Bd.Asmah Sukarta,S.ST.,M.Kes
PENGERTIAN KOLABORASI
Tujuan Collaborative Care adalah untuk membahas masalah- masalah tentang klien dan untuk meningkatkan pamahaman tentang
kontrbusi setiap anggota tim serta untuk mengidentifikasi cara-cara meningkatkan mutu asuhan klien
Tugas Kolaborasi dalam Pelayanan Kebidanan
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarga.
b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan
c. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan denga resiko tinggi dan pertolongan pertama pada
kegawatdaruratan
d. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada
kegawatdaruratan
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta
kegawatdaruratan
f. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan
Elemen-elemen Collaborative Care
4. Memiliki kematangan professional yang setara (yang timbul dari pendidikan dan pengalaman).
a. Kemampuan dari pelayanan kesehatan yang berbeda dapat terintegrasikan sehingga terbentuk tim yang
fungsional
b. Kualitas pelayanan kesehatan meningkat
c. Dapat saling berbagi pengetahuan dari profesi kesehatan lainnya
d. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
e. Memaksimalkan produktivitas serta efektifitas dan efisiensi sumber daya.
f. Meningkatkan profesionalisme, loyalitas, dan kepuasan kerjaMeningkatkan profesionalisme, loyalitas,
dan kepuasan kerja
Kekurangan collaborative care
Di dalam pelayanan kesehatan dokter masih dipandang superior dan perawat/bidan subordinat, serta masih
adanya pandangan dimana hubungan perawat/bidan dan dokter tidak setara dan hirarkis. Sikap dokter dan
perawat/bidan terhadap kolaborasi dipengaruhi oleh 3 hal yaitu tingkat pendidikan, pengetahuan dan
pemahaman kolaborasi interprofesi
Pengertian implementasi
Salah satu upaya dalam mewujudkan suatu ide, konsep, kebijakan, atau inovasi yang harus disertai sarana
yang mendukung yang nantinya akan menimbulkan dampak atau akibat terhadap pelayanan kesehatan
Model implementasi
Model implementasi yang dikembangkan oleh George C. Edward III, yang disebut Direct and Indirect
Impact on Implementation
Komunikasi efektif
Salah satu yang menentukan kebehasilan Collaborative Care dan merupakan salah satu indikator
keselamatan pasien adalah komunikasi yang efektif. Kerangka komunikasi efektif yang digunakan di rumah
sakit adalah komunikasi SBAR. Penerapan metode SBAR juga harus diikuti dengan teknik TBaK agar tidak
1. SBAR adalah komunikasi lisan yang dilakukan pada saat serah terima pasien dan pelaporan hasil.
Adapun tujuan dari SBAR yaitu:
• Situation
• Background
• Assesment
• Recommendation
Komunikasi efektif
2. TBaK adalah teknik komunikasi lisan menggunakan telepon dengan menulis, membaca ulang dan
melakukan konfirmasi pesan yang diterima oleh pemberi pesan.
Tujuan dari komunikasi TBaK adalah:
• Membantu tenaga kesehatan melakukan komunikasi per-telepon dengan teknik TBaK
• Tidak ada kesalahan dalam menerima pesan/intruksi.Prosedur komunikasi TBaK (Tulis, Baca dan
Konfirmasi Kembali