Kel.5 Makalah Objek Filsafat Ilmu
Kel.5 Makalah Objek Filsafat Ilmu
OBJEK FILSAFAT
ILMU MANAJEMEN PENDIDIKAN
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu:
Dr. Pahlawan M.A
Makalah dengan judul Objek Filsafat Ilmu Manajemen Pendidikan ini disusun untuk
Makalah ini dimulai dengan memberikan gambaran umum tentang pentingnya kajian
dipaparkan lebih mendalam tentang objek kajian filsafat ilmu, objek material, objek formal,
Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi, bahan kajian dan
pengantar untuk melaksanakan fungsi manajemen yang selaras dengan tujuan filsafat
pendidikan. Umpan balik yang bersifat konstruktif akan membantu kami untuk melakukan
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Objek Kajian Filsafat Ilmu .................................................................... 4
1. Objek Material Filsafat Ilmu ............................................................. 5
2. Objek Formal Filsafat Ilmu ............................................................... 6
B. Objek Kajian Filsafat Ilmu Manajemen Pendidikan .............................. 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai ilmu, manajemen termasuk dalam salah satu cabang ilmu sosial
kelompok ilmu terapan atau kelompok applied sciences, karena manfaatnya baru
melihat dan mengkaji teori manajemen dan praktik pendidikan (Salamun, dkk., 2022).
Selain itu, di dalam filsafat manajemen juga dipandang sebagai seni mencapai tujuan,
dilakukan secara komprehensif, kritis dan mendasar sehingga mencapai kepada suatu
pendidikan yang mendekati ideal yang pada akhirnya akan terus relevan dalam
menjawab berbagai kebutuhan dunia pendidikan dan peradaban umat manusia yang
Salah satu contoh perbaikan di dunia pendidikan hasil dari filsafat adalah
merdeka yang diresmikan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan pada tahun
2022. Beberapa contoh paradigma baru yang ditekankan pada kurikulum merdeka
manajemen yang kompeten dimana kepala sekolah tidak hanya berperan sebagai
administrator namun juga sebagai pemimpin pembelajar, guru juga menjadi pemilik
1
dengan kebutuhan peserta didik, dan perencanaan berbasis data yang hasilnya
ditindaklanjuti menjadi rencana kegiatan dan anggaran yang melibatkan level satuan
manajemen menuju yang lebih baik. Namun, kajian dengan pendekatan filsafat
tersebut akan menjadi bermakna jika kita memiliki pemahaman tentang objek filsafat
apa saja yang dapat dijadikan sebagai bahan pemikiran, sehingga kajian yang
dilakukan tepat sasaran dan sesuai tujuan. Berdasarkan pemapaparan tersebut, tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui objek filsafat secara umum dan
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
pengetahuan dengan bahasan yang telah dikaji dan diteliti di dalamnya. Ilmu
pengetahuan hanya dapat disebut ilmu pengetahuan apabila telah memenuhi syarat-
syarat tertentu diantaranya ialah objek material (material object) dan objek formal
dalam hal metode dan objek studinya. Dalam hal metode, ilmu pengetahuan hanya
mengkaji masalah dari bidang tertentu dan selalu menggunakan metode observasi
dan eksperimen dari fakta yang dapat diselidiki, sedangkan filsafat berpikir sampai
belakang dan didukung fakta yang sangat kasat mata. Sedangkan dalam hal objek
kajian, objek kajian keilmuan berangkat dari masalah yang timbul harus dipecahkan,
menjawabnya, dan diperlukan sistematika yang valid. Oleh karena itu, suatu masalah
adalah objek suatu ilmu pengetahuan. Artinya, objek dimaknai sebagai bahan
penelitian atau penciptaan pengetahuan. objek kajian inilah yang membedakan satu
Sedangkan objek kajian filsafat ilmu berbeda dengan objek ilmu pengetahuan
yang dijelaskan di atas. Objek kajian filsafat merupakan segala sesuatu yang ada
(yang umum kesemestaan). Menurut Surajiyo (2007) objek filsafat ilmu adalah sesuatu
bahwa filsafat adalah sebagai kegiatan pemikiran murni manusia atau pemikiran
reflektif dalam mengeksplorasi objek yang tidak terbatas. Hal tersebut juga
disampaikan oleh Khaidir (2021) bahwa filsafat merupakan kegiatan berpikir murni
4
pada manusia (reflective thinking) untuk menyelidiki suatu objek yang tak terbatas.
dengan ilmu pengetahuan dari hal metode dan objek studinya. Di dalam ilmu
pendidikan pun, filsafat mencakup berbagai bidang pendidikan. Setiap cabang ilmu
pendidikan memiliki objek studinya sendiri yang spesifik atau hanya sebagian kecil
dari keseluruhan realitas pendidikan yang ada, sehingga tidak dapat memberikan
objek ilmu pendidikan yang bersifat spesifik dan pragmentaris atau terkotak-kotak
menyesuaikan dengan cabang ilmu pendidikan itu sendiri, objek kajian filsafat
dasar baik menyangkut daya pikir (intelektual) mapun daya rasa (emosional). Hal ini
didukung oleh Salamun dkk., (2022) sebab itu filsafat berfungsi memberikan wawasan
antar cabang ilmu pendidikan yang terkotak-kotak. Dilihat dari isi atau substansi objek
filsafat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan formal.
Menurut Hariroh (2021) objek material adalah segala sesuatu yang ada untuk
dijadikan sebagai sasaran penyelidikan yang dapat dirasionalkan, bersifat empiris, dan
ilmiah. Ia menambahkan segala sesuatu yang ada adalah yang bersifat thinkable,
unthinkable, atau unthoughtabe. (1) thinkable, yaitu hal rasional yang dapat dikenali
atau dirasakan oleh panca indera. (2) Unthinkable, yaitu sesuatu yang tidak terfikirkan
oleh kita namun bisa jadi sedang atau telah difikirkan oleh orang lain. (3)
Unthoughtable, sesuatu yang tidak pernah terfikirkan namun diyakini ada. Satu-
5
satunya hal tersebut adalah adanya Tuhan. Tuhan diyakini ada namun pemikiran kita
tidak akan sampai pada esensi pertanyaan-pertanyaan tentang adanya Tuhan. Pada
Penjelasan tersebut didukung juga oleh Salamun dkk., (2022) bahwa objek
material filsafat ialah segala sesuatu yang tak terbatas dengan tujuan memahami
sesuatu yang ada, baik secara konkrit, pikiran, atau kemungkinan. (1) Segala sesuatu
yang ada bersifat konkrit seperti badan manusia, badan hewan, tumbuhan, batu, kayu,
tanah. (2) Ada dalam pikiran, abstrak atau rasional seperti ide atau nilai. (3) Ada dalam
filsafat adalah segala sesuatu yang ada baik yang bersifat konkrit dapat dikenali oleh
panca indera dan dapat diteliti menggunakan pendekatan empiris, atau metafisik yang
tidak nampak oleh panca indera, seperti segala sesuatu yang kita atau orang lain
pikirkan, dan dapat diketahui dari diskusi atau buah pikir manusia itu sendiri, maupun
yang bersifat gaib atau yang tidak terfikirkan namun diyakini ada.
Objek formal adalah cara yang digunakan untuk mengetahui ilmu Itu sendiri,
ataupun prespektif yang digunakan seseorang untuk memahami dan mengetahui objek
material. Menurut Salamun dkk., (2022) objek formal adalah sudut pandangan, cara
memandang, cara mengadakan tinjauan yang dilakukan oleh seorang pemikir atau
peneliti terhadap objek material serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal
suatu ilmu tidak hanya memberi keutuhan suatu ilmu akan tetapi pada saat yang sama
formal filsafat ialah metodologi dari sudut pandang atau cara pandang serta prinsip-
6
prinsip yang digunakan, yaitu hakikat atau esensinya dari objek material. Hal yang
dijadikan sebagai objek formal merupakan objek material yang dikaji secara khusus
baik berdasarkan spesifikasi maupun perspektif. (1) Spesifikasi, yaitu hal yang menjadi
fokus kajian bukan sesuatu yang umum melainkan sesuatu yang khusus. Pengertian
dari spesifikasi ini adalah sesuatu yang kita teliti melalui bagian terkecil dari materi,
yaitu seperti bentuk atau ciri-ciri dari objek tersebut. (2) Perspektif, yaitu objek dikaji
Contoh objek formal filsafat berdasarkan penjelasan di atas misalnya jika objek
materialnya adalah manusia, maka objek formal yang dikaji berdarkan spesifikasinya
adalah tentang bagian, atau ciri-ciri manusia tersebut, seperti bagian mata, tangan,
kaki, atau bagian tubuh yang lain. Sedangkan berdasarkan pandangan atau kajian
perspektif, maka yang dipelajari bukan hanya dari sisi fisik manusia, melainkan
misalnya ideologi yang dianut oleh manusia tersebut, ataupun perilaku nyata dari
manusia (Khusna, 2021). Berdasarkan contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa satu
bidang objek material misalnya “manusia” dapat ditinjau dari berbagai sudut
pandangan dan menimbulkan ilmu yang berbeda pula, sehingga ada beberapa ilmu
7
Objek kajian filsafat ilmu manajemen pendidikan berdasarkan pendekatan
adalah tentang penerapan teori-teori manajemen dan pendidikan yang terkait dengan
diarahkan pada implikasi tujuan dan manfaat dari adanya kegiatan perencanaan,
ilmu manajemen pendidikan, baik objek material maupun formal adalah segala
sesuatu yang tak terbatas dan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan
kemajuan pemikiran dan peradaban umat manusia untuk mencapai suatu tatanan
8
BAB III
A. KESIMPULAN
sebagai penghubung antar cabang ilmu pendidikan yang terkotak-kotak. Dilihat dari isi
atau substansi objek filsafat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan
formal. Objek material filsafat adalah segala sesuatu yang ada baik yang bersifat
konkrit dapat dikenali oleh panca indera dan dapat diteliti menggunakan pendekatan
empiris, atau metafisik yang tidak nampak oleh panca indera, seperti segala sesuatu
yang kita atau orang lain pikirkan, dan dapat diketahui dari diskusi atau buah pikir
manusia itu sendiri, maupun yang bersifat gaib atau yang tidak terfikirkan namun
diyakini ada. Sedangkan objek formal adalah cara atau perspektif yang digunakan
seseorang untuk memahami dan mengetahui objek material. Hal yang dijadikan
sebagai objek formal merupakan objek material yang dikaji secara khusus baik dari
Dalam filsafat ilmu manajemen pendidikan, objek material dan objek formal
filsafat yang dikaji adalah segala sesuatu yang ada berdasarkan pendekatan ontologis,
kemajuan pemikiran dan peradaban umat manusia untuk mencapai suatu tatanan
B. SARAN
memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang objek kajian filsafat ilmu manajemen
suatu tatanan manajemen pendidikan yang selaras dengan filsafat tujuan pendidikan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Amin, M. B. (2019). Filsafat ilmu. Madura: Institut Agama Islam Negeri Madura.
Hariroh, U. (2021, June 22). Filsafat Ilmu: Pengertian, Objek, Ciri-ciri, dan Tujuan. Retrieved
https://www.kompasiana.com/ulfatulhariroh/5d89ce710d82305f3508da02/filsafat-
ilmu-pengertian-objek-ciri-ciri-dan-tujuan
Khaidir., dkk. (2021). Teori Filsafat Manajemen Pendidikan Islam. Aceh: Yayasan Menulis
Muhammad Zaini.
Khusna, H. (2021, June 22). Objek Material dan Formal dalam Filsafat. Retrieved April 12,
https://www.kompasiana.com/hayyulalkhusna/5db380b90d823044a422c273/objek-
material-dan-formal-dalam-filsafat?page=2&page_images=1
Salamun , S., Subakti, H., Arifin, R., Suesilowati , S., Tasrim, I. W., Chamidah, D., et al.
dalam Persepktif Filsafat Pendidikan. Retrieved April 12, 2023 from Media.Neliti:
https://media.neliti.com/media/publications/87792-landasan-aksiologis-sistem-
pendidikan-na-ff636f3d.pdf
10