Anda di halaman 1dari 18

LAMPIRAN I

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH
NOMOR : 900 / 02621
TANGGAL : 14 Februari 2018
TENTANG :

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN


HONORARIUM BAGI GURU TIDAK TETAP
(GTT) DAN PEGAWAI TIDAK TETAP (PTT)
PADA SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI DAN
SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI
PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN SUMBER
PEMBIAYAAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2018

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM BAGI GURU TIDAK


TETAP (GTT) DAN PEGAWAI TIDAK TETAP (PTT) PADA SATUAN PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI DAN SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN
(SMK) NEGERI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN SUMBER PEMBIAYAAN APBD
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dinamika penyelenggaraan pemerintahan sebagai implikasi terbitnya


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sangat
berpengaruh terhadap berbagai kebijakan pada setiap tingkatan
pemerintahan. Kondisi ini sangat dipahami sebagai bentuk pelaksanaan UU
tersebut yang telah membagi kewenangan dan urusan. Pada urusan
pendidikan, pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan yang semula
berada di tingkat kabupaten/kota, kini beralih sebagian ke tingkat provinsi,
yaitu dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan menengah dan
khusus. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru
dan dosen beserta peraturan pelaksanaannya memiliki makna hakiki dengan
adanya standarisasi terhadap jabatan guru dan tenaga kependidikan. Ada
kriteria dan persyaratan khusus yang harus dilaksanakan terhadap guru dan
tenaga kependidikan.

Sementara itu peran Guru dan Tenaga Kependidikian terhadap


keberlangsungan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah sangat
penting, sehingga keberadaannya harus ada. Di lain pihak kita dihadapkan
pada kenyataan terhadap munculnya fakta adanya kekurangan PNS Guru dan

JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 1


Tenaga Kependidikan sehingga sekolah “dipaksa” harus merekrut Guru Tidak
Tetap (GTT) dan Tenaga Tidak Tetap (PTT) agar kegiatan Belajar Mengajar di
sekolah tetap dapat berlangsung sesuai dengan ketentuan.

Oleh karena itu mengingat pentingnya keberadaan GTT dan PTT disekolah
dan sambil menunggu penyempurnaan regulasi, maka Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah mengambil kebijakan untuk tetap mempertahankan keberadaan
GTT dan PTT di sekolah dan menyediakan dana untuk pembayaran
honorarium bagi GTT dan PTT pada SMA Negeri, SMK Negeri, dan SLB Negeri
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan beberapa persyaratan tertentu.

B. DASAR HUKUM :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi
Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 hal.
8692);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4960)
sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 71,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4941), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2010 tentang Tarif Pemotongan

JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 2


dan Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan Yang
Menjadi Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5174)
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 41);
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 102);
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Anggaran pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
Anggaran 2018;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Perpustakaan sekolah/Madrasah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 26 Tahun 2010 tentang Standar
Tenaga Laboran Sekolah/Madrasah.
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 310);
20. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 59 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor
71);
21. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2017 tentang

JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 3


Honorarium Bagi Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT)
pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah, (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017
Nomor 3) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Jawa
Tengah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2017;
22. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 73 Tahun 2017 tentang
Penjabaran Anggaran pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi Jawa
Tengah tahun 2018;
23. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran pendapatan Dan Belanja Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018;
24. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/94 Tahun 2017 tentang
Upah Minimum Pada 35 (tiga puluh lima) Kabupaten/Kota di Provinsi
Jawa Tengah 2018;

C. TUJUAN
Petunjuk Pelaksanaan ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pembayaran honorarium Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap
(PTT) pada Satuan Pendidikan SMA Negeri dan SMK Negeri Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2018.

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Honorarium Guru Tidak
Tetap dan Pegawai Tidak Tetap pada Satuan Pendidikan SMA Negeri dan SMK
Negeri Provinsi Jawa Tengah meliputi :
1. Pengertian;
2. Kriteria/Persyaratan penerima honorarium;
3. Mekanisme Penerbitan Keputusan Penerima Honorarium;
4. Hak dan Kewajiban GTT PTT;
5. Besaran Honorarium GTT PTT;
6. Ketentuan Perpajakan;
7. Mekanisme Pembayaran;
8. Pembatalan dan Penghentian Pembayaran;
9. Dokumentasi;
10. Pengendalian;
11. Penutup.

E. SASARAN
Petunjuk Pelaksanaan ini disusun sebagai acuan bagi pihak yang
berkepentingan yaitu :
1. Pengelola kegiatan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah;
JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 4
2. Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus Wilayah se
Jawa Tengah;
3. Satuan Pendidikan SMA Negeri dan SMK Negeri se Jawa Tengah;
4. Guru Tidak Tetap (GTT) Satuan Pendidikan SMA Negeri dan SMK Negeri se
Jawa Tengah.
5. Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Satuan Pendidikan SMA Negeri dan SMK
Negeri se Jawa Tengah.

JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 5


BAB II

HONORARIUM
GURU TIDAK TETAP DAN PEGAWAI TIDAK TETAP
PADA SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI DAN
SMK NEGERI DI JAWA TENGAH

A. PENGERTIAN

Pemberian honorarium guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap dimaksudkan
untuk menjamin terselenggaranya layanan pendidikan di satuan pendidikan
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri Provinsi Jawa Tengah. Honorarium ini diberikan sebagai penghargaan
atas profesionalitas agar kepada yang bersangkutan dapat lebih mencurahkan
potensi yang dimilikinya untuk menunjang keberlangsungan proses kegiatan
belajar mengajar serta meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan
layanan administrasi perkantoran pada satuan pendidikan yang bersangkutan.

B. KRITERIA/PERSYARATAN PENERIMA HONORARIUM

Syarat/kriteria GTT dan PTT penerima honorarium adalah GTT dan PTT pada
satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 adalah
sebagai berikut:
1. Guru Tidak Tetap
a. Berkualifikasi pendidikan paling rendah lulusan sarjana (S1) atau yang
sederajat dari Perguruan Tinggi yang terakreditasi oleh BAN PT;
b. Mengampu mata pelajaran yang linier dengan ijazah;
c. Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun;
d. Tidak pernah dan/atau sedang tersangkut perkara pidana;
e. Bukan GTT baru pada saat pengalihan P3D Dikmen dan Diksus dari
Pemerintah Kabupaten/Kota ke Pemerintah Provinsi;
f. Tidak berstatus sebagai Guru Tetap Yayasan (GTY) dan/atau GTT pada
satuan pendidikan negeri lain;
g. Memiliki integritas dan loyalitas serta berkinerja baik yang dibuktikan
dengan surat pernyataan kepala sekolah yang bersangkutan;
h. Mendapatkan penugasan dari Kepala Sekolah;

2. Pegawai Tidak Tetap


a. Berkualifikasi pendidikan paling rendah lulusan sarjana (S1) atau yang
sederajat dari Perguruan Tinggi yang terakreditasi oleh BAN PT;
b. Mengampu mata pelajaran yang linier dengan ijazah;
c. Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun;
d. Tidak pernah dan/atau sedang tersangkut perkara pidana;
e. Bukan GTT baru pada saat pengalihan P3D Dikmen dan Diksus dari
Pemerintah Kabupaten/Kota ke Pemerintah Provinsi;
f. Tidak berstatus sebagai Pegawai Tetap Yayasan (PTY) dan/atau PTT

JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 6


pada satuan pendidikan negeri lain;
g. Memiliki integritas dan loyalitas serta berkinerja baik yang dibuktikan
dengan surat pernyataan kepala sekolah yang bersangkutan;
h. Mendapatkan penugasan dari Kepala Sekolah;

C. MEKANISME PENERBITAN KEPUTUSAN PENERIMA HONORARIUM


Honorarium GTT dan PTT diberikan kepada GTT dan PTT yang telah
mendapatkan penugasan sebagai Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap
pada Satuan Pendidikan SMA Negeri dan SMK Negeri Provinsi Jawa Tengah
berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah yang selanjutnya disebut Calon Penerima Honorarium.
Penetapan calon penerima honorarium GTT dan PTT pada Satuan Pendidikan
SMA Negeri dan SMK Negeri Provinsi Jawa Tengah, dilakukan melalui
mekanisme / tahapan sebagai berikut :
1. Verifikasi dan Validasi data GTT dan PTT
a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah melalui Balai
Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus (BP2MK) melaksanakan
Verifikasi dan Validasi Data GTT dan PTT pada Satuan Pendidikan SMA
Negeri dan SMK Negeri Provinsi Jawa Tengah;
b. Data hasil verifikasi dan validasi sebagaimana huruf a dituangkan
dalam Berita Acara yang ditandangani oleh Kepala Sekolah dan
Petugas Verifikasi;
c. Data GTT dan PTT sebagaimana huruf b selanjutnya direkap dan
dikelompokkan berdasarkan data GTT dan PTT yang sudah ada sejak
sebelum penyerahan P3D Dikmen (TMT sampai dengan bulan Juli
2016) dan GTT PTT pada Satuan pendidikan SMA Negeri dan SMK
Negeri Provinsi Jawa Tengah yang TMT-nya per Agustus 2016 ke atas;

2. Penerbitan Keputusan Penerima Honorrium dari Sumber Biaya


APBD Provinsi Jawa Tengah
a. Data GTT dan PTT yang memenuhi syarat dilakukan pencermatan
ulang dalam rapat koordinasi dengan BP2MK se Jawa Tengah, Kepala
Sekolah dan Bendahara Gaji pada satuan pendidikan yang
bersangkutan;
b. GTT dan PTT yang memenuhi syarat sebagaimana tersebut pada huruf
a di atas mengumpulkan persyaratan ke masing-masing satuan
pendidikan berupa :
1) Surat lamaran bermaterai cukup (sesuai format Lampiran I);
2) Surat pernyataan bermaterai cukup (sesuai format
Lampiran II).

c. GTT dan PTT yang sudah mengumpulkan persyaratan sebagaimana


JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 7
huruf b di atas selanjutnya membuat kontrak kerja individu GTT dan
PTT dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah (sesuai format Lampiran III).
d. Masing-masing Satuan pendidikan SMA dan SMK Negeri Provinsi Jawa
Tengah menyusun dan membuat rekapitulasi data GTT dan PTT yang
memenuhi syarat dalam format exel diketahui oleh Kepala Sekolah
(sesuai format Lampiran IV).
e. Data GTT dan PTT dari masing-masing satuan pendidikan
sebagaimana tersebut pada angka 2 huruf d di atas dilampiri
dengan :
1) Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak (SPTJM) Kepala Sekolah
(sesuai format lampiran V),
2) Kontrak kerja individu GTT dan PTT
selanjutnya dikirim ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah c.q. Bidang Ketenagaan Dikbud dengan surat pengantar
dari BP2MK di masing-masing wilayah dalam bentuk softcopy dan
hardcopy paling lambat pada tanggal 9 Maret 2018.
f. softcopy rekapitulasi data GTT dan PTT dari masing – masing sekolah
dikirim melalui email dengan alamat :
honorgttptt18.ketenagaan@gmail.com;
g. Berdasarkan data usulan GTT dan PTT dari satuan pendidikan sebagai
mana tersebut pada angka 2 huruf e di atas, selanjutnya digunakan
sebagai dasar untuk membuat surat penugasan yang
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas.
h. Data usulan GTT PTT beserta SPTJM dan Kontrak Kerja GTT PTT
dari masing-masing sekolah disusun secara baik dalam
ordner/snelhekter plastik. Pada bagian depan ordner/snelhekter
diberi identitas : asal sekolah, kab/kota, nama Kepala Sekolah dan
Nomor HP.
i. Untuk waktu pengiriman dokumen GTT dan PTT sebagaimana tersebut
pada huruf C.2.e di atas yang diperlukan untuk masa kontrak bulan
Januari sd Juni 2018 sedangkan untuk dokumen GTT dan PTT periode
bulan Juli sd Desember tahun 2018 waktu pengumpulannya akan
diberitahukan kemudian.

D. HAK DAN KEWAJIBAN GTT PTT

1. Hak GTT :
a. Menerima pencairan honorarium sesuai dengan ketentuan
PERATURAN GUBERNUR Nomor 2 Tahun 2018 dengan ketentuan:
1) Tidak masuk kerja selama 3 (tiga) hari secara kumulatif dalam 1
(satu) bulan tanpa keterangan dan/atau seijin Kepala Sekolah
maka kepada GTT tersebut tetap akan menerima honor 100 %
(seratus persen).

JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 8


2) Tidak masuk kerja selama 4 (empat) s.d 7 (tujuh) hari secara
kumulatif dalam 1 (satu) bulan tanpa keterangan dan/atau seijin
Kepala Sekolah, maka honor yang diterima dikenakan potongan
sebesar 20 % (dua puluh persen) dari jumlah total honor yang
seharusnya diterima;
3) Tidak masuk kerja selama 8 (delapan) s.d 12 (dua belas) hari
secara kumulatif dalam 1 (satu) bulan tanpa keterangan dan/atau
seijin Kepala Sekolah, maka honor yang diterima dikenakan
potongan sebesar 50 % (lima puluh persen) dari jumlah total
honor yang seharusnya diterima;
4) Tidak masuk kerja selama 13 (tiga) belas hari secara kumulatif
dalam 1 (satu) bulan tanpa keterangan dan/atau seijin Kepala
Sekolah, maka honor yang diterima dikenakan potongan sebesar
100 % (seratus puluh persen) dari jumlah total honor yang
seharusnya diterima;
Keterangan :
Bagi GTT yang tidak masuk kerja sebagaimana tersebut pada
huruf D.1.a.1), 2), 3) dan 4) di atas, maka selanjutnya kepada
Yang Bersangkutan harus segera diberikan peringatan secara
lisan dan tertulis dari Kepala Sekolah yang akan berpengaruh
terhadap penilaian kinerja GTT pada akhir tahun, sebagai salah
satu dasar pertimbangan untuk perpanjangan kontrak pada
tahap dan/atau tahun berikutnya;
5) Bagi GTT yang tidak masuk dengan alasan sakit maka wajib dan
harus menyerahkan bukti surat keterangan sakit dari dokter
pemerintah kepada Kepala Sekolah dan kepada yang
bersangkutan tetap diberikan honor pada bulan yang berkenaan
sebesar 100 % (seratus persen);
6) Bagi GTT yang mendapatkan ijin cuti karena alasan penting
(maksimal 15 hari kerja) untuk melaksanakan ibadah tertentu,
maka kepada Yang Bersangkutan dikenakan potongan sebesar 50
% (lima puluh persen) dari jumlah total honor yang seharusnya
diterima;
7) Bagi GTT yang mendapaatkan ijin cuti besar untuk menunaikan
ibadah haji bagi yang beragama Islam (maksimal 40 hari kerja),
maka kepada Yang Bersangkutan dikenakan potongan sebesar
100 % (seratus persen) dari jumlah total honor yang seharusnya
diterima;
b. Mendapat libur sesuai libur siswa namun tidak mendapatkan hak cuti
tahunan;
c. Berhak memperoleh istirahat (cuti melahirkan) selama 3 (tiga) bulan
dengan ketentuan :
1) Selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan
anak dan selama 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan

JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 9


menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan (sesuai UU
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan);
2) Melampirkan surat keterangan dari dokter kandungan atau bidan.

2. Kewajiban GTT :
a. Melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai guru sesuai ketentuan yang
berlaku;
b. Mentaati segala peraturan dan tata tertib di sekolah;
c. Menyusun dan membuat sasaran kerja GTT yang disyahkan Kepala
Sekolah;

3. Hak PTT :
a. Menerima pencairan honorarium sesuai yang telah diatur dengan
ketentuan :
1) Tidak masuk kerja selama 3 (tiga) hari secara kumulatif dalam 1
(satu) bulan tanpa keterangan dan/atau seijin Kepala Sekolah maka
kepada PTT tersebut tetap akan menerima honor 100 % (seratus
persen).
2) Tidak masuk kerja selama 4 (empat) s.d 7 (tujuh) hari secara
kumulatif dalam 1 (satu) bulan tanpa keterangan dan/atau seijin
Kepala Sekolah, maka honor yang diterima dikenakan potongan
sebesar 20 % (dua puluh persen) dari jumlah total honor yang
seharusnya diterima;
3) Tidak masuk kerja selama 8 (delapan) s.d 12 (dua belas) hari secara
kumulatif dalam 1 (satu) bulan tanpa keterangan dan/atau seijin
Kepala Sekolah, maka honor yang diterima dikenakan potongan
sebesar 50 % (lima puluh persen) dari jumlah total honor yang
seharusnya diterima;
4) Tidak masuk kerja selama 13 (tiga) belas hari secara kumulatif dalam
1 (satu) bulan tanpa keterangan dan/atau seijin Kepala Sekolah,
maka honor yang diterima dikenakan potongan sebesar 100 %
(seratus puluh persen) dari jumlah total honor yang seharusnya
diterima;
Keterangan :
Bagi PTT yang tidak masuk kerja sebagaimana tersebut pada huruf
D.3.a.1), 2), 3) dan 4) di atas, maka selanjutnya kepada Yang
Bersangkutan harus segera diberikan peringatan secara lisan dan
tertulis dari Kepala Sekolah yang akan berpengaruh terhadap
penilaian kinerja PTT pada akhir tahun, sebagai salah satu dasar
pertimbangan untuk perpanjangan kontrak pada tahap dan/atau
tahun berikutnya;

JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 10


5) Bagi PTT yang tidak masuk dengan alasan sakit maka wajib dan
harus menyerahkan bukti surat keterangan sakit dari dokter
pemerintah kepada Kepala Sekolah dan kepada yang bersangkutan
tetap diberikan honor pada bulan yang berkenaan sebesar 100 %
(seratus persen);

6) Bagi PTT yang mendapatkan ijin cuti karena alasan penting


(maksimal 15 hari kerja) untuk melaksanakan ibadah tertentu, maka
kepada Yang Bersangkutan dikenakan potongan sebesar 50 % (lima
puluh persen) dari jumlah total honor yang seharusnya diterima;
7) Bagi PTT yang mendapaatkan ijin cuti besar untuk menunaikan
ibadah haji bagi yang beragama Islam (maksimal 40 hari kerja),
maka kepada Yang Bersangkutan dikenakan potongan sebesar 100
% (seratus persen) dari jumlah total honor yang seharusnya
diterima;
b. Mendapat hak libur sesuai ketentuan sekolah;
c. Berhak memperoleh istirahat (cuti melahirkan) selama 3 (tiga) bulan
dengan ketentuan :
1. Selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak
dan selama 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut
perhitungan dokter kandungan atau bidan (sesuai UU Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan);
2. Melampirkan surat keterangan dari dokter kandungan atau bidan.

4. Kewajiban PTT :
a. Melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Tenaga Kependidikan sesuai
ketentuan yang berlaku;
b. Mentaati segala peraturan dan tata tertib di sekolah;
c. Menyusun dan membuat sasaran kerja PTT yang disyahkan Kepala
Sekolah.

JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 11


BAB III
PEMBAYARAN HONOR GTT DAN PTT

A. SUMBER DANA
Sumber dana untuk pembayaran honorarium GTT dan PTT SMA Negeri dan
SMK negeri (kecuali SMK Negeri Jawa Tengah 1, 2 dan 3) dibebankan pada
DPA No. 00050 Tahun 2018 yang dikelola Bidang Ketenagaan.

B. BESARAN HONORARIUM GTT PTT


Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun 2018,
dinyatakan bahwa besaran honorarium untuk GTT dan PTT ditentukan
sebagai berikut :

1. Guru Tidak Tetap


a. GTT berkualifikasi pendidikan minimal Sarjana (S1), mengajar mata
pelajaran yang linier dengan ijazah sarjana yang dimiliki serta memiliki
beban mengajar minimal 24 (dua puluh empat) jam mengajar per
minggu dan maksimal 40 (empat puluh) jam mengajar per minggu
diberikan honorarium sebesar Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)
ditambah dengan 10 % (sepuluh persen) besaran UMK;
b. GTT berkualifikasi pendidikan minimal Sarjana (S1), mengajar mata
pelajaran yang linier dengan ijazah sarjana yang dimiliki serta memiliki
beban mengajar kurang dari 24 (dua puluh empat) jam per minggu
diberikan honorarium sebesar hasil dari pembagian Upah Minimum
Kabupaten/Kota (UMK) dibagi dengan bilangan pembagi yaitu 24
(dua puluh empat) dikalikan dengan jumlah jam mengajar dalam
setiap minggu.

2. Pegawai Tidak Tetap


a. PTT dengan kualifikasi pendidikan Strata Satu (S1) atau Strata Dua
(S2) diberikan honorarium sebesar Upah Minimum Kabupaten/Kota
(UMK) ditambah dengan 7,5 % (tujuh koma lima persen) besaran
Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK);
b. PTT dengan kualifikasi pendidikan Diploma Satu (D1) sampai dengan
Diploma Tiga (D3) diberikan honorarium sebesar Upah Minimum
Kabupaten/Kota (UMK) ditambah dengan 5 % (lima persen) besaran
Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK);
c. PTT dengan kualifikasi pendidikan SMA atau sederajat diberikan
honorarium sebesar Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) ditambah
dengan 2,5 % (dua koma lima persen) besaran Upah Minimum
Kabupaten/Kota (UMK);

JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 12


3. Tabel Honorarium GTT PTT tahun 2018
Untuk memudahkan dalam menghitung jumlah honor GTT dan PTT
sebagai dasar pengajuan pencairan honor GTT dan PTT, Besaran
honorarium GTT dan PTT sebagaimana tersebut pada huruf B angka 1 dan
2 di atas telah dihitung dan disajikan dalam tabel terlampir.

C. KETENTUAN PERPAJAKAN

Pembayaran honorarium GTT dan PTT wajib dipotong PPh Pasal 21 dengan
menerapkan tarif berdasarkan Pasal 17 Undang-Undang PPH No 36 Tahun
2008, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Penghasilan rutin bulanan bagi Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak
Tetap, sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016
untuk jumlah sebulan sampai dengan Rp. 4.500.000,- (empat juta lima
ratus ribu rupiah) tidak dipotong pajak (PPh Pasal 21);
b. Untuk jumlah lebih dari Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu
rupiah), PPh Pasal 21 dihitung dengan cara menyetahunkan penghasilan
sebulan dengan perhitungan sebagai berikut:
1) Penghasilan sebulan …………………………………….. X1
2) Penghasilan netto setahun ( X1 x 12 ) …………… X12
3) Dikurangi PTKP *) ……………………………………….. Y
4) Penghasilan Kena Pajak ……………………………….. ( X12 - Y )
5) PPh Ps. 21 terutang setahun 5% X (jumlah s.d.
Rp. 50 juta ) ……………………………………………….. Z
6) PPh Pasal 21 sebulan …………………………………… ( Z : 12 )
*) Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun, adalah :
 Rp. 54.000.000,- untuk diri Wajib Pajak orang pribadi
 Rp. 4.500.000,- tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin
 Rp. 54.000.000,- untuk istri yang penghasilannya digabung
dengan penghasilan suami
 Rp. 4.500.000,- tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah
dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak
angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3
(tiga) orang untuk setiap keluarga

JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 13


D. MEKANISME PEMBAYARAN
1. Pembayaran honor GTT dan PTT dilakukan setiap bulan pada bulan
berikutnya;

2. Pembayaran honor GTT dan PTT pada bulan Desember Tahun berkenaan
dilaksanakan pada minggu ke 3 (tiga) bulan Desember dan penyelesaian
SPP Nihil paling lambat minggu ke 4 (empat) bulan Desember;

3. Proses pembayaran honorarium GTT dan PTT yang bersumber dari dana
APBD Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut:
a. Surat permohonan pencairan honor GTT dan PTT pada satuan
pendidikan SMA dan SMK Negeri Provinsi Jawa Tengah disampaikan oleh
masing – masing kepala sekolah setelah sebelumnya dilakukan
validasi dan verifikasi oleh Pejabat Pengelola Dana di sekolah
sebagaimana diatur pada pasal 119 Pergub 72 tahun 2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2018;
b. Validasi dan verifikasi dimaksud meliputi keabsahan atas jumlah GTT
dan PTT yang akan diberikan honor, besaran honor yang diterima, dan
lain – lain.
c. Permohonan pembayaran honorarium pada awal tahun anggaran:
1) Permohonan pencairan honor GTT dan PTT dari masing – masing
satuan pendidikan SMA dan SMK Negeri yang dilampiri Daftar
Rekapitulasi Permintaan Pencairan Honor GTT PTT (sesuai
format lampiran VI) disampaikan pada minggu ke 3 (tiga)
bulan berkenaan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Tengah u.p Kepala Bidang Ketenagaan Dikbud secara kumulatif
dengan pengantar dari BP2MK di masing - masing wilayah;
2) Permohonan pencairan honor GTT dan PTT sebagai mana tersebut
di atas, dikirim dalam bentuk softcopy dan hardcopy;
3) untuk softcopy (Excel) dikirim melalui email ke alamat :
honorgttptt.ketenagaan@gmail.com.

d. Permohonan pembayaran honorarium pada bulan berikutnya


menyertakan daftar rekapitulasi realisasi pembayaran honor GTT dan
PTT bulan sebelumnya disertai bukti setor atas pengembalian
honor GTT dan PTT pada bulan yang bersangkutan;
e. Berdasarkan pengajuan pencairan honor GTT dan PTT dari satuan
pendidikan lewat BP2MK tersebut, selanjutnya oleh bidang Ketenagaan
Dikbud dilakukan pengecekan dan verifikasi akhir;
f. Bidang Ketenagaan Dikbud memproses pencairan honor GTT dan PTT
untuk selanjutnya ditransfer ke rekening Bendahara Gaji masing -
masing satuan pendidikan SMA dan SMK Negeri Provinsi Jawa Tengah;
g. Sesaat (H+0) setelah menerima transfer pencairan honor GTT dan PTT,
Bendahara Gaji masing-masing satuan pendidikan SMA dan SMK Negeri
segera membayarkan honor GTT dan PTT tersebut melalui rekening
yang dimiliki GTT dan PTT dengan disertai tanda bukti fisik
JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 14
penerimaan/pembayaran honor GTT dan PTT (sesuai format
lampiran VII);
h. Dua (2) hari setelah membayarkan honor GTT dan PTT sebagaimana
tersebut pada huruf g di atas, maka Bendahara Gaji masing-masing
satuan pendidikan SMA dan SMK Negeri segera membuat daftar realisasi
pembayaran honor GTT dan PTT yang telah dilakukan atau Surat
Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB) (sesuai format lampiran
VIII);
i. Rekapitulasi realisasi pencairan honor GTT dan PTT yang telah dibuat
oleh Bendahara Gaji dan diketahui oleh Kepala Sekolah dari masing-
masing satuan pendidikan SMA dan SMK Negeri digunakan sebagai
dasar pengajuan SPP TU Nihil yang disampaikan kepada Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengah u.p Kepala Bidang Ketenagaan Dikbud
secara kumulatif dengan pengantar dari BP2MK di masing - masing
wilayah maksimal pada minggu ke 2 (dua) bulan berikutnya;
j. Setelah proses pengajuan SPP TU Nihil selesai dilakukan dan SP2D TU
Nihil telah diterbitkan, Bendahara Gaji masing-masing satuan pendidikan
SMA dan SMK Negeri mengajukan pencairan honor GTT dan PTT pada
bulan berikutnya sebagaimana huruf d di atas;
k. Bentuk pertanggungjawaban dari sekolah kepada BPP pada Bidang
Ketenagaan Dikbud Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah berupa
rekap SPJ atau dalam bentuk Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja
(SPTB) per sekolah yang ditandatangani Bendahara Gaji dan diketahui
oleh Kepala Sekolah;
l. Setoran sisa realisasi pembayaran honor GTT dan PTT (kelebihan bayar
honor GTT dan PTT) disampaikan ke Rekening Bank Jateng Cabang
Utama Nomor 1034.01504.7 dengan ketentuan untuk:
1) Pengembalian TU pada tahun berjalan dengan kode rekening:
1.01.1.01.01.00.00.5.1.1.01.02;
2) Pengembalian belanja tahun lalu denga kode rekening:
4.01.4.01.00.00.00.4.1.4.10.06;
m. Pengembalian honor GTT dan PTT tahun sebelumnya diperlakukan
sebagai lain – lain pendapatan asli daeraha di SKPD sesuai dengan
Peraturan Gubernur Nomor 72 tahun 2017 (Pasal 31 ayat 1);
n. Pengembalian honor GTT dan PTT tahun berkenaan diperlakukkan
sebagai pengurang belanja tahun berjalan pada SKPD (Pasal 31 ayat 2;

E. PEMBATALAN DAN PENGHENTIAN


1. PEMBATALAN
Honorarium GTT dan PTT pada Satuan Pendidikan SMA Negeri dan SMK
Negeri di Provinsi Jawa Tengah dibatalkan pembayarannya apabila :
a. Tidak memenuhi persyaratan/kriteria yang sudah diatur;
b. Melanggar ketentuan sebagaimana tersebut dalam kontrak kerja;

2. PENGHENTIAN
Honorarium GTT PTT pada Satuan Pendidikan SMA dan SMK Negeri
dihentikan pembayarannya apabila :
1. Meninggal dunia;
2. Mengundurkan diri
JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 15
3. Dibatalkan kontrak kerjanya;
4. Tersangkut perkara pidana dan/atau asusila;
5. Meninggalkan tugas tanpa alasan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan
6. Melanggar ketentuan sebagaimana tersebut dalam kontrak
7. Berdasarkan penilaian kinerja, GTT dan PTT tersebut berkinerja tidak
baik

F. DOKUMENTASI
Dokumentasi yang dimaksud dalam petunjuk pelaksanaan ini adalah dokumen
yang terkait dengan pemberian honorarium bagi GTT dan PTT pada satuan
pendidikan SMA dan SMK Negeri di Provinsi Jawa Tengah. Dokumentasi ini
meliputi penyimpanan bukti - bukti adminstrasi, dan diatur sebagai berikut :
1. Dokumen yang disimpan dan diadministrasikan di sekolah adalah :
a. Surat lamaran dari GTT dan PTT.
b. Surat pernyataan dari GTT dan PTT.
c. Bukti fisik penerimaan/pembayaran honor GTT dan PTT yang sudah
ditandatangani Kepala Sekolah dan Bendahara gaji.
d. Data nama dan Rekapitulasi GTTdan PTT
e. Dokumen Pengajuan Pencairan honor GTT dan PTT setiap bulan
f. Daftar realisasi penyaluran honor GTT dan PTT setiap bulan
g. Bukti setor atas kelebihan bayar honor GTT dan PTT
h. Sasaran Kerja GTT dan PTT yang sudah disyahkan oleh Kepala
Sekolah.
i. Surat pernyataan kepala sekolah yang menyatakan bahwa GTT dan
PTT memiliki integritas dan loyalitas serta berkinerja baik.

2. Dokumen yang disimpan dan diadministrasikan di Dinas Pendidikan dan


Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Cq. Bidang Ketenagaan Pendidikan dan
Kebudayaan adalah :
a. File Database GTT dan PTT dari masing-masing sekolah;
b. Rekap daftar permintaan pencairan honor GTT dan PTT setiap bulan
dari masing-masing sekolah;
c. Dokumen SPP, SPP Nihil dan SP2D terkait pencairan honor GTT dan
PTT serta bukti transfer honor GTT dan PTT kepada bendahara gaji
sekolah di masing – masing satuan pendidikan SMA dan SMK Negeri
Provinsi Jawa Tengah;
d. Rekap realisasi pencairan/pembayaran honor GTT dan PTT atau Surat
Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB) setiap bulan dari masing –
masing sekolah;
e. Kontrak kerja GTT dan PTT
f. Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak (SPTJM) Kepala SMAN dan
SMKN
JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 16
BAB IV
PENGENDALIAN

A. PENGENDALIAN
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi melalui Bidang Ketenagaan,
BP2MK, dan Satuan Pendidikan melakukan pengendalian pelaksanaan
pemberian honorarium dalam rangka menjamin pelaksanaan pemberian
honorarium kepada GTT dan PTT agar dapat berjalan sebagaimana mestinya,
tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah besaran, dan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Kegiatan pengendalian ini antara
lain dilakukan melalui :
1. Penyelesaian kendala yang terjadi secara cepat dan tepat;
2. Evaluasi dan monitoring pelaksanaan progress penyaluran;
3. Evaluasi dan monitoring kinerja GTT dan PTT;

B. PENGAWASAN
Untuk mewujudkan pembayaran honorarium GTT dan PTT dengan sumber
pembiayaan dari APBD Provinsi Jawa Tengah atau RKAS yang akuntabel,
transparan, dan tepat sasaran, diperlukan pengawasan oleh :
1. Kepala Satuan Pendidikan yang bersangkutan;
2. Kepala BP2MK masing-masing wilayah;
3. Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;

C. PELAPORAN
Pelaporan pembayaran honorarium GTT dan PTT yang bersumber dari APBD
Provinsi Jawa Tengah disampaikan secara berkala oleh Kepala Satuan
Pendidikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah secara kumulatif melalui BP2MK di masing – masing wilayah setiap 1
(satu) smester sekali atau pada waktu khusus yang ditentukan kemudian.

D. SANKSI
1. GTT dan PTT penerima honorarium dengan sumber pembiayaan dari
APBD Provinsi Jawa Tengah akan dikenakan sanksi apabila :
a. Melakukan manipulasi data; dan
b. Melanggar kesepakatan kontrak;
2. Sanksi sebagaimana tersebut angka 1 meliputi :
a. Pemberhentian sebagai GTT atau PTT;
b. Pengembalian honorarium;
c. Pertanggungjawaban hukum;

JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 17


BAB V

PENUTUP

Petunjuk pelaksanaan ini merupakan acuan dalam penyaluran pembayaran


honorarium GTT dan PTT dengan sumber pembiayaan dari APBD Provinsi Jawa
Tengah maupun sumber pembiayaan APBS. Pelaksanaan kegiatan ini dapat
terlaksana apabila semua tahapan proses diselenggarakan dengan penuh
tanggung jawab dan sesuai ketentuan yang berlaku. Diperlukan empati untuk
mampu memberikan pengabdian yang terbaik bagi upaya peningkatan mutu
pendidikan di Jawa Tengah. Diperlukan sinergi antar lini untuk mendorong
profesionalitas GTT dan PTT menjadi semakin baik dan terus meningkat.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menaruh harapan yang tinggi terhadap berbagai
upaya yang diarahkan pada upaya peningkatan mutu pendidikan pada semua
komponennya secara menyeluruh.Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga
memberikan apresiasi terhadap para pemangku kepentingan di bidang pendidikan
yang secara terus menerus telah mengabdikan diri dan pemikirannya yang hebat
untuk mempersiapkan calon pemimpin bangsa yang berkualitas.Terima kasih guru,
dan terima kasih kepada semua yang bergulat penuh dedikasi di setiap satuan
pendidikan.

JUKLAK PEMBAYARAN GTT DAN PTT TAHUN ANGGARAN 2018 18

Anda mungkin juga menyukai