Anda di halaman 1dari 20

WARGA NEGARA

Drs. Roedy Silitonga, MAE, MTh.


Pokok Pembahasan

▪ Pengertian Warga Negara


▪ Proses Historis (sumpah pemuda)
▪ UUD 1945 tentang Hak Warga Negara
▪ UUD 1945 tentang Kewajiban Warga Negara
▪ Dwi Kewarganegaraan

2
Pengertian Warga Negara

UUD 1945
BAB X
WARGA NEGARA DAN PENDUDUK
Pasal 26

1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang

3
Proses Historis Warga Negara

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH
DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG
SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA
PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928

4
UUD 1945: Hak Warga Negara

Pasal 27: Hukum, Kehidupan, dan


Pembelaan Negara
(1) Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
(3) Setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.

Modul Pendidikan Kewarganegaraan, 2006, hal.339-44, Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Politik, hal. 13-21
5
UUD 1945: Hak Warga Negara

Pasal 28:Kemerdekaan Berserikat


Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan dan sebaganya ditetapkan
dengan undang-undang.

Modul Pendidikan Kewarganegaraan, 2006, hal.339-44, Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Politik, hal. 13-21
6
Pasal Hak Kewajiban
27 : 1; tiap warga negara 27 : 1; 27 : 1;
bersamaan kedudukannya di -diperlakukan sama di dalam -menjunjung hukum dan
dalam hukum dan hukum dan pemerintahan pemerintahan.
pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dgn tidak ada
kecualinya

27 : 2; tiap-tiap warga negara 27 : 2; 27:2;


berhak atas pekerjaan dan -memperoleh pekerjaan dan Kerja keras secara
penghidupan yang layak bagi penghidupan yang layak bagi professional dan
kemanusiaan kemanusiaan. bertanggung jawab sesuai
dengan etos kerja yang
benar dan baik
Pasal Hak Kewajiban
28; kemerdekaan berserikat 28; Pasal 28;
dan berkumpul, mengeluarkan - Untuk berserikat dan -melaksanakan aturan-aturan
pikiran dgn lisan dan tulisan berkumpul, mengeluarkan sesuai dengan Pancasila
dsbnya ditetapkan dengan pikiran / pendapat
undang-undang

28 A; setiap orang berhak 28 A; 28 A;


untuk hidup serta -untuk hidup dan Berjuang di dalam pekerjaan
mempertahankan hidup dan mempertahankan kehidupan yang berkenan dan tidak
kehidupannya melanggar aturan hukum
Pasal Hak Kewajiban

28 E : 1; setiap orang memeluk 28 E : 1; 28 E: 1;


agama dan ibadat menurut -memilih agama, pendidikan dan Lakukanlah kehidupan beragama
agamanya, memilih pendidikan pengajaran, pekerjaan, dengan baik, benar dan bijak
dan pengajaran, memilih kewarganegaraan dan memilih
pekerjaan, memilih tempat tinggal di wilayah negara
kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, seperti berhak
kembali

28 E : 2; setiap orang berhak atas 28 E : 2; 28 E:2;


kebebasan meyakini -untuk kebebasan meyakini Toleransi beragama tidak
kepercayaan, menyatakan pikiran kepercayaan, menyatakan pikiran mengubah pesan moral dan misi
dan sikap, sesuai dengan hati dan sikap setiap keyakinan
nuraninya
Pasal Hak Kewajiban
29 : 2; negara menjamin 29 : 2; 29: 2:
kemerdekaan tiap-tiap -memeluk agama dan Kebebasan tidak merusak
penduduk untuk memeluk beribadat sesuai dgn relasi antar sesama dan
agamanya masing-masing agama dan kepercayaan membangun kerjasama
dan untuk beribadat
menurut agamanya dan
kepercayaannya itu
Pasal Hak Kewajiban
30; tiap-tiap warga negara 30; 30;
berhak dan wajib ikut serta -ikut serta dlm usaha bela -ikut serta dlm bela negara
dalam usaha pembelaan negara
negara
Pasal Hak Kewajiban
31 : 1; tiap-tiap warga negara 31 : 1; 31 : 1;
berhak mendapatkan -mendapatkan pengajaran -mengikuti pendidikan dan
pengajaran pengajaran

31 : 2; pemerintah 31 : 2; 31:2;
mengusahakan dan -mendapatkan sistem Anak-anak didaftarkan ke
menyelenggarakan satu pengajaran berskala nasional sekolah dan pergurunan tinggi
sistem pengajaran nasional yg yang diatur oleh undang- dan memanfaatkan fasilitas
diatur dengan undang-undang undang yang disediakan pemerintah
Pasal Hak Kewajiban

32; Pemerintah memajukan 32; 32;


kebudayaan nasional -menjalankan kebudayaan -menjaga kebudayaan
Indonesia
Pasal Hak Kewajiban
33 : 1; Perekonomian negara 33 : 1; 33 : 1;
disusun sebagai usaha bersama -menjalankan usaha ekonomi -menjaga stabilitas masyarakat
berdasar azas kekeluargaan tanpa persaingan dlm bidang ekonomi

33 : 2; Cabang-cabang produksi 33 : 2; 33 : 2;
yang penting bagi negara dan -mendapatkan dan memperoleh -membayar pajak
yang menguasai hajat hidup orang kebutuhan dasar
banyak dikuasai oleh negara

33 : 3; Bumi dan air dan kekayaan


alam yang terkandung di dlmnya 33 : 3;
dikuasai oleh negara dan -mendapatkan dan memperoleh 33 : 3;
dipergunakan untuk sebesar- kebutuhan dasar seperti -membayar pajak
besarnya bagi kemakmuran perumahan, dan sejenisnya
rakyat
Pasal Hak Kewajiban
34; fakir miskin dan anak- 34; 34;
anak terlantar dipelihara oleh -dipelihara negara Memelihara kebersihan dan
negara kesehatan diri dan lingkungan
KEWARGANEGARAAN YANG BERTANGGUNGJAWAB:
Sudut Pandang Kristen

• Dr. Johannes Leimena mengungkapkan bahwa bangsa ialah tempat di mana Tuhan
menempatkan seseorang untuk menjawab perintah (panggilan)-Nya.
• Hal ini menunjukkan kedudukan orang Kristen sebagai warga negara Indonesia (WNI) yang
telah ditempatkan Tuhan di Indonesia untuk menjawab panggilan-Nya.
• Di satu pihak ia adalah warga dari negaranya dalam dunia ini. Ia bertanggung jawab kepada
negara dan masyarakat. Ia terikat dengan kewajiban-kewajibannya sebagai warganegara
karena ia adalah bagian dari bangsa.
• Di pihak lain, ia adalah warga kerajaan sorga (Filipi 3:20) dan ia harus bertanggung-jawab
kepada Tuhan. Tentu disini ada semacam ketegangan dalam kehidupannya sebagai
warganegara.

Sumber: tulisan Viveka Nanda Leimena, Kewarganegaraan yang Bertanggungjawab: Sudut Pandang Kristen (www.leimena.org: Desember 2011).
Viveka Nanda Leimena, MBA adalah Chairman, Board of Trustees Institut Leimena. 16
KEWARGANEGARAAN YANG BERTANGGUNGJAWAB:
Sudut Pandang Kristen

• Orang Kristen di Indonesia harus menjadi warganegara yang bertanggung jawab. Ia harus
menjadi orang Kristen yang beriman yang hidup dengan Tuhannya dan dalam waktu bersamaan
hidup sebagai warga negara Indonesia yang baik. Orang Kristen tidak dapat membagi
kehidupannya dalam dua lapangan yang terpisah sama sekali yaitu kehidupan batin dan
kehidupan duniawi, tapi Kerajaan Allah harus dikabarkan dalam semua lapangan kehidupan,
juga dalam lapangan politik. Gereja harus turut serta menegakkannya.
• Kesadaran bernegara dan kecintaan pada negeri Indonesia ini dapat makin diperdalam jika
negara ini disadari sebagai suatu karunia Tuhan yang Maha Kuasa. Dengan pemberian ini,
Tuhan telah memberikan suatu tugas kepada negara dan bangsa Indonesia, bukan saja tugas
untuk mencapai suatu derajat yang setinggi-tingginya di antara bangsa-bangsa lainnya, tetapi ia
juga harus hidup untuk memuliakan nama Tuhan.
• Tuhan Yesus Kristus telah menciptakan suatu relasi yang hidup dengan umat manusia dan
memberikan kepadanya suatu perjanjian yaitu bahwa barang siapa yang memenuhi panggilan-
Nya akan memperoleh kehidupan dari Allah. Ia juga memberikan perintah-Nya untukmengasihi
sesama. Oleh sebab itu, dalam panggilan sebagai warganegara yang bertanggung jawab yang
melakukan usaha-usaha kemasyarakatan yang bertanggung jawab, kita diharuskan oleh Allah
untuk melihat dalam sesama manusia, diri Kristus sendiri.

Sumber: tulisan Viveka Nanda Leimena, Kewarganegaraan yang Bertanggungjawab: Sudut Pandang Kristen (www.leimena.org: Desember 2011).
Viveka Nanda Leimena, MBA adalah Chairman, Board of Trustees Institut Leimena. 17
KEWARGANEGARAAN YANG BERTANGGUNGJAWAB:
Sudut Pandang Kristen

Ingatlah
• Kita adalah warganegara Indonesia dan sekaligus warga kerajaan Allah.
• Kita harus hidup sebagai orang Kristen yang beriman dan sebagai warga negara yang
bertanggung jawab.
• Kita dapat memperdalam kesadaran bernegara dan kecintaan pada negeri ini, dengan
memandang bahwa negara ini sebagai suatu karunia Tuhan.

Sumber: tulisan Viveka Nanda Leimena, Kewarganegaraan yang Bertanggungjawab: Sudut Pandang Kristen (www.leimena.org: Desember 2011).
Viveka Nanda Leimena, MBA adalah Chairman, Board of Trustees Institut Leimena. 18
Penuntun Diskusi

1. Menurut anda, apa yang menyebabkan orang-orang Kristen di Indonesia sering kali tidak
terlibat dalam hal-hal sosial politik dan kemasyarakatan? Pikirkanlah paling tidak tiga
penyebabnya!
2. Dari bacaan diatas, apa yang anda pahami tentang status warganegara yang bertanggung
jawab? Bertanggung jawab kepada siapa? Mengapa demikian? Diskusikanlah!
3. Negara Indonesia adalah seharusnya milik bersama semua warganegara Indonesia. Menurut
anda, mengapa sering kali orang Kristen kurang merasa memiliki negara ini? Apakah mungkin
rasa kurang memiliki ini bisa diubah? Bagaimana caranya?
4. Menurut anda, apakah cara pandang yang melihat bahwa negara Indonesia adalah karunia
Tuhan, bisa membangkitkan kesadaran bernegara dan kecintaan kepada negara Indonesia?
Mengapa demikian?

Sumber: tulisan Viveka Nanda Leimena, Kewarganegaraan yang Bertanggungjawab: Sudut Pandang Kristen (www.leimena.org: Desember 2011).
Viveka Nanda Leimena, MBA adalah Chairman, Board of Trustees Institut Leimena. 19
Penuntun Diskusi

1. Menurut anda, apa yang menyebabkan orang-orang Kristen di Indonesia sering kali tidak
terlibat dalam hal-hal sosial politik dan kemasyarakatan? Pikirkanlah paling tidak tiga
penyebabnya!
2. Dari bacaan diatas, apa yang anda pahami tentang status warganegara yang bertanggung
jawab? Bertanggung jawab kepada siapa? Mengapa demikian? Diskusikanlah!
3. Negara Indonesia adalah seharusnya milik bersama semua warganegara Indonesia. Menurut
anda, mengapa sering kali orang Kristen kurang merasa memiliki negara ini? Apakah mungkin
rasa kurang memiliki ini bisa diubah? Bagaimana caranya?
4. Menurut anda, apakah cara pandang yang melihat bahwa negara Indonesia adalah karunia
Tuhan, bisa membangkitkan kesadaran bernegara dan kecintaan kepada negara Indonesia?
Mengapa demikian?

Sumber: tulisan Viveka Nanda Leimena, Kewarganegaraan yang Bertanggungjawab: Sudut Pandang Kristen (www.leimena.org: Desember 2011).
Viveka Nanda Leimena, MBA adalah Chairman, Board of Trustees Institut Leimena. 20

Anda mungkin juga menyukai