SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1
dalam Ilmu Syariah
Oleh :
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1442 H / 2021 M
IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HAK PEJALAN KAKI
DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009
TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
PERSPEKTIF FIQH SIYASAH
(Studi pada Persimpangan Lampu Merah Kecamatan Way Halim)
SKRIPSI
Oleh :
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1442 H / 2021 M
ABSTRAK
Ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan berlalu
lintas yang berlangsung secara teratur sesuai dengan hak dan kewajiban setiap
pengguna jalan. Hak-hak pengguna lalu lintas terjamin di dalam Undang-undang
Nomor 22 Tahun 2009 dalam hal ini yaitu para pejalan kaki di dalam pasal 106
ayat 2 yang berbunyi: Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor
dijalan wajib mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda dan pasal
131 ayat 2 yang berbunyi: Pejalan kaki berhak mendapatkan prioritas pada saat
menyeberang jalan di tempat penyebrangan. Skripsi yang penulis paparkan akan
membahas tentang Implementasi perlindungan hak pejalan kaki dalam Undang-
Undang Nomor 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan apakah
sudah berjalan dengan baik sebagaimana mestinya atau belum kemudian
bagaimana perspektif Fiqh Siyasah terhadap Implementasi perlindungan hak
pejalan kaki dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui
Implementasi perlindungan hak pejalan kaki dalam Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2009 di persimpangan lampu merah Kecamatan Way Halim. 2. Untuk
mengetahui perspektif Fiqh Siyasah terhadap Implementasi perlindungan hak
pejalan kaki dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 di persimpangan
lampu merah Kecamatan Way Halim. Metode penelitian yang digunakan adalah
jenis penelitian lapangan (Field research), dengan sifat penelitian deskriptif.
Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung antara peneliti
dengan narasumber, kemudian hasilnya dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan
pengamatan di Satuan Lalu Lintas Polresta Bandar Lampung bahwasannya
petugas sudah melaksanakan perlindungan terhadap pejalan kaki melalui
penegakan pasal 106 ayat 2 dan 131 ayat 2 Undang-undang Nomor 22 Tahun
2009 dengan semaksimal mungkin. Namun pelanggaran masih terjadi karena
faktor internal dan eksternal yaitu kurangnya personil dari pada Satuan Lalu
Lintas Polresta Bandar Lampung dan rendahnya kesadaran hukum dari
masyarakat tentang undang-undang nomor 22 tahun 2009. Dalam perspektif Fiqh
Siyasah bahwa praktik penyelenggaraan Undang-undang, kepatuhan dan ketaatan
masyarakat terhadap peraturan belum sesuai dengan QS. An-nisaa’ ayat 59.
H
MOTTO
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu,
Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”
1. Kedua orang tua penulis yang tercinta Ayahanda IPTU Abdullah dan Ibunda
Semoga kelak peneliti dapat menjadi anak yang membanggakan untuk kalian
2. Kepada Kakak Ridho dellatama putra A.Md.Rad. dan kedua adik Reisyah
agita azzahra dan Muhammad rafa al-farizi dan kepada keluarga besar penulis
terimakasih atas doa dan dukungan yang telah kalian berikan dan selalu
Intan Lampung semoga ilmu dan gelar yang penulis dapatkan dikampus ini
kelak menjadikan penulis manusia yang bermanfaat serta berkah dan di ridhoi
1998, anak kedua dari pasangan Bapak Abdullah dan Ibu Dian Efrianti.
Pendidikan dimulai dari SD Negeri 2 Kalianda dan selesai pada tahun 2010
melanjutkan SMP Negeri 2 Kalianda 2 dan selesai pada tahun 2013, melanjutkan
ke SMA Negeri 1 Kalianda dan selesai tahun 2016 dan mengikuti pendidikan
tingkat perguruan tinggi di Fakultas Syari’ah program studi Hukum Tata Negara
Bandar Lampung,
Yang Membuat,
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah
Halim). Skripsi ini disusun sebagai tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
studi program (S1) Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung guna
dan ummatnya yang InsyaAllah selalu melanjutkan dakwah beliau hingga akhir
zaman. Dalam pembuatan skripsi ini penulis banyak sekali menerima bantuan dari
semua pihak, oleh karena itu melalui tulisan ini penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Mohammad Mukri, M.Ag. selaku Rektor UIN Raden
Intan Lampung.
2. Bapak Dr. KH. Khairuddin, M.H. selaku Dekan Fakultas Syari’ah UIN Raden
Intan Lampung.
3. Bapak Frenki, M.Si. selaku ketua Program Studi Hukum Tata Negara dan
Bapak Hervin Yoki Pradikta, M.H.I. selaku Sekertaris Program Studi Hukum
dengan sabar membimbing dan mengoreksi penulis hingga skripsi ini selesai.
5. Bapak Erik Rahman Gumiri, M.H. selaku pembimbing II yang dengan sabar
skripsi ini.
6. Segenap Civitas Akademika, Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah yang
telah memberikan bekal ilmu pengetahuan serta agama kepada penulis selama
7. Dua orang yang selalu mendoakan disetiap waktunya untuk keberhasilan dan
kesuksesan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini Ayah dan ibu tercinta.
8. Bapak dan Ibu Kepala serta Staff karyawan perpustakaan Fakultas Syari’ah
dan perpustakaan pusat UIN Raden Intan Lampung dengan penuh kesabaran
dan izinnya untuk proses peminjaman buku demi terselesainya skripsi ini.
angkatan 2016.
10. Untuk semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi
imbalan yang lebih baik lagi dari Allah SWT. Saya sadar dan mengakui bahwa
kemampuan ilmu yang dikuasai, untuk itu kritik dan sarannya yang dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Bandar lampung,
Penulis,
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... iv
PENGESAHAN ................................................................................................... v
MOTTO................................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ...................................................................................... 1
B. Alasan Memilih Judul ............................................................................. 4
C. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 5
D. Fokus penelitian .................................................................................... 11
E. Rumusan Masalah ................................................................................... 12
F. Tujuan Penelitian..................................................................................... 12
G. Signifikasi Penelitian............................................................................... 13
H. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 14
I. Metode Penelitian.................................................................................... 19
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 83
B. Rekomendasi ........................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Foto Wawancara
Lampiran 2 Blanko Konsultasi
DAFTAR TABEL
Tabel
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
tidak terjadi kesalahan dan kerancuan perspektif dalam memahami skripsi ini.
1. Implementasi
2. Perlindungan
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2008), h.95.
2
hukum.2
3. Hak
4. Pejalan kaki
Pejalan adalah orang yang suka atau biasa berjalan dan pejalan kaki
menyebutkan bahwa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan
sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas
2
Harjono, Konstitusi sebagai Rumah Bangsa (Sekertariat Jendral dan Kepaniteraan
Mahkamah Konstitusi, 2008), h.357.
3
Dendy Sugiono, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta:Pusat Bahasa, 2008), h.1162.
4
Ibid, h.502.
5
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2008), h.138.
3
6. Perspektif
hal.6 Dengan kata lain perspektif adalah suatu cara pandang terhadap
suatu masalah yang terjadi atau sudut pandang tertentu yang digunakan
7. Fiqh Siyasah
berasal dari kata sasa, berarti mengatur, mengurus, dan memerintah atau
yang bersifat politis untuk mencangkup sesuatu.9 Dari uraian tentang fiqh
dan siyasah maka dapat ditarik kesimpulan yakni, fiqh siyasah adalah
6
Ibid, h.119.
7
Sayuti Pulungan, Fiqh Siyasah: Kontekstualisasi doktrin politik islam (Jakarta: Raja
Grafindo, 1994), h.21.
8
Ibid, h.22.
9
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: kontekstualisasi doktrin politik islam (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014), h.3.
4
Lintas dan Angkutan Jalan Perspektif Fiqh Siyasah (Studi Pada Persimpangan
tercipta nya masyarakat yang tertib berlalu lintas sesuai peraturan yang
berlaku.
2. Pelanggaran hak-hak pejalan kaki salah satunya hak prioritas pada saat
menyebrang hal ini bertolak belakang dengan aturan yang ada pada
Oleh karena itu, dengan adanya skripsi ini penulis ingin mempelajari
bagaimana implementasi pasal 106 ayat 2 dan 131 ayat 2 tentang hak-hak
10
Ibid, h.27.
5
falsafah dan sosio politik yang melatar belakanginya. Terlepas dari berbagai
mewujudkan harapan para warga negara akan kehidupan yang tertib, adil, dan
sewaktunya orang diyakinkan bahwa terwujudnya tertib hukum itu tidak hanya
Mematuhi hukum itu pada hakikatnya adalah bagian dari proses merealisasi
hak, bukan hak kewenang para pejabat pemerintahan yang tengah mengemban
kekuasaan melainkan hak yang telah dihakkan kepada para warga. Dari sinilah
11
Ridwan Hr, Hukum Administrasi Negara (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h.1.
12
Ibid, h.7.
6
pokok dan penting. Transportasi sudah tidak menjadi salah satu hal yang
sering kali mengabaikan rambu lalu lintas yang ada di jalan khususnya rambu
lalu lintas yang ada di persimpangan jalan raya. Tidak sedikit masyarakat yang
berhenti tepat pada marka zebra cross bahkan melampaui marka zebra cross,
menerobos lampu merah yang sedang memberi tanda untuk berhenti, hal ini
masalah sejak dahulu hingga saat ini masih marak terjadi di Indonesia. Perilaku
berlalu lintas yang dianggap sebagai masalah atau pelanggaran dalam berlalu
lintas di lihat dengan tidak sesuainya cara berlalu lintas para pengguna jalan
dengan kondisi secara umum atau idealnya suatu kondisi berlalu lintas yang
terdapat dalam Undang-undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 pada Bab I
Ketentuan Umum Pasal 1 (32) yang berbunyi : Ketertiban Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan adalah suatu keadaan berlalu lintas yang berlangsung secara
13
Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum dalam Masyarakat (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2013), h.109.
14
Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2009, Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(Surabaya: Penerbit Kesindo Utama, 2013), h.6.
7
Masalah berperilaku dalam berlalu lintas di jalan raya itu terwujud dalam
tidak pada tempatnya, melawan arus lalu lintas, parkir sembarangan, melanggar
lampu lalu lintas, kelebihan muatan, tidak menggunakan atribut berlalu lintas
Pejalan kaki adalah unsur lalu lintas yang sering kali dilupakan
keberadaannya sebagai bagian dari pergerakan dijalan raya, pejalan kaki adalah
istilah dalam transportasi yang digunakan untuk menjelaskan setiap orang yang
berjalan di ruang lalu lintas baik di pinggir jalan, trotoar, lintasan khusus bagi
pejalan kaki maupun penyeberangan jalan15. Pejalan kaki wajib berjalan pada
disediakan bagi pejalan kaki seperti zebra cross untuk melindungi pejalan kaki
Tahun 2014 Tentang Marka jalan. Marka yang sering digunakan untuk fasilitas
kaki, yang berupa zebra cross dan marka dua garis utuh melintang.
15
Ibid, h.5.
16
“Pengertian Zebra Crossing” (On-line),tersedia di:
http://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/zebra%20crossing (23 agustus 2020).
8
a. Marka ini berupa garis utuh yang membujur tersusun melintang jalur
lalu lintas (zebra cross) tanpa alat pemberi isyarat lalu lintas untuk
menyebrang.
b. Garis utuh yang membujur harus memiliki panjang paling sedikit 2,5
c. Jarak diantara garis utuh yang membujur paling sedikit memiliki lebar
sama atau tidak lebih dari 2 (dua) kali lebar garis membujur tersebut
Pejalan kaki dapat menyeberang ditempat yang dipilihnya jika tidak terdapat
khusus nya di Lampu Merah Way Halim masih banyak nya pengendara
bermotor yang mengabaikan hak-hak pejalan kaki, hal ini bertolak belakang
dengan apa yang tertera di dalam pasal 106 ayat 2 dan pasal 131 ayat 2
Undang-Undang tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Akibatnya hak-hak dan
17
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pedoman Bahan Konstruksi
Bangunan dan Rekayasa Sipil, Perencanaan teknis fasilitas pejalan kaki, h.28.
9
tidak dipatuhi para pengendara bermotor di Lampu Merah Way Halim kota
Bandar Lampung.
tertib dalam berlalu lintas dan memperhatikan hak-hak pejalan kaki. Islam
tidak hanya mencakup sistem kepercayaan dan ibadah, tetapi juga sistem
merumuskan ajaran-ajaran Islam tentang negara ini dalam „ilm al-siyâsah al-
yang sejalan dengan dasar-dasar Islam meskipun dalam pengaturan ini tidak
ada dalil tertentu (dari al-Quran maupun Hadist)”. Ilmu ini berkembang dengan
dinamis karena ia bisa berinteraksi dengan gagasan dan sistem politik dari luar
serta budaya lokal, termasuk dengan sistem politik modern. Dengan ini
Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
10
memerintahkan suatu.18
sebuah tatanan kehidupan baik itu dalam segi ekonomi, sosial maupun politik
yang dibenarkan dalam syara’, sehingga tidak mengganggu hak-hak orang lain
manusia sebagai salah satu mahkluk ciptaan tuhan di muka bumi ini
dimuka bumi ini. Allah swt tidak hanya mengatur tentang kehidupan yang
berkaitan dengan ibadah kepada tuhan, tetapi Allah juga mengatur bagaimana
manusia menjalankan perannya diatas muka bumi ini sebagai khalifah yang
bertujuan untuk dapat keselamatan dunia dan akhirat. Pemerintah sendiri sudah
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
18
Masykuri Abdillah, Ahkam Jurnal Ilmu Syariah (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Indonesia, 2012).
19
Ismail Nawawi, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer: Hukum Perjanjian,
Ekonomi, Bisnis, dan Sosial, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2012), h.4.
11
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” (Q.S. An-
nisaa‟[4]:59).
Makna dari ayat tersebut dapat juga dipahami jika kita menaati peraturan
lalu lintas dan menghormati hak pejalan kaki berarti ia telah menaati penguasa,
pemimpin, pemerintah dalam hal bukan maksiat dan merupakan qurbah (upaya
mendekatkan diri pada Allah Swt) pada perkara yang sepertinya remeh namun
undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Way Halim).
D. Fokus Penelitian
Fokus penelitian dalam skripsi ini yaitu pada wilayah Kecamatan Way
dasar nya lampu merah di lokasi ini adalah titik pertemuan dari 4 arah yang
kendaraan dan mengabaikan hak pejalan kaki serta fungsi dari zebra cross
tersebut. Peneliti juga berfokus pada Implementasi pasal 106 ayat 2 dan pasal
12
131 ayat 2 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
E. Rumusan Masalah
merasa tertarik lebih jauh tentang Implementasi perlindungan hak pejalan kaki
berikut :
hak pejalan kaki dalam Pasal 106 ayat 2 dan Pasal 131 ayat 2 Undang-
Way Halim?
F. Tujuan Penelitian
Pasal 106 ayat 2 dan Pasal 131 ayat 2 Undang-Undang Nomor 22 tahun
perlindungan hak pejalan kaki dalam Pasal 106 ayat 2 dan Pasal 131 ayat 2
13
G. Signifikansi/Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Perspektif Fiqh
Halim).
b. Secara Praktis
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Perspektif Fiqh
14
Halim).
H. Tinjauan Pustaka
belum ada pembahasan secara mendetail mengenai hak pejalan kaki yaitu
pelanggaran pada marka zebra cross. Tetapi ada beberapa yang dapat
Tabel 1
Penelitian Lica Chintya
Tabel 2
Penelitian Andi Indriani Ratnasari
Tabel 3
Penelitian Ramadhani Efendi
Tabel 4
Perbandingan Peneliti Terdahulu dengan Penelitian Sekarang
Peneliti
menggunakan
perspektif Fiqh
Siyasah sedangkan
penelitian
terdahulu tidak
menggunakan
perspektif Fiqh
Siyasah.
2. Andi Kajian Persamaan dengan Perbedaannya
Indriani Sosiologi penelitian yang penelitian
Ratnasari Hukum dilakukan pleh Andi terdahulu
terhadap Indriani Ratnasari menggunakan
pelanggaran adalah sama-sama kajian sosiologi
hak pejalan membahas tentang hukum sementara
kaki oleh pelanggaran hak peneliti tidak
pengendara pejalan kaki oleh menggunakan
kendaraan pengendara kajian sosiologi
dijalan raya kendaraan, sama- hukum , peneliti
Kota sama menggunakan menggunakan
Makassar. metode deskriptif perspektif Fiqh
kualitatif. Siyasah sedangkan
penelitian
terdahulu tidak
menggunakan
perspektif Fiqh
Siyasah.
3. Rahmadani Jaminan Persamaan Perbedaannya,
Efendi kenyamanan penelitian yang adalah penelitian
pejalan kaki dilakukan oleh terdahulu berfokus
18
fokus pada penelitian ini. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk membahas
tentang lalu lintas dan angkutan jalan perspektif fiqh siyasah (Studi pada
I. Metode Penelitian
peneliti mendeskripsikan suatu obyek, fenomena, atau setting sosial yang akan
dituangkan dalam tulisan yang bersifat naratif. Arti dalam penulisannya data
dan fakta yang dihimpun berbentuk kata atau gambar dari pada angka. Dalam
a. Jenis Penelitian
yuridis empiris yang dengan kata lain adalah jenis penelitian hukum
20
Albi Anggito & Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jawa Barat: Jejak,
2018), h.7.
21
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam Praktek (Jakarta: Sinar Grafika, 2002),
h.15.
20
Lampung.
b. Sifat Penelitian
Dilihat dari segi sifatnya, penelitian ini bersifat deskriptif yang berarti
Dalam hal ini bertujuan untuk pemecahan masalah secara sistematis dan
2. Sumber Data
Jenis data di dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu
a. Data Primer
Data primer adalah informasi dalam data yang diperoleh langsung dari
22
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
2011), h.36.
23
Juliansyah Noor, Metodelogi Penelitian (Jakarta: Prenada Media, 2012), h.34.
24
Amiruddin, Pengantar Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006), h.30
21
Bandar Lampung.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang didapatkan dari pihak lain, tidak
Satuan Lalu Lintas Polresta Bandar Lampung dan data dari pemerintah
kota Bandar Lampung dan juga data data yang di peroleh dari kajian
pustaka seperti buku-buku ilmiah dan sebagainya. Data ini sebagai data
3. Informan Penelitian
a. Observasi
Dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada
gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang
27
Esty Aryani Safithry Asesmen Teknik Tes dan Non Tes (Malang: IRDH, 2018), h.48.
23
b. Wawancara
informasi secara lisan guna mencapai tujuan tertentu, dan tujuan ini dapat
28
Sirilius Seran, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Sosial (Yogyakarta: Budi Utama,
2020), h.39.
29
Burhan Ashshofa, metode penelitian hukum (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h.95.
30
Ibid, h.96.
24
Pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab
skype.
5. Pengolahan Data
a. Penyuntingan (editing)
Pemeriksaan dan meneliti kembali data yang telah terkumpul ini adalah
mengetahui apakah data yang telah terkumpul tersebut baik sehingga segera
2) Kejelasan tulisan.
5) Relevansi jawaban.
terjaga.
31
Bagong Suyanto & Sutinah, Metode Penelitian Sosial (Jakarta: Adhitya Andrebina
Agung, 2005), h.93-94.
25
a. Deduktif
32
Burhan bungin, analisis data penelitian kualitatif (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2010), h. 51.
83
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Implementasi pasal 106 ayat 2 dan 131 ayat 2 tentang perlindungan hak-
hak prioritas bagi para pejalan kaki diwilayah lampu merah kecamatan
Way Halim belum berjalan dengan baik sebagaimana mestinya, Hal ini
berhenti tepat pada marka zebra cross, terabaikannya fungsi marka zebra
terdapat faktor Internal dan Eksternal, Faktor Internal yang terjadi yaitu
pada petugas Satuan Lalu Lintas kurangnya personil Satuan Lalu lintas
Way Halim sehingga masyarakat merasa tidak diawasi dan berani untuk
mendapatkan sanksi baik teguran maupun tilang oleh petugas Satuan Lalu
Lintas Polresta Bandar Lampung , selain itu juga masih banyak nya
adanya peraturan di dalam pasal 106 ayat 2 dan pasal 131 ayat 2 Undang-
Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
tersebut.
yang telah diatur dan di tetapkan oleh Allah Swt dalam firmannya Al-
B. Rekomendasi
pengumpulan data serta dari hasil analisis penelitian, di antara prioritas yang
atau memperbaiki diri sebelum memperbaiki sistem dan institusi, yang paling
tepat ialah apabila kita menggunakan istilah yang tertera di dalam al-Quran
Manusia harus digerakan melalui akal dan hatinya, tugas terpenting yang
mesti kita lakukan hari ini, berikut rekomendasi yang dapat penulis berikan :
dan Satuan Lalu Lintas Kota Bandar Lampung dalam pemanfaatan fungsi
marka zebra cross yang telah disediakan dan juga secara hukum pada
pendidikan mulai dari tingkat usia dini sampai tingkat perkuliahan melalui
seminar-seminar tentang tertib berlalu lintas hal ini sangat penting karna
tentang tertib berlalu lintas yang baik bagi diri sendiri maupun orang lain
86
lagi bekerja sama dengan instansi terkait seperti contoh sebagai berikut :
para pelanggar.
b. Tindakan tilang agar lebih di perketat lagi kepada para pelanggar agar
pengendara pentingnya patuh dan taat pada peraturan karna tanpa adanya
kesadaran yang lebih dari masyarakat pelanggaran akan tetap terus terjadi.
bahkan dapat bertambah, maka dari itu selain pemerintah dan instansi-
instansi terkait, petugas Satuan Lalu Lintas Kota Bandar lampung yang
memiliki kesadaran agar taat dan patuh pada peraturan Lalu Lintas
87
sehingga akan tercipta Kota Bandar Lampung yang tertib, aman, dan
A. Buku-buku
Anggito Albi dan Johan Setiawan, s.pd, Metodologi penelitian kualitatif, Jawa
Barat: CV Jejak,2018.
Aryani Esti Safithry, Asesmen teknik tes dan non tes, Malang; CV IRDH,2018.
Muhammad, Ismail Syah, dkk., Filsafat Hukum Islam,Jakarta: Bumi Aksara &
Departemen Agama, 1999.
Muin Salim, Abdul, Fiqh siyasah konsepsi kekuasaan politik dalam al-quran,
Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2002.
Mutakin,ali, teori maqashid al-syariah dan hubungannya dengan metode istinbath
hukum,kanun jurnal hukum,2017.
Nawawi, Ismail, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer : Hukum Perjanjian,
Ekonomi,Bisnis, dan Sosial, Bogor : Ghalia Indonesia,2012.
Noor Juliansyah, Metodelogi Penelitian, Jakarta: Prenada Media,2012.
B. Peraturan Perundang-undangan
Republik Indonesia, 2009. Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan.
Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat, Pedoman Bahan Kontruksi
Bangunan dan Rekayasa Sipil, Perencanaan Teknis Fasilitas Pejalan Kaki.
C. Jurnal
D. Wawancara
E. Sumber on-line
Gambaran umum kecamatan wayhalim, http://bandarlampungkota.bps.go.id
7 september 2020 pada pukul 13.50 WIB.
Pengertian zebracross, https://id.wikipedia.org/wiki/zebra_cross tanggal 29
oktober 2020.
https://kbbi.kemendikbud.go.id/entri/informan tanggal 13 agustus 2020.
http://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/zebra%20crossing tanggal 23 agustus 2020.
http://Feriansyach.wordpress.com/2011/03/08/sejarah-singkat-regulasi-lalu-
lintas- danangkutan-jalan-di-indonesia/di tanggal 1 september 2020.
http://www.bantuanhukum.or.id/web/blog/implementasi-undang-undang-
nomor-22-tahun-2009-tentang-lalu-lintas-dan-angkutan-jalan-raya/tanggal
1 september 2020.
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/htn-dan-puu/60-pembentukan-peraturan-
perundang-undangan-di-indonesia.html 1 september 2020