BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.5
1.5.1
1.5.2 Manfaat teknis (Lapangan)
Sebagai informasi bagi petugas laboratorium untuk lebih
memperhatikan tahap pra analitik khususnya yaitu tidak menunda dan
mengirimkan sampel darah ke laboratorium untuk segera di periksa.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1
2.1 Pengertian Darah
Darah merupakan jaringan cair yang terdiri atas bagian cair yang
disebut plasma dan unsur padat berupa sel darah. Sekitar 55% darah
merupakan komponen cairan atau plasma, 45% merupakan komponen darah,
yang paling banyak adalah sel darah merah atau eritrosit yaitu sejumlah 41%,
sel darah putih 5 atau leukosit 4%, dan keping darah atau Trombosit sebanyak
0,01% (Firani, 2018).
2.2 Trombosit
Gambar 2.1
Trombosit (Kiswari, 2014)
5
6
b. Sitoplasma
8
Darah +
EDTA 1. Alat
2. Metode
3. Reagen
Penyimpanan
darah EDTA
Waktu
Gambar 2.3
Skema Kerangka Teori
2.10Kerangka Konsep
Gambar 2.4
Skema Kerangka Konsep
2.11Anggapan Dasar
19
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.5.2 Bahan
21
Tabel 3.2
Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
23
24
jam, pada responden (3) yaitu sebesar 325,6 untuk sampel yang diperiksa pada
penundaan 2 jam, pada responden (1) yaitu sebesar 308,6 untuk sampel yang
diperiksa pada penundaan 4 jam, pada responden (2) yaitu sebesar 388 untuk
sampel yang diperiksa pada penundaan 4 jam, pada responden (3) yaitu sebesar
338 untuk sampel yang diperiksa pada penundaan 4 jam, pada responden (1) yaitu
sebesar 307 untuk sampel yang diperiksa pada penundaan 6 jam, pada responden
(2) yaitu sebesar 385,6 untuk sampel yang diperiksa pada penundaan 6 jam, pada
responden (3) yaitu sebesar 333,3 untuk sampel yang diperiksa pada penundaan 6
jam.
Untuk mengetahui suatu sampel data maka dalam Analisa data
menggunakan Uji Normalitas Metode Uji Shapiro Wilk. Untuk menentukan
Normalitas dari data tersebut dengan membaca nilai signifikan.
Tabel 4.2
Uji Normalitas Data Trombosit Pada Lama Penyimpanan 0 Jam Test of Normality
Shapiro - Wilk
N Sig
Penyimpana
n 0 jam 9 0,156
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.2, diperoleh nilai Sig. untuk
variabel jumlah trombosit yang disimpan selama 0 jam sebesar 0,156. Nilai Sig.
tersebut lebih besar dari nilai α (0,156 > 0,05). Dengan demikian disimpulkan
bahwa variabel jumlah trombosit yang disimpan selama 0 jam berdistribusi
normal.
Tabel 4.3
Uji Normalitas Data Trombosit Pada Lama Penyimpanan 2 Jam Test of Normality
Shapiro - Wilk
N Sig
Penyimpana
n 2 jam 9 0,015
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.3, diperoleh nilai Sig. untuk
variabel jumlah trombosit yang disimpan selama 2 jam sebesar 0,015. Nilai Sig.
tersebut lebih kecil dari nilai α (0,015 < 0,05). Dengan demikian disimpulkan
25
bahwa variabel jumlah trombosit yang disimpan selama 2 jam tidak berdistribusi
normal.
Tabel 4.4
Uji Normalitas Data Trombosit Pada Lama Penyimpanan 4 Jam Test of Normality
Shapiro - Wilk
N Sig
Penyimpana
n 4 jam 9 0,586
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.4, diperoleh nilai Sig. untuk
variabel jumlah trombosit yang disimpan selama 4 jam sebesar 0,586. Nilai Sig.
tersebut lebih besar dari nilai α (0,586 > 0,05). Dengan demikian disimpulkan
bahwa variabel jumlah trombosit yang disimpan selama 4 jam berdistribusi
normal.
Tabel 4.5
Uji Normalitas Data Trombosit Pada Lama Penyimpanan 6 Jam Test of Normality
Shapiro - Wilk
N Sig
Penyimpana
n 6 jam 9 0,683
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.2, diperoleh nilai Sig. untuk
variabel jumlah trombosit yang disimpan selama 6 jam sebesar 0,683. Nilai Sig.
tersebut lebih besar dari nilai α (0,683 > 0,05). Dengan demikian disimpulkan
bahwa variabel jumlah trombosit yang disimpan selama 6 jam berdistribusi
normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, dapat diketahui bahwa data yang
berdistribusi normal yaitu data trombosit yang disimpan selama 0 jam, 4 jam dan
6 jam. Sedangkan data yang tidak berdistribusi normal yaitu data trombosit yang
disimpan selama 2 jam.dikarenakan tidak semua data trombosit berdistribusi
normal maka pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji Paired
Samples.
26
Paired - Samples
N Sig (2-tailed)
Penyimpanan 0
jam - 8 0,768
Penyimpanan 4
jam
Paired - Samples
N Sig (2-tailed)
Penyimpanan 0
jam - 8 0,471
Penyimpanan 6
jam
27
juga dapat menyebabkan agregasi trombosit, bahkan dapat terjadi bekuan. Alat
pemeriksaan apabila tidak dilakukan perawatan secara rutin maupun kalibrasi
maka akan mempengaruhi hasil pemeriksaan jumlah trombosit menjadi lebih
tinggi atau lebih rendah.
Hasil dari tabel pemeriksaan jumlah trombosit pada tabel tersebut terjadi
kenaikan dan penurunan jumlah trombosit setelah diperiksa. Hal ini bisa terjadi
karena dua faktor yaitu :
1. Agregasi (pelekatan)
Agregasi trombosit adalah kemampuan trombosit nelekat pada
permukaan asing disamping melekat pada permukaan asing trombosit
juga melekat pada trombosit lain. Sehingga jumlahnya menurun palsu.
Agregasi trombosit terjadi karena adanya pembentukan antara
fibrinogen yang melekat pada dinding trombosit dengan perantara ion
kalsium.
2. Ada variabel lain yang terbaca oleh alat seperti fragmen eritrosit yang
jatuhdibawah ambang atas hitung trombosit, fragmen leukosit yang
terhitung sebagai trombosit, bakteri dalam specimen darah, eritrosit
yang mengandung parasite sehingga terbaca sebagai trombosit. Dan
partikel bukan trombosit yang terhitung sehingga pada faktor kedua
tersebut menyebabkan hitung trombosit otomatis tinggi palsu.
Spesimen yamg akan diperiksa dilaboratorium sebaiknya memenuhi
persyaratan sesuai jenis pemeriksaan, volume mencukupi, kondisi yang baik:
tidak lisis, segar/tidak kadaluwarsa, pemakaian antikoagulan dan pengawet yang
tepat, ditampung dalam wadah yang memenuhi syarat identitas benar sesuai
dengan data pasien (Muslimah, 2016).
Faktor analitik didalam perhitungan jumlah trombosit juga memiliki
pengaruh diantarnya adalah pemeliharaan dan kalibrasi alat. Alat pemeriksaan bila
tidak dilakukan perawataan secara rutin maupun kalibrasi maka akan
mempengaruhi hasil pemeriksaan jumlah trombosit menjadi tinggi dan menjadi
rendah. Selain itu kualitas reagen harus sesuai dengan aturan yang terdapat pada
masing-masing metode termasuk juga cara penyimpanan, penggunaan dan expired
29
nya. Pemakaian reagen yang sudah rusak atau sudah expired dan suhu
penyimpanan akan menyebabkan penurunan jumlah trombosit (Sugiati, 2013).
Batas waktu penyimpanan darah EDTA untuk pemeriksaan hitung jumlah
trombosit adalah kurang dari 1 jam pada suhu kamar. Penundaan pemeriksaan
lebih dari 1 jam menyebabkan penurunan fungsi dan jumlah trombosit. (Wirawan,
2015). Menurut Budi, (2010), terkadang oleh karena satu hal (jumlah pasien atau
alat mengalami kerusakan) maka, pemeriksaan harus ditunda. Dalam keadaan
seperti ini, sering terjadi batas waktu pemeriksaan kurang diperhatikan, terkadang
lebih dari 1 jam. Akibat pemeriksaan harus ditunda dan hal ini dapat
mempengaruhi hasil akhir pada pemeriksaan hitung jumlah trombosit.
Hitung jumlah trombosit menggunakan hematologi analyzer pada masa
sekarang ini sangat sering digunakan karena hanya memerlukan waktu yang lebih
cepat. Akan tetapi jika terjadi masalah misalnya pengambilan darah kurang tepat
akan menimbulkan hasil perhitungan yang kurang maksimal, maka dalam
perhitungan jumlah trombosit kita masih menggunakan kamar hitung dan hapusan
darah tepi sebagai kontrolnya (R Gandasoebrata, 2001).
Adapun akibat yang ditimbulkan dari penurunan jumlah trombosit, antara
lain : terjadinya pemanjangan waktu pendarahan, reaksi bekuan, penurunan
trombosit yang bersikulasi sebanyak <50% dari nilai normal, maka menyebabkan
perdarahan. Jika penurunan tersebut termasuk kategori berat (<50.000/µl),
hemoragik dapat terjadi. Terjadi tanda atau gejala perdarahan dikulit seperti :
petechiae, echymosis, dan purpura. Salah satu keadaan trombositopenia yang
sering terjadi antara lain: Ideopathic Trombocytopenic Purpura (ITP), akibat
infeksi virus misalnya pada DBD sedangkan peningkatan jumlah trombosit
disebut trombositosis, karena bertambahnya produksi trombosit oleh berbagai
sebab, antara lain keganasan (Joyce,2007).
Antikoagulan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu antikoagulan
K3EDTA. Garam EDTA yang digunakan biasanya sebesar 1,5 mg/ml darah.
Darah dengan antikoagulan K3EDTA menunjukan stabilitas yang lebih baik dari
garam EDTA lain karena darah dengan antikoagulan K3EDTA menunjukan pH
yang mendekati pH darah. Perbandingan jumlah darah dengan pemakaian
30
antikoagulan juga harus tepat, karena jika jumlah darah lebih banyak akan
menyebabkan mikrotrombi maka trombosit dapat menurun (Wirawan, 2015).
31
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari analisis data dengan uji Paired Samples pada hasil pemeriksaan
jumlah trombosit pada sampel darah yang diperiksa pada lama penyimpanan 0
jam, 2 jam, 4 jam, dan 6 jam menggunakan alat Hematology Analyzer.
Diperoleh nilai Sig sebesar 0,768 > 0,05 pada lama penyimpanan 0 jam - 4
jam sedangkan pada lama penyimpanan 0 jam - 6 jam diperoleh nilai Sig
sebesar 0,471 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara jumlah trombosit pada sampel darah EDTA
pada lama penyimpanan 0 jam, 2 jam, 4 jam dan 6 jam.
5.2 Saran
1. Diharapkan ada penelitian selanjutnya untuk mengetahui batas waktu
penyimpanan yang bisa menyebabkan penurunan jumlah trombosit
2. Perlu pengkajian terhadap variabel-variabel lain yang mungkin
mempengaruhi jumlah trombosit. Seperti pengaruh obat, perbandingan
volume darah, lingkungan fisik dan lain-lain.
30