Anda di halaman 1dari 6

Devita Nuryco Putri Pratinu 40620092

Judul : Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Perilaku Tentang

Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif terhadap Tumbuh Kembang Gigi Anak

Usia 0-24 Bulan melalui Media Penyuluhan Pada Ibu Menyusui di Desa

Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan Laporan tahunan UPT Puskesmas Dau 2019 tentang

cakupan masalah dan hambatan indeks keluarga sehat (IKS), masih

ditemukan permasalahan dari beberapa program yang tidak sesuai dengan

target capaian, sebagai berikut :

Data : IKS Kecamatan Dau 2019

No. Indikator Target Cakupan Selisih Rumusan Masalah


1. Keluarga 100% 96,80% -3,2% Masih terdapat -3,2%
mempunyai akses keluarga yang belum
jamban sehat mempunyai akses jamban
sehst di wilayah
Kecamatan Dau
Kabupaten Malang
2. Bayi 100% 79,71% -20,29% Masih terdapat 20,29%
mendapatkan ASI bayi yang tidak
eksklusif mendapatkan ASI
eksklusif di wilayah
Kecamatan Dau
Kabupaten Malang
3. Ibu melakukan 100% 85,67% -14,33% Masih terdapat 14,33%
persalinan di ibu tidak melakukan
faskes persalinan difaskes di
wilayah Kecamatan Dau
Kabupaten Malang
4. Balita 100% 85,43% -14,57% Masih terdapat 14,57%
mendapatkan balita belum
pemantauan mendapatkan pemantauan
pertumbuhan pertumbuhan di wilayah
Kecamatan Dau
Kabupaten Malang
5 mempunyai akses 100% 97,78 % -2,22% Masih ada -2,2% keluarga
sarana air bersih belum mempunyai akses
sarana air bersih di
wilayah Kecamatan Dau
Kabupaten Malang

Prioritas Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah didaptakan lima masalah

kesehatan, selanjutnya masalah diproritaskan dengan menggunakan metode

USG (urgency, seriousness, growth).

Urgency, dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak

masalah tersebut diselesaikan. Seriousness, dilihat dari dampak masalah

tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan

membahayakan sistem atau tidak. Growth, seberapa kemungkinannya isu

tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu

akan makin memburuk kalau dibiarkan.Setiap parameter dinilai

menggunakan skor dengan skala 1-5 (5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang,

2 = kecil, 1 = sangat kecil).

Penentuan prioritas masalah dilakukan bersama 3 (tiga) partisipan,

setiap partisipan memberikan skoring parameter USG, dan untuk nilai total

ditentukan dihitung dari rata-rata skor masing-masing parameter, selanjutnya

hasilnya dikalikan.
No. Indikator Urgent Seriousness Growth Total Ranking
P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 USG
1. Keluarga 4 4 3 3 2 2 4 3 3 28 4
mempunyai
akses jamban
sehat
2. Bayi 5 5 4 4 4 4 4 5 4 39 1
mendapatkan
ASI
eksklusif
3. Ibu 4 4 3 3 3 4 4 3 2 30 3
melakukan
persalinan di
faskes
4. Balita 4 4 5 4 4 5 3 3 4 36 2
mendapatkan
pemantauan
pertumbuhan
5. Keluarga 3 2 3 2 3 3 2 2 3 23 5
mempunyai
akses sarana
air bersih

Keterangan :

P1 : PJ Program Essensial :

P2 : PJ Program Pengembangan :

P3 : PJ Mutu

A. Penyebab Masalah

Dari prioritas masalah tersebut dilakukan brainstroming bersama

partisipan untuk mencari penyebab masalah, didapatkan beberapa penyebab

masalah :

1. Ibu masih belum telaten ASI eksklusif

2. Ibu terlalu sibuk untuk memberikan ASI ekslusif

3. Kurangnya ilmu pengetahuan ibu tentang pentingnya pemberian ASI ekslusif pada bayi

4. Kurangnya sarana media informasi terkait pemberian ASI secara ekslusif


5. Kurannya dukungan dan perhatian dari keluarga untuk ibu memenuhi kebutuhan ASI eksklusif

6. Budaya pemberian makanan tambahan lebih dini pada bayi

7. kurangnya media seperti leaflet, poster, banner di posyandu

8. Terbatasnya anggaran untuk program ASI eksklusif.

9. Adanya anggapan bahwa susu formula lebih bisa membuat bayi gemuk

10. ASI tidak lancar.

11. Kurangnya pengetahuan terkait MPASI pada ibu menyusui.


Penyebab Masalah

Metode Manusia

Material Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai