SALINAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
NOMOR 58/KN/2023
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 Februari 2023
RIONALD SILABAN
TTD
RIONALD SILABAN
Salinan sesuai dengan aslinya,
Sekretaris Direktorat Jenderal
u.b. Kepala Bagian PBMNRTTU,
TTD
RIONALD SILABAN
Salinan sesuai dengan aslinya,
Sekretaris Direktorat Jenderal
u.b. Kepala Bagian PBMNRTTU,
1) Deskripsi
Pelayanan penilaian adalah proses kegiatan untuk memberikan suatu opini
nilai atas suatu objek penilaian pada saat tertentu yang dilaksanakan oleh
penilai pemerintah. Pelaksanaan Penilaian meliputi:
a. identifikasi atas permohonan atau penugasan Penilaian;
b. penentuan tujuan Penilaian;
c. pengumpulan data dan informasi;
d. analisis data dan informasi;
e. penentuan pendekatan Penilaian;
f. simpulan nilai; dan
g. penyusunan laporan Penilaian.
2) Dasar Hukum
a. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 tahun 2020;
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 64/PMK/2016 tentang Penilai
Pemerintah di Lingkungan DJKN;
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.06/2020 tentang Penilaian
oleh Penilai Pemerintah di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara;
d. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 781/KMK.01/2019 tentang
Pelimpahan Kewenangan Menteri Keuangan Dalam Bentuk Mandat Kepada
Pejabat Di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;
e. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 507/KMK.06/2019 tentang
Kewenangan Pejabat Fungsional Penilai Pemerintah di Lingkungan
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;
f. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 2/KN/2021 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penilaian, Kendali Mutu, Dan Kaji Ulang Atas
Laporan Penilaian Oleh Penilai Pemerintah Di Lingkungan Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara;
g. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 3/KN/2021 tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Properti;
h. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 5/KN/2021 tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Kekayaan Negara yang Dikuasai Negara Berupa
Sumber Daya Alam;
i. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 7/KN/2022 tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Tanpa Survei Lapangan;
j. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 9/KN/2022 tentang
Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor
2/KN/2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian, Kendali Mutu, Dan
Kaji Ulang Atas Laporan Penilaian Oleh Penilai Pemerintah Di Lingkungan
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;
k. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 291/KN/2020
tentang Pedoman Analisis Kelayakan Bisnis Proposal Rencana Usaha Kerja
Sama Pemanfaatan Barang Milik Negara;
l. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 453/KN/2020
tentang Pedoman Penyusunan Laporan Penilaian Oleh Penilai Pemerintah
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
3) Ketertautan
a. SOP Penerbitan Surat Tugas (ST) dan Surat Perjalanan Dinas (SPD);
b. SOP Permintaan Bantuan Teknis;
c. SOP Penilaian Tanpa Survei Lapangan Objek Objek Penilaian berupa
Properti/Bisnis;
d. SOP Penilaian Tanpa Survei Lapangan Objek Objek Penilaian berupa SDA.
6) Keluaran (Output)
1. Naskah Dinas Kepala Kantor terkait:
a. Permintaan:
1) kelengkapan data dan informasi penilaian; atau
2) konfirmasi data dan informasi objek penilaian.
b. Penyampaian usulan nama Penilai untuk ditetapkan dalam SK Penilai
Pemerintah Perorangan/Tim Penilai;
c. Penyampaian hal terkait pembiayaan pelaksanaan Penilaian;
d. Penyampaian jadwal pengumpulan data dan informasi;
e. Permintaan data guna pelaksanaan penilaian tanpa survei lapangan
berupa formulir pendataan dan surat keterangan yang menyatakan
bahwa data dan informasi yang tercantum dalam formulir sesuai
dengan kondisi yang ada;
f. Permintaan tambahan kebutuhan data;
g. Penerusan permohonan penilaian kepada Kantor Pusat/ Kanwil
/KPKNL;
h. Pengembalian permohonan penilaian;
i. Permintaan bantuan tenaga penilai dan/atau bantuan teknis penilaian;
j. Penyampaian Laporan Penilaian.
2. Berita Acara terkait:
a. Berita Acara Survei Lapangan (BASL);
b. Berita Acara Pengumpulan Data (BAPD);
c. Berita Acara Tambahan Kebutuhan Data (BATKD); atau
d. Berita Acara Tidak dapat melakukan Survei Lapangan (BATSL).
3. Laporan Penilaian.
7) Jangka Waktu Penyelesaian
1. Penilaian Properti
a 1 s.d 5 2 2 2
b 6 s.d. 10 3 3 3
a 1 s.d 5 20 3 13
b 6 s.d. 10 21 4 14
11 s.d. 15 dst. dengan kelipatan 5 objek.
c (bertambah 1 hari kerja setelah kelipatan 22 5 15
5 objek.)
Kendali Mutu Laporan Penilaian
7 (Pemaparan Konsep Laporan Penilaian/ 2 2 2
Routing Slip)
1. Terdapat kekurangan data dan/ atau a. Dalam waktu paling lambat 5 hari
informasi pada dokumen administrasi kerja sejak permohonan diterima,
persyaratan permohonan penilaian yang Penilai harus menginformasikan dan
harus dilengkapi dan/atau dikonfirmasi ke memintakan atau mengonfirmasi
pemohon. kekurangan data dan/ atau informasi
dimaksud melalui naskah dinas
resmi yang ditandatangani oleh
kepala kantor kepada pemohon
perihal permintaan kelengkapan/
konfirmasi data dan/atau informasi;
b. Pemohon diberi waktu 15 (lima belas)
hari kerja untuk melengkapi
permohonan. Apabila pemohon tidak
menyampaikan kelengkapan/
konfirmasi data dan/atau informasi
dalam kurun waktu tersebut, maka
permohonan penilaian dikembalikan
kepada pemohon;
c. Norma waktu perhitungan akan
dihentikan sementara waktu sejak
tanggal naskah dinas permintaan
kelengkapan/ konfirmasi data
dan/atau informasi sampai dengan
tanggal diterimanya tambahan
kebutuhan data oleh kepala kantor.
8) Perhatian
SOP ini bermanfaat bagi Kantor Wilayah DJKN untuk memastikan bahwa
pelayanan penilaian telah sesuai dengan ketentuan. Dalam hal terdapat
kesulitan teknis yang mengakibatkan SOP ini tidak terpenuhi maka Penilaian
tidak dapat dilaksanakan.
9) Matriks RASCI
Unit Kerja
Penilai
Lainnya (KP/
Kepala Kasubbag Pemerintah
Pelayanan Penilaian Pemohon Kanwil/
Kantor Umum
PFPP Penelaah
Perorangan/
KPKNL
Tim Penilai
Terkait)
Penyampaian permohonan
melalui naskah dinas/
R/A I S
Sistem Informasi Penilaian
(SIP)
Verifikasi kewenangan
Kantor Pelayanan,
R/A R/S
ketersediaan tenaga
penilai, dan pembiayaan
Penyusunan Surat
A R/S S I
Keputusan Kepala Kantor
Identifikasi permohonan
penilaian dengan
melakukan verifikasi
I I I/S R/A
kelengkapan dan
kelayakan dokumen
permohonan penilaian
Pengumpulan data
dan/atau informasi dengan
mekanisme survei I/S I I R/A
lapangan atau tanpa survei
lapangan
Penyusunan laporan
I I R/A
penilaian
Pelaksanaan kendali mutu
atas laporan Penilaian yang
dilakukan dengan
Penelaahan atas konsep
laporan Penilaian melalui
I S R/C R/A
kegiatan pemaparan dan
pemeriksaan routing slip
untuk Laporan Penilaian
dalam rangka penyusunan
LKPP/ LKPD
Penyampaian laporan
A S R/S
penilaian kepada pemohon.
Norma Waktu
Langkah Kerja Satuan Produk Peralatan Efektif
(menit)
1) Kepala Kantor menerima Disposisi Otomatis 2
permohonan/penerusan permohonan
penilaian yang diterima dari pemohon
penilaian melalui naskah dinas yang
dikirim ataupun melalui Sistem
Informasi Penilaian (SIP) berupa
identitas objek yang dimohonkan, jenis
nilai yang dimohonkan, serta data dan
informasi terkait dengan objek yang
dimohonkan dari Pemohon Penilaian
dan disertai dokumen pendukung,
kemudian mendisposisikan
permohonan tersebut kepada PFPP
untuk diverifikasi terkait kewenangan
penilaian, ketersediaan tenaga penilai,
dan pembiayaan.
2) Berdasarkan disposisi Kepala Kantor, Dokumen Otomatis 240
maka PFPP melakukan verifikasi atas
kewenangan penilaian, ketersediaan
tenaga penilai, dan pembiayaan.
3) Berdasarkan hasil verifikasi, PFPP Dokumen Otomatis 60
menyusun konsep naskah dinas terkait:
1. Usulan Penilai Pemerintah untuk
melaksanakan Penilaian secara
perorangan atau pembentukan tim
Penilai dan menyusun ND
permohonan penerbitan SK kepada
Kepala Kantor, dalam hal verifikasi
atas kewenangan penilaian,
ketersediaan tenaga penilai, dan
pembiayaan telah sesuai;
2. penerusan permohonan penilaian
kepada KPKNL/Kanwil/Kantor
Pusat dalam hal permohonan
tersebut merupakan kewenangan
unit lain di lingkungan DJKN;
3. permintaan bantuan tenaga penilai
dalam hal tenaga penilai tersebut
kurang mencukupi dalam rencana
pelaksanaan kegiatan penilaian;
4. pembiayaan pelaksanaan Penilaian,
dalam hal anggaran pada kantor
tidak mencukupi dan/atau tidak
tersedia dapat dibebankan pada:
a. anggaran Direktorat Jenderal
dan anggaran kementerian/
lembaga;
b. anggaran kementerian/
lembaga; atau
c. anggaran pihak selain
Direktorat Jenderal dan
kementerian/lembaga, yang
mendapatkan BMN sebagai
Penyertaan Modal Pemerintah
Pusat.
Pembiayaan dibebankan pada
pemohon, dalam hal penilaian atas:
a. Barang Milik Daerah dan/atau
kekayaan daerah;
b. aset Badan Usaha Milik
Daerah/Desa
c. barang yang akan menjadi
Barang Milik Daerah;
d. aset Badan Layanan Umum
Daerah;
e. aset lembaga atau badan
hukum non swasta lainnya;
f. aset Badan Usaha Milik Negara
atau badan hukum yang di
dalamnya terdapat kepemilikan
negara;
g. aset Perusahaan Perseroan
(Persero) di bawah pembinaan
dan pengawasan Menteri
Keuangan dan aset perseroan
terbatas yang sebagian
sahamnya dimiliki oleh negara
dan anak perusahaan persero
sepanjang disetujui Rapat
Umum Pemegang Saham
(RUPS) anak perusahaan
persero; atau
h. objek Penilaian lainnya yang
dimohonkan oleh selain
kementerian/ lembaga.
5. pengembalian permohonan
penilaian kepada pemohon, dalam
hal bukan menjadi kewenangan
penilai di lingkungan DJKN.
4) Kepala Kantor Menerima ND Disposisi Otomatis 2
permohonan penerbitan SK dan
menunjuk Penilai Pemerintah
Perorangan/ Tim Penilai untuk
ditetapkan dalam SK, serta
menyampaikan kepada Kasubbag
Umum.
5) Kasubbag Umum menyusun SK Penilai Dokumen Otomatis 45
Pemerintah Perorangan/ Tim Penilai
dan disampaikan kepada Kepala Kantor
untuk dimintakan penetapan.
a. Pengertian 1 hari kerja dihitung pada hari dimulainya proses awal SOP
sampai dengan hari kerja berikutnya.
b. SOP hanya mengatur untuk kegiatan yang berada dalam ruang lingkup
instansi. Perhitungan norma waktu akan dikecualikan dalam hal pekerjaan
dilaksanakan unit kerja lain yang dilambangkan dengan simbol
penundaan (delay) dan simbol proses lain.
c. Dalam hal pejabat definitif berhalangan tetap/berhalangan sementara,
Pelaksana Tugas (Plt.)/Pelaksana Harian (Plh.) memiliki kewenangan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Plt./Plh.
d. Identifikasi atas permohonan atau penugasan Penilaian dilakukan dengan
cara verifikasi sesuai dengan format Formulir Verifikasi Dan Analisis
Permohonan Penilaian (terlampir).
a. Formulir Verifikasi dan Analisis Permohonan Penilaian Properti
KOP SURAT
VERIFIKASI DAN ANALISIS PERMOHONAN PENILAIAN
Kelayakan
Kelengkapan
No. Uraian (layak/tidak
(ada/tidak)
layak)
1 Latar belakang permohonan
2 Tujuan Penilaian
3 Deskripsi objek Penilaian:
Tanah Bangunan
lokasi dan alamat objek, jumlah, dan luas bidang tanah dan/
atauTanah
Selain bangunan
Bangunan
lokasi, spesifikasi, dan jumlah
BMN/aset yang akan menjadi BMN
nama dan jenis barang
Limbah Padat (scrap Padat)
keterangan berat
Limbah Cair
keterangan volume
4 Fotokopi bukti kepemilikan/ dokumen legalitas objek Penilaian
fotokopi sertipikat
fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
fotokopi bukti kepemilikan atas aset yang memiliki bukti
kepemilikan
barang rampasan negara, barang gratifikasi, dan aset lain-lain
fotokopi putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap
dan fotokopi
fotokopi Berita Acara
Keputusan Penyitaan,
Pimpinan Komisi untuk objek Penilaian
Pemberantasan KorupsiBarang
tentang penetapan
fotokopi status
Berita Acara kepemilikan
Serah gratifikasi
Terima (BAST) Barangmenjadi milik
Milik Negara,
untuk objek
fotokopi Penilaian
penetapan Barang
dari Milik Negara
kementerian yang berasal
yang mempunyai dari aset
tugas
5 menyelenggarakan
Fotokopi urusan di bidang
dokumen penatausahaan pendidikan dan ke budayaan
barang
Fotokopi Berita Acara Penyitaan (untuk objek Penilaian berupa Benda
6
Sitaan)
……………………………………..
…………………………………….. ……………………………………..
……………………………………..
……………………………………..
……………………………………..
b. Formulir Verifikasi dan Analisis Permohonan Penilaian Sumber Daya Alam
KOP SURAT
VERIFIKASI DAN ANALISIS PERMOHONAN PENILAIAN
11 ……………………………………………………………….
Tanggal Nas kah Di nas Penyampai an Kel engkapan Data: dan Informas i di teri ma
12 Satuan Kerj a / Ins tans i / Enti tas : ……………………………………………………………….
13 Obj ek Peni l ai an : ……………………………………………………………….
14 Tuj uan Peni l ai an : ……………………………………………………………….
15 Jeni s Obj ek Peni l ai an : ……………………………………………………………….
16 Keterangan Lai nnya : ……………………………………………………………….
Kelayakan
Kelengkapan
No. Uraian (layak/tidak
(ada/tidak)
layak)
1 l atar bel akang permohonan
2 tuj uan Peni l ai an
3 des kri ps i obj ek Peni l ai an:
Peni l ai / Ti m Peni l ai
Peni l ai / Ti m Peni l ai
……………………………………..
…………………………………….. ……………………………………..
12) Bagan Alir (Flowchart)
Halaman 1
Pemohon
Menyampaikan
Menyampaikan Kelengkapan/konfirmasi data
Menyampaikan dan informasi/
Permohonan
Pembiayaan Penilaian formulir pendataan
Penilaian
Naskah Dinas
Pengembalian
Permohonan Penilaian
Naskah Dinas
Menerima dan Penyampaian Jadwal
Menerima Naskah Dinas
Memeriksa dan
Menerima ND
menandatangani Naskah menandatangani Naskah Survei
Kepala Kantor
Mengusulkan Penilai
Menyusun Naskah Dinas Pemerintah untuk
terkait penerusan/ melaksanakan
pengembalian/ permintaan Penilaian secara
bantuan tenaga penilai/ perorangan atau
pembiayaan penilaian pembentukan tim Penilai
dan menyusun ND
permohonan penerbitan
PFPP
Tidak
Menerima dan mem
KANTOR WILAYAH DJKN
SIP
Penelaah
Menyusun konsep
Mengidentifikasi Naskah Dinas terkait Menyusun Naskah Dinas
permohonan Penilaian permintaan/konfirmasi penyampaian jadwal dan
dengan verifikasi data kelengkapan data dan permintaan Surat Tugas
survei lapangan/ tanpa Menerima Surat
dan informasi penilaian informasi/ formulir Tugas Pelaksanaan
pendataan/ survei lapangan Penilaian
pengembalian
Penilai / Tim Penilai
SIP
Tanpa Survei
Lapangan
Ya
Objek PTSL? SOP PTSL Objek Penilaian berupa Properti/Bisnis
Properti/
Bisnis
Meyampaikan Nama
Tenaga Penilai
Unit Lainnya
Halaman 2
Pemohon
Pengembalian Permohonan
Penilaian
KANTOR WILAYAH DJKN
Penelaah
Tidak
Menyampaikan
Bantuan Tenaga Teknis
Unit Lainnya
Halaman 3
Pemohon
Memeriksa dan
menandatangani Memeriksa dan
Undangan menandatangani
Pemaparan naskah dinas rahasia
Kepala Kantor
Konsep Laporan
penyampaian laporan
Penilaian
penilaian
Kasubbag
TU RT
Menyusun Undangan
Pemaparan konsep
Menyiapkan daftar hadir,
laporan Penilaian
menyiapkan tautan media
beserta lampirannya
virtual meeting dalam hal
(kertas kerja penelaahan
pemaparan dilakukan
PFPP
penelaah
Perlu perbaikan?
Tidak
Memeriksa konsep
laporan penilaian
dengan lembar
Penelaah
pemeriksaan Ya
Mengkoordinasikan
rencana pemaparan SIP
Memaparkan
konsep laporan
konsep laporan
Penilai Pemerintah Perorangan/
Penilaian
Menyusun naskah
Ya Menyusun perbaikan
Penyusunan
Selain Penyusunan dinas rahasia
LKPP/ LKPD konsep laporan
LKPP/ LKPD Perlu penyampaian
Menerima penilaian
Tim Penilai
Menyampaikan
Unit Lainnya
Disahkan oleh:
Direktur Penilaian
ttd.
Arik Hariyono
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KANTOR WILAYAH
Standar Operasional Prosedur
Permohonan Surat Kuasa Khusus (SKU) Perkara Eks BPPN,
Eks BDL dan ABMA/T (TGR dan Non TGR)
No. SOP: Tanggal Penetapan: Tanggal Revisi: Revisi ke-2
32-KANWIL-KIHI
1. Deskripsi
Rangkaian proses verifikasi dan penelitian administrasi dalam rangka
permohonan penerbitan Surat Kuasa Khusus (SKU) kepada Menteri Keuangan
cq. Sekretaris Jenderal Kemenkeu yang akan dipergunakan untuk beracara di
muka pengadilan oleh Petugas Penangan Perkara pada Kantor Wilayah pada saat
menangani perkara gugatan yang ditujukan kepada DJKN cq. Kantor Wilayah
DJKN (untuk perkara Tuntutan Ganti Rugi/TGR dan non TGR) dengan pokok
gugatan terkait Eks BPPN, Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T) dan Eks
Bank Dalam Likuidasi (BDL).
2. Dasar Hukum
a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 185/PMK.06/2019 tentang Pengelolaan
Aset Eks Bank Dalam Likuidasi oleh Menteri Keuangan;
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.06/2020 tentang Pengelolaan
Aset Eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional oleh Menteri Keuangan;
c. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 139/KMK.08/2001 tentang
Penunjukan Sekretaris Jenderal dan Direktur Jenderal Piutang dan Lelang
Negara Departemen Keuangan Untuk dan Atas Nama Menteri Keuangan
Menandatangani Surat Kuasa Khusus Menteri Keuangan Guna Menghadap
di Muka Peradilan Umum;
d. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 487/KM.6/2015 tentang Pelimpahan
Sebagian Wewenang Menteri Keuangan Yang Telah Dilimpahkan Kepada
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kepada Direktur Hukum Dan Hubungan
Masyarakat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Untuk Dan Atas Nama
Menteri Keuangan Menandatangani Surat Kuasa Khusus Guna Menghadap
Di Muka Pengadilan Umum;
e. Surat Edaran Dirjen Piutang dan Lelang Negara Nomor 08/PL/2004 tentang
Penanganan Perkara Perdata di Lingkungan DJPLN;
f. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 188/KN/2022 tentang
Pembagian Tugas Pada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
3. Ketertautan
SOP ini memiliki ketertautan dengan SOP Penanganan Gelar Perkara.
4. Pihak-Pihak yang Terlibat
a. Kepala Biro Advokasi;
b. Kepala Kantor Wilayah;
c. Kepala Bidang Kepatuhan Internal Hukum dan Informasi;
d. Kepala Seksi Hukum;
e. Penangan Perkara/Pemroses Data Bantuan Hukum;
6. Keluaran (Output)
Nota Dinas permohonan Surat Kuasa Khusus kepada Kepala Biro Advokasi
Sekretariat Jenderal Kemenkeu
8. Perhatian
SOP ini bermanfaat bagi Kepala Kantor Wilayah untuk memastikan bahwa dalam
penerbitan nota dinas permohonan penerbitan SKU telah dilakukan penelitian dan
verifikasi dimana perkara yang untuk penanganannya dimintakan SKU kepada
Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan adalah terkait Eks BPPN, Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T) dan Eks Bank Dalam Likuidasi (BDL) (untuk
perkara TGR dan non TGR).
9. Matriks RASCI
Permohonan Surat Kuasa Khusus Biro Kepala Kepala Kasi Penangan
Advokasi Kanwil Bidang Hukum Perkara/Pemroses
Setjen DJKN KIHI Data Bantuan
Hukum
Penyampaian permohonan
I A R R S
Penerbitan SKU
Pelaksanaan penelitian dan verifikasi
A R S
permohonan SKU
10. Prosedur Kerja
Norma
Satuan Waktu
Langkah Kerja Peralatan
Produk Efektif
(menit)
1) Kepala Kantor Wilayah menerima relaas Disposisi Otomatis 2
pemberitahuan gugatan/panggilan sidang berikut
surat gugatan dan dokumen pendukung dari lembaga
peradilan, kemudian mendisposisikan relaas surat
pemberitahuan gugatan/panggilan sidang tersebut
kepada Kepala Bidang Kepatuhan Internal Hukum
dan Informasi untuk diselesaikan.
2) Kepala Bidang Kepatuhan Internal Hukum dan Disposisi Otomatis 3
Informasi menerima disposisi, selanjutnya membaca,
meneliti relaas pemberitahuan gugatan/panggilan
sidang, surat gugatan, dan dokumen pendukung
kemudian mendisposisikan kepada Kepala Seksi
Hukum terkait untuk membuat konsep nota dinas
permohonan SKU.
Disahkan oleh:
Direktur Hukum dan Hubungan
Masyarakat
1. Deskripsi
Rangkaian proses verifikasi dan penelitian administrasi dalam rangka
permohonan penerbitan Surat Kuasa Khusus (SKU) kepada Menteri Keuangan
cq. Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat DJKN/Kantor Wilayah DJKN
yang akan dipergunakan untuk beracara di muka pengadilan oleh Petugas
Penangan Perkara pada Kantor Wilayah pada saat menangani perkara gugatan
pada peradilan perdata/umum, peradilan niaga, atau peradilan agama pada
tingkat Pertama, Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali atau pada lembaga
penyelesaian sengketa non litigasi, yang ditujukan kepada DJKN cq. Kantor
Wilayah DJKN (untuk perkara yang tidak mengandung Tuntutan Ganti Rugi/non
TGR) dengan pokok gugatan terkait tugas dan fungsi DJKN selain Eks BPPN, Aset
Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T) dan Eks Bank Dalam Likuidasi (BDL).
2. Dasar Hukum
a. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 139/KMK.08/2001 tentang
Penunjukan Sekretaris Jenderal dan Direktur Jenderal Piutang dan Lelang
Negara Departemen Keuangan Untuk dan Atas Nama Menteri Keuangan
Menandatangani Surat Kuasa Khusus Menteri Keuangan Guna Menghadap
di Muka Peradilan Umum;
b. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 781/KMK.01/2019 tentang Pelimpahan
Kewenangan Menteri Keuangan Dalam Bentuk Mandat Kepada Pejabat Di
Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;
c. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 188/KN/2022 tentang
Pembagian Tugas Pada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
d. Surat Edaran Dirjen Piutang dan Lelang Negara Nomor 08/PL/2004 tentang
Penanganan Perkara Perdata di Lingkungan DJPLN.
3. Ketertautan
SOP ini memiliki ketertautan dengan SOP Penanganan Gelar Perkara.
6. Keluaran (Output)
1. Nota Dinas permohonan Surat Kuasa Khusus kepada Direktur Hukum dan
Hubungan Masyarakat DJKN; atau
2. Surat Kuasa Khusus
8. Perhatian
SOP ini bermanfaat bagi Kepala Kantor Wilayah untuk memastikan bahwa dalam
penerbitan nota dinas permohonan penerbitan SKU telah dilakukan penelitian
dan verifikasi dimana perkara yang penanganannya dimintakan SKU kepada
Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat/Kepala Kantor Wilayah adalah
terkait tugas dan fungsi DJKN selain Eks BPPN, Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa
(ABMA/T) dan Eks Bank Dalam Likuidasi (BDL) serta tidak mengandung
TGR/non TGR).
9. Matriks RASCI
Permohonan Surat Kuasa Direktur Kepala Kepala Kasi Hukum Penangan
Khusus Hukum & Kanwil Bidang KIHI Perkara/Pemroses
Humas DJKN Data Bantuan
Hukum
Penyampaian
permohonan Penerbitan I A R R S
SKU
Pelaksanaan penelitian
dan verifikasi A R S
permohonan SKU
Norma
Satuan Waktu
Langkah Kerja
Produk Peralatan Efektif
(menit)
1) Kepala Kantor Wilayah menerima relaas Disposisi Otomatis 2
pemberitahuan gugatan/panggilan sidang berikut
surat gugatan dan dokumen pendukung dari lembaga
peradilan, kemudian mendisposisikan relaas surat
pemberitahuan gugatan/panggilan sidang tersebut
kepada Kepala Bidang Kepatuhan Internal Hukum
dan Informasi untuk diselesaikan.
2) Kepala Bidang Kepatuhan Internal Hukum dan Disposisi Otomatis 3
Informasi menerima disposisi, selanjutnya membaca,
meneliti relaas pemberitahuan gugatan/panggilan
sidang, surat gugatan, dan dokumen pendukung
kemudian mendisposisikan kepada Kepala Seksi
Hukum terkait untuk membuat konsep nota dinas
permohonan SKU.
3) Kepala Seksi Hukum menerima disposisi, selanjutnya Dokumen Otomatis 5
membaca, meneliti relaas pemberitahuan
gugatan/panggilan sidang, surat gugatan, dan
dokumen pendukung kemudian mendisposisikan
kepada Penangan Perkara/Pemroses Data Bantuan
Hukum untuk membuat konsep nota dinas
permohonan SKU.
4) Penangan Perkara/Pemroses Data Bantuan Hukum Dokumen Semiotomatis 120
menerima disposisi, selanjutnya membaca, meneliti
dan memverifikasi relaas pemberitahuan
gugatan/panggilan sidang tersebut, dalam hal:
a. Gugatan atas perkara yang tidak mengandung
TGR berkenaan dengan perkara lelang tidak ada
penawaran, lelang batal, atau belum terdapat
permohonan lelang, Penangan Perkara/Pemroses
Data Bantuan Hukum menyiapkan konsep SKU
dan konsep nota dinas permohonan penerbitan
SKU dari Kepala Bidang Kepatuhan Internal
Hukum dan Informasi kepada Kepala Kantor
Wilayah, kemudian menyampaikan ke Kepala
Seksi Hukum.
b. Gugatan atas perkara yang tidak mengandung
TGR selain berkenaan dengan perkara lelang tidak
ada penawaran, lelang batal, atau belum terdapat
permohonan lelang, Penangan Perkara/Pemroses
Data Bantuan Hukum menyiapkan konsep nota
dinas permohonan penerbitan SKU dari Kepala
Kantor Wilayah kepada Direktur Hukum dan
Hubungan Masyarakat, konsep nota dinas dari
Kepala Bidang Kepatuhan Internal Hukum dan
Informasi kepada Kepala Kantor Wilayah sebagai
pengantar konsep nota dinas permohonan
penerbitan SKU, kemudian menyampaikan ke
Kepala Seksi Hukum.
5) Kepala Seksi Hukum membaca, meneliti, mengoreksi: Dokumen Semiotomatis 10
a. Konsep nota dinas permohonan penerbitan SKU
dari Kepala Bidang Kepatuhan Internal Hukum
dan Informasi kepada Kepala Kantor Wilayah
serta membubuhkan paraf pada konsep SKU,
kemudian menyampaikan kepada Kepala Bidang
Kepatuhan Internal Hukum dan Informasi (dalam
hal penerbitan SKU oleh Kepala Kanwil).
b. konsep nota dinas permohonan penerbitan SKU
dari Kepala Kantor Wilayah kepada Direktur
Hukum dan Hubungan Masyarakat, konsep nota
dinas pengantar dari Kepala Bidang Kepatuhan
Internal Hukum dan Informasi kepada Kepala
Kantor Wilayah, kemudian menyampaikan
kepada Kepala Bidang Kepatuhan Internal
Hukum dan Informasi (dalam hal penerbitan SKU
oleh Direktur Hukum dan Hubungan
Masyarakat).
6) Kepala Bidang Kepatuhan Internal Hukum dan Dokumen Semiotomati 5
Informasi membaca, meneliti, mengoreksi: s
a. dan menandatangani nota dinas permohonan
penerbitan SKU dari Kepala Bidang Kepatuhan
Internal Hukum dan Informasi kepada Kepala
Kantor Wilayah serta membubuhkan paraf pada
konsep SKU, kemudian menyampaikan kepada
Kepala Kantor Wilayah (dalam hal penerbitan SKU
oleh Kepala Kanwil).
b. konsep nota dinas permohonan penerbitan SKU
dari Kepala Kantor Wilayah kepada Direktur
Hukum dan Hubungan Masyarakat, selanjutnya
menandatangani nota dinas pengantar dari Kepala
Bidang Kepatuhan Internal Hukum dan Informasi
kepada Kepala Kantor Wilayah, kemudian
menyampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah
(dalam hal penerbitan SKU oleh Direktur Hukum
dan Hubungan Masyarakat).
7) Kepala Kantor Wilayah menerima dan membaca: Dokumen Semiotomatis 3
a. nota dinas permohonan penerbitan SKU dari
Kepala Bidang Kepatuhan Internal Hukum dan
Informasi, selanjutnya menandatangani SKU a.n
Menteri Keuangan (dalam hal penerbitan SKU oleh
Kepala Kantor Wilayah).
b. nota dinas pengantar dari Kepala Bidang
Kepatuhan Internal Hukum dan Informasi,
selanjutnya menandatangani nota dinas
permohonan penerbitan SKU kepada Direktur
Hukum dan Hubungan Masyarakat (dalam hal
penerbitan SKU oleh Direktur Hukum dan
Hubungan Masyarakat).
Disahkan oleh:
Direktur Hukum dan Hubungan
Masyarakat
1. Deskripsi
Rangkaian proses verifikasi dan penelitian administrasi dalam rangka
permohonan penerbitan Surat Kuasa Khusus (SKU) kepada Menteri Keuangan
cq. Sekretaris Jenderal Kemenkeu yang akan dipergunakan untuk beracara di
muka pengadilan oleh Petugas Penangan Perkara pada Kantor Wilayah pada
saat menangani perkara gugatan yang ditujukan kepada DJKN cq. Kantor
Wilayah DJKN dengan pokok gugatan terkait tugas dan fungsi DJKN dan
mengandung Tuntutan Ganti Rugi (TGR).
2. Dasar Hukum
a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.01/2015 tentang Tata Cara
Penunjukan Atau Pengangkatan Pelaksana Tugas dan Penunjukan
Pelaksana Harian di Lingkungan Kementerian Keuangan;
b. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 139/KMK.08/2001 tentang
Penunjukan Sekretaris Jenderal dan Direktur Jenderal Piutang dan Lelang
Negara Departemen Keuangan Untuk dan Atas Nama Menteri Keuangan
Menandatangani Surat Kuasa Khusus Menteri Keuangan Guna Menghadap
di Muka Peradilan Umum;
c. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 781/KMK.01/2019 tentang
Pelimpahan Kewenangan Menteri Keuangan dalam Bentuk Mandat Kepada
Pejabat di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;
d. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 188/KN/2022
tentang Pembagian Tugas pada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara;
e. Surat Edaran Dirjen Piutang dan Lelang Negara Nomor 08/PL/2004 tentang
Penanganan Perkara Perdata di Lingkungan DJPLN.
3. Ketertautan
SOP ini memiliki ketertautan dengan SOP Penanganan Gelar Perkara.
6. Keluaran (Output)
Nota Dinas permohonan Surat Kuasa Khusus kepada Kepala Biro Advokasi
Sekretariat Jenderal Kemenkeu
8. Perhatian
SOP ini bermanfaat bagi Kepala Kantor Wilayah untuk memastikan bahwa
dalam penerbitan surat permohonan penerbitan SKU telah dilakukan penelitian
dan verifikasi dimana perkara yang untuk penanganannya dimintakan SKU
kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan adalah terkait tugas dan
fungsi DJKN dan mengandung TGR.
9. Matriks RASCI
Permohonan Surat Kuasa Biro Kepala Kepala Kasi Penangan
Khusus Advokasi Kanwil Bidang Hukum Perkara/Pemroses
Setjen DJKN KIHI Data Bantuan Hukum
Penyampaian permohonan
I A R R S
Penerbitan SKU
Pelaksanaan penelitian dan
A R S
verifikasi permohonan SKU
Norma
Satuan Waktu
Langkah Kerja Peralatan
Produk Efektif
(menit)
1) Kepala Kantor Wilayah menerima relaas Disposisi Otomatis 2
pemberitahuan gugatan/panggilan sidang berikut
surat gugatan dan dokumen pendukung dari lembaga
peradilan, kemudian mendisposisikan relaas surat
pemberitahuan gugatan/panggilan sidang tersebut
kepada Kepala Bidang Kepatuhan Internal Hukum
dan Informasi untuk diselesaikan.
2) Kepala Bidang Kepatuhan Internal Hukum dan Disposisi Otomatis 3
Informasi menerima disposisi, selanjutnya membaca,
meneliti relaas pemberitahuan gugatan/panggilan
sidang, surat gugatan dan dokumen pendukung
kemudian mendisposisikan kepada Kepala Seksi
Hukum terkait untuk membuat konsep nota dinas
permohonan SKU.
3) Kepala Seksi Hukum menerima disposisi, selanjutnya Dokumen Otomatis 5
membaca, meneliti relaas pemberitahuan
gugatan/panggilan sidang, surat gugatan dan
dokumen pendukung kemudian mendisposisikan
kepada Penangan Perkara/Pemroses Data Bantuan
Hukum untuk membuat konsep nota dinas
permohonan SKU.
4) Penangan Perkara/Pemroses Data Bantuan Hukum Dokumen Otomatis 120
menerima disposisi, selanjutnya membaca, meneliti
dan memverifikasi relaas pemberitahuan
gugatan/panggilan sidang tersebut, menyiapkan
konsep nota dinas permohonan penerbitan SKU dari
Kepala Kantor Wilayah kepada Kepala Biro Advokasi
Setjen Kemenkeu, konsep nota dinas dari Kepala
Bidang Kepatuhan Internal Hukum dan Informasi
kepada Kepala Kantor Wilayah sebagai pengantar
konsep nota dinas permohonan penerbitan SKU
kemudian menyampaikan ke Kepala Seksi Hukum.
Disahkan oleh:
Direktur Hukum dan Hubungan
Masyarakat
1. Deskripsi
Rangkaian proses verifikasi dan penelitian administrasi dalam rangka
permohonan penerbitan Surat Kuasa Khusus (SKU) kepada Pejabat/Pegawai di
Lingkup Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang akan dipergunakan untuk
beracara di muka pengadilan Tata Usaha Negara oleh Petugas Penangan Perkara
pada Kantor Wilayah pada saat menangani perkara gugatan TUN yang ditujukan
kepada Pejabat/Pegawai DJKN.
2. Dasar Hukum
a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.01/2015 tentang Tata Cara
Penunjukan Atau Pengangkatan Pelaksana Tugas dan Penunjukan Pelaksana
Harian di Lingkungan Kementerian Keuangan;
b. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 139/KMK.08/2001 tentang Penunjukan
Sekretaris Jenderal dan Direktur Jenderal Piutang dan Lelang Negara
Departemen Keuangan Untuk dan Atas Nama Menteri Keuangan
Menandatangani Surat Kuasa Khusus Menteri Keuangan Guna Menghadap di
Muka Peradilan Umum;
c. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 781/KMK.01/2019 tentang Pelimpahan
Kewenangan Menteri Keuangan Dalam Bentuk Mandat Kepada Pejabat Di
Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;
d. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 188/KN/2022 tentang
Pembagian Tugas Pada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;
e. Surat Edaran Dirjen Piutang dan Lelang Negara Nomor 08/PL/2004 tentang
Penanganan Perkara Perdata di Lingkungan DJPLN.
3. Ketertautan
SOP ini memiliki ketertautan dengan SOP Penanganan Gelar Perkara.
8. Perhatian
SOP ini bermanfaat bagi Kepala Kantor Wilayah untuk memastikan bahwa dalam
penerbitan surat permohonan penerbitan SKU telah dilakukan penelitian dan
verifikasi dimana perkara yang untuk penanganannya dimintakan SKU kepada
Pejabat/Pegawai DJKN adalah perkara Tata Usaha Negara terkait pelaksanaan
tugas dan fungsi DJKN oleh Pejabat/Pegawai DJKN.
9. Matriks RASCI
Permohonan Surat Kuasa Pejabat/Pegawai Kepala Kepala Bidang Kasi Penangan
Khusus DJKN Kanwil KIHI Hukum Perkara/Pemroses
DJKN Data Bantuan
Hukum
Penyampaian permohonan
I A R R S
Penerbitan SKU
Norma
Satuan Waktu
Langkah Kerja Peralatan
Produk Efektif
(menit)
1) Kepala Kantor Wilayah menerima relaas Disposisi Otomatis 2
pemberitahuan gugatan/panggilan sidang
berikut surat gugatan dan dokumen pendukung
dari pengadilan Tata Usaha Negara, kemudian
mendisposisikan relaas surat pemberitahuan
gugatan/panggilan sidang tersebut kepada
Kepala Bidang Kepatuhan Internal Hukum dan
Informasi untuk diselesaikan.
2) Kepala Bidang Kepatuhan Internal Hukum dan Disposisi Otomatis 3
Informasi menerima disposisi, selanjutnya
membaca, meneliti relaas pemberitahuan
gugatan/panggilan sidang, surat gugatan, dan
dokumen pendukung kemudian
mendisposisikan kepada Kepala Seksi Hukum
terkait untuk membuat konsep nota dinas
pengantar penerbitan Surat Kuasa Khusus (SKU)
dan konsep SKU.
3) Kepala Seksi Hukum menerima disposisi, Dokumen Otomatis 5
selanjutnya membaca, meneliti relaas
pemberitahuan gugatan/panggilan sidang, surat
gugatan, dan dokumen pendukung kemudian
mendisposisikan kepada Penangan
Perkara/Pemroses Data Bantuan Hukum untuk
membuat konsep nota dinas pengantar
penerbitan SKU dan konsep SKU.
Disahkan oleh:
Direktur Hukum dan Hubungan
Masyarakat