id/post/read/12815/kewajiban-berdakwah-bagi-setiap-muslim

Imam Ahmad Hambali, Pengasuh Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), wawancara,


Jember 15 Juli 2020

Imron Fauzi, Pengurus Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), wawancara, Jember 24


Juli 2020

Irham fahmi, Manajemen Trategi : Teori dan strategi, (Jakarta , Alfabeta, 2013)

Ishomuddin, Pengantar Sosiologi Agama (Jakarta: PT Ghalia Indonesia-UMM


Press,200)

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan


Kualitatif) (Jakarta : Gaung Persada Press, 2009),

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


72

Kholiq, Manajemen Sumber Daya ManusIa, (Malang: Indo Per, 2019),

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif , (Bandung: Remaja Rosdakarya


offset, 1998

Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara,


1995)

Muhammad Idris, Strategi Dakwah Yayasan Komunitas Sahabat Mata Dalam


Pengembangan Potensi Diri Kaum Tunanetra Di Mijen Kota Semarang
(Skripsi UIN Walisongo Semarang, 2015).

Munir, Strategi dan pendekatan Pengelolaan, (Bandung: Gema Pustaka, 2017)

Observasi, Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) Kabupaten Jember, 15 Juli 2020

Observasi, Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) Kabupaten Jember, 15 Juli 2020

Rachmat, Manajemen Strategik,( Bandung : CV Pustaka Setia, 2014)

Retina Sri Sedjati, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Deepublish, 2015)

Retnoningsih, Strategi Pengelolaan, (Bandung: Yuma Pustaka, 2016)

Siddiq Pramono, Pengurus Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), wawancara, Jember


30 Juli 2020

Sofyan Hadi, 2012. Ilmu Dakwah Dari Konsep Paradigma Hingga Metodologi
(Jember :Centre for Society Studies)

Sugiyono, Metode Penelitiaan: Kualitatif, Kuantitatif, . (Bandung: Alfabeta,


2015)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:


Rieneka Cipta, 1991)

Undang-Undang RI Nomor 16,

Wahyono, Sujud. Kedudukan Yayasan di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika,


2016),

Yuni, Santri Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita), wawancara, Jember 2


Agustus2020

Zulfi Mubaraq, 2010.Sosiologi Agama (Malang: UIN-Maliki Press)

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Ridlwan Hidayatullah
NIM : D20164006
Fakultas : Dakwah
Program Studi : Manajemen Dakwah
Institut : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember
Alamat : Dusun Pasaran Rt.012 Rw.003 Desa Pejaten
Kec. Bondowoso Kab. Bondowoso
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul “Strategi
Pengelolaan Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) Griya Mangli Indah Jember
Dalam Mencapai Tujuan Dakwah”adalah hasil penelitian/karya saya sendiri,
kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Apabila terdapat kesalahan
di dalamnya, maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jember, 23Desember 2020

RIDLWAN HIDAYATULLAH
NIM : D20164006

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


PEDOMAN PENELITIAN

1. Pertanyaan kepada pengasuh


a. Apa tujuanyang ingin dicapai Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) dalam
berdakwah ?
b. Strategi apa yangdilakukan untuk mencapai tujuan dalam berdakwah di
Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) ?
c. Faktor apa yang mendukung dalam mengimplementasikan dakwah
kepada santri ?
d. Faktor apa yang menghambat dalam mengimplementasikan dakwah
kepada santri ?
2. Pertanyaan kepada pengurus
a. Apa tujuanyang ingin dicapai Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) dalam
berdakwah ?
b. Strategi apa yangdilakukan untuk mencapai tujuan dalam berdakwah
di Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) ?
c. Faktor apa yang mendukung dalam mengimplementasikan dakwah
kepada santri ?
d. Faktor apa yang menghambat dalam mengimplementasikan dakwah
kepada santri ?
3. Pertanyaan kepada santri
a. Apa yang dirasakan ketika belajar di Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)?
b. Perubahan apayang terjadi pada diri sendiri?
c. Ketika pengasuh berdakwah, faktor pendukung apa saja yang
disarankan santri?
d. Ketika pengasuh berdakwah, faktor penghambat apa saja yang sering
dirasakan?

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BIODATA PENULIS
DATA DIRI
Nama Lengkap : Ridlwan Hidayatullah
NIM : D20164006
Fakultas : Dakwah
Jenis Kelamin : Pria
Tempat, Tanggal Lahir : Bondowoso, 23 November 1997
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kopral Moerin, Desa Pejaten RT. 12 RW. 03,
Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso.
Riwayat Pendidikan:
1. Pendidikan Formal
 TK ABA Aisyah Bustanul Atfal : Lulus Tahun 2004
 SDN Kademangan 01 Bondowoso : Lulus Tahun 2010
 SMPN 02 Bondowoso : Lulus Tahun 2013
 MAN Bondowoso : Lulus Tahun 2016
 Perguruan Tinggi : IAIN Jember

Demikian daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan benar, semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


MATRIK PENELITIAN
SUB METODE FOKUS
JUDUL VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA
VARIABEL PENELITIAN PENELITIAN
Strategi 1. Strategi 1. Tujuan yang 1. Menjadikan santri 1. Pengasuh 1. Pendekatan 1. Apatujuan yang
pengelolaan Pengelola ingin yang kaffah dan yayasan penelitian ingin dicapai
Yayasan an dicapai oleh muttaqin 2. Pengurus kualitatif oleh Yayasan
Az-Zahra Yayasan Yayasan 2. Kekompakan yayasan 2. JenispenelitianF Az- Zahra
(Rumah 2. Bentuk Az- Zahra internal antar 3. Santri/anak ield Research (Rumah Kita)?
Kita) Griya Kegiatan (Rumah pengasuh dan asuh (Penelitian 2. Bagaimana
Mangli Santri Kita) pengurus Yayasan Lapangan) Strategi Yayasan
Indah 2. Strategi 3. Memberikan 3. Metodepenelitia Az-Zahra
Jember Yayasan fasilitas pendidikan n: (Rumah Kita)
Dalam Az-Zahra formal dan a. Observasi dalam mencapai
Mencapai (Rumah nonformal kepada b. Wawancara tujuan dakwah?
Tujuan Kita) dalam santri c. Dokumentas 3. Apa Faktor
Dakwah mencapai 4. Melakukan i pendukung dan
tujuan kegiatan praktek 4. Validitas data : penghambat
dakwah dan rutinan Triangulasisum Yayasan Az-
3. Faktor 5. Jadwal belajar dan ber Zahra (Rumah
pendukung liburan untuk 5. Tehnik Analisis Kita) dalam
dan santri Data: Deskriptif mencapai tujuan
penghambat 6. Kerjasama Kualitatif dakwah?
Yayasan lingkungan sekitar
Az-Zahra 7. Pemasukan materi
(Rumah dari para donatur
Kita) dalam 8. Pemanfaatan
mencapai fasilitas Yayasan
tujuan 9. Pendidikan
dakwah karakter santri

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


PEDOMAN PENELITIAN

1. Pertanyaan kepada pengasuh


a. Apa tujuanyang ingin dicapai Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) dalam
berdakwah ?
b. Strategi apa yangdilakukan untuk mencapai tujuan dalam berdakwah di
Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) ?
c. Faktor apa yang mendukung dalam mengimplementasikan dakwah
kepada santri ?
d. Faktor apa yang menghambat dalam mengimplementasikan dakwah
kepada santri ?
2. Pertanyaan kepada pengurus
a. Apa tujuanyang ingin dicapai Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) dalam
berdakwah ?
b. Strategi apa yangdilakukan untuk mencapai tujuan dalam berdakwah
di Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita) ?
c. Faktor apa yang mendukung dalam mengimplementasikan dakwah
kepada santri ?
d. Faktor apa yang menghambat dalam mengimplementasikan dakwah
kepada santri ?
3. Pertanyaan kepada santri
a. Apa yang dirasakan ketika belajar di Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)?
b. Perubahan apayang terjadi pada diri sendiri?
c. Ketika pengasuh berdakwah, faktor pendukung apa saja yang
disarankan santri?
d. Ketika pengasuh berdakwah, faktor penghambat apa saja yang sering
dirasakan?

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


BIODATA PENULIS
DATA DIRI
Nama Lengkap : Ridlwan Hidayatullah
NIM : D20164006
Fakultas : Dakwah
Jenis Kelamin : Pria
Tempat, Tanggal Lahir : Bondowoso, 23 November 1997
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kopral Moerin, Desa Pejaten RT. 12 RW. 03,
Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso.
Riwayat Pendidikan:
1. Pendidikan Formal
 TK ABA Aisyah Bustanul Atfal : Lulus Tahun 2004
 SDN Kademangan 01 Bondowoso : Lulus Tahun 2010
 SMPN 02 Bondowoso : Lulus Tahun 2013
 MAN Bondowoso : Lulus Tahun 2016
 Perguruan Tinggi : IAIN Jember

Demikian daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan benar, semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


DOKUMENTASI

Bersama bapak Imam Ahmad Hambali


Pengasuh Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)

Ruang Tamu Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id


Santri Yayasan Az-Zahra (Rumah Kita)

digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id — digilib.iain-jember.ac.id

Anda mungkin juga menyukai