Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA

DINAS KESEHATAN MAJALENGKA


UPTD PUSKESMAS ARGAPURA
Jl. Situresmi No. 24 Desa Sukasari Kidul Kec. Argapura Kode Pos 45462
Telp. (0233) 8291530, Email : puskesmasargapura@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM FILARIASIS

A. Pendahuluan
Filariasis ( Penyakit Kaki Gajah ) adalah penyakit infeksi kronis menular,
yang disebabkan oleh cacing Filarial dan ditularkan melalui nyamuk sebagai vektor.
Kemungkinan kasus Filariasis secara berkelompok. Anak cacing ( Mikrofilaria ) yang ada
pada tubuh seseorang karena tranfusi darah, tidak berkembang jadi cacing dewasa dan
tidak bisa menimbulkan penyakit Filariasis karena harus melewati siklus nyamuk sebagai
vektor. Pembangunan Kesehatan diselenggarakan guna upaya kesehatan masyarakat
maupun upaya kesehatan perorangan yang bermutu, merata, dan terjangkau oleh
masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pengutamaan pada upaya
pencegahan ( Prefentif ), dan peningkatan kesehatan ( Promotif ) bagi segenap warga
negara Indonesia, tanpa mengabaikan upaya penyembuhan penyakit ( Kuratif ), dan
pemulihan kesehatan ( Rehabilitatif ). Agar dapat memelihara dan meningkatkan
kesehatan, diperlukan pula upaya yang diselenggarakan dengan kemitraan antara
pemerintah dan masyarakat termasuk swasta. Sehingga perlu Sinergime dalam Pemberian
Obat Masal Pencegahan ( POMP ) Filariasis.
Program eliminasi Filariasi di Indonesia adalah sebagai komitmen Nasional
pencanangan oleh Menteri Kesehatan RI pada tanggal 8 April 2002. Serta surat edaran
Menteri dalam Negeri RI No 443.43/875/SJ, tentang pelaksanaan pengobatan massal
Filariasis dalam rangka eliminasi Filariasis di Indonesia.

B. Latar Belakang
Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit Filariasis. Untuk
itu dilaksanakan penyuluhan tentang cara pencegahan penyakit Filariasis dengan cara
mengajarkan PHBS. Sehingga dapat mengurangi resiko timbulnya penyakit Filariasis.
Filariasis ( Penyakit Kaki Gajah ) tersebar di kabupaten kota di seluruh Indonesia. Bila
tidak di obati akan menimbulkan kecacatan menetap, stigma social, hambatan psikologis,
kerugian ekonomi dan menurunkan kwalitas SDM.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


a. Tujuan umum
Filariasis tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia
b. Tujuan khusus
1. Masyarakat di lingkungan Kecamatan Argapura mengetahui tentang Penyakit
Filariasis
2. Memfasilitasi perilaku-perilaku pencegahan
3. Memutus mata rantai penularan Filariasis
4. Mencegah penyebaran Filariasis antar desa, kecamatan, kabupaten

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Kegiatan pokok:
Melakukan pelacakan kasus Filariasis di tiap desa di wilayah kecamatan Argapura baik di
dalam gedung maupun di luar gedung.
Rincian kegiatan:
1. Melakukan penjaringan kasus didalam gedung pada tiap hari kerja dan di luar
gedung setiap seminggu sekali pada hari rabu
2. Melakukan pengobatan penyakit di Puskesmas
3. Melakukan kunjungan kontak serumah / lingkungan sekitar penderita jika
ditemukan kasus.
4. Melakukan kewaspadaan dini jika terjadi KLB
5. Melakukan penyelidikan epidemiologi jika ditemukan kasus
6. Melakukan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor
7. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat di wilayah kecamatan Argapura
tentang penyakit Filariasis.
8. Pemberian Obat Masal Pencegahan ( POMP ) dengan mengkonsumsi obat
Diethylcarbamazine 100 mg dan Albendazole 400 mg.
POMP Filariasis dilaksanakan pada bulan Oktober sebagai tahap pertama dan
akan dilakukan selama 5 tahun berturut-turut.
Dosis:
Sebelum mengkonsumsi obat dianjurkan untuk sarapan terlebih dahulu. Obat
diminum di depan petugas kesehatan. Adapun yang dapat di berikan adalah :
- Pada usia 2 tahun sampai 6 tahun : Diethylcarbamazine 100 mg ( 1 tablet )
dan Albendazole 400 mg ( 1 tablet ).
- Pada usia 6 tahun sampai 14 tahun : Diethylcarbamazine 100 mg ( 2 tablet )
dan Albendazole 400 mg ( 1 tablet )
- Usia 14 tahun sampai 70 tahun : Diethylcarbamazine 100 mg (3 tablet ) dan
Albendazole 400 mg ( 1 tablet ).
9. Pencatatan dan Pelaporan
10. Evaluasi

E. Sasaran
Sasarannya adalah penduduk yang tinggal di daerah endemis Filariasis,
khususnya masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Argapura Kabupaten
Majalengka. Kecuali bila ada kondisi kesehatan yang memerlukan penundaan.
Pengobatan dapat di tunda sementara bagi :
1. Anak usia < 2 tahun
2. Ibu hamil
3. Penderita gangguan fungsi ginjal
4. Penderita gangguan fungsi hati ( gagal hati kronik / akut )
5. Penderita epilepsi
6. Sedang sakit berat
7. Penderita kronis Filariasis dalam serangan akut
8. Anak dengan Marasmus dan atau Kwashiorkor
9. Penduduk usia lanjut ( > 70 tahun )

F. Jadual pelaksanaan kegiatan

Kegiatan dilaksanakan 2 x setahun dengan matrik kegiatan sebagai berikut:

N 2023
Kegiatan
o Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Melakukan X X X X X X X X X X X X
penjaringan
kasus di dalam
gedung dan
luar gedung
2 Pegobatan di
X X X X X X X X X X X X
Puskesmas
3 Kunjungan
kontak
serumah jika X X X X X X X X X X X X
ditemukan
kasus
4 Kewaspadaan
X X X X X X X X X X X X
dini KLB
5 Melakukan
penyelidikan
epidemiologi X X X X X X X X X X X X
jika ditemukan
kasus
6 Koordinasi
lintas program
X X X X
dan lintas
sektor
7 Melakukan
X X
penyuluhan
8 POMP
X X
Filariasis
9 Pencatatan dan
X X X X X X X X X X X X
pelaporan
10 Evaluasi X

G. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal seperti pelacakan kasus Filariasis, penyuluhan dan
Pemberian Obat Masal Pencegahan ( POMP ) Filariasis di evaluasi satu kali dalam setahun dan di
laporkan.

H. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pelaporan kegiatan ini dilakukan ketika telah selesai melakukan kegiatan. Laporan dibuat oleh
koordinator program Filariasis dan dilaporkan kepada kepala puskesmas.
Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini:
 Kerangka Acuan Kegiatan
 Bukti pelaksanaan pelacakan kasus
 SOP
 Surat Undangan
 Daftar hadir
 Notulen

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Argapura Penanggungjawab Program

Hj. Dede R. Munawaroh, S.K.M., M.M.Kes Asep Nugraha S. S.K.M


NIP. 19741101 199803 2 006 NIP. 19790912 200701 1 003

Anda mungkin juga menyukai