Anda di halaman 1dari 47

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
Skema Sertifikasi : MANAJER PELAKSANA KONSTRUKSI
SISTEM PRODUKSI AIR MINUM (SPAM)
Kualifikasi : Teknisi/Analis Jenjang 6
Nama Asesi : WANDA SAPUTRA
FOTO ASESI NIK Asesi : 1171022301940001
Tgl. Asesmen : 30 JUNI 2023
TUK : BEKASI
Nama Asesor : ZAINAL ARIFIN ST
MUSMEDIA, MT
PETUNJUK/INSTRUKSI
• Buatlah presentasi berdasarkan instruksi yang terdapat di dalam
FR.IA.04
• Format presentasi ini hanya sebagai contoh, Asesi dapat menambah
jumlah halaman atau mengubah format sesuai dengan kebutuhan
• Materi diupayakan singkat dan padat.
• Lampiran untuk mendukung presentasi dapat berupa Salinan
dokumen, Gambar/grafik dan Foto Kegiatan dalam slide presentasi
anda
• Waktu untuk Presentasi ± 15 menit
PEKERJAAN CROSSING SALURAN JL PTB ANGKE,
KECAMATAN GROGOL PETAMBURAN, KOTA ADMINISTRASI
JAKARTA BARAT
PROVINSI DKI JAKARTA
Pekerjaan Crossing Saluran di Jalan PTB Angke,
Kecamatan Grogol Petamburan, Kota Administrasi Jakarta Barat

Program :1.03.06 Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase


Kegiatan : 1.03.06.2.01 Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase yang
terhubung langsung dengan Sungai dalam Daerah Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan : 1.03.06.2.01.06 Peningkatan Saluran Drainase Perkotaan
Wilayah : Provinsi DKI Jakarta
Kode Rekening : 5.2.3.23.11 Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Saluran Air
Tahun Anggaran : 2021
Kontrak :4807/-076.541 tanggal 21 September 2021
SPMK :4808/-076.541 tanggal 21 September 2021
Waktu Pelaksanaan :60 Hari Kalender
Nama Perusahaan :PT SARANA ANUGERAH PERDANA
Konsultan Pengawas :Ir. Mohammad Kamaruddin, MT – Team Leader
Wanda Saputra - Inspector Pengawas
ALUR KEGIATAN PROYEK

Pengecekan
Pengukuran Kunjungan Dasar Saluran
UITZET bersama Pabrik Proses Rencana
dengan UP4 Proyek Selesai
Precast U-Ditch Pemasangan dengan Dasar
SDA Jakarta
dan Box Culvert Saluran
Barat
Terpasang
LOKASI
PEKERJAAN

Kecamatan : Grogol Petamburan


Kotamadya : Jakarta Barat
PR 0

PR 0 – PR 1 = 10,40 m

LAYOUT
PEKERJAAN
PR 1 – PR 2 = 12 m

PR 1 PR 2
DIMENSI
U-DITCH,
TUTUP,
BOX CULVERT
PR 0 – PR 1 PENGUKURAN DASAR SALURAN
1 PATOK (Peil Jalan) : +1,554 2 PATOK (Peil Jalan) : +1,554
DS RENCANA : +0,320 DS RENCANA : + 0,120

JARAK DS rencana : 1234 mm JARAK DS rencana : 1434 mm


JARAK diLapangan : 1240 mm JARAK diLapangan : 1440 mm

Selisih : 6 mm Selisih : 6 mm

1 2
Vangkom 1 Vangkom 2
MANHOLE
PIPA 8 Inch PIPA 8 Inch

Peninggian Saluran

Saluran U-Ditch Uk.


600 x 800 x 1200 mm 8 7 6 5 4 3 2 1
PR 0 – PR 1 DOKUMENTASI PENOMORAN SALURAN U-DITCH
UD-06-07-08 UD-04-05-06 UD-01-02-03 UD-08

Vangkom 1 Vangkom 2 MANHOLE

PIPA 8 Inch PIPA 8 Inch

Peninggian Saluran

Saluran U-Ditch Uk.


600 x 800 x 1200 mm 8 7 6 5 4 3 2 1
PENGUKURAN DASAR SALURAN

Detail PR 1 – PR 2
PIPA SKTM PLN PIPA SKTM PLN
PIPA PGN
PIPA PALYJA 600 mm Mobil Crane 1 Mobil Crane 2
Kolam di Median

MANHOLE RIGID JALAN BETON

KARUNG TANAH URUG

8 7 2 1 10 11 12
DOKUMENTASI PENOMORAN BOX CULVERT
Dokumentasi Pekerjaan Crossing Saluran PTB Angke, Kecamatan Grogol Petamburan

BC-01 BC-02 BC-03 BC-04 BC-05

BC-06 BC-07 BC-08 BC-09

BC-10 BC-11 BC-12 BC-13


PENGUKURAN DASAR SALURAN
PENGUKURAN DS PR 1 PEIL JALAN : +1,554

1 MANHOLE 1 2 MANHOLE 2
PATOK (Peil Jalan) : +1,554 PATOK (Peil Jalan) : +1,554
DS RENCANA : - 0,860 DS RENCANA Kol:a-m0d,i8M6e0dian
1 2 3 4 ----------------------------------------- -----------------------------------------
RIGIDJJA
ALRAA
NKBETONDS rencana : 2414 mm JARAK DS rencana : 2414 mm
JARAK diLapangan : 2480 mm JARAK diLapangan : 2420 mm

Selisih : 66 mm Selisih : 6 mm

3 PI PA PA LYJ A -9 4 B OX C U LV E R T
8 7 6 5 1 10 11PATO1K2(Peil J1a3lan)
P G N2 : +1,554
DS RENCANA : - 0,116
PATOK (Peil Jalan) : +1,554 -----------------------------------------
----------------------------------------- JARAK DS rencana : 1670 mm
JARAK diLapangan : 1808 mm JARAK diLapangan : 1720 mm

Selisih : 50 mm
PENGUKURAN DASAR SALURAN
PENGUKURAN DS PR 2 (MEDIAN) PEIL JALAN : +1,547

1 B OX C U LV E R T N O . 1 3 PEIL PATOK / PEIL 1


PATOK (Peil Jalan) : +1,547 JALAN
: + 0,084 Kolam di Median
DS RENCANA

JARAK DS rencana : 1463 mm RIGID JALAN BETON


JARAK diLapangan : 1260 mm

Selisih : 203 mm

Terjadi Perubahan DS Rencana dikarenakan Kedalaman Dasar


9 11 12 13
Box Culvert telah samp8ai hin7gga dasar Kolam. 2 1

Hal ini akan dituangkan dalam Justifikasi Teknis. Sehingga


dapat disimpulkan bahwa Perbedaan ketinggian dari Hulu
menuju ke Hilir adalah 40 cm
PEKERJAAN SID REHABILITASI JARINGAN IRIGASI D.I
CUBO/TRIENGGADENG,
KABUPATEN PIDIE JAYA
PROVINSI ACEH
LATAR BELAKANG KEGIATAN
Kelemahan OP irigasi ditandai dengan rendahnya prioritas kegiatan OP, kurang konsistennya komitmen
pemerintah dalam menangani OP, pembiayaan yang tidak memadai, tidak sesuai dengan Angka Kebutuhan Nyata
akan Operasi dan Pemeliharaan ( AKNOP ) dan rendahnya tenaga pelaksana OP baik dari segi kualitas maupun
kuantitas. Perhitungan biaya OP umumnya di hitung berdasarkan luas areal bukan berdasar angka kebutuhan nyata
lapangan sesuai kondisi jaringan yang ada, Akibat dari ini semua sistim OP kurang berjalan sebagaimana mestinya.
OP irigasi selalu kurang prioritas dibanding dengan rehabilitasi dan pembangunan baru. Akibatnya kerusakan
infrastruktur irigasi terjadi dan kinerja irigasi menjadi semakin menurun, sehingga perlu dilakukan rehabilitasi lebih
cepat dari rencana, kejadian ini berulang terus. Dan terjadi apa yang dinamakan lingkaran setan (Viscous circle) yang
tidak berujung, biaya untuk melakukan rehabilitasi akibat OP yang tertunda jauh lebih besar dibanding biaya OP yang
mestinya normal dikeluarkan tiap tahun.
LATAR BELAKANG KEGIATAN

Pada umumnya kondisi jaringan irigasi yang sudah ada di wilayah Provinsi Aceh sudah banyak yang rusak mulai
dari kategori rusak sedang hingga rusak berat, hal ini disebabkan faktor usia konstruksi yang sudah mencapai 20 (dua
puluh) sampai 25 (dua puluh lima tahun), akibatnya sebagian besar kinerja sistem jaringan irigasi sudah menurun
yang berdampak pada penurunan luas tanam dan luas panen. Untuk meningkatkan kembali kinerja jaringan irigasi
tersebut perlu dilakukan rehabilitasi agar dapat mengoptimalkan kembali fungsinya. Di samping itu juga pada
beberapa daerah irigasi yang sudah dibangun sebagian saluran pembawa kondisinya masih berupa saluran tanah, hal
ini mengakibatkan banyak kehilangan air di sepanjang saluran akibat rembesan sehingga debit air yang dialirkan
melalui saluran tersebut berkurang dari debit rencana, akibatnya terjadi kekurangan air yang berdampak pada
penurunan luas tanam dan luas panen.
LATAR BELAKANG KEGIATAN

Daerah Irigasi (D.I.) Cubo/Trienggadeng merupakan salah satu daerah irigasi yang menjadi sumber utama
produksi padi di Aceh. Untuk saat ini, sebahagian jaringan sekunder dan primer D.I. Cubo/Trienggadeng tidak
beroperasi secara maksimal. Kondisi ini terjadi karena kerusakan konstruksi akibat berbagai hal. Untuk meningkatkan
fungsi bangunan dan jaringan D.I. Cubo/Trienggadeng, diperlukakan rehabilitasi secara menyeluruh. Untuk mencapai
hasil yang optimal dalam melaksanakan rehabilitasi seluruh jaringan irigasi maka diperlukan survey investigasi secara
detail. Berkaitan dengan hal tersebut maka pada tahun anggaran 2020 Dinas Pengairan Aceh melaksanakan pekerjaan
Sid Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Cubo/Trienggadeng Kab. Pidie Jaya. Dalam pelaksanaan pekerjaan SID
Rehabilitasi tersebut, Dinas Pengairan Aceh tentunya membutuhkan tenaga profesional di bidang layanan jasa
konsultansi untuk perencanaan irigasi.
IDENTIFIKASI JARINGAN IRIGASI D.I. CUBO

Inventarisasi jaringan irigasi dilakukan untuk mendapatkan data jumlah,dimensi, jenis, kondisi dan fungsi seluruh
asset irigasi serta data ketersediaan air, nilai asset jaringan irigasi dan areal pelayanan pada setiap daerah irigasi.
Inventarisasi jaringan irigasi dilaksanakan setiap tahun mengacu pada ketentuan/pedoman yang berlaku. Untuk
kegiatan Pemeliharaan /rehabilitasi dari hasil inventarisasi tersebut yang sangat diperlukan adalah data kondisi
jaringan irigasi yang meliputi data kerusakan dan pengaruhnya terhadap areal pelayanan.
IDENTIFIKASI JARINGAN IRIGASI D.I. CUBO

Secara umum, permasalahan yang terjadi pada Daerah Irigasi (D.I) Cubo terjadi karena umur konstruksi yang
telah melebihi 10 tahun, perubahan fungsi bangunan karena perubahan infrastruktur lainnya di sekitar D.I Cubo,
revitalisasi dan penngkatan fungsi embung-embung alamiah pada D.I Cubo, perubahan yang terjadi karena iklim dan
faktor-faktor alam lainnya. Permasalahan-permasalahan tersebut ditanggulangi dengan usaha rehabilitasi dan
penyesuian-penyesuaian terhadap dimensi bangunan. Selain itu, dierlukan bangunan-bangunan pelengkap tambahan
untuk mengoptimalkan fungsi bangunan yang telah ada sebelumnya. Pelaksanaan inventarisasi asset irigasi
mengajukan kepada skema bangunan sebagai berikut (Gambar 2-1).
IDENTIFIK
ASI
JARINGAN
IRIGASI
D.I. CUBO
INVENTARISASI JARINGAN IRIGASI

1. BENDUNG
Bendung Cubo merupakan bending dengan mercu tipe Ogee vertical yang dilengkapi dengan kolam olak tipe
USBR tipe IV. Bendung Cubo selesai dibangun pada tahun 1988 dengan luas rencana layanan 2000 ha. Sampai
dengan tahun 2020 (pada saat inventarisasi ini dilaksanakan), Bendung Cubo masih berfungsi dengan baik. Kerusakan
terjadi karena factor umur konstruksi.

Sebahagian selimut beton di hilir mercu telah terkelupas dan mengekspose tulangan. Apabila dibiarkan terus berlanjut,
kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan konstruksi yang semakin parah. Bila tidak dilakukan penaanganan dengan
segera, konstruksi tubuh bendung Cubo dapat mengalami crack. Selain itu, sisi hulu bendung perlu dilengkapi dengan
konstruksi pelindung tebing sungai. Gambar 2-2 memperlihatkan bahwa konstruksi pelindung sungai yang pernah
dibangun tahun 1988 telah runtuh dan tertimbun dengan sedimen. Pelindung tebing sungai di hulu bendung Cubo
berfungsi untuk melindungi hulu bendung dari bahaya gerusan pada saat banjir dan mengurangi hambatan aliran ke
pintu pengambilan.
INVENTARISASI JARINGAN IRIGASI

1. BENDUNG

Sedimentai di Hulu Bendung Sedimentai di Hulu Pengambilan Bendung Terkelupasnya selimut tubuh bending dihilir
2. KANTONG LUMPUR DAN SALURAN PRIMER
Secara umum, kondisi saluran primer dan kantong lumpur D.I Cubo tergolong baik. Kerusakan-kerusakan ringan
terjadi pada sebahagian kecil lining saluran. Kondisi saluran primer dan kantong lumpur disajikan pada Gambar 2-6
sampai Gambar 2-7. Kendala yang dihadapi oleh saluran primer adalah sedimentasi di saluran, terutama pada saat
banjir.

Sebahagian segmen saluran primer mengalami kerusakan berupa keruntuhan salah satu sisi tanggul, terutama
pada saluran yang berbentuk melengkung. Kerusakan ini juga mengakibatkan melimpasnya air ke permukiman warga.
Hal ini mengindikasikan bahwa saluran primer D.I Cubo juga berfungsi sebagai darinase kawasan selain sebagai
saluran pembawa air untuk kebutuhan irigasi.
INVENTARISASI JARINGAN IRIGASI

2. KANTONG LUMPUR DAN SALURAN PRIMER

Tipikal Kerusakan Saluran Primer dan Kondisi aliran dikantong lumpur


Kantong Lumpur
3. SALURAN PEMBAWA

Saluran pembawa sekunder dan primer pada jaringan D.I Cubo seluruhnya merupakan saluran pasangan batu dan
saluran beton. Sebahagian besar saluran tersebut selesai dibangun pada tahun 1982, 1988 dan tahu 1989. Penjelasan
dari Komisi Irigasi setempat, seluruh saluran masih berfungsi dengan baik walaupu terjadi kerusakan akibat banjir
atau bencana alam lainnya. Kondisi saluran di D.I Cubo disajikan pada Gambar 2-8 sampai Gambar 2-10.
INVENTARISASI JARINGAN IRIGASI

2. SALURAN PEMBAWA

SALURAN PEMBAWA DI CUBO YANG TIPIKAL KERUSAKAN SALURAN TIPIKAL KERUSAKAN SALURAN
MENDAPAT PERAWATAN RUTIN 2017 PEMBAWA DI.CUBO KARENA UMUR PEMBAWA DI CUBO YANG
KONSTRUKSI DITUMBUHI RUMPUT
4. BANGUNAN BAGI SADAP

Bangunan bagi sadap dan bangunan eksploitasi lainnya yang terdapat pada D.I Cubo sebahagian besar masih
berfungsi. Permasalahan yang terjadi pada bangunan bagi sadap adalah penumpukan sedimen dan sampah di ambang
pintu. Selain itu, beberapa bangunan perlu diakukan rehabilitasi. Secara umum, kondisi bangunan bagi/sadap pada D.I
Cubo dapat dilihat pada Gambar 2-11 sampai Gambar 2-13.
INVENTARISASI JARINGAN IRIGASI

2. SALURAN PEMBAWA

TIPIKAL KERUSAKAN BANGUNAN BAGI TIPIKAL KERUSAKAN PINTU YANG TIPIKAL KERUSAKAN PINTU YANG
SADAP AKIBAT PENUMPUKAN PERLU PERBAIKAN BERAT (BCB-8) PERLU PERBAIKAN (BCB-11)
SAMPAH
5. BANGUNAN PELENGKAP
Bangunan pelengka yang terdapaat pada D. Cubo meliputi gorong-gorong, bangunan terjun, jalan inspeksi,
bangunan juru irigasi, sipon dan talang, Gorong-gorong berupa saluran tertutup, dengan peralihan pada bagian masuk
dan keluar. Gorong-gorong akan sebanyak mungkin mengikuti kemiringan saluran. Gorong-gorong berfungsi sebagai
saluran terbuka selama bangunan tidak tenggelam. Gorong-gorong mengalir penuh bila lubang keluar tenggelam atau
jika air di hulu tinggi dan gorong-gorong panjang. Kehilangan tinggi energi total untuk gorong-gorong tenggelam
adalah jumlah kehilangan pada bagian masuk, kehilangan akibat gesekan ditambah lagi kehilangan pada tikungan
gorong-gorong. Secara umum, gorong-gorong di D.I Cubo berfungsi dengan baik. Kondisi gorong-gorong disajikan
pada Gambar 2-14 sampai Gambar 2-15.
INVENTARISASI JARINGAN IRIGASI

GORONG-GORONG

TIPIKAL KONDISI GORONG-GORONG TIPIKAL KONDISI GORONG-GORONG TIPIKAL KONDISI SIPON YANG PERLU
YANG MENDAPATKAN PERAWATAN YANG MENDAPATKAN PERAWATAN MENDAPATKAN PERAWATAN
BERKALA BERKALA BERKALA
SIPON
Pada D.I Cubo, sipon dipakai untuk mengalirkan air lewat
bawah jalan, melalui sungai atau saluran pembuang yang dalam.
Aliran dalam sipon mengikuti prinsip aliran dalam saluran
tertutup. Antara saluran dan sipon pada pemasukan
dan pengeluaran diperlukan peralihan yang cocok. Kedalaman
air diatas sisi atas sipon (air perapat) dan permukaan air
bergantung kepada kemiringan dan ukuran sipon. Sipon harus
dipakai hanya untuk membawa aliran saluran yang memotong
jalan atau saluran pembuang di mana tidak bisa dipakai gorong-
gorong, jembatan atau talang. Kondisi sipon di D.I Cubo
diperlihatkan pada Gambar 2-16.
JALAN INSPEKSI
Operasi dan pemeliharaan saluran dan bangunan di dalam
petak tersier membutuhkan jalan inspeksi di sepanjang saluran
irigasi sampai ke boks bagi yang terletak paling ujung/hilir.
Karena kendaraan yang di pakai adalah sepeda atau sepeda
motor, maka lebar jalan inspeksi diambil sekitar 1,5 – 2,0 m.
Jalan inspeksi untuk saluran tersier dibangun dengan lapisan
dasar dan kerikil setebal 0,20 m supaya cukup kuat. Kerikil
terbaik untuk pembuatan jalan adalah bahan aluvial alamiah
yang dipilih dari sungai yang mengalir di daerah proyek. Jalan
inspeksi untuk saluran tersier dapat juga dibangun dengan
lapisan dasar dari sirtu dan/atau Lapis Pondasi Agregat Kelas B
setebal 0,20 m supaya kuat. Secara umum, jalan inspeksi di D.I
Cubo masih baik.
S K EM A JARINGAN IRIGASI INVENTARISASI L EGENDA
D.I C U B O T R I E N G G A D E N G (A - 1.909 Ha)
(PIDIE JAYA) W AD U K P AY A PIE
BENDUNG

B A N G U N A N BAGI

112.63 L / dt 66.25 ha
BANG UNAN BAGI SADAP
PS.3

BANG UNAN SADAP


94.78 L / dt 55.75 ha L / dt ha
BPS.3 W AD U K P AY A R E U LET

SALURAN SEKUNDER PAYA


PS.3Ka PR.1 kr
B A N G U N A N A K H IR

A = 122.00 ha
Q = 0.207 m ³ /dt 34. 00 L / dt 20.00 ha S AL URAN PRIMER
L = 1102.00 m .
PS.2Ka
A = 58. 75 ha SALURAN SEKUNDER

51.00 L / dt 30.00 ha
Q = 0.999 m ³ /dt BPR.1 99.88 L / dt 58.75 ha
L = 977.00 m .
S A L U R A N TERSIER
PS.2Ki PR.1
CB.14Te BPS.2 SALURAN SEKUNDER PAYA REULET
66. 70 L /dt 82.50 ha
CB.14Te kn N A M A P E T A K TERSIER
A = 230.75 ha D E B I T ( l/dtk )
BCB 14Te Q = 0.392 m ³ /dt

SEPAT
66. 70 L /dt 82.50 ha W AD U K P AY A SE PAT
L = 795.00 m . LUAS ( ha )

W AD U K A LU E D R IEN
79.90 L /dt ha 79.90 L /dt 65.75 ha
CB.14Ka PS.1Ki PS.1Ka
A = 82. 50 ha 83.00 l/dt 50.00 ha
BPS.1
Q = 0 . 1 4 0 m ³ / dt
L = 1933.00 m. A = 296.50 ha
Q = 0.504 m ³ /dt A = 1117. 50 ha
L = 473.00 m . A = 1463. 00 ha
A = 132. 50 ha A = 1117. 50 ha
Q = 1 . 9 0 0 m ³ / dt
A = 1191. 50 ha A = 1259. 50 ha A = 1348. 00 ha A = 1400. 00 ha
Q = 2 . 4 8 7 m ³ / dt
A = 1504. 00 ha
B E NDUNG
A = 227.25 ha A = 342. 75 ha A = 389. 75 ha A = 686. 25 ha L = 1333.50 m. L = 1878.00 m. A = 1545. 75 ha
Q = 0 . 2 2 5 m ³ / dt Q = 0.386 m³/dt Q = 0 . 5 8 3 m ³ / dt Q = 0 . 6 6 3 m ³ / dt Q = 1 . 1 6 7 m ³ / dt Q = 1 . 9 0 0 m ³ / dt Q = 2 . 0 2 6 m ³ / dt Q = 2 . 1 1 4 m ³ / dt Q = 2 . 2 9 2 m ³ / dt Q = 2.380 m³/dt Q = 2 . 5 5 7 m ³ / dt Q = 2 . 6 2 7 m ³ / dt D.I CUBO
L = 724.00 m. BCB.13 L = 1237.00 m. L = 1452.00 m. L = 427.00 m. L = 3658.00 m.
L = 2358.50 m. TEROWONGAN L = 2200.00 m. L = 1225.00 m . L = 1040.00 m. L = 760.00 m. Siphon 1 L = 1219.00 m. L = 403.00 m.
BDCB.0

Kr.PAN TE
BCB.14 BCB.12 BCB.11 BCB.10 BCB.9 BCB.8 L = 959 m. BCB.7 BCB.6 Siphon 3 BCB. 5 BCB . 4 BCB. 3Siphon 2 BCB.2 BCB.1

RAJA
Salur an Salur an Salur an
Lining R u s a k Berat 47.60 L / dt 28.00 ha
T an pa L in ing T an pa L in ing
S A L U R A N PRIMER CUBO
CB.7Ki
B a n g u n a n Bagi SALURAN PRIMER CUBO B a n g u n a n Bagi
R u s a k B erat A = 431. 25 ha R u s a k B erat
196. 35 L / dt 115.50 ha CB.11Ki Q = 0 . 7 3 3 m ³ / dt
CB.13Ki L = 1029.00 m. 115. 60 L / dt 68.00 ha 150. 45 L / dt 88.50 ha 88. 40 L / dt 52.00 ha 107. 10 L / dt 63.00 ha 69.70 L/dt 41.00 ha 70. 98 L / dt 41.75 ha
CB.12Ki 79. 90 L / dt 47.00 ha A = 1117. 50 ha
161. 08 L / dt 94.75 ha CB.6Ki CB.5Ki CB.4Ki CB.3Ki CB.2Ki CB.1Ki
Q = 1 . 9 0 0 m ³ / dt
L = 700.00 m.

177.65 L/dt 104.50 ha


BPG.1
PG.1Ka
A = 326. 75 ha Bangunan
Q = 0 . 5 5 5 m ³ / dt
L = 1012.00 m. T erjunan

GAJAH
SALURAN SEKUNDER PAYA
R usak Berat
30.60 L/dt 18.00 ha
BPG.2
PG.2Ka 78.20 l/dt 46.00 ha
A = 308.75 ha
Q = 0.525 m³/dt CB.7 kr
L = 1113.00 m.

52.70 L/dt 31.00 ha


BPG.3
PG.3Ka
A = 277. 75 ha
Q = 0 . 4 7 2 m ³ / dt
L = 932.00 m .

78.20 L/dt 46.00 ha


BPG.4
PG.4Ka
A = 231.75 ha
Q = 0.344 m³/dt
WADUK
L = 970.50 m.
HUTAN PATANG
63.33 L/dt 37.25 ha
BPG.5 WADUK
PG.5Ka JUR ON G BEUR AN GKAT
A = 194. 50 ha
Q = 0 . 3 3 1 m ³ / dt
L = 986.00 m .
WADUK
86.70 L/dt 51.00 ha G LE B R U EK
BPG.6
PG.6Ka
E MB U N G
P A Y A L H O K BAD A A = 110. 25 ha SALURAN SEKUNDER JURONG BEURANGKAT
A = 143. 50 ha Q = 0 . 1 8 7 m ³ / dt
Q = 0 . 2 4 4 m ³ / dt BPG.7 L = 1405. 50 m. BJB.1 BJB.2 BJB.3 73.53 L/dt 43.25 ha
L = 945.00 m .
A = 92.25 ha A = 43.25 ha JB.3
Q = 0.157 m³/dt Q = 0.074 m³/dt
L = 515.00 m. L = 535.00 m.

E MB U N G
P A Y A C IBR EK

56.53 l/dt 33.25 ha 30.60 L/dt 18.00 ha 83.30 L/dt 49.00 ha 73.53 L/dt 43.25 ha

PG.7Ka JB.1Ka JB.2Ka JB.3Ka


PERENCANAAN BANGUNAN
Berdasarkan hasil inventarisasi dilakukan perencanaan bangunan

Berdasarkan hasil inventarisasi, jenis atau bangunan yang dilakukan perencanaan rehabilitasi sebagai berikut:

1. Perbaikan Bangunan Utama


a. Pekerjaan tanggul sungai
b. Pekerjaan galian sedimentasi bagian hulu bending
c. Capping tubuh bending
d. Capping bangunan pembilas
e. Perbaikan pintu pembilas
f. Pembangunan trashrack
2. Perbaikan saluran primer dan bangunan
a. Perbaikan pada BCB 8
b. Perbaikanpada BCB 9
c. Pembangunan saluran pasangan batu BCB 9 sampai dengan BCB 10
d. Pembangunan bangunan pembilas di BCB 13
e. Perbaikan pad BCB 14
3. Perbaikan saluran pembuang
a. Pembangunan saluran dan jalan inspeksi pada saluran pembuang jalur E.
HASIL PERENCANAAN BANGUNAN
PERBAIKAN BANGUNAN UTAMA

A. Pekerjaan Tanggul Sungai dan Galian


Sedimentasi bagian hulu bendung

LAYOUT TANGGUL DAN PENGERUKAN SEDIMEN SUNGAI


HASIL PERENCANAAN BANGUNAN
PERBAIKAN BANGUNAN UTAMA

A. Pekerjaan Tanggul Sungai dan Galian


Sedimentasi bagian hulu bendung

POTONGAN MELINTANG
HASIL PERENCANAAN BANGUNAN
PERBAIKAN BANGUNAN UTAMA

A. Pekerjaan Tanggul Sungai dan Galian


Sedimentasi bagian hulu bendung

DETAIL TANGGUL SUNGAI


HASIL PERENCANAAN BANGUNAN
PERBAIKAN BANGUNAN UTAMA

B. Capping Tubuh Bendung dan Pembilas


HASIL PERENCANAAN BANGUNAN
PERBAIKAN BANGUNAN UTAMA

C. Pembangunan Trashrack
HASIL PERENCANAAN BANGUNAN
PERBAIKAN SALURAN PRIMER DAN BANGUNAN

PERBAIKAN PADA BCB 8


HASIL PERENCANAAN BANGUNAN
PERBAIKAN SALURAN PRIMER DAN BANGUNAN

PERBAIKAN SALURAN PASANGAN


BATU BCB 9 SAMPAI DENGAN BCB 10

Layout pembangunan lining saluran BCB 9 sampai dengan BCB 10 Sepanjang


3569 m
HASIL PERENCANAAN BANGUNAN
PERBAIKAN SALURAN PRIMER DAN BANGUNAN

PERBAIKAN SALURAN PASANGAN


BATU BCB 9 SAMPAI DENGAN BCB 10

Tipical Potongan Melintang Saluran


HASIL PERENCANAAN BANGUNAN
PERBAIKAN SALURAN PRIMER DAN BANGUNAN

PERBAIKAN SALURAN PEMBUANG

POTOGAN MELINTANG

LAYOUT SALURAN PEMBUANG


ANGGARAN BIAYA

Rencana anggaran biaya, perhitungan volume, spesifikasi teknis dan metode kerja merupakan salah satu produk laporan pada
Pekerjaan SID Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Cubo/Trienggadeng Kab. Pidie Jaya yang digunakan untuk menentukan biaya dan
metode kerja yang digunakan pada pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi di Cubo ini. Dalam pekerjaan ini terdapat
beberapa jenis pekerjaan yaitu:

1. Perbaikan Bangunan Utama


a. Pekerjaan tanggul sungai
b. Pekerjaan galian sedimentasi bagian hulu bending
c. Capping tubuh bending
d. Capping bangunan pembilas
e. Perbaikan pintu pembilas
f. Pembangunan trashrack
2. Perbaikan saluran primer dan bangunan
a. Perbaikan pada BCB 8
b. Perbaikanpada BCB 9
c. Pembangunan saluran pasangan batu BCB 9 sampai dengan BCB 10
d. Pembangunan bangunan pembilas di BCB 13
e. Perbaikan pad BCB 14
ANGGARAN BIAYA
Dalam estimasi anggaran biaya pelaksanaan konstruksi Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Cubo/Trienggadeng Kab.
Pidie Jaya, analisa biaya yang dilakukan adalah analisa biaya terpasang. Komponen analisa biaya yang dianalisa
meliputi analisa alat berat dan analisa harga satuan pekerjaan.

Estimasi total biaya yang dibutuhkan untuk konstruksi Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Cubo/Trienggadeng Kab.
Pidie Jaya adalah Rp. 34.981.918.000,- (Tiga Puluh Empat Milyar Sembilan Ratus Delapan Puluh Satu Juta
Sembilan Ratus Delapan Belas Ribu Rupiah). Daftar Harga Upah, Bahan dan Alat untuk Kabupaten Pidie Jaya
Tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel 3.1, Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) dapat dilihat pada Tabel 4.2,
Rekapitulasi Analisa Harga dapat dilihat pada Tabel 4.1.
ANGGARAN BIAYA
NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA

A REHABILITASI BENDUNG Rp 30.894.825.649


B REHABILITASI BANGUNAN BCB 8 Rp 150.328.672,19
C REHABILITASI BANGUNAN BCB 9 Rp 65.437.610,99
D REHABILITASI BANGUNAN BCB 10 Rp 70.763.347,51
E REHABILITASI BANGUNAN BCB 13 Rp 220.136.754,53
F REHABILITASI BANGUNAN BCB 14 Rp 246.735.142,76
G REHABILITASI SALURAN PEMBUANG Rp 153.516.850,81

TOTAL PEKERJAAN Rp 31.801.744.027,62

Jumlah Rp 31.801.744.027,62
Ppn 10 % Rp 3.180.174.402,76
Total Rp 34.981.918.430,38
Dibulatkan Rp 34.981.918.000,00
Terbilan
g:
TigaPuluh Empat Milyar SembilanRatusDelapanPuluh SatuJutaSembilanRatusDelapanBelasRibuRupiah.-------

Anda mungkin juga menyukai