Output Kelompok - PT. Kusuma Agrowisata - Modul
Output Kelompok - PT. Kusuma Agrowisata - Modul
Suwanda 19410110
Novena Ibanez Nurhidayat 19410074
Tiara Kharisma Komala Farma 19410046
Yusuf Raihan 19410219
Puji syukur kita curahkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami sebagai peserta PKL PT. Kusuma Agrowisata dapat
menyelesaikan modul pelatihan berbasis luar ruangan ini dengan baik. Modul ini berisi
mengenai beberapa pengetahuan dasar masalah atau problem yang dihadapi oleh user atau
klien, kegiatan pelatihan berbasis luar ruangan hingga teknik-teknik relaksasi dalam psikologi.
Modul ini adalah salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan pengetahuan dasar,
wawasan dan meningkatkan kompetensi mengenai pelatihan berbasis luar ruangan.
Harapan kami semoga modul ini dapat membantu dalam memberikan pengetahuan,
pemahaman dan meningkatkan kompetensi terutama bagi para trainer Kusuma Agrowisata
Adventure. Kami menyadari bahwa modul ini masih terdapat kekurangan dan kelemahannya,
baik pada isi, bahasa, maupun penyajiannya. Kami sangat mengharapkan adanya tanggapan
berupa kritik dan saran guna penyempurnaan modul ini kedepannya. Semoga modul ini
bermanfaat khususnya bagi para trainer Kusuma Agrowisata Adventure.
Ketua PKL
Outbound training yang memiliki nama lain seperti adventure camp, outdoor
management training, outbound management training atau secara umum disebut sebagai
Experience-Based Training and Development (EBTD), merupakan bentuk pengembangan diri
yang ditujukan untuk melibatkan fungsi fisik dan emosional untuk mencapai keseimbangan
diri.
Menurut Ancok (2003) suatu program outbound management training (OMT) disajikan
dalam bentuk permainan, simulasi, diskusi dan petualangan sebagai media penyampaian
materi. Dalam outbound maagement training (OMT), klien secara aktif langsung terlibat pada
aktivitas (learning by doing). Sehingga klien akan segera mendapat feedback tentang dampak
kegiatan yang dilakukan, sehingga dimanfaatkan sebagai bahan pengembangan diri masing-
masing klien di masa mendatang.
Pelatihan luar ruangan atau outbound training adalah suatu bentuk atau metode
pelatihan di alam terbuka (outdoor) dengan penekanan pada pengembangan kemampuan di
bidang manajemen organisasi dan pengembangan diri (personal development) yang
disimulasikan melalui permainan-permainan yang secara langsung bisa dirasakan oleh peserta
dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri (personal development),
berpikir kreatif (inovasi), rasa kebersamaan dan saling percaya (trust) serta penyegaran dan
memecahkan kekakuan kelompok (Kusuma, 2018).
Selain itu, outbound training juga dapat mengurangi burnout pada klien. Karena di
dalamnya terdapat aspek bermain. Dengan bermain, klien berinteraksi langsung sesuai dengan
caranya sendiri seperti penjelajahan, melakukan pilihan dan berbuat salah, mengalami sebab
akibat dan have fun (Derajad & Kelly, 2011). Pengalaman yang menyenangkan inilah yang
membantu para klien outbound maagement training (OMT) mengurangi burnout yang
dialaminya (Setyarini, 2017).
Burnout merupakan suatu bentuk kelelahan yang disebabkan seseorang bekerja terlalu
intens, berdedikasi dan berkomitmen, bekerja terlalu banyak dan terlalu lama serta memandang
kebutuhan dan keinginan mereka sebagai hal kedua. Hal tersebut menyebabkan mereka
merasakan adanya tekanan-tekanan untuk memberi lebih banyak. Ketika realitas yang ada tidak
mendukung idealisme mereka, maka mereka tetap berupaya mencapai idealisme tersebut
sampai akhirnya sumber diri mereka terkuras, sehingga mereka mengalami kelelahan atau
frustrasi yang disebabkan terhalangnya pencapaian harapan.
Emosi akan selalu terkait di dalam bermain, entah itu senang, sedih, marah, takut, dan
cemas. Oleh karena itu, bermain merupakan suatu tempat pelampiasan emosi dan juga
relaksasi. Menurut Satiadarma (dalam Derajad & Kelly, 2011) bermain dan alat-alat permainan
memiliki fungsi terapeutik. Proses belajar justru sebaiknya dilakukan melalui metode bermain
dan dengan alat-alat permainan. Dalam OMT permainan yang diberikan membutuhkan alat-
alat untuk membantu agar permainan mudah diakukan dan mudah ditangkap oleh pancaindra
seperti permainan yang membutuhkan ketangkasan dan keberanian pelaku misalnya permainan
perang-perangan membutuhkan senjata dan lain sebagainya. Alat-alat yang demikian itu
memiliki fungsi terapeutik yang dapat membantu pelaku mengurangi kejenuhan dan
ketegangan serta burnout.
Tujuan Program
Tujuan dari modul pelatihan ini adalah untuk mempermudah fasilitator atau trainer
dalam menyampaikan materi kepada klien Kusuma Agrowisata Adventure dan diharapkan
pelatihan dapat berjalan dengan lancar.
Pelatihan ini dapat bermanfaat bagi klien, terutama berkaitan dengan strategi atau cara
untuk menurunkan burnout pada klien melalui pelatihan luar ruangan. Selain itu, pelatihan ini
akan memberikan pengetahuan dan strategis untuk menurunkan burnout pada trainer Kusuma
Agrowisata Adventure. Selain itu, modul pelatihan ini dapat memberikan alternatif tujuan-
tujuan yang akan dilakukan pada pelatihan luar ruangan.
B. Tujuan Pelatihan
Tujuan dari modul pelatihan luar ruangan ini yaitu untuk membantu klien dalam
mengurangi tingkat burnout yang dialami. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas dalam
bekerja ataupun dalam belajar.
E. Peserta Pelatihan
Peserta Pelatihan diikuti oleh klien Kusuma Agrowisata Adventure
F. Jadwal Kegiatan
Materi 2
Tujuan : Game Outdoor
Indikator Perilaku : Klien dapat mengikuti seluruh rangkaian
Alat dan bahan : Situasional (berdasarkan game outbound yang digunakan)
Waktu : 30 - 120 menit
Metode : Situasional (berdasarkan game outbound yang digunakan)
Deskripsi Kegiatan : Outbound merupakan sebuah konsep kerangka berfikir ulang dan
pengingatan kesadaran berfikir yang mengedepankan aspek sosial dan
individu didalam kelompok yang akan terbentuk dengan tetap
memenuhi kaidah pembelajaran yang sesuai dan tepat sasaran
disesuaikan dengan daya serap dan tingkat materi yang akan diberikan
kepada peserta outbound.
Prosedur : SOP OUTBOUND
1. Penyambutan
• “Selamat datang keluarga besar…”
Materi 3
Tujuan : Memberikan informasi terkait relaksasi psikologi
Indikator Perilaku : Klien dapat mengurangi perasaan burnout, meningkatkan perasaan
tenang dan damai, mengurangi ketegangan otot, serta meningkatkan
energi.
Alat dan bahan : Mikrofon dan pengeras suara.
Waktu : 15 menit
Metode : Situasional (berdasarkan teknik relaksasi yang diberikan)
Deskripsi Kegiatan : Relaksasi dapat di artikan sebagai teknik yang dilakukan untuk
mengatasi stres dimana akan terjadi peningkatan aliran darah sehingga
perasaan cemas dan khawatir akan berkurang. Relaksasi merupakan
proses merilekskan otototot yang mengalami ketegangan atau
mengendorkan otot-otot tubuh dan pikiran agar tercapai kondisi yang
nyaman
Prosedur :
1. Setting Lokasi
• Mengkondisikan lingkungan yang nyaman dan tenang
• Menggunakan musik yang lembut
PETUNJUK
Pada halaman berikut terdapat sejumlah pernyataan mengenai kondisi / situasi yang
sedang anda alami dalam pekerjaan, anda diminta untuk memberikan pendapat yang sesuai
dengan keadaan diri sendiri saat ini, dengan cara memberi tanda silang ( X ) pada kolom yang
tersedia, dimana :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Jawaban
No Pertanyaan
SS S TS STS
1. Saya merasakan lelah secara emosi karena pekerjaan yang
saya jalani
2. Saya merasa fisik saya sangat lelah setiap selesai bekerja
atau belajar
3. Saya merasa lelah ketika bangun pagi karena memikirkan
pekerjaan atau tugas-tugas yang akan saya hadapi
kedepannya
4. Saya merasa memperlakukan orang lain seolah-olah mereka
adalah objek yang tidak perlu dipahami secara personal
5. Saya menjadi semakin tidak berperasaan terhadap orang lain
sejak saya menjalani perkuliahan
6. Saya merasa orang-orang di sekitar saya sangat
menyusahkan
7. Saya merasa frustasi dengan pekerjaan atau tugas yang saya
hadapi
8. Saya memberikan pengaruh positif kepada orang lain
selama saya bekerja
Berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas, burnout adalah kondisi kelelahan
kerja yang diakibatkan stres kerja yang tidak tertangani, sehingga mengakibatkan penurunan
pencapaian, perubahan sikap, dan masalah baik fisik maupun psikologis pada seorang pekerja.
DIMENSI-DIMENSI BURNOUT
Maslach & Leiter (2001) membagi burnout akademik pada tiga dimensi, yaitu :
MATERI 2
PERMAINAN OUTBOUND
1) BURUNG KAKAK TUA
Permainan atau game ini merupakan game yang tidak menggunakan alat apapun, hanya
dengan menggunakan angoota tubuh, game ini, game ini menggabungkan fungsi otak kanan
dan otak kiri secara bersamaan, yakni menggunakan hitungan1, 2, 3 dinyanyikan dengan nada
lagu BURUNG KAKAK TUA, dan pada saat bersamaan harus menggerakkan tangan sesuai
instruksi.
Tujuan : Membangun konsentrasi dan suasana segar untuk peserta
Alat : Microphone, pengeras suara & musik
Instruksi :
Menurut Setyoadi (2011) memaparkan tentang tujuan Teknik ini yakni sebagai berikut :
a. Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher, dan punggung, tekanan darah
tinggi, frekuensi jantung, dan laju metabolic
b. Mengurangi distrimia jantung, kebutuhan oksigen
c. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi Ketika klien sadar dan tidak
memfokus perhatian relaks
d. Meningkatkan kebugaran dan konsentrasi
e. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress
f. Mengatasi insomnia
Menurut (Davis et al., 1995) relaksasi progresif memberikan hasil yang memuaskan
dalam program terapi terhadap ketegangan otot, menurunkan ansietas, memfalisitasi tidur,
Menurut McGuidan & Lehrer (2007), dalam melakukan relaksasi progresif hal yang
paling penting dikenali adalah ketegangan otot, ketika otot berkontraksi (tegang) maka
rangsangan akan disampaikan ke otak melalui jalur saraf afferent. Tenson merupakan kontraksi
dari serat otot rangka yang menghasilkan sensasi tegangan. Relaksasi adalah pemanjangan dari
serat otot tersebut yang dapat menghilangkan sensasi ketegangan. Sete sensasi tegang,
kemudian dilanjutkan dengan merasakan relaks, ini merupakan sebuah prosedur umum untuk
mengidentifikasi lokalisasi, relaksasi dan merasakan perbedaan antara keadaan tegang (tension)
dan relaksasi yang akan diterapkan pada semua kelompok otot utama.
Relaksasi 2
Terapi relaksasi nafas dalam merupakan pernafasan pada abdomen dengan frekuensi
lambat serta perlahan, berirama, dan nyaman dengan cara memejamkan mata saat menarik
nafas. Efek dari terapi ini ialah distraksi atau pengalihan perhatian. (Hartanti et al., 2016).
Mekanisme relaksasi nafas dalam pada sistem pernafasan berupa suatu keadaan inspirasi dan
ekspirasi pernafasan dengan frekuensi pernafasan menjadi 6-10 kali permenit sehingga terjadi
peningkatan regangan kardiopulmonari atau atau tegangan jantung.
Sementara itu, manfaat dari relaksasi nafas dalam yakni sebagai berikut :
Aitem
No Aspek Indikator Total
F UF
1 Kelelahan a. Terkurasnya emosi
Emosional b. Sangat merasakan
(emotional kelelahan fisik
exhaustion) c. Tetap merasakan
lelah walaupun sudah
cukup istirahat
1, 2, 3, 7,
d. Merasakan frustrasi
12, 14, 17, 8
e. Merasa lelah dengan
18
perkerjaan
f. Merasa terbebani
dengan tugas-tugas
yang ada
g. Merasa tertekan
h. Merasa putus asa
2 Depersonalisasi a. Bersikap sinis
(depersonalization) terhadap orang lain
b. Kurang menghargai
orang lain
c. Bersikap kasar
terhadap orang lain
d. Cenderung menarik 4, 5, 6, 9,
6
diri 15, 19
e. Menunjukkan emosi
yang dingin
f. Menunjukkan sikap
dan reaksi negatif
terhadap perilaku
orang lain
3 Rendahnya a. Menunjukkan
pencapaian prestasi perasaan negatif,
diri tidak senang dan
(lack of personal kurang puas terhadap
accomplishment) pekerjaan
b. Hasil evaluasi diri
yang buruk
8, 10, 13,
c. Rendahnya hubungan 11, 21 7
16, 20
antar rekan
d. Penurunan
produktifitas
e. Perasaan tidak
berdaya
f. Timbul perasaan
bersalah
Jumlah 16 5 21