Kel.4 Analisis Sumber-Sumber Dana Pendidikan
Kel.4 Analisis Sumber-Sumber Dana Pendidikan
KELOMPOK 5
ANALISIS SUMBER-SUMBER DANA
PENDIDIKAN DAN PENGELOLAANYA
(Biaya Operasional, Investasi, dll)
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrai dan Pembiayaan
Pendidikan
Disusun oleh :
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERISTAS PGRI PALEMBANG
2023
Daftar Isi
Daftar Halaman
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................3
A. Konsep Dasar Pembiayaan Pendidikan................................................................3
B. Dasar Hukum yang digunakan dalam Pengelolaan Dana Pendidikan..............7
C. Dasar Teori yang digunakan dalam Pengelolaan Dana Pendidikan..................9
D. Jenis biaya dalam Pendidikan...............................................................................9
E. Sumber–sumber pembiayaan pendidikan berasal.............................................12
F. Strategi Pengelolaan Dana Pendidikan...............................................................14
BAB III...........................................................................................................................15
PENUTUP......................................................................................................................15
A. Simpulan............................................................................................................15
B. Saran...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................16
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang diuraikan, rumusan masalah dari makalah ini
antara lain:
1. Bagaimana konsep dasar Sumber-sumber Dana pendidikan ?
2. Apa Dasar Hukum yang digunakan dalam Pengelolaan Dana Pendidikan?
3. Apa Dasar Teori yang digunakan dalam Pengelolaan Dana Pendidikan?
4. Apa saja Jenis biaya dalam Pendidikan?
5. Darimanakah sumber–sumber pembiayaan pendidikan berasal?
6. Bagaimanakah Strategi Pengelolaan Dana Pendidikan?
1
C. Tujuan
Dari tujuan yang diuraikan, dapat diambil tujuan dari makalah ini antara
lain:
1. Mengetahui konsep dasar Sumber-sumber Dana pendidikan.
2. Mengetahui Dasar Hukum yang digunakan dalam Pengelolaan Dana
Pendidikan.
3. Mengetahui Dasar Teori yang digunakan dalam Pengelolaan Dana
Pendidikan.
4. Mengetahui Jenis biaya dalam Pendidikan.
5. Mengetahui sumber–sumber pembiayaan pendidikan berasal.
6. Mengetahui Strategi Pengelolaan Dana Pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
a. Budgeting (Penyusunan Anggaran)
Penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran
(budget). Budget merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara
kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam
kurun waktu tertantu. Oleh karena itu, dalam anggaran tergambar kegiatan-
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh suatu lembaga. Penyusunan anggaran
merupakan langkah-langkah positif untuk merealisasikan rencana yang telah
disusun. Kegiatan ini melibatkan pimpinan tiap-tiap unit organisasi. Pada
dasarnya, penyusunan anggaran merupakan negosiasi atau
perundingan/kesepakatan antara puncak pimpinan dengan pimpinan di bawahnya
dalam menentukan besarnya alokasi biaya suatu penganggaran. Hasil akhir dari
suatu negosiasi merupakan suatu pernyataan tentang pengeluaran dan pendapatan
yang diharapkan dari setiap sumber dana.
b. Accounting (Pembukuan)
Pengurusan ini meliputi dua hal yaitu, pertama mengurusi hal yang
menyangkut kewenangan menentukan kebijakan menerima atau mengeluarkan
uang. Pengurusan kedua menyangkut urusan tindak lanjut dari urusan pertama
yaitu, menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang. Pengurusan ini tidak
menyangkut kewenangan menentukan, tetapi hanya melaksanakan dan dikenal
dengan istilah pengurusan bendaharawan. Bendaharawan adalah orang atau
badan yang oleh Negara diserahi tugas menerima, menyimpan dan membayar,
atau menyerahkan uang atau surat-surat berharga dan barang-barang termasuk
dalam pasal 55 ICW (Indische Comptabiliteits Wet), sehingga dengan jabatan itu
mereka mempunyai kewajiban atau pertanggungjawabaan apa yang menjadi
urusannya kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
c. Auditing (Pemeriksaan)
Auditing adalah semua kegiatan yang menyangkut pertanggungjawaban
penerimaan, penyimpanan dan pembayaran atau penyerahan uang yang dilakukan
bendaharawan kepada pihak-pihak yang berwenang. Bagi unit-unit yang ada
didalam departemen, mempertanggungjawabkan urusan ini kepada BPK melalui
4
departemen masing-masing. Auditing sangat penting dan sangat bermanfaat bagi
empat pihak, yaitu:
1. Bagi bendaharawan yang bersangkutan:
a. Bekerja dengan arah yang sudah pasti,
b. Bekerja dengan target waktu yang sudah ditentukan,
c. Tingkat keterampilan dapat diukur dan dihargai,
d. Mengetahui dengan jelas batas wewenang dan kewajiban,
e. Ada kontrol bagi dirinya terhadap godaan penyalahgunaan uang.
2. Bagi lembaga yang bersangkutan:
a. Dimungkinkan adanya sistem kepemimpinan terbuka,
b. Memperjelas batas wewenang dan tanggungjawab antar petugas,
c. Tidak menimbulkan rasa saling mencurigai,
d. Ada arah yang jelas dalam menggunakan uang yang diterima,
3. Bagi atasannya:
a. Dapat mengetahui bagian atau keseluruhan anggaran yang telah
dilaksanakan,
b. Dapat mengetahui tingkat keterlaksanaan serta hambatannya demi
menyusun anggaran tahun berikutnya,
c. Dapat diketahui keberhasilan pengumpulan, penyimpanan dan
kelancaran pengeluaran,
d. Dapat diketahui tingkat kecermatan dalam mempertanggungjawabkan,
e. Untuk memperhitungkan biaya kegiatan tahunan masa lampau sebagai
umpan balik bagi perencanaan masa datang,
f. Untuk arsip dari tahun ke tahun.
4. Bagi badan pemeriksa keuangan:
a. Ada patokan yang jelas dalam melaksanakan pengawasan terhadap uang
milik Negara
b. Ada dasar yang tegas untuk mengambil tindakan apabila terjadi
penyelewengan.
5
2. Hal-Hal Yang Berpengaruh terhadap Pembiayaan Pendidikan.
Secara garis besar dipengaruhi oleh dua hal yaitu Faktor Eksternal dan
Faktor Internal.
a. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang ada di luar sistem pendidikan
yang meliputi hal–hal sebagai berikut:
1. Berkembangnya demokrasi pendidikan. Dahulu banyak negara yang
masih dijajah oleh bangsa lain memperoleh penduduknya untuk menempati
pendidikan. Dengan lepasnya bangsa itu dari cengkraman penjajah, terlepas pula
kekangan atas keinginan memperoleh pendidikan. Di Indonesia Demostrasi
Pendidikan dirumuskan dengan jelas dalam pasal 31 UUD 1945 ayat (10) dan ayat
(2). Konsekuensi dari adanya demokrasi itu maka pemerintah menyediakan dana
yang cukup untuk itu.
2. Kebijaksanaan Pemerintah. Pemberian hak kepada warga Negara
untuk memperoleh pendidikan merupakan kepentingan suatu bangsa agar mampu
mempertahankan dan mengembangkan bangsanya. Namun demikian agar tujuan
itu tercapai pemerintah memberikan fasilitas-fasilitas berupa hal-hal yang bersifat
meringankan dan menunjang pendidikan misalnya, Pemberian pembiayaan yang
besar bagi pendiri gedung dan kelengkapannya, meringankan beban siswa dalam
bentuk bantuan SPP dan pengaturan pemungutan serta beasiswa, kenaikan gaji
guru dan lain sebagainya.
3. Tuntutan akan pendidikan. Kenaikan tuntutan akan pendidikan terjadi
dimana-mana. Didalam negeri tuntutan akan pendidikan ditandai oleh segi
kuantitas yaitu semakin banyaknya orang yang menginginkan pendidikan dari
segi kualitas yaitu naiknya keinginan memperoleh tingkat pendidikan yang lebih
tinggi. Bagi suatu bangsa kenaikan tuntutan ini mempertinggi kualitas bangsa
dan menaikkan taraf hidup. Diluar negeri pendidikan selalu dicari di negara-
negara yang melaksanakan sistem pendidikan lebih baik dan lebih bervariasi.
Hal ini berarti bukan hanya terjadi aliran dari Negara berkembang ke Negara
maju tetapi sebaliknya juga mungkin terjadi. Banyak orang dari Negara maju
menuntut ilmu dinegara berkembang karena ingin mendalami hal-hal yang
menarik perhatiannya.
6
4. Adanya Inflansi. Inflansi adalah keadaan menurunnya nilai mata uang
suatu negara. Faktor inflansi sangat berpengaruh terhadap biaya pendidikan
karena harga satuan biaya tentunya naik mengikuti kenaikan inflasi.
b. Faktor Internal
1. Tujuan Pendidikan. Sebagai salah satu contoh bahwa pendidikan
berpengaruh terhadap besarnya biaya pendidikan adalah tujuan institusional
suatu lembaga pendidikan. Berubah tujuan pendidikan kearah penguasaan 10
kompetensi dibandingkan dengan tujuan yang mempengaruhi besarnya biaya yang
harus dikeluarkan.
2. Pendekatan yang digunakan. Strategi belajar-mengajar menuntut
dilaksanakannya praktek bengkel dan laboratorium menuntut lebih banyak biaya
jika dibandingkan metode lain dan pendekatan secara individual.
3. Materi yang disajikan. Materi pelajaran yang menuntut dilaksanakan
praktek bengkel menuntut lebih banyak biaya dibandingkan dengan materi
pelajaran yang hanya dilaksanakan dengan penyampaian materi.
4. Tingkat dan jenis pendidikan. Dua dimensi yang berpengaruh terhadap
biaya adalah tingkat dan jenis pendidikan. Dengan dasar pertimbangan lamanya
jam belajar, banyak ragamnya bidang pelajaran, jenis materi yang diajarkan,
banyaknya guru yang terlibat sekaligus kualitasnya, tuntutan terhadap kompetensi
lulusannya, biaya pendidikan di SD jauh berbeda dengan biaya pendidikan di
Perguruan Tinggi.
7
b. Prinsip Efesiensi, dilakukan dengan mengoptimalkan akses, mutu,
relevansi, dan daya saing pelayanan pendidikan.
8
C. Dasar Teori yang digunakan dalam Pengelolaan Dana Pendidikan
Menurut Akdon dalam (Rahmanto, 2019), pembiayaan pendidikan adalah
kegiatan yang berhubungan dengan diterimanya pendapatan keuangan yang
diperoleh sekolah dari dana APBN, APBD, dan masyarakat atau orang tua, serta
digunakannya dalam membiayai setiap program pendidikan yang
dirancang.Dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 4, Negara Indonesia memberikan
amanat kepada pemerintah untuk menetapkan anggaran pendidikan 20% dari
anggaran belanja negara. Biaya pendidikan juga diperoleh dari masyarakat atau
orang tua murid, sebagai bentuk kesadaran masyarakat terhadap pembiayaan
pendidikan.
Definisi lain yang menjelaskan mengenai pembiayaan pendidikan menurut
(Narifin, 2004), Biaya adalah nilai yang dikorbankan yang diukur dalam satuan
uang untuk memperoleh Aktiva yang diimbangi dengan pengurangan aktiva atau
penambahan utang atau modal. Pembiayaan pendidikan merupakan salah satu
komponen yang harus diperhatikan. Pembiayaan pendidikan haruslah dikelolah
dengan secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan
yang diharapkan. Akan menjadi hambatan bagi pengelolah pendidikan apabila
tidak dapat mengelolah pembiayaan pendidikan dengan baik.
9
Merupakan segala bentuk pengeluaran yang berupa uang untuk kegiatan
pembelian barang membayar tenaga pekerja, administrasi sekolah, pemenuhan
sarana belajar sekolah yang secara tidak langsung berfungsi untuk menunjang
tercapainya proses kegiatan belajar. Contoh dari penggunaan biaya langsung di
bidang pendidikan ialah pihak sekolah membeli peralatan sekolah sebagai fasilitas
yang nantinya akan di gunakan siswa, sekolah memberikan buku pegangan
kepada guru sebagai metode pembelajaran di kelas, pembiayaan pengelolaan
transportasi bus sekolah.
10
Monetary Cost
Adalah sumber pengeluaran yang di bagi menjadi 2 yakni biaya pendidikan
langsung dan tidak langsung. Bentuk pengeluaran dari monetary ialah uang. Dana
tersebut nantinya akan digunakan di satuan pendidikan.
Non Monetary Cost
Merupakan bentuk pengeluaran yang tidak berwujud uang. Bisa dikatakan biaya
moneter yang tidak bersifat uang. Misalnya pendapatan yang hilang.
Menurut M. Nafairin (dalam Ara Hidayat dan Rusdiana, 2022:89) Konsep biaya
pendidikan lebih kompleks daripada keuntungan karena komponen biaya terdiri
atas berbagai jenis dan sifat berikut.
Biaya Kesempatan (Oportunitas Cost)
Biaya pendidikan tidak hanya berbentuk uang dan rupiah, tetapi juga
dalam bentuk kesempatan (Oportunitas Cost). Biaya pendidikan terdiri atas biaya
langsung dan biaya tidak langsung atau biaya kesempatan. Biaya kesempatan ini
sering disebut income Forgon, yaitu potensi pendapatan bagi seorang siswa
selama mengikuti pelajaran. Seorang Lulusan SMP misalnya, yang tidak diterima
melanjutkan pendidikan SMU, jika ia bekerja ia akan memperoleh penghasilan.
Jika ia melanjutkan sekolahnya, besarnya pendapatan (upah, gaji) selama belajar
di SMU harus diperhitungkan.
Biaya satuan per Siswa
Biaya pendidikan merupakan dasar empiris untuk memberikan gambaran
karakteristik keuangan sekolah. Efisiensi keuangan sekolah dalam pemanfaatan
sumber-sumber keuangan sekolah dan hasil (output) sekolah dapat dilakukan
dengan cara menganalisis satuan (unit cost) per siswa
Biaya satuan per siswa adalah biaya rata-rata setiap siswa yang dihitung
dari total pengeluaran sekolah dibagi seluruh siswa yang ada di sekolah dalam
kurun waktu tertentu. Mengetahui besarnya biaya satuan setiap siswa menurut
jenjang dan jenis pendidikan berguna untuk menilai beragai alternative kebijakan
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Dalam penentuan biaya satuan terdapat dua Pendekatan, yaitu Pendekatan
makro dan mikro.
11
1) Pendekatan Makro berdasarkan perhitungan pada keseluruhan
jumlah pengeluaran pendidikan yang diterima dari berbagai sumber dana
dibagi jumlah peserta didik.
2) Pendekatan Mikro mendasarkan perhitungan biaya berdasarkan
alokasi pengeluaran per komponen yang digunakan oleh peserta didik.
E. Sumber–sumber pembiayaan pendidikan berasal
Pengembangan perpustakaan
Penerimaan Pesert aDidik Baru
Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler
Evaluasi pembelajaran dan ekstrakurikuler
Pengelolaan Sekolah
Pembayaran Honor
Pembelian atau perawatn alat multimedia pembelajaran
2. Dana Alokasi Khusus Pendidikan
12
Dana Alokasi Khusus merupakan dana yang bersumberdari APBN yang
dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan membantu mendanai kegiatan
khusus yang menjadi urusan daerah dan merupakan prioritas nasional. Salah satu
bagian dari Dana Alokasi Khusus adalah untuk Pendidikan, dinamakan Dana
Alokasi Khusus Pendidikan. Dana Alokasi Khusus Pendidikan digunakan untuk
menunjang program wajib belajar Pendidikan dasar sembilan tahun yang bermutu
dan memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).
3. Dana Penunjang Pendidikan
Dana penunjang Pendidikan ini berupa beasiswa di mana beasiswa
merupakan dana bantuan kepada pesertadidik dengan kondisi tertentu sesuai
ketentuan pemerintah guna mendukung peserta didik agar tetap semangat dalam
menjalani Pendidikan.
4. Dana rutin
Dana yang secara rutin diberikan dengan tujuan untuk gaji guru,
Pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, pemeliharaan, dan lain-lain.
Pemerintah Daerah
Sama halnya seperti APBN adalah salah satu bagian keuangan negara,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan salah satu bagian dari
keuangan suatu daerah. APBD digunakan untuk Pendidikan sesuai dengan
ketetapan di masing-masing daerah. APBD ini digunakan untuk Pendidikan
sebagai penunjang proses Pendidikan seperti beasiswa, guru honorer, fasilitas
sarana dan prasarana sekolah, dan lain-lain yang berhubungan dengan proses
belajar mengajar tanpa menyalahi aturan dari pemerintah pusat.
Masyarakat
Dana dari masyarakat yaitu bantuan berupa SPP yaitu dana untuk peserta didik
guna melengkapi fasilitas belajar di sekolah seperti seragam, buku, ATK, dan
fasilitas yang di dapat dalam proses pembelajaran. Selain tiga sumber dana
Pendidikan tersebut, terdapat sumber-sumber dana lain untuk pembiayaan
Pendidikan adalah Unit Usaha Sekolah. Unit Usaha sekolah adalah usaha yang
berkesinambungan yang bersifat akademis dan bisnis dengan
memberdayagunakan warga dan lingkungan sekolah dalam bentuk usaha
13
produksi dan dilaksanakan secara professional (Anoraga, 1997). Unit usaha
sekolah sebagai sumber dana Pendidikan difungsikan untuk membantu pendanaan
dalam proses pembelajaran di sekolah baik untuk pengelolaan sekolah maupun
fasilitas sekolah.
14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Fattah, Nanang. (2008). Pembiayaan Pendidikan: Landasan Teori dan Studi
Empiris. Jurnal Pendidikan, No. 9
Ferdi, W.P. (2013). Pembiayaan Pendidikan : Suatu kajian Teoritis. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, Vol, 19, No. 4
Hidayat, Ara dan Rusdiana. 2022. Manajemen Pembiayaan Pendidikan. Bandung:
Pustaka Setia.
Saifudin, Ahmad. (2017). Skripsi : Analisis Manajemen Pembiayaan dalam
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Menurut Perspektef
Ekonomi Isalm. Bandar Lampung.
16