Anda di halaman 1dari 11

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH


2018
A. Pasal 315 PP 11 Tahun 2017 ttg Manajemen PNS yaitu PNS yang menduduki
Jabatan guru pada sekolah dan Jabatan dosen pada perguruan tinggi yang
mendapat liburan menurut peraturan perundang-undangan, disamakan
dengan PNS yang telah menggunakan hak cuti tahunan;
B. Pasal 82 UU Nomor 13 Tahun 2003
 Ayat (1) Pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5
(satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu
setengah) bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan
atau bidan.
 Ayat (2) Pekerja/buruh perempuan yang mengalami keguguran kandungan
berhak memperoleh istirahat 1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai dengan
surat keterangan dokter kandungan atau bidan.

Bahwa hak dan kewajiban GTT dan PTT diberikan oleh


Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada prinsipnya
didasarkan pada ketentuan yang berlaku dengan
mendasarkan aspek kinerja, tranparansi, obyektifitas dan
berkeadilan, kedisiplinan dan dapat dipertanggungjawabkan.
A. Guru Tidak Tetap
1. Berkualifikasi pendidikan paling rendah lulusan sarjana (S1) atau
yang sederajat dari Perguruan Tinggi yang terakreditasi oleh BAN
PT;
2. Mengampu mata pelajaran yang linier dengan ijazah;
3. Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun;
4. Tidak pernah dan/atau sedang tersangkut perkara pidana;
5. Bukan GTT baru pada saat pengalihan P3D Dikmen dan Diksus dari
Pemerintah Kabupaten/Kota ke Pemerintah Provinsi;
6. Tidak berstatus sebagai Guru Tetap Yayasan (GTY) dan/atau GTT
pada satuan pendidikan negeri lain;
7. Memiliki integritas dan loyalitas serta berkinerja baik yang
dibuktikan dengan surat pernyataan kepala sekolah yang
bersangkutan;
8. Mendapatkan penugasan dari Kepala Sekolah;

3
B. Pegawai Tidak Tetap
1. Berkualifikasi pendidikan paling rendah Sekolah Menengah Atas
atau yang sederajat;
2. Berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun dan paling tinggi 58
(lima puluh delapan) tahun;
3. Tidak pernah dan/atau sedang tersangkut perkara pidana;
4. Bukan PTT baru pada saat pengalihan P3D Dikmen dan Diksus dari
Pemerintah Kabupaten/Kota ke Pemerintah Provinsi;
5. Tidak berstatus sebagai Pegawai Tetap Yayasan (PTY) dan/atau
PTT pada satuan pendidikan negeri lain;
6. Memiliki integritas dan loyalitas serta berkinerja baik yang
dibuktikan dengan surat pernyataan kepala sekolah yang
bersangkutan;
7. Mendapatkan penugasan dari Kepala Sekolah;

4
A. Guru Tidak Tetap
1. Melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai guru sesuai
ketentuan yang berlaku;
2. Mentaati segala peraturan dan tata tertib di sekolah;
3. Menyusun dan membuat sasaran kerja GTT yang disyahkan
Kepala Sekolah.

B. Pegawai Tidak Tetap


1. Melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Tenaga Kependidikan
sesuai ketentuan yang berlaku;
2. Mentaati segala peraturan dan tata tertib di sekolah;
3. Menyusun dan membuat sasaran kerja PTT yang disyahkan Kepala
Sekolah

5
A. GuruTidak Tetap
1. Menerima honorarium sesuai Pergub Nomor 2 Tahun 2018, dengan ketentuan apabila tdk masuk
kerja tanpa keterangan dan atau izin Kasek maka :
a. 3 hari kumulatif dalam 1 bulan mendapat 100 %;
b. 4 s.d 7 hari mendapat 80 %;
c. 8 s.d 12 hari mendapat 50 %;
d. 13 hari tidak mendapat honor.
GTT sebagaimana dimaksud diberikan peringatan lisan dan tertulis dan menjadi penilaian yang tidak
terpisahkan dg kinerja dalam 1 tahun sbg bahan pertimbangan kontrak kerja selanjutnya.
e. GTT tdk masuk kerja dg alasan sakit wajib menyerahkan surat keterangan sakit dari Dokter
Pemerintah dan mendapat honor 100 %;
f. GTT mendapat izin cuti krn alasan penting maksimal 15 hari kerja untuk melaksanakan ibadah
tertentu mendapat 50 %;
g. GTT melaksanakan ibadah haji maksimal 40 hari kerja tidak mendapatkan honor.
2. Mendapat libur sesuai libur siswa namun tidak mendapatkan hak cuti tahunan;
3. Berhak memperoleh istirahat (cuti melahirkan) selama 3 (tiga) bulan dengan ketentuan :
a. Selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan selama 1,5 (satu setengah)
bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan (sesuai UU Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan);
b. Melampirkan surat keterangan dari dokter kandungan atau bidan.

6
B. Pegawai Tidak Tetap
1. Menerima honorarium sesuai Pergub Nomor 2 Tahun 2018, dengan ketentuan apabila tdk masuk
kerja tanpa keterangan dan atau izin Kasek maka :
a. 3 hari kumulatif dalam 1 bulan mendapat 100 %;
b. 4 s.d 7 hari mendapat 80 %;
c. 8 s.d 12 hari mendapat 50 %;
d. 13 hari tidak mendapat honor.
PTT sebagaimana dimaksud diberikan peringatan lisan dan tertulis dan menjadi penilaian yang tidak
terpisahkan dg kinerja dalam 1 tahun sbg bahan pertimbangan kontrak kerja selanjutnya.
e. PTT tdk masuk kerja dg alasan sakit wajib menyerahkan surat keterangan sakit dari Dokter
Pemerintah dan mendapat honor 100 %;
f. PTT mendapat izin cuti krn alasan penting maksimal 15 hari kerja untuk melaksanakan ibadah
tertentu mendapat 50 %;
g. PTT melaksanakan ibadah haji maksimal 40 hari kerja tidak mendapatkan honor.
2. Mendapat libur sesuai ketentuan sekolah;
3. Berhak memperoleh istirahat (cuti melahirkan) selama 3 (tiga) bulan dengan ketentuan :
a. Selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan selama 1,5 (satu setengah)
bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan (sesuai UU Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan);
b. Melampirkan surat keterangan dari dokter kandungan atau bidan.

7
1. GTT berkualifikasi pendidikan minimal Sarjana (S1), mengajar
mata pelajaran yang linier dengan ijazah sarjana yang dimiliki
serta memiliki beban mengajar minimal 24 (dua puluh empat)
jam mengajar per minggu dan maksimal 40 (empat puluh) jam
mengajar per minggu diberikan honorarium sebesar Upah
Minimum Kabupaten/Kota (UMK) ditambah dengan 10 %
(sepuluh persen) besaran UMK;
2. GTT berkualifikasi pendidikan minimal Sarjana (S1), mengajar
mata pelajaran yang linier dengan ijazah sarjana yang dimiliki
serta memiliki beban mengajar kurang dari 24 (dua puluh empat)
jam per minggu diberikan honorarium sebesar hasil dari
pembagian Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dibagi dengan
bilangan pembagi yaitu 24 (dua puluh empat) dikalikan dengan
jumlah jam mengajar dalam setiap minggu

8
1. PTT dengan kualifikasi pendidikan Strata Satu (S1) atau Strata
Dua (S2) diberikan honorarium sebesar Upah Minimum
Kabupaten/Kota (UMK) ditambah dengan 7,5 % (tujuh koma lima
persen) besaran Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK);
2. PTT dengan kualifikasi pendidikan Diploma Satu (D1) sampai
dengan Diploma Tiga (D3) diberikan honorarium sebesar Upah
Minimum Kabupaten/Kota (UMK) ditambah dengan 5 % (lima
persen) besaran Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK);
3. PTT dengan kualifikasi pendidikan SMA atau sederajat diberikan
honorarium sebesar Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)
ditambah dengan 2,5 % (dua koma lima persen) besaran Upah
Minimum Kabupaten/Kota (UMK);

9
1. PEMBATALAN

a. Honorarium GTT dan PTT pada Satuan Pendidikan SMA Negeri dan SMK Negeri di
Provinsi Jawa Tengah dibatalkan pembayarannya apabila :
b. Tidak memenuhi persyaratan/kriteria yang sudah diatur;
c. Melanggar ketentuan sebagaimana tersebut dalam kontrak kerja;

2. PENGHENTIAN

Honorarium GTT PTT pada Satuan Pendidikan SMA dan SMK Negeri dihentikan
pembayarannya apabila :
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri
c. Dibatalkan kontrak kerjanya;
d. Tersangkut perkara pidana dan/atau asusila;
e. Meninggalkan tugas tanpa alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
f. Melanggar ketentuan sebagaimana tersebut dalam kontrak
g. Berdasarkan penilaian kinerja, GTT dan PTT tersebut berkinerja tidak baik

10
11

Anda mungkin juga menyukai