Rani Budiarti Pratiwi BAB II
Rani Budiarti Pratiwi BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Kehamilan
a. Pengertian
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
(Sukarni,2013; h.63).
adalah suatu yang normal yang terjadi pada ibu jika dalam keadaan
besar yaitu tanda yang tidak pasti dan tanda kehamilan pasti.
diantaranya:
yaitu:
11
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
a) Amenorhea
c) Mastodinia
d) Qiuckening
e) Keluhan kencing
f) Konstipasi
j) Perubahan payudara
l) Tanda Piskacek’s
a) Mengidam
12
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
b) Pingsan: jika berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan
c) Lelah (fatigue)
d) Anoreksia
1) Serviks
plug.
13
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
2) Uterus
3) Payudara
4) Vulva
diberikan oleh seorang bidan untuk menapis adanya risiko ini yaitu
bagian bawah.
14
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
f. Penatalaksanaan awal
a) Perdarahan pervaginam
dalam rahim)
tampak anemis).
15
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
(c) Pemeriksaan penunjang (pemeriksaan ultrasonografi,
diagnosa)
(Abruptio plasenta) :
parasit malaria.
16
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
d) Bengkak diwajah dan jari-jari tangan, deteksi dini :
anemia.
dengan USG
terakhir bergerak
17
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
(1) Pemeriksaan : raba gerakan bayi, dengarkan DJJ, jika
2. Persalinan
a. Pengertian
turun ke dalam jalan lahir. (Nining, Sumarah dan Yani. 2008; Hal. 1)
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
18
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
dengan sendirinya tetapi melalui pacuan. Persalinan dikatakan normal bila
b. Macam-macam persalinan
kesehatan, diantaranya :
kepala (LBK) dengan tenaga ibu sendiri tanpa batuan alat 0 alat serta
tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24
jam.
c. Tahapan-tahapan persalinan
a) Kala I
berjalan-jalan.
pembukaan 10cm.
19
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
(2) Fase aktif ini masih dibagi menjadi 3 fase lagi, yaitu :
pembukaan 9 cm.
(3) Asuhan yang diberikan ibu ketika ibu dalam proses perdalinan kala
kepada ibu.
kekhawatiran ibu.
keluarga lainnya.
20
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
(h) Mengajarkan kepada suami atau anggota keluarga mengenai
konsisten.
menginginkannya.
kelahiran bayi.
b) Kala II
21
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
dari uterus. Kala II pada primipara biasanya berlangsung 1,5 jam dan
(a) Tekanan pada rektum dan seperti orang mau buang air besar.
membukanya anus.
(c) Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin
2008; h. 79 :
dari suami, orang tua, dan kerabat yang disukai ibu sangat
melahirkan bayinya.
22
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
(c) Penolong persalinan dapat memberikan semangat dan
jika diperlukan.
meneran.
Asri,2010; h. 85 (terlampir).
c) Kala III
Periode waktu yang dimulai ketika bayi lahir dan berakhir pada
(1) Menurut Ari dan Esti, 2010 h.157. Permulaan proses pemisahan
23
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
(a) Duncan
(b) Schultz
(2) Ada tiga tindakan yang dapat dilakukan untuk mengecek apakah
(a) Kutsner
(b) Strassman
lepas dari dinding uterus, jika tidak terasa ada getaran berarti
24
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
(c) Klein
h. 98 (terlampir).
d) Kala IV
25
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
persalinan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek
(Ambar,2010; h. 85) :
(b) Perdarahan
Kurang dari 37 minggu (persalinan kurang 1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang
bulan) memiliki kemampuan penatalaksanaan
gawatdarurat obstetri dan bayi baru
lahir.
2. Dampingi ibu ke tempat rujukan. Berikan
dukungan dan semangat.
26
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
Temuan-temuan Rencana asuhan
anamnesis/pemeriksaan
Ketuban pecah (lebih dari 24 jam)/kurang 1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
dari umur kehamilan 37 minggu kemampuan penatalaksanaan
gawatdarurat obstertri.
2. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan
berikan dukungan serta semangat.
DJJ kurang dari 100 atau lebih dari 180 1. Baringkan ibu miring ke kiri dan anjurkan
x/menit pada dua kali penilaian dengan untuk bernafas secara teratur
jarak 5 menit. 2. Pasang infus
3. Segera rujuk
4. Dampingi ibu selama rujukan
Primipara dalam fase aktif kala I persalinan 1. Baringkan ibu miring kiri
dengan penurunan kepala janin 5/5 2. Segera rujuk ke fasilitas yang lebih
memadai
3. Dampingi ibu selama rujukan
Tali pusat menumbung (jika tali pusat 1. Gunakan sarung tangan disinfeksi tingkat
masih berdenyut) tinggi, letakkan satu tangan di vagina dan
jauhkan kepala janin dari tali pusat yang
menumbung. Tangan lain mendorong bayi
melalui dinding abdomen agar bagian
terbawah janin tidak menekan tali pusatnya.
2. Segera rujuk ke fasilitas yang memadai
penatalaksanaan obstetri dan bayi baru
lahir.
3. Dampingi ibu ke tempat rujukan
27
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
Temuan-temuan Rencana asuhan
anamnesis/pemeriksaan
Tanda dan gejala syok : 1. Baringkan ibu miring kiri
a. nadi cepat >110x/menit 2. Jika mungkin naikkan kedua kaki ibu untuk
b. TD menurun (sistolik <90 mmHg) meningkatkan aliran darah ke jantung.
c. pucat 3. Pasang infus
d. berkeringat/kulit lembab, dingin 4. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
e. nafas cepat >30x/menit kemampuan untuk gawatdarurat obstetri dan
f. cemas bayi baru lahir
g. produksi urine sedikit 5. Dampingi ibu ke tempat rujukan
Tanda dan gejala fase laten 1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang lebih
berkepanjangan memadai
2. Dampingi ibu ke tempat rujukan
Tanda dan gejala belum inpartu : 1. Anjurkan ibu unutk minum dan makan
a. frekuensi kontraksi kurang dari 2 kali 2. Anjurkan ibu untuk bergerak bebas.
dalam 10 menit dan lamanya kurang 3. Jika kontraksi berhenti/tidak ada perubahan
dari 20 detik serviks, evaluasi DJJ, jika tidak ada tanda-
b. tidak ada perubahan pada servik tanda kegawatan pada ibu dan janin,
dalam waktu 1 jam hingga 2 jam. persilahkan ibu untuk pulang dengan nasehat
untuk : menjaga pola makan dan minum,
datang untuk mendapatkan asuhan jika terjadi
peningkatan frekuensi dan lama kontraksi.
Tanda dan gejala partus lama : 1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
a. Pembukaan serviks mengarah ke kemampuan penatalaksanaan gawatdarurat
sebelah kanan garis waspada obstetri dan bayi baru lahir.
partograf 2. Dampingi ibu ke tempat rujukan.
b. Pembukaan serviks kurang dari 1 cm
per jam
c. Frekuensi kontraksi kurang dari 2 kali
dalam 10 menit dan lamanya kurang
dari 40 detik
Sumber : JNPK-KR , 2008
1) Kelainan His
a) Kelemahan his
a. His lemah primer, artinya sejak dari awal, jadi dalam hamil dan
28
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
b. His lemah sekunder, setelah persalinan berlangsung beberapa
c) His mengejang
keadaan mengejang.
diantaranya ialah :
berkontraksi simetris.
29
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
2) Kelainan His mengejan
sudah jatuh turun dalam rongga panggul dan menekan pada rongga
e. Penatalaksanaan awal
Atur pola makan dan minum pasien untuk mempercepat kala I, II.
Jika ibu masih bisa untuk jalan-jalan maka anjurkan ibu untuk jalan-jalan.
Jika ibu merasa sakit, maka suruh ibu untuk narik nafas dari hidung dan
keluarkan lewat mulut supaya lebih rileks. Pada kala IV jika merasa keluar
a. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia genap 37
minggu samapi 42 minggu, dengan berat badan lahir 2500-4000 gram, nilai
30
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
2) Memotong dan merawat tali pusat
4) Identifikasi
5) Pencegahan infeksi
identifikasi adalah rutin segera dilakukan, kecuali bayi dalam keadaan krisis
(1) Meletakkan bayi pada posisi telentang ditempat yang keras dan
hangat
leher bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala
(4) Menepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit
akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Apabila bayi
31
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
memudahkan melakukan tindakan resusitasi pada bayi. Tali pusat
dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat
ikatan baru.
tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi
merupakan tolak ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai
d) Memberi vitamin K
terjadinya perdarahan tersebut, semua bayi baru lahir normal dan cukup
bayi risiko tinggi diberi Vitamin K parenteral dengan dosis 0,5-1 mg I.M.
dimana prevalensi gonorea tinggi, setiap bayi baru lahir perlu diberi
salep mata sesudah 5 jam bayi lahir. Pemberian obat mata eritromisin
32
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
(1) Perawatan mata harus dikerjakan segera. Tindakan ini dapat
(2) Yang lazim dipakai adalah larutan perak nitrat atau neoporin dan
f) Indentifikasi bayi
mungkin lebih dari satu persalinan, maka sebuah alat pengenal yang
efektif harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir dan harus tetap di
tempatnya sampai waktu bayi di pulangkan. Sidik telapak kaki bayi dan
sidik jari ibu harus dicetak di catatan yang tidak mudah hilang. Ukurlah
berat lahir, panjang bayi, lingkar kepala, lingkar perut dan catat dalam
rekam medik.
aktifitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi
33
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
(2) Sebelum menolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya
lanjut, seperti :
(a) Bayi kecil untuk masa kehamilan atau bayi kurang bulan
(c) Hipotermi
(d) Infeksi
(e) Pakaian
menit.
34
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
Mencatat hasil pantauan merupakan salah satu cara kerjasam seluruh
Yang pertama adalah jika pada saat lahir bayi tidak menangis, nafas
megap-megap, tonus otot tidak baik. Ada juga jika umur kehamilan tidak
cukup bulan, maka bayi akan lahir dengan berat badan lahir rendah.
Kemudian jika bayi lahir dengan warna kulit kuning dan kebiruan.
c. Penatalaksanaan
Jika pada bayi yang lahir dengan asfiksia maka segera lakukan
hangatkan, isap lendir, keringkan, atur posisi ulang, penilaian ulang serta
lakukan resusitasi sebanyak 10x, kemudian kita nilai kembali apakah sudah
Jika pada bayi yang berat badan lahir rendah maka lakukan
inkubator. Jika pada bayi dengan warnakulit ikterik, maka segera lakukan
menyusui setiap hari serta sering untuk melakukan penjemuran pada sinar
4. Masa Nifas
a. Pengertian
35
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
Masa nifas tidak kurang dari 10 hari dan tidak lebih dari 8 hari
disebut puerperium yaitu dari kata puer artinya bayi dan oarous artinya
Lamanya masa nifas yaitu 6-8 minggu. Batasan waktu nifas yang paling
singkat (minimum) tidak ada batas waktunya, bahkan bisa jadi dalam waktu
hari. Jadi masa nifas (Puerperium) yaitu masa setelah keluarnya plasenta
1) Perdarahan pervaginam
36
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
a) Uterus atonik (terjadi karena misalnya : plasenta atau selaput
ketuban tertahan)
d) Inversi uterus
kejadian PPH yang terjadi antara 24 jam setelah kelahiran bayi dan 6
uterus)
3) Infeksi
Suhu 38oC atau lebih yang terjadi pada hari ke-2 sampai 10 postpartum
a) Nyeri pelvik
37
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
e) Keterlambatan dalam kecepatan penurunan uterus (Sri Handayani,
2011; h.154).
a) Strepkoccus
b) Stafilokokkus
c) E.Coli
d) Clostridium tetani
e) Clostridium welchi
a) Anemia/kurang gizi
d) Kelelahan
4) Kelainan payudara
38
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
air susu, sering menyebabkan rasa nyeri yang cukup hebat dan
(2) Mastitis
Sesudah anak lahir ibu akan merasa lelah mungkin juga lemas
susu, kopi atau teh yang bergula. Apabila ibu menghendaki makanan,
memulihkan keadaannya kembali, oleh karena itu ibu tidak benar bila
menginginkannya.
39
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
6) Rasa sakit, merah, lunak, dan pembengkakan dikaki
Faktor predisposisi
a) Obesitas
e) Anemia maternal
g) Endometritis
h) Varicostitis
7) Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan dirinya
sendiri :
40
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
Faktor penyebab
41
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
c. Penatalaksanaan awal
baik atau tidak, darah yang hilang, suhu, denyut nadi, TD, kondisi
2) Kelainan payudara
Mastitis
paracetamol 500 mg per oral setiap 4 jam, ibu harus didorong menyusui
bayinya walau ada pus. Jika bersifat infeksius, berikan analgesic non
b) Jika ibu tidak bernafas periksa lakukan ventilasi dengan masker dan
42
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
periksa dan bebaskan jalan nafas dan beri oksigen 4-6 liter per
menit
dan jalan-jalan.
3) Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat,
e. Kebutuhan dasar ibu pada masa nifas menurut Sitti Saleha, 2009 h.71-76
yaitu :
penyembuhan ibu dan sangat memengaruhi susunan air susu. Diet yang
diberikan harus bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan
Handayani, 2010 h.125) Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh
masa nifas itu banyak, terutama bila menyusui akan meningkat 25%
juga untuk memperoduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi.
43
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
Makanan yang dikonsumsi berguna untuk melakukan aktifitas,
sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan
dan perkembangan.
cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas dan berlemak, tidak
b) Sumber pembangun
2) Perawatan payudara
b) Apabila putting susu lecet, oleskan colostrum atau Asi yang keluar
3) Istirahat
44
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
a) Istirahat cukup untuk mengurangi kelelahan
waktu untuk istirahat pada siang kira-kira 2 jam dan malam 7-8 jam.
perdarahan
4) Seksual
maka coitus bisa dilakukan pada 3-4 minggu postpartum. Hasrat sexual
lamanya, juga orgasme pun akan menurun. Ada juga yang berpendapat
bahwa saat itu bekas luka plasenta baru sembuh (proses penyembuhan
luka post partum sampai dengan 6 minggu). Secara fisik aman untuk
dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa
rasa nyeri, aman untuk melakukan hubungan suami istri (Retno dan Sri
Handayani,2011 h.134).
45
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
senggama dan otot dasar panggul. Untuk menngembalikan kepada
keadaan normal dan menjaga kesehatan agar tetap prima, senam nifas
sangat baik dilakukan pada ibu setelah melahirkan. Senam masa nifas
melahirkan guna untuk memantau ibu. Menurut Sitti Saleha,2009; h.84 Ada
dan BBL, menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hypotermi.
Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
46
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
C. Kunjungan ketiga : 2 minggu setelah persalinan, bertujuan untuk
Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
5. Masa Antara
1) Pengertian
Masa antara adalah masa peralihan, pada masa ini terjadi pemulihan
selanjutnya. Sehingga ibu yang sudah bersalin dan akan memilih alat
kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun
47
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan
diinginkan.
2) Definisi Kontrasepsi
adanya pertemuan antara sel telur dan sel sperma (Suratun, 2008; h.2).
Aman/tidak berbahaya
a) Dapat diandalkan
dokter.
c) Murah
d) Dapat diterima
f) Praktis.
48
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
Macam-macam metode KB yang dapat dilaksanakan adalah
Postpartum Kb suntik
Norplant (KB susuk) / implan
AKDR
Pil KB hanya progesteron
Kontap
Metode sederhana
Postmenstrual regulation KB suntik
Pasca abortus KB susuk atau implanon
Saat mentruasi AKDR
Kontap
Metode sederhana
Masa interval KB suntik
KB susuk atau implanon
AKDR
Metode sederhana
Post-coitus KB darurat
Sumber : Manuaba,2010; hal. 592
a. KB metode sederhana
1) Kondom
49
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
punggung keluarga dan selalu terlibat untuk mengambil keputusan
2) Pantang berkala
teratur dan kerja sama dengan suami harus baik (Manuaba,2010; hal.
594).
3) Sengama terputus
4) Spemisid
b. KB metode efektif
berjalan panjang, mulai dari tahu 1897 ketika beard menduga bahwa
dan uterus. Moore dan price mengetahui fungsi kelenjar hipofisis dan
50
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
1) Kontrasepsi hormonal pil
c. Kontrasepsi mekanisme
sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran, bahan, dan masa aktif fungsi
51
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
d. Metode KB darurat
hubungan seks yang tidak terlindung dalam waktu 72 jam sampai 7 hari,
pada rahimnya.
digunakan.
4) Penatalaksanaan awal
lanjut. Pada alat kontrasepsi kondom jika terjadi kebocoran maka segera
tidak diinginkan.
52
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
5) Penapisan pada alat kontrasepsi
53
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
NO. Klien Fasilitas Rawat Jalan Fasilitas Rujukan
kelainan pada px
panggul.
6. Riwayat radang panggul, kehamilan Pemeriksaan dalam Pemeriksaaan
ektopik, apendiksitis batas normal. dalam ada
kelainan.
7. Anemia Hb > 8 gr% Hb < 8 gr%
Pengertian
(varney, 2008).
sebagai berikut:
54
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
Pengkajian adalah tahap awal yang dipakai dalam menerapkan
a) Data subyektif
(Nursalam, 2009).
(a) Nama
pelayanan.
(b) Umur
nifas.
(c) Agama
55
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari
(e) Pendidikan
pendidikannya.
(g) Alamat
haid teratur atau tidak, sifat darah (cair atau ada bekuan
56
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
(k) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
tahun.
b) Data Obyektif
57
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
Kita bisa sekilas menilai keadaan umum ibu, apakah pucat,
(2) Kesadaran
(a) TTV :
(e) Inspeksi
58
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
Dimulai dari ujung rambut sampai ujung kaki untuk
(f) Palpasi
(g) Auskultasi
(h) Perkusi
59
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau
kesehatan lainnya.
5) Langkah V : perencanaan
6) Langkah VI : pelaksanaan
terutamaa data yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari
diagnostik lain. Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang
60
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
lain dapat di masukkan dalam data objektif ini. Data ini akan
dengan diagnosis.
kesejahteraannya.
C. Landasan Hukum
hukum pada asuhan kebidanan pada ibu hamil Trimester III yaitu :
memberikan pelayanan kesehatan mulai dari masa pra hamil, dimana pada
kehamilan ini seorang ibu hamil sangat mengalami perubahan cepat dan
memberikan konseling tentang kunjungan ibu hamil. Ketiga ada pada masa
pendidikan kesehatan tentang cara mengejan yang baik pada ibu bersalin,
61
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
bidan juga berwenang untuk melakukan pertolongan pada ibu bersalin
normal dari kala I, II, III dan IV. Keempat pada masa nifas, bidan berwenag
untuk memberikan pelayanan pada ibu nifas normal, mulai dari perawatan
bahaya pada masa nifas. Yang kelima ada masa menyusui, pada ibu
menyusui ini ibu yang telah melahirkan juga memerlukan perhatian khusus
menyusui yang benar. Dan yang terakhir adalah masa antara dua
Pada BAB III pasal 10 ayat 2 huruf c, bidan mampu dan berwenang untuk
membantu persalinan mulai dari kala I, II, III dan IV . Pada BAB III pasal 10
jika ada indikasi seperti janin besar, perineum kaku, dan lakukan episiotomi
jika saat diantara dua his. Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II, bidan
hanya berwenang untuk melakukan penjahitan pada luka jalan lahir hanya
62
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
kegawat-daruratan pada ibu hamil, bersalin, BBL, nifas dan masa antara,
pada MAK kala III dan postparum, bidan berwenang untuk memberikan
suntikan uterotonika pada manajemen aktif kala III. Dimana MAK kala III
hukum pada asuhan kebidanan ibu pra hamil, hamil, bersalin, BBL, nifas
kunjungan ibu hamil mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki serta alat
genetalia dengan normal. Bidan juga berwenang jika didalam kehamilan itu
diharapkan bidan dapat memberi kejelasan tentang yang terjadi pada ibu
kehamilan yang normalnya berjalan 9 bulan 7 hari, seorang ibu hamil pasti
berwenang untuk melakukan persalinan normal mulai dari kala I, II, III dan
panggul, ketuban pecah dini (KPD) tanpa infeksi, perdarahan post partum,
63
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
laserasi jalan lahir, distosia karena inersia uteri primer, post term dan pre
lancar atau mungkin ada komplikasi, kini seorang ibu akan memasuki masa
nifas normal, bidan juga berwenang untuk melakukan pelayanan nifas yang
bayi, jika terjadi kelainan pada bernafas bayi saat lahir bidan juga
berwenang untuk melakukan tindakan resusitasi pada bayi baru lahir, bidan
penyulit kehamilan, persalinan dan nifas. Pada saat persalinan, jika pada
kala III saat pengeluaran plasenta yang normal 15 menit pertama belum
lahir dan telah diberikan suntikan yang kedua tetapi 15 menit lagi belum
64
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014
perineum sampai tingkat II, memberikan suntikan intramuskular
65
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Rani Budiarti Pratiwi, Kebidanan DIII UMP, 2014