NAMA : SELVIANA
NIM : 183145353054
KELAS :B
KELOMPOK : II (DUA)
Disiapkan alat dan bahan yang akan Ditusuk bagian daun telinga dengan
digunakan Menggunakan lanset
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum Hematologi II yang dilaksanakan pada hari Jumat 08
November 2019 di Laboratorium Patologi gedung D lantai 2 Universitas Mega
Rezky Makassar pada waktu 13.00-15.00 WITA. Kami melakukan praktikum
menghitung jumlah trombosit dengan menggunakan metode secara langsung.
Darah merupakan salah satu cairan yang sangat penting yang juga sebagai
cairan terbesar yang ada dalam tubuh. Darah yang dialirkan melalui pembuluh
darah, yang banyaknya pada orang dewasa kurang lebih 5 liter ini, dapat mengalir
karena jantung dapat memompa dengan baik. Darah dialirkan keseleuruh tubuh
karena fungsinya yang khusus yaitu sebagai sistem transportasi.
Trombosit atau biasa dikenal dengan sebutan sel darah yang penting dalam
pembekuan darah normal dimana ditrombosit tidak memiliki inti dan berbentuk
cakram dengan diameter 1-4 mm dan volume 7-8 fl.
Waktu pendarahan adalah waktu mulai timbulnya tetes darah dari pembuluh
darah yang luka sampai darah berhenti mengalir keluar dari pembuluh darah.
Penghentian pembuluh darah ini disebabkan terbentuknya agregat yang menutupi
celah pembuluh darah yang rusak. Waktu pendarahan diamati sebagai interval
waktu timbulnya tetes darah dari mulai pembuluh darah yang luka sampai darah
berhenti mengalir keluar dari pembuluh darah. Penghentian pendarahan ini
disebabkan oleh terbentuknya agregat pletelet yang menutupi celah pembuluh
darah yang rusak.
Tujuan dari bleeding time dengan metode duke adalah untuk menilai fungsi
kapiler dan trombosit, sehingga jika ada kelainan pembuluh darah kapiler, jumlah
dan fungsi trombosit, dan nilai bleeding time menjadi abnormal.
Dimana proses kerja yang dilakukan adalah pertama bagian daun telinga
dioleskan kapas alkohol 70% gunanya untuk mendesinfeksi daerah yang ingin
ditusuk. Kemudian ditusuk dengan menggunakan lanset gunanya agar darah dapat
keluar. Lalu nyalakan stopwatch ketika darah sudsh mulai keluar didaerah
penusukan dimana setiap 30 detik darah itu dihisap dengan menggunakan kertas
saring hingga darah tidak keluar gunanya agar darah itu dapat menyerap pada
kertas saring tersebut.
Adapun hasil yang didapatkan pada praktikum bleeding time dengan metode
duke pada pasien Ny.S adalah 02:16.04 menit dimana dinyatakan normal, karena
metode duke dinyatakan normal jika pendarahan terjadi selama 1-3 menit.
Adapun faktor yang dapat mempengaruhi hasil pada bleeding time dengan
metode duke yaitu tempat penusukan pada daun telinga harus diperhatikan,
stopwatch harus di nyalakan ketika darah mulai keluar karena jika tidak maka akan
mempengaruhi hasil dan juga pemberhentian stopwatch juga harus tepat ketika
darah sudah mulai berhenti keluar.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang didapatkan pada praktikum bleeding time dengan
metode duke pada pasien Ny.S adalah 02:16.04 menit dimana dinyatakan normal,
karena metode duke dinyatakan normal jika pendarahan terjadi selama 1-3 menit.
B. SARAN
Dalam melakukan praktikum bleeding time menggunakan metode duke
sebaiknya dilakukan dengan teliti sehingga tidak terjadi yang namanya kesalahan
dalam praktikum. Dan juga menggunakan APD yang lengkap agar tidak terjadi
yang namanya kecelakaan dalam melakukan praktikum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Darah adalah kendaraan untuk transport masal jarak jauh dalam tubuh untuk
berbagai bahan antara sel dan lingkungan eksternal antara sel-sel itu sendiri. Darah
terdiri dari cairan kompleks plasma tempat elemen selular diantaranya eritrosit,
leukosit, dan trombosit. Eritrosit (sel darah merah) pada hakikatnya adalah
kantung hemogoblin terbungkus membran plasma yang mengangkut O2 dalam
darah. Leukosit (sel darah putih) satuan pertahanan sistem imun, diangkut dalam
darah tempat cedera atau tempat invasi mikro organisme penyebab penyakit.
Trombosit penting dalam homeostasis, penghentian pendarahan dari pembuluh
yang cedera. Jika darah mengalami gangguan, maka segala proses metabolisme
tubuh akan terganggu pula (Khairil dan sutikno, 2016).
Trombosit adalah fragmen sitoplasma megakariosit yang tidak berinti dan
terbentuk di sumsum tulang. Trombosit matang berukuran 2-4 µm, berbentuk
cakram bikonveks dengan volume 5-8 fl. Fungsi trombosit berhubungan dengan
pertahanan, untuk mempertahankan keutuhan jaringan bila terjadi luka. Trombosit
ikut serta dalam usaha menutup luka, sehingga tubuh tidak mengalami kehilangan
darah dan terlindung dari penyusupan benda atau sel asing (Dewi, 2017).
Waktu perdarahan (Bleeding Time) dapat didefinisikan sebagai interval waktu
antara gerakan saat perdarahan mulai dan pergerakan ketika perdarahan berhenti
karena pembentukkan perdarahan tusuk-tusuk temporer sementara dipengaruhi
oleh fungsi dan aktivasi trombosit serta interaksi antara sel-sel endotel dalam
arteri, agregasi. Dan jalur koagulasi. Waktu perdarahan adalah interval waktu
antara tusukan kulit dan spontan penghentian perdarahan tanpa bantuan. Waktu
pendarahan biasanya selama 3 hingga 4 menit. Waktu pendarahan dilakukan
selama transfuse darah, diagnosis gangguan trombosit dan berbagai bentuk
perawatan di rumah sakit. Tes pendarahan waktu (Bleeding Time) digunakan untuk
penilaian trombosit dalam tubuh manusia. Sehingga kemampuannya untuk
mengevaluasi hemostatis tubuh normal dan peran pembuluh dalam proses ini.
Disfungsi platelet atau penurunan jumlah trombosit akan meningkatkan risiko
pendarahan dimana sistem golongan darah ABO mempengaruhi waktu perdarahan
(Sisira, 2016).
Hemostasis adalah istilah kolektif untuk semua mekanisme faal yang
digunakan oleh tubuh untuk melindungi diri dari kehilangan darah. Hemostasis
yaitu proses tubuh yang secara simultan menghentikan pendarahan dari tempat
yang cedera, sekaligus mempertahankan darah dalam keadaan cair di dalam
kompartemen vascular. Hemostasis melibatkan kerja sama antara beberapa sistem
fisiologik yang saling berkaitan. Hemostasis merupakan mekanisme tubuh untuk
menghentikan perdarahan secara spontan Pemeriksaan hemostasis adalah
pemeriksaan laboratorium yang diperlukan untuk menguji pasien dengan dugaan
kelainan perdarahan, mengetahui penyebab perdarahan akut dan untuk mengetahui
adanya proses hemostasis normal pada pasien yang akan melakukan tindakan
invasive atau bedah. Kesalahan pada hasil pemeriksaan tersebut dapat
mengakibatakan perdarahan atau kesalahan diagnosis (Ria dkk, 2019).
B. KOMPOSISI
Menurut Pricilia dkk, 2011. Komposisi darah dibagi menjadi dua bagian
besar, yaitu :
• Korpuskula : 45%
• Plasma darah : 55%
a). Korpuskula Di dalam korpuskula terdapat :
- Eritrosit (Sel darah merah). Kandungannya sebesar 90%
Fungsi : Eritrosit mengandung hemoglobin yang berfungsi mengedarkan
oksigen.
- Trombosit (Keping – keping darah) Kandungannya : 0,6% - 1,0%
Fungsi : Membantu proses pembekuan darah.
- Leukosit (Sel darah putih) Kandungannya kira – kira 0,25%
Fungsi : Menjaga sistem imun, Membunuh bakteri yang mencoba masuk di tubuh.
B. Plasma darah Pada dasarnya plasma darah adalah larutan air yang mengandung:
- Albumin
- Bahan pembeku darah
- Hormon
- Berbagai jenis protein
- Berbagai jenis garam.
C. PEMBEKUAN DARAH
Pembuluh darah dapat pula menyebabkan banyak resiko berbagai penyakit
pada manusia. Proses koagulasi dapat terbentuk melalui pembentukan trombosit
dan bekuan fibrin pada tempat cedera sehingga terbentuk pengendalian
pendarahan. Proses koagulasi di dalam tubuh dapat diimbangi melalui proses
antikoagulasi. Pemberian antikoagulasi pada penderita penyakit tromboemboli
berfungsi untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan menghambat fungsi
beberapa faktor pembekuan darah (Armiyanti, 2013).
Masa pembekuan darah lengkap dengan memakai tabung berlapisan silikon
jauh lebih panjang dari pada yang biasa, nilai normal itu hendaknya ditentukan
sendiri oleh masing-masing laboratorium. Hal-hal yang sama berlaku jika
memakai semprit atau tabung-tabung plastic. Hal – hal yang dapat memperpendek
masa pembekuan diantaranya pencampuran darah dengan tromboplastin jaringan,
fungsi vena yang tidak segera berhasil baik, terjadinya busa di dalam semprit atau
dalam tabung, menggoyang-goyangkan tabung yang tidak sedang di periksa,
semprit dan tabung kotor. Diameter tabung yang dipakai berpengaruh pula
terhadap hasil, semakin lebar tabung semakin lama masa pembekuan. Tes ini
menjadi lebih sempurna jika tabung-tabung yang dipakai diberi lapisan silicon
(Ria dkk, 2019).
D. WAKTU PERDARAHAN
Waktu perdarahan merupakan pemeriksaan in vivo fungsi sumbat hemostatic
secara kasar. Pemeriksaan waktu perdarahan berdasarkan metode template cukup
akurat dan berbagai peralatan sekali pakai yang diperlukan tersedia di pasaran.
Terdapat hubungan yang buruk antara derajat perpanjangan waktu perdarahan
dengan derajat perdarahan secara klinis, tetapi uji ini berguna sebagai alat untuk
mendiagnosis difungsi trombosit.(Susiani dkk, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Mallo Pricilia Yelana,dkk.2011.Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Hemoglobin Dan
Oksigen Dalam Darah Dengan Sensor Oximeter Secara Non-Invasive.
Diakses Mei 2011
Wulansari Ria dkk.2019. Perbedaan Nilai Masa Pembekuan Darah (Clotting ime)
Dengan Menggunakan Tabung Kaca dan Tabung Plastik Metode Lee and
White. Diakses April 2019
Lessy Armiyanti.2013. Uji Aktivitas Antikoagulan Pada Sel Darah Manusia Dari
Ekstrak Alga Coklat Turbinaria ornate. Diakses Juli 2013