Anda di halaman 1dari 43

IMUNISASI BCG

No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman : 1/1
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001
A. Pengertian Suatu upaya pemberian vaksin BCG untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap penyakit melalui suntikan ke dalam
jaringan kulit pada bayi usia 0-2 bulan yang dilakukan
pada lengan kanan secara intrakutan.
Sebagai panduan pemberian imunisasi BCG dan vaksin
B. Tujuan
BCG sebagai pencegah penyakit TBC
C. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No 005/2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
D. Alat dan Vaksin carrier/termos vaksin Cool Pack/kotak dingin cair
Bahan
Vaksin BCG
Pelarut NaCl 0,9%
ADS 0,05 cc
ADS 5 cc
Kapas dan air bersih Perlengkapan anafilaktik Sarung
Tangan
Masker Safety Box
Kartu Imunisasi
Alat Tulis
E. Prosedur Persiapan alat dan pasien :
1. 1. Petugas Mencuci tangan
2. 2. Gunakan sarung tangan bersih
3. 3. Vaksin BCG dilarutkan dengan 4 ml cairan pelarut
4 . NaCl 0,9 % dengan menggunakan spuit steril 5 cc
5. Isi Spuit 0,05 cc dengan vaksin BCG yang sudah
dilarutkan sebanyak 0,05 cc

IMUNISASI BCG
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman : 2/2
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001
6. Mengeluarkan gelembung udara untuk memastikan
ukuran vaksin tidak terlalu banyak atau sedikit dan
pastikan piston pada ukuran 0,05 cc
7. Basahi kapas dengan air bersih
8.Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan
dilakukan pada bayi
Pelaksanaan :
1. Posisi kan bayi, bayi dapat dipangku oleh ibu atau
dibaringkan
2. Bersihkan lengan kanan atas (pada muskulus
deltoideus) dengan kapas yag sudah dibasahi
dengan air bersih
3. Pegang lengan bayi menggunakan tangan kiri dan
spuit 0,05 cc dengan tangan kanan dengan lubang
jarum spuit menghadap ke atas
4. Masukan jarum secara intrakutan ke dalam kulit
pastikan sedikit mungkin melukai kulit lalu suntikan
sebanyak 0,05 cc vaksin BCG
5. Mencabut jarum setelah vaksin habis
6. Merapihkan kembali alat yang digunakan, masukan
limbah tajam ke dalam safety box
7. Lakukan pencatatan terhadap tindakan yang telah
dilakukan dalam buku KIA/KMS dan buku
pencatatan imunisasi
8. Beritahu ibu bahwa setelah 2 minggu akan timbul
peradangan kecil merah pada tempat penyuntikan
dan terjadi jaringan parut (scar) berdiameter 3-7
mm dan vaksin tidak menimbulkan efek demam.
IMUNISASI BCG
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman : 3/3
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001
F. Hal-hal 1. 1. Kondisi Bayi dalam keadaan sehat atau sakit
yang di
perhatikan 2. VVM, dan tanggal kadaluarsa vaksin BCG
1. 1. Bidan Desa
G. Unit terkait
2. Poli KIA
H. Referensi Permenkes No 12 Tahun 2017 tentang
penyelenggaraan Imunisasi
IMUNISASI POLIO
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :1/1
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001
Suatu upaya pemberian vaksin polio untuk
A. Pengertian
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap penyakit dengan memasukan
vaksin ke dalam tubuh dengan cara ditetes ke dalam
mulut sebanyak 2 tetes pada interval usia 1
bulan(Polio 1), 2 bulan (Polio 2), 3 bulan
(Polio 3), dan 4 bulan (Polio 4).
Sebagai panduan pemberian imunisasi polio dan vaksin
B. Tujuan
polio sebagai pencegah penyakit poliomyelitis.
C. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No 005/2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
D. Alat dan Vaksin carrier/termos vaksin Cool Pack/kotak
Bahan
dingin cair Vaksin polio Dropper vaksin Pinset
Perlengkapan anafilaktik Sarung Tangan
Masker Safet Box Kartu Imunisasi Alat Tulis
E. Prosedur Persiapan alat dan pasien :
1. 1. Petugas Mencuci tangan
2. 2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Petugas memastikan vaksin yang digunakan baik
melalui kondisi vvm, dan tanggal kadaluarsa
4. Membuka tutup vaksin polio dan memasang
dropper beserta penutupnya
5. Jelaskan kepada orang tua balita yang akan
diberikan vaksin polio bahwa vaksin akan diberikan 2
tetes dan tidak menimbulkan demam.
IMUNISASI POLIO
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :2/2
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001

Pelaksanaan :
1. 1. Posisikan balita
2. 2. Petugas membuka penutup dropper
3. Menekan kedua pipi bayi menggunakan tangan kiri
sehingga bayi membuka mulutnya lakukan dengan
hati-hati jangan sampai melukai kemudian teteskan ke
dalam mulut sebanyak 2 tetes
4. 4. Petugas kembali menutup dropper
5. 5. Petugas mencuci tangan
6. Mencatat tindakan yang telah dilakukan pada buku
KIA/KMS dan buku pencatatan imunisasi.

F. Hal-hal 1. Kondisi Bayi dalam keadaan sehat atau sakit VVM, dan
yang di tanggal kadaluarsa vaksin polio
perhatikan
G. Unit terkait1. - Bidan Desa
2. - Poli KIA
H. Referensi Permenkes No 12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan
Imunisasi
IMUNISASI PENTABIO
(DPT-HB-Hib)
No. Dokumen :445/ .2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :1/1
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001
A. Pengertian Suatu upaya pemberian vaksin pentabio untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap penyakit melalui suntikan ke
dalam jaringan kulit pada bayi dengan interval usia 2
bulan (DPT-HB-Hib 1), 3 bulan (DPT-HB-Hib 2), dan 4
bulan(DPT-HB-Hib 3) dengan dosis yang berikan
sebanyak 0,5 cc pada bagian paha luar secara
intramuskuler.
B. Tujuan Sebagai panduan pemberian imunisasi pentabio (DPT-
HB-Hib) dan vaksin pentabio (DPT-HB-Hib) sebagai
pencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis b,
pneumonia,dan meningitis.
C. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No 005/2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
D. Alat dan Vaksin carrier/termos vaksin Cool Pack/kotak dingin
Bahan
cair Vaksin Pentabio (DPT-HB-Hib) ADS 0,5 cc,Kapas
dan air bersih, Perlengkapan anafilaktik , Sarung
Tangan
Masker, Safety Box, Kartu Imunisasi, Alat Tulis
E. Prosedur Persiapan alat dan pasien
1. Petugas Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Isi Spuit 0,5 cc dengan vaksin pentabio sebanyak 0,5
cc
Mengeluarkan gelembung udara untuk memastikan
ukuran vaksin tidak terlalu banyak atau sedikit dan
pastikan piston pada ukuran 0,5 cc
IMUNISASI PENTABIO
(DPT-HB-Hib)
No. Dokumen :445/ .2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :2/2
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001
4. Basahi kapas dengan air bersih
5. Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan
dilakukan pada bayi bahwa bayi akan diberikan
suntikan vaksin pentabio yang akan menimbulkan
efek demam.
Pelaksanaan :
1. Posisi kan bayi, bayi dapat dipangku oleh ibu atau
dibaringkan
2. Bersihkan paha sebelah luar dengan kapas yag sudah
dibasahi dengan air bersih
3. Pegang paha bayi menggunakan tangan kiri dan spuit
0,5 cc dengan tangan kanan dengan lubang jarum
spuit menghadap ke atas
4. Masukan jarum secara intramuskuler ke dalam kulit
lalu suntikan sebanyak 0,5 cc vaksin pentabio
5. Mencabut jarum setelah vaksin habis
6. Merapihkan kembali alat yang digunakan, masukan
limbah tajam ke dalam safety box
7. Lakukan pencatatan terhadap tindakan yang telah
dilakukan pada buku KIA/KMS dan buku pencatatan
imunisasi.
F. Hal-hal 1. Kondisi Bayi dalam keadaan sehat atau sakit
yang di
2. VVM, dan tanggal kadaluarsa vaksin polio
perhatikan
Bidan Desa dan Poli KIA
G. Unit terkait
H. Referensi Permenkes No 12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan
Imunisasi

IMUNISASI CAMPAK
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :1/1
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001
Suatu upaya pemberian vaksin campak untuk
A. Pengertian
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap penyakit melalui suntikan ke dalam
jaringan kulit pada bayi usia 9 bulan yang dilakukan
dengan dosis 0,5 cc pada lengan kanan/kiri secara
subkutan.
Sebagai panduan pemberian imunisasi campak dan
B. Tujuan
vaksin campak sebagai pencegah penyakit campak.
C. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No 005/2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
D. Alat dan Vaksin carrier/termos vaksin Cool Pack/kotak dingin
Bahan
cair Vaksin campak Pelarut campak ADS 0,5 cc ADS 5
cc , Kapas dan air bersih Perlengkapan anafilaktik ,
Sarung Tangan ,Masker Safety Box, Kartu
Imunisasi ,Alat Tulis
Persiapan alat dan pasien :
E. Prosedur
1. 1. Petugas Mencuci tangan
2. 2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Vaksin campak dilarutkan dengan cairan pelarut
campak menggunakan ADS steril 5 cc
4. Isi ADS 0,5 cc dengan vaksin campak yang sudah
dilarutkan sebanyak 0,5 cc
5. Mengeluarkan gelembung udara untuk memastikan
ukuran vaksin tidak terlalu banyak atau sedikit dan
pastikan piston pada ukuran 0,5 cc

6. Basahi kapas dengan air bersih


6.

IMUNISASI CAMPAK
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :2/2
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001

7. Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan


dilakukan pada bayi bahwa bayi akan diberikan
suntikan campak 0,5 cc pada lengan kanan/kiri
serta vaksin ini akan menimbulkan demam pada
hari ke 5-10 setelah penyuntikan dan dapat disertai
ruam.
Pelaksanaan
1. Posisi kan bayi, bayi dapat dipangku oleh ibu atau
dibaringkan

2. Bersihkan lengan kanan/kiri dengan kapas yag


sudah dibasahi dengan air bersih
3. Pegang lengan bayi menggunakan tangan kiri dan
spuit 0,5 cc dengan tangan kanan dengan lubang
jarum spuit menghadap ke atas
4. Masukan jarum secara subkutan ke dalam kulit
lalu suntikan sebanyak 0,5 cc vaksin campak
5. Mencabut jarum setelah vaksin habis
6. Merapihkan kembali alat yang digunakan, masukan
limbah tajam ke dalam safety box

7. Lakukan pencatatan terhadap tindakan yang telah


dilakukan dalam buku KIA/KMS dan buku
pencatatan imunisasi.
F. Hal-hal 1. Kondisi Bayi dalam keadaan sehat atau sakit
yang di
2. VVM, tanggal kadaluarsa vaksin campak
perhatikan
Bidan Desa dan Poli KIA
G. Unit terkait
H. Referensi Permenkes No 12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan
Imunisasi
IMUNISASI UNIJECT Hb 0
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :1/1
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001
Suatu upaya pemberian vaksin hepatitis untuk
A. Pengertian
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap penyakit melalui suntikan ke
dalam jaringan kulit pada bayi usia 0-24 jam yang
dilakukan dengan dosis 0,5 cc pada paha kanan/kiri
secara intramuskuler.
Sebagai panduan pemberian imunisasi hepatitis dan
B. Tujuan
vaksin hepatitis sebagai pencegah penyakit hepatitis.
C. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No 005/2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
D. Alat dan Vaksin carrier/termos vaksin Cool Pack/kotak dingin
Bahan
cair Vaksin uniject Hb 0 Kapas dan air bersih
Perlengkapan anafilaktik Sarung Tangan Masker Safety
Box ,Kartu Imunisasi, Alat Tulis
E. Prosedur Persiapan alat dan pasien
1. Petugas Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Membukan kantong alumunium plastik dan
mengeluarkan uniject

4. Memegang uniject pada leher dan tutup jarum


dengan memegang keduanya di antara jari telunjuk
dan jempol
5. Mendorong tutup jarum ke arah lateral dengan
tekanan
6. Meneruskan mendorong sampai tidak ada jarak
antara tutup jarum dan leher
7. Saat uniject diaktifkan akan terasa ada hambatan
dan rasa menembus lapisan

IMUNISASI UNIJECT Hb 0
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :2/2
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001

8. Basahi kapas dengan air bersih


9. Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan
dilakukan pada bayi bahwa bayi akan diberikan
suntikan vaksin hepatitis 0.
Pelaksanaan
1. Posisi kan bayi, bayi dapat dipangku oleh ibu atau
dibaringkan
2. Bersihkan paha sebelah luar dengan kapas yag
sudah dibasahi dengan air bersih
3. Pegang paha bayi menggunakan tangan kiri dan
uniject dengan tangan kanan dengan lubang jarum
spuit menghadap ke atas
4. Masukan jarum secara intramuskuler ke dalam kulit
lalu tekan reservoir dengan kuat untuk
mengeluarkan vaksin dan setelah reservoir kempis
segera keluarkan jarum dari paha bayi.
5. Merapihkan kembali alat yang digunakan, masukan
limbah tajam ke dalam safety box

6. Lakukan pencatatan terhadap tindakan yang telah


dilakukan pada buku KIA/KMS dan buku
pencatatan imunisasi.
F. Hal-hal 1. Kondisi Bayi dalam keadaan sehat atau sakit
yang di
2. VVM, tanggal kadaluarsa vaksin pentabio
perhatikan
1. Bidan Desa
G. Unit terkait
2. Poli KIA
H. Referensi Permenkes No 12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan
Imunisasi
IMUNISASI IPV
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :1/1
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001
Suatu upaya pemberian vaksin polio yang telah di
A. Pengertian
matikan untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap penyakit melalui
suntikan ke dalam jaringan kulit pada bayi usia 4 bulan
yang dilakukan dengan dosis 0,5 cc pada paha
kanan/kiri secara intramuskuler.
Sebagai panduan pemberian imunisasi IPV dan vaksin
B. Tujuan
IPV sebagai pencegah penyakit poliomyelitis
C. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No 005/2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
D. Alat dan Vaksin carrier/termosvaksin Cool Pack/kotak dingin
Bahan
cair Vaksin IPV ADS 0,5 cc,Kapas dan air bersih
Perlengkapan anafilaktik Sarung Tangan,Masker Safety
Box, Kartu Imunisasi, Alat Tulis
E. Prosedur Persiapan alat dan pasien
1. Petugas Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Isi Spuit 0,5 cc dengan vaksin IPV sebanyak 0,5 cc
4. Mengeluarkan gelembung udara untuk memastikan
ukuran vaksin tidak terlalu banyak atau sedikit dan
pastikan piston pada ukuran 0,5 cc
5. Basahi kapas dengan air bersih
6. Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan
dilakukan pada bayi bahwa bayi akan diberikan
suntikan vaksin polio suntik pada paha kanan/kiri.
IMUNISASI IPV
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :2/2
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001
Pelaksanaan
1. Posisi kan bayi, bayi dapat dipangku oleh ibu atau
dibaringkan

2. Bersihkan paha sebelah luar dengan kapas yag


sudah dibasahi dengan air bersih
3. Pegang paha bayi menggunakan tangan kiri dan
spuit 0,5 cc dengan tangan kanan dengan lubang
jarum spuit menghadap ke atas
4. Masukan jarum secara intramuskuler ke dalam
kulit lalu suntikan sebanyak 0,5 cc vaksin IPV.
5. Mencabut jarum setelah vaksin habis
6. Merapihkan kembali alat yang digunakan, masukan
limbah tajam ke dalam safety box

7. Lakukan pencatatan terhadap tindakan yang telah


dilakukan pada buku KIA/KMS dan buku
pencatatan imunisasi.
F. Hal-hal 1. Kondisi Bayi dalam keadaan sehat atau sakit
yang di
perhatikan 2. VVM, tanggal kadaluarsa vaksin pentabio
1. Bidan Desa
G. Unit terkait
2. Poli KIA
H. Referensi Permenkes No 12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan
Imunisasi
IMUNISASI LANJUTAN
PENTABIO (DPT-HB-HiB)
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :1/1
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001
Suatu upaya pemberian vaksin pentabio untuk
A. Pengertian
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap penyakit melalui suntikan ke
dalam jaringan kulit pada bayi dengan interval
pemberian 12 bulan dari DPT-HB-Hib 3 dengan
dosis yang diberikan sebanyak 0,5 cc pada bagian paha
luar secara intramuskuler.
B. Tujuan Sebagai panduan pemberian imunisasi pentabio
(DPT-HB-Hib) dan vaksin pentabio (DPT-HB-Hib)
sebagai pencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus,
hepatitis b, pneumonia,dan meningitis.
C. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No 005/2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
D. Alat dan Vaksin carrier/termos vaksin Cool Pack/kotak dingin
Bahan
cair, Vaksin Pentabio (DPT HB-Hib) ADS 0,5 cc, Kapas
dan air bersih Perlengkapan anafilaktik Sarung Tangan
Masker Safety Box , Kartu Imunisasi , Alat Tulis
E. Prosedur Persiapan alat dan pasien :
1. Petugas Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Isi Spuit 0,5 cc dengan vaksin pentabio sebanyak 0,5
cc
4. Mengeluarkan gelembung udara untuk memastikan
ukuran vaksin tidak terlalu banyak atau sedikit dan
pastikan piston pada ukuran 0,5 cc
5. Basahi kapas dengan air bersih
IMUNISASI LANJUTAN
PENTABIO (DPT-HB-HiB)
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :2/2
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001
6. Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan
dilakukan pada bayi bahwa bayi akan diberikan
suntikan vaksin pentabio yang akan menimbulkan
efek demam.
Pelaksanaan :

1. Posisi kan bayi, bayi dapat dipangku oleh ibu atau


dibaringkan

2. Bersihkan paha sebelah luar dengan kapas yag


sudah dibasahi dengan air bersih
3. Pegang paha bayi menggunakan tangan kiri dan
spuit 0,5 cc dengan tangan kanan dengan lubang
jarum spuit menghadap ke atas
4. Masukan jarum secara intramuskuler ke dalam
kulit lalu suntikan sebanyak 0,5 cc vaksin
pentabio
5. Mencabut jarum setelah vaksin habis
6. Merapihkan kembali alat yang digunakan,
masukan limbah tajam ke dalam safety box
7. Lakukan pencatatan terhadap tindakan yang
telah dilakukan pada buku KIA/KMS dan buku
pencatatan imunisasi.
1. Kondisi Bayi dalam keadaan sehat atau sakit
F. Hal-hal yang
2. VVM, terdapat gumpalan atau tidak dan tanggal
di perhatikan
kadaluarsa vaksin pentabio
1. Bidan Desa
G. Unit terkait
2. Poli KIA

IMUNISASI LANJUTAN
PENTABIO (DPT-HB-HiB)
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :3/3
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001

H. Referensi Permenkes No 12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan


Imunisasi
IMUNISASI LANJUTAN CAMPAK
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :1/1
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001
Suatu upaya pemberian vaksin campak untuk
A. Pengertian
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap penyakit melalui suntikan ke
dalam jaringan kulit pada bayi dengan interval 6 bulan
setelah pemberian campak pertama yang dilakukan
dengan dosis 0,5 cc pada lengan kanan/kiri secara
subkutan.
Sebagai panduan pemberian imunisasi campak dan
B. Tujuan
vaksin campak sebagai pencegah penyakit campak.
C. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No 005/2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
D. Alat dan Vaksin carrier/termos vaksin Cool Pack/kotak dingin
Bahan
cair Vaksin campak Pelarut campak ADS 0,5 cc, ADS 5
cc,Kapas dan air bersih Perlengkapan anafilaktik Sarung
Tangan, Masker Safety Box, Kartu Imunisasi, Alat Tulis
E. Prosedur Persiapan alat dan pasien
1. Petugas Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Vaksin campak dilarutkan dengan cairan pelarut
campak menggunakan ADS steril 5 cc
4. Isi ADS 0,5 cc dengan vaksin campak yang sudah
dilarutkan sebanyak 0,5 cc
5. Mengeluarkan gelembung udara untuk memastikan
ukuran vaksin tidak terlalu banyak atau sedikit dan
pastikan piston pada ukuran 0,5 cc
6. Basahi kapas dengan air bersih

IMUNISASI LANJUTAN CAMPAK


No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :2/2
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001

7. Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan


dilakukan pada bayi bahwa bayi akan diberikan
suntikan campak 0,5 cc pada lengan kanan/kiri
serta vaksin ini akan menimbulkan demam pada
hari ke 5-10 setelah penyuntikan dan dapat
disertai ruam.
Pelaksanaan :
1. Posisi kan bayi, bayi dapat dipangku oleh ibu atau
dibaringkan

2. Bersihkan lengan kanan/kiri dengan kapas yag


sudah dibasahi dengan air bersih
3. Pegang lengan bayi menggunakan tangan kiri dan
spuit 0,5 cc dengan tangan kanan dengan lubang
jarum spuit menghadap ke atas
4. Masukan jarum secara subkutan ke dalam kulit
lalu suntikan sebanyak 0,5 cc vaksin campak
5. Mencabut jarum setelah vaksin habis
6. Merapihkan kembali alat yang digunakan,
masukan limbah tajam ke dalam safety box
7. Lakukan pencatatan terhadap tindakan yang telah
dilakukan dalam buku KIA/KMS dan buku
pencatatan imunisasi.
F. Hal-hal yang 1. Kondisi Bayi dalam keadaan sehat atau sakit
di perhatikan 2. VVM, tanggal kadaluarsa vaksin campak
1. Bidan Desa
G. Unit Terkait
2. Poli KIA
H. Referensi Permenkes No 12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan
Imunisasi

IMUNISASI VAKSIN DAN


PELARUT
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :1/1
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001
Rangkaian kegiatan penyimpanan vaksin di dalam
A. Pengertian
lemari es dengan suhu 2-8oC
B. Tujuan Vaksin masih potent saat diberikan ke sasaran
C. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No 005/2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
D. Alat dan Vaksin dan Pelarut
Bahan
E. Prosedur 1. Pastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Lemari es pada posisi datar

b. Terlindung dari sinar matahari langsung

c. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es

d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es

e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm

f. Jarak antar lemari es yang satu dengan yang lain


15-20 cm

g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada


evaporator

2. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas


lemari es
3. Letakkan coolpack pada bagian dasar lemari es

4. Pastikan bahwa semua vaksin berada di dalam dus


vaksin

IMUNISASI VAKSIN DAN


PELARUT
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :2/2
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001

5. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya :


a. Sensitif panas (BCG, Campak dan Polio) dekat
evaporator

b. Sensitif beku (Hepatitis B, DPT-HB, TT, DT dan


Td) jauh evaporator
6. Pelarut disimpan pada suhu ruang terlindung dari
sinar matahari langsung
7. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM
B diletakkan di bagian atas
8. Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi
udara

9. Letakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah


diantara vaksin
10. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan beku
diantara vaksin yang sensitif beku
11. Letakkan VCCM pada tempat penyimpanan vaksin
BCG
12. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan
sore (termasuk hari libur) kemudian catat pada grafik
suhu
13. membuat laporan pemakaian obat dalam 1 bulan,
sisa stok obat dan permintaan obat untuk bulan
berikutnya.
14. Obat yang telah memasuki kadaluarsa (ED) harus
dikembalikan ke gudang obat Puskesmas Bareng dan
dicatat di kartu stok.

IMUNISASI VAKSIN DAN


PELARUT
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :3/3
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001

F. Hal-hal yang 1. Kondisi Kulkas seperti, arus listrik, suhu. Dan


di perhatikan terdapat bunga es atau tidak
2. Kondisi Vaksin sepeti kondisi vvm, tanggal
kadaluarsa, dan gumpalan
1. Poskesdes
G. Unit terkait
2. Pustu
H. Referensi KEMENKES No.75 Th.2014 tentang Puskesmas
PENGAMBILAN VAKSIN DAN
PELARUT DARI PUSKESMAS
KE POSYANDU
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :1/1
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001
A. Pengertian Pengambilan vaksin dan pelarut vaksin sesuai dengan
prosedur
Sebagai pedoman kerja petugas imunisasi dalam
B. Tujuan
melakukan pengambilan vaksin dan pelarut vaksin
sesuai prosedur
C. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No 005/2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
D. Alat dan Cold Box/Vaccine carrier Cool pack/kotak dingin cair
Bahan
Freeze tag/alat pematau paparan suhu beku,
VCCM/alat pemantau paparan suhu panas
E. Prosedur 1. Lakukan penghitungan kebutuhan vaksin
2. Siapkan cool box /vaccine carrier yang dilengkapi
cool pack/kotak dingin dingin cair agar suhu terjaga
2-8oC
 Bila yang digunakan cool box maka dibutuhkan
12 buah cool pack
 Bila yang digunakan vaccine carrier maka
dibutuhkan 4 buah cool pack
3. Siapkan alat transportasi yang memadai
4. Periksa kondisi VVM dan masa kadaluarsa vaksin
5. Susun cool pack ke dalam cold box atau vaccine
carrier
6. Masukan vaksin

PENGAMBILAN VAKSIN DAN


PELARUT DARI PUSKESMAS
KE POSYANDU
No. Dokumen :445/ /2022

SOP No. Revisi


Tanggal terbit
:
:01-09-2022
Halaman :2/2
UPTD PUSKESMAS SAMPURNO,SKM
KONDA NIP.19700403 199002 1 001

7. Vaksin yang sensitive beku diletakan dibagian


tengah cold box dan vaksin yang sensitive panas
menempel pada dinding cool pack
8. Letakan alat pemantau suhu beku pada bagian
tengah antara kotak vaksin dan vccm didekat
kotak vaksin BCG.
9. Tutup rapat bagian atas cold box atau vaccine
carrier
10. Selama perjalanan menuju posyandu lindungi
vaksin dari paparan sinar matahari
11. Sesampainya di posyandu periksa VVM dan alat
pemantau suhu.
12. Jangan membuka vaksin sebelum pasien datang
F. Hal-hal 1. Kondisi Cold box/vaccine carrier Jumlah cool
yang di pack
perhati 2. Kondisi alat transportasi beserta jarak tempuh
kan lokasi posyandu Kondisi vaksin (VVM dan
tanggal kadaluarsa)
3. Kondisi alat pemantau suhu
1. Bidan Desa
G. Unit terkait
2. Petugas pengantar Vaksin
H. Referensi

Anda mungkin juga menyukai