Raja Ampat Undangan Pelatihan Kader 2023
Raja Ampat Undangan Pelatihan Kader 2023
DINAS KESEHATAN
Kompleks Kantor Gubernur Papua Barat, Jl. Brigjen Abraham Oktavianus Atururi, Arfai, Manokwari 98315
Di-
Waisai
1. Peserta kader yang dipilih wajib bisa baca tulis, tidak buta warna, dan
merupakan hasil dari penunjukan Kepala Kampung/Kelurahan yang disetujui
oleh puskesmas dan menandatangani surat pernyataan siap menjadi kader
malaria secara sukarela minimal 2 (dua) tahun setelah dilakukan pelatihan
2. Peserta check in di hotel pukul 13.00 WIT dan semua peserta wajib mengikuti
pembukaan yang akan dilaksanakan pada pukul : 14.00 WIT
3. Membawa Surat Perintah Tugas (SPT) yang ditandatangani atasan langsung.
Surat Perintah Tugas (SPT) terhitung 6 (Enam) hari tanggal 10-15 Juli 2023 dan
memberikan SPT Asli kepada panitia. SPT dibuat menyesuaikan dengan
contoh SPT pada lampiran
4. Peserta yang menggunakan transport darat regular menyerahkan kwitansi
transport, SIM dan STNK (tanggal STNK yang masih berlaku)
5. Peserta yang menggunakan transport laut regular (perahu) menyerahkan
kwitansi, Foto perahu yang digunakan, fotokopi KTP Motoris, dan
mencantumkan nomor HP/telepon Motoris.
6. Peserta harus menggunakan transportasi kelas ekonomi dengan rute terdekat
7. Panitia tidak mengganti transport charter
8. Peserta dalam keadaan sehat (tidak dalam keadaan sakit)
Demikian undangan ini, kami sampaikan, atas kehadiran dan kerja sama yang
baik diucapkan terima kasih.
Kepala Dinas,
PKM
9 Fajria Mayor,amk
URBINASOPEN
Alfrado Mambri
10 PKM DER Mikiran Rumbewas
Awat Unce Mandrince Watem
Tomolol Hermena Gilda Fadimpo
Audam Herlan Salay
10 PKM FOLLEY
Limalas Timur Sania Finliana Sangaji
Limalas Barat Esterina Matayane
Dabatan Jumadil Soasiu
11 PKM DABATAN
Harapan jaya Siti Sara Loji
Raswan Jefri Fakdawer
Wimalata Makda Kapatsai
12 PKM SAONEK
Saonek Abdul Kastela
Saonek Hamdala Talafuka
Kel Kota Waisai Alkifari Kome
La Ode Muhammad
13 PKM WAISAI Kel Sapurdanco AlfarukGamso
Awalul Ansori,Str Kes
Kel Bongkawir Hairul Ramdani Wailata
14 PKM WARSAMBIN Tonce Wawiyai, AMK Waringkris Martina Mambrasar
15 PKM WAISILIP Putri Ayu Rahmawati Waipele Nelce Sumbiaganan
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA BARAT
DINAS KESEHATAN
Jl. Brigjen Marinir Abraham Oktovianus Atururi Manokwari- Papua Barat Telp/Fax : (0986) 212817
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PELATIHAN KADER MALARIA BAGI KABUPATEN RAJA AMPAT
PROVINSI PAPUA BARAT DAYA TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Penyakit malaria sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
di Indonesia. Angka kesakitan malaria masih cukup tinggi, terutama di daerah Indonesia
bagian timur. Data Kementerian Kesehatan terkait situasi malaria di Indonesia tahun
2022 bahwa tiga peringkat atas provinsi tertinggi penyumbang malaria adalah Papua,
Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua Barat. Di daerah transmigrasi dimana terdapat
terdapat campuran penduduk yang berasal dari daerah yang endemis dan tidak endemis,
di daerah endemis malaria masih sering munculnya KLB (Kejadian Luar Biasa) malaria.
Sehingga KLB ini menyebabkan insiden rate penyakit malaria masih tinggi di daerah
tersebut. Transmisi malaria di Indonesia masih terjadi, laporan WHO menunjukkan
penemuan kasus tertinggi ditahun 2022. Hingga akhir tahun 2022 terdapat 790.568 total
kasus malaria di Indonesia, 10,7 persen masyarakat Indonesia masih tinggal didaerah
endemik menengah dan tinggi.
Menurut data SISMAL tahun 2022, jumlah kasus malaria Provinsi Papua Barat
sebanyak 13.079 kasus dengan API adalah 13,12 perseribu penduduk. Berdasarkan data
kasus dan API malaria tahun 2022, terdapat penambahan dua kabupaten/kota status
endemis tinggi, yaitu Kabupaten Raja Ampat (jumlah kasus 1.016 dengan API 21,14
perseribu penduduk), Kota Sorong (jumlah kasus 1.727 dengan API 6.69 perseribu
penduduk). Selain itu, Kabupaten yang masih status endemis tinggi di tahun 2023 antara
lain Kabupaten Manokwari (jumlah kasus 7.325 dengan API 39,27 perseribu
penduduk), Kabupaten Manokwari Selatan (jumlah kasus 489 dengan API 19,55
perseribu penduduk), Kabupaten Teluk Wondama (jumlah kasus 938 dengan API 24,12
perseribu penduduk), dan Kabupaten Tambrauw (jumlah kasus 539 dengan API 27,49
perseribu penduduk).
Sebagai upaya tindak lanjut dari hasil pemberdayaan masyarakat, dan
keterlibatan peran serta masyarakat dalam percepatan eliminasi malaria tingkat
kampung di Kabupaten endemis tinggi malaria, maka diperlukan kader Bela Kampung
yang akan dibina oleh petugas puskesmas dalam upaya pengendalian malaria dan
bersedia bekerja secara sukarela untuk memberdayakan masyarakat dalam pencegahan
dan pengobatan malaria. Dalam Peraturan Gubernur Papua Barat Nomor 12 Tahun 2022
tentang eliminasi malaria mengenai peran kader antara lain mencari kasus malaria dan
pengawasan minum obat malaria di kampung binaannya, mengajak dan membantu
masyarakat dalam pengendalian nyamuk, mengawasi pemakaian kelambu dan
mengajak masyarakat untuk memakai kelambu, serta terlibat dalam pelaksanaan
Surveilans migrasi malaria.
B. Tujuan Pelaksanaan
a. Tujuan Umum
Terdapatnya Kader Bela Kampung terlatih di kampung terpilih
b. Tujuan Khusus
1. Kader Bela Kampung memiliki keterampilan dalam penemuan kasus malaria
dengan kunjungan rumah
2. Kader Bela Kampung memiliki keterampilan dalam pengobatan malaria cepat dan
tepat
3. Kader Bela Kampung memiliki keterampilan komunikasi antar pribadi dalam
melakukan penyuluhan malaria terkait pencegahan dan pengobatan penyakit
malaria
4. Kader memiliki kemampuan dalam melakukan pemetaan wilayah kampung yang
meliputi pemetaan tempat perindukan nyamuk, pemetaan penggunaan kelambu,
aktivitas malam hari, dan pemetaan kasus positif malaria
5. Tersosialisasinya pemanfaatan dana kampung untuk kesehatan dan
penanggulangan malaria.
C. Metode
Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode
1. Presentasi
2. Roleplay
3. Body Mapping
4. Permainan Puzzle Siklus Hidup Malaria
5. Praktek Pemakaian dan Pemeliharaan Kelambu
6. Praktek kegiatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
7. Praktek IPC (interpersonal Communication)
8. Praktek Pemeriksaan malaria dengan RDT dan slide
9. Praktek Pencatatan dan Pelaporan
10. Praktek Lapangan
D. Peserta
PKM
9 Fajria Mayor,amk
URBINASOPEN
Alfrado Mambri
10 PKM DER Mikiran Rumbewas
Awat Unce Mandrince Watem
Tomolol Hermena Gilda Fadimpo
Audam Herlan Salay
10 PKM FOLLEY
Limalas Timur Sania Finliana Sangaji
Limalas Barat Esterina Matayane
Dabatan Jumadil Soasiu
11 PKM DABATAN
Harapan jaya Siti Sara Loji
Raswan Jefri Fakdawer
Wimalata Makda Kapatsai
12 PKM SAONEK
Saonek Abdul Kastela
Saonek Hamdala Talafuka
Kel Kota Waisai Alkifari Kome
La Ode Muhammad
13 PKM WAISAI Kel Sapurdanco AlfarukGamso
Awalul Ansori,Str Kes
Kel Bongkawir Hairul Ramdani Wailata
14 PKM WARSAMBIN Tonce Wawiyai, AMK Waringkris Martina Mambrasar
15 PKM WAISILIP Putri Ayu Rahmawati Waipele Nelce Sumbiaganan
E. Fasilitator
F. Panitia
Staff Global Fund dari Dinas Kesehatan Provinsi Provinsi Papua Barat sebanyak 5 orang.
H. Sumber dana
Kegiatan ini bersumber dari Global Fund (GF) Komponen Malaria Provinsi Papua Barat
Tahun 2023.
I. Penutup
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk melaksanakan Kegiatan Pelatihan Kader
Malaria bagi Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat Daya tahun 2023.
1. Permainan 5 formasi
2. Otak kanan otak kiri
3. Perkenalan
4. Harapan dan
16.00 - 17.30 Bina Suasana dan kesepakatan Fasilitator
Kekhawatiran
5. Memilih ketua
6. Kesepakatan kelas
7. Protokol Kesehatan
Hari ke-2 (11 Juli 2023)
Diskusi terarah (Harapan,
08.00 - 09.30 Review hari 1 Kehawatiran, Kepakatan Fasilitator
dan protokol Kesehatan)
1. Body mapping diare
Materi ke 1
dan pneumonia pada Balita
2. Body mapping: peta
tubuh orang dewasa untuk
Apa itu malaria? (Gejala, Penyebab, tanda dan gejala malaria,
Kerugian, cara pencegahan) peta tubuh balita untuk
tanda dan gejala balita sakit
malaria
3. Kerugian dan bahaya
09.30 - 11.30 malaria Fasilitator
4. Permainam siklus
Plasmodium
5. Blocking
penanggulangan
6. Peta kasus malaria
kampung
7. Rencana pencegahan
setiap kampung masing
masing peserta
11.30 - 11.45 Coffe Break Panitia
1. Menjelaskan jenis
Materi ke 2
Plasmodium di Poster,
2. Perserta berpasangan
11.45 - 14.00 Fasilitator
Mengenalkan jenis-jenis Plasmodium dan saling menjelaskan
secara bergantian
1. Memperlihatkan dan
Materi ke 3 mengambar nyamuk
anopheles
2. Menggambar jentik
Anopheles dan nyamuk
dewasa saling bertukar
gambar dan saling Fasilitator
Pengenalan Nyamuk Anopheles menjelaskan
Penular Malaria
3. Membedakan jentik
nyamuk (Melihat jentik)
4. Diskusi tempat
perindukan nyamuk
14.00 - 15.00 ISHOMA Panitia
1. Menjelaskan cara
Materi ke 4 pemakaian dan
pemeliharaan kelambu
2. Menjelaskan cara
Penggunaan Kelambu Anti Nyamuk
pencegahan nyamuk
dan pencegahan gigitan nyamuk di
15.00 - 16.30 dewasa di malam hari Fasilitator
malam hari
(mulai sore-pagi)
3. Roleplay dan menyanyi
lagu colo colo kelambu
4. Diskusi terarah
evaluasi hasil roleplay
1. Diskusi terarah dengan
Materi 5
media poster
16.30 - 16.45 Diskusi Peserta
2. Praktek cuci tangan,
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
gosok gigi dan potong kuku
16.45 - 17.00 Coffe Break
1. Cara berkomunikasi
Materi ke 6 (mata, tangan, intonasi,
bahasa tubuh)
2. Pratek bercerita
Teknis melakukan komunikasi antar pengalaman pribadi dengan
pribadi/Penyuluhan Malaria mempraktek mata, intonasi
dan bahasa tubuh
3. Praktek berkomunikasi
kader dengan penderita
malaria pada saat
kunjungan rumah
17.00 - 18.30 (memanfaatkan waktu Fasilitator
tunggu pemeriksaan RDT
untuk berkomunikasi
dengan fokus pesan :
kepatuhan minum obat,
perilaku malam hari cegah
malaria)
4. Menjelaskan cara
menggunakan lembar balik
5. Praktek menjelaskan
lembar balik/poster kepada
masing masing pasangan
18.30 - 19.00 ISHOMA
Peserta di bagi ke dalam 3-
4 kelompok dan dilakukan
cerdas cermat. Panitia
Evaluasi materi melalui cerdas
19.00 - 20.30 menyediakan Fasilitator
cermat
hadiah/bingkisan kecil bagi
kelompok/peserta yang
juara
Hari ke – 3 (12 Juli 2023)
FGD dengan dibawa
keluar kelas, peserta
dimemilih satu benda,
08.00 - 08.45 Review Hari ke 2 Fasilitator
dan mengkaitkan benda
yang ada dengan materi
kemarin
1. Memberikan paket
Materi ke 7 RDT dan poster RDT ke
peserta
2. Menjelaskan jenis dan
Perkenalan Alat dan Bahan RDT
fungsi
3. Praktek menjelaskan ke
pasangan
1. Mengulang kembali
jenis Plasmodium malaria
Materi ke 8
dengan peserta menghafal
jenis Plamodium
2. Cara membaca Hasil
(Menjelaskan dengan
poster kemudian peserta
Pemeriksaan RDT mengulang menjelaskan
kepada temannya), Bermain
dengan RDT (membaca
hasil RDT)
3. Praktek menggunakan
pipet di air
08.45 - 11.45 Fasilitator
4. Menulis etiket di RDT
5. Praktek mengambil
darah
6. Melakukan penetesan
darah dan buffer pada RDT
7. Sambil menunggu hasil
mensimulasikan cara
membaca RDT. Peserta
menjelaskan kepada
pasangannya
8. Menjelaskan siapa
yang perlu diperiksa RDT
pada saat kunjungan rumah.
Khusus balita, selain
periksa RDT juga
memperhatikan tanda dan
gejala
9. Mencatat hasil
pemeriksaan RDT di format
pencatatan.
1. Menyiapkan darah
Materi ke 9
vena untuk bahan praktek
Membuat Sediaan Darah Tebal dan 2. Praktek membuat
Tipis sediaan darah tipis