PENYELENGGARAAN PROGRAM
WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR
PADA PONDOK PESANTREN SALAFIYAH ASSHOLIHIYYAH
Kepada
Yth. Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Sumedang
Di
SUMEDANG
Demikian permohonan kami, besar harapan kami agar kiranya Bapak mengabulkan
permohonan ini
Penanggung Jawab
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa salah satu tugas negara adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan untuk itu pula maka setiap warga negara memiliki hak untuk
mendapatkan pelayanan pendidikan yang layak sesuai dengan perkembangan zaman dan
kemajuan ilmu pengetahuan.
2. Untuk melaksanakan amanat tersebut, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 14 Ayat (2) menegaskan bahwa warga negara yang
berumur 7 (tujuh) tahun sampai 15 (lima belas) tahun berhak mendapatkan pendidikan dasar
atau yang setara sampai tamat. Selanjutnya melalui Inpres Nomor 1 Tahun 1994 telah
dicanangkan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Hal ini berarti
bahwa setiap warga negara yang berumur 7-15 (tujuh sampai lima belas) tahun wajib
mengikuti pendidikan dasar sampai tamat. Berbagai pola pendidikan dasar disediakan, agar
anak usia sekolah dapat memilih dan mengikuti Pendidikan Dasar, baik melalui pendidikan
sekolah seperti SD/MI dan SMP/MTs atau lembaga pendidikan luar sekolah seperti Kejar
Paket A, Kejar Paket B atau melalui Pondok Pesantren.
3. Keberadaan Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, telah
tumbuh dan berkembang sejak masa penyiaran Islam dan telah banyak berperan dalam
mencerdaskan kehidupan masyarakat. Sejarah perkembangan Pondok Pesantren
menunjukkan bahwa lembaga ini tetap eksis dan konsisten menjalankan fungsinya sebagai
pusat pengajar ilmu-ilmu agama Islam (tafaqquh fiddin) sehingga dari pesantren lahir para
kader ulama, guru agama, mubaligh yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan di pondok pesantren juga mengalami
pembaruan dan pengembangan khususnya kurikulum dan metode pembelajarannya.
Sebagian pesantren telah mengakomodasikan program pendidikan madrasah atau sekolah,
dan sebagian lagi tetap mempertahankan pola pendidikan khas pesantren yang telah lama
berlaku di pesantren, baik kurikulum maupun metode pembelajarannya, sehingga sering
disebut Pondok Pesantren Salafiyah.
4. Dalam rangka meningkatkan peran Pondok Pesantren Salafiyah sebagai lembaga pendidikan
masyarakat, serta untuk membuka kesempatan bagi para santri yang ingin menuntut ilmu ke
jenjang yang lebih tinggi, telah dilakukan kesepakatan bersama antara Menteri Pendidikan
Nasional dan Menteri Agama melalui Surat Keputusan Bersama Nomor: 1/U/KB/ 2000 dan
Nomor : MA/86/2000 tentang Pondok Pesantren Salafiyah Sebagai Pola Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Kesepakatan tersebut telah ditindaklanjuti dengan
Keputusan Bersama Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen
Agama dengan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional Nomor : E/83/2000 dan Nomor : 166/C/kep/DS/ 2000 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pondok Pesantren Salafiyah Sebagai Pola Wajib Belajar Pendidikan Dasar.
5. Untuk rnemperjelas pemahaman tentang pola wajib belajar pendidikan dasar pada Pondok
Pesantren Salafiyah, maka disusunlah buku panduan teknis ini. Dengan buku ini di harapkan
penyelenggaraan program wajib belajar pendidikan dasar pada Pondok Pesantren Salafiyah
dapat berjalan lancar dengan sebaik-baiknya.
B. Landasan Hukum
Penyelenggaraan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun pada Pondok
Pesantren Salafiyah mengacu pada beberapa landasan yuridis sebagai berikut :
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945;
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar, yang telah diubah
dan disempurnakan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1998;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, yang telah
diubah dan disempurnakan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1998;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1971 tentang Pendidikan Luar Sekolah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peran Serta Masyarakat dalam
Pendidikan Nasional;
8. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan Wajib Belajar 9 Tahun;
9. Kesepakatan Bersama antara Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama RI Nomor
1/U/KB/2000 dan Nomor MA/8672000 tentang Pondok Pesantren Salafiyah Sebagai Pola
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
10. Keputusan Bersama Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama dan Dirjen Dikdasmen
Departemen Pendidikan Nasional Nomor: E/83/2000 dan Nomor: 166/C/KEP/DS-2000
tentang Pedoman Pelaksanaan Pondok Pesantren Salafiyah Sebagai Pola Wajib Belajar
Pendidikan Dasar.
C. Tujuan
Adapun tujuan penyelenggaraan program wajib belajar pendidikan dasar pada Pondok
Pesantren Salafiyah ialah :
1. Mengoptimalkan pelayanan Program Nasional Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun melalui salah satu jalur alternatif, dalam hal ini Pondok Pesantren.
2. Meningkatkan peran serta Pondok Pesantren Salafiyah dalam penyelenggaraan program
wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun bagi para peserta didik (santri), sehingga para
santri dapat mcmiliki kemampuan setara dan kesempatan yang sama untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
D. Sasaran
1. Peserta didik yang menjadi sasaran dari program ini adalah para santri di Pondok Pesantren
Salafiyah dan Diniyah Salafiyah, terutama yang berusia 7-15 tahun yang tidak sedang
belajar pada SD/MI atau SLTP/MTs, atau bukan tamatannya, dalam arti tidak memiliki
ijazah.
2. Program ini juga terbuka/dapat diikuti oleh santri yang berusia lebih dari 15 tahun yang
belum memiliki ijazah SD/MI atau SLTP/MTs.
E. Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan untuk program wajib belajar pendidikan dasar pada Pondok Pesantren
Salafiyah, terdiri dari dua jenjang yaitu :
1. Salafiyah Ula atau dasar, yaitu program pendidikan dasar pada Pondok Pesantren/Diniyah
Salafiyah yang setara dengan pendidikan Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah
(MI);
2. Salafiyah Wustho atau lanjutan, yaitu program pendidikan dasar pada Pondok
Pesantren/Diniyah Salafiyah yang setara dengan pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs).
D. PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat, untuk dijadikan bahan acuan pengajuan ijin operasionan
Penyelenggaraan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Pada Pondok Pesantren Salafiyah
.Assholihiyyah khususnya di Dusun Lebakgede Rt.04 Rw.02 Desa Citali Kecamatan Pamulihan
Kabupaten Sumedang dan untuk selanjutnya dimohon dukungan dari pihak-pihak terkait dalam
pengembangan Program Wajib Belajar Tingkat Dasar 9 Tahun pada Pondok Pesantern Salafiyah
Assholihiyyahagar lebih baik dan diminati oleh masyarakat.
I. IDENTITAS PONPES
Misi :
IV. KETENAGAAN
1. Guru Mata Pelajaran Umum :
Kursus
No Pend. Mata Pelajaran yang
Nama Fak/Jurusan Ket.
. Terakhir yang diampu pernah
diikuti
1 Iwan Setiawan S1 STKIP sebelas April B. Indonesia - -
2 Agus Nurmawan, S.Pd.i S.Pd.I UIN BDG IPS
3 Drs. Eri Somantri S1 IAIN BDG PKN
4 Sihabudin, S.Pd S1 STKIP sebelas April MTK
5 Lina Herawati, S.Pd S1 B. INGGRIS
6 Iip Ipmawan S.Pd.I UIN BDG B. Arab
Jl. Lebaggede-Lebakcara
ROMBEL PKPPS 3
ROMBEL PKPPS 2
ROMBEL PKPPS 1
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
REKOMENDASI
Nomor : 07/PKPPS-ash/A.TS/2023
Lampiran :-
Hal :Rekomendasi Izin Operasional Menyelenggarakan
Wajardikdas
Assalamu’alaikumWr.Wb.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pengawas PAI
Tembusan:
1. PPS yang bersangkutan.
2. Arsip
3.
Contoh:Surat Keterangan Domisili dari Desa/Kelurahan
KOP KANTORDESA/KELURAHAN
Kepala Desa/Kelurahan
NamaLengkap
Tembusan:
1. Kantor Kecamatan setempat.
2. PPS yang bersangkutan.
3. Arsip.
SURATPERNYATAAN
Nomor:004/ YASHOLAH/2023
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Materai Rp.10.000