Anda di halaman 1dari 22

Nabi Muhammad SAW adalah 

pribadi yang dapat dipercaya atau amanah.


Beliau selalu menjaga diri dari segala perbuatan dosa untuk menjaga
kepercayaan umat pada dirinya. Amanah juga menjadi salah satu akhlak
utama Rasulullah SAW. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah An
Nisa ayat 58.

4 Keteladanan Nabi Muhammad SAW bagi Umat Islam

Ilustrasi keteladanan Nabi Muhammad SAW bagi umat Islam. Foto: Getty
Images/iStockphoto/Boonyachoat
Jakarta - 

Nabi Muhammad SAW adalah rasul utusan Allah SWT yang memiliki akhlak dan
sifat mulia sebagaimana tercermin dalam perilaku sehari-hari beliau. Ada banyak
kisah yang menggambarkan tentang keteladanan Nabi Muhammad SAW ini.

Mengutip buku Sejarah Kebudayaan Islam karya Fida' Abdilah dan Yusak


Burhanudin, diceritakan, pada suatu hari ada seorang lelaki meminta izin untuk
berbicara kepada Nabi Muhammad SAW.
Baca juga:Kisah Mukjizat Nabi Muhammad: Memancarkan Air di Sela-sela Jari

Kemudian, beliau berkata kepada Aisyah RA untuk mengizinkan orang tersebut


masuk. Nabi SAW mengatakan bahwa orang tersebut dikenal sebagai orang yang
paling buruk di kabilahnya.

Aisyah RA pun mengizinkannya masuk dan pria itu langsung duduk di depan Nabi
Muhammad SAW. Nabi SAW kemudian berbicara dengan ramah dan penuh
perhatian. Hal ini membuat Aisyah RA heran dan bertanya kepada beliau saat pria
tersebut telah pergi.

Aisyah RA menanyakan mengapa Nabi SAW bertutur kata begitu lembut serta
menghormati orang yang kasar dan buruk. Nabi SAW Kemudian menjawab bahwa
pria itu adalah orang yang paling buruk di dunia karena tidak mau bergaul dengan
orang lain dan ia menganggap orang lain lebih buruk darinya.

Selain berperilaku mulia terhadap orang lain, masih banyak keteladanan Nabi


Muhammad SAW lainnya yang bisa dicontoh oleh umat Islam. Berikut di antaranya.

Keteladanan Nabi Muhammad SAW


1. Berkata Benar
Nabi Muhammad SAW selalu mengucapkan perkataan yang benar, baik benar
dalam menyampaikan wahyu yang datang dari Allah SWT maupun benar dalam
perkataan yang berhubungan dengan persoalan duniawi.

Berkata benar atau siddiq ini termasuk salah satu sifat wajib bagi rasul. Allah SWT
berfirman dalam surah Maryam ayat 41,

‫ان صِ ِّدي ًقا َن ِب ًّيا‬ ِ ‫َو ْاذ ُكرْ فِي ْال ِك َتا‬
َ ‫ب ِإب َْراهِي َم ۚ ِإ َّن ُه َك‬

Artinya: "Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur'an),


sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan, seorang Nabi."

2. Dapat Dipercaya
Nabi Muhammad SAW adalah pribadi yang dapat dipercaya atau amanah. Beliau
selalu menjaga diri dari segala perbuatan dosa untuk menjaga kepercayaan umat
pada dirinya.

Amanah juga menjadi salah satu akhlak utama Rasulullah SAW. Sebagaimana Allah
SWT berfirman dalam surah An Nisa ayat 58.
ُ ‫اس َأنْ َتحْ ُكمُوا ِب ْال َع ْد ِل ۚ ِإنَّ هَّللا َ ِن ِعمَّا َيع‬
۞ َ ‫ِظ ُك ْم ِب ِه ۗ ِإنَّ هَّللا‬ ِ ‫ِإنَّ هَّللا َ َيْأ ُم ُر ُك ْم َأنْ ُتَؤ دُّوا اَأْل َما َنا‬
ِ ‫ت ِإلَ ٰى َأهْ لِ َها َوِإ َذا َح َك ْم ُت ْم َبي َْن ال َّن‬
‫ان َسمِيعً ا بَصِ يرً ا‬ َ ‫َك‬

Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang


berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat."
3. Cerdas, Pandai, dan Bijaksana
Keteladanan Nabi Muhammad SAW lainnya adalah kecerdasan, kepandaian, dan
kebijaksanaan yang melekat pada diri beliau. Ini juga menjadi sifat wajib rasul yang
sering disebut dengan fatanah.

4. Pemimpin yang Sukses


Hal lain yang bisa diteladani dari Nabi Muhammad SAW adalah kepemimpinan
beliau. Mengutip buku Pemimpin yang Bertaqwa karya Saiful Irfan, Nabi Muhammad
SAW dikenal sebagai pemimpin yang sukses dalam membina masyarakat Madinah
kala itu.

Dijelaskan lebih lanjut, Nabi SAW selalu memutuskan semua perkara yang dihadapi
dengan jalan musyawarah dan mufakat. Hal ini mengacu pada firman Allah SWT
dalam surah Ali Imran ayat 159.

‫اورْ ُه ْم فِى ااْل َ ْم ۚ ِر‬ ًّ ‫ت َف‬


ِ ‫ظا َغلِ ْي َظ ْال َق ْل‬
ِ ‫ب اَل ْن َفض ُّْوا مِنْ َح ْول َِك ۖ َفاعْ فُ َع ْن ُه ْم َوهّٰللااسْ َت ْغفِرْ َلهّٰللا ُه ْم َو َش‬ َ ‫َف ِب َما َرحْ َم ٍة م َِّن هّٰللا ِ لِ ْن‬
َ ‫ت لَ ُه ْم ۚ َولَ ْو ُك ْن‬
١٥٩ ‫ت َف َت َو َّك ْل َعلَى ِ ۗ اِنَّ َ ُيحِبُّ ْال ُم َت َو ِّكلِي َْن‬ َ ْ‫َف ِا َذا َع َزم‬

Artinya: "Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar,
tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan
tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang bertawakal."

Imam Al Garrafi dalam salah satu karyanya yang berjudul Anwar al Buruq fi Anwa'I
al Furuq menyebut, setidaknya ada tiga peranan yang dilakukan Nabi Muhammad
SAW semasa hidupnya. Di antaranya sebagai mufti atau pembawa ajaran agama
Islam (pemimpin umat), sebagai imam dan kepala negara (pemimpin masyarakat),
dan sebagai qadhi atau hakim dalam setiap perkara yang terjadi di masyarakat.

Nabi Muhammad SAW berhasil menjalankan ketiga peranan tersebut dengan baik
dan sempurna. Bahkan beliau dikenal sebagai Sayyidul anbiya wal mursalin atau
nabi terbaik dan pilihan dari semua nabi dan rasul.

Semoga kita bisa mengambil keteladanan Nabi Muhammad SAW tersebut dalam


menjalani kehidupan sehari-hari.
10 Keteladanan Nabi Muhammad SAW yang Baik Untuk

Dicontoh!

Keteladanan Nabi Muhammad –  Menjadi umat islam sekaligus


umat baginda besar nabi Muhammad SAW adalah suatu
keistimewaan tersendiri bagi seorang muslim karena bagaimana tidak
sosok nabi Muhammad sebagai penutup para nabi atau nabi terakhir
di muka bumi adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam
penyebaran agama islam dan menjadi sosok panutan yang paling
istimewa bagi umat islam di seluruh dunia.
Beliau membawa islam menjadi agama yang cinta damai dan
mengajarkan kebaikan bagi para pengikutnya, tidak heran walaupun
sosoknya telah wafat sekian lama namun ajaran baiknya dan
peninggalannya mukjizatnya berupa kitab suci Al-Qur’an adalah salah
satu warisan yang menjadi penunjuk kebaikan bagi umat islam di
seluruh dunia saat ini.

Bahkan karena sosoknya yang begitu istimewa di mata umat islam


setiap hari kelahirannya pun dirayakan dengan penuh suka cita
dengan mengadakan acara keagamaan yang bertujuan untuk selalu
meneladani sifat dan perilaku beliau selama masih hidup bagi umat-
umat setelahnya. Tidak heran jika banyak sekali sikap suri tauladan
yang selalu diajarkan oleh para orang tua, guru, atau para pemuka
agama islam untuk terus disebarkan dan diteladani dengan baik.

Dan, sebagai salah satu dari lima nabi yang diberi gelar ulul azmi
yakni gelar yang diberikan kepada para nabi yang memiliki keteguhan
hati yang tinggi. Meski diterpa berbagai rintangan saat menjalankan
tugas menyampaikan ajaran Islam, mereka tetap sabar dan bertekad
untuk mampu melewatinya. Oleh karena itu, sangat baik bagi kita
umat islam meneladani sifat-sifat dari nabi Muhammad SAW tersebut
sebagai panduan kita untuk menjalani kehidupan di dunia ini agar kita
senantiasa melakukan kebaikan dan percaya dengan kuasa Tuhan.

Dan, apa sajakah sifat dan perilaku terpuji dari baginda besar nabi
Muhammad tersebut? Untuk itu pada pembahasan kali ini kami akan
membahas mengenai sifat dan perilaku suri tauladan dari nabi
Muhammad SAW tersebut yang baik untuk dicontoh.

Selanjutnya pembahasan tersebut telah kami rangkum di bawah ini


tekait Keteladanan Nabi Muhammad!

Daftar Isi

• Riwayat Nabi Muhammad SAW

• Sifat Utama Keteladanan Nabi Muhammad SAW

o 1. Siddiq

 “Hai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah


Rasul (Muhammad) dan Ulil Amr (Penguasa) di antara kamu. Jika
kamu berselisih dalam sesuatu, rujuklah kepada Allah (Al-Qur-an) dan
Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan Hari Akhir.
Itu lebih penting (bagimu) dan akibatnya lebih baik.”
o 2. Amanah

o 3. Fatonah

o 4. Tabligh

 “Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu


telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya)
ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung
segala sesuatu satu persatu.” [QS. Al — Jin 28]

• Meneladani Perilaku Nabi Muhammad dalam Kehidupan Sehari-


Hari

o 1. Seorang Pedagang Besar dan Jujur

o 2. Kerendahan Hati

 Berdasar riwayat Umar r.a, ia berkata: “Rasulullah SAW


bersabda, ‘Janganlah kalian menyanjungku (secara berlebihan)
sebagaimana orang-orang Nasrani telah menyanjung-nyanjung Isa
Ibnu Maryam secara berlebihan, karena sesungguhnya aku hanya
seorang hamba. Oleh karena itu, sebutlah (diriku) sebagai hamba
Allah dan Rasul-Nya’.” (HR. Bukhari)

o 3. Akhlak Mulia

 Sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Imam Ahmad dari Abu


Abdillah Al Jadal, dia berkata: “Aku berkata kepada Aisyah:
“Bagaimana Rasulullah SAW memperlakukan keluarganya?” Aisyah
menjawab: “Dia adalah orang yang paling terpuji akhlaknya. ”
Rasulullah tidak pernah berbuat keji, kasar dan tidak pernah berteriak
di tengah pasar. Dia tidak akan membalas kejahatan dengan
kejahatan. Tapi dia memaafkan dan memaafkan hal-hal jahat yang
ditujukan padanya secara pribadi.” (HR. Imam Ahmad)

o 4. Kecintaan Nabi kepada orang lain


 Berdasarkan riwayat dari Anas bin Malik, Nabi Muhammad SAW
bersabda: “Sesungguhnya aku mengerjakan shalat dan berniat untuk
mengerjakannya dalam waktu yang lama. Tetapi saya mendengar
bayi itu menangis, jadi saya bergegas untuk menyelesaikan sholat.
Karena saya tahu seorang ibu pasti sangat prihatin dengan tangisan
anaknya.” (HR Bukhari dan Muslim)

o 5. Karakter Akhlak Nabi yang Toleran

 Sebagaimana diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam


hadits Anas bin Malik dalam Bukhari dan Muslim, ia berkata: “Saya
pernah berjalan dengan Rasulullah SAW, yang pada waktu itu
mengenakan sorban dari wilayah Najran dengan kepala tebal.
Kemudian seseorang dari desa mengikutinya, yang berhasil
mengejarnya.

 Seorang penduduk desa menarik sorbannya sangat keras


sehingga saya melihat bekas luka di sisi leher Nabi karena gaya tarik.
Kemudian penduduk desa itu berkata : “Wahai Muhammad, berilah
aku harta Allah yang kamu miliki”, Rasulullah SAW menoleh dan
tertawa. Dia memerintahkan untuk memberikan orang itu harta.” (HR
Bukhari dan Muslim)

o 6. Kedermawanan Nabi Muhammad SAW

 “Rasulullah didatangi oleh seorang laki-laki yang meminta


sesuatu kepadanya. Maka Rasulullah memerintahkan untuk memberi
seseorang kambing dalam jumlah yang sangat banyak, yang
jumlahnya sama dengan jarak antara dua gunung. Akhirnya laki-laki
itu kembali kepada kaumnya seraya berkata: “Wahai kaumku,
masuklah ke dalam agama Islam, karena Muhammad akan
memberimu hadiah agar kamu tidak lagi khawatir akan kemiskinan.”
(HR.Muslim)

• Kesimpulan
Riwayat Nabi Muhammad SAW
Muhammad (bahasa Arab: ‫ ;محمد‬lahir di Mekkah, 570 – meninggal di
Madinah, 8 Juni 632 M) adalah seorang nabi dan utusan terakhir 
umat Islam. Muhammad mulai menyebarkan ajaran Islam ke seluruh
umat manusia dan mewarisi otoritas Islam. Muhammad mendukung
ajaran tauhid untuk menegakkan perintah Tuhan, seperti yang dibawa
oleh para nabi dan rasul sebelumnya.

Muhammad lahir pada tahun 570 M. di Mekah, nama ayahnya adalah


Abdullah dan nama ibunya adalah Aminah. Ayah Muhammad
meninggal saat Muhammad berusia 6 bulan dalam kandungan ibunya
dan ibunya meninggal saat Muhammad berusia 6 tahun. Setelah
yatim piatu, Muhammad diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib hingga
berusia 8 tahun, setelah itu Muhammad diasuh oleh pamannya Abu
Thalib selama hampir 40 tahun dan menerima wahyu pertamanya dari
Allah.

Tiga tahun setelah wahyu pertama, Muhammad mulai berkhotbah di


depan umum, menyatakan keesaan Allah, menjadi penganut agama
Islam sebagai agama yang benar, dan menolak semua tuhan selain
Allah. Muhammad menerima wahyu secara bertahap sampai
kematiannya. Kebiasaan atau amalan Muhammad diceritakan dalam
Hadits, yang oleh umat Islam disebut sebagai sumber hukum Islam
bersama dengan Al-Qur’an.

Muhammad dan pengikut awalnya menghadapi tantangan dan


siksaan dari berbagai suku Mekah. Ketika penganiayaan  berlanjut,
Muhammad mengizinkan beberapa pengikutnya untuk bermigrasi ke
Habasyah sebelum Muhammad bermigrasi ke Madinah pada tahun
622. Peristiwa migrasi tersebut menandai dimulainya kalender Hijriah 
Islam. Di Madinah, Muhammad menyatukan suku-suku di bawah
Piagam Madinah.

Setelah delapan tahun diserang oleh suku-suku Mekah, Muhammad


mengumpulkan 10.000 Muslim untuk mengepung Mekah. Serangan
itu mendapat sedikit perlawanan  dan Muhammad berhasil
menaklukkan kota dengan sedikit pertumpahan darah. Dia
menghancurkan berhala. Pada tahun 632 M, beberapa bulan setelah
kembali ke Madinah setelah menyelesaikan Haji Wada, Muhammad
jatuh sakit dan kemudian meninggal. Muhammad meninggalkan
semenanjung Arab menuju pemerintahan Islam yang  bersatu  dan
sebagian besar memeluk Islam.

Nabi Muhammad adalah seorang yang menjadi panutan bagi seluruh


umat islam di dunia. Sosok Nabi Muhammad SAW adalah seorang
yang mulia dan istimewa. Dikatakan mulia karena akhlaknya
merupakan lambang akhlak Al-Qur’an. Saya katakan spesial karena
dia adalah satu-satunya model  sempurna yang harus kita tiru.
Sempurna secara fisik dan sempurna secara moral. Moralitas dalam
keluarga, agama dan masyarakat.

Bahwa sebagai seorang nabi (utusan Allah) ia menerima wahyu


berupa kitab suci Al-Qur’an.

Kitab Al-Qur’an, yang diturunkan  Allah SWT kepada Nabi


Muhammad melalui malaikat Jibril, adalah petunjuk bagi umat
manusia di seluruh dunia selama hidupnya, untuk membimbing
hidupnya, untuk membuat hidupnya bahagia dan damai dari saat dia
hidup di dunia hingga kehidupan selanjutnya di  akhirat.

Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia ini untuk memperbaiki akhlak


manusia, yang  pada saat masuknya Islam masih dikenal sebagai
Zaman Kebodohan di Mekah pada waktu itu. Era dimana masyarakat
memiliki kebiasaan buruk.

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.


Suka minum, yang kaya menindas yang miskin, yang kuat menindas
yang lemah, sangat membenci anak perempuan, jika memiliki anak
perempuan dianggap memalukan, maka tindakan biadab dilakukan
terhadap gadis-gadis yang hidup. Dan masih banyak lagi kebiasaan
buruk lainnya.

Maka Allah mengutus Nabi Muhammad SAW untuk menyeru orang-


orang yang jahil agar meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk
mereka dan menyembah Allah SWT. Dipandu oleh Al-Qur’an, Nabi
Muhammad SAW tetap berada di tengah-tengah masyarakat
Jahiliyah untuk menyelamatkan mereka dari kerusakan moral.

Seperti yang disebutkan di atas dalam paragraf kedua, Nabi


Muhammad  adalah cerminan dari esensi Al-Qur’an. Berkaitan
dengan hal tersebut, seperti dilansir Hisyam bin Amir, ia pernah
bertanya kepada Aisyah RA tentang akhlak Rasulullah SAW. Aisyah
menjawab: “Hakikat Nabi SAW adalah Al-Qur’an” (HR Muslim).

Jawaban Aisyah yang tidak biasa singkat tapi penuh makna. Beliau
menggambarkan Nabi SAW dengan satu atribut yang dapat mewakili
semua atribut yang ada. Memang benar hakikat Nabi SAW adalah Al-
Qur’an. Oleh karena itu, pilihan Nabi Muhammad untuk
melaksanakan tugas yang walaupun sulit ini tentu sangat tepat.

Sifat Utama Keteladanan Nabi Muhammad SAW


1. Siddiq
Siddiq artinya benar. Artinya nabi Muhammad SAW harus
menyampaikan kebenaran. Seorang rasul  tidak akan berbohong.
Nabi selalu berbicara kebenaran. Perbuatan dan ucapannya
merupakan bentukan isi dari Al-Qur’an.

Maka taatilah Allah dan Rasul-Nya sebagaimana disebutkan dalam


QS. An-nisa ayat 59 berikut:
“Hai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad) dan Ulil Amr (Penguasa) di antara kamu. Jika kamu
berselisih dalam sesuatu, rujuklah kepada Allah (Al-Qur-an) dan
Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan Hari
Akhir. Itu lebih penting (bagimu) dan akibatnya lebih baik.”
2. Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Artinya, orang tersebut harus dapat
dipercaya. Seorang rasul tidak akan menipu. Ketika berjanji harus
ditepati. Jika Anda menerima kepercayaan, Anda harus
mengirimkannya.

Rasulullah adalah sosok yang selalu menunjukkan karakter amanah.


Sejak kecil, Nabi memiliki kredibilitas ini. Dikatakan bahwa ketika dia
dikirim untuk menggembala kawanan kambing, dia selalu merawat
mereka dengan baik.

3. Fatonah
Fathonah artinya cerdas. Artinya seorang rasul  harus memiliki
kecerdasan yang tinggi. Saat menghadapi masalah dan tantangan,
saat menghadapi cobaan, saat ada tugas ke depan misalnya bisa
terjadi sekaligus, ada beberapa tugas yang harus diselesaikan.

Kecerdasan Nabi selalu terlihat dalam semua tindakan dan


keputusannya, baik dalam  perang maupun dalam berdakwah.
Karena kecerdasannya, ia menjadi rujukan utama bagi para
pengikutnya dalam memecahkan masalah tersebut.

Secara intelektual, Nabi mahir berbahasa, berhitung, menghafal,


visioner dan cerdas dalam memecahkan masalah.
Salah satu buktinya terlihat ketika Nabi memimpin perang Badar dan
menyiapkan strateginya. Saat itu, Nabi hanya bisa memperkirakan
jumlah pasukan lawan  dengan melihat jumlah kambing dan unta
yang dibunuh musuh setiap harinya.

Dia memang pemimpin yang harus kita tiru. Benar-benar cerdas. Bisa
dibilang multitalenta.

4. Tabligh
Tabligh berarti menyampaikan. Seorang rasul  harus mengatakan apa
yang harus dikatakan. Mewujudkan visi dan misinya.

Sama halnya dengan Rasulullah. Beliau selalu memberikan wahyu 


dari Tuhan. Beliau tidak menyembunyikan apa pun.

Mengenai hal ini, Allah SWT pernah berfirman:

“Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah


menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya)
ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung
segala sesuatu satu persatu.” [QS. Al — Jin 28]
Sebagai umat Rasulullah, marilah kita berusaha semaksimal mungkin
untuk meneladani sifat-sifat mulia  beliau. Ambil tindakan dan
terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik kehidupan keluarga,
agama dan masyarakat.

Meneladani Perilaku Nabi Muhammad dalam


Kehidupan Sehari-Hari
1. Seorang Pedagang Besar dan Jujur
Pada usia 17-20 tahun Nabi Muhammad berdagang dengan seorang
pedagang tua di Mekah. Namun, semua rekan dan mitra bisnis
Muhammad mengakui keterampilan bisnis beliau, kejujuran dan
profesionalisme dalam bisnis.
Di puncak kesuksesannya sebagai pengusaha yang jujur, ia
mendapat kepercayaan dari jamaah Makkah untuk mendirikan
sebuah perusahaan, yaitu Siti Khadijah. Gaji yang beliau terima untuk
membawa barang dari Siti Khadijah kurang lebih empat ekor unta per
bulan.

Dari sistem kerjasama dan bisnis atau model bisnis yang diarahkan
oleh Nabi melalui akad syirkah yaitu sistem gaji dan bagi hasil
(Mudharabah) dengan Siti Khadijah.

Lahirlah konsep-konsep ekonomi berbasis syariah, yang diterapkan


dalam sistem bisnis saat ini. Memang ide bisnis Nabi Muhammad
sangat menghindari dan menjauhi riba.

Sistem riba dalam ajaran Islam memang diharamkan, bahkan Nabi


dan Allah Subhana wata’ala membencinya. Karena sistem riba
menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak yang mengikat kontrak
niaga atau sistem niaga.

2. Kerendahan Hati
Kerendahan hati merupakan sifat watak yang sangat penting dimiliki
setiap orang, karena sifat inilah yang melahirkan berbagai sikap luhur
dan menentramkan kehidupan masyarakat. Seperti yang disampaikan
oleh Nabi Muhammad, beliau selalu rendah hati kepada siapapun dan
tidak pernah menyombongkan diri bahkan atas kehormatan dan
keistimewaannya.

Sabda Nabi dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh


Bukhari sebagai berikut:
Berdasar riwayat Umar r.a, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda,
‘Janganlah kalian menyanjungku (secara berlebihan) sebagaimana
orang-orang Nasrani telah menyanjung-nyanjung Isa Ibnu Maryam
secara berlebihan, karena sesungguhnya aku hanya seorang
hamba. Oleh karena itu, sebutlah (diriku) sebagai hamba Allah dan
Rasul-Nya’.” (HR. Bukhari)
3. Akhlak Mulia
Rasulullah SAW pastinya memiliki akhlak yang paling mulia untuk
dijadikan teladan bagi umatnya. Akhlaknya yang paling mulia selalu
menyertakan pendapat yang baik, dia tidak pernah melakukan hal-hal
buruk, berperilaku kasar dan tidak pernah berteriak.

Apalagi Rasulullah SAW tidak pernah membalas perbuatan buruk


yang menimpanya kepada siapapun. Bahkan, dia mendoakan orang
yang telah menganiayanya dengan perbuatan baik.

Sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Imam Ahmad dari Abu


Abdillah Al Jadal, dia berkata: “Aku berkata kepada Aisyah:
“Bagaimana Rasulullah SAW memperlakukan keluarganya?”
Aisyah menjawab: “Dia adalah orang yang paling terpuji akhlaknya.
” Rasulullah tidak pernah berbuat keji, kasar dan tidak pernah
berteriak di tengah pasar. Dia tidak akan membalas kejahatan
dengan kejahatan. Tapi dia memaafkan dan memaafkan hal-hal
jahat yang ditujukan padanya secara pribadi.” (HR. Imam Ahmad)
4. Kecintaan Nabi kepada orang lain
Kecintaan Nabi Muhammad terlihat dari sifat-sifatnya yang sangat
mulia. Ia dikenal lemah lembut terhadap para sahabatnya,
memaafkan mereka dan memohon kepada Allah SWT atas dosa dan
kesalahan mereka.

Selain itu, nabi juga mengenal anak-anak dengan baik. Dikatakan


bahwa ketika Nabi Muhammad sedang berdoa, dia mendengar
seorang anak kecil menangis dan menjadi khawatir tentang anak itu.
Kemudian Nabi mempercepat shalatnya karena mengetahui bahwa
ibunya pasti sangat khawatir dengan tangisan anaknya.
Berdasarkan riwayat dari Anas bin Malik, Nabi Muhammad SAW
bersabda: “Sesungguhnya aku mengerjakan shalat dan berniat
untuk mengerjakannya dalam waktu yang lama. Tetapi saya
mendengar bayi itu menangis, jadi saya bergegas untuk
menyelesaikan sholat. Karena saya tahu seorang ibu pasti sangat
prihatin dengan tangisan anaknya.” (HR Bukhari dan Muslim)
5. Karakter Akhlak Nabi yang Toleran
Sifat Nabi selanjutnya yang harus dimiliki setiap Muslim adalah selalu
bersikap toleran. Sifat inilah yang menjadikan seseorang taat kepada
Allah SWT : Sebisa mungkin misalnya, kesabaran menghadapi
cobaan atau kejadian yang tidak menyenangkan dan kemampuan
menerimanya dengan sepenuh hati.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam


hadits Anas bin Malik dalam Bukhari dan Muslim, ia berkata: “Saya
pernah berjalan dengan Rasulullah SAW, yang pada waktu itu
mengenakan sorban dari wilayah Najran dengan kepala tebal.
Kemudian seseorang dari desa mengikutinya, yang berhasil
mengejarnya.
Seorang penduduk desa menarik sorbannya sangat keras sehingga
saya melihat bekas luka di sisi leher Nabi karena gaya tarik.
Kemudian penduduk desa itu berkata : “Wahai Muhammad, berilah
aku harta Allah yang kamu miliki”, Rasulullah SAW menoleh dan
tertawa. Dia memerintahkan untuk memberikan orang itu harta.”
(HR Bukhari dan Muslim)
6. Kedermawanan Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad dikenal karena kebesaran dan kedermawanannya.
Bahkan ketika dia memiliki kekayaan, dia selalu berjuang untuk itu
dengan Allah tanpa menuntut balasan sama sekali. Kemurahan
hatinya banyak diceritakan dalam banyak hadits, salah satunya dalam
hadits berikut:
“Rasulullah didatangi oleh seorang laki-laki yang meminta sesuatu
kepadanya. Maka Rasulullah memerintahkan untuk memberi
seseorang kambing dalam jumlah yang sangat banyak, yang
jumlahnya sama dengan jarak antara dua gunung. Akhirnya laki-laki
itu kembali kepada kaumnya seraya berkata: “Wahai kaumku,
masuklah ke dalam agama Islam, karena Muhammad akan
memberimu hadiah agar kamu tidak lagi khawatir akan
kemiskinan.” (HR.Muslim)

Kesimpulan
Sekian pembahasan singkat mengenai keteladanan Nabi Muhammad
SAW. Tidak sekedar membahas riwayat dari nabi Muhammad SAW
saja, tetapi juga membahas mengenai teladan apa saja yang bisa kita
ambil dari kisah dan sifat seorang Nabi Muhammad SAW.

Membaca serta meneladani kisah dan sifat Nabi Muhammad SAW


memberikan pelajaran bagi kita untuk selalu berbuat baik dan menjadi
pribadi yang berakhlak mulia serta tidak menuntut balasan baik juga
dari perbuatan baik kita agar terhindar dari rasa pamrih dan riya.

Demikian ulasan mengenai keteladanan Nabi Muhammad SAW..


Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang kisah
keteladanan Nabi Muhammad SAW dan ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan agama lainnya, kamu bisa
mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.
Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk
terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu.
Penulis: Pandu Akram

Artikel terkait Keteladanan Nabi Muhammad:

    

Ayo Gabung Gramedia Affiliate


5 Teladan Nabi Muhammad SAW yang menjadi sumber
ajaran Islam
Contoh ilustrasi mengikuti teladan Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari

Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT
sekaligus menjadi panutan bagi umatnya. Segala perkataan, perbuatan, dan sikap beliau
menjadi sumber ajaran Islam yang dapat membimbing umat Islam menuju kebaikan.

Muhammad Ridwan Lubis menjelaskan dalam bukunya Agama dan Perdamaian bahwa Nabi


Muhammad SAW telah menjadi sebuah panutan (uswatun hasanah) sebagai manusia
paripurna dalam segala hal. Baik itu dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dan
hubungan dengan umat selain agama Islam.

Keteladanan Nabi Muhammad dalam seluruh aspek kehidupan ini telah dijelaskan dalam
firman Allah SWT pada surat Al-Ahzab ayat 21, yang artinya:

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak
mengingat Allah." (QS. Al Ahzab: 21)

Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk dapat meneladani Nabi Muhammad SAW
dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu yang dapat diteladani dari
Rasulullah yaitu sifat-sifat yang dimilikinya, apa saja? Simak urainnya berikut.
Ilustrasi tempat ibadah umat Muslim. Foto: Pixabay

Dikutip melalui buku Ensiklopedia Sahabat karya Ibnu Al Jauzi, berikut ini adalah


keteladanan Nabi Muhammad yang dapat dijadikan contoh bagi umat Muslim:

1. Memiliki sifat rendah hati

Rendah hati merupakan akhlak yang sangat penting dimiliki setiap insan, sebab sifat ini akan
melahirkan berbagai sikap-sikap mulia dan menentramkan kehidupan masyarakat.
Sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad, beliau selalu rendah hati kepada
siapapun, bahkan tidak pernah menyombongkan kemuliaan dan keistimewaannya.

Seperti yang dijelaskan dalam sabda Nabi pada sebuah hadits riwayat Bukhari berikut ini:

Dari Umar ra, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Janganlah kalian menyanjungku
(secara berlebihan) sebagaimana orang-orang Nasrani telah menyanjung-nyanjung Isa Ibnu
Maryam secara berlebihan, karena sesungguhnya aku hanya seorang hamba. Oleh karena
itu, sebutlah (diriku) sebagai hamba Allah dan Rasul-Nya’.” (HR. Bukhari)
ADVERTISEMENT

2. Memiliki akhlak yang mulia

Rasulullah SAW terkenal memiliki akhlak yang paling mulia, yang dapat dijadikan sebagai
teladan bagi umatnya. Di antara akhlak mulia beliau yaitu selalu berprasangka baik, tidak
pernah berbuat keji, berlaku kasar, dan tidak pernah berteriak.

Selain itu, Rasulullah SAW juga tidak pernah membalas perbuatan buruk yang menimpanya
kepada seseorang. Bahkan beliau mendoakan orang yang berbuat jahat padanya dengan hal-
hal yang baik.

Sebagaimana telah dijelaskan dalam sebuah hadits Imam Ahmad, dari Abu Abdila Al Jadali,
dia berkata, “Aku berkata kepada Aisyah, ‘Bagaimanakah akhlak Rasulullah SAW kepada
keluarganya?’ Aisyah menjawab, ‘Beliau adalah orang yang paling terpuji akhlaknya.
Rasulullah sama sekali tidak pernah berbuat keji, berlaku kasar, dan tidak pernah berteriak-
teriak di tengah pasar. Beliau tidak akan membalas keburukan dengan keburukan yang
serupa. Namun beliau akan memberikan ampunan dan maaf atas keburukan yang ditujukan
kepada dirinya secara pribadi.” (HR. Imam Ahmad)
ADVERTISEMENT

3. Rasa kasih sayang Nabi terhadap sesama

Rasa kasih sayang Nabi Muhammad dapat dilihat dari sifat-sifatnya yang sangat mulia.
Beliau dikenal lemah lembut kepada para sahabatnya, memaafkan mereka, dan memohonkan
ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa dan kesalahan mereka.

Selain itu, Nabi juga sangat akrab dengan anak-anak. Dikisahkan saat Nabi muhammad
sedang menunaikan ibadah sholat, beliau mendengar tangisan seorang anak kecil dan
mengkhawatirkan anak tersebut. Nabi lantas mempercepat sholatnya karena beliau tahu kalau
ibunya pasti sangat risau dengan tangisan anaknya.
Dari Anas bin Malik, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya aku tengah
menunaikan ibadah shalat dan berniat untuk melakukannya dalam waktu yang cukup lama.
Namun aku mendengar ada tangisan anak kecil sehingga aku pun mempercepat shalatku.
Sebab aku tahu kalau ibunya pasti sangat risau dengan tangisan anaknya.” (HR. Bukhari
dan Muslim)

Ilustrasi meneladani Nabi Muhammad SAW. Foto: Unsplash4. Sifat lapang dada Rasulullah

Sifat Rasulullah selanjutnya yang hendaknya dimiliki oleh setiap Muslim adalah selalu
berlapang dada. Sifat ini akan menjadikan seseorang mampu melaksanakan ketaatan kepada
Allah SWT dengan semaksimal mungkin. Misalnya sabar dalam menghadapi ujian atau
peristiwa yang kurang menyenangkan dan dapat menerimanya dengan ikhlas.

Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits
Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik, ia berkata, “Aku pernah berjalan bersama-sama
Rasulullah SAW, yang pada waktu itu mengenakan surban dari daerah Najran yang bagian
ujungnya tebal. Lalu beliau dibuntuti seseorang dari dusun yang kemudian berhasil
menyusulnya.

Orang dusun itu menarik surban beliau dengan sangat keras, sehingga aku melihat bekas
terikan di bagian samping leher Rasulullah karena begitu kuat tarikan tersebut. Kemudian
orang dusun itu berkata, ‘Wahai Muhammad, berilah aku harta Allah yang ada padamu’
Rasulullah SAW menoleh kemudian tertawa. Beliau memerintahkan agar orang itu diberi
harta.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Kedermawanan Rasulullah

Nabi Muhammad dikenal dengan kebesaran jiwa dan kedermawanannya. Bahkan harta
apapun yang dimilikinya senantiasa beliau perjuangkan di jalan Allah tanpa pamrih maupun
riya. Kisah-kisah kedermawanannya telah banyak diceritakan dalam sebuah hadits, salah
satunya dalam hadits berikut ini:

“Rasulullah pernah didatangi oleh seorang laki-laki yang meminta sesuatu kepada beliau.
Maka Rasulullah memerintahkan agar orang itu diberi kambing yang sangat banyak, yang
jumlahnya sebanyak jarak antara dua gunung. Akhirnya orang itu kembali kepada kaumnya
sembari berkata, ‘Wahai sekalian kaumku, masuklah kalian ke dalam agama Islam, karena
sesungguhnya Muhammad akan memberikan sebuah pemberian yang tidak khawatir lagi
akan jatuh miskin’.” (HR. Muslim)

(IMR)

Anda mungkin juga menyukai