Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit Mandalika
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Oxy Tjahjo Wahyuni, Sp.EM
NIP.19710113 2001122 001
Suatu Tindakan pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan plasenta) yang
PENGERTIAN telah cukup bulan atau dapet hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
secara spontan dengan presentasi belakang kepala dan tanpa komplikasi
TUJUAN Sebagai acuan bidan dalam melaksanakan asuhan persalinan normal.
Berdasarkan SK Direktur No.870/003/RSMAN-2/VI/2021 tentang
KEBIJAKAN
Pedoman Pelayanan di Rumah Sakit Mandalika Provinsi NTB
INDIKASI
KONTRAINDIKASI
PROSEDUR A. Persiapan alat dan bahan
 Pelindung diri : kaca mata : 1 buah
 Masker dan penutup kepala : 1 buah
 Baki beralas : 1 buah
 Stetoskop : 1 buah
 Thermometer : 1 buah
 Tensimeter : 1 buah
 Monoaural : 1buah
 Handuk besar : 1 buah
 Kain menejmen aktif : 1 buah
 Parnel : 1 buah
 Kain samping : 2 buah
 Celana dalam ibu : 1buah
 Pembalut : 1 buah
 Baju bayi : 1 buah
 Popok bayi : 1 buah
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

 Baskom berisi air DTT : 1 buah


 Baskom berisi larutan klorin : 1 buah
 Tempat sampah medis : 1 buahh
 Tempat sampah non medis : 1 buah
 Spuit dalam kemasan : 1 buah
 Celemek : 1 buah
 Kom tertutup : 2 buah
 Kapas DTT : secukupnya
 Obat-obatan : betadin : secukupnya
 Oksitosin : 8 ampul
 Partus set ( dalam keadaan steril )
- Bak instrument : 1 buah
- Pemecah ketuban : 1 buah
- Gunting episiotomi : 1 buah
- Klem tali pusat : 2 buah
- Gunting tali pusat : 1 buah
- Benang tali pusat : 1 buah
- Kom betadin : 1buah
- Kassa : secukupnya
- Hanscond : 5 pasang
B. Mengenali tanda dan gejala kala II
1. Mendengar dan melihat tanda kala dua persalinan
 Ibu merasa ada dorongan yang kuat dan ingin meneran
 Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkay ppada
rectum dan vagina
 Perineum Nampak menonjol
 Vulva dan spinter ani membuka
C. Menyiapkan pertolongan persalinan
2. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksanakan


komplikasi ibu dan BBL. Untuk asuhan bayi baru lahir atau
resusitasi siapkan :
 Tempat datar ,rata, bersih,kering dan hangat
 3 handuk atau kain bersih dan kering ( termmasuk ganjal bahu
bayi )
 Alat penghisap lender
 Lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi
Untuk ibu
 Menggelar kain di perut bawah ibu
 Menyiapkan oksitosin 10 unit
 Alat suntik steril sekali pakai di dalam partus set
3. Memakai alat pelindung diri : penutup kepala , kaca mata,
masker,clemek, sepatu both
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang di pakai, cuci
tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudiann
keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih
dan kering
5. Memakai sarung tanggan DTT pada tangan yang akan di gunakan
untuk periksa dalam
6. Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan
yang memakai sarung tangan DTT atau steril dan pastikan tidak
terjadi kontaminasi pada alat suntik )
D. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin
7. Membersihkan vulva dan perineum, mennyekanya dengan hati-
hati dari anterior(depan )ke posterior (belakang)menggunakan
kapas atau kasa yang dibasahi air DTT .
 Jika introitus vagina, perineum, atau anus terkontaminasi tinja ,
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

bersihkan dengan seksama dari arah depan ke belakang


 Buang kapas atau kassa pembersih (terkontaminasi)dalam
wadah yang tersedia
 Jika terkontaminasi lakukan dekontaminasi , lepaskan dan
rendam sarung tangan tersebuat dallam larutan klorin 0,5% →
langkah #9. Pakai sarung tangan DTT /steril untuk
melaksanakan Langkah selanjutnya
8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan
lengkap
 Bila selaput ketuban masih utuh saaat pembukaan sedah
lengkap maka lakukan amniotomy
9. Melakukan dekontaminasi sarung tangan (celupkan tangan yang
masih menggunakan sarung tangan ke dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit). Cuci kedua tangan setelah sarung
tangan dilepaskan.
10. Memastikan denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi uterus
reda (relaksasi) untuk memastikan bahwa DJJ masih dalam
batas normal (120-160x/menit)
 Mengambil Tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
 Mendokumtasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ
dan semua temuan pemeriksaan dan asuhan yang di
berikan ke dalam partograp.
E. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses
meneran.
11. Memberitahu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
cukup baik, kemudian bantu ibu menemukan posisi yang
nyaman dan sesuai dengan keinginannya.
 Tunggu hingga timbul kontraksi atau rasa ingin meneran,
lanjutkan pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

janin (ikuti pedoman penatalaksanaan fase aktif) dan


dokumentasikan semua temuan yang ada.
 Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran
mereka untuk mendukung dan mmemberi semangat pada
iibu untuk meneran secara benar..
12. Meminta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran jika
ada rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat. Pada kondisi
ini, ibu di posisikan setengah duduk atau posisi lain yang di
inginkan dan pastikan ibu merasa nyaman.
13. Melaksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ingin
meneran atau timbul kontraksi yang kuat.:
 Bimbing ibu agar dapat meneran secara baik dan efektif
 Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki
cara meneran apabila caranya tidak sesuai
 Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya
(kecuali posisi berbaring terlentang dalam waktu yang lama)
 Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi
 Anjurkan keluarga memberikan dukungan dan semangat
untuk ibu
 Berikan cukup asupan cairran per-oral (minum)
 Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
 Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir
setelah pembukaan lengkap dan dipimpin meneran 120 menit
(2 jam ) pada primigravida 60 menit (1 jam ) pada
multigravida.
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil
posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk
meneran dalam 60 menit.
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

F. Persiapan pertolongan kelahiran bayi


15. Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut
bawah ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan
diameter 5-6 cm
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas
bokong ibu.
17. Membuka tutup partus set dan perhatikan Kembali kelengkapan
peralatan dan bahan.
18. Memakai sarung tangan DTT/steril pada kedua tangan.
G. Pertolongan untuk melahirkan bayi
Lahirnya kepala
19. Menolong melahirkan bayi setelah tampak kepala bayi
membuka vulva dengan diameter 5-6 cm maka lindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih
dan kering, tangan yang lain menahan belakang kepala untuk
mempertahankan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.
Anjurkan ibu untuk meneran secara efektif atau bernafas cepat
dan dagkal.
20. Melakukan pengecekan adanya lilitan tali pusat(ambil Tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi), segera lanjutkan proses
kelahiran bayi. Jika tali pusat melilit leher secara longgar,
lepaskan lewat bagian atas kepala bayi dan jika tali pusat melilit
leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan potong di
antara dua klem tersebut.
21. Menunggu putaran paksi luar yang berlangsung secara spontan..
Lahirnya bahu
22. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
biparietal. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan
lembut gerakkan kepala kea rah bawah dan distal hingga bahu
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan


arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
Lahirnya badan dan tungkai
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk menopang
kepala dan bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan
memegang lengan dan siku sebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas
berlanjut ke punggung, bokong, tungkai, dan kaki dan pegang
kedua kaki dengan melingkarkan ibu jari pada satu sisi dan jari-
jari lainnya pada sisi yang lain agar bertemu dengan jari telunjuk.
H. Asuhan bayi baru lahir
25. Melakukan penilaian (selintas )
 Apakah bayi menagis kuat dan atau bernafas tampa
kesulitan?
 Apakah bayi bergerak dengan aktif.
Bila salah satu jawaban adalah “TIDAK “ lanjut kelangkah
resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia .
Bila semua jawaban adalah “YA” lanjut ke-26.
26. Keringkan tubuh bayi
Keringkan tubuh bayi mulai dari muka,kepala dan bagian tubuh
lainnhya (kecuali kedua tangan) tanpa membersihkan verniks.
Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering.. pastikan
bayi dalam posisi dan kondisi aman di perut bagian bawah ibu.
27. Melakukan pemeriksaan Kembali uterus uuntuk memastikan
hanyaa satu bayi yang lahir (hamil tungggal) dan bukan
kehamilan ganda(gemelli).
28. Memberitahu ibu bahwa akan di suntik oksitosin agar uterus
berkontraksi ddengan baik. Ddalam 1 menit setelah bayi lahir,
suntikkan oksitosin 10 unit (intramuscular) di 1/3 distal lateral
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

(lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin).


29. Melakukan penjepitan tali pusat 2 menit sejak bayi (cukup bulan
)lahir. Pegang tali pusat dengan satu tangan pada sekitar 5cm
dari pusar bayi, kemudian jari telunjuk kan jari tengah tangan
lain menjepit tali pusat dan geser hingga 3cm proksimal dari
pusar bayi. Klem tali pusat padaa titik tersebut tahan klem ini
pada posisinya., gunakan jari telunjuk dan tengah tangan lain
uuntuk mendorong isi tali pusatkke arah ibu (sekitar 5 cm)dann
klem tali pusat pada sekitar 2 cm distal dari klem pertama.
30. Pemotongan dan pengikatan tali pusat.
 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah
dijepitt(lindungi perut bayi) dan lakukan pengguntingan tali
pusat di antara dua klem tersebut.
 Iikat tali pusat dengan benang DTT/steril pada satu sisi
kemudian lingkarkann lagi benang tersebut kemudian ikat
tali pusat dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
 Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah di
sediakan.
31. Meletakkkan bayi tengkurap didada ibu untuk kontak kulit ibu-
bayi. Luruskan bahu bayi sehinggga dada bayi menempel di
dada ibunya. Usahakan kepala bayi berada di antara payudara
ibu dengan posisi lebih rendah daro putting suusu atau
areolamame ibu..
 Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi.
 Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit dari dada ibu
paling sedikit 1 jam .
 Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

menyusui dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertama


biasanya berlangsung sekitar 10-15 mmenit . bayi cukup
menyusu dari satu payudara.
 Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jjam walaupun bayi
sudah berhasil menyusu.
I. Menejmen aktif kala III persalinan (MAK III)
32. Memindahkan klem pada tali pusat hinga berjarak 5-10 cm dari
vulva.
33. Melakukan pengecekan kontraksi dengan cara satu tangan
diiatas kain pada perut bawah ibu (diatas simfisis) untuk
mendeteksi ada tidaknya konttraksi. Tangan lain memegang
klem untuk meregangkan tali pusat.
34. Melakukan penegangan tali pusat terkendali saat adaa kontraksi
ke arah bawah sambal tangan yang lain mendorong uterus
kearah belakang -atas (dorso-kranial) secara hati-hati(untuk
mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40
detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul
kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur di atas
 Jika uterus tidak segera berkontraksi, mintta ibu, suami atau
anggota keluarga untuk melakukan stimulasi putting susu.
35. Mengeluarkan plasenta dengan cara :bila pada penekanan
bagian bawah dinding depan uterus ke arah dorsal ternyata di
ikuti dengan pergeseran tali pusat kearah distal maka lanjutkan
dorongan kea rah cranial hingga plasenta dapet di lahirkan :
 Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya boleh ditegangkan
(jangan di Tarik secara kuat terutama jika uterus tak
berkontraksi)sesuai dengan sumbu jalan lahir.(kearah bawah
sejajar lantai atas)
 Jika tali pusat bertambah Panjang,pindahkan klem hingga
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta


 Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali
pusat :
a. Ulangi pemberian oksitosin 10 unit IM.
b. Lakukan kateterisasi (gunakan Teknik aseptic) jika
kandung kemih penuh
c. Minta keluarga untuk mempersiapkan rujukan
d. Ulangi tekanan dorso-kraniaal dan penegangan tali pusat
15 menit berikutnya
e. Jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak bayi
lahir atau terjadi perdarahan, maka segera lakukan
plasenta manual.
36. Melahirkan plasenta dengan kedua tangan saat plasenta sudah
lahir. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin
kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang
telah di sediakann.
 Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau
steril untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian
gunakann jari-jari tangan atau klem ovum DTT ataau steril
untuk mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal.
37. Melakukan massase uterus segera setelah plasenta dan selaput
ketuban lahir. Lakukan massase uterus, letakkan telapak tangan
di fundus dan lakukan massase dengan Gerakan melingkar
dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras).
 Lakukan Tindakan yang di perlukan (kompres bimanual
internal, kompresi Aorta Abdominalis, Tampori Kondom-
kateter) jika uterus tidak berkonttraksi dalam 15 detik setelah
ransangan taktil/massase.
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

J. Menilai perdarahan
38. Melakukan pemeriksaan pada kedua sisi plasenta (maternal-
fetal) pastikan plasenta telah di lahirkan lengka.
Masukkan plasenta ke dalam kantung plastic atau tempat
khusus.
39. Melakukan evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan
perineum . lakukan penjahitan bila terjadi laserasi yang luas dan
menimbulkan perdarahan.
Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif,
segera lakukan penjahita.
K. Asuhan pascapersalinan
40. Membersihkan kedua tangan yang memakai sarung tangan
kedalam larutan klorin 0,5% bilas kedua tangan tersebut dengan
air DTT dan keringkan dengan kain yang bersih dan kering.
41. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam.
Evaluasi
42. Memastikan kandung kemih kosong dan uterus berkontraksi
43. Mengajarkan ibu keluarga cara melakukan massase uterus
daan menilai kontraksi.
44. Melakukan evaluasi dan estimasi jumlah kehilanagan darah
45. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
46. Melakukan pemantauan keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi
bernafas dengan baik (40-60x permenit)
 Jika bayi sulit bernafas, merintih atau retraksi, di resusitasi
dan segera rujuk ke rumah sakit
 Jika bayi nafaas terlalu cepat atau sesak nafas segera rujuk
ke rs rujukan
 Jika kaki bayi teraba dingin,pastikan ruangan hangat.
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

Lakukan Kembali kontak kulit ke kulit ibu – bayi dalam


satu selimut.
Kebersihan dan keamanan
47. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan
klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas
peralatan setelah di dekontaminasi
48. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat
sampah yang sesuai
49. Membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
menggunakan air DTT. Bersihkan cairan ketuban,lender dan
darah di ranjang ataau sekitar ibu berbaring. Bantu ibu
memakai pakaian yang bersih dan kering
50. Memastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu berikan asi.
Anjurkan keluarga untuk memberikn ibu minuman dan
makanan yang di inginkannya.
51. Melakukan dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan
klorin 0,5%
52. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% ,
balikkan bagin dalamm keluar dan rendal dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit
53. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir,
kemudian keringkan dengan tissue aatau handuk pribadi yang
kering dan bersih
54. Memakai sarung tangan bersih /DTT untuk melakukan
pemeriksaan fisik bayi.
55. Melakukan asuhan bayi baru lahir pada 1 jam pertama
dengan : memberikan salep tetes mata profilaksis infeksi,
vitamin K1 1 mg IM di paha kiri bawah lateral, pemeriksaan
fisik bayi baru lahir,pernafasan bayi ( normal 40-60x/menit )
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

dan temperatus tubuh (normal 36,5-37,5◦C ) setiap 15 menit


56. Setelah 1 jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan
iimunisasi hepatitis B di paha kanan bawah lateral. Letakkan
bayi dalam jangkauan ibu agar sewaktu waktu dapat di
susukan
57. Melepaskan sarung tangaan dalam keadaan terbalik dan
rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
58. Mencuci kedua tangan dengan sabun di air mengali, kemudian
keringkan tanggan dengan tissue atau handuk pribadi yang
bersih dan kering.
Dokumentasi
59. Melengkapi partograph (halaman depan dan belakang ),
priksa tanda vital dan asuhan kala IV persalianan.

UNIT TERKAIT Instalasi VK

Anda mungkin juga menyukai