BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Oleh karena itu mengingat pentingnya keberadaan GTT dan PTT disekolah
dan sambil menunggu penyempurnaan regulasi, maka Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah mengambil kebijakan untuk tetap mempertahankan keberadaan
GTT dan PTT di sekolah dan menyediakan dana untuk pembayaran
honorarium bagi GTT dan PTT pada SMA Negeri, SMK Negeri, dan SLB Negeri
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan beberapa persyaratan tertentu.
B. DASAR HUKUM :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi
Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 hal.
8692);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4960)
sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 71,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4941), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2010 tentang Tarif Pemotongan
C. TUJUAN
Petunjuk Pelaksanaan ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pembayaran honorarium Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap
(PTT) pada Satuan Pendidikan SMA Negeri dan SMK Negeri Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2018.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Honorarium Guru Tidak
Tetap dan Pegawai Tidak Tetap pada Satuan Pendidikan SMA Negeri dan SMK
Negeri Provinsi Jawa Tengah meliputi :
1. Pengertian;
2. Kriteria/Persyaratan penerima honorarium;
3. Mekanisme Penerbitan Keputusan Penerima Honorarium;
4. Hak dan Kewajiban GTT PTT;
5. Besaran Honorarium GTT PTT;
6. Ketentuan Perpajakan;
7. Mekanisme Pembayaran;
8. Pembatalan dan Penghentian Pembayaran;
9. Dokumentasi;
10. Pengendalian;
11. Penutup.
E. SASARAN
Petunjuk Pelaksanaan ini disusun sebagai acuan bagi pihak yang
berkepentingan yaitu :
1. Pengelola kegiatan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah;
JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 4
2. Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus Wilayah se
Jawa Tengah;
3. Satuan Pendidikan SMA Negeri dan SMK Negeri se Jawa Tengah;
4. Guru Tidak Tetap (GTT) Satuan Pendidikan SMA Negeri dan SMK Negeri se
Jawa Tengah.
5. Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Satuan Pendidikan SMA Negeri dan SMK
Negeri se Jawa Tengah.
HONORARIUM
GURU TIDAK TETAP DAN PEGAWAI TIDAK TETAP
PADA SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI DAN
SMK NEGERI DI JAWA TENGAH
A. PENGERTIAN
Pemberian honorarium guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap dimaksudkan
untuk menjamin terselenggaranya layanan pendidikan di satuan pendidikan
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri Provinsi Jawa Tengah. Honorarium ini diberikan sebagai penghargaan
atas profesionalitas agar kepada yang bersangkutan dapat lebih mencurahkan
potensi yang dimilikinya untuk menunjang keberlangsungan proses kegiatan
belajar mengajar serta meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan
layanan administrasi perkantoran pada satuan pendidikan yang bersangkutan.
Syarat/kriteria GTT dan PTT penerima honorarium adalah GTT dan PTT pada
satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 adalah
sebagai berikut:
1. Guru Tidak Tetap
a. Berkualifikasi pendidikan paling rendah lulusan sarjana (S1) atau yang
sederajat dari Perguruan Tinggi yang terakreditasi oleh BAN PT;
b. Mengampu mata pelajaran yang linier dengan ijazah;
c. Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun;
d. Tidak pernah dan/atau sedang tersangkut perkara pidana;
e. Bukan GTT baru pada saat pengalihan P3D Dikmen dan Diksus dari
Pemerintah Kabupaten/Kota ke Pemerintah Provinsi;
f. Tidak berstatus sebagai Guru Tetap Yayasan (GTY) dan/atau GTT pada
satuan pendidikan negeri lain;
g. Memiliki integritas dan loyalitas serta berkinerja baik yang dibuktikan
dengan surat pernyataan kepala sekolah yang bersangkutan;
h. Mendapatkan penugasan dari Kepala Sekolah;
1. Hak GTT :
a. Menerima pencairan honorarium sesuai dengan ketentuan
PERATURAN GUBERNUR Nomor 2 Tahun 2018 dengan ketentuan:
1) Tidak masuk kerja selama 3 (tiga) hari secara kumulatif dalam 1
(satu) bulan tanpa keterangan dan/atau seijin Kepala Sekolah
maka kepada GTT tersebut tetap akan menerima honor 100 %
(seratus persen).
2. Kewajiban GTT :
a. Melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai guru sesuai ketentuan yang
berlaku;
b. Mentaati segala peraturan dan tata tertib di sekolah;
c. Menyusun dan membuat sasaran kerja GTT yang disyahkan Kepala
Sekolah;
3. Hak PTT :
a. Menerima pencairan honorarium sesuai yang telah diatur dengan
ketentuan :
1) Tidak masuk kerja selama 3 (tiga) hari secara kumulatif dalam 1
(satu) bulan tanpa keterangan dan/atau seijin Kepala Sekolah maka
kepada PTT tersebut tetap akan menerima honor 100 % (seratus
persen).
2) Tidak masuk kerja selama 4 (empat) s.d 7 (tujuh) hari secara
kumulatif dalam 1 (satu) bulan tanpa keterangan dan/atau seijin
Kepala Sekolah, maka honor yang diterima dikenakan potongan
sebesar 20 % (dua puluh persen) dari jumlah total honor yang
seharusnya diterima;
3) Tidak masuk kerja selama 8 (delapan) s.d 12 (dua belas) hari secara
kumulatif dalam 1 (satu) bulan tanpa keterangan dan/atau seijin
Kepala Sekolah, maka honor yang diterima dikenakan potongan
sebesar 50 % (lima puluh persen) dari jumlah total honor yang
seharusnya diterima;
4) Tidak masuk kerja selama 13 (tiga) belas hari secara kumulatif dalam
1 (satu) bulan tanpa keterangan dan/atau seijin Kepala Sekolah,
maka honor yang diterima dikenakan potongan sebesar 100 %
(seratus puluh persen) dari jumlah total honor yang seharusnya
diterima;
Keterangan :
Bagi PTT yang tidak masuk kerja sebagaimana tersebut pada huruf
D.3.a.1), 2), 3) dan 4) di atas, maka selanjutnya kepada Yang
Bersangkutan harus segera diberikan peringatan secara lisan dan
tertulis dari Kepala Sekolah yang akan berpengaruh terhadap
penilaian kinerja PTT pada akhir tahun, sebagai salah satu dasar
pertimbangan untuk perpanjangan kontrak pada tahap dan/atau
tahun berikutnya;
4. Kewajiban PTT :
a. Melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Tenaga Kependidikan sesuai
ketentuan yang berlaku;
b. Mentaati segala peraturan dan tata tertib di sekolah;
c. Menyusun dan membuat sasaran kerja PTT yang disyahkan Kepala
Sekolah.
A. SUMBER DANA
Sumber dana untuk pembayaran honorarium GTT dan PTT SMA Negeri dan
SMK negeri (kecuali SMK Negeri Jawa Tengah 1, 2 dan 3) dibebankan pada
DPA No. 00050 Tahun 2018 yang dikelola Bidang Ketenagaan.
C. KETENTUAN PERPAJAKAN
Pembayaran honorarium GTT dan PTT wajib dipotong PPh Pasal 21 dengan
menerapkan tarif berdasarkan Pasal 17 Undang-Undang PPH No 36 Tahun
2008, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Penghasilan rutin bulanan bagi Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak
Tetap, sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016
untuk jumlah sebulan sampai dengan Rp. 4.500.000,- (empat juta lima
ratus ribu rupiah) tidak dipotong pajak (PPh Pasal 21);
b. Untuk jumlah lebih dari Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu
rupiah), PPh Pasal 21 dihitung dengan cara menyetahunkan penghasilan
sebulan dengan perhitungan sebagai berikut:
1) Penghasilan sebulan …………………………………….. X1
2) Penghasilan netto setahun ( X1 x 12 ) …………… X12
3) Dikurangi PTKP *) ……………………………………….. Y
4) Penghasilan Kena Pajak ……………………………….. ( X12 - Y )
5) PPh Ps. 21 terutang setahun 5% X (jumlah s.d.
Rp. 50 juta ) ……………………………………………….. Z
6) PPh Pasal 21 sebulan …………………………………… ( Z : 12 )
*) Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun, adalah :
Rp. 54.000.000,- untuk diri Wajib Pajak orang pribadi
Rp. 4.500.000,- tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin
Rp. 54.000.000,- untuk istri yang penghasilannya digabung
dengan penghasilan suami
Rp. 4.500.000,- tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah
dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak
angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3
(tiga) orang untuk setiap keluarga
2. Pembayaran honor GTT dan PTT pada bulan Desember Tahun berkenaan
dilaksanakan pada minggu ke 3 (tiga) bulan Desember dan penyelesaian
SPP Nihil paling lambat minggu ke 4 (empat) bulan Desember;
3. Proses pembayaran honorarium GTT dan PTT yang bersumber dari dana
APBD Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut:
a. Surat permohonan pencairan honor GTT dan PTT pada satuan
pendidikan SMA dan SMK Negeri Provinsi Jawa Tengah disampaikan oleh
masing – masing kepala sekolah setelah sebelumnya dilakukan
validasi dan verifikasi oleh Pejabat Pengelola Dana di sekolah
sebagaimana diatur pada pasal 119 Pergub 72 tahun 2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2018;
b. Validasi dan verifikasi dimaksud meliputi keabsahan atas jumlah GTT
dan PTT yang akan diberikan honor, besaran honor yang diterima, dan
lain – lain.
c. Permohonan pembayaran honorarium pada awal tahun anggaran:
1) Permohonan pencairan honor GTT dan PTT dari masing – masing
satuan pendidikan SMA dan SMK Negeri yang dilampiri Daftar
Rekapitulasi Permintaan Pencairan Honor GTT PTT (sesuai
format lampiran VI) disampaikan pada minggu ke 3 (tiga)
bulan berkenaan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Tengah u.p Kepala Bidang Ketenagaan Dikbud secara kumulatif
dengan pengantar dari BP2MK di masing - masing wilayah;
2) Permohonan pencairan honor GTT dan PTT sebagai mana tersebut
di atas, dikirim dalam bentuk softcopy dan hardcopy;
3) untuk softcopy (Excel) dikirim melalui email ke alamat :
honorgttptt.ketenagaan@gmail.com.
2. PENGHENTIAN
Honorarium GTT PTT pada Satuan Pendidikan SMA dan SMK Negeri
dihentikan pembayarannya apabila :
1. Meninggal dunia;
2. Mengundurkan diri
JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 15
3. Dibatalkan kontrak kerjanya;
4. Tersangkut perkara pidana dan/atau asusila;
5. Meninggalkan tugas tanpa alasan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan
6. Melanggar ketentuan sebagaimana tersebut dalam kontrak
7. Berdasarkan penilaian kinerja, GTT dan PTT tersebut berkinerja tidak
baik
F. DOKUMENTASI
Dokumentasi yang dimaksud dalam petunjuk pelaksanaan ini adalah dokumen
yang terkait dengan pemberian honorarium bagi GTT dan PTT pada satuan
pendidikan SMA dan SMK Negeri di Provinsi Jawa Tengah. Dokumentasi ini
meliputi penyimpanan bukti - bukti adminstrasi, dan diatur sebagai berikut :
1. Dokumen yang disimpan dan diadministrasikan di sekolah adalah :
a. Surat lamaran dari GTT dan PTT.
b. Surat pernyataan dari GTT dan PTT.
c. Bukti fisik penerimaan/pembayaran honor GTT dan PTT yang sudah
ditandatangani Kepala Sekolah dan Bendahara gaji.
d. Data nama dan Rekapitulasi GTTdan PTT
e. Dokumen Pengajuan Pencairan honor GTT dan PTT setiap bulan
f. Daftar realisasi penyaluran honor GTT dan PTT setiap bulan
g. Bukti setor atas kelebihan bayar honor GTT dan PTT
h. Sasaran Kerja GTT dan PTT yang sudah disyahkan oleh Kepala
Sekolah.
i. Surat pernyataan kepala sekolah yang menyatakan bahwa GTT dan
PTT memiliki integritas dan loyalitas serta berkinerja baik.
A. PENGENDALIAN
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi melalui Bidang Ketenagaan,
BP2MK, dan Satuan Pendidikan melakukan pengendalian pelaksanaan
pemberian honorarium dalam rangka menjamin pelaksanaan pemberian
honorarium kepada GTT dan PTT agar dapat berjalan sebagaimana mestinya,
tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah besaran, dan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Kegiatan pengendalian ini antara
lain dilakukan melalui :
1. Penyelesaian kendala yang terjadi secara cepat dan tepat;
2. Evaluasi dan monitoring pelaksanaan progress penyaluran;
3. Evaluasi dan monitoring kinerja GTT dan PTT;
B. PENGAWASAN
Untuk mewujudkan pembayaran honorarium GTT dan PTT dengan sumber
pembiayaan dari APBD Provinsi Jawa Tengah atau RKAS yang akuntabel,
transparan, dan tepat sasaran, diperlukan pengawasan oleh :
1. Kepala Satuan Pendidikan yang bersangkutan;
2. Kepala BP2MK masing-masing wilayah;
3. Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
C. PELAPORAN
Pelaporan pembayaran honorarium GTT dan PTT yang bersumber dari APBD
Provinsi Jawa Tengah disampaikan secara berkala oleh Kepala Satuan
Pendidikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah secara kumulatif melalui BP2MK di masing – masing wilayah setiap 1
(satu) smester sekali atau pada waktu khusus yang ditentukan kemudian.
D. SANKSI
1. GTT dan PTT penerima honorarium dengan sumber pembiayaan dari
APBD Provinsi Jawa Tengah akan dikenakan sanksi apabila :
a. Melakukan manipulasi data; dan
b. Melanggar kesepakatan kontrak;
2. Sanksi sebagaimana tersebut angka 1 meliputi :
a. Pemberhentian sebagai GTT atau PTT;
b. Pengembalian honorarium;
c. Pertanggungjawaban hukum;
PENUTUP