PUSKESMAS SAMATE
TAHUN 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi
Puskesmas Samate. Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk memberikan
acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan persiapan akreditasi.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan Akreditasi
Puskesmas Samate adalah bagaimana mengatur sistem pendokumentasian dokumen.
Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi secara garis besar dibagi atas dua bagian
yaitu dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen tersebut digunakan untuk
membangun dan membakukan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen
Pelayanan. Dokumen Internal tersebut berupa Kebijakan, Pedoman/Panduan, Standar
Operasional Prosedur (SOP) dan dokumen lain disusun berdasarkan peraturan
perundangan dan pedoman-pedoman (regulasi) eksternal yang berlaku.
C. SASARAN
a. Pendamping dan Surveyor Akreditasi Puskesmas Samate;
b. Kepala Puskesmas Samate, Tim Mutu, Pelaksana dan Tim Akreditasi Puskesmas
Samate.
D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran,
1
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang Pelayanan
Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Tenaga Kesehatan;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional;
7. Permenkes 1538 tahun 2011 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Kementrian
Kesehatan;
8. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi
Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada
Jaminan Kesehatan Nasional;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2015 tentang Komisi Akreditasi FKTP;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,
Klinik Pratama,Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2012 tentang
Tata Kearsipan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 14 tahun 2017 tentang
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Kesehatan;
16. Peraturan Bupati banyuasin nomor 6 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan tata
naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin;
17. Peraturan Direktorat Jendral Bina Upaya kesehatan Direktorat Bina Upaya kesehatan
Dasar Tahun 2015 tentang Pedoman penyusuna dokumen akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP).
2
3
BAB II
DOKUMENTASI AKREDITASI
PUSKESMAS SAMATE
5
BAB III
PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI
A. TATA NASKAH
Untuk ketentuan tata naskah Puskesmas Samate memberlakukan terhadap
semua dokumen yang akan disusun dalam akreditasi dengan mengacu pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2012 tentang Tata
Kearsipan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
Pedoman penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar Tahun 2015.
Adapun ketentuan yang dipergunakan oleh Puskesmas Samate adalah sebagai berikut :
1. Pengertian
a. Tata Naskah dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan
jenis,format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan
naskah dinas serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
b. Naskah Dinas adalah Informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang
dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di Puskesmas Samate.
c. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan redaksional,
serta penggunaan lambang/logo dan cap dinas.
d. Stempel/cap dinas adalah tanda identitas dari suatu jabatan.
e. Kop naskah dinas adalah kop surat yang menunjukan nama.
f. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan.
g. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari pejabat ke
pejabat atau pejabat dibawahnya.
h. Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh atasan kepada bawahan
untuk melakukan suatu tugas tertentu atas nama yang memberi mandat.
i. Penandatanganan naskah dinas adalah hak, kewajiban dan tanggungjawab yang ada
pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan
kewenangan pada jabatannya.
j. Keputusan kepala adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum
yang bersifat penetapan, individual, konkrit dan final.
k. Logo adalah gambar atau huruf sebagai identitas instansi.
l. Surat biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pertanyaan, permintaan
jawaban atau saran dan sebagainya.
m. Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pertanyaan,
permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
n. Surat izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu permohonan
yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
o. Surat perintah tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada bawahan
yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya.
p. Surat perintah perjalanan dinas adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan perjalanan dinas.
q. Surat undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi undangan
kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu
acara kedinasan.
r. Nota dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal berisi komunikasi kedinasan
antar pejabat atau dari atasan kepada bawahan dan dari bawahan kepada atasan.
s. Lembar disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi petunjuk
6
tertulis kepada bawahan.
t. Surat pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang yang berfungsi
sebagai tanda terima.
u. Notulen adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi catatan tertentu.
v. .Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang kehadiran seseorang.
2. Penggunaan Kertas
a. Dalam Penyusunan Akreditasi Puskesmas Samate menggunakan kertas yang
berukuran 70 MG untuk menyusun.
b. Surat Menyurat : Dalam melakukan surat menyurat di Puskesmas Samate
menggunakan kertas F4 atau Kertas folio ukuran ( 215 X 330 mm)
c. Makalah, Paper dan Laporan : untuk menyusun makalah, paper dan laporan
menggunakan kertas F4 atau Kertas folio ukuran ( 215 X 330 mm).
3. Bentuk dan Ukuran dalam Pengetikan
Dalam melakukan Penyusunan Pengetikan Surat Menyurat di Puskesmas Samate
Menggunakan :
a. Tulisan yang di gunakan pengetikan surat menyurat mengunakan tulisan Times New
Roman dengan Ukuran Huruf 12.
b. Spasi yang di gunakan dalam pengetikan surat menyurat di Puskesmas Samate
adalah 1 atau 1,5 serta Bisa di sesuaikan dengan kebutuhan pada saat pengetikan.
4. Penomoran Surat
a. Surat Keluar
Sebagai Contoh Penomoran Surat : 440/00/ADM/PKM-SMT/RA/I/YYYY
Keterangan :
440 : Menyatakan Klasifikasi surat Puskesmas
00 : Menyatakan Nomor Urut Penyusunan Surat
ADM : Menyatakan Admen
PKM-SMT : Menyatakan Puskesmas Samate
RA : Menyatakan Kabupaten Raja Ampat
I : Menyatakan Bulan Berjalan
YYYY : Menyatakan Tahun Pembuatan
b. Penomoran SK
Sebagai Contoh Penomoran pada SK :
1. Surat
2. 440/00/SK/UKM/PKM-SMT/RA/I/YYYY
3. 440/00/SK/UKP/PKM-SMT/RA/I/YYYY
Keterangan :
440 : Menyatakan Klasifikasi surat Puskesmas
00 : Menyatakan Nomor Urut Penyusunan Surat
SK : Menyatakan Surat Keputusan
ADM : Menyatakan Pembuatan Surat Keputusan dari ADMEN
UKM : Menyatakan Pembuatan Surat Keputusan dari Pokja UKM
UKP : Menyatakan Pembuatan dari Pokja UKP
PKM- SMT : Menyatakan Puskesmas Samate
RA : Menyatakan Kabupaten Raja Ampat
I : Menyatakan Bulan Berjalan
YYYY : Menyatakan Tahun Pembuatan
5. Penomoran Dokumen Setandar Operasional Prosedur ( SOP )
Sebagai Contoh Penomoran pada SOP :
1. 440/00/SOP/ADM/PKM-SMT/RA/I/YYYY
2. 440/00/SOP/UKM/PKM-SMT/RA/I/YYYY
3. 440/00/SOP/UKP/PKM-SMT/RA/I/YYYY
7
Keterangan :
440 : Menyatakan Klasifikasi Surat Puskesmas
00 : Menyatakan Nomor Urut Penyusunan
SOP : Menyatakan Dokumen Setandar Operasional Prosedur
ADM : Menyatakan Pembuatan dari Pokja ADMEN
UKM : Menyatakan Pembuatan dari pokja UKM
UKP : Menyatakan Pembuatan dari Pokja UKP
PKM-SMT : Menyatakan Puskesmas Samate
RA : Menyatakan Kabupaten Raja Ampat
I : Menyatakan Bulan Berjalan
YYYY : Menyatakan Tahun Pembuatan
Keterangan :
440 : Menyatakan Klasifikasi Surat Puskesmas
00 : Menyatakan Nomor Urut Penyusunan
DT : Menyatakan Dokumen Daftar Tilik
PKM-SMT : Menyatakan Puskesmas Samate
RA : Menyatakan Kabupaten Raja Ampat
I : Menyatakan Bulan Berjalan
YYYY : Menyatakan Tahun Pembuatan
7. Penomoran Lampiran
Penomoran lampiran mengikuti nomor surat induk.
8. Ukuran Batas Penulisan
Pada Lembar kerja Penulisan Menggunakan batas Penulisan atau margin atas 2 cm, margin
Kiri 3 cm, margin bawah 3 cm dan margin sebelah kanan 2 cm.
2 cm
3 cm 2 cm
3 cm
8
9. Bentuk, Warna dan Ukuran logo
2 cm 2 cm
2 cm 2 cm
Keterangan :
a. Lambang atau Logo Kabupaten Raja Ampat Berada di sebalah Kiri Yang tingginya 2
cm dan Lebar 2 cm
b. Logo atau Lambang Puskesmas berada di sebelah Kanan dengan tinggi 2 cm dan
Lebar 2 cm
11. Penulisan Kepala Naskah atau KOP surat pada Puskesmas Samate
Keterangan :
a. Pada penulisan nama PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT di
tulis dengan menggunakan huruf KAPITAL dengan di Tebalkan, jenis
tulisan yang di gunakan adalah Times New Roman dengan ukuran huruf
14.
b. Pada penulisan Satuan Kerja DINAS KESEHATAN menggunakan jenis
tulisan TIMES NEW ROMAN, ditulis dengan Huruf 14 serta di tulis
dengan huruf KAPITAL dan Penulisan PUSKESMAS SAMATE dengan
huruf KAPITAL dengan ukuran huruf 16 jenis tulisan yang digunakan
adalah TIMES NEW ROMAN
c. Pada penulisan Alamat Puskesmas, Huruf Times New Roman dan dengan
Ukuran huruf 11 atau bisa di sesuaikan.
d. Pada penulisan Alamat Email, Huruf Times New Roman dan dengan
Ukuran huruf 11 atau bisa di sesuaikan.
e. Pada garis batas pertama menggunakan ukuran 3 pt dan garis batas kedua
menggunakan ukuran 0.75 pt
9
12. Contoh Penulisan Penanda Tanganan Penetapan
Dikeluarkan di : Samate
Pada tanggal : Desember 2019
Kepala Puskesmas Samate
Keterangan :
1. Pada Penulisan Penanda Tanganan Penetapan Di ketik dengan Jenis Huruf
Time New Roman dengan Ukuran 12 atau bisa di sesuaikan dengan
kebutuhan,
2. Penulisan Nama Puskesmas dan Kepala Puskesmas serta Nip ditulis
dengan huruf Awalan Kapital diikuti huruf kecil tidak ditebalkan
B. KEBIJAKAN
Kebijakan adalah Peraturan/ Surat Keputusan yang ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Samate yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat
dan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana.
Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman/ panduan dan standar
operasional prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan langkah-langkah dalam
pelaksanaan kegiatan di Puskesmas Samate.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada
peraturan perundangan, baik Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan
pedoman- pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten.
Peraturan/ Surat Keputusan Kepala Puskesmas dapat dituangkan dalam
lampiran dari peraturan/ keputusan tersebut. Format Surat Keputusan disesuaikan
dengan Peraturan Daerah yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut:
1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital:
a. Kebijakan : Keputusan Kepala Puskesmas
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di FKTP
c. Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang
d. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
e. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin.
2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang:
1. Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2. Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua( : ), dan diletakkan di bagian kiri,
10
3. Konsideran menimbang diawali dengan menggunakan huruf kecil
dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri
dengan tanda baca (;).
b. Mengingat:
1. Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut,
2. Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3. Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang,
4.Konsideran yang berupa peraturan perundangandiurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangandengan tahun yang lebih awal disebut
lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda
baca (;).
3. Diktum :
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan
huruf kapital;
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata “memutuskan” sejajar
dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan
ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( :
);
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya
ditulis dengan huruf KAPITAL dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
4. Batang Tubuh :
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum,
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/SuratKeputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutanketentuan, dan peraturan lainnya,
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/ Surat
Keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat
yang menetapkanPeraturan/Surat Keputusan.
5. Kaki :
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang
memuat penanda tanganan penerapan Peraturan/Surat Keputusan,
pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri dari:
11
8. Contoh Penulisan SK ( SURAT KEPUTUSAN )
Menimbang : a. bahwa……………………………………………………………;
b. bahwa………………………………………………………….;
c. dst.
Mengingat : a. ………………………………………………………………….
b. ………………………………………………………….. …..dst.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : …………………………………………………………………….
…………………………………………………………………….
Kesatu : …………………………………………………………………….
…………………………………………………………………….
Kedua : …………………………………………………………………….
…………………………………………………………………….
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal Ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat kesalahan dalam
keputusan ini akan diadakan perbaikan.
Ditetapkan di : Samate
Pada Tanggal : Desember 2019
12
9. Penulisan Kalimat Lampiran
Pada Penulisan Kalimat Lampiran di tulis menggunakan Huruf Kecil dengan
jenis Huruf Times New Roman dengan ukuran Huruf 12.
Lampiran
Keputusan Kepala Puskesmas Samate
Nomor : 440/00.../SK/………/PKM-
SMT/RA/…/2019 Tentang
………………………………
…………….. Di Puskesmas
Samate
13
10. Penulisan NOTULEN RAPAT
NOTULEN RAPAT
Rapat : …………………………………………………………….
Hari/Tanggal : ……………………………
Waktu Rapat : 09.00 WIB
Sususnan Acara : 1. Pembukaan
2. Sambutan
3. Dan Seterusnya
4. Penutup
Pemimpin Sidang/ Rapat
Ketua : ……………………………
Sekretaris : ……………………………
Pencatat/Notulen : ……………………………
Peserta Sidang Rapat : 1. Kepala Puskesmas Samate
2. dst. Disesuaikan dengan Undangan
Kegiatan Rapat : Sebutkan Uraian – uraian kegiatan apa yang dilakukan
dalam waktu Rapat yang mengacu dalam susunan acara.
1. Kata Pembukaan :
2. Topik Pembahasan :
3. Peraturan : Dapat Berupa tata tertib sidang atau rapat dsb.
Dikeluarkan di : Samate
Pada tanggal : Desember 2019
14
PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SAMATE
Alamat : Jl. Abd Arfan, Kampung Samate, Distrik Salawati Utara
Email : pkmsamate@gmail.com
URAIAN PEMBAHASAN
15
11. Contoh Penulisan NOTULEN
NOTULEN
Hari/Tanggal : ……………………………
Waktu :
Nama Kegiatan :
Tempat : ……………………………
Uraian Kegiatan :
16
PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SAMATE
Alamat : Jl. Abd Arfan, Kampung Samate, Distrik Salawati Utara
Email : pkmsamate@gmail.com
URAIAN PEMBAHASAN
17
12. Contoh Daftar Hadir Pertemuan
DAFTAR HADIR
Hari/Tanggal:...............................
Waktu :...............................
Tempat :...............................
Kegiatan :...............................
Tanda
No Nama Jabatan/Pangkat Keterangan
Tangan
1
2
3
4
5
6
18
13. Contoh Daftar Hadir Penyuluhan
DAFTAR HADIR
Hari/Tanggal:...............................
Waktu :...............................
Tempat :...............................
Kegiatan :...............................
Topik :
Jenis Tanda
No Nama umur Keterangan
kelamin Tangan
1
2
3
4
5
6
19
C. PEDOMAN (MANUAL) MUTU
Pedoman (Manual) mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang
konsisten ke dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Pedoman
(Manual) Mutu disusun, ditetapkan dan di pelihara oleh organisasi. Pedoman
(Manual) Mutu tersebut meliputi :
Kata Pengantar
BAB I. Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Gambaran Umum Puskesmas Samate
2. Visi Puskesmas Samate
3. Misi Pukesmas Samate
4. Struktur Puskesmas Samate
5. Motto Puskesmas Samate
6. Tata NIlai Puskesmas Samate
B. Tujuan
C. Pengertian / Istilah
D. Ruang Lingkup
E. Landasan Hukum
F. Kebijakan
BAB II. Pengorganisasian
20
Sejalan dengan rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Raja
Ampat, Puskesmas Samate perlu menyusun rencana kinerja lima tahunan
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan target kinerja
yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Raja Ampat. Rencana lima
tahunan tersebut harus sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsi
Puskesmas bedasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
secara optimal.
Dalam menyusun rencana lima tahunan, Kepala Puskesmas Samate
bersama seluruh jajaran karyawan yang bertugas di Puskesmas melakukan
analisis situasi yang meliputi analisis pencapaian kinerja, mencari faktor-faktor
yang menjadi pendorong maupun penghambat kinerja, sehingga dapat
menyusun program kerja lima tahunan yang di jabatkan dalam kegiatan dan
rencana anggaran.
1. Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas Samate
Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas Samate dapat
disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Kata Pengantar
BAB I. Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
BAB III . Indikator dan standar kinerja untuk tiap jenis pelayanan
dan upaya Puskesmas
a. Membentuk tim penyusunan rencana kinerja lima tahun yang terdiri dari
Kepala Puskesmas bersama dengan penanggung jawab upaya Puskesmas
dan Pelayanan Klinis.
b. Tim mempelajari RPJMN, rencana strategis Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi / Kabupaten/Kota, target kinerja lima tahunan
yang harus dicapai oleh Puskesmas.
c. Tim mengumpulkan data pencapaian kinerja.
d. Tim melakukan analisis kinerja.
e. Tim menyusun pentahapan pencapaian indicator kinerja untuk tiap upaya
Puskesmas Samate denganpenjabaran pencapaian untuk tiap tahun.
f. Tim menyusun program kerja dan kegiatan yangakan di lakukan untuk
mencapai target pada tiap-tiapindikator kinerja.
g. Tim menyusun dokumen rencana kinerja lima tahunan untuk disahkan
oleh Kepala Puskesmas Samate.
h. Sosialisasi rencana pada seluruh jajaran Puskesmas Samate.
22
Panduan dalam mengisi matriks rencana kinerja lima tahunan:
a. Nomor: diisi dengan nomor urut.
b. Pelayanan/Upaya Puskesmas: diisi dengan Pelayanan Klinis (Upaya
Kesehatan Perseorangan), dan Upaya Kesehatan Masyarakat yang
dilaksanakan di Puskesmas Samate, misalnya Upaya KIA, Upaya KB,
Upaya PKM, dan seterusnya.
c. Indikator: diisi dengan indikator-indikator yang menjadi tolok ukur
kinerja Upaya/Pelayanan.
d. Standar: diisi dengan standar kinerja untuk tiap indikator.
e. Pencapaian: diisi dengan pencapaian kinerja tahun terakhir.
f. Target pencapaian: diisi dengan target-target yang akan dicapai pada tiap
tahap tahunan.
g. Program Kerja: diisi dengan Program Kerja yang akan dilakukan untuk
mencapai target pada tiap tahunberdasarkan hasil analisis kinerja,
misalnya program kerja pengembangan SDM, program kerja peningkatan
23
Puskesmas. RUK yang disusun merupakan RUK tahun mendatang (H+1).
Penyusunan RUK tersebut dilakukan pada bulan Januari tahun berjalan
(H) berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (H-1)
dan diharapkan proses penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di Puskesmas
pada akhir bulan Januari tahun berjalan. RUK kemudian dibahas di Dinas
Kesehatan Kabupaten Raja Ampat selanjutnya terangkum dalam usulan Dinas
Kesehatan Kabupaten akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh persetujuan
pembiayaan dan dukungan politis. Setelah mendapatkan persetujuan, selanjutnya
diserahkan ke Puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten. Berdasarkan
alokasi biaya yang telah disetujui tersebut,secara rinci RUK dijabarkan ke dalam
rencana pelaksanaan kegiatan (RPK). Penyusunan RPK dilaksanakan pada
bulan Januari tahun berjalan dalam forum Lokakarya Mini yang pertama.
24
b. Membandingkan alokasi kegiatan yang disutujui dengan RUK,
c. Menyusun rancangan awal secara rinci,
d. Mengadakan lokakarya mini,
e. Membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
Proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas dengan menggunakan format-
format sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Manajemen Puskesmas yang
dikeluarkan Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
tahun 2012.
F. PEDOMAN/ PANDUAN
Pedoman/ panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus di lakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan
dan melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan,
sehingga dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan
hanya mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik
dan benar melalui penerapan SOP ( Standar Operasional Prosedur).
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/ panduan maka
Puskesmas Samate menyusun/ membuat sistematika buku pedoman/ panduan sesuai
kebutuhan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau
panduan yaitu:
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau keputusan
Kepala Puskesmas Samate untuk pemberlakuan pedoman/ panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala Puskesmas Samate tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala Puskesmas Samate .
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3 tahun
sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/Panduan untuk
suatu kegiatan/ pelayanan tertentu, maka Puskesmas dalam membuat pedoman/
panduan wajib mengacu pada pedoman/ panduan yang diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai berikut :
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja Kata pengantar
BAB I Pendahuluan BAB II Gambaran Umum
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan BAB IV Struktur Organisasi
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
25
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan BAB V LOGISTIK
Daftar Pustaka
Daftar Isi
BAB I . Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Ruang Lingkup
BAB II. Penyusunan Dokumen
A. Identifikasi Penyusunan
B. Proses Penyusunan Dokumen
27
E. Penarikan Dokumen
BAB V. Tata Cara Penyimpanan Dokumen
A. Dokumen Asli
B. Dokumen Foto Copy
BAB VI. Penataan, Pencarian Kembali, dan Perubahan/ revisi Dokumen
A. Penataan Dokumen
B. Pencarian Kembali
C. Perubahan/ revisi Dokumen
D. BAB VII.
Penutup
Daftar Pustaka
Sistematika pedoman/ panduan Puskesmas Samate, dapat dibuat sesuai
dengan materi atau isi pedoman/ panduan. Pedoman/ panduan yang harus
dibuat adalah pedoman/ panduan minimal yang harus ada di Puskesmas
Samate yang di persyaratkan sebagai regulasi yang diminta dalam elemen
penilaian.
30
Contoh Penulisan SOP ( Standar Operasional Prosedur )
JUDUL
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Tanggal Terbit : 19 Desember 2019
SOP
Halaman
:
Tanda Tangan
Kepala FRANS KLASIN, SKM
Puskesmas Samate NIP. 19790722 200312 1 008
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Kebijakan
D. Referensi
E. Prosedur
F. Unit Terkait
G. Dokumen Terkait
Rekaman Historis
Diberlakukan
No Halaman Yang Dirubah Perubahan
Tanggal
1. Pengertian :
a. Penulisan SOP harus tetap di dalam kotak : nama Puskesmas Samate dan
logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tanda tangan kepala
Puskesmas Samate.
b. Logo Kabupaten dan lambang puskesmas
c. Tulisan judul SOP
d. Kotak logo kabupaten dan logo puskesmas
e. Nomer dokumen, nomor revisi, tanggal terbit, halaman
f. Tulisan SOP
g. Penulisan Puskesmas Samate
h. Penulisan Kepala Puskesmas dan penulisan NIP
i. Kop SOP dan komponen SOP formatnya jadi satu, untuk garis
tengah di komponen SOP sejajar dengan garis kanan kop logo
kabupaten.
j. Untuk pengertian, tujuan, kebijakan, referensi, prosedur, diagram alir (bila
perlu), unit terkait, rekaman historis perubahan, lebar kotak menyesuaikan isi
materi.
31
a. Logo
Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kabupaten dan lambang Puskesmas.
b. Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut:
a) Heading hanya dicetak halaman pertama.
Kotak Kop kanan kiri diberi Logo pemerintah daerah dan lambang Puskesmas
b) Kotak Judul diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya.
c) Nomor Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku di
Puskesmas Samate.
d) No. Revisi: diisi dengan status revisi
e) Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau
tanggal diberlakukannya SOP tersebut.
f) Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman
untuk SOP tersebut (misal 1/5).
g) Ditetapkan Kepala Puskesmas: diberi tandatangan Kepala Puskesmas Samate,
nama dan gelarnya serta Nomer Induk Pegawai (NIP).
32
kerja tersebut.
j) Dokumen terkait
k) Rekaman Historis Perubahan : berisi rekaman tentang isi perubahan SOP yang akan
diubah serta tanggal pemberlakuan.
5. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP
a) Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan menilai
tingkat kepatuhan terhadap langkah – langkah dalam SOP. Untuk evaluasi ini
dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/check list:
b) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara konsisten,
diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk diingat, dikerjakan,
dan diberi tanda (checkmark).
c) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk mendukung
standarisasi suatu proses pelayanan.
d) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
e) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan dan
memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
f) Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi prosedur
yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah pelaksanaan dan
monitoringnya.
1) Gambarkan flow-chart dariprosedur tersebut,
2) Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
3) Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
4) Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
5) Lakukan uji-coba,
6) Lakukan perbaikan daftar tilik,
7) Standarisasi daftar tilik.
g) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SPO dalam langkah -langkah
kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
Compliance rate (CR) = Σ Ya x 100 %
Σ Ya+Tidak
6. Evaluasi isi SOP
a) Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua tahun sekali
yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja.
b) Hasil evaluasi: SOP masih tetap bisa dipergunakan, atau SOP tersebut
33
perlu diperbaiki/ direvisi. Perbaikan/revisiisi SOP bisa dilakukan sebagian atau
seluruhnya.
c) Perbaikan/ revisi perlu dilakukan bila:
1. Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada,
2. Adanya perkembangan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) pelayanan kesehatan,
3. Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru,
4. Adanya perubahan fasilititas.
d) Peraturan Kepala Puskesmas Samate tetap berlaku meskipun terjadi penggantian
Kepala Puskesmas.
Tanda Tangan
Kepala FRANS KLASIN, SKM
Puskesmas Samate NIP. 196506 01198803 1 021
Tidak
NO. Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Petugas menerima rujukan dari poli. Umum, poli KIA,
poli VCT, UGD dan permintaan sendiri?
2. Apakah Petugas melayani pasien sesuai jenis pemeriksaan
laboratorium?
3. Apakah Petugas mencatat data pasien yang diperlukan dibuku
register laboratorium?
4. Apakah Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk pemeriksaan sesuai pemeriksaan yang
diperlukan / diminta?
5. Apakah Petugas mempersilahkan pasien duduk?
6. Apakah Petugas menjelaskan dan memberitahu kepada pasien
tentang sampel yang akan diambil dan diperiksa?
7. Apakah Petugas mengambil sampel dan melakukan pemeriksaan
sesuai dengan permintaan?
8. Apakah Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu hasil
laboratorium di luar ruangan?
9. Apakah Petugas mencatat hasil Px dibuku register, dan di
blangko hasil pemeriksaan laboratorium?
10. Apakah Petugas memanggil pasien tersebut untuk mengambil
hasil pemeriksaan dan mengarahkan pasien kembali ke
poli yg di tuju.
?
CR : …………………………%.
Samate,……………………..
Pelaksana / Auditor
(……………………..)
34
I. REKAM IMPLEMENTASI
a. Rekam implementasi adalah: dokumen yang menjadi bukti obyektif dari
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan
Puskesmas Samate dalam melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang
direncanakan.
b. Catatan/ rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendallikan. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi untuk
mendefinisikan pengendalian yang diperlukan untuk
identifikasi,penyimpanan, perlindungan, pengambilan, lama simpan dan
permusnahan. Catatan/ rekam implementasi harusdapat terbaca, segera dapat
teridentifi kasi dan dapat diakses kembali.
35
1) Penerima Perintah Tugas :di tulis dengan mencantumkan Nama, NIP,
Pangkat/ Golongan, dan Jabatan.
2) Tujuan perjalanan dinas : di isi sesuai dengan tujuan surat perintah
Tugas dan sesuai dengan surat undangan
3) Lama Perjalanan Dinas di isi sesuai lama perjalanan dinas yang di buat
di surat undangan
4) Untuk : disi sesuai maksud perjalanan Tugas
d. Kaki
Bagian kaki surat tugas terdiri dari
1) Tempat dan tanggal surat tugas;
2) Nama jabatan pejabat yang menandatangani, yang ditulis dengan huruf
awal kapital pada setiap awal unsurnya, dan diakhiri dengan tanda baca
koma;
3) Tanda tangan pejabat yang menugasi;
4) Nama lengkap pejabat yang menandatangani surat
tugas, yang ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap awal
unsurnya;
5) Cap dinas.
Hal yang Perlu Diperhatikan
a. Bagian konsiderans memuat pertimbangan atau dasar.
b. Jika tugas merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang ditugasi di
tulis dengan Nomor urut, nama, pangkat, NIP, jabatan, dan keterangan.
c. Surat tugas tidak berlaku lagi setelah tugas yang termuat selesai
dilaksanakan.
36
PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SAMATE
Alamat : Jl. Abd Arfan, Kampung Samate, Distrik Salawati Utara
Email : pkmsamate@gmail.com
MEMERINTAHKAN :
NIP : ……………………………
Jabatan : …………………………..
Ditetapkandi : Samate
Pada Tanggal : Des 2019
Kepala Puskesmas Samate
37
b. Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)
1. Pengertian
Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah Bukti Administrasi tugas dilengkapi juga dengan
surat Tugas yang di keluarkan yamg di bubuhi tanda tangan oleh pimpinan atau atasan
dari istansi Puskesmas Samate. Salah satu fungsi SPPD adalah untuk mencairkan dana
transportasi ketika yang di beri perintah perjalanan tugas sebagai sarana kelancaran
instansi Puskesmas Samate.
2. Wewenang Pembuatan dan Penandatangan
Surat Perintah Perjalanan Dinas dibuat dan ditandatangani oleh atasan atau pejabat yang
berwenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
3. Susunan
a. Kepala : Bagian kepala Surat Perintah Perjalanan Dinas terdiri dari
1) Kop naskah dinas, yang berisi Lambang Kabupaten di sebelah kiri dan
Lambang Puskesmas Nasional di sebelah kanan. Penulisan nama Pemerintah di
tulis huruf Kapital dengan huruf ukuran 14 jenis huruf TIMES NEW ROMAN,
tulisan satuan Kerja di tulis dengan Huruf Kapital dengan ukuran 20 dan jenis
huruf TIMES NEW ROMAN, Alamat Puskesmas di tulis dengan huruf TIMES
NEW ROMAN dengan ukuran 11 dan bisa di sesuaikan, Alamat Email di tulis
dengan huruf TIMES NEW ROMAN dengan ukuran 11 dan bisa di sesuaikan.
2) Penulisan kata Surat Perintah Perjalanan Dinas, yang ditulis dengan huruf
kapital secara simetris dan Ditebalkan;
3) Nomor, di tulis di atas penulisan Surat Perintah Perjalanan Dinas
440/00..../SPT/PKM-SMT/RA/I/YYYY
440 : Menyatakan Klasifikasi Surat Puskesmas
00.... : Nomor Surat Tugas yang di isi sesuai penomoran
SPPD : Surat perintah perjalanan Dinas
PKM-SMT : Menyatakan Kode Puskesmas Samate
RA : Raja Ampat
I : Menyatakan Bulan di Keluarkannya surat perjalanan dinas
YYYY : Menyatakan tahun dikeluarkannya surat perjalanan dinas
4) Bagian dari Isi Surat perintah perjlanan dinas adalah
Pada isi dari surat perjalanan Dinas dibuat dalam bentuk Bolak balik atau lembar
depan dan belakang. Pengetikan menggunakan huruf TIMES NEW ROMAN dan
ukuran Huruf 12 atau bisa di sesuaikan.
a. Lembar Depan
1. Pejabat Yang berwenang memberikan perintah Perjalanan Dinas.
2. Penulisan Nama, NIP pegawai yang di perintahkan perjalanan dinas
3. Pangkat/golongan Jabatan pegawai yang di perintahkan perjalanan dinas
4. Maksud dari perjalanan dinas
5. Alat Transportasi yang digunakan dalam melaksanakan perjalanan dinas
6. Tempat berangkat dan tempat tujuan perjalanan dinas
7. Lama Perjalanan dinas terdiri dari Tanggal berangkat dan tanggal harus
kembali lagi ke Puskesmas Samate atau Instansi
8. Pengikut Perjalanan Dinas, ditulis Nama, Tanggal lahir, dan
Keterangan
9. Pembebanan Anggaran adalah biaya perjalanan dinas di bayarkan dari
instansi atau mata anggaran yang lain.
10. Diberikan penandatanagannan dan Penetapan Oleh Kepala
Puskesms atau yang memberikan Perintah Perjalanan Dinas
a) Lembar Kedua
1. Penetapan dan penandatanagan Keberangkatan menjalankan perintah
perjalanan dinas oleh kepala Puskesmas Samate atau Yang memberikan
perintah
2. Penetapan dan penandatanagan tiba di tempat tujuan dalam menjalankan
perintah perjalanan dinas oleh ketua panitia penyelenggara.
3. Penetapan dan penandatanagan Kembali Ke Instansi atau Ke Puskesmas
Samate Setelah menjalankan perintah perjalanan dinas oleh Ketua Panitia
38
penyelenggara dan di cap dinas.
39
PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SAMATE
Alamat : Jl. Abd Arfan, Kampung Samate, Distrik Salawati Utara
Email : pkmsamate@gmail.com
Nomor : 440/00/SPPD/PKM-SMT/RA/I/2019
10 Keterangan lain-lain
Dikeluarkan di : Samate
Pada tanggal : Des 2019
40