Kondisi Wilayah Dan Posisi Strategis Indonesia
A.
Luas Dan Batas Teritorial
1.Letak Indonesia
a. Letak Astonomis
Letak astronomis adalah Letak
suatu wilayah berdasarkan pada garis
lintang dan garis bujur..
Garis lintang adalah garis
khayal yang melingkari permukaan
bumi secara horizontal.
Garis bujur adalah garis khayal
yang menghubungkan kutub utara dan
kutub selatan.
Indonesia terletak diantara
6°LU- 11°LS dan 95°BT-141°BT.
b.Letak Geografis
Indonesia terletak diantara
benua Asia dan Benua Australia serta
diantara Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik. Sehingga mempengaruhi
terhadap ekonomi perdagangan
internasional.
c. Letak Geologis
letak geologis adalah Letak
suatu wilayah dilihat dari lingkungan
geologi Wilayah sekitar.
Secara geologis wilayah
Indonesia berada pada pertemuan tiga
lempeng besar, yaitu lempeng indo-
australia bergeser ke arah utara dan
timur laut. Lempeng Pasifik bergerak ke
arah barat dan BaratDaya. Akibat
tumbukan tiga lempeng tersebut
Indonesia terjepit dan melalui dua jalur
pegunungan dunia yaitu Pegunungan
Mediterania sebelah barat dan
pegunungan Pasifik di sebelah timur,
hingga Indonesia memiliki gunung api
aktif dan rawan terjadi gempa bumi.
2.Luas Wilayah Indonesia
Pada tahun 1987 pusat survei
dan pemetaan ABRI menyatakan bahwa
jumlah pulau di adalah sebanyak 17.508,
dimana 5707 di antaranya telah
memiliki nama, 337 nama pulau di
sungai. Pada tahun 2002 lembaga
penerbangan Antariksa Nasional (lapan),
berdasarkan hasil kajian citra satelit
menyatakan bahwa jumlah pulau di
Indonesia adalah sebanyak 18.306 buah.
Dengan luas total daratan
Indonesia adalah 1.922.570 km2 dan
luas perairan nya 3.257.484 km2.
Dengan Panjang garis pantai Indonesia
adalah 95.181 km. Garis pantai adalah
batas pertemuan antara bagian laut dan
daratan pada saat terjadi air surut pasang
tertinggi.
3.Batar Teritorial Indonesia
a. Perairan Nusantara
Perairan nusantara adalah
wilayah perairan yang terletak pada sisi
dalam dari garis pangkal laut, teluk, dan
selat, yang menghubungkan antara pulau
yang satu dengan pulau yang lain di
Indonesia.
b.Laut Territorial
Laut teritorial adalah Wilayah
laut dengan batas 12 mil dari titik ujung
terluar dari pulau-pulau di Indonesia,
pada saat pasang surut ke arah luar.
c. Batas Landasan Kontinen
 Batas landas kontinen adalah
kelanjutan dari daratan suatu benua yang
terdalam sampai kedalaman 200 m
dibawah permukaan laut.
d.Zona Ekonomi Eksklusif
Batas zona ekonomi eksklusif
adalah wilayah laut Indonesia selebar
200 mil yang diukur dari garis laut
wilayah Indonesia.
4.Batas Wilayah Indonesia
a. Batas Laut
NKRI memiliki batas laut
dengan 10 negara yakni sebagai berikut:
 India di ujung utara selatan
 Malaysia di sepanjang Selat Malaka
 Singapura di sepanjang Selat Philip
 Thailand di bagian utara Selat
Malaka dan Laut Andaman
 Vietnam di daerah Laut Cina
Selatan
 Filipina di daerah Utara Selat
Makassar
 Republik palau di daerah Utara laut
Halmahera
 Australia di sekitar selatan Pulau
Timor dan pulau Jawa
 Timor Leste di sekitar wilayah
Maluku dan NTT
 Papua Nugini di sekitar wilayah
Jayapura dan Merauke
b.Batas Darat
Merujuk pada ketentuan hukum
internasional Uti possidetis juris atau
suatu negara menguasai wilayah
jajahannya, maka Indonesia dengan
negara tetangga hanya perlu
menegaskan kembali atau
merekonstruksi batas yang telah
ditetapkan tersebut.
1.RI-Malaysia
Perbatasan darat antara
Indonesia dengan Malaysia di pulau
Borneo memiliki panjang sekitar 2000
km. Sebagian besar batasnya merupakan
batas alam yang berupa punggung
gunung atau garis pemisah air atau
watershed.
2.RI- Papua Nugini
Batas darat antara Indonesia
dengan pulau Nugini mengacu kepada
perjanjian antara Indonesia dan
Australia mengenai garis garis tertentu
antara Indonesia dan Papua Nugini
tanggal 12 Februari 1973, yang
diratifikasi dengan uu nomor 6 tahun
1973. Batas Indonesia dengan Papua
Nugini yang disepakati merupakan garis
buatan, kecuali pada ruas Sungai Fly
yang menggunakan Batas alam berupa
titik terdalam dari sungai.
3.RI- Timor Leste
Batas darat antara Indonesia
dengan Timor Leste mengacu kepada
perjanjian antara pemerintah Hindia
Belanda dan Portugis pada tahun 1904
permanent chord Awards (PCA), serta
profesional agreement antara Indonesia
dan Timor Leste yang ditandatangani
pada 8 April 2005. Perbatasan Indonesia
dengan Timor Leste terdapat dua sektor
yaitu, sektor barat sepanjang kurang
lebih 120 km, dan sektor Timur
sepanjang kurang lebih 180 km.
B.
Kondisi Wilayah Indonesia
1. Potensi Pertambangan
Bahan galian energi yang sudah
dieksploitasi antara lain terdapat di
Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Papua,
sedangkan potensi yang belum
dieksploitasi terdapat di berbagai
wilayah di Indonesia. Bahan galian
industri, potensinya sangat besar, yang
juga tersebar di berbagai wilayah
Indonesia.
2. Potensi Pertanian
Data dari kajian akademis yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal
 pengelolaan lahan dan air, Kementerian
Pertanian pada tahun 2006
memperlihatkan bahwa luas Indonesia
adalah sebesar 192 juta ha, bagi atas 123
juta ha atau 64,6% merupakan kawasan
budidaya dan 67 juta hektar sisanya atau
35,4% merupakan kawasan lindung.
3. Kondisi Wilayah Perairan
Indonesia
Kondisi wilayah laut ini akan
berpengaruh terhadap jalur lalu lintas
pelayaran lokal maupun jalur pelayaran
internasional. Pelayaran yang
menggunakan kapal-kapal kecil dapat
leluasa mengarungi laut dan selat di
antara pulau-pulau di Indonesia, tetapi
kapal kapal tanker raksasa
membutuhkan kedalaman laut tertentu
agar tidak Kandas.
C. Posisi Strategis Indonesia
Sebagai Poros Maritim Dunia
1.
Posisi Silang
Lokasi Indonesia berada di
perempatan jalan atau posisi silang,
persimpangan jalur perdagangan
dunia, simpangan arus lalu lintas
yang mengangkut manusia, barang
dan jasa, bahan bakar, dan logistik.
Negara Indonesia yang berada pada
lokasi posisi silang, maka orang
Indonesia harus setaraf dengan
orang-orang di negara lain yang
sudah maju, baik di bidang iptek,
budaya, soft skill, dan politik
sehingga kita tidak terombang-
ambing dalam peraturan politik
ekonomi keamanan dan sosial
budaya dunia.
2.
Jalur Perdagangan Dunia
a. Jalur Sutra (Kuno)
Jalur sutra adalah nama jalur
perdagangan darat yang diberikan Von
richthofen dari Jerman pada abad ke-18
Masehi, yang menghubungkan Cina
dengan Eropa.
Rute jalur sutra adalah jalur
Jalan terpanjang yang membentang
diantara dua benua yaitu Asia dan
Eropa, panjang 7000 mil, membentang
dari Tiongkok, Asia Tengah, India
Utara, hingga ke kaisaran Romawi.
b.Gagasan Jalur Sutra Modern abd
Ke-21
One belt One Road (OBOR)
atau 1 sabu dan 1 jalur. Jalur-jalur
tersebut merupakan rute perdagangan,
mulai dari Asia tengah hingga Eropa
dan Afrika, mulai dari Asia Tenggara
hingga Jazirah Arab.
c. Jaringan Pelayaran Nusantara
(Kuno)
Jaringan pelayaran atau
perdagangan di wilayah nusantara
tersebut berkembang dari pusat
Kerajaan menuju pusat-pusat
perdagangan di pantai Timur Sumatera,
pantai utara Jawa, Pantai Selatan
Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku
Utara. Terdapat jalur perdagangan
menuju Asia Selatan dan Asia Timur
sehingga terjadi pertukaran komoditas
dari wilayah nusantara dengan wilayah
Asia Selatan atau India dan Asia Timur
atau Tiongkok. Komunitas yang
menarik kaum pedagang untuk
mendatangi pelabuhan di kepulauan
Indonesia adalah rempah-rempah,
Seperti kayu manis, cengkeh dan pala.
Sedangkan komoditas India dan
Tiongkok antara lain berupa Sutera,
kapas, teh, batu mulia, peta barang
kerajinan dari porselen dan tembikar.

d.Jaringan Pelayaran Nusantara

Modern
Kejayaan maritim Indonesia
dimasa lampau dapat wilayah nusantara
melalui kegiatan perdagangan antar
wilayah.
Tol laut adalah konektivitas laut
yang efektif berupa adanya kapal yang
melayani secara rutin dan terjadwal dari
Barat ke Timur Indonesia.