Anda di halaman 1dari 47

PEDOMAN TATA NASKAH YANG BERLAKU DI LINGKUP

PUSKESMAS TAMALATE KOTA MAKASSAR TAHUN 2019

PUSKESMAS TAMALATE KOTA MAKASSAR

TAHUN 2019

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 1


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengaturan sistem dokumentasi dalam suatu proses implementasi
akreditasi FKTP sangat penting karena dokumen merupakan acuan
kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan
kegiatan. Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam suatu
institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personel maupun
bagian-bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan
dalam mewujudkan kinerja yang optimal. Dokumen secara garis besar
dibagi atas dua bagian yaitu dokumen eksternal dan dokumen internal.
Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan
membakukan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen
pelayanan. Regulasi internal berupa kebijakan/SK, Pedoman, Standar
Operasional Prosedur (SOP) dan dokumen lain yang disusun
berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman (regulasi) eksternal
yang berlaku.
Agar FKTP memiliki acuan dan memudahkan dalam melakukan
dokumentasi maka perlu disusun Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPT
Puskesmas Tamalate.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
Pedoman ini dimaksudkan agar semua pemangku kepentingan memiliki
acuan dalam melakukan standarisasi tata naskah seluruh dokumen
terkait akreditasi Puskesmas Tamalate.
2. Tujuan
a. Tersedianya pedoman bagi Kepala, penanggung jawab dan pelaksana
upaya kesehatan di Puskesmas Tamalate dalam menyusun
dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam standar akreditasi,
b. Tersedianya Pedoman bagi pendamping akreditasi di Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota untuk melakukan pendamping pada
Puskesmas Tamalate,
c. Tersedianya pedoman bagi Surveior dalam melakukan penilaian
akreditasi Puskesmas Tamalate.

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 2


d. Tersedianya pedoman penyusunan dokumen untuk penilaian
akreditasi Puskesmas Tamalate.
C. SASARAN
1. Pelatih akreditasi
2. Pendamping dan surveior akreditasi Puskesmas Tamalate
3. Kepala Puskesmas Tamalate, penanggungjawab, pelaksana dan Tim
Mutu/Akreditasi Puskesmas Tamalate
4. Pemerhati akreditasi Puskesmas Tamalate
D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang
Pelayanan Publik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan,
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah ( Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5584 ) sebagaimana telah beberapa kali di ubah terakhir dengan
undang – undang nomor 9 tahun 2015 tentang perunahan kedua atas
Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah Daerah;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2021 tentang
Kementrian Kesehatan ( Lembar Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 83);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun
2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 Tentang standar
kegiatan Usaha dan Produk pada penyelenggaraan perizinan berusaha
berbasis Resiko sector Kesehatan ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 316 ) Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2022 tentang perubahan atas
peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar
Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Resiko Sektor Kesehatan ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 317)

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 3


8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2022 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Laboraterium kesehatan,
unit trasfusi darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi;

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 4


BAB II
DOKUMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS TAMALATE

A. Jenis Dokumen Berdasarkan Sumber


1. Dokumen Internal
Sistem manajemen mutu, sistem penyelenggaraan pelayanan upaya
kesehatan perorangan, dan sistem penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat (untuk Puskesmas) perlu dibakukan berdasarkan dokumen
internal yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Tamalate. Dokumen
internal tersebut disusun dan ditetapkan dalam bentuk dokumen yang
harus disediakan oleh Puskesmas Tamalate untuk memenuhi standar
akreditasi.
2. Dokumen Eksternal
Dokumen eksternal yang berupa peraturan perundangan dan
pedoman-pedoman yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dan organisasi profesi, yang
merupakan acuan bagi Puskesmas Tamalate dalam menyelenggarakan
administrasi manajemen dan upaya kesehatan perorangan serta
khusus bagi Puskesmas untuk penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat.
Dokumen-dokumen eksternal sebaiknya ada di Puskesmas Tamalate
tersebut, sebagai dokumen yang dikendalikan, meskipun dokumen
eksternal tersebut tidak merupakan persyaratan dalam penilaian
akreditasi.

B. Jenis Dokumen Akreditasi Puskesmas Tamalate


1. Dokumen Induk
Dokumen asli dan telah disahkan oleh Kepala Puskesmas Tamalate.
2. Dokumen terkendali
Dokumen yang didistribusikan kepada sekretariat/ setiap
unit/pelaksana, terdafar dalam Daftar Distribusi Dokumen Terkendali,
dan menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan dapat ditarik
bila ada perubahan (revisi). Dokumen ini harus ada tanda/stempel
“TERKENDALI”.
3. Dokumen tidak terkendali
Dokumen yang didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau
atas permintaan pihak di luar Puskesmas Tamalate digunakan untuk

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 5


keperluan insidentil, tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan pekerjaan dan memiliki tanda/stempel “TIDAK
TERKENDALI”. Yang berhak
mengeluarkan dokumen ini adalah Penanggung jawab Manajemen Mutu
dan tercatat pada Dafar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.
4. Dokumen Kedaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah
mengalami perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan
dalam melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini harus ada tanda/stempel
“KADALUWARSA”. Dokumen induk diidentifikasi dan dokumen sisanya
dimusnahkan.

C. Jenis Dokumen yang Perlu Disediakan


Dokumen-dokumen yang perlu disediakan di Puskesmas adalah sebagai
berikut:
1. Penyelenggaraan manajemen Puskesmas:
a. Kebijakan Kepala Puskesmas,
b. Rencana Lima Tahunan Puskesmas,
c. Pedoman/manual mutu,
d. Pedoman/panduan teknis yang terkait dengan manajemen,
e. Standar operasional prosedur (SOP),
f. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP):
1) Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dan
2) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
g. Kerangka Acuan Kegiatan.
2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM):
a. Kebijakan Kepala Puskesmas,
b. Pedoman untuk masing-masing UKM (esensial maupun
pengembangan),
c. Standar operasional prosedur (SOP),
d. Rencana Tahunan untuk masing-masing UKM terintegrasi dalam RUK
dan RPK
e. Kerangka Acuan Kegiatan pada tiap-tiap UKM.
3. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
a. Kebijakan Kepala Puskesmas
b. Pedoman Pelayanan Klinis,
c. Standar operasional prosedur (SOP) klinis,

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 6


d. Rencana Tahunan UKP terintegrasi dalam RUK dan RPK;
e. Kerangka Acuan terkait dengan Program/Kegiatan Pelayanan Klinis
dan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan dan pelayanan, Puskesmas
Tamalate menyiapkan rekam implementasi (bukti tertulis kegiatan
yang dilaksanakan) dan dokumen-dokumen pendukung lain, seperti
foto copy ijazah, sertifikat pelatihan, sertifikat kalibrasi, dan
sebagainya.

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 7


BAB III
PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI

A. Ketentuan Penulisan
1. Nomor Salinan Surat
Penomoran salinan surat dilakukan untuk menunjukkan bahwa surat
tersebut dibuat dalam jumlah terbatas dan distribusinya
tertentu/diawasi. Penyebutan nomor salinan surat disusun sebagai
berikut.
a. Semua surat yang mempunyai tingkat keamanan sangat
rahasia/rahasia harus diberi nomor salinan pada halaman pertama.
b. Jumlah salinan harus dicantumkan meskipun hanya satu salinan
(salinan tunggal).
c. Pendistribusian surat yang bernomor salinan harus sama dengan
Daftar distribusinya. Daftar distribusi harus dicantumkan sebagai
lampiran.
2. Nomor Halaman
Nomor halaman naskah ditulis dengan menggunakan nomor urut angka
dan dicantumkan secara di pinggir kanan bawah kecuali halaman
pertama naskah dinas yang menggunakan kop naskah dinas tidak perlu
mencantumkan nomor halaman.
3. Ketentuan Jarak Spasi
a. Jarak antara bab dan judul adalah dua spasi.
b. Jika judul lebih dari satu baris, jarak antara baris pertama dan kedua
adalah satu spasi.
c. Jarak antara judul dan subjudul adalah empat spasi.
d. Jarak antara subjudul dan uraian adalah dua spasi.
e. Jarak masing-masing baris disesuaikan dengan keperluan.
Dalam penentuan jarak spasi, hendaknya diperhatikan aspek
keserasian dan estetika, dengan mempertimbangkan isi naskah dinas.
4. Penggunaan Huruf
Naskah Akreditasi menggunakan jenis huruf Time Roma dengan ukuran
12, sedangkan naskah Dinas pengaturan diatur sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 8


5. Lampiran
a. Jika naskah dinas memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran
harus diberi nomor urut dengan angka. Nomor halaman
lampiran merupakan nomor lanjutan dari halaman sebelumnya
b. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan judul surat
keputusan yang diletakkan di pojok kanan atas dengan huruf
Kapital.
c. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala UPT
Puskesmas dengan gelar dan NIP.
6. Daftar Distribusi
Daftar Distribusi adalah susunan pejabat yang dibuat oleh pejabat
sekretariat dan digunakan sebagai pedoman pendistribusian naskah.
Setiap distribusi menunjukkan pejabat yang berhak menerima naskah.
7. Ruang Tanda Tangan
Ruang tanda tangan merupakan tempat pada bagian kaki naskah dinas
yang memuat nama jabatan yang dirangkaikan dengan nama instansi.
a. Ruang tanda tangan ditempatkan di sebelah kanan bawah setelah
baris kalimat terakhir.
b. Nama jabatan diletakkan pada baris pertama tidak disingkat.
c. Ruang tanda tangan sekurang-kurangnya empat paragraf.
d. Nama pejabat yang menandatangani naskah dinas yang bersifat
mengatur, ditulis dengan huruf kapital, dan nama pejabat yang
menandatangani naskah dinas yang bersifat tidak mengatur ditulis
dengan huruf awal kapital.
e. Jarak ruang antara tanda tangan dan tepi kanan kertas adalah ≥ 3
cm, sedangkan untuk tepi kiri disesuaikan dengan baris terpanjang.
8. Penentuan Batas/Ruang Tepi
Demi keserasian dan kerapian (estetika) dalam penyusunan naskah
dinas, diatur supaya tidak seluruh permukaan kertas digunakan secara
penuh. Oleh karena itu, perlu ditetapkan batas antara tepi kertas dan
naskah, baik pada tepi atas, kanan, bawah, maupun pada tepi kiri
sehingga terdapat ruang yang dibiarkan kosong. Penentuan ruang tepi
dilakukan berdasarkan ukuran yang terdapat pada peralatan yang
digunakan untuk membuat naskah dinas, yaitu :

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 9


a. Ruang tepi atas : apabila menggunakan kop naskah dinas 1,15 spasi
di bawah kop, dan apabila tanpa kop naskah dinas, sekurang-
kurangnya 2,5 cm dari tepi atas kertas;
b. Ruang tepi bawah : sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi bawah
kertas;
c. Ruang tepi kiri : sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi kiri kertas;
batas ruang tepi kiri tersebut diatur cukup lebar agar pada waktu
dilubangi untuk kepentingan penyimpanan dalam ordner/snelhechter
tidak berakibat hilangnya salah satu huruf/kata/angka pada naskah
dinas;
d. Ruang tepi kanan : sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi kanan
kertas.
Catatan:
Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti tersebut di atas
bersifat fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi suatu
naskah dinas. Penentuan ruang tepi (termasuk juga jarak spasi dalam
paragraf) hendaknya memperhatikan aspek keserasian dan estetika.
9. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan di dalam naskah dinas harus jelas, tepat, dan
menguraikan maksud, tujuan, serta isi naskah. Untuk itu, perlu
diperhatikan pemakaian kata dan kalimat dalam susunan yang baik dan
benar, sesuai dengan kaidah tata bahasa yang berlaku, yaitu Tata Bahasa
Baku Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ejaan yang
digunakan di dalam naskah dinas adalah Ejaan Bahasa Indonesia sesuai
dengan ketentuan peraturan peruandang-undangan.
10. Media/Sarana Naskah Dinas
Media/sarana naskah dinas adalah alat untuk merekam informasi yang
dikomunikasikan dalam bentuk media konvensional (kertas).
a. Kertas
1) Naskah dinas menggunakan kertas jenis HVS 70 grm.
2) Kertas yang digunakan untuk naskah dinas korespondensi adalah
F4 yang berukuran 215 x 330 mm. Di sampingkertas F4, untuk
kepentingan tertentu dapat digunakan kertas dengan ukuran
berikut:
a) A3 kuarto ganda (297 x 420 mm);
b) A5 setengah kuarto (210 x 148 mm);

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 10


c) Folio(210x330mm);
d) Folio.
e) Folio ganda (420 x 330 mm).
B. Kebijakan
Kebijakan adalah Peraturan/Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas Tamalate yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat
dan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana.
Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman/panduan dan standar
operasional prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan langkah-langkah
dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas Tamalate.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan didasarkan pada peraturan
perundangan, baik Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri
dan pedoman-pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan
Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kota.
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tamalate dapat
dituangkan dalam pasal-pasal dalam keputusan tersebut, atau merupakan
lampiran dari peraturan/keputusan.
Format Peraturan/Surat Keputusan disesuaikan dengan Peraturan Daerah
yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut:
1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital:
a. Kebijakan : Peraturan/Keputusan Kepala (sebutkan nama
Puskesmas Tamalate),
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di Puskesmas Tamalate,
c. Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang ...
d. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
e. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah
margin diakhiri dengan tanda koma (,)
2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri
dengan tanda baca dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri,

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 11


3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan
huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf
kecil, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang ngkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata
menimbang,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal
disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri
dengan tanda baca (;).
3. Diktum:
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya
dengan huruf kapital;
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar
dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata
menetapkan dan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan
tanda baca titik dua ( : );
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca titik ( . ).
4. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan
yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya: KESATU :
KEDUA : dst
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan
lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/ Surat
Keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat
yang menetapkan Peraturan/Surat Keputusan.

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 12


5. Kaki:
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi
yang memuat penanda tangan penerapan Peraturan/ Surat Keputusan,
pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri dari :
a. tempat dan tanggal penetapan,
b. nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
c. tanda tangan pejabat, dan
d. nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
6. Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tamalate ditandatangani
oleh Kepala Puskesmas Tamalate, dituliskan nama tanpa gelar.
7. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul
Peraturan/Surat Keputusan,
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
Tamalate.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan/Surat
Keputusan yaitu:
1. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala Puskesmas Tamalate tetap
berlaku meskipun terjadi penggatian Kepala Puskesmas Tamalate hingga
adanya kebutuhan revisi atau pembatalan.
2. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak ditulis
sebagai diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-pasal.

C. Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke
dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu
disusun, ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasi. Manual mutu tersebut
meliputi :
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 13


B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum dan acuan Istilah dan definisi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan:
A. Persyaratan umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
III. Tanggung Jawab Manajemen:
A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja/Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Manajemen Mutu
G. Komunikasi internal
IV. Tinjauan Manajemen:
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran njauan
V. Manajemen Sumber Daya:
A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
VI. Penyelenggaraan Pelayanan:
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas:
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan
pengukuran kinerja (Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP))
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM:
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 14


b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja
UKM:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Penilaian Kinerja Puskesmas:
a) Pemantauan dan pengukuran proses
b) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
B. Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan):
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam
medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 15


b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
1) Umum
2) Pemantauan dan pengukuran:
a) Kepuasan pelanggan
b) Audit internal
c) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
4) Analisis data
5) Peningkatan berkelanjutan
6) Tindakan koretif
7) Tindakan preventif
VII. Penutup
Lampiran (jika ada)

D. Rencana Lima Tahunan Puskesmas


Sejalan dengan rencana strategis Dinas Kesehatan Kota, Puskesmas perlu
menyusun rencana kinerja lima tahunan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Rencana lima tahunan tersebut harus sesuai dengan visi, misi, tugas
pokok dan fungsi Puskesmas bedasarkan pada analisis kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan sebagai upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
Dalam menyusun rencana lima tahunan, Kepala Puskesmas bersama
seluruh jajaran karyawan yang bertugas di Puskesmas melakukan analisis
situasi yang melipu analisis pencapaian kinerja, mencari faktor-faktor yang
menjadi pendorong maupun penghambat kinerja, sehingga dapat
menyusun program kerja lima tahunan yang dijabarkan dalam kegiatan
dan rencana anggaran.

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 16


1. Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Walikota Makassar Nomor 55 Tahun 2021
Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas dapat disusun
dengan sistemtika sebagai berikut:
Kata Pengantar
Bab I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Landasan Hukum
1.4 Sistematika Penulisan
Bab II. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TAMALATE
2.1 Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi
2.2 Sumber Daya Puskesmas Tamalate
2.3 Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Tahun 2022
2.4 Penilaia Kinerja Puskesmas ( PKP ) Tahun 2020
2.5 Tantangan serta Peluang Pengembangan Pelayanan
Puskesmas Tamalate
Bab III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU Strategis Puskesmas Tamalate
3.1 Indentifikasi, Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan
3.2 Telaah Visi, Misi Puskesmas Tamalate
3.3 Telaah Restra Puskesmas dan Rentra Dinkes Kota makassar
3.4 Rencana Tata Ruang Wilayah
3.5 Penentuan Isu- Isu Strategi
Bab IV. TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Puskesmas Tamalate
Bab V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Bab VII.KINERJA PENYENGGARAAN BIDAN URUSAN
Bab VIII. PENUTUP

Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala


Puskesmas dalam menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang
kemudian diuraikan dalam rencana tahunan dalam bentuk Rencana
Usulan Kegiatan dan Rencana Pencapaian Kegiatan.

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 17


E. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Tahunan
Perencanaan adalah: suatu proses kegiatan secara urut yang harus
dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia
secara berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) sebagai proses penyusunan rencana
kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang, dilakukan secara
sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan
masyarakat diwilayah kerjanya.
Perencanaan Puskesmas mencakup semua kegiatan upaya Puskesmas
yang dilakukan di Puskesmas baik dalam menjalankan fungsi
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya
Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama, UKM baik esensial,
maupun pengembangan sebagai rencana Tahunan Puskesmas yang
dibiayai oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah serta
sumber dana lain.
1. Mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas.
Langkah pertama dalam mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas
(PTP) adalah dengan menyusun Rencana Usulan Kegiatan yang meliputi
usulan mencakup seluruh kegiatan Puskesmas.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) memperhatikan berbagai
kebijakan yang berlaku, baik secara global, nasional maupun daerah
sesuai dengan hasil kajian data dan informasi yang tersedia di
Puskesmas. Puskesmas perlu mempertimbangkan masukan dari
masyarakat melalui kajian maupun asupan dari lintas sektoral
Puskesmas.
Rencana Usulan Kegiatan harus dilengkapi usulan pembiayaan untuk
kebutuhan rutin, sarana, prasarana dan operasional Puskesmas. RUK
yang disusun merupakan RUK tahun mendatang (H+1). Penyusunan
RUK tersebut dilakukan pada bulan Januari tahun berjalan (H)
berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (H-1)
dan diharapkan proses penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di
Puskesmas pada akhir bulan Januari tahun berjalan (H). RUK kemudian
dibahas di Dinas Kesehatan Kota selanjutnya terangkum dalam usulan
Dinas Kesehatan Kota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh
persetujuan pembiayaan dan dukungan politis. Setelah mendapatkan
persetujuan, selanjutnya diserahkan ke Puskesmas melalui Dinas

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 18


Kesehatan Kabupaten/Kota. Berdasarkan alokasi biaya yang telah
disetujui tersebut, secara rinci RUK dijabarkan ke dalam rencana
pelaksanaan kegiatan (RPK). Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan
Januari tahun berjalan dalam forum Lokakarya Mini yang pertama.
2. Tahap penyusunan RUK.
a. Tahap persiapan.
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses
penyusunan RUK agar memperoleh kesamaan pandangan dan
pengetahuan untuk melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Kepala
Puskesmas membentuk Tim Penyusun PTP yang anggotanya terdiri
dari staf Puskesmas.
b. Tahap analisis situasi.
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai
keadaan dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses
analisis terhadap data yang dikumpulkan yang telah ditunjuk oleh
Kepala Puskesmas. Data-data tersebut mencakup data umum, dan
data khusus (hasil penilaian kinerja Puskesmas).
3. Tahap penyusunan RUK.
Penyusunan RUK memperhatikan hal-hal untuk mempertahankan
kegiatan yang sudah dicapai pada periode sebelumnya dan
memperhatikan program/upaya yang masih bermasalah, menyusun
rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan di
wilayah tersebut dan kemampuan Puskesmas.
Penyusunan RUK terdiri dua tahap, yaitu:
a. Analisis Masalah dan Kebutuhan Masyarakat.
Analisis masalah dan kebutuhan masyarakat dilakukan melalui
kesepakatan Tim Penyusun PTP dan lintas sektoral Puskesmas
melalui :
1) Identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan, melalui analisis kesehatan masyarakat (community
health analysis)
2) Menetapkan urutan prioritas masalah,
3) Merumuskan masalah,
4) Mencari akar penyebab, dapat mempergunakan diagram sebab
akibat, pohon masalah, curah pendapat, dan alat lain yang dapat
digunakan.

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 19


b. Penyusunan RUK.
Penyusunan RUK meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama, UKM esensial
dan pengembangan yang meliputi :
1) Kegiatan tahun yang akan datang,
2) Kebutuhan sumber daya,
3) Rekapitulasi rencana usulan kegiatan.
4) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
Rencana Pelaksanaan Kegiatan baik Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama,
UKM esensial dan pengembangan secara bersama-sama, terpadu
dan terintegrasi, dengan langkah-langkah:
a. Mempelajari alokasi kegiatan,
b. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK,
c. Menyusun rancangan awal secara rinci,
d. Mengadakan lokakarya mini,
e. Membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
Proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas dengan
menggunakan format-format sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan
Manajemen Puskesmas yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan tahun 2016. Adapun
format-format untuk dilihat didalam lampiran buku panduan
penyusunan dokumen ini.Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 44 tahun 2016 tentang pedoman manajemen
Puskesmas.

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 20


TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 21
TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 22
F. Pedoman/ Panduan
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi
arah langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan
dasar untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan. Panduan adalah
petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman
mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu)
kegiatan. Pedoman/panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar
melalui penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka
PUSKESMAS TAMALATE menyusun/membuat sistematika buku
pedoman/panduan sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau
panduan yaitu:
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan
atau keputusan Kepala PUSKESMAS TAMALATE untuk
pemberlakuan pedoman/panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala PUSKESMAS TAMALATE tetap berlaku meskipun
terjadi penggantian Kepala PUSKESMAS TAMALATE.
3. Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal
setiap 2-3 tahun sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/ Panduan
untuk suatu kegiatan/pelayanan tertentu, maka PUSKESMAS
TAMALATE dalam membuat pedoman/panduan wajib mengacu pada
pedoman/panduan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan
sebagai berikut:
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja Kata pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas Tamalate
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Puskesmas Tamalate
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas Tamalate
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 23


BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja Kata pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
c. Format Panduan Pelayanan
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 24


Sistematika pedoman/panduan pelayanan Puskesmas dapat dibuat sesuai
dengan materi/isi pedoman/panduan. Pedoman/panduan yang harus
dibuat adalah pedoman/panduan minimal yang harus ada di PUSKESMAS
TAMALATE yang dipersyaratkan sebagai dokumen yang diminta dalam
elemen penilaian. Bagi PUSKESMAS TAMALATE yang telah menggunakan
e-file tetap harus mempunyai hardcopy pedoman/panduan yang dikelola
oleh WNM akreditasi PUSKESMAS TAMALATE atau bagian Tata Usaha
PUSKESMAS TAMALATE.

G. Penyusunan Kerangka Acuan Program/Kegiatan


Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan
dilakukan oleh PUSKESMAS TAMALATE. Program/kegiatan yang dibuat
kerangka acuan adalah sesuai dengan Standar Akreditasi, antara lain:
Program Pengembangan SDM, Program Peningkatan Mutu Puskesmas Dan
Keselamatan Pasien, Program Pencegahan Bencana, Program Pencegahan
Kebakaran, kegiatan pela han triase gawat darurat dan sebagainya.
Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan dibedakan
atas tujuan umum yang merupakan tujuan secara garis besar dari
keseluruhan program/ kegiatan, dan tujuan khusus yang merupakan
tujuan dari tiap- tiap kegiatan yang akan dilakukan. Dalam kerangka
acuan harus dijelaskan bagaimana cara melaksanakan kegiatan agar
tujuan tercapai, dengan penjadwalan yang jelas, dan evaluasi serta
pelaporan.
Kerangka acuan dapat menggunakan format yang diterapkan di Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota masing-masing atau contoh Sistematika
Kerangka Acuan sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum
yang masih terkait dengan upaya/ kegiatan.
2. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa
program tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data
sehingga alasan diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 25


3. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum
adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah
tujuan secara rinci
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan.
Oleh karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
5. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan
kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain
dengan membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-
lain.
6. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur
untuk mencapai tujuan-tujuan upaya/kegiatan.
Sasaran Program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan
untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
7. Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu:
a. Spesific:
Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada
kemungkinan kesalahan interpretasi/Tidak multitafsir dan
menjawab masalah.
b. Measurable:
Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif
maupun kualitatif, yaitu dua atau lebih mengukur indikator
kinerja mempunyai kesimpulan yang sama.
c. Achievable:
d. Dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia, penting, dan
harus berguna untuk menunjukkan keberhasilan masukan,
keluaran, hasil, manfaat, dan dampak serta proses.
e. Relevan/Realistik
Indikator kinerja harus sesuai dengan kebijakan yang berlaku

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 26


f. Efektive:
Data/informasi yang berkaitan dengan indikator kinerja yang
bersangkutan dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis
dengan biaya yang tersedia.
g. Sensitive:
Harus cukup flesibel dan sensitive terhadap perubahan/
penyesuaian pelaksanaan dan hasil pelaksanaan kegiatan
h. Time specific :
Jelas kapan harus tercapai tujuan yang ditetapkan (target
bulanan, triwulan, tahunan dsb)
8. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap- tiap rincian
kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk
bagan.
9. Monitoring Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan monitoring adalah melaksanakan pemantauan
terhadap pelaksanaan program/kegiatan agar tidak terjadi
penyimpangan, sementara evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah
evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadap jadwal yang direncanakan.
Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun
waktu tertentu), sehingga apabila dari evaluasi diketahui ada pergeseran
jadwal atau penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaiki
sehingga tidak mengganggu Program/kegiatan secara keseluruhan.
Karena itu yang ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap
kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan
siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat
laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan
tersebut harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan
adalah cara bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan
tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.
10. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka
acuan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau
membuat dokumentasi kegiatan.

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 27


Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan
laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut
harus diserahkan. Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan
Program/kegiatan secara menyeluruh. Jadi yang ditulis di dalam
kerangka acuan, bagaimana melakukan evaluasi dan kapan evaluasi
harus dilakukan. Jika diperlukan, dapat ditambahkan butir-butir lain
sesuai kebutuhan, tetapi tidak diperbolehkan mengurangi, misalnya
rencana pembiayaan dan anggaran

H.PENYUSUNAN SOP

Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi


tertulis yang dibakukan mengenai berbagai prosedur penyelenggaraan
aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh
siapa dilakukan ( Permenpan Nomor 035 Tahun 2012 ).

Manfaat SOP adalah untuk memenuhi standar pelayanan puskesmas,


mendokumentasi langkah-langkah kegiatan dan memastikan staf puskesmas
memahami bagaimana pelaksanaan pekerjaannya. Format SOP sebagai
berikut:

1) Kop/heading SOP

JUDUL
No. Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS dr.Rudy Lautan

Nip. 19730825 200212 1 009


TAMALATE

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 28


Format SOP meliputi :
1. Logo
Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kota Makassar dan logo
Puskesmas.
2. Kop/heading SOP ( terlampir )
- Heading hanya dicetak pada halaman pertama.
- Kotak diberi logo Pemerintah Kota Makassar dan nama/logo
Puskesmas.
- Kotak Judul diberi judul/nama SOP sesuai proses kerjanya.
- Nomor dokumen diisi sesuai dengan ketentuan penomoran
pada puskesmas.
- Nomor revisi diisi dengan status revisi.
- Tanggal terbit diberi tanggal sesuai dengan tanggal terbitnya
atau tanggal diberlakukannya SOP tersebut.
- Halaman diisi dengan nomor halaman dengan
mencantumkan juga total halaman.
- Ditetapkan kepala puskesmas dan dan diberi tandatangan
dan nama jelas.
3. Jika SOP disusun lebih dari satu halaman maka pada halaman
kedua dan seterusnya SOP dibuat tanpa menggunakan
Kop/heading.
4. Komponen SOP meliputi :
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/langkah-langkah
6. Diagram alir
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan
8. Unit terkait
9. Dokumen terkait
10. Rekam historis perubahan
5. Syarat penyusunan SOP
a. SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan pekerjaan
atau oleh unit kerjanya
b. SOP harus merupakan suatu alur proses dari suatu kegiatan

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 29


6Dalam SOP harus mudah dikenali siapa yang melakukan, dimana, kapan

dan mengapa.

- SOP harus menggunakan kalimat instruksi, perintah dengan bahasa


yang dimegerti oleh pemakai.
- SOP harus jelas, ringkas dan mudah dilaksanakan

: Diagram Alir Proses

: TerminatorMulai Proses

: Decisin : mengambil keputusan Ya atau Tidak

: off Page conektor

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 30


CONTOH DOKUMEN SESUAI TATA NASKAH

SK

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 31


PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR
PUSKESMAS TAMALATE
JL. DG.TATA I / BTN TABARIA BLOK GV NO.8 TELP.0411-884585
MAKASSAR

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TAMALATE


NOMOR : 445.09/SK- KMP/PKM-T/I/2019

TENTANG
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TAMALATE

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS TAMALATE KOTA MAKASSAR

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pencapaian target cakupan dan


peningkatan mutu pelayanan yang telah ditetapkan perlu
adanya Penilaian kinerja ;
b. bahwa pasien memerlukan hak untuk memperoleh
pelayanan yang bermutu dan aman ;
c. bahwa untuk melaksanakan hal tersebut pada poin a dan
poin b maka dianggap perlu metapkankan dengan Surat
Keputusan Kepala Puskesmas Tamalate;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2009 tentang
pelayanan pablik ;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Kebijkan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Pelayanan Minimal.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TAMALATE TENTANG


PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Kesatu : Variabel penilaian kinerja Puskesmas Tamalate sebagaimana


tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 32


Kedua : bahwa dalam penyusunan laporan Penilaian Kinerja Puskesmas
Tamalate sebagainama tercantum dalam lampiran merupakan
bagian yang tidak terpisahkan.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan


apabila dikemudian hari terdapat kekeliruhan akan diadakan
perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : Makassar
Pada tanggal : 2 Januari 2019
Plt. KEPALA PUSKESMAS TAMALATE

Rudy Lautan

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 33


CONTOH DOKUMEN SESUAI TATA NASKAH

SOP

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 34


PENILAIAN KINERJA
No. : 014/SOP-
Dokumen UKP/PKM-T/I/
2019
SOP No. Revisi : 01
Tanggal : 02 JANURI
Terbit 2019
Halaman : 1 dari 3
PUSKESMAS dr.Rudy Lautan
TAMALATE Nip. 19730825 200212 1 009

1. Pengertian Penilaian kinerja adalah suatu kegiatan untuk melakukan


penilaian hasil kegiatan kerja/prestasi kerja.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan Penilaian Kinerja
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tamalate Nomor :
445.008/SK- KMP / PKM-T/I/2019 tentang penilaian kerja.
4. Referensi 1. Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas.
2. Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas Direktorat
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen
Kesehatan RI tahun 2008.
5. Langkah- a. Kepala Puskesmas bertanggungjawab terhadap
langkah pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas.
b. Kepala Puskesmas membentuk tim penilai kinerja.
c. Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas disampaikan
pada akhir masa kerja tahun yang bersangkutan.
d. Penilaian Kinerja Puskesmas terdiri dari :
1) Penilaian Kinerja Jabatan Fungsional Umum
dilakukan satu tahun 3 kali oleh Kepala
Puskesmas.
2) Penilaian sasaran kerja pegawai dilakukan satu
tahun satu kali oleh Kepala Puskesmas.
3) Penilaian Kinerja UKP dilakukan setahun sekali
oleh penanggung jawab UKP.
4) Penilaian Kinerja UKM dilakukan setahun sekali
oleh penanggung jawab UKM.
5) Selain itu penilaian kinerja Puskesmas juga
dilakukan langsung oleh pelanggan 2 kali dalam
satu tahun dalam bentuk Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM).
6. Bagan Alir

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 35


Kepala Puskesmas bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan
penilaian kinerja Puskesmas

Kepala Puskesmas
membentuk tim

Hasil Penilaian Kinerja


Puskesmas disampaikan pada
akhir masa kerja tahun yang

Penilaian Kinerja Puskesmas terdiri dari :

 Penilaian Kinerja Jabatan Fungsional Umum


 Penilaian sasaran kerja pegawai
 Penilaian Kinerja UKP
 Penilaian Kinerja UKM
 penilaian kinerja Puskesmas oleh pelanggan dalam bentuk
IKM.

7. Hal – hal
yang perlu
di
perhatikan
8. Unit 1. Pokja KMP
Terkait 2. Pokja UKM
3. Pokja UKP
4. Pokja PPN
5. Pokja Mutu
9. Dokumen Dokumen Laporan Kinerja
terkait

Rekaman historis perubahan

No. Yang diubah Isi perubahan Tgl mulai diberlakukan

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 36


CONTOH DOKUMEN SESUAI TATA NASKAH

KAK

KERANGKA ACUAN KERJA

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 37


PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
NOMOR : 003/ PKM TAMALATE /2019

I. Pendahuluan

Keberhasilan pelaksanaan manajemen puskesmas ditentukan oleh konsistensi


dan kepatuhan para pelaksana dalam melaksanakan kegiatan yang sudah
direncanakan pada perancanaan puskesmas. Artinya sebaik apapun rencana dibuat
jika tidak dilaksanakan tidak akan membuahkan hasil yang optimal.

Untuk menjamin konsistensi dan kepatuhan terhadap pelaksana rencana


kegiatan pengawasan dan monitoring melalui lokakarya mini puskesmas yang
dilakukan setiap bulan. Pencapaian kegiatan pada akhir tahun dilakukan evaluasi
dalam bentuk penilaian.

II. Latar Belakang

Penilaian Kinerja Puskesmas merupakan rangkaian kegiatan manajemen


puskesmas untuk menilai bagaimana kemampuan pencapaian terhadap target
yang telah ditetapkan dalam rencana.

Dengan dilakukannya penilaian kinerja puskesmas diharapkan masalah-


masalah yang timbul dapat diselesaikan dan ditindaklanjuti. Oleh karena itu
penilaian kinerja puskesmas merupakan salah satu unsur penting dalam
mengukur pencapaian program dan kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan,
dengan demikian diharapkan terdapat peningkatan prestasi Puskesmas baik
kualitas maupun kuantitas.

1) Tujuan :

A. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal
dalam mendukung, tujuan pembangunan kesehatan.

B.Tujuan Khusus

1. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu


kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.

2. Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan


urutan peningkat kategori kelompok puskesmas.

3. Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan


masukan dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas
kesehatan kota untuk tahun yang akan datang.

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 38


4. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab
dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan diwilayah kerjanya
berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas.

5. Puskesmas dan Dinas Kesehatan dapat menetapkan tingkat urgensi suatu


kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


A. Penetapan Target Puskesmas
Target Puskkesmas yaitu tolak ukur dalam bentuk angka nominal atau
persentase yang akan dicapai Puskesmas pada akhir tahun.

Penetapan besaran target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-masing


Puskesmas bersifat spesifik dan berlaku untuk Puskesmas yang bersangkutan,
berdasarkan hasil pembahasan bersama antara Dinas Kesehatan Kota dengan
Puskesmas pada saat penyusunan rencana kegiatan Puskesmas. Penetapan target
ditentukan dengan mempertimbangkan :

1 Besarnya masalah yang dihadapi Puskesmas


2 Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah
3 Hambatan dan rencana tindak lanjut
4 Ketersediaan sumber daya maupun lingkungan fisik
5 Target (Sasaran)
B. Prosedur Penilaian Kinerja
1. Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk melakukan kompilasi
hasil pencapaian.
2. Masing-masing penanggungjawab kegiatan melakukan pengumpulan data
pencapaian.
3. Masing-masing penanggungjawab melakukan analisis masalah, identifikasi
masalah, mencari penyebab masalah, mengenali faktor-faktor pendukung dan
penghambat.
4. Tim kecil Puskesmas menyusun rencana pemecahannya dengan
mempertimbangkan kecenderungan timbulnya masalah ataupun kecenderungan
untuk perbaikan dengan metode analisis sederhana menggunakan data yang ada.
5. Hasil perhitungan analisis data dan usulan pemecahannya dilaporkan ke Dinas
Kabupaten/Kota.

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 39


V. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Pembentukan Tim Kecil.
2. Pemantauan hasil kegiatan secara periodik (bulanan, triwulan, tahunan).

3. Pengumpulan data dan pengolahan data hasil kegiatan.

4. Konsultasi dan bimbingan dari Dinas Kabupaten/Kota.

5. Memberikan laporan perhitungan kinerja Puskesmas kepada Dinas


Kesehatan dan membahas keterkaitannya dengan verifikasi data dan
perhitungannya.

6. Menerima umpan balik nilai akhir kinerja Puskesmas berikut penjelasan


dalam perbaikan perhitungan bilamana terjadi kesalahan

7. Menyajikan hasil akhir perhitungan cakupan dan mutu kegiatan dalam


bentuk sarang laba-laba

8. Menganalisis masalah dan penyebab masalah, merumuskan pemecahan


masalah dan rencana perbaikan sekaligus rencana usulan kegiatan.
VI. Sasaran
Semua kegiatan Puskesmas target sudah ditetapkan pada saat menyusun RUK

VII.Jadwal Kegiatan
2017
NO Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1. Pembentukan Tim X
Kecil

2. Pemantauan hasil X x x X x X x x x x x x
kegiatan secara
periodic (Bulanan,
tri bulan, tahunan)

3. Pengumpulan data X x x X x X x x x x x x
dan pengelolahan
data hasil kegiatan

4. Konsultasi dan X X
bimbingan dari
dinas
kabupaten/kota

5. Memberikan X x
laporan
perhitungan kinerja
puskesmas kepada
dinas Kesehatan

6. Menerima umpan X
balik nilai akhir

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 40


kinerja puskesmas
berikut penjelasan
dalam perbaikan
perhitungan
bilamana terjadi
kesalahan

7. Menyajikan hasil X
akhir perhitungan
cakupan dan mutu
kegiatan dalam
bentuk sarang laba-
laba
Menganalisis
8. masalah dan
penyebab masalah,
merumuskan
pemecahan x
masalah dan
rencana perbaikan
sekaligus rencana
usulan kegiatan

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan

Penilaian Kinerja Puskesmas ditetapkan dengan menggunakan nilai lambang untuk


kelompok Puskesmas, yaitu :

Cakupan Pelayanan terdiri atas :


A. Kelompok I : tingkat pencapaian hasil ≥ 91% (Tingkat Kinerja Baik)

B. Kelompok II : tingkat pencapaian hasil = 81-90% (Tingkat Kinerja Cukup)

C. Kelompok III: tingkat pencapaian hasil ≤ 81% (Tingkat Kinerja Kurang)

Kegiatan-kegiatan dan program yang termasuk dalam kategori kurang dan cukup
harus dilakukan upaya pencarian penyebab masalah dan dilakukan pemecahan
masalahnya.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

Untuk memudahkan melihat pencapaian kinerja puskesmas, maka hasil cakupan


kegiatan pelayanan dan manajemen Puskesmas dapat disajikan dalam bentuk grafik
“Sarang Laba-Laba”. Banyaknya jari-jari grafik adalah sejumlah Kegiatan Utama
Pelayanan Kesehatan.

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 41


Hasil cakupan kegiatan dan program dilaporkan setiap bulan kepada Dinas
Kota. Hasil cakupan satu tahun dilaporkan pada awal tahun berikutnya beserta
analisa dan rencana tindak lanjutnya.

Makassar,

Mengetahui,

Plt.Kepala UPT Puskesmas Tamalate


Penanggung Jawab,

dr. Rudy Lautan


Nip.19730825 200212 1 009 Hj.Dwi Pangastuti, SKM.M.Kes
Nip. 19770129 199603 2 001

TATA NASKA PUSKESMAS TAMALATE TAHUN 2019 42


Pedoman Tata Naskah |Puskesmas Tamalate 43
Pedoman Tata Naskah |Puskesmas Tamalate 44
Pedoman Tata Naskah |Puskesmas Tamalate 45
Pedoman Tata Naskah |Puskesmas Tamalate 46
Pedoman Tata Naskah |Puskesmas Tamalate 47

Anda mungkin juga menyukai