Anda di halaman 1dari 10

MAPEL : KEBIJAKAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

DOSEN : DR. BD. HJ. ELLA NURLELAWATI, S.SIT., SKM., M.KES

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1


PENGEMBANGAN KOMPETENSI DAN
PROFESIONALISME

Kompetensi merupakan kemampuan individu untuk melaksanakan tugas dan peran


dengan mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai pribadi serta
kemampuan membangun pengetahuan dan keterampilan berdasarkan pengalaman
dan proses pembelajaran yang pernah dilakukan.

Kompetensi Bidan terdiri dari 7 (tujuh) area kompetensi meliputi:


(1) Etik legal dan keselamatan klien,
(2) Komunikasi efektif
(3) Pengembangan diri dan profesionalisme,
(4) Landasan ilmiah praktik kebidanan,
(5) Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan,
(6) Promosi kesehatan dan konseling, dan
(7) Manajemen dan kepemimpinan
INDIKATOR PROFESIONALISME BIDAN
Kode Etik Profesi
Dalam menjalankan praktiknya bidan menjalankan kode etik profesi bidan dengan menerapkan standar praktik profesi bidan
seperti kompetensi, kewenangan, pengambilan keputusan, dan tanggung jawab dalam praktik kebidanan.

Tanggung jawab
Bentuk tanggung jawab bidan dalam melakukan pelayanan kebidanan dilakukan pada periode antenatal, intranatal, postnatal, kb,
dst.

Melakukan kolaborasi dan rujukan yang tepat


Kolaborasi merupakan hubungan saling berbagi tanggung jawab (kerjasama) dengan rekan sejawat atau tenaga kesehatan lainnya dalam
memberi asuhan kepada pasien.
Pendidikan berkelanjutan
Pendidikan berkelanjutan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan, hubungan antar manusia dan moral bidan sesuai dengan
pelayanan dan standar yang telah ditentukan melalui pendidikan formal dan non formal.

Berkompeten
Praktik mandiri bidan telah memenuhi untuk melakukan secara kompeten.
Strategi dalam Penguatan Profesi Bidan
Strategi dalam penguatan profesi bidan yaitu :
1. Peningkatan PKS (Perjanjian Kerjasama)
2. Peningkatan manajemen mutu PMB
• SDM : Pelatihan, seminar, best praktise, magang, Uji kompetensi,
Audit Maternal Perinatal
• Sarana: Standarisasi (Bidan Delima)
• Visitasi penerbitan rekomendasi
• Dokumentasi
3. Pemberdayaan PMB
Pengertian Penguatan
Penguatan adalah respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu.
Manfaat penguatan bagi klien, antara lain.
1. Meningkatnya perhatian dalam respon.
2. Membangkitkan dan memelihara perilaku.
3. Menumbuhkan rasa percaya diri.
Keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan yang harus
dikuasai oleh bidan karena penguatan yang diberikan kepada klien akan
membangkitkan semangat dalam melakukan hal – hal yang positif
Model Praktik Asuhan Kebidanan :

1. Otonomi : Bidan memiliki otonomi dalam mengatur dan menjalankan


praktik profesinya
2. Holistic dan invidual : Memandang pasien / klien / perempuan sebagai
satu kesatuan utuh (fisik, psiko, sosio and cultural) dan masing – masing
keunikan
3. Partnership : Bidan dan perempuan kedudukannya setara, fungsi bidan
memberdayakan perempuan dalam pengambilan keputusan tentang
kesehatan dirinya
4. Continuity of care
5. Evidence based practices
6. Bekerja dalam tim
Bidan Sebagai Profesi
Bidan mempunyai ciri khas yang khusus sebagai
pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan.
Bidan mempunyai tugas yang sangat unik, yaitu :
• Selalu mengedepankan fungsi ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya
• Memiliki kode etik dengan serangkaian pengetahuan ilmiah yang didapat melalui
proses pendidikan dan jenjang tertentu.
• Keberadaan bidan diakui memiliki organisasi profesi yang bertugas meningkatkan
mutu pelayanan kepada masyarakat.
• Anggotanya menerima jasa atas pelayanan yang dilakukan dengan tetap memegang
teguh kode etik profesi.
Memperkuat Ketahanan untuk Menghadapi
Ancaman Terhadap Profesi

a. Penguatan Verbal
Salah satu bentuk penguatan yang bisa diberikan oleh bidan untuk memotivasi
klien agar percaya diri adalah lewat ucapan. Segala ungkapan kata-kata yang
dilontarkan bidan untuk menanggapi balik aktivitas klain termasuk ke dalam
penguatan verbal.
b. Penguatan Non Verbal
Memberikan tanggapan balik yang bertujuan agar klien terdorong untuk lebih
percaya diri, tidak terbatas dalam melakukan apa saja. Banyak bentuk pemberian penguatan yang
dapat dipilih oleh bidan, sehingga tidak membosankan bagi klien.
• Kelebihan dalam memberikan penguatan bergantung pada bidan yang
memberikan penguatan. Apabila bidan tersebut sesuai dalam memberikan
penguatan, maka proses pembelajaran akan tercapai secara maksimal.
• Kelemahan Dalam Pemberian Penguatan Pada Klien
Walaupun pemberian penguatan sifatnya sederhana dalam pelaksanaannya, namun
dapat pula pemberian penguatan yang diberikan kepada klien justru membuat
klien enggan belajar karena penguatan yang diberikan tidak sesuai dengan
tindakan yang dilakukan. Pemberian penguatan yang berlebihan juga akan
berakibat fatal.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai