Masalah U S G Total
KESLING
Cakupan anggota keluarga yang belum memiliki 3 3 3 9
akses jamban
Cakupan RT yang belum memiliki Akses Air bersih 2 1 2 5
Cakupan anggota keluarga yang belum memiliki 2 1 2 5
tempat pembuangan limbah RT
LANSIA
Tidak Semua siswa hadir pada saat pelaksanaan 3 3 3 9
kegiatan penjaringan dan pemeriksaan berkala
Kurangnya lansia yang datang ke posyandu 4 5 5 14
Kurangnya kunjungan usia produktif ke Posbindu 3 4 3 10
Berdasarkan hasil USG tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa masalah terbesar
yang perlu segera di tangani adalah :
1. Cakupan anggota keluarga yang belum memiliki akses jamban
2. Kurangnya kunjungan lansia di posyandu
C. Penyebab masalah
Untuk mencari akar penyebab masalah dari beberapa masalah yang sudah
diprioritaskan pada masing-masing program dengan menggunakan diagram
ishikawa.
1. Masih ada 18 % RT yang belum memiliki jamban di wilayah kerja PKM
meko Tahun 2023
Masih ada 18 % RT
yang belum memiliki
jamban di wilayah
kerja PKM meko
Tahun 2023 sehat
- Kesadaran kurang
- Faktor ekonomi
- Pengetahuan kurang
- Kemauan untuk
memiliki jamban (-)
Material Manusia
2. Masih ada 30 % Lansia yang belum memperoleh pelayanan kesehatan pada tahun 2023 di wilayah kerja Puskesmas Meko
Metode
( Lingkungan ) ( Alat ) Kurangnya kerjasama dengan tokoh masyarakat
UKM PENGEMBANGAN
A. Program Lansia
- mengusulkan kepada
Pemerintah Desa untuk
pengadaan alat tes
pemeriksaan
Kurangnya alat tes
2
pemeriksaan
- mengusulkan kepada
Dinas Kesehatan untuk
pengadaan alat tes
pemeriksaan
- melakukan
- akan di agendakan dalam penggalangan
Kurangnya kerjasama
3 pembahasan pada saat komitmen
dengan tokoh masyarakat
Lokakaryamini Tribulanan dengan lintas
sektor
- melakukan
Kurangnya dana swadaya
- akan di agendakan dalam penggalangan
masyarakat untuk
4 pembahasan pada saat komitmen
pelayanan kesehatan
Lokakaryamini Tribulanan dengan lintas
lansia
sektor
- melakukan
koordinasi
- mengusulkan dengan
5 Kurangnya kader Lansia penambahan kader Lansia Pemerintah
di tiap Desa Desa untuk
penambahan
kader Lansia
- melakukan
- akan di agendakan dalam penggalangan
pembahasan pada saat komitmen
Lokakaryamini Tribulanan dengan lintas
sektor
PEMERINTAH KABUPATEN POSO
PUSKESMAS MEKO
JL. Pariwisata Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat, Kode Pos 94663 Kode Puskesmas: 1070236
Hp. 085214086854, Email : puskesmasmeko2021@gmail.com
KEBUTUHAN
UPAYA TARGET PENANGGUNG WAKTU KEBUTUHAN INDIKATOR SUMBER
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN SUMBER MITRA KERJA
KESEHATAN SASARAN JAWAB PELAKSANAAN ANGGARAN KINERJA PEMBIAYAAN
DAYA
UKM ESENSIAL
Meningkatkan
Kepemilikan
jamban dan
1. Penyuluhan pada masyarakat kesadaran
1 Kesling 25 kk 100% Kesling 3 Orang Bidan Desa Februari, Juni 2,700,000 BOK
untuk pemeilikan jamban sehat untuk tidak 100 % RT
BAB memiliki
sembarang Jamban
Tempat Sehat
UKM PENGEMBANGAN
Petugas
Jumlah
Meningkatkan Lansia, Dokter
854 Lansia yang
status Umum, Bidan Desa &
1 Lansia 1. Pelaksanaan posyandu lansia Lansia ( > 100% Petugas Lansia Jan - Des 29.700.000 ke BOK
kesehatan Petugas Kader Lansia
59 Tahun ) posyandu
pada Lansia Apotik, Bidan
meningkat
Desa,
Petugas
Meningkatkan Lansia, Dokter Jumlah
854 Februari, Mei,
2 Kunjungan rumah bagi Lansia status Umum, Bidan Desa & Lansia yang
Lansia ( > 100% Petugas Lansia Agustus, 3.600.000 BOK
yang tidak ke posyandu kesehatan Petugas Kader Lansia di screening
59 Tahun ) November
pada Lansia Apotik, Bidan meningkat
Desa,
PEMERINTAH KABUPATEN POSO
PUSKESMAS MEKO
JL. Pariwisata Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat, Kode Pos 94663 Kode Puskesmas: 1070236
Hp. 085214086854, Email : puskesmasmeko2021@gmail.com
UKM PENGEMBANGAN
1) Persiapan Desa Taipa,
Meningkatkan Administrasi, 2) Desa Owini,
854 Lansia
status Persiapan Desa Meko,
1. Pelaksanaan posyandu lansia ( > 59 100% Petugas Lansia 29.700.000
kesehatan Januari logistik dan TIM, Desa Salukaia,
Tahun )
pada Lansia 4 OH x 6 Desa s.d 3) Pelaksanaan, Desa Toinasa,
1 Lansia x 12 desember 4) Desa uranosari
1) Persiapan Desa Taipa,
Meningkatkan Administrasi, 2) Desa Owini,
854 Lansia
2 Kunjungan rumah bagi Lansia status Persiapan Desa Meko,
( > 59 100% Petugas Lansia 3.600.000
yang tidak ke posyandu kesehatan Januari logistik dan TIM, Desa Salukaia,
Tahun )
pada Lansia 4 OH x 6 Desa s.d 3) Pelaksanaan, Desa Toinasa,
x1 desember 4) Desa uranosari
TUGAS II :
1. Permasalahan dalam bidang pengelolaan keuangan yang membuat galau para kepala
Puskesmas :
a. Dengan diterapkannya Peraturan Presiden No. 32 thn 2014 dan disusul dengan
Permenkes 2014, dari peraturan ini Puskesmas akan diberikan Pilihan untuk menjadi
BLUD, sehingga dana kapitasi akan langsung diturunkan ke Puskesmas dan tidak lagi
melalui khas daerah.
b. Untuk mengatur keuangan dibutuhkan kompetensi yang sesuai, sehingga dibutuhkan
pegawai yang benar-benar berkompetensi di bidang pengelolaan keuangan.
c. Pegawai Puskesmas tidak akan menerima lagi tambahan penghasilan dari daerah.
Sarana dan prasarana alat kesehatan merupakan salah satu factor pendukung bagi
keberhasilan dalam mencapai tujuan yaitu peningkatan MUTU PELAYANAN.sarana ,prasarana
alat kesehatan menjadi bagian penting yang perlu di siapkan secara optimal dan
berkesinambungan sehingga dapat menjamin kelancaran aktifitas pegawai. Maka di butukan
pengelolaan sarana prasarana dalam lingkungan puskesmas yang merupakan proses kerjasama
mendayagunakan semua unsur pegawai agar sarana prasarana yang ada dapat di gunakan
secar efektif dan efisien
Pengelolaan sarana dan prasarana alat kesehatan yang baik membutuhkan aspek
perencanaa,pengadaan,pencatatan (Inventarisasi) penyimpanan pendistribusian
pemeliharaan dan penghapusan secara professional.
Pemeliharaan sarana dan prasarana di puskesmas sebagai salah satu aspek dari pengelolaan
sarana dan prasarana perlu di perhatikan dan di lakukan agar dapat menjaga kualitas sarana
dan prasaranan di puskesmas,sarana dan prasaran yang mengalami beberapa masalah akan
menghambat aktifitas kerja pegawai.oleh karena itu pemeliharaan sarana dan prasarana alat
kesehatan penting dan perlu di lakukan, dengan tujuan :
1. Sebagai panduam dalam program pemeliharan sarana dan prasarana di lingkungan
puskesmas
2. Agar program pemeliharaan sarana dan prasarana alat kesehatan dapat terarah,efektif dan
efisien sehingga pelayanan di pkm dapat terus berjalan.
3. Agar memperpanjang usia kegunaan asset yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja
bangunan dan isinya.
4. Untuk menjamin kesiapan operasional sari seluruh peralatan yang di perlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu.
5. Untuk menjamin keselamatan orang atau pasien yang menggunakan alat tersebut.
Dalam melaksanakna pemeliharan sarana dan prasarana kita harus bekerjasama dengan
penanggung jawab ruangan masing-masing yang ada di puskesmas .dan setiap ruangan yang
ada di puskesmas harus memiliki kartu inventarisasi ruangan ( KIR) baik itu alat medis maupun
non medis ,membuat jadwal pelaksanaan pemeliharaan.
Merinci jenis-jenis pemeliharaan yaitu pemeliharaan rutin,berkala,darurat.dan kemudian
memonitoring hasil pelaksanan kegiatan pemeliharaan apakah di lakukan setiap hari,bulan
,triwulan,semesteran,tahunan atau saat darurat.
Cara untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan metode menunjuk langsung
penanggungjawab ruangan masing-masing.
Evaluasi di lakukan terhadap pelaksanan kegiatan apakan sudah sesuai dengan jadwal yang
telah di buat dan di sepakati.
2. ADAKAH MANNFAAT YANG ANDA PEROLEH DARI SISTEM PEMENUHAN SPA DI PUSKESMAS
SAUDARA
3. PERALATAN APA SAJA YANG MENURUT ANDA APABILA DI PELIHARA MAKA AKAN MENELAN
BIAYA YANG KELUAR UNTUK PERBAIKAN SEHINGGA TERJADI EFISIENSI ANGGARAN DAN
EFEKTIFITAS DALAM PEMANFAATAN SPA
Biaya pemeliharaan adalah biaya yang sering di keluarkan oleh puskesmas dan biaya ini sering
di sebut dengan biaya operasional dan peralatan yang paling sering menekan biaya adalah
kendaraan ambulans roda 4 yang memang membutukan biaya paling banyak dalam hal
misalnya mengganti suku cadang ban mobil dll,oli dan melakukan servis setiap bulan sehingga
peralatan ini masih bisa di gunakan untuk pelayanan kepada masyarakat.
Pemeliharaan gedung juga merupakan salah satu menekan pengeluaran pembiayaan karna
apabila ada kerusakan sedikit pada gedung puskesmas itu akan membutuhkan biaya dalam
perbaikan sehingga gedung bisa di manfaatkan kembali dalam pelayanan kepada masyarakat