Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

AYUNAN HARMONIS

Kelas : XI PMIIA 5
Disusun oleh :
● Annisa Hyrlang S. (03)
● Divya Rafiifah A. (08)
● Nuur Aisah Hasafi (20)
● Putri Eka Desintha (22)

SMA Negeri 2 Yogyakarta


2022/2023
A. Landasan Teori
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya ayunan benda dalam setiap detik selalu
konstan. Gerak harmonik sederhana terjadi karena adanya gaya pemulih (restoring
force). Gaya pemulih merupakan gaya yang besarnya sebanding dengan simpangan
dan berlawanan arah dengan arah simpangan (posisi).

Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya, maka
benda akan diam di titik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan
dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, O, lalu kembali lagi ke A. Gerakan
beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di
atas melakukan gerak harmonik sederhana.
Pada konsep gerak harmonik pada ayunan sederhana terdapat besaran fisika
yaitu periode, frekuensi, amplitudo, dan simpangan.
1. Periode
Periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan
satu getaran. Benda dikatakan melakukan satu getaran jika benda bergerak
dari titik di mana benda tersebut mulai bergerak dan kembali lagi ke titik
tersebut.

2. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu
detik. Satuan frekuensi adalah hertz.
3. Amplitudo
Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik 8 kesetimbangan atau
besarnya simpangan maksimum yang dilakukan bandul.
4. Simpangan
Simpangan adalah jarak antara kedudukan benda yang bergetar pada suatu
saat sampai kembali pada kedudukan seimbangnya.
Gerak harmonik sederhana dapat dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Gravitasi
bumi adalah gaya tarik menarik yang terjadi antara semua partikel yang memiliki
massa atau bobot di bumi. Semakin besar suatu massa, maka semakin besar gaya
gravitasi yang dihasilkan.
Berat suatu benda tergantung nilai percepatan gravitasi ditempat pengukuran
dilakukan menurut :

Nilai percepatan gravitasi di suatu tempat dapat diukur antara lain dengan ayunan
matematis. Sifat bandul matematis sederhana adalah simpangan tidak boleh terlalu
besar. Kalau simpangan sangat besar maka gaya yang bekerja pada benda tidak lagi
berbanding lurus dengan simpangan. Gaya berbanding lurus simpangan hanya untuk
simpangan kecil.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan panjang gelombang dengan periode gelombang?
2. Bagaimana hubungan massa dengan periode gelombang?
3. Bagaimana pengaruh sudut simpangan terhadap periode gelombang?
4. Bagaimana cara mengukur nilai percepatan gravitasi dengan prinsip ayunan
harmonis?
C. Tujuan
1. Mengetahui hubungan panjang gelombang dengan periode gelombang.
2. Mengetahui hubungan antara massa gelombang dengan periode gelombang.
3. Mengetahui pengaruh sudut simpangan terhadap periode gelombang.
4. Mengetahui cara mengukur nilai percepatan gravitasi melalui prinsip ayunan
harmonis.

D. Manfaat
1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kalangan pelajar.
2. Meningkatkan pemahaman mengenai prinsip ayunan harmonis.
3. Mengembangkan pemahaman siswa dalam pengukuran percepatan gravitasi
menggunakan prinsip ayunan harmonis.

E. Alat dan Bahan


1. Tali
2. Beban
3. Statif
4. Stopwatch
5. Penggaris
6. Kertas grafik
7. Busur derajat

F. Langkah Kerja
1. Siapkan beban, dan ikatkan pada tali.
2. Gunakan beban sebagai bandul, dan ikat menggunakan tali.
3. Ikatkan bandul tersebut pada statis, atur sedemikian rupa agar bandul tidak
mengenai permukaan, ukur panjang tali dari pusat massa.
4. Siapkan stopwatch, tentukan titik setimbang kemudian ukur simpangan dari
titik setimbang tersebut.
5. Ayunkan bandul, dan hitung waktunya dengan menggunakan stopwatch.
6. Catat variabel (massa beban,waktu, jumlah ayunan, dan panjang tali) yang
digunakan.
7. Mengulangi kegiatan pengukuran tersebut sebanyak 12 kali.
8. Lakukan perhitungan dari data yang sudah didapatkan, dan masukkan ke
dalam tabel pengamatan.

G. Data Pembahasan
1. Tabel 1.1 dengan ketentuan sebagai berikut :

L1 60 cm

M1 g

A1 3 cm

NO 10T(s) T(s) (T1-T_) (T1-T_)2

10

2. Tabel 1.2 dengan ketentuan sebagai berikut :

L1 60 cm

M2 g

A1 3 cm

NO 10T(s) T(s) (T1-T_) (T1-T_)2

1
2

10

3. Tabel 1.3 dengan ketentuan sebagai berikut :

L1 60 cm

M2 g

A2 5 cm

NO 10T(s) T(s) (T1-T_) (T1-T_)2

10
4. Tabel 1.4 dengan ketentuan sebagai berikut :

L1 60 cm

M1 g

A2 5 cm

NO 10T(s) T(s) (T1-T_) (T1-T_)2

10

5. Tabel 1.5 dengan ketentuan sebagai berikut :

L2 80 cm

M1 g

A1 3 cm

NO 10T(s) T(s) (T1-T_) (T1-T_)2

5
6

10

6. Tabel 1.6 dengan ketentuan sebagai berikut :

L2 80 cm

M2 g

A1 3 cm

NO 10T(s) T(s) (T1-T_) (T1-T_)2

10

7. Tabel 1.7 dengan ketentuan sebagai berikut :

L2 80 cm

M2 g

A2 5 cm
NO 10T(s) T(s) (T1-T_) (T1-T_)2

10

8. Tabel 1.8 dengan ketentuan sebagai berikut :

L2 80 cm

M2 g

A2 5 cm

NO 10T(s) T(s) (T1-T_) (T1-T_)2

9
10
9. Tabel 1.9 dengan ketentuan sebagai berikut :

L3 100 cm

M1 g

A1 3 cm

NO 10T(s) T(s) (T1-T_) (T1-T_)2

10

10. Tabel 1.10 dengan ketentuan sebagai berikut :

L3 100 cm

M2 g

A1 3 cm

NO 10T(s) T(s) (T1-T_) (T1-T_)2

4
5

10

11. Tabel 1.11 dengan ketentuan sebagai berikut :

L3 100 cm

M2 g

A2 5 cm

NO 10T(s) T(s) (T1-T_) (T1-T_)2

10

12. Tabel 1.12 dengan ketentuan sebagai berikut :

L3 100 cm

M1 g

A2 5 cm
NO 10T(s) T(s) (T1-T_) (T1-T_)2

10

13. Hasil pengamatan dari pengukuran tabel 1.1 sampai dengan 1.12

PENGUKURAN KE DATA PENGAMATAN

1 cm

2 cm

3 cm

4 cm

5 cm

6 cm

7 cm

8 cm

9 cm

10 cm

H. Kesimpulan
I. Daftar Pustaka
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/621/jbptunikompp-gdl-sugengnim1-31021-10-uni
kom_s-i.pdf
https://idschool.net/smp/periode-dan-frekuensi-ayunan-bandul/
https://oif.umsu.ac.id/2021/03/tim-oif-umsu-mengukur-gravitasi-bumi-menggunakan-
ayunan-matematis/

J. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai