Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN

PERLINDUNGAN KESEHATAN PETUGAS

PEMERINTAH KOTA SURABAYA


DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS KALIJUDAN
Jl. Kalijudan 123 Surabaya
Telp. ( 031 )  3824566
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
bimbingan dan petunjuk kepada kita sehingga Panduan Pengelolaan Peralatan Perawatan
Pasien dan Alat Medis Lainnya Puskesmas ini selesai dibuat.
Salah satu program PPI adalah mengidentifikasi proses pelayanan yang berisiko
infeksi. Perlindungan Kesehatan Petugas harus diterapkan/dilakukan di Puskesmas, sebab
sebuah Puskesmas tidak mungkin terhindar dari kegiatan-kegiatan yang berpotensi terjadinya
risiko infeksi terhadap pasien, petugas dan juga pengunjung.
Dengan dijalankannya program Perlindungan Kesehatan petugas di Puskesmas maka
dampak dari kegiatan yang bisa menjadi penyebab timbulnya HAIs dapat dicegah sehingga
program PPI dapat dijalankan secara efektif. Program Perlindungan Kesehatan petugas harus
dapat dilaksanakan oleh semua staf yang berkompeten dalam proses renovasi dan
pembangunan di puskesmas sehingga perlu adanya pemahaman yang benar.
Panduan Perlindungan Kesehatan petugas Puskesmas ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dalam melaksanakan tugas. Kami menyadari
panduan ini masih memerlukan perbaikan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
untuk penyempurnaan Panduan Perlindungan Kesehatan Petugas Puskesmas.

Tim PPI
Lembar Pengesahan

Judul : Panduan Perlindungan Kesehatan Petugas UPTD Puskesmas


Kalijudan
Disetujui Tanggal :

Mengetahui
Kepala Puskesmas Kalijudan
Ketua Tim PPI

dr. Ageng Rusbaya dr. Mujahidah


NIP. 198909252014011002 NIP. 197005012006042001
BAB I
DEFINISI

A. Pengertian
Dimaksudkan agar tercipta tatanan kerja disetiap FKTP yang mempertimbangkan
aspek keselamatan dan Kesehatan petugas Kesehatan terutama dari risiko pajanan
penyakit infeksi.
B. Tujuan
Melindungi Kesehatan dan keselamatan petugas baik tenaga medis, perawat, bidan
maupun petugas penunjang sebagai orang yang paling berisiko terpapar penyakit
infeksi, karena berhadapan langsung dengan pasien penderita penyakit menular setiap
saat atau akibat terpapar lingkungan fasilitas pelayanan Kesehatan.
BAB II
RUANG LINGKUP

Semua petugas medis yang berisiko terpapar penyakit infeksi yang berhadapan
langsung dengan pasien penyakit menular atau terpapar lingkungan pelayanan kesehatan .
Ruang lingkup panduan perlindungan Kesehatan petugas adalah semua petugas medis
maupun non- medis yang bekerja di Puskesmas Kalijudan.
BAB III
TATA LAKSANA

A. Prosedur Perlindungan Kesehatan


1. Semua petugas Kesehatan menggunakan APD (sesuai indikasi) saat memberi
pelayanan yang berisiko terjadi paparan darah, produk darah, cairan tubuh, bahan
infeksius, atau bahan berbahaya lainnya.
2. Petugas Kesehatan saat melaksanakan tugas, agar memperhatikan hal-hal, sebagai
berikut :
a. Segera lakukan kebersihan tangan saat tiba di tempat kerja.
b. Menggunakan baju kerja yang berbeda dengan baju kerja yang dipakai dari
rumah (dianjurkan baju yang dipakai dari rumah diganti dengan baju kerja saat
tiba di fasilitas Kesehatan dan ditukar Kembali saat pulang kerja).
c. Tidak menggunakan aksesoris di tangan (cincin, gelang, jam tangan, pewarna
kuku dan lain-lain), kuku tidak panjang pada saat akan melakukan Tindakan
medis.
3. Dilakukan pemeriksaan berkala terhadap semua petugas Kesehatan terutama pada
area berisiko tinggi (misalnya : ruang TB, ruang VCT, dan lain-lain) yang dapat
terpapar penyakit menular infeksi sehingga perlu diberikan imunisasi sesuai risiko
paparan pada petugas yang dihadapi termasuk hasil konsultasi professional
kesehatan, misalnya imunisasi hepatitis B.
4. Tersedia kebijakan penatalaksanaan akibat tusukan jarum/benda tajam bekas pakai
pasien, sebagai berikut :
a. Prosedur pemeriksaan, alur penanganan pasca pajanan atau pemberian
imunisasi.
b. Tersedia obat-obatan terkait penanganan pasca pajanan dan tim Kesehatan
yang ditunjuk untuk menangani.
c. Mekanisme pelaporan kejadian.
d. System pendokumentasian kejadian pasca pajanan.
B. Tata Laksana Pasca Pajanan
1. Jika tertusuk benda tajam bekas pakai, maka:
a. Jangan panik
b. Cuci dibawah air mengalir, biarkan darah yang keluar sebanyak banyaknya
dan jangan memijit area luka (karena akan membuat sisa bekas tusukan
semakin masuk kedalam luka) kemudian obati luka
c. Lapor pada atasan, untuk segera membuat laporan ke penanggung jawab PPI
sebagai bahan upaya pencegahan dan pengobatan klinik
d. Dilakukan penelusuran jarum bekas pakai pasien dengan tujuan memastikan
apakah betul bekas pakai pasien, dan apakah pasien terpapar HIV , Hep B ,
atau lainnya.
e. Jika pasien negative maka kasus tidak dilanjutkan, petugas diberikan
konseling Kesehatan.
f. Jika pasien positif maka pastikan status petugas (korban) tidak terpapar dari
HIV, hepatitis dengan pemeriksaan laboratorium, jika negative petugas
diberikan konseling saja dan immunisasi sesuai ketentuan.
g. Setelah diberikan imunisasi kepada petugas dilakukan pengawasan, 3, 6, 12
bulan atau sesuai standar yang ditetapkan oleh fasilitas pelayanan Kesehatan.
2. Jika terpajan cairan tubuh pasien
a. Cuci atau bilas dengan air mengalir sebanyak-banyaknya.
b. Jika ada luka pada area percikan maka lakukan prosedur diatas.
C. Alur Paparan Pasca Pajanan, Setiap FKTP membuat Alur Pasca Pajanan
BAB IV
DOKUMENTASI

Berikut proses pendokumentasian ketika petugas medis atau non medis terkena pajanan :

1. Catat nama petugas yang terkena pajanan


2. Telusuri sebab petugas terkena pajanan
3. Jika pajanan tidak berbahaya maka lakukan konseling
4. Jika pajanan berbahaya segera lakukan Langkah-langkah penanganan seperti prosedur
yang telah ada
5. Lakukan pengawasan atau evaluasi terhadap petugas yang terkena pajanan
6. Laporkan hasil ke kepala puskesmas
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Perlindungan Kesehatan Petugas bertujuan untuk mencegah petugas Kesehatan
terpapar penyakit menular atau lingkungan pelayanan Kesehatan.
2. Pengelolaan kegiatan pemeriksaan petugas Kesehatan perlu dilakukan minimal 1
bulan sekali
3. Dengan adanya kegiatan pemeriksaan petugas Kesehatan pencegahan petugas
Kesehatan terpapar pajanan dapat ditekan

B. Saran
Perlindungan Kesehatan Petugas harus dipertahankan untuk mencegah tertularnya
petugas Kesehatan akibat suatu penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

Permenkes No 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di


Fasyankes.
Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama. Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan. Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tahun 2020.

Anda mungkin juga menyukai