Anda di halaman 1dari 19

LAMPIRAN

KEBIJAKAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM PKU


MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA
NOMOR : 02/01/KEB/XI/2018
TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN RUANG
RAWAT INAP KEBIDANAN RUMAH SAKIT ISLAM PKU
MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA
LAMPIRAN I
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RUANG RAWAT INAP KEBIDANAN
RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMAMMADIYAH MALUKU UTARA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki
peran penting dan strategis dalam upaya mempercepat derajat kesehatan
masyarakat Indonesia. Pemerintah sudah berupaya terus-menerus untuk
meningkatkan mutu pelayanan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Peran tersebut semakin dituntut akibat adanya perubahan epidemiologik penyakit,
struktur organisasi, perkembangan IPTEK, perubahan sosio ekonomi masyarakat
dan pelayanan yang lebih efektif, ramah dan sanggup memenuhi kebutuhan
mereka.
Kepuasan pasien merupakan fungsi dari penilaian pasien terhadap
pelayanan kesehatan rumah sakit dengan harapan sebelum pasien menerima
pelayanan kesehatan pasien akan merasa puas jika kualitas pelayanan rumah sakit
lebih tinggi atau setidaknya sama dengan yang diharapkan pasien. Menelaah
masalah kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit tidaklah mudah karena disatu
sisi mempunyai tanggung jawab sosial dengan memberikan pelayanan kesehatan
secara manusiawi, tetapi di sisi lain juga harus memperhatikan prinsip-prinsip
ekonomi menyangkut penyelenggaraan rumah sakit yang memerlukan biaya
investasi, operasional dan pemeliharaan yang begitu besar. Menurut Azwar (1996)
kualitas pelayanan rumah sakit dinilai baik apabila pelayanan kesehatan yang
diberikan dapat memberikan kepuasan pada diri setiap pasien yang menjadi
sasaran pelayanan kesehatan tersebut.
Rumah sakit Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara sebagai salah satu
penyelenggara pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian, serta usaha lain di
bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa
berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Agar tujuan tersebut dapat
terlaksana, rumah sakit perlu didukung
Pelayanan rawat inap merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan di
rumah sakit dan berperan penting dalam menentukan citra rumah sakit

1
B. TUJUAN
Pedoman pengorganisasian Ruang Rawat Inap dibuat dengan tujuan untuk
memberikan arah dalam pengelolaan ruang rawat inap untuk mewujudkan
pelayanan pasien yang aman dan nyaman sehingga mensuport program
keselamatan pasien (patient safety).

C. RUANG RINGKUP
Pedoman pengorganisasian Ruang Rawat Inap meliputi:
a. Organisasi dan uraian tugas.
b. Tata hubungan kerja
c. Pola ketenagaan dan kualifikasi personil
d. Orientasi pegawai.
e. Pertemuan / rapat

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RSI PKU MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

RumahSakit Islam (RSI) PKU Muhammadiyah Maluku Utara terletak di kecamatan


kota Ternate Utara sebagai bagian integral dari system pelayanan kesehatan milik swasta di
Provinsi Maluku Utara adalah merupakan Amal Usaha Kesehatan Muhammadiyah sejak 12
Juni tahun 2011 yang tertuang dalam surat nomor : 002/YIB/6/2011 tentang surat
persetujuan Penyerahan Rumah Sakit Islam, Aset dan karyawan RSI.

Cikal bakal Rumah Sakit ini pada awalnya dikelola oleh Yayasan Siti Masita yang
berperan dalam pembebasan lahan dan pembangunan fondasi. Kemudian pembangunan
dilanjutkan oleh pendidikan Tinggi Dakwah Islam (PTDI) hingga Rumah Sakit ini difungsikan
pada tahun 1973.

Awal mula dioperasikannya rumah sakit ini dijalankan oleh 4 (empat) orang bidan
dan 1 orang dokter umum yang merupakan tenaga part time yang diperbantukan dari RSU
Ternate, RS TNI, dan RSU Labuha. Sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan
pembangunan kesehatan dibarengi perkembangan pembangunan daerah yang parallel
dengan kebijakan pemerintah dibidang kesehatan, dimana telah banyak dihasilkan dokter
ahli dan dokter umum, maka pada tahun 1984 Rumah Sakit Bersalin mulai dilengkapi
dengan Dokter Ahli Kandungan dan beberapa dokter umum serta tenaga paramedis
lainnya.

Pada tahun 1994 dibantu oleh 1 (satu) tenaga Dokter Anak. Hingga pada April 2002
Rumah Bersalin/Klinik Bersalin ini resmi menjadi Rumah Sakit Bersalin Bina Warga. Pesatnya
dinamika pembangunan yang terjadi di daerah ini berimplikasi pada pertumbuhan
penduduk yang secara tidak langsung terjadi peningkatan dibidang kesehatan. Berdasarkan
hal tersebut maka keberadaan Rumah Sakit Bersalin Bina Warga sangat perlu untuk
ditingkatkan statusnya menjadi Rumah Sakit Umum. Kebijakan perubahan ini sangat sejalan
dengan kebijakan pemerintah bahwa peningkatan kesehatan bukan hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah semata tetapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat
dan swasta. Maka pada tanggal 15 Februari 2006 Rumah Sakit Bersalin Bina Warga resmi
dirubah statusnya menjadi Rumah Sakit Umum Islam yang diresmikan oleh Gubernur
Propinsi Maluku Utara pada saat itu, hingga akhirnya terjadi pengalihan kepemilikan rumah
sakit Bina Warga dari Yayasan Islam Bina Warga kepada Universitas Muhammadiyah
Maluku Utara pada tahun 2010. Hal ini ditandai pula dengan perubahan nama menjadi
Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara.

3
BAB III

VISI, MISI, MOTO DAN TUJUAN RS ISLAM PKU MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

A. Visi
“Menciptakan Sarana Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Di Maluku Utara
Yang Islami dengan Kualitas Yang Terpercaya”

B. Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai kaidah islam dan bermutu serta
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
2. Berperan aktif membantu pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam
bidang pelayanan kesehatan.
3. Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang terentrigasi,efektif, efisien, dan
akuntabel, sehingga terwujud pertumbuhan finansial serta manajemen yang
handal.

C. Motto
“Melayani setulus HATI (Handal, Amanah, Tekad dan Iman)”

D. Tujuan
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kota Ternate
khususnya dan Provinsi Maluku Utara pada umumnya, melalui
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan kaidah Islam yang berkualitas
serta terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
2. Mewujudkan Organisasi Rumah Sakit dengan Tata Kelola yang terintegrasi,
efektif, efisien dan akuntabel, sehingga terwujud pertumbuhan finansial serta
manajemen yang handal

4
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Tim PMKP Komite Medik


BPH

Tim PPI Direktur Komite Keperawatan

Tim K3 Komite Nakes Lainnya

Ka. Bidang Ka. Bidang Ka. Bidang


Pelayanan Pelayanan Administrasi
Medis Non Medis & Umum

Satpam
Ka.Sub Ka. Sub Keuangan Perencanaan Kepegawaian Pengaduan
Penunjang Medis Keperawatan & &
Laundry
Sarana Informasi
Prasarana
CS
Farmasi Keperawatan
Gizi
Laboratorium Kebidanan
CSSD & OK
RM SMF
Admisi

5
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS RUANG RAWAT INAP KEBIDANAN

A. STRUKTUR ORGANISASI

SUPERVISOR

1. Koordinator Shift Pagi (Jika


hari libur)
2. Koordinator Shift Sore
3. Koordinator Shift Malam

Bidan Penanggung Jawab Pasien ( Bidan Penanggung Jawab Pasien (


BPJP ) BPJP )

1. Bidan Pelaksana 1. Bidan Pelaksana


2. Bidan Pelaksana 2. Bidan Pelaksana
3. Bidan Pelaksana 3. Bidan Pelaksana
4. Bidan Pelaksana 4. Bidan Pelaksana

B. URAIAN JABATAN
Supervisor Ruang Rawat
1. Nama Jabatan        : Supervisor Ruang Bidanan
2. Atasan Langsung     : Manajer Pelayanan Medik
3. Pengertian               : 
Seorang tenaga keBidanan yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keBidanan di ruang rawat.
4. Persyaratan Jabatan :    
a. Minimal D3 Kebidanan dengan pengalaman kerja minimal 4 tahun
b. Telah mengikuti Pelatihan Manajemen Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien.
c. Mampu melakukan koordinasi baik secara vertical maupun horizontal.
d. Taat beribadah dan loyal pada persyarikatan Muhammadiyah.
e. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi
dan  profesionalisme
f. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya
g. Sehat jasmani dan rohani
5. Wewenang:
a. Meminta informasi kepada atasan
b. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
c. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keBidanan,
peralatan dan mutu asuhan di ruang rawat inap.

6
d. Menanda tangani surat & dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang
Supervisor Ruangan
e. Menghadiri rapat berkala atau insidentil dengan bidang atau bagian terkait
untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keBidanan dan pelayanan rumah
sakit lainnya.
6. Uraian Tugas :
TUGAS POKOK
Melaksanakan fungsi perencanaan
a. Menyusun program kerja tahunan di wilayah tanggung jawabnya.
b. Menyusun rencana kebutuhan SDM Bidan dan tenaga lain meliputi jumlah
dan kualifikasinya
c. Menyusun dan mengusulkan kebutuhan pengembangan SDM Bidan dan
tenaga lain.
d. Menyusun kebutuhan alat-alat keBidanan meliputi jumlah dan jenisnya.
e. Menyusun usulan perbaikan dan pemeliharaan alat medik & kebidanan
serta sarana dan prasarana di ruang kebidanan.
Melaksanakan fungsi penggerakan & pelaksanaan meliputi
a. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan asuhan kebidanan di ruang
rawat dengan unit/bagian yang terkait dalam pelayanan di ruang rawat.
b. Menyusun dan mengatur jadwal dinas tenaga Bidanan dan tenaga lain
meliputi petugas dinas, petugas libur, petugas on call atau petugas
pengganti dan jadwal cuti.
c. Melaksanakan program orientasi bagi pegawai baru/ peserta didik/ peserta
pelatihan.
d. Mengatur pelaksanaan program bimbingan bagi peserta didik/ peserta
pelatihan
e. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana Bidanan dan tenaga
lain yang berada di wilayah tanggung jawabnya
f. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
menurut kegawatan, infeksi dan non infeksi untuk memudahkan
pembinaan asuhan kebidanan.
g. Mengatur dan mengkoordinasikan penyediaan, penggunaan, penyimpanan
dan pemeliharaan alat-alat kebidanan, alat medik, obat dan bahan yang
diperlukan agar selalu dalam kondisi siap pakai.
h. Memelihara kebersihan dan ketertiban ruang Bidanan melalui koordinasi
dengan petugas terkait.
i. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruangan.
j. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan
berdasarkan macam dan jenis makanan pasien.
k. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan dalam kepatuhan terhadap SPO,
standar pelayanan kebidanan.

7
l. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu pelayanan
keBidanan dan patient safety.
m. Mengatur pelaksanaan operan dinas jaga
Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi
a. Melakukan supervisi pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi: pencatatan
asuhan keBidanan, kepatuhan terhadap standar profesi, kehadiran
pegawai dan meneliti kebenaran absensi uang makan.
b. Melaksanakan penilaian kinerja pegawai
c. Melakukan pembinaan etik profesi dan membuat laporan bila ada pegawai
yang bermasalah
d. Mengawasi pelaksanaan pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keBidanan
Melaksanakan fungsi administrasi
a. Menyusun laporan mutu asuhan keBidanan
b. Menyusun laporan kegiatan pelayanan di ruang rawat.
c. Menyusun laporan pertanggung jawaban inventaris dan bahan habis pakai
d. Menyusun laporan patient safety

TUGAS TAMBAHAN
Melakanakan Tugas dan tanggung jawab sebagai Case Manajer
a. Melakukan skrining pasien yang membutuhkan manajemen pelayanan
pasien.
b. Melakukan asesmen utilitas dengan mengumpulkan berbagai informasi
klinis, psiko-sosial, sosio-ekonomis, maupun sistem pembayaran yang
dimiliki pasien
c. Menyusun rencana manajemen pelayanan pasien tersebut, berkolaborasi
dengan DPJP serta para anggota tim klinis lainnya.
d. Melakukan fasilitasi yang mencakup interaksi antara Manajer Pelayanan
Pasien dan DPJP serta para anggota tim klinis lainnya, dan berbagai unit
pelayanan terkait.
e. Memfasilitasi dan memberikan advokasi agar pasien memperoleh
pelayanan yang optimal sesuai dengan sistem pembiayaan dan
kemampuan finansial dengan berkonsultasi dengan DPJP, memperoleh
edukasi yang adekuat, termasuk rencana pemulangan yang
memperhatikan kontinuitas pelayanan dan yang aman.
f. Melakukan monitoring dan evaluasi proses-proses pelayanan dan asuhan
pasien
Melaksanakan Tugas Klinik KeBidanan

8
Penanggung Jawab Shift
1. Nama Jabatan        : Penanggung Jawab Shift
2. Atasan Langsung     : Supervisor Ruang Bidanan
3. Pengertian               : 
Seorang tenaga keBidanan yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keBidanan di dalam shift
jaganya yang diatur dengan jadwal.
4. Persyaratan Jabatan :    
a. Pendidikan formal Minimal D 3 KeBidanan.
b. Bersertifikat APN atau keahlian klinis yang berhubungan keBidanan
c. Berkemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan dan berkomunikasi
dengan orang lain.
d. Sehat jasmani, rohani dan sosial.
5. Wewenang :
a. Memberi informasi, masukan dan laporan kepada Supervisor / Kepala
Ruang
b. Memberi petunjuk dan pengarahan kepada Bidan pelaksana
c. Mengkoordinasikan, mengendalikan dan memantau kegiatan pelayanan
keBidanan diruang.
d. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan.
6. Uraian Tugas :
a. Melaksanakan tugas sesuai dengan jadwal yang telah dibuat
b. Menentukan pembagian tugas kepada Bidan dalam satu shift
c. Memimpin timbang terima pasien saat pergantian shiff
d. Memberikan orientasi pasien baru
e. Memelihara suasana kerja yang baik antar petugas, pasien dan keluarga
f. Menginformasikan setiap masalah terkait dengan pelayanan kepada
Bidan supervisi dan kepala ruang
g. Ikut dalam program pengendalian mutu keBidanan
h. Mengendalikan kebersihan ruangan dan lingkungan
i. Mengendalikan INOS dalam melakukan tindakan
j. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang keBidanan
melalui pertemuan ilmiah maupun peningkatan pendidikan
berkelanjutan
k. Mengatasi masalah terkait dengan pelayanan keBidanan yang terjadi di
ruangan koordinasi dengan Supervisi KeBidanan dan Kepala ruang
l. Memberikan bimbingan mahasiswa praktek
m. Memonitor pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatan
Asuhan KeBidanan
n. Memberikan asuhan keBidanan

9
Bidan Penanggung Jawab Pasien
1. Nama Jabatan        : Bidan Penanggung Jawab Pasien
2. Atasan Langsung     : Supervisor Ruang Bidanan
3. Pengertian               : 
Adalah seorang Bidan yang diberi tanggung jawab untuk mengelola pasien
dari masuk hingga keluar rumah sakit yang menjadi tanggungjwabnya
4. Persyaratan Jabatan :    
a. Minimal D3 Kebidanan.
b. Berkemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan dan berkomunikasi
dengan orang lain.
c. Sehat jasmani, rohani dan sosial.
5. Wewenang :
a. Meminta informasi dan petunjuk atasan.
b. Mengatur, mengarahkan dan membimbing semua tenaga keparawatan
yang menjadi tanggungjawabnya.
c. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan / asuhan keBidanan yang prima.
d. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan / asuhan keBidanan
(Catatan keBidanan)
6. Uraian Tugas :
a. Melakukan timbang terima
b. Menerima pasien baru dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif.
c. Membuat tujuan dan rencana keBidanan.
d. Memvalidasi, melengkapi pengkajian, tujuan dan rencana keBidanan
yang disusun oleh Bidan pelaksana
e. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek.
f. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan
baik oleh Bidan maupun oleh disiplin ilmu lain.
g. Membuat jadwal perjanjian klinik.
h. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keBidanan.
i. Menyusun discharge planning
j. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
k. Melaksanakan ronde keBidanan bersama dengan kepala ruangan dan
Bidan associate.
l. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan.
m. Melaksanakan tugas tugas Bidan pelaksana bila diperlukan

Bidan Pelaksana
1. Nama Jabatan        : Bidan Pelaksana
2. Atasan Langsung     : Supervisor Ruang Bidanan
3. Pengertian            : 

10
Adalah seorang Bidan yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan
asuhan keBidanan pada pasien yang menjadi tanggungjwabnya
4. Persyaratan Jabatan :    
a. Minimal pendidikan D-III KeBidanan
b. Memiliki sertifikat APN
c. Taat beribadah dan loyal pada persyarikatan Muhammadiyah
d. Sehat Jasmani dan Rohani
5. Wewenang :
a. Melakukan pengkajian KeBidanan secara holistic
b. Menetapkan diagnosis KeBidanan
c. Merencanakan tindakan KeBidanan
d. Melaksanakan tindakan KeBidanan
e. Mengevaluasi hasil tindakan Kebidanan
f. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan
Kompetensi
g. Memberikan konsultasi KeBidanan dan berkolaborasi dengan dokter
h. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling sesuai dengan
kompetntensi
i. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada Klien sesuai dengan
Resep tenaga medis.
6. Uraian Tugas :
Melaksanakan Pengkajian Pasien
a. Melakukan pengkajian atau melengkapi data yang diperlukan.
b. Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya.
c. Mengevaluasi faktor risiko.
d. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital.
e. Mendapatkan riwayat keBidanan dan medis dari pasien dan keluarga
f. Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien.
g. Melengkapi formulir admisi/pengkajian.
Mengidentifikasi masalah keBidanan pasien
a. Mengidentifikasi data fokus.
b. Menentukan masalah/diagnosa keBidanan pasien.
Merencanakan asuhan kebidanan pasien
a. Merencanakan asuhan jangka pendek.
b. Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keBidanan mandiri
c. Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keBidanan kolaborasi
d. Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan.
Membantu aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
a. Menentukan status aktifitas sehari-hari (Activity Daily Living/ADL) pasien.

11
b. Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene.
c. Memfasilitasi pasien ambulasi.
d. Memfasilitasi pasien makan.
e. Memfasilitasi pasien berpakaian (dressing).
f. Memfasilitasi pasien eliminasi.
Melaksanakan intervensi spesifik keBidanan dan terapi sesuai kondisi pasien.
a. Melaksanakan intervensi spesifik keBidanan secara mandiri PK I
b. Melaksanakan intervensi spesifik keBidanan secara kolaborasi PK
Melaksanakan evaluasi asuhan keBidanan
a. Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan.
b. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keBidanan mandiri.
c. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keBidanan kolaborasi.
d. Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keBidanan..
e. Merevisi rencana asuhan keBidanan.
f. Mendokumentasikan seluruh proses asuhan keBidanan pasien

12
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA

Hubungan kerja Ruang Rawat Inap dengan Unit Kerja lain di lingkungan RSI
Muhammadiyah Maluku Utara. Sebagaimana terlihat dalam gambar berikut:

Bidang Pelayanan Medik

Bagian
Bagian SDI
administrasi
perkantoran
RUANG
I RAWAT Bidang Pelayanan
INAP KeBidanan
Unit Rekam Medik

Unit Elektro
Medik

Bidang / Bagian / Unit Kerja Bentuk Hubungan Kerja


Bidang Pelayanan KeBidanan Berkoordinasi dalam hal penempatan, mutasi,
pembinaan staf keBidanan yang melaksanakan tugas
asuhan keBidanan diunit kerja .
Bidang Pelayanan Medik Berkordinasi dalam hal pengawasan staf medis.
Bagian SDI Berkordinasi dalam hal penilaian, pembinaaan, dan
kegiatan pengembangan staf keBidanan.
Bagian administrasi perkantoran Berkoordinasi dalam hal pelaksaan rapat, surat
menyurat.
Unit Rekam Medik Berkoordinasi dalam hal penyedian data layanan
Unit elektro medik Berkoordinasi dalam hal perencanaan, pemeliharaan,
perbaikan, penggantian peralatan.

13
BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. STANDARISASI KETENAGAAN.
Kebutuhan tenaga kebidanan dihitung dengan menggunakan pola/rumus dari buku
standart tenaga kebidanan yang dikeluarkan oleh Direktorat Pelayanan Kebidanan
Direktorat Pelayanan medik Departemen Kesehatan RI tahun 2002.

Perhitungan Bidan Jaga

Jumlah Jam Bidanan


Rumus
Jam kerja efektif

Faktor Koreksi
Jumlah hari minggu + cuti + hari besar (1 tahun)
Rumus= X Jml Bidan jaga
Jumlah hari kerja efektif setahun

Non nursing job

Rumus = (Jumlah Bidan jaga + loss day) x 25%


Jumlah Bidan yang dibutuhkan = ( jumlah Bidan jaga + Jumlah Bidan untuk Faktor
koreksi + Jumlah nursing non job )
Dengan menggunakan metode penghitungan tenaga keBidanan tersebut Ruang
Kebidanan yang mempunyai 13 tempat tidur dengan rata – rata tingkat hunian 80 %
dan rata – rata jumlah jam Bidanan pasien 3,5 jam setiap hari didapatkan kebutuhan
Bidan sebagai berikut:
Bidan Jaga
56.4
= 8.3
7

Faktor Koreksi (loss day)


85
x 8,3 = 2
365

Bidan non job


12 x 25% = 3.012

Jadi kebutuhan Bidan ruang rawat inap kebidanan sebanyak 15 Bidan (tidak termasuk
supervisor)
Kebutuhan bidan Kamar bersalin
Kebutuhan standar minimal adalah : 2 bidan
Jadi kebutuhan bidan dengan standar minimal 8 bidan
B. KONDISI KETENAGAAN
Jumlah
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Tenaga
Supervisor Ruang Minial D3 Kebidanan Manajemen Mutu 1
Pelatihan APN

14
MU
Bidan Penanggung Minimal D3 APN, MUi 1
Jawab Pasien (BPJP) / Kebidanan
Koordiator Shift
Bidan Pelaksana Minimal D3 APN, MU 8
Kebidanan

15
BAB VIII
KEGIATAN ORIENTASI

A. KEGIATAN ORIENTASI RUMAH SAKIT


NO WAKTU ACARA PEMATERI
Tahap I Hari I
1 08.00 – 08.30 Pembukaan Manjer SDI
2 08.30 – 09.30 Struktur, visi misi dan Direktur
profil RS
3 09.30 – 10.30 Ideologi Muhammadiyah Dir SDI, Diklit dan Dakwah
4 10.30 – 10.40 Break -
5 10.40 – 11.40 Pelayanan yang Dir. Pelayanan Medik atau
berorientasi pelanggan yang ditugasi
6 11.40 – 12.30 Istirahat dan Sholat -
7 12.30 – 14.00 Komunikasi Manajer SDI atau yang
ditugasi
Tahap I Hari II
1 08.00 – 08.50 Budaya Kerja di RSI PKU Dir SDI, Diklit dan Dakwah
Muh. atau yang ditugasi
2 08.50 – 09.50 Pencegahan dan Ketua PPI RS atau yang
Pengendalian Infeksi ditugasi
Nosokomial RS
3 10.00 – 10.10 Break
3 10.10 – 10.30 Mars PKU Spv. Bina Pegawai atau yang
ditugasi
4 10.30 – 11.30 KPRS Ketua KPRS atau yang ditugasi
5 11.30 – 11.50 Kesehatan dan Ketua K3 atau yang ditugasi
Keselamatan Kerja
6 11.50 – 12.30 Istirahat Sholat -
7 12.30 – 13.30 Peraturan Kepegawaian Spv. Kepegawaian atau yang
ditugasi
8 13.30 – 14.00 Keliling dan verifikasi Kepegawaian atau yang
handkey ditugasi
Tahap II, Hari III - selesai
07.00 - selesai - Job deskripsi Manajer KeBidanan dan
- Penilaian kinerja supervisor unit kerja terkait.
tenaga keBidanan
- Prosedur pelayanan
B. ORIENTASI RUANGAN
1. Orientasi ruangan meliputi:
a) Minggu I-II: Kamar Bersalin
- Orientasi alat: Dekontaminasi alat, Jenis-Jenis Alat, pemrosesan alat
- Orientasi fungsi alat
- Ruangan ,fasilitas dan alat habis pakai
- Standar prosedur yang berlaku di Unit kerja
- Uraian tugas dan wewenang
- Kegiatan mutu dan keselamatan pasien di Unit kerja
- Pengaturan Jadwal Dinas
- Orientasi obat : Obat Emergensi, program pemberian terapi
b) Minggu III-IV: Bangsal Nifas
- Ruangan ,fasilitas dan alat habis pakai
- Standar prosedur yang berlaku di Unit kerja

16
- Uraian tugas dan wewenang
- Kegiatan mutu dan keselamatan pasien di Unit kerja
- Pengaturan Jadwal Dinas

17
BAB IX
PERTEMUAN / RAPAT

Rapat berkala terdiri dari :


1.Rapat Rutin
2.Rapat Insidentil

Rapat Rutin diselenggarakan pada :


Waktu : Setiap Jum’at setiap bulan
Jam : 10.00 - selesai
Tempat : Ruang Rapat Unit Kerja
Peserta : Kepala Bagian, Kepala Urusan, Supervisor, Pelaksana
yang tidak bertugas.
Materi : Evaluasi kinerja mutu
Masalah dan pemecahannya
Rekomendasi

Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas segera.

18
BAB X
PELAPORAN

Pelaporan merupakan bagian penting dari sebuah evaluasi atau kontrol dalam organisasi.
Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai atau besarnya keberhasilan atau
kesuksesan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya
1. Laporan Harian.
a. Laporan shift jaga.
b. Laporan surveylance.
c. Laporan Supervisor sebagai Case Manager.
2. Laporan bulanan
a. BOR
b. LOS
c. TOI
d. NDR
e. GDR
f. Indikator mutu & insiden keselamatan pasien

g. Laporan kegiatan PONEK


3. Laporan tahunan
Laporan tahunan merupakan rekapitulasi dari laporan bulanan.
4. Laporan Insidentil.
Laporan insiden keselamatan pasien

Direktur,

dr. Pawa Juliati Rachmi AR. M. Kes.

19

Anda mungkin juga menyukai