BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengertian sistem dokumentasi dalam suatu proses implementasi akreditasi FKTP sangat
penting karena dokumen merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan
kebijakan, program dan kegiatan. Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam suatu
institusi/ organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun bagian-bagian dari
organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dalam mewujudkan kinerja yang
optimal.
Dokumen secara garis besar dibagi atas dua bagian yaitu dokumen eksternal dan
dokumen internal. Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan membakukan sistem
manajemen mutu dan sistem manajemen pelayanan. Regulasi internal berupa kebijakan/ SK,
Pedoman, Standar Operasional Prosedur (SOP) dan dokumen lain yang disusun berdasarkan
peraturan perundangan dan pedoman (regulasi) eksternal yang berlaku.
Agar FKTP memiliki acuan dan memudahkan dalam melakukan dokumentasi maka perlu
disusun Pedoman Tata Naskah Akreditasi Puskesmas Katoi.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Pedoman ini dimaksudkan agar semua pemangku kepentingan memiliki acuan dalam
melakukan standarisasi tata naskah dokumen akreditasi Puskesmas Katoi.
2. Tujuan
Tersedianya pedoman bagi Kepala Puskesmas Katoi, penanggung jawab dan pelaksana
upaya kesehatan di Puskesmas Katoi dalam menyusun dokumen-dokumen akreditasi.
C. SASARAN
1. Kepala Puskesmas Katoi
2. Tim Mutu
3. Pelaksana dan Tim Akreditasi Puskesmas Katoi
D. DASAR HUKUM
Di dalam penetapan pedoman Tata Naskah Akreditasi Puskesmas Katoi, sebagai dasarnya
adalah:
g. Logo sebelah kiri adalah logo Kabupaten Kolaka Utara ukuran (2.5x2.5 cm) dan
sebelah kanan ukuran (2.5x2.5 cm) adalah logo bakti husada.
PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KATOI
Jl. Pelabuhan No.15 Katoi, Kec. Katoi Kode Pos. 93553
Email : Katoipkm2019@gmail.com
catatan:
1. Surat umum yang sifatnya rutin diterbitkan sebagai sarana komunikasi tertulis
dikalangan internal maupun eksternal:
Surat keluar internal : 445/Nomor urut/ PKMK/bulan/tahun
Surat keluar eksternal : 445/Nomor urut/PKMK/bulan/tahun
2. Surat khusus yang sifatnya penetapan keputusan, produk normatif dan
landasan pijak organisasi:
5. Konsideran meliputi:
a. Menimbang
1. Memuat uraian singkat tentang pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan
alasan pembuatan keputusan;
2. Huruf awal akata “Menimbang” ditulis dengan huruf awal kapital dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua (:), menggunakan Times New Roman font 12 dan
diletakkan di sebelah kiri;
3. Konsideran “Menimbang” diawali dengan penomoran menggunakan huruf
kecil dan dimulai dengan kata ‘bahwa’ dengan ‘b’ huruf kecil, dan diakhiri
dengan tanda baca titik koma (;);
4. Jumlah konsideren “Menimbang” ada 3 yang meliputi a (landasan filosofis), b
(landasan sosiologis) dan c (konklusi urgensi).
b. Mengingat
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang memerintahkan
pembuatan kebijakan tersebut;
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang
tingkatannya lebih tinggi atau sederajat;
3) Kata “Mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar dengan kata “Menimbang”
dan ditulis dengan menggunakan huruf awal kapital dan menggunakan Times
New Roman font 12;
4) Konsideren yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan
hirarki tata perundangan dengan tahun yang awal disebut terlebih dahulu
diawali dengan nomor 1, 2, 3 dst dan diakhiri dengan tanda baca titik koma
(;).
c. Diktum
contoh:
d. Batang tubuh
1) Memuat seluruh substansi surat keputusan yang dirumuskan dalam diktum
kesatu dan seterusnya dan diawali dengan huruf kapital;
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
b. Data Demografi
c. Visi Organisasi
d. Misi Organisasi
e. Struktur Organisasi
f. Motto Organisasi
g. Tata Nilai
2. Kebijakan Mutu
A. PERSYARATAN
1. Persyaratan Umum
2. Persyaratan Dokumentasi
a. Umum
b. Manual Mutu
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
C. PENGENDALIAN REKAMAN
1. Tanggung Jawab
2. Format Tata Letak
3. Pendistribusian
4. Pendistribusian Salinan Terkendali
5. Pendistribusian Salinan Tidak Terkendali
6. Perubahan
7. Tinjauan Dokumen
A. KOMITMEN MANAJEMEN
B. FOKUS PADA SASARAN/ PASIEN
C. KEBIJAKAN MUTU
D. PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENCAPAIAN
SASARAN MUTU
1. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu
2. Sasaran Mutu
E. TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN KOMUNIKASI
1. Tanggung Jawab dan Wewenang
a. Kepala Puskesmas
A. UMUM
B. MASUKAN TINJAUAN MANAJEMEN
C. LUARAN TINJAUAN
A. PENYEDIAAN SUMBERDAYA
B. MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
1. Umum
2. Kompetensi, Pelatihan
C. INFRASTRUKTUR
D. LINGKUNGAN KERJA
Rencana lima tahunan Puskesmas Katoi disusun sejalan dengan Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Utara dan digunakan sebagai panduan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Utara. Rencana lima tahunan Puskesmas Katoi
disusun sesuai dengan visi misi Puskesmas Katoi dan didasarkan pada analisis kebutuhan
masyarakat.
Rencana lima tahunan ditulis dengan huruh Times New Roman font 12 dengan
kertas ukuran folio (215 x 330 mm) dengan pengetikan tidak bolak balik (satu permukaan
kertas) dengan penulisan halaman di bagian tengah bawah dengan menggunakan huruf
Times New Roman font 10 dimiringkan. Penulisan menggunakan margin atas, kiri, kanan
dan bawah 2,54 cm.
Adapun susunan dokumen rencana lima tahun Puskesmas Katoi adalah sebagai berikut:
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
C. Sistematika Penulisan
A. Sejarah
B. Keadaan Geografis
C. Keadaan Penduduk
D. Keadaan Sosial
A. Visi Misi
B. Strategi
C. Tata Nilai
D. Budaya Kerja
E. Kebijakan
A. Indikator Kinerja
B. Rencana Sasaran, Target Dan Sumber Dana
Lampiran
5. PEDOMAN/ PANDUAN
Pedoman/ panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam melaksanakan kegiatan,
1. Kop Surat
2. Judul KAK
1. Enter 2 kali dari Kop Surat
2. Font 12, huruf besar dan tebal ditengah spasi 1
3. Contoh judul KAK
Mengetahui,
Halaman : 1/ 2
drg. IKRAH
PUSKESMAS KATOI
Nip.198506092014102003
(font 11)
(font 10)
3. Jika SOP disusun lebih dari satu halaman maka pada halaman kedua dan seterusnya
SOP dibuat tanpa menggunakan kop/ heading.
4. Komponen SOP meliputi:
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan bahan
6. Langkah-langkah
7. Bagan Alir
8. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
9. Unit Terkait
10. Dokumen Terkait
11. Rekam Histori Perubahan
Adapun bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu bagan alir
makro dan bagan alir mikro.
12. Bagan alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar dari proses
yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu simbol, yaitu simbol balok:
- Akhir kegiatan :
- Simbol keputusan : ? Ya
Tidak
- Penghubung :
- Dokumen :
- Arsip :
TERKENDALI
D. PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN
E. PENATAAN DOKUMEN
Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen akreditasi Puskesmas Katoi
dikelompokan masing- masing bab/kelompok pelayanan dengan diurutkan setiap
urutan kriteria dan elemen penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan.
PENUTUP
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS KATOI font 12
NOMOR: 445/ 001 /SK-PKM.K/ II/2019 spasi 1
( ENTER 2X spasi 1)
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH
MEMUTUSKAN
Kedua : Penyusunan tata naskah diatur sebagaimana tertuang pada Pedoman Tata
Naskah yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan
ini.
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan bila terdapat
kekeliruan di dalamnya, maka akan dilakukan perubahan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Katoi
Pada tanggal : 11 Februari 2019
drg. IKRAH
NIP. 19850609 201410 2 003
ENTER 2X
JUDUL SOP
Halaman : 1/ 2
drg. IKRAH
PUSKESMAS KATOI
Tanda Tangan Kepala Puskesmas Nip.198506092014102003
Font 11
Font 10
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
7. Bagan Alir
8. Hal-Hal Yang
Perlu Diperhatikan
9. Unit Terkait
Contoh PEDOMAN
BAB I
PENDAHULUAN
( ENTER 2X spasi 1)
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan menjadi suatu kebutuhan dalam hidup manusia yang harus
dipenuhi oleh Negara. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 93
dan 94 dinyatakan bahwa pelayanan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi,
pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi dan pemulihan kesehatan gigi yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan dan dilaksanakan melalui
pelayanan kesehatan gigi perorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, usaha kesehatan
gigi sekolah serta pemerintah wajib menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat
dan obat kesehatan gigi dan mulut dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut yang aman, bermutu dan terjangkau oleh masyarakat sesuai dengan visi Puskesmas
Katoi yaitu “Mewujudkan Masyarakat Hidup Bersih Dan Sehat Serta Berorientasi
Pada Mutu Pelayanan Kesehatan Yang Optimal” dan misi Puskesmas Katoi yaitu: 1.
Memberikan pelayanan kesehatan yan bermutu, respensif dan terjangkau oleh seluruh
masyarakat; 2. Memberdayakan masyarakat untuk mandiri dalam bidang kesehatan; 3.
Menjalin kemitraan dalam lintas sektor dan organisasi masyarakat; 4. Melaksanakan prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi secara sinergis antar sesama program.
..........................
Sebagai penyelenggara dan pelaksana pembangunan kesehatan, maka salah satu
wujudnya adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh termasuk
kesehatan gigi serta memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan motto “Kesehatan
Anda Adalah Tujuan Kami Dan Kepuasan Anda Kebanggaan Kami” serta tata nilai “
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi petugas dalam menyelenggarakan pelayanan di Balai
Pengobatan Gigi Puskesmas Katoi.
2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Katoi yang aman dan
bermanfaat, bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan
b. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Katoi
c. dsb
C. Sasaran Pedoman
Pedoman pelayanan di poli gigi ini disusun untuk digunakan oleh:
1. Dokter gigi
2. Perawat gigi
3. Tenaga pelaksana lain di Puskesmas Katoi
D. Ruang Lingkup Pedoman
Ruang lingkup pedoman meliputi:
1. Tata cara prosedur pelayanan kesehatan gigi di BPG
2. Tata cara prosedur pelayanan kesehatan gigi di luar gedung
E. Batasan Operasional
1. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
2. Balai Pengobatan Gigi (BPG) merupakan salah satu dari jenis layanan yang ada di
Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut baik di dalam gedung
maupun di luar gedung.
3. Tenaga kesehatan adalah orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan dalam bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan
4. Pelayanan kesehatan gigi adalah segala upaya preventif, kuratif serta rehabilitatif yang
dilaksanakan atas kerja sama antara dokter gigi dan atau tenaga kesehatan lain dengan
individu masyarakat yang memerlukan
5. Rekam Medik adalah berkas yang berisi catatan identitas pasien, hasil pemeriksaan
objektif dan subjektif, assesment, diagnosa dan rencana perawatan (tindakan/terapi)
B. Distribusi Ketenagaan
Jenis Ketenagaan Jumlah Pedidikan
C. Jadwal Kegiatan
1. Pelayanan Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Katoi
Kegiatan Pelayanan dilaksanakan setiap hari Senin s/d Jum’at
Pagi : pukul 08.00 - 11.45
Siang : pukul 12.45 - 16.00
2. Pemeriksaan pada ibu hamil
Pemeriksaan dilakukan pada ibu hamil K1 yang datang ke Puskesmas Katoi setiap Hari
Senin s/d Jum’at
Pagi : pukul 08.00 - 11.45
Siang : pukul 12.45 - 16.00
3. Pemeriksaan berkala √ √ √ √
3. Pemeriksaan berkala √ √ √ √
5. Penyuluhan di Posyandu
BULAN
No KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyuluhan Kesehatan
1. √ √
Gigi dan Mulut
MASUK
KELUAR
Jl. Pelabuhan No. Katoi, Kec. Katoi Kode Pos. 93553
PEMBUANG
PARKIR PARKIR AN
MOTOR MOBIL SAMPAH
TOGA
STANDAR FASILITAS
PUSKESMAS KATOI
Page 37
AMBULAN
CE
POSYAND
U
TERAS
GUDANG LIMBAH
MEDIS
TER T KIA/KB
AS E
KLINI
R
L PRO W A KAMAR
GUDANG POLI A K GIZI BEND
& GRA C AHAR S BERSAL
OBAT GIGI SANIT A
ASI
M IN
GUDANG ALKES TB &
ARSIP
KUS TERAS
TA
POLI RUA
REKA NG TU UG
UMU APOT PROGR PROGR KAP
M IK AM
M
AM D
MEDI US
K
KETERANGAN:
- : Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Katoi
- : Jalur Evakuasi
- : Jalan masuk/ keluar
- : Titik Kumpul
1 Meja Kayu 1
2 Kursi ½ biro 1
5 Dental Chair 2
6 Kursi Plastik 1
7 AC 1
8 Dispenser 1
1 Dental Unit 1
2 Kompresor 1
3 Diagnostik Set 2
4 ART Set 1
7 Scaller Manual 1
8 Scaller Elektrik 1
9 Ligh Curing 1
10 Highspeed Handpiece 2
11 Lowspeed Handpiece 1
12 Bur 5
13 Sterilisator UV 1
14 Sterilisator Rebus 1
15 Matriks Holder 1
16 Bein 2
17 Cryer 2
18 Plastis Instumen 2
19 Semen Spatel 1
20 Semen Stopper 1
21 Amalgam Stopper 1
22 Sonde lurus 2
23 Semen plugger 1
24 Stetoskop 1
25 Tensimeter 1
A. Lingkup Kegiatan
1. Pelayanan di Dalam Gedung
2. Pelayanan di Luar Gedung
C. Langkah Kegiatan
1. Pelayanan di Dalam Gedung
a. Pelayanan di Balai Pengobatan Gigi
Upaya Menghilangkan Rasa Sakit
1. Tata Laksana Pulpitis Irreversible Akut
a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Memakai masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
Logistik adalah bahan-bahan atau kebutuhan yang sifatnya pakai habis. Logistik di Balai
Pengobatan Gigi Puskesmas Katoi meliputi:
A. Bahan habis pakai untuk Pengobatan gigi dan mulut
1. Masker
2. Sarung tangan
3. Spoit
4. Anastetikum (lidokain/ pehakain)
5. Endo ice spray
6. Bahan untuk tambal gigi
B. glass inomer
C. komposit
D. etsa + bonding
E. microbrush
F. fletcher
G. temporary filling
H. ChKM
7. Bahan penunjang
I. Povidone iodin 10%
J. Alcohol 70%
K. H2O2 liquid 3%
8. Kapas, kasa, cotton rol, tampon cotton pellet
9. Obat emergensi: adrenalin 1:1000
10. Mata bur: round, fissure, taper, needle
C. Bahan habis pakai untuk kebersihan alat kesehatan dan kebersihan ruangan
a. Sabun cuci
b. Klorin
c. Sikat untuk membersihkan hand instumen
d. Sabun pembersih lantai
Keselamatan sasaran kegiatan/ program diupayakan dengan cara monitoring dan evaluasi
A. Monitoring
Adalah proses pengamatan yang berkesinambungan untuk melihat kesenjangan antara
target dari pencapaian hasil upaya kesehatan gigi dan mulut dalam jangka waktu tertentu
(satu bulan, tiga bulan, satu tahun), sehingga dapat segera mengambil tindakan perbaikan
dengan cepat pada institusi itu sendiri.
Monitoring di Puskesmas Katoi dilakukan dengan cara pelaporan, yaitu:
1. Laporan bulanan
2. Laporan triwulan
3. Laporan tahunan
Semua laporan di atas mempresentasikan cakupan pelayanan pada saat itu.
Cakupan pelayanan:
1. Rata-rata kunjungan pasien rawat jalan gigi per hari
2. Cakupan kunjungan bumil K1 ke poli gigi
3. Cakupan kunjungan anak prasekolah
4. Cakupan jumlah TKdengan pembinaan kesehatan gigi
5. Cakupan SD/MI dengan UKGS dengan sikat gigi massal (promotif-preventif)
6. Cakupan muris SD/MI mendapatkan perawatan gigi (kuratif-kelas selektif)
7. Cakupan SD/MI dengan UKGS paripurna
8. Cakupan posyandu dengan UKGM
9. Ratio penambalan gigi tetap terhadap pencabutan gigi tetap
B. Evaluasi
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Pedoman Umum
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) BPG merupakan bagian dari pengelolaan
BPG secara keseluruhan. Tenaga pelayanan kesehatan BPG di Indonesia mempunyai
kewajiban untuk selalu memenuhi salah satu kriteria standar pelayanan kedokteran gigi di
Indonesia yaitu melaksanakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Prosedur tentang pelaksanaan K3 harus dilaksanakan dalam pelayanan kesehatan gigi
dan mulut di Puskesmas. Dokter gigi sebagai penanggung jawab pelayanan harus dapat
memastikan seluruh tenaga pelayanan yang bekerja dilingkungannya mempunyai
pengetahuan tentang K3. Standar K3 di BPG kebijakan pelaksanaan dan program kesehatan
keselamatan kerja, standar pelayanan K3 di BPG, standar sarana program K3 di BPG,
pengelolaan barang beracun dan berbahaya bagi manusia di BPG.
BPG Puskesmas Katoi merupakan salah satu unit pelayanan yang wajib
melaksanakan K3 yang bermanfaat bagi dokter gigi, perawat gigi, pengunjung/pengantar,
pasien maupun masyarakat sekitar.
Agar upaya peningkatan mutu di BPG Puskesmas Katoi dilaksanakan dengan efektif dan
efisien maka diperlukan adanya kesatuan bahasa tentang konsep dasar upaya peningkatan mutu
pelayanan.
A. Mutu Pelayanan
1. Pengertian mutu
a. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa
b. Mutu adalah expertise atau keahlian dan keterikatan (komitmen) yang selalu
dicurahkan pada pekerjaan
c. Mutu adalah kepatuhan terhadap standar
d. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan
2. Pihak yang berkepentingan dengan mutu
a. Konsumen/pasien
b. Pembayar/asuransi
c. Karyawan
d. Masyarakat
e. Pemerintah
f. Ikatan profesi
3. Dimensi mutu
a. Keprofesian
b. Efisiensi
c. Keamanan pasien
d. Kepuasan pasien
e. Aspek social budaya
Pedoman Balai Pengobatan Gigi (BPG) yang sudah disusun bersama sebaiknya menjadi
dasar bagi setiap SDM yang ada di poli gigi dan mulut khususnya dan SDM Puskesmas Katoi
dalam menjalankan organisasi demi tercapainya kinerja yang optimal. Pedoman ini bertujuan
pada akhirnya untuk kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal. Seiring perjalanan
waktu dan perkembangan informasi, pedoman ini akan direvisi apabila diperlukan.
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka upaya meningkatkan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas,
dilaksanakanlah pelayanan Puskesmas Keliling sejak tahun 1977. Kegiatan ini merupakan bagian
dari program bantuan pembangunan sarana kesehatan yang mendapatkan pembiayaan melalui
dana instruksi Presiden (Inpres).
Tujuan pelaksanaan Puskesmas Keliling untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan
pelayanan medis, sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan rata-rata per hari dan
meningkakan derajat kesehatan yang optimal. Dengan alasan tersebut kami terketuk untuk
melaksanakan kembali kegiatan Puskesmas Keliling.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum :
Memperluas jangkauan semua kalangan dan meningkatkan pelayanan medis, sehingga
mampu meningkatkan jumlah kunjungan rata-rata per hari dan meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal.
B. Tujuan Khusus :
Kegiatan Puskesmas Keliling memiliki beberapa tujuan yaitu:
1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Katoi secara optimal untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut di
wilayah kerja Puskesmas Katoi
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
Penyuluhan Kesehatan
- Membuat jadwal kegiatan Penyuluhan Kesehatan dan menentukan tempat yang akan di
tuju
VI. SASARAN
Sasaran Puskesmas Keliling mencakup segala usia di wilayah kerja Puskesmas Katoi yang
memiliki kartu jaminan kesehatan maupun tidak
08 Desa Maruge
09 Desa Lambuno
12 Desa Simbula
13 Desa Katoi
15 Desa Lanipa-Nipa
Penyuluhan Kesehatan dilaksanakan dua kali dalam setahun atau setiap 6 bulan sekali
No Periode Tanggal Tempat Kegiatan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Katoi Penanggung Jawab Program